You are on page 1of 3

Terbunuh oleh Diri

Oleh : Aulia Urrahmi

Jalan itu penuh dengan pecahan kaca dan berduri dan dia masih menempuhnya dengan sendal
jepitnya

Banyak robekan kulit bahkan hingga menusuk dalam dan sangat dalam

Dia menjerit kesakitan tapi tidak meminta tolong

Entahlah……

Apakah dia menikmati luka itu atau sambil melangkah dia juga mengobatinya

Yang pasti dia butuh pertolongan untuk kembali

Kembali ke jalan yang memang akan ada orang yang memberikan sepatu yang membantunya
untuk melewati jalan berduri

Dia terus berjalan

Tanpa dia sadar dia sudah berdarah

Sakit….

Sangat sakit hingga rasanya ingin kupukul diriku

Menyalahkan diri sendiri

Dan pada akhirnya dia mati

Dibunuh oleh dirinya sendiri

Kusebut dia hebat

Karena hendak kemana dia hingga melewati jalan itu dengan kuatnya.

Entah apa yang sedang dia usahakan

Entah untuk mendapatkan kebahagian siapa dia disana


Tapi dia sakit demi bahagia yang bukan untuk dirinya

Dadanya sesak, tak bernafas, hatinya berteriak

Namun tak ada yang mendengar

Kata orang…

Dia ceria, dia bahagia,dia baik- baik saja

Nyatanya tubuhnya seperti tak bernyawa

Hidup tapi mati

Seseorang

Tolong selamatkan dia

Jalan yang panjang bersamamu

dan aku bahagia


Padang, 26 juli 2014

Hari itu aku berjalan dilorong sekolah sebagai seorang anak baru, tidak ada siapapun yang aku
kenal selain diriku sendiri. Suasana canggung menjadi teman akrab ku dalam beberapa hari, aku
terseyum dan menunduk, itu adalah ritual pentingku dalam beberapa hari, setelah beberapa hari
akhirnya aku mulai menemukan beberapa teman yang menurutku mereka semua cantik, dan itu
menjadi kebanggan tersendiri bagiku, setiap kami ingin keluar untuk melihat jajanan jalanan
ketika waktu istirahat semua mata tertuju pada kami, dikalangan anak perempuan dan laki- laki
tentunya, mereka selalu memanggil kami “ geng cantik2”, dan sejak itu aku sadar bahwa kami
benar- benar yang paling cantik disekolah, cerita yang sang

You might also like