You are on page 1of 6
KELOMPOK KERJA PENYULUH AGAMA ISLAM ( PO KJ ALUH) KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAABUPATEN GORONTALO Khutban Idul Adha 1444 H/2023 HAKIKAT SEBUAH PENGORBANAN Qleh: Usman Tahir, SAg i LSsl5 Sb at (x3) , 51 A (x3), 69 9S Al 3 a Als 4 91 LY Stools 55% al GL Les Sy Cagily «eSLG Dit las all a dead dasul dasul ge laa OI igils ay b 90585 ail aoe 7 GGisadl add gall Je 5 ame Bisa Bate Je ali 5 Jie pal le 459 Srrurices ul gota aig 4441 (x3), 951 a! Sale OF at by ls i SILT SI Ge. as 58 Noles al gd SI Ighat edit gi Ge | gsi al Abas 89 (Sigs Allahu akbar 3X, La ilaha itfallahu Allahu akbar walifiahiihmad.. Kaum musiimin, Jamaah Shalat dul Adha yang berbahagia.. Dengan rahmat Allah Swt., pada hari ini kita semua bisa melaksanakan salah satu dari sunnah yang sangat diagungkan dalam Islam yaitu, shalat ‘Idul Adha.. Lihatiah, langit yang cerah di pagi yang Indah, matahari tersenyum sumringah, semilir angin dengan famah mengusir gerah, seakan mengajak kita untuk selalu berhamdalah. Alhamdulillah, pull syukur kepada Allah yang Maha Pemurah, Tuhan yang masih member kesempatan kepada kita untuk beribadah, melaksanakan salat dul dha dengan berjamaah. Dipagi hari yang syahdu ini, ditengan gemuruh lantunan takbir, tahmic dan tahii, ding) dengan tasbih para makhluk, burung-burung, pepohonan, lautan dan daratan serta sseluruh yang ada di langit dan di bumi. Tasbih berhias suka cita yang terkadang tumpah dalam linangan air mata bahagia, maka kata syukur dan pujianiah yang pantas kita ucapkan dan kita dendangkan sebagai wujud kebahagiaan atas segala nikmat yang tak tethingga dari Zat Yang Maha Memberi. Betapa banyak dosa yang kita angkat kepada- Nya sedang Dia (Allah) membalas dengan limpahan nikmat, rahmat serta ampunan yang tiada batasnya. Allahu akbar 3X, La ilaha iatlahu Allahu akbar walillahilhmad.. Ayyubal mukminun ‘ibadallah. Pada saat ini, umat muslim dari seluruh penjure dunia, dari beragam suku beraneka budaya, bermacam warna, pria maupun wanita, berkumpul memenuhi panggilan Allah melaksanakan ibadah haji. Saat ini, saudara-saudara Kita berada di Mina, tadi malam bermalam di Muzdalifah, adapun kemarin melakukan wuquf di Arafah seharian. Mereka datang ke tanah haram memenuhi panggilan Allah. . ou agli ¢ BS Dba 9 de “Aku datang_ memenuhi panggianMu, Ya Alfah, Aku datang memenuhi Panggilaniu. Tiada Sekuttr bagiMu,” ‘Adapun umat muslim lainnya yang tidak melaksanakan ibadah haji, ikut larut dalam meyambut hari besar hari raya Idul Adha, hari raya kurban. Seluruh umat muslim turut menggemakan kalimat takbir, kalimat tahmid sebagai wujud ketaatan dan pengakuan ‘seorang hamba akan kebesaran dan keagungan Allah SW, Tuhan semesta alam raya. Hari raya Idul Adha atau hari raya kurban tidak dapat terlepas dari kisah teladan yang digambarkan dalam Al-Quran melalui seorang yang mulia yaitu Nabi Ibrahim AS: 1 @ Dipindai dengan CamScanner yang mampu menjalankan perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail dengan cara menyembelihnya. Namun, pada akhirnya tanpa diduga, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba yang gemuk. Sungguh sangat Ivar biasa, ujian yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dapat kita bayangkan, seorang nabi pun mendapatkan ujian dari Allah SWT, apalagi kita sebagai manusia biasa. Hal ini, menunjukkan bahwasanya keislaman, keimanan dan ketakwaan kita akan terus diuji oleh Allah SWT untuk melihat di mana, pada level apa dan kualitas apa kita berada Allahu akbar 3X, La ilaha ifallahu Allahu akbar walillahilhmad Kaum muslimin yang berbahagia....! Pada hari ini kaum Musiimin merayakan Hari Idul Adha dengan melaksanakan shalat id karena telah sampai pada hari ke-10 bulan Dzulhijah. Shalat Idul Acha adalah peristiwa besar yang setiap tahun umat Islam sedunia melaksanakannya dan setelah itu menyembelin hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadah. Setiap kali merayakan Idul Adha, kita tidak bisa lepas dari membicarakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bapak - anak ini menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, seperti dalam ketaatan dan kepasrahan diti kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhiasan beribadah, seria dalam menjalani hidup dan kehidupan ini Nabi Ibrahim AS. adalah seorang ayah sekaligus seorang hamba Allah yang lurus. berhati lembut, lagi penyantun. Beliau seorang Nabi dengan teladan kepemimpinan yang mencerahkan, Sedangkan sang anak, Nabi Ismail AS., adalah seorang anak yang sabar dan berbakti kepada Kedua orang tua; dan tentunya juga taat kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim AS menikah dengan Siti Sarah sudah cukup lama, bertahun-tahun, namun belum dikaruinai seorang anak pun. Beliau telah lama mengidamkan hadimya seorang anak. Kemudian oleh Siti Saran, Nabi Ibrahim dipersilakan untuk mentkah lagi dengan Siti Hajar yang tak lain adalah seorang pembatu bagi keluarga Ibrahim. Dan akhimya beliau mendapatkan seorang anak hasil pemikahannya dengan Siti Hajar dan iberinya nama Ismail, Beliau merasa senang dan tenang bersama sang buah hati, Beliau melihat Ismail menikmati masa kanak-kanaknya dan menemani kehidupannya dengan teniram dan damai. Tetapi kemudian, Ibrahim bermimpi dalam tidumya. Beliau menyembelih anak satu-satunya itu. Ibrahim pun menyadari bahwa itu adalah perintah dari Allah SWT. ‘Ma‘asyiral Mustimin rahimakummuliah, Kita bisa membayangkan betapa Nabi Ibrahim tengah diuji Allah SWT. Anak satu- satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga usia beliau hampir 100 tahun, pada akhimya harus dikorbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri. Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Nabi Ibrahim adalah seorang rasul. Maka beliau tidak ragu-ragu dalam memahami dan menerima Perintrah tersebut, Tidak ada kekacauan dalam pikiran beliau sehingga beliau tidak melakukan protes atau mencoba bertanya kepada Allah untuk meminta klarifikasi, Misainya dengan bertanya, "Kenapa ya Allah, harus saya Sembelih anak tunggal saya in Tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Yang ada pada Nabi Ibrahim AS adalah penerimaan total, kefidhaan yang mendalam, ketenangan dan kedamaian yang luar biasa. Itulah sebabnya Nabi Ibahim AS mendapat berbagai macam gelar seperfi: wluf azmi (orang yang sangat sabar), khalilullah (kekasin Allah), hanifan muslima (orang yang jurus yang berserah diri kepada Allan SWT), abu anbiya (bapak para nabi), dan sebagainya. Kisah bagaimana Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT bisa kita simak sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat, ayat 102: 513531 SI aléall § 5! Gl “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembeiiymu. Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim menyembelin Ismail yang belum cukup dewasa atau masih anak-anak karena baru berusia kurang dari 14 tahun. Maka Nabi Ibrahim sebagai orang tua bertanya kepada Ismail bagaimana pendepainya tentang perintah tersebut sebagaimana dikisahken dalam bagian ayat berikutnya: sp lle 3B 2 435 Dipindai dengan CamScanner “Maka pikirkan, apa pendapatmu tentang perintah itu’ (QS. Ash-Shaffat: 103) Pertanyaan Nabi Ibrahim kepada Ismail ini sebenarnya mengandung pelajaran berharga bahwa seorang ayah atau orang tua tidak ada jeleknya, bahkan sangat bagus, memberikan hak bertanya atau mengemukakan pendapat bagi anak-anaknya berkaitan dengan masa depan mereka. Apalagi menyangkut soal hidup dan mati. Dengan kata lain. ini Sesungguhnya pelajatan tentang demokrasi atau musyawarah dimana dialog untuk mencapai persepsi yang sama diperlukan untuk meraih tujuan baik yang akan dicapai bersama, Dengan cara seperti ini tentu keikhlasan untuk menerima sebuah keputusan bisa dicapai dengan baik secara bersama pula. Maka tidak mengherankan ketika memberikan jawaban kepada Ibrahim , Ismail menjawab dengan jawaban yang sangat ‘bagus, penuh kesabaran can keikhiasan sebagai berikut Exyleall 5 "Hai bapakku, keriakaniah apa yang dligerintahkan kepadama insya Allah kemu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabat".(QS. Ash-Shaffat: 103) Allahu akbar 3X, La ilaha iifailahu.. Allah akbar waliliahil hamd... Kaum mustiimin rahimakumuiiah.. Dengan ketaatan kepada Allah SWT yang luat biasa sebagaimana ditunjukkan Nabi Ibrahim dan Ismail, maka Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim sebagaimana termaktub dalam Surat As-Shaffat, ayal 104 105 sebagai benkut: Snbceall g555 CU IS UL-WGf CSLe 15. Arist b O18 “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu; sesungguhnya demikiankah Kami memberi balasan kepada arang- orang yang benbuat baik™ Ayat ini menunjukkan bahwa Allah hanya menghendaki ketundukan dan penyerahan diri Nabi Ibrahim AS, sehingga tiada lagi tersisa dalam diri beliau kecuali ketaatan kepada Allah. Nabi Ibrahim meyakini tidak ada perintah yang lebih berharga dan. lebih tinggi danipada perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim rela mengorbankan segalanya, Yermasuk yang paling berharga, yakni Ismail dengan pengorbanan yang penuh keridhaan, ketenangan, kedamaian, dan keyakinan akan kebenaran, Maka, Allah kemudian menebus putra itu, Ismail—dengan seekor hewan sembelihan yang besar. Dengan peristiwa inilah, kemudian dimulailah sunnah berkurban pada shalat Idul Adha hingga sekarang. Disembelihnya hewan-hewan kurban menjadi pengingat kita atas kejadian besar tersebut. Peristiwa itu akan terus menyibak tabiat keimanan yang kita genggam supaya kita lebih paham mengenai bagaimana kita berserah diri seutuhnya kepada Allah SWT: bagaimana kita taat kepada Allah dengan ketaatan yang penuh keridhaan. Semua itu agar kita makin mengerti, bahwa Allah tidak hendak menghinakan, manusia dengan cobaan. Pun tidak ingin menganiaya dengan ujian. Melainkan, Allah menghendaki agar kita bersegera memenuhi panggilan tugas dan kewajiban secara total Ttulah momentum pengorbanan paling akbar dalam sejarah manusia, Itulah ‘momentum kebesaran paling agung dalam sejarah kehidupan. Berqurban tidak hanya menyembelih binatang, tapi lebih dati itu, berqurban adalah membunuh sifat kebinatangan dalam diri kita. Berqurban adalah bagaimana kita menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang Jain. Bergurban adalah bagaimana kita memberikan kontribusi terhadap kéberlangsungan hidup suatu umat. Berqurban adalah bagaimana kita bersungguh-sungguh untuk berbagi terhadap sesama. Berqurban tidak hanya sekedar berqurban. Apa pun bentuk pengorbanan itu harus didasari oleh nilai takwa yang tinggi terhadap Allah SWT. Allahu akbar 3X, La ilaha itfallahu Allahu akbar walillahi! hamd... Kaum muslimin rahimakumuliah...! Subhanaliah....! Semua itu dilaksanakan oleh Ibrahim dan putranya. Bisikan jiwa, godaan setan runtuh berhadapan dengan kekokohan iman dan rasa cinta pada Sang Pencipta pemilik langit dan bumi. Dan dengan segala pengorbanan itulah nama beliau diabadikan dalam kitab yang paling mulia (Al-Qur'an) yang terus dibaca hingga akhir zaman, bahkan menjadi qudwah bagi sekalian alam. Dengan pengorbanan itulah, beliau telah mendahului kita dengan kenikmatan tiada hingga disisi Tuhan pencipta alam semesta. Mari kita belajar memahami dan menangkap makna dari pengorbanan yang 3 Dipindai dengan CamScanner sesungguhnya. Karena di balik pengorbanan ada sebuah cinta. Cinta itulah yang melahirkan suatu energi positif dan kekuatan yang luar biasa dalam jiwa, Dari kecintaannya kepada Allah lahirlah ketaatan. Ketaatan itu adalah wujud dari rasa cinta, Cinta harus selalu diperjuangkan, oleh karenanya cinta selalu membutuhkan pengorbanan. Sebesar apa pengorbanan yang kita berikan, sebesar itulah cinta yang kita miliki. Tak pernah berhenti di sepanjang masa... Allah Ta'ala memilih diantara hamba- hamba-Nya yang dimuliakan dengan pengorbanan itu, pbagntids whl oA ebiaduatlé abl lyge ta lgSLe dle ayehill os dba ighds lag. pats 5 “Di antara orang-orang mukmin itu ada rang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereke tidak mengubah (janjinya)". (QS al-Ahzab : 23) Ada yang berkorban dengan nyawa demi mempertahankan akidah yang kokoh ‘seperti Asiah bintu Muzahim istei Fir’ aun... Ada yang berkorban dengan dibantai berjamaah seperti kisah Ashabul Ukhdud.. Ada yang berkorban membeli surga dengan hartanya ‘seperti Abu Bakr, Utsman bin Affan, Khadijah dan Abdurrahman bin Auf... Ada yang berkarban dengan masa mudanya seperti Mush’ab bin Umair, pemuda kaya raya yang diboikot oleh keluarganya karena mengikutl dakwah tauhid, yang diakhit hidupnya Rasululullah terharu karena tak ada yang menutupi jasadnya kecuali sepotong kain yang jika ditarik ke kepala tersingkap kaki beliau dan jika ditarik ke kaki tersingkap kepala beliau... Dan masih banyak lagi hamba-hamba pillhan yang mengarbankan segalanya demi membuktikan cinta pada Allah Selanjytnya, mari kita melihat diri-diri kita... Apakah yang sudah kita karbankan untuk Sampai di surga Allah..?! Apakah yang sudah kita korbankan demi meraih keridhaan Allah..?! Apakah yang sudah kita kerbankan untuk reraih ampunan Allah?! Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan membuat kita merasa malu pada Allah dan pada diti kita sendiri.. Betapa sulitnya kita berkorban sampai untuk diri kta senciri Shalat lima waktu sering kita lalaikan atau tidak mengerjakannya di awal waktu, Subuh terkadang kesiangan, sedangkan jika kita memiliki perjalanan bisnis dengan pesawat terbang, kita berusaha tidak terlambat untuk nadir d bandara walau waktunya dini hari sekalipun.. Begitu beratnya kita terbangun di malam hari untuk giyamullail dan tahajud, sedangkan untuk pertandingan sepakbola kita rela begadang semalam suntuk hanya untuk menyaksikan Klub jagoan kita yang merumput di lapangan hija. Jika yang dibangun adalah mall-mall, ruko-1ukG dan pusat perbelanjaan maka hanya dalam hitungan bulan sudah berdiri megah, namun untuk merampungkan pembangunan sebuah masjid terkadang pengurus harus setiap Jumat meminta sumbangan dari jamaah, dan terkadang itu sampai bertahun tahun... Subhanallah...!,. Manakah bukti bahwa kita adalah para perindu surga yang rela berkorban dengan segala yang dimiliki untuk meraihnya...? Allahu akbar 3X, walilfanil hamd... Kaum muslimin rahimakumuliah. Hari ini, realita yang memilukan, dari sebagian oknum aktivis dakwah, jusiru yang dikorbankan adalah kawan sejalan yang sama-sama meniti jalan perjuangan para nabi, menyeru kepada yang makruf serta mencegah dari kemungkaran. Saling melempar juduhan keji tanpa tabayyun, mencemarkan kehormatan sesama dai secara sembunyi sembunyi dan terang-terangan, saling berbalas hujatan di dunia maya dan nyata, vonis prematur yang keji pada sebagian ulama dan penuntut ilmu, merasa diti dan kelompoknya yang paling benar, menghukumi niat-niat orang yang menyelisihinya tanpa berusaha memberi udzur dan alasan Ukhuwah Islamiyah yang mulialah yang jadi korban, Kehormatan sebagian lama dan dai yang menjadi tumbal, waktu dan tenaga tergorus untuk hal yang sia-sia, padahal musuh-musuh agama semakin solid merapatkan barisan sedang sebagian kita masih berkutat dan berdebat pada masalah-masalah fighiyyah dan iitthadiah atau saling kiaim siapa yang berada diatas 'manhaj yang kokoh.” La hawia wala quwwata ilfa bilan. Dipindai dengan CamScanner Tidakkah seyogyanya kesemuanya itu kita akhiri..? Marilah kita kembali pada juntunan al-Quran dan sunnah. Al-Quran memerintahkan kita untuk bersatu, berukhuwah, berbaik sangka, saling membantu antara yang satu dan lain. Al-Qur'an melarang perpecahan, perselisihan, saling memusuhi, mencari-cari aib, ghibah, namimah dan adu domba. Semua sudah jelas, semua sudah gamblang.. Berbeda pendapat adalah sunnatullah, namun mari kecepankan adab dan nasihat yang bijak dan santun, dahulukan prasangka baik kepada saudara kita sebelum memvonis, Perkara-perkara yang bisa menyatukan kita lebih banyak dari hal-hal sepele yang terkadang membuat kita saling memusuhi antara yang satu dengan yang lain. Fenomena lain. Perebutan kekuasaan, kepentingan politik yang menjadikan persaudaraan sebagai Karban, Fenomena saling cekal. saling huiat, saling mencurigal menjadi sajian rutin setiap waktu, Hoax berseliweran dimana-mana, rakyat kecil yang ikut menjadi korban yang mana semua selalu mengatasnamakan ‘rakyat’ demi merebut ‘simpati yang pada kenyataannya hanya untuk keserakahan pribadi dan golongan. Begitu mudahnya persahabatan yang telah terjalin lama menjadi korban demi kepentingan sesaat.Betapa murahnya harga diti dijual hanya untuk mengamankan kantong-kantong pribadi atau perusahaan-perusahaan pribadi.Bahkan betapa gampangnya agama digadaikan, idealisme menjadi tumbal hanya demi meraih sedikit keuntungan duniawi dan ‘sé Cuil kekuasaan semu. Wallahul musta’an. Allahu Akbar 3x Allahy Akbar wa fillahi al-hamd.. Ma‘asyiral Muslimin Rahimakurullah..! Tidakkah sepantasnya ini kita akhiri...? Bukankah harta, pangkat, jabatan bahkan dunia ini adalah sesuatu yang fana?! Dunia terlalu hina untuk membuat kita saling ‘memusuhi antara yang satu dengan yang lain. Hanya karena beda pilihan dalam pilpres atau pilkada kita saling membelakangi, bahkan yang memilukan berita yang kita dengar ada sebuah rumah tangga yang terpaksa harus bubar hanya gara-gara beda pilihan dalam pemilihan kepala desa. Subhanaliah..! Saainya kita mengorbankan sifat arogansi kita, saainya kita kuburkan sifat-sifat jahiliah kita, dan sekaranglah saat untuk kita kembali merajut persatuan dan ukhuwah demi mencapai keridhaan Allah. Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita kepada jalan-jalan kebenaran dan keisligamahan dan menjaga kita dari segala fitnah dan ujian, baik yang tersembunyi maupun yang tampak.... Aamiin Allahhumma Aamiin. Stl dl Ge4 3 ly SUH pls oS! Oba (Ss 4b! S5u eSdsll Kha tll 5 1 M55 (Slag Lo AUN LEAS 5 GSAS Dipindai dengan CamScanner KHUTBAH KEDUA Pam ally SI au, AS! lll 45! alll 151 cdl, . 051 ails all tl : “ai basi ¢ Boek. alS3I5 JSG jak gts B55 « al aig Gila 5 ety Sassi ol 6 @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like