You are on page 1of 9

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Etika merupakan asal kata yang berasal dari bahasa Yunani

yakni ethos yang artinya dalam bentuk tunggal; tempat tinggal

yang biasa, padang rumput, kebiasaan adat, watak, perasaan,

sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak “ta etha” yang

artinya adat kebiasaan.1 Ilmu tentang adat kebiasaan yang

mengatur prilaku manusia juga disebut etika. Buruk ataupun

baik segala kelakuan manusia dapat dipantau kesesuiannya

dengan adat istiadat khalayak umum yang berlaku pada kesatuan

sosial dan lingkungannya.

2. Istilah lain yang sering disandingkan dengan kata etika yaitu

akhlak. Asal kata dari bahasa Arab yakni khalaqah yang artinya

menciptakan, dalam bentuk jamak khuluq yang artinya perangai,

budi pekerti, dan tingkah laku. Akhlak mengatur normal prilaku

hubungan sesama manusia dan hubungan dengan Allah SWT.

3. Etika, akhlak, dan moral terdapat persamaan diantara ketiganya

yakni punya perbedaan standar yang dasar. Etika mempunyai

standar pertimbangan logika, untuk akhlak standarnya Al-

Qur’an, dan moral adalah adat kebiasaan yang ada di

1
K. Bretens, Etika, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 4.
masyarakat.

4. Problem politik yang perlu diperhatikan menurut Buya Hamka

bahwa keterpurukan bangsa ini nampak ketika banyak orang

yang bukan ahlinya memegang tampuk kekuasaan. Dalam

pandangan Hamka ada dua syarat dasar yang harus ada pada diri

seorang pemimpin, pertama ilmu dan kedua adalah tubuh yang

sehat. Hamka tidak mempersoalkan gender bagi kepala negara,

karena yang terpenting adalah ilmu dan fisik yang memadai.

5. Seorang muslim harus konsisten dalam pandangan Buya

Hamka, jika dia melakukan suatu tindakan yang bisa

mendatangkan keuntungan pribadi untuk dirinya, namun dalam

ketentuannya Tuhan melarang tindakan tersebut, maka haram

baginya untuk melakukannya walaupun tindakan tersebut bisa

membuatnya mengumpulkan harta sebanyak yang di bumi dan

langit.

6. Seorang hamba Allah yang kuat dan punya karakter Islami dapat

mengatasi segala permasalahan politik yang ada karena punya

etika politik dan moralitas yang santun. Intinya, masalah moral

agama dalam proses politik sangat dijunjung tinggi oleh Buya

Hamka . Politik tidak identik dengan kekotoran manakala

dibungkus dengan nilai moral agama. bahkan berpolitik menjadi

sangat luhur dan mulia Justru karena ditopang dengan

konsistensi moral agama. Disinilah sinergisitas antara moral


agama dan praktik politik dalam pandangan Buya Hamka.

B. Saran

Secercah penelitian di atas tidak cukup untuk menjelaskan secara

kompleks isi pemikiran Buya Hamka mengenai Etika Politik khususnya.

Masih banyak lagi hal-hal yang belum bisa di ungkap dan sangat perlu

menggali lebih dalam lagi untuk kelanjutan pemikiran-pemikiran dari

Buya Hamka, karena beliau merupakan sosok yang fenomenal, unik, dan

lain dari pada yang lain. Apalagi mengenai karyanya, terdapat banyak

buku yang ditulis dari berbagai bidang dan perjalanan hidupnya yang

penuh polemik mulai dari menjadi seorang Ulama hingga politisi.

Untuk itulah kedepan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai tema penelitian ini, demi kemajuan civitas akademika

khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, Taufiq, 1986, Alam Terkembang Jadi Guru, Pustaka Grafiti

Press, Jakarta.

Abu Faris, Muhammad Abdul Qadir, 1987, Hakikat Sistem Politik Islam,

Cet. I, PLP2M, Yogyakarta.

Ahmad, Z. A., 1977, Ilmu Politik Islam (Jilid I), Bulan Bintang, Jakarta.

Amiruddin, M. Hasbih, 2000, Konsep Negara Islam menurut Fazlur

Rahman, Cet. I, UII Press, Yogyakarta.

Asmaran AS,1994, Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafinfo, Jakarta.

Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair, 1996, Metodologi Penelitian

Filsafat, Kanisius, Yogyakarta.

Budiardjo, Miriam, 1998, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Burhanuddin, Salam, 1997, Etika Sosial, Rineka Cipta, Jakarta.

Damami, Mohammad, 2000, Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka,

Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta.

Dhal, Robert, 1994, Analisis Politik Modern, Bumi Aksara, Jakarta.

Efriza, 2008, Ilmu Politik (dari Ilmu Politik sampai Sistem Pemerintahan),

Alfabeta, Bandung
Esposito, Jhon L, 2001, Ensiklopedia Oxford, Cet. I, Mizan, Bandung.

Hakim, Ahmad dan M. Thalhah, 2005, Politik Bermoral Agama Tafsir

Politik Hamka, UII Press, Yogyakarta

Hamka, 1966, Pribadi Hebat, Penerbit Bulan Bintang, Djakarta

Hamka, 1984, Islam Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial, Pustaka

Panjimas, Jakarta.

Hamka, 2000, Tafsir Al-Azhar, Juz I, III, IV, V, VIII, X, XXV, XXVIII, Cet

II, Pustaka Panjimas, Jakarta.

Haryatmoko, 2003, Etika Politik dan Kekuasaan, Penerbit Buku Kompas,

Jakarta Selatan.

Hornby, A. S, 1974, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current

English, The English Language Book Society and Oxford University

Press, London.

Ibn Khaldun, Abd al-Rahman, 1989, Mukaddimahlm. Terj. Ahmadi Thoha,

Pustaka Firdaus, Jakarta.

Jatnika, Rahmat, 1985, Sistem Etika Islam, Akhlak Mulia, Pustaka Islam,

Surabaya.

Katimin, 2010, Mozaik Pemikiran Islam Dari Masa Klasik Sampai Masa

Kontemporer, Citapustaka Media Perintis, Bandung.

K. Bretens, 1994, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Madjid , Nurcholish , 1995, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah

Kritis Tentang Masalah, Kemanusiaan, dan Kemodernan, Cet. III,

Paramadina,Jakarta.

Maksudi, Beddy Iriawan Maksudi, 2012, Sistem Politik Indonesia,

Rajawali Pers, Jakarta.

Natsir, N.F., 2010, Moral dan Etika Elite Politik, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta

Nur Mufid, A. Nur Fuad, 2000, Bedah Al-Ahkamus Sulthaniyah al-

Mawardi, Cet I, Pustaka Progressif, Surabaya.

Noer, Deliar, 1997, Pemikiran Politik Di Negeri Barat, Mizan, Bandung.

Noreng, Qystein, 1993, Minyak dalam politik, alih bahasa Sahat Simantoro,

Cet I, Rajawali, Jakarta

Said, Muhammad, 1960, Etika Masyarakat Indonesia, Pradnya Paramita,

Jakarta.

Salim al-Bahnasawi, 1996, Wawasan Sistem Politik Islam, alih bahasa oleh

Mustolah Manfur, Cet. I, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Sayyid Abu A’la Maududi, 1977, The Islamic law and constitution,

Translated and edite by Khursid Ahmad, sixth edition, Islamic

Publication LTD, Lahore, Pakistan.

Shalah, Dahlan, dkk., 1992, Asbabun Nuzul, Cet.II , Penerbit Diponegoro,

Bandung.
Sjadzali, Munawir, 1990, Islam dan Tata Negara Ajaran, Sejarah dan

Pemikiran, UI Press, Jakarta.

Sinaga B. Anicetus, 2004, Etos Dan Moralita politik, Kanisius,

Yogyakarta.

Sofyan, Ayi, 2012, Etika politik Islam, Pustaka Setia, Bandung.

Subakti, Ramlan, 1999, Memahami Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta.

Suseno, Fanz Magnis, 1988, Etika Politik, Gramedia, Jakarta.

Suseno, Franz Magnis,1987, Etika Dasar (Masalah-Masalah Pokok Filsafat

Moral), Kanisius,Yogyakarta

Suseno, Franz Magnis,2001, Etika Jawa, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Suseno, Franz Magnis, 1998, 13 Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai

Abad XIX, Kanisius, Jakarta.

Suseno, Franz Magnis, 1993,Kees Bertens, et-el, Etika Sosial, Gramedia,

Jakarta.

Suseno, Franz Magnis, 1992, Berfilsafat dari Konteks, Gramedia, Jakarta.

Suseno, Franz Magnis, 1998, 13 Model Pendekatan Etika, Kanisius,

Yogyakarta.
Syamsuddin, Sahiron, 1997, Syamsuddin,Muhammad Rasyid Rida’s

Political Thought, dalam Islam and Development, published by

Permika Montreal, joined by LPMI, Cet I, Titian Ilahi Press,

Yogyakarta.

Syafi’i, Inu kencana, 1997, Ilmu Politik, Rineka Cipta, Jakarta

Syukur, Suparman, 1997, Etika Religius, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Thaba, Abdul Aziz, 1996, Islam dan Negara, Cet II, Gema Insani Pressn

Jakarta.

Virginia Held, 1991, Etika Moral: Pembenaran Tindakan Sosial, terj. Drs.

Y. Ardy Handoko, Cet II, Erlangga, Jakarta.

Widodo, L. Amin, 1994, Fiqh Siyasah, dalam Hubungan Internasional, Cet.

I, Tiara Wacana, Jakarta.

Ya’kub, Hamzah, 1978, Etika Islam, Publicita, Jakarta.

Yunahar Ilyas, 2001, Kuliah Akhlak, LPPI, Yogyakarta.

Yusuf, Yunan, 1990, Corak Pemikiran kalam Tafsir al-Azhar, Cet. I,

Pustaka Panjimas, Jakarta.

Zainuddin, A. Rahman Zainuddin, 1992, Kekuasaan dan Negara;

Pemikiran Politik Ibn Khaldun, Gramedia, Jakarta.


JURNAL

Runi Hariantati, 2003, Etika Politik Dalam Negara Demokrasi, Jurnal

Demokrasi, Vol. II No. 1

Siswanto, Dwi, 2004, Konvergensi Antara Liberalisme dan Kolektivisme

Sebagai Dasar Etika Politik Di Indonesia, Jurnal Filsafat, Jilid 38. No. 3.

You might also like