Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
ABSTRAK
yang terjadi. Adapun yang dimaksud Penerapan KUHAP (penyidikkan dan penuntutan), Sinar
Grafika, Jakarta, 2000, hlm. 97.
atau didakwa melakukan suatu tindak hukum yang seluas-luasnya; asas
pidana wajib ditempatkan pemeriksaan dimuka hukum; asas
sebagaimana mestinya sesuai dengan pengawasan terhadap tuntutan.
harkat dan martabatnya sebagai Semua warga negara
manusia. mempunyai hak yang sama dimuka
Terlepas dari hal di atas bahwa hukum dan pemerintahan, hal tersebut
seorang petugas penyidik kepolisian merupakan norma hukum yang
adalah juga seorang manusia yang melindungi hak tersangka. Penguasa
memiliki keterbatasan baik dari segi dan penegak hukum haruslah
kemampuan intelegensi maupun melaksanakan dan merealisasikan asas
kemampuan pengendalian diri, tersebut dalam kehidupan berbangsa
sehingga tidak dapat dipungkiri dan bernegara. Selain dari pada itu
bahwa dalam menjalankan tugas dalam hal tesangka disangka
terdapat kelalaian dan gegabahnya melakukan tindak pidana dengan
petugas dalam menangani tersangka, ancaman pidana mati atau pidana
dan juga adanya hal-hal yang terlupa penjara lima tahun atau lebih wajib
dalam menyampaikan apa yang didampingi oleh penasehat hukum
menjadi hak-hak tersangka. (Pasal 56 ayat (1) KUHAP). Jika asas
Berdasarkan asas praduga tak tersebut tidak dilaksanakan berarti
bersalah, maka bagi seseorang sejak terjadi pengingkaran terhadap prinsip
disangka melakukan tindak pidana fundamental negara hukum.
tertentu sampai putusan yang Simpang siur dari cerita
mempunyai kekuatan hukum yang masyarakat yang menyatakan bahwa
tetap dari hakim pengadilan, ia tetap dalam pelaksanaan proses pemeriksaan
masih memiliki hak-hak individu tersangkah ada hak-hak tersangka yang
sebagai warga negara. Dengan hak- dilanggar. Dalam hal ini peneliti ingin
hak yang dimilikinya itu, dapat mengetahui secara langsung apakah
diajukan kepada yang berwenang benar adanya hak-hak tersangka yang
untuk untuk segera mendapatkan dilanggar atau hanya sebagian dari rasa
pemeriksaan oleh penyidik. ketakutan masyarakat saja, yang
Didalam hukum Acara Pidana, dimana dalam lingkungan masyarakat
selain asas Praduga tidak bersalah seringkali menganggap bahwa
juga dikenal berbagai asas hukum seseorang yang ditangkap atau
yang lainnya yang tidak kalah dihadapkan dengan kepolisian ada
penting antara lain; perlakukan yang hak-hak yang dilanggar oleh petugas,
sama dimuka hukum; harus adanya sehingga menimbulkan merusak citra
perintah tertulis dari pejabat yang instansi terkait, dan tidak menutup
berwenang; adanya ganti rugi dan kemungkinan akan menimbulkan rasa
rehabilitasi atas salah tangkap, salah trauma dikalangan masyarakat.
tahan, dan salah tuntut terhadap Hak tersangka dalam kitab
tersangka atau terdakwa; asas undang-undang hukum acara pidana
peradilan cepat, sederhana, biaya (KUHAP) sebanyak 24 hak-hak
ringan,bebas, jujur, dan tidak tersangka, dalam hal ini peneliti tidak
memihak; asas memperoleh bantuan dapat meneliti secara keseluruhan hak-
hak tersangkah. Untuk membatasi Implementasi Serta Faktor
ruang lingkup hak-hak tersangka Penghambat dalam Menerapkan Hak-
yang akan diteliti oleh peneliti, hak Tersangka sebagai Asas Praduga
adapun hak-hak tersebut diantaranya, Tidak Bersalah dalam Proses
hak untuk segera diperiksa, hak untuk Pemeriksaan di Tingkat Penyidikan
mendapatkan pembelaan, bantuan (Studi Kasus di Kepolisian Resor
hukum, hak untuk bebas memberikan Kupang Kota).
keterangan dan hak untuk memilih
penasehat hukum sendiri.2 Rumusan Masalah
Dengan diadakan penelitian Berdasarkan pada latar belakang
ini, ketika dalam proses pemeriksaan sebagaimana yang telah diuraikan
benar adanya suatu tindakan yang maka peneliti merumuskan pokok-
melanggar suatu hak-hak tersangka pokok permasalahan yang dibahas
dalam proses pemeriksaan, dengan sebagai berikut:
penelitian ini dapat menambah 1.Bagaimanakah implementasi hak-
wawasan aparat penegak hukum hak
tentang proses pemeriksaan yang tersangka sebagai perwujudan asas
sebenar-benarnya menurut dan cara praduga tidak bersalah dalam proses
yang diatur dalam Kitap Undang- pemeriksaan ditingkat penyidikan
undang Hukum Acara Pidana Kepolisian Resor Kupang Kota?
(KUHAP).3 Namun,ketika ini hanya 2.Apakah faktor penghambat
isu-isu semata atas rasa takut implementasi hak-hak tersangka
masyarakat tentang proses sebagai perwujudan asas praduga
pemeriksaan aparat penegak hukum, tidak bersalah dalam proses
dengan diadakan penelitian ini juga pemeriksaan ditingkat penyidikan
dapat menyadari masyarakat bahwa Kepolisian Resor Kupang Kota?
apa yang disangkakan tidak benar
terjadi sehingga dapat memperbaiki Keaslian Penelitian
citra instansi terkait, dan
menghilangkan rasa trauma di Dalam penulisan proposal ini
masyarakat. yang berjudul ‘‘Implementasi serta
Dengan landasan pemikiran Faktor Penghambat dalam
diatas, maka penulis tertarik untuk Menerapkan Hak-hak Tersangka
melakukan penelitian bagaimana sebagai Perwujudan Asas Praduga
pelaksanaan atau implementasi hak- Tidak Bersalah dalam Proses
hak tersangka serta hambatan- Pemeriksaan di Tingkat
hambatan apa yang ada dalam Penyidikan’’Penelitian ini merupakan
pelaksanaan implementasi hak-hak penelitian empiris, penulis secara
tersangka tersebut, ini dituangkan langsung turun ke lapangan dengan
peneliti dalam judul penelitian yaitu“ cara wawancara responden agar
memperoleh informasi.
2
O.C. Kaligis.Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi
Tersangka, Terdakwa dan Terpidana, Alumni:
Dari beberapa judul yang pernah
Bandung, 2006. diangkat oleh peneliti sebelumnya,
3
ada satu judul yang hampir mendekati
sama dengan penelitian dalam dalam proses penyedikan guna
penulisan ini yaitu: menambah literatur dan bahan
Skripsi MONIKA WUTUN, informasi ilmiah.
Mahasiswi Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UNDANA b. Manfaat praktis
Kupang, Tahun 2018 yang 1)Sebagai bahan masukan bagi
berjudul: pemerintah,penegak hukum dan
“Penerapan Asas Praduga Tidak masyarakat dalam pelaksanaan
Bersalah oleh Media Online atau implementasi hak-hak
dalam Berita Penetapan tersangka sebagai asas praduga
Tesangka Jesica Kumala Wongso tak bersalah.
Terkait Kasus Kopi Sianida.” 2)Memberikan masukan pada
penegak hukum khususnya
Tujuan Penelitian kepolisian Resor Kupang Kota.
4. PENUTUP
2. Faktor pengahambat Implementasi hak-
hak tersangka di tingkat penyidikan
Kesimpulan
dalam berbagai kasus yang terjadi di belajar dan menanamkan budaya sipil
wilayah hukum Kepolisian Resor yang kuat dikalangan anggota Polri di
Kupang Kota, baik yang datang dari lingkungan Polres Kupang Kota,
pihak penyidik sendiri maupun dari sehingga dengan demikian diharapkan
pihak tersangka, yang menyebabkan seluruh tindakan yang dilakukan
tidak dapat dilaksanakannya secara penyidik dapat lebih proposional dan
baik implementasi hak-hak tersangka. profesional sesuai koridor hukum.
a) Proses pemeriksaan sering
menyulitkan penyidik dalam
menetapkan suatu perkara karena DAFTAR PUSTAKA
dalam mengambil keterangan
Buku-buku
tersangka sering berbelit belit dan Andi Hamzah.Hukum Acara Pidana
tidak memberikan keterangan atau indonesia.Jakarta: Sinar Grafika.2002.
diam. Namun penyidik juga tidak Bambang Tri Bawono. Tinjauan Yuridis Hak-
hanya berpatokan pada keterangan Hak Tersangka Dalam Pemeriksaan
tersangka tapi juga pada alat bukti dan Pendahuluan. Unissula,2011.
keterangan saksi.
Hamid Hamrat dan Husein M
b) Tersangka yang sering berbohong
Harun.Pembahasan Permasalahan KUHAP
dalam memberikan keterangan juga
Bidang Penyidikan.Jakarta: Sinar
menjadi kendala bagi penyidik dan Grafika.1997.
proses penyelidikan menjadi lambat. Hamzah,Andi. Hukum Acara Pidana, Jakarta:
Sinar Grafika, 2014.
Jurnal Perdata.
Jânia Maria Lopes Saldanha & José Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004
Luis Bolzan de Morais, Constitution,
HumanRights and Republic: A tentang Kekuasaan Kehakiman.
Necessary Dialogue Between
Gadamer's Philosophical Kitab Undang-undang Hukum Acara
Hermeneutics and Boaventura De
Sousa Santos's Diatopic Pidana Nomor 8 Tahun 1981.
Hermeneutics”, Jurnal West Law
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang HAM.
tentang Kepolisian.
Pidana.