Professional Documents
Culture Documents
9641 27767 1 SM
9641 27767 1 SM
ABSTRACT
The analysis aims to know the background of the emergence of DSN-MUI Fatwa No.40/DSN-MUI/X/2003,
the term application of sharia principles in fatwa as well as its comparation with POJK No.15
No.15/POJK.04/2015 on the Application of Sharia Principles in Capital Markets. The method used in this
analysis takes the form of a juridical-normative method that is, by way of approaching the problem studied
with the normative nature of the law that is to base oneself on norms and rules sourced on the terms of fatwa
and POJK. The results of the study showed that the birth background of fatwa was because Muslims at the
time needed guidelines in the implementation of capital markets that were in accordance with sharia
principles. The use of the term sharia principle in capital markets because the general principle applied in
capital markets is already aligned with the sharia principle and patterns used in Indonesia in the pattern of
integration (integration). POJK is a result of fatwa legitimacy. The substance is both continuous, only that
in POJK is mentioned regarding sanctions indicating the implementation of a more binding and legally-
powered POJK.
ABSTRAK
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang munculnya Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-
MUI/X/2003, istilah penerapan prinsip syariah dalam fatwa serta komparasinya dengan POJK
No.15 No.15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Metode yang
digunakan dalam analisis ini berupa metode yuridis-normatif yaitu dengan cara mendekatkan
masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang normatif yaitu mendasarkan diri pada norma dan
aturan yang bersumber pada ketentuan fatwa dan POJK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
latarbelakang lahirnya fatwa dikarenakan umat Islam pada saat itu membutuhkan pedoman
dalam pelaksanaan pasar modal yang sesuai dengan prinsip syariah. Penggunaan istilah prinsip
syariah di pasar modal karena prinsip umum yang diterapkan di pasar modal sudah selaras
dengan prinsip syariah dan pola yang digunakan di Indonesia yakni pola integrasi (integration).
POJK merupakan hasil dari legitimasi fatwa. Substansi keduanya berkesinambungan, hanya saja
dalam POJK disebutkan mengenai sanksi yang menunjukkan pelaksanaan POJK yang lebih
mengikat dan berkekuatan hukum.
(Jakarta: Sinar Grafika; 2014), hlm.219 Syariah, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm.2
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah I 85
Volume VI/ Nomor 2/ Juli 2019
terlebih dahulu yang kemudian mensti- yang telah dijelaskan di atas maka dapat
mulus munculnya fatwa yang menjadi dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
pedoman dalam pelaksanaan atau meka- 1) Bagaimana latar belakang lahirnya
nisme pasar modal syariah, salah satunya Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/X/2003?
yaitu Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/ 2) Bagaimana istilah prinsip syariah di
X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman bidang pasar modal dalam Fatwa DSN-
Umum Penerapan Prinsip Syariah di MUI NO.40/DSN-MUI/X/2003? 3) Bagaima-
Bidang Pasar Modal. Sifat fatwa dalam na komparasi Fatwa DSN-MUI No.40/DSN
sebuah hierarki hukum tidaklah mengikat, -MUI/X/2003 dengan POJK No.15/POJK.
ia merupakan sebuah pedoman dalam 04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah
pembuatan sebuah peraturan. Kemudian di Pasar Modal?
fatwa menjadi mengikat dan berkekuatan
hukum jika fatwa telah diadopsi menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
Latar Belakang Lahirnya Fatwa DSN-MUI
peraturan, bisa Peraturan Bank Indonesia
No.40/DSN-MUI/X/2003
(PBI) ataupun Peraturan Otoritas Jasa
Sejarah Pasar Modal syariah di
Keuangan (POJK).
Indonesia dirintis oleh Prof. Iwan P.
Kemunculan fatwa ini menjadi
Pondjowinoto setelah UUPM No.8 Tahun
sebuah hal yang menarik, terutama ter-
1995 disahkan pada akhir tahun 1995.
dapat pendapat dari Iwan P. Pondjowinoto
Beliau kemudian mulai mengkaji diterbit-
yang menyatakan bahwa penggunaan
kannya reksa dana syariah. Pertengahan
istilah prinsip syariah pasar modal
tahun 1997, bersama PT. Danareksa Inves-
dikarenakan secara hakiki prinsip umum
tment Management beliau berhasil men-
yang diterapkan di pasar modal dan bursa
dapatkan persetujuan Badan Pengawas
efek sudah sejalan dengan prinsip syariah.4
Pasar Modal (Bapepam) untuk menerbit-
Sehingga istilah yang dimunculkan dalam
kan reksa dana syariah yang pertama
fatwa tersebut bukanlah ‘Pasar Modal
dengan nama Reksa Dana ‚Danareksa
Syari’ah melainkan ‘Penerapan Prinsip
Syariah‛. Tepatnya pada tanggal 3 Juli
Syari’ah di Bidang Pasar Modal’. Kedua
1997.5 Namun pada saat itu belum ada
istilah tersebut jika diamati hampir memi-
fatwa ulama yang menjadi pedoman bagi
liki makna yang berdekatan. Pemilihan
pelaksanaan transaksi di pasar modal
istilah ini dipengaruhi dari latar belakang
maupun reksa dana syariah.
apa yang mendasari kemunculan fatwa
Pada tanggal 18 April 2001, untuk
dengan redaksi tersebut yang kemudian
pertama kalinya DSN-MUI mengeluarkan
berimplikasi pula pada peraturan yang
fatwa yang berkaitan langsung dengan
berkaitan, khususnya Peraturan Otoritas
pasar modal, yaitu Fatwa No.20/DSN-
Jasa Keuangan (POJK). Dengan beberapa
OJK pada tanggal 25 Maret 2019 pasar modal. Pertama, aspek kaidah dan
14 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
prinsip syariah yang menjadi batasan
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Ed. Ke-4
15 Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal
(larangan) yang harus dihindari oleh pro-
Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm.49 duk syariah mulai dari proses penciptaan,
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah I 89
Volume VI/ Nomor 2/ Juli 2019
masa transaksi, hingga masa jatuh tempo yang merata di publik yang
di pasar modal. Aspek pertama ini fokus ditunjang oleh mekanisme pasar
pada aspek legalitas formal akad berdasar- yang wajar.
kan metodologi ushul fiqh dan fikih muam- 4. Pengawasan dan penegakan hukum
alah. Kedua, aspek orientasi produk sya- oleh otoritas pasar modal dapat
riah yang dibangun berdasarkan karekter- diselenggarakan secara efisien,
istik uniknya sebagai implementasi kriteria efektif dan ekonomis.
nilai-nilai syariah. Aspek ini fokus pada Dari penjelasan di atas terlihat bah-
pemenuhan maqasid al-syariah pada produk wa prinsip-prinsip syariah sudah meliputi
syariah di pasar modal.16 semua prinsip dari pasar modal yang ideal.
Prinsip syariah itu sendiri dijelaskan Namun, prinsip syariah juga memberikan
dalam kamus perbankan syariah merupa- penekanan (emphasis) pada:19
kan aturan perjanjian berdasarkan hukum 1. Kehalalan produk/jasa dari kegiatan
Islam antara bank dan pihak lain untuk pe- usaha karena menurut prinsip
nyimpanan dana atau kegiatan pembiaya- syariah manusia hanya boleh mem-
an usaha, atau kegiatan lainnya yang peroleh atau penambahan harta dari
dinyatakan sesuai dengan syariah. Ber- hal-hal yang halal dan baik.
dasarkan pengertian tersebut telah jelas 2. Adanya kegiatan usaha yang
bahwa jika pasar modal syariah adalah spesifik dengan manfaat yang jelas
pasar modal yang dijalankan dengan prin- sehingga tidak ada keraguan akan
sip-prinsip syariah, setiap transaksi surat hasil usaha yang akan menjadi objek
berharga di pasar modal dilaksanakan dalam perhitungan keuntungan
sesuai dengan ketentuan syariat Islam. 17
yang diperoleh.
Bentuk ideal pasar modal telah 3. Adanya mekanisme bagi hasil yang
dijelaskan oleh Bapak Iwan P. Pondjo- adil dan baik dalam untung maupun
winoto yaitu sebagai berikut: 18
rugi menurut pernyataan masing-
1. Emiten dan efek yang diterbit- masing pihak.
kannya memenuhi kaidah keadilan, 4. Penekanan pada mekanisme pasar
kehati-hatian, dan transparansi. yang wajar dan prinsip kehati-ha-
2. Pelaku pasar (investor) yang telah tian baik pada emiten maupun
memiliki pemahaman yang baik investor.
mengenai risiko dan manfaat Prinsip-prinsip syariah di pasar mo-
transaski di pasar modal. dal dijelaskan pula dalam POJK Nomor
3. Infrastruktur informasi bursa efek 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip
Syariah di Pasar Modal, pada Bab I Keten-
16 Andri Soemitra, Masa Depan Pasar Modal
Syariah, ... hlm. 55 tuan Umum Pasal 1 angka 2:
17 Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 29
18 Iwan P.Pondjowinoto, Prinsip Syariah di 19 Iwan P.Pondjowinoto, Prinsip Syariah di
Pasar Modal Pandangan Praktisi, ... hlm. 38 Pasar Modal Pandangan Praktisi, ... hlm. 39
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah I 90
Volume VI/ Nomor 2/ Juli 2019
‚Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah bursa dan lembaga struktural tersendiri.
prinsip hukum Islam dalam kegiatan Lembaga di pasar modal syariah tidaklah
syariah di pasar modal berdasarkan fatwa terpisah antara lembaga konvensional
DSN-MUI, sepanjang fatwa yang dima- dengan syariah, hanya produk dan sedikit
ksud tidak bertentangan dengan POJK ini mekanismenya saja berbeda antara konve-
dan/atau POJK lainnya yang didasarkan nsional dan syariah. Karena, Indonesia
pada fatwa DSN-MUI.‛ menerapkan pola integrasi untuk kebijakan
Kembali pada pendapat awal Prof. pengembangan produk syariah dalam
Iwan P. Pondjowinoto bahwa penggunaan sistem keuangan negara, termasuk dalam
istilah prinsip syariah di pasar modal dika- bidang pasar modal.
renakan memang prinsip umum yang
diterapkan di pasar modal sudah sejalan Komparasi Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-
dengan prinsip syariah. Hanya saja diper- MUI/X/2003 dengan POJK No.15/POJK.
04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah
lukan penekanan dari segi aspek kehalalan;
di Pasar Modal
halal dari objeknya, halal cara pero-
Menulis nama-nama Pengarang
lehannya dan halal cara penggunaannya.
tanpa judul dan posisi profesional seperti
Pada dasarnya, pasar modal syariah
Prof, Dr, Manajer Produksi, dll. Jangan
merupakan bagian dari industri pasar
menyingkat nama keluarga/terakhir Anda.
modal secara umum. Namun demikian,
Selalu berikan nama depan dan belakang
yang membedakan antara pasar modal
Anda. Tulis afiliasi yang jelas dari semua
syariah dengan yang tidak adalah produk
Penulis. Afiliasi meliputi: nama departe-
dan mekanisme transaksi tidak boleh bert-
men/unit, (fakultas), nama universitas,
entangan dengan prinsip syariah di pasar
alamat, negara. Harap tandai Penulis
modal. Istilah ‚prinsip syariah di pasar
Koresponden (sertakan alamat email)
modal‛ ini lebih tepat digunakan meng-
dengan menambahkan tanda bintang (*) di
ingat kegiatan di pasar modal termasuk
superskrip di belakang nama.
dalam muamalah yang memiliki hukum
Nama penulis harus dalam 12 pt
asal semua boleh dilakukan kecuali ada
Times Roman bold dengan 12 poin di atas
dalil yang melarang.20
dan 12 poin di bawah ini. Alamat penulis
Keduanya, antara pasar modal (kon-
digantikan oleh angka dan berpusat pada
vensional) dengan pasar modal syariah
kedua kolom manuskrip. Afiliasi penulis
memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari
harus dalam 12 pt Times Roman italic.
segi akad yang digunakan dalam transaksi
Tubuh teks harus memulai 2 baris (24 poin)
atau surat berharga yang diterbitkan. Akan
di bawah alamat terakhir. Sebuah fatwa
tetapi, perbedaan prinsip keduanya bukan
akan bersifat mengikat apabila ia telah
berarti pasar modal syariah memiliki lantai
diadopsi menjadi sebuah peraturan, baik
itu Peraturan Bank Indonesia (PBI) mau-
20 Wawancara dengan Dewan Komisioner pun Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
OJK pada tanggal 25 Maret 2019
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah I 91
Volume VI/ Nomor 2/ Juli 2019
(POJK). Dalam hal ini Fatwa DSN-MUI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Peraturan Perundang-undangan.21
Modal dan Pedoman Umum Penerapan Berikut ini beberapa aspek analisis
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal keterkaitan antara Fatwa DSN-MUI
yang pada saat itu dikeluarkan pada tahun No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar
2003 baru diadopsi menjadi POJK pada Modal dan Pedoman Umum Penerapan
tahun 2015, dan selama selang waktu Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
tersebut peraturan dan kebijakan di pasar dengan POJK No.15/POJK.04/2015 tentang
modal berada di bawah kendali Bapepam- Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal:
LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Tabel 3.2 Perbandingan antara Fatwa dan
Lembaga Keuangan). POJK Pasar Modal Syariah
Fatwa pada dasarnya merupakan POJK
No Fatwa No.40/DSN-
Keterangan No.15/POJK.04/201
pedoman bagi peraturan yang berada di . MUI/X/2003
5
dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8 UU OJK pada tanggal 25 Maret 2019
Jurnal Hukum Ekonomi Syariah I 92
Volume VI/ Nomor 2/ Juli 2019
lebih rinci sesuai merusak kepada lembaga
dengan penjelasan moral dan keuangan ribawi
yang ada pada bersifat lebih dominan
fatwa. madharat. dari modalnya.‛
Tindak lanjut
dari adanya fatwa Pasal 2 ayat (2)
tersebut adalah Perubahan atas
perwujudannya Pasal 5 point d
dalam bentuk terdapat dalam
Fatwa yang
POJK (Peraturan Pasal 5 Pasal 2 ayat (2)
muncul terlebih
Otoritas Jasa Keduanya point h:
dahulu ada
Keuangan), memiliki bahasan ‚transaksi lain yang
dengan
dengan Transaksi yang sama akan mengandung unsur
pertimbangan
pertimbangan yang tetapi pada point d spekulasi (gharar),
hukum bahwa
mendukung Bertentanga yang berbunyi: penipuan (tadlis)
pada saat itu umat 5
3 Konsiderans perkembangan n dengan ‘menimbulkan termasuk
Islam
pasar modal Prinsip informasi yang menyembunyikan
membutuhkan
berdasarkan Syariah menyesatkan’, kecacatan (ghisysy),
pedoman bagi
prinsip syariah. berubah dan upaya untuk
pasar modal yang
Maka dengan redaksinya. mempengaruhi pihak
aktivitasnya
adanya POJK, lain yang
sejalan dengan
peraturan ini akan mengandung
prinsip syariah.
mengikat para kebohongan
pelaku sektor (taghrir).‛
pasar modal serta
berkekuatan Pasal 3
hukum. Dipertegas pada
Pasal 3 ayat (2): Pasal 2 POJK Pasal 3
Secara garis besar Sama dengan bahwa efek
membahas fatwa, hanya ada memenuhi Prinsip
tentang: beberapa Syariah di Pasar
a. Perjudian perbedaan: Modal sehingga
dan a. tambahan pada Pasal 4 menjadi Efek
permainan POJK dalam Dalam Pasal 4 ini Syariah apabila:
yang jenis usahanya masih dinyatakan kegiatan dan jenis
tergolong yaitu pada secara umum usaha; akad dan
judi; point c yang mengenai efek cara pengelolaan
b. Jasa berbunyi:‚jual syariah yaitu serta kekayaan
keuangan beli risiko yang meliputi Saham dan/atau aset yang
Kegiatan ribawi; mengandung Syariah, Obligasi mendasari yang
dan Jenis c. Memproduks unsur Syariah, Reksa ditetapkan oleh
Usaha yang i, ketidakpastian 5 Efek Syariah Dana Syariah, OJK tidak
4 Bertentanga mendistribusi (gharar) Kontrak Investasi bertentangan
n dengan kan, dan/atau judi Kolektif Efek dengan Prinsip
Prinsip memperdaga (maysir).‛ Beragun Aset (KIK Syariah di Pasar
Syariah ngkan, b. Point yang EBA) Syariah, dan Modal. Sedangkan
dan/atau dihapuskan surat berharga untuk akad yang
menyediakan dalam POJK lainnya yang digunakan wajib
barang atau yaitu point e sesuai dengan mengacu pada
jasa yang yang berbunyi: Prinsip-prinsip peraturan
haram ‚melakukan Syariah. perundang-
dzatnya (li investasi pada undangan di
dzatihi) dan Emiten sektor pasar modal
haram bukan (perusahaan) yang mengatur
karena yang pada saat tentang akad-akad
dzatnya (li transaksi tingkat yang digunakan
ghairihi) serta nisbah hutang dalam penerbitan
yang perusahaan Efek Syariah di
bersifat umum. Sedangkan dalam POJK, dan syariah secara berdampingan maupun
intisari yang ada dalam fatwa diolah paralel sekaligus saling berkompetisi.
kembali dan dituangkan dalam redaksi Hubungan antara fatwa dan POJK
yang lebih prosedural. Secara garis besar isi yaitu fatwa sebagai pedoman umum dan
POJK mewakili kandungan fatwa. Fatwa POJK merupakan positivisasi peraturan
tidak bersifat mengikat sedangkan POJK yang terdapat dalam fatwa. Substansi yang
berkekuatan hukum (hukum positif), dituangkan dalam Fatwa No.40/DSN-
dalam arti lain bahwa POJK merupakan MUI/X/2003 masih bersifat umum, sedang-
hasil legitimasi fatwa.22 Oleh karenanya, kan dalam POJK No.15/POJK.04/2015
dalam POJK diputuskan pula mengenai intisari yang ada dalam fatwa dituangkan
sanksi yang akan diterima para pelaku dalam redaksi yang lebih prosedural.
pasar modal apabila melanggar POJK Dalam POJK juga diputuskan mengenai
tersebut. sanksi yang akan diterima para pelaku
pasar modal apabila melanggar POJK.
KESIMPULAN
Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/X
/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman
Umum Penerapan Prinsip Syariah di
Bidang Pasar Modal dilatarbelakangi pada
sebuah kebutuhan masyarakat yang pada
saat itu membutuhkan sebuah pedoman
dalam pasar modal syariah.
Penggunaan istilah prinsip syariah
di pasar modal dikarenakan prinsip umum
yang diterapkan di pasar modal sudah
sejalan dengan prinsip syariah. Hanya saja
diperlukan penekanan dari segi aspek
kehalalan; halal dari objeknya, halal cara
perolehannya dan halal cara peng-
gunaannya. Pola integrasi (integration)
adalah pola yang diterapkan oleh pasar
modal di Indonesia yaitu pola yang
menjalankan sistem ekonomi konvensional
Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed. Ke-4. (Jakarta: Balai Pustaka).
Huda, Nurul dan N, Mustafa Edwin. 2007. Investasi pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group).
Manan, Abdul. 2009. Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal
Syariah Indonesia. (Jakarta: Kencana).
Matewally. 1995. Teori dan Praktik Ekonomi Islam. (Jakarta: Bangkit Daya Insani).
Nafik, Muhamad HR. 2009. Bursa Efek dan Investasi Syariah. (Jakarta: Serambi Ilmu
Semesta).
Pondjowinoto, Iwan P. 2003. Prinsip Syariah di Pasar Modal Pandangan Praktisi. (Jakarta:
Modal Publications).
Prasetyo, Yoyok. 2017. Hukum Investasi dan Pasar Modal Syariah. (Bandung: Mina).
Sutedi, Adrian. 2009. Segi-segi Hukum Pasar Modal. (Bogor: Ghalia Indonesia).
Umam, Khoerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah. (Bandung:
Pustaka Setia).
Wardiyah, Mia Lasmi. 2017. Manajemen Pasar Uang dan Pasar Modal. (Bandung: Pustaka
Setia).
Widoatmodjo, Sawiji. 2009. Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus. (Bogor: Ghalia
Indonesia).
Yuliana, Indah. 2010. Investasi Produk Keuangan Syariah. (Malang: UIN-Maliki Press).