Professional Documents
Culture Documents
It is a useful organizing
concept that can be
applied across different
sectors and disciplines,
helping to break down
the silos between them.
Adapted from K. Sudmeier
Building Resilience
Agenda Nasional
SDGs 2030 RPJP NASIONAL RPJM NASIONAL
PUSAT
RENSTRA K/L
RIPB Nasional 2020- RTRW NASIONAL RENCANA KAJIAN RISIKO
2044 NASIONAL PB BENCANA NASIONAL RAN PRB
PROVINSI
KAJIAN RISIKO
RAD PRB PROV
RTRW PROVINSI RENCANA
PB PROVINSI BENCANA PROVINSI
Pemerintah
Kerangka
Nasional
Pembangunan Satu Data
Bencana Terintegrasi
Provinsi
1 Nasional
RT / RW
KK/Keluarga
KK / Keluarga
Sumber: Pusbindiklatren BAPPENAS, 2021
Flood
Resilience
Strategies
Flood Preparedness and Mitigation
Non-Structural Measures:
• Regulation and Enforcement • Flood Plain Zoning
• Capacity Development • Flood Forecasting
• Flood Response • Flood Early Warning System
Structural Measures:
• Embankments (tanggul)
• Dams, Reservoirs and other Water Storage Mechanism
• Channel Improvements and Dredging of Rivers
• Catchments Area Treatment – Sponge City Concept, Water Sensitive City/Urban Design
• Sea Walls/Coastal Protection Works
Water-Sensitive Urban Planning
Approach and Nature-Based
Solutions (NBS)
“actions which are inspired by, supported by or copied from
nature ... [with] ... the aim to help societies address a variety
of environmental, social and economic challenges in
sustainable ways” (European Commission, 2015)
Sumber:
http://gardensrisingsuperview.org/content/bioswale-la-plaza
https://livingroofs.org/green-walls/ 7
https://www.timeout.com/newyork/parks/central-park
• Permeable pavement : Pavement untuk
lintas kendaraan atau pejalan kalau yang
memungkinkan air menyerap
Sumber:
https://www.vwrrc.vt.edu/swc/NonPBMPSpecsMarch11/VASWMBMPSpec7PERMEABLEPAVEMENT.html
https://www.indiamart.com/proddetail/rainwater-harvesting-14140167391.html
https://www.indiamart.com/proddetail/perforated-pipe-8024337562.html
IKN Strategies
for Disaster
Risk Reduction
Istana Negara
Perkantoran Kemenko
Perkantoran Kemenko
Rumah Sakit Internasional
Mixed Use Kepadatan Tinggi
(Perdagangan /Jasa,
Perkantoran Swasta, Hunian
Apartemen)
Pengembangan Kawasan
Kota Hutan Forest City Kota Spons Sponge City Kota Cerdas Smart City
• Sistem perairan sirkular yang Komponen smart city mengidentifikasi elemen
Kota yang didominasi bentang lanskap nilai tambah yang memanfaatkan kemajuan
menggabungkan arsitektur, desain
berstruktur hutan/Ruang Terbuka teknologi informasi & komunikasi, pengelolaan
Hijau, dengan pendekatan lanskap tata kota, infrastruktur, dan prinsip data perkotaan, dan teknologi digital untuk
berkelanjutan memberikan manfaat yang lebih besar bagi
terintegrasi untuk kehidupan yang
berdampingan dengan alam • Area perencanaan berperan seperti IKN.
spons yang menyerap air hujan,
menyaring melalui proses alami dan
PRINSIP 6 KATEGORI INISIATIF KOTA CERDAS
melepaskan air ke bendungan,
Konservasi
saluran air, dan akuifer PRINSIP
Nol deforestasi keanekaragama
n hayati
Kota Nusantara Sistem Keselamatan &
Pelibatan (Archipelago City) Perkotaan
Peningkatan Keamanan
masyarakat • Pemurnian dan pemanenan air
stok karbon
Adat & lokal • Ketahanan banjir Lingkungan
Perbaikan tata • Pelestarian dan peningkatan Layanan
Pengelolaan dan
kelola & tata ekologi Pemerintah
hutan Keberlanjutan
berkelanjutan guna lahan Kelayakan Huni
Kota Berdaya Serap Akses dan &
(Absorbent City) Mobilitas Kehidupan
• Efisiensi sistem sumber daya Kota
• memberikan manfaat kepada
masyarakat
Kota Terintegrasi
(Integrated City)
Tujuan Sponge City
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
>75% dari 256.142 Ha
1. Selaras dengan
1.1
area untuk ruang hijau
Prinsip dan Strategi Ruang lingkup dari matra PPLH
Alam
(65% area dilindungi
dan 10% area produksi Air, meliputi perlindungan dan
pangan) Prinsip Dasar PPLH pengelolaan air permukaan, air
1.2 100% penduduk dapat Menjaga dan sekaligus memperbaiki tanah dan air laut;
1
mengakses ruang hijau Daya Dukung dan Daya Tampung Udara ambien, meliputi perlindungan
rekreasi dalam 10 menit
Lingkungan Hidup (DDDTLH); dan pengelolaan kualitas udara dan
1.3 100% penggantian cuaca iklim mikro;
ruang hijau untuk setiap 2 Menghindari risiko dan kerusakan
bangunan bertingkat lingkungan hidup; Tutupan lahan, meliputi perlindungan
institusional, komersial, 3 Mengoptimalkan kinerja layanan dan pengelolaan fungsi ruang hijau
dan hunian (tutupan hutan dan tutupan
ekosistem;
pangan);
4 Memanfaatkan potensi sumber daya
Legenda alam secara efisien; Tanah, meliputi meliputi perlindungan
dan pengelolaan kondisi terrestrial
Go Area 5 Mengurangi kerentanan wilayah landscape permukaan tanah;
No Go Area terhadap dampak perubahan iklim
dan sekaligus membantu upaya Atmosfer, meliputi pengelolaan aspek
penurunan emisi Gas Rumah Kaca; perubahan iklim; yang diarahkan
pada terselenggaranya IKN yang
6 Memperbaiki & mempertahankan berstatus Net Zero Emission;
sumber daya keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati, meliputi
aspek perlindungan dan pengelolaan
keanekaragaman hayati baik yang
berada di wilayah daratan maupun
KRP Rencana Induk IKN diselaraskan wilayah perairan darat dan laut
dengan 6 Prinsip Dasar PPLH serta khususnya di wilayah Teluk
diintegrasikan pada pola ruang dan Balikpapan.
penataan ruang yang mengadopsi
alokasi penataan ruang Go/No Go
Area
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Strategi Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup 1. Strategi Rehabilitasi dan 2. Strategi mempertahankan
Pemulihan Ekosistem
Rehabilitasi dan Pemulihan dan meningkatkan upaya
1
Ekosistem terdegradasi di seluruh terdegradasi di seluruh wilayah
konservasi ruang hijau pada
wilayah Ibu Kota Nusantara khususnya IKN khususnya pada wilayah
wilayah No Go Area
pada wilayah No Go Area. No Go Area
2 Mempertahankan dan
meningkatkan upaya konservasi 1 Restorasi dan Pemulihan 1 Proses Pembangunan sarana dan
ruang hijau pada wilayah No Go Area. Ekosistem di Kawasan hutan; prasarana Ibu Kota Nusantara tidak
boleh merusak dan mengganggu
3 Membangun sarana dan prasarana 2 Wanatani/agroforestri untuk
habitat hutan konservasi, hutan
yang bertujuan untuk mengurangi kawasan hutan terdegradasi yang
lindung, ekosistem mangrove, padang
potensi kerusakan lingkungan, saat ini terlanjur digunakan
lamun dan terumbu karang, serta
mendukung penerapan sirkular masyarakat;
perairan teluk Balikpapan;
ekonomi dan selaras dengan 3 Restorasi Mangrove;
pencapaian target net zero emission. 2 Pengembangan area konservasi
4 Pembangunan hutan kota dan eks-situ;
4 Pemantauan dan Evaluasi secara Ruang Terbuka Hijau (RTH)
berkala terhadap 6 matra ruang lingkup Menetapkan hutan mangrove Teluk
khusus nya di wilayah KIPP; 3
PPLH, termasuk pendeteksian potensi Balikpapan dan Sungai Hitam Kuala
5 Reklamasi bekas tambang.
bencana alam (slow dan rapid onset). Samboja sebagai kawasan lindung.
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
3. Strategi pembangunan sarana dan prasarana mengurangi potensi 4. Strategi pemantauan dan
kerusakan lingkungan dan selaras dengan pencapaian target net zero evaluasi terhadap 6 matra
emission dan circular city ruang lingkup PPLH, termasuk
pendeteksian potensi bencana
alam (slow dan rapid onset)
Membangunan green building 3 Pengelolaan air limbah domestik
1
untuk meningkatkan efisiensi dan pengelolaan air limbah industry; 1 Inventarisasi dilakukan secara
penggunaan sumber daya, menyeluruh untuk mendapatkan status
4 Penggunaan 100 persen energi terkini kondisi dari 6 matra lingkungan
pencapaian target net zero emission terbarukan pada tahun 2045 di
dan kota sirkular; hidup;
2 seluruh wilayah Ibu kota Nusantara;
Mempertahankan fungsi hidrologi 2 Sistem pemantauan kualitas
5 Menerapkan prinsip sirkular di lingkungan hidup secara real time
alami dengan prinsip kota spons setiap aspek pada rantai pengelolaan dengan memanfaatkan teknologi digital
melalui pembangunan drainase persampahan dan pengolahan limbah
ramah lingkungan, fungsi wilayah dan remote sensing;
B3 terpadu.
resapan, serta waduk alami dan 3 Strategi lainnya: (i) penguatan
buatan; kebijakan dan kelembagaan; (ii)
pengkajian risiko dan perencanaan
terpadu; (iii) peningkatan efektivitas
dan pencegahan dan mitigasi
bencana; (iv) perkuatan kesiapsiagaan
pemerintah dan masyarakat; (v)
pembangunan sistem pintar peringatan
dini multi ancaman bencana meliputi
gempa, tsunami, cuaca ekstrim, serta
kebakaran hutan dan lahan, untuk
mendeteksi potensi bencana di wilayah
IKN.
Sumber: Peraturan Presiden No.63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,
Bab III Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Nusantara
24
Terima Kasih
Email: yani.sunarharum@ugm.ac.id
LinkedIn: https://id.linkedin.com/in/trimulyanisunarharum
Instagram: @YaniSunarharum
Profile: https://linktr.ee/YaniSunarharum