You are on page 1of 6

Hal Yang Membatalkan Wudhu’

Oleh:Zuriani,S.pd.I

ketika kita wudhu, itu berarti tubuh kita  bersih dan suci dan kita siap untuk berdoa atau
menghadap Allah SWT, termasuk ibadah shalat dan sebagainya. Namun, ada beberapa hal yang
dapat melumpuhkan atau yang membatalkan wudhu jika kita melakukan sesuatu hal dengan
sengaja atau tidak sengaja. Inilah beberapa hal yang membatalkan wudhu, baik disengaja
maupun tidak disengaja. Ketika membaca Al-Qur’an atau menghilangkan hadas kecil, maka
wajib wudhu untuk sholat atau ibadah lainnya. Berikut ini beberapa hal dalam Islam yang dapat
membatalkan wudhu:
1. Muntah
Muntah adalah keluarnya makanan atau minuman dari lambung melalui mulut. Tidak hanya saat
perut kosong, muntah  setelah kita wudhu juga bisa membatalkannya. Namun,  ada dua pendapat
dalam mazhab Hanafi bahwa jika seseorang muntah seteguk, maka muntah tersebut dapat
membatalkan wudhu. Di sisi lain, menurut mazhab Maliki dan Syafi’i, muntah tidak dapat
membatalkan wudhu. Hal ini karena Rasulullah pernah muntah satu kali setelah wudhu dan 
tidak mengulangi wudhunya.

2. Hilang Kesadaran
Kehilangan kesadaran yang dimaksud adalah kegilaan, pingsan, mabuk, dan hal-hal lain yang
dapat melumpuhkan atau melemahkan seseorang. Termasuk tidur, juga dapat membatalkan
wudhu. Hal ini dikarenakan saat kita tidur, maka beberapa anggota tubuh menjadi tidak
berfungsi dan tubuh kita menjadi tidak sadarkan diri. Menurut hadits, Abu dawood berkata:
“Mata adalah penjaga anus. Karena itu, setiap orang yang tidur harus wudhu.”

3. Keluarnya Hadas Dari Kemaluan


Segala sesuatu yang berasal dari alat kelamin, seperti air seni, buang air besar, air besar, air
mani, air wadi, dan bahkan kentut, dapat membatalkan pembersihan kita. Mereka semua hada,
ada yang kecil, dan ada yang besar. Untuk limbah besar, kita perlu menggunakan bak wudhu
esensial untuk pembersihan. Abu Hurairah berkata dalam hadits Rasulullah, “Jika dia najis untuk
melakukan pembersihan, Allah tidak akan menerima doa orang lain darimu.”
Selain itu juga tertuang dalam Al-quran Surah Al-Maidah ayat 6 berikut ini:

‫َأوْ َجا َء َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَاِئ ِط‬

Artinya: “Atau salah satu dari kalian telah datang dari kamar mandi”.

4. Keluar Nanah Dan darah


Darah dan nanah  dapat membatalkan wudhu dan kebersihan seseorang, bahkan jika tidak
melalui alat kelamin atau mulut sekalipun. Wudhu menjadi batal jika darah mengalir atau keluar
dari tubuh seseorang dan perlu dibersihkan atau dimurnikan kembali. Bahkan, jika kita hanya
mengeluarkan satu  atau dua tetes, maka harus tetap perlu wudhu kembali dengan
membersihkannya. Ini karena hadits yang pernah mengatakan bahwa Nabi “harus berwudhu
terhadap semua darah yang mengalir.”

5. Menyentuh Kemaluan
Saat Grameds sudah selesai wudhu maka janganlah menyentuh bagian kemaluan, baik kemaluan
sendiri maupun kemaluan orang lain. Pada dasarnya kemaluan memiliki najis dan hadas,
sehingga dilarang menyentuhnya agar wudhu kita tidak batal tanpa ada batasan. Hal yang
membatalkan wudhu ini juga dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan ibnu hibban bahwa
Rasullullah bersabda

“siapa yang tangannya menyentuh kemaluan, tanpa ada yang membatasi maka wajib berwudhu”.

6. Tertawa Keras
Pada umumnya, ketika kita berdoa dan bersuci untuk beribadah kepada Allah SWT, maka kita
perlu menjaga sikap sopan santun. Perilaku ini bertentangan dengan sikap  kita ketika ingin
berdoa kepada Allah SWT. Itulah sebabnya tertawa dengan keras atau terbahak- bahak dan
berlebihan dianggap sebagai tingkah laku yang tidak sopan. Saat akan melakukan ibadah
sebaiknya kita mempersiapkan hati dan fisik kita untuk beribadah kepada Allah SWT dengan
hikmat dan berperilaku baik. Tertawa yang menunjukan orang sedang bahagia jika dilakukan
secara berlebihan juga tidak baik, apa lagi saat kita hendak beribadah kepada Allah SWT.
7. Makan Daging Unta
Perlu Grameds ketahui bahwa makanan yang masuk kedalam mulut akan meninggalkan noda di
mulut seseorang. Hal ini bisa saja diatasi dengan minum air putih. Namun, jika kita memakan
daging unta, maka harus mengulanginya lagi untuk berwudhu. Hal ini karena saat kita
mengkonsumsi daging unta  matang dan mentah akan meninggalkan noda, aroma dan sebagainya
sehingga perlu untuk berwudhu kembali..Hal ini telah diceritakan dalam hadits Imam Ahmad
bahwa Rasul Allah berkata, “Kamu makan daging unta dan kamu diminta untuk wudhu, dan
kamu makan daging kambing dan kamu tidak diminta untuk wudhu.

8. Memandikan Mayat
Jika seseorang memandikan jenazah maka ia telah menyentuh seluruh bagian tubuh jenazah
tersebut. Jika orang tersebut sudah wudhu dan secara tidak sengaja menyentuh alat kelamin
mayat, maka wudhunya bisa batal. Ia harus mengulang wudhunya agar bersih kembali. Setelah
memandikan jenazah, maka orang tersebut perlu wudhu lagi jika ingin menyolatinya. Jadi,wudhu
sebelumnya tidak dianggap sah untuk  shalat jenazah setelah memandikannya .Dalam Hadits
Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, Abu Hurairah berkata, “Setidaknya dia harus wudhu kar ena  tangan
mereka biasanya tidak aman dari menyentuh alat kelamin mayat.”

9. Ragu Saat Wudhu


Saat wudhu, pastikan semua ada di tubuh Grameds bersih. Namun, jika Grameds ragu dengan
kebersihan tubuh kita melalui Hadas, maka wudhu tersebut akan batal. Mazhab Malik
mengatakan bahwa, “Barangsiapa yang percaya bahwa  dia suci, maka jika dia meragukan Hadas
tersebut maka dia harus dibersihkan kembali.”

10. Hal Yang Mewajibkan Untuk Mandi


Hal yang membatalkan wudhu berikutnya adalah hal yang membuat kita perlu mandi sehingga
dapat menyingkirkan Hadas dari tubuh. Beberapa hal yang membatalkan wudhu dan wajib
dimandikan adalah orang- orang kafir yang masuk ke dalam perzinahan, ejakulasi, dan Islam.
Jika kita ingin melakukan semua ini, maka harus Mandi Hadas terlebih dahulu dan kemudian
dilanjutkan dengan wudhu. Sudah ada dalam mazhab Hanbali dan menyatakan bahwa wudhu
tidak sah jika wudhu diperlukan kecuali mati.
11. Bersentuhan Dengan Yang Bukan Mahramnya
Bersentuhan dengan orang lain yang bukan mahramnya dapat menjadi hal yang membatalkan
wudhu. Itulah sebabnya saat kita sudah berwudhu maka sebaiknya menjaga agar tidak
bersentuhan dengan yang bukan mahramnya. Jika sengaja atau tidak sengaja menyentuh
mahramnya maka harus mengulangi kembali wudhunya. Berdasarkan hal yang membatalkan
wudhu ini Grameds harus mengenal betul siapa yang mahram dan bukan mahramnya.

Artinya: “Dilarang untuk bersentuhan kulit dengan seorang laki-laki dan perempuan yang sama-
sama telah tumbuh besar dan bukan mahramnya (atau kalian menyentuh perempuan).”

12. Darah Menstruasi


Selanjutnya yang membatalkan wudhu yang mungkin sudah akrab di telinga para wanita muslim,
yakni keluarnya darah menstruasi. Pengeluaran darah menstruasi yang tiba- tiba akan
membatalkan wudhu kita. Haid tidak  hanya membatalkan wudhu, tetapi juga melarang wanita 
untuk beribadah dan shalat.

Larangan shalat dan puasa untuk wanita haid disebutkan dalam sebuah hadits Aisyah RA berikut
ini:

َ‫ُصيبُنَا َذلِك‬ ْ َ‫ قَال‬.ُ‫ُوريَّ ٍة َولَ ِكنِّى َأ ْسَأل‬


ِ ‫ت َكانَ ي‬ ُ ‫ت قُ ْل‬
ُ ‫ت لَس‬
ِ ‫ْت بِ َحر‬ ِ ‫ُوريَّةٌ َأ ْن‬
ِ ‫ت َأ َحر‬
ْ َ‫صالَةَ فَقَال‬ ِ ‫ضى الصَّوْ َم َوالَ تَ ْق‬
َّ ‫ضى ال‬ ِ ‫َما بَا ُل ْال َحاِئ‬
ِ ‫ض تَ ْق‬
‫صالَ ِة‬ َ َ‫ضا ِء الصَّوْ ِم َوالَ نُْؤ َم ُر بِق‬
َّ ‫ضا ِء ال‬ َ َ‫فَنُْؤ َم ُر بِق‬

Artinya: “mengapa wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha shalat?” Maka
Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari golongan Haruriyah?”

Aku menjawab, “Aku bukan Haruriyah,” akan tetapi aku hanya bertanya.

Dia menjawab, “Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’
puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.” (HR Muslim).
13. Hilang Akal
Mereka yang kehilangan akal akan berada dalam sesuatu yang membatalkan wudhu. Hilangnya
kesadaran ini bisa disebabkan karena mabuk, pingsan, atau gila. Hilangnya akan menjadi salah
satu yang membatalkan wudhu karena hal ini membuat berperilaku di luar kesadarannya,
sehingga seseorang tidak mengetahui  apa saja yang telah ia lakukan, itulah sebabnya dianggap
wudhunya telah batal. Berikut ini hadistnya:

ِ ‫س َرضي هللا عنه قا َ َل َكانَ َأصْ َحابُ َرس‬


‫ُول هللا‬ ٍ َ‫ع َْن َأن‬

ِ ‫ َحتَّى ت َْخفَق ُرُؤ ُسهُم َو َكانَ َذلِكَ َعلَى َع ْه ِد َرس‬: ‫صلُّونَ َوالَ يَت ََوضَُّؤ نَ – رواه مسلم – وزاد أبو داود‬
ِ‫ُول هللا‬ َ ُ‫يَنَا ُمونَ ثُ َّم ي‬.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa: “Para sahabat Rasulullah SAW tidur
kemudian salat tanpa berwudu” (HR. Muslim).

14. Tertidur Atau Hilang Kesadaran


Tidak hanya itu, tertidur atau  kehilangan kesadaran juga menjadi salah satu faktor yang
membatalkan wudhu. Jika seseorang tidur, baik berbaring atau duduk, mimpi ini dapat
membatalkan jembatan wudhu. Saat seseorang terlelap maka kesadarannya akan hilang sehingga
membuatnya harus melakukan wudhu dengan tertib kembali.

15. Darah Nifas


Penting bagi wanita untuk mengetahui bahwa wudhu akan batal jika keluar darah nifas. Hukum
untuk wanit yang bersalin sama  dengan hukum seorang wanita yang sedang  haid. Haram
hukumnya shalat, berjalan keliling, menceraikan Zima, dan menceraikan suami. Bagi  yang
sudah wudhu, hal ini tentu akan membatalkan wudhunya. Jadi kita harus menunggu sampai akhir
tanggal anak lahir, maka Grameds sudah bisa kembali wudhu dan beribadah.

16. Keluar Nanah Dari Kemaluan


Selain darah, ada juga nanah  dalam kasus ini yang dapat membatalkan wudhu. Nanah yang
keluar dari alat kelamin atau anus, terutama nanah bercampur darah, sangat penting untuk
dilakukan kembali fase wudhu dengan tertib. Ini karena hadits, dan Nabi berkata, “Wudu harus
dilakukan untuk semua darah yang mengalir.”

You might also like