You are on page 1of 32
Relat, Pada Bobo No. 18IVl, certs yang berjudul PENYUAP CILIK, ‘halaman 7, eda kesalahan cetak. Lihat lines kedua der! yang terakhir wampal able. Yang tertulla VID seharusnya VIC; yang tertulls VIC seharuenya Vio. Dengan demimikian kesa- lahen telah dlpertalki. Bobo rminta meat ya. Hei Bo, alas maurvengitm conta untuk Bobo. mes ppakai alamat mana? Boich tidak culis Sengan tangan? Soainya Lusi mempunyet ‘beberapa Karangan. Kapen Bobo mau ‘mengadakan periorbaan mengarang. Kita tungpu-tingou. ih Tip slam buat Erak an Bapak Luciana Gatta ‘Temate - Malas Utara “Halo Lua, knmkan aja ke recaks! Majalah bo. Alamatnyasudah tahu, buen 7 Tak seh eketic Dts tangan boleh, asakan rapi dan jelas cbaca Perlombaan mengarang sedang cipik kan. Tunggu. ya? Salam dan Bobo sekeWarga. Bo, nama saya Helm Deswai Snag. Saya Ingin menginm certa yang cisebut Arena ‘ect Tak Disangka. Tap) saya cengar kalau ssudah mongrimkan Arena Kec Ry akan ‘larmian hadiah, Kala memang benar saya mengucepkan banyak banyak tenma ‘ash. Bo, apakah kalau rengitim gambar {dan pus juca der hadiah? Seurrcamanyaa ‘dak, yah... tak apa-apa. Salam untuk Nervala, Jowla dan kelvarga Bobo. Holm DS, J Metrojaya 23 A - Po Mas sakania Timur Halo Heli. kelay hanya meng cerita untuk Arona KeavTak Orsangka. puis dan gamber, tidak doer! haclah Tap kalau cena tu. puis alow gambar ita ferpiih untuk cmt, ban akan chert hhathah. Nab, Holm salam Kembali dar Numata. Juwta den Bobo sekeluarca Halo Boto, [Nama saya Silt Bo, bagsimana carenya ‘memesan Album Cera Terrama. Soairya saya ingin membaca buku tu, tapi di kota saya tidak ada tcko yang menjia album tersebut. Bo, apakah coria Ot sorer awan-kawannya sudah tarat? Salam ma- ris buat Bobo sekeluaga F. Sig Ti Prabowo ‘SO Gamisun kis IV J. Kesatnyan ~ Gomborg ‘Sit yano baik, kaw dapat larosung ‘menulokan permintaanmma untok mor bem Abum Conta Temema kepade Bagian Disinbus! Gremedia - Jl Gah ‘Mada no. 110 AsJekaria Barat. Corte ‘ch teri dan beberapa sen. Tip sei rmerupakan cerfta yang berdni sendin ‘Solama nt 6 Bobo suiah drmual erat sen. Dan Keempetempatnya sudan temat. Tap! ada rencana akan memutt sen selerjuinya. Nak, mungou saia sampal Didi dan kawar-kanwan muncul fag Salam manis kembal dari Bobo sekeluarge Inde mau tanya: bila meniawab eayembara [Bobo bolehkah menggunakan Kartu pos bergarrbar? Oan apakah Bobo mengetah alamatnya la aya Sophia? Kalautahu, ind rmirtatelong. agar Bobo membentarukan ‘kepada Inde. nd tip salam untok Neal ‘Omi, Upik dan Coren Inca Noagel Tama Utara 118 Surabaya Hal indi, kau boleh meneirimkan awa ‘an sayemtara Bobo dengan karlu pos bborgambar. O ya, ini alamat tra Maya ‘Sophia yang kav tenyakan tu: Jk Cry Vib23 - Kebayoran Bor. Jekaria Sela- tan. Salar kembal dan Nirmala. OM. Up dan Coreg. Juga salam dan Bobo. Halo Bobo yang baik hal Bagaimara’ kalau Goto rengadekan Penvalan kaos Boto yang berlengan pan- Jang Gan berlengan pendek untuk tera te- fran setanah ar? Selvan du dan teria kash. Mohon maa kalau ada. kesalshan alam merubs surat i. Sahabatmas ‘Artenws D. Siewanto ‘Jk Rogowangsan 10. 2227 Pati Holo Antonis, usuimy ity. sedan ‘ipirkan. Salam cari Bobo sokelvarga Bobo yang bait ‘Nenek kok arang muncul sh? Dan mencapa ‘Bits Tutup-Pinuselakumarah-marah apa bla pintu terouka? Bo, kapan sin cerita Dict ‘dimvat lagi? Suda ya Bo, salam buat Bobo ‘sokolvarga, Okt dan Nemaia. Bona, Rong Fong dan sogonan sergasi Bobo, J. Patta Tomang 222 Pertamina Vilage - Tomarig Barat Jakarta Barat “Halo Rosina, maklum Nenok sudah tia dan serng ‘sak Kerera’ ilu jarang ‘muncul, By Tutuo-Pntu liek seneng kaleu mettat pr terbuka. Sebob a tak ‘senarg menengar pnw yang erbantig arena chip engin. Cent Dic yang baru ssederg disiepken. Saber. ya! Nah Rosina, selam kerbal dan Okz Nema Bona. eng Rong, Bobo sokeluarga den Setlap pagi hari saya bangun membantu ibu. Member- sitkan tempat tidurku. Menyapu halaman. ‘Aduh... ayamku bolum diberi makan. Aku bergegas ‘mengambil makanan teriak. Kekakku membuka : ayam. Anak ayam diberi makan beras kecil-kecil. Ayam %| yang besar diberi katul Kakakku tercengang dan menjerit. “Celaka, dik. Mana telurnya?" Tampakleh anjingku di sudut rumah menggigit satu tolur. Kakak beriari-lari‘ memukuli anjngku ‘Nunung Widyaningsih ‘SD Sorogenen | (kelas 1!) Kalasan Tukang Foto Pada suatu hari saya berjumpa dengan tukang foto kolilng. Saya bermaksud berhumor dengan tukang fol0 itu, Maka saya pun bertanya, "Pak, 4 x 6 berapa sin? "Seratus lima puluh,” jawab tukang foto “ah, yang benar, pak"” "Memangnya maunya berapa?” “Empat kali nam bukannya dua puluh empat, pak? "itu kan kal-kalian. Bepak sangka harga foto dengen ukuran empat kali enam. Dan kami semua tertawa. Eni Setiawati S SD Kalisari - Cjantung IV Kompl. Radar Cijantung - Jakarta Timur LL ue Mu La ee eee ee ees 1. "Mak, Mak, boleh kami bermain ke 2. Jarak dari rumah Bobo ke padang rumput tidak jauh. Mereka cukup beralan kaki Padang fumput?” tanya Bobo. "Hari ini saja ke sana. Di tengah jalan, Upik molihat| "Bo, ada ki WVAKu ingin dara cerah, Mak!" Emak mengangguk. menangkapnyal” kata Upik. "Jangan,” kata Bobo. "Biarkan seja la terbang bebas!” "Ya, tapi halti-halit” jawab Emak ‘Tapi Upik mau menangkapnya juga. Terpaksa Bobo menariknya, Habis. yang lain, J & YK kelinc! itu tiba di 4. Upik sudah lelah memetik bunga. la 5. "Lihat dibelakangmu, Pik!" seru Bobo. acengrumput “Oh, cantisokalibunga duck dl rerumputan. Hmm, aeykl Up “Te 3” Upik ketakutan. la segera Init” seru Coreng. "lya, banyak lagi” tidak tahu di belakangnya ada seek lari, "Mmmboo0o..." Sapl itu 4 ssahut Bobo. ‘sapil Wuih, Bobo dan Goreng juga takut! 4 Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Di sanalah aku berdiri vadi pandu ibuku - - ~~ - - - — Seringkali kita menyanyikan lagu kebangsaan kita dengan khidmat. Berdiri dengan wajah menghadap ke muka. Di mana Sang Saka Merah Putih dikibarkan. Tetapi sering kali kita melu- pakan siapa pencipta lagu kebangsaan itu—Suara adikku lantang membaca buku yang dihadapannya. "Ya, benar, benar!” ujarku iseng. Oleh Indra S. “Aaah, jangan ganggu!" hardik adikku. "Jangan marah, Neng! Nanti cepat tual” sahutku menggoda. "Coba sebutkan siapa pencipta lagu kebangsaan kita?” “Tunggu dulu! Ini lagi dibaca, belum selesai! ‘Makanya dengarkan, jangan ganggu dulu!” bentak adikku ketus, Aku tambah senang melihat adikku marah-marah. Adik perempuan satu-satunya. Manis dan lucu. Tapi ..... agak galak! Mungkin karena terlalu dimanjakan ibu. Dengan kening berkerut kedua tangannya menopang dagunya yang lentik. — Supratman paling disayang oleh orangtua- | nya. Mungkin karena dia satu-satunya anak — laki-laki dalam keluarganya. Tetapi dia tidak menjadi manja karenanya. Dia tetap sederhana, ramah dan baik hati. Oleh karena itu dia juga disayangi teman-temannya.— "Nah, anak baik itu namanya! Walaupun dimanja tetapi tidak manjal” komentarku sambil tersenyum simpul. Adikku pura-pura tidak mendengar. Dia mem- baca terus. — Ketika Supratman berumur 6 tahun, ibunya meninggal dunia. Pada saat itu dia tidak ada di rumahnya. Pergi entah ke mana. Seluruh keluarganya bingung mencarinya. Baru menje- lang malam Supratman pulang. Dan ia sangat terkejut ketika melihat di rumahnya banyak orang. Apalagi ketika melihat jenazah ibunya, ia menjerit. Sambil menangis ia menubruk jenazah ibunya. Tetapi apa yang terjadi pada saat itu? Mata ibunya yang sudah meninggal itu terbuka kembali. Dipandanginya anaknya, Supratman, dengan tenang, Setelah itu barulah pelupuk mata ibunya tertutup kembali, "Apaaa?” seruku terkejut. "Nah, kau sendiri belum tahu ceritanya!” sahut adikku senang. "Makanya dengarkan baik-baik, jangan ribut saja!” — Supratman sangat rajin belajar. Tiap tahun ia naik kelas. la tidak mau membuang-buang waktunya dengan percuma. Pulang sekolah ia belajar memetik guitar dan menggesek biola. la haus akan ilmu pengetahuan.— "Ya, ya, bagus! Sama seperti aku, pulang sekolah belajar main piano,” komentar Adikku. -“Matanya meliik ke arahku. Rupanya dia menunggu komentar dariku. ' “Hi, hi, hii...” aku tertawa geli. "Tapi kau tidak haus ilmu pengetahuan! Kau hausnya lain. Haus jajan!" Adikku melotot ditambah cemberut. — Rupanya Supratman mempunyai bakat seni. Selain pandai memainkan guitar dan biola, ia pandai menggubah lagu. Beberapa lagu ciptaannya adalah lagu Indonesia Raya, Bendera Kita,- Indonesia Ibuku, Ibu Kita Kartini, dan laintain. Selain seorang seniman, Supratman juga seorang guru, wartawan, dan pujangga. Beberapa buku karangannya adalah Perawan Desa, Darah Muda, dan Kaum Fanatik. Tetapi yang lebih berarti lagi, Supratman adalah seorang pejuang bangsa. Melalui lagu-lagu ciptaannya ia berusaha membangkitkan sema- ngat rakyat. Untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari kaum penjajah. Sayang beliau wafat dalam usia yang sangat muda. Pada tanggal 9 Maret 1903 Supratman dilahirkan. Dan pada tanggal 17 Agustus 1938 beliau wafat— Tiba-tiba adikku berhenti membacanya. Dia bangkit hendak keluar. "Hei, mau kemana kau? Kenapa membacanya -berhenti?” tanyaku. "Ah, capek!” sahut adikku tenang. "Selesaikan dulu membacanya, baru istira- hat!" ujarku menggurui. Ah, biar tidak selesai, asal tidak capek!” jawab adikku sambil lari ke luar. Huuuh, dasar bandel!” gerutuku. Aku bangkit mengambil buku adikku. "Oooh, rupanya sudah habis ceritanya!” gumamku kesal hi, suara tawa Adikku dari balik pintu. Tapi aku pura-pura tidak mendengarnya. Dengan tenang kutatap buku itu. Dan kunyanyi- kan lagu Indonesia Raya dengan keras. Hiduplah tanahku, hiduplah negriku Bangsaku, rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Mawar Merah dan Mawar Putih Oleh Indra S Bukan main senangnya Mawar Putih karena ada ‘orang yang menyukainya. Rini membawa Mawar Putih ke rumah Bu Gurunya. Di halaman rumah Bu Guru, Rini dan Mawar Putih disambut oleh Mawar Merah. Dengan ramah Mawar Putih menyapa Mawar Merah. "Halo, Mawar Merah! Apa kabar?” sapa Mawar putih. Tapi Mawar Merah tak mau menyahut. Dia malah memalingkan mukanya ke arah lain. Pipinya melembung karena cemberut. Matanya melotot karena dengki. “Buuuu...!” teriak Mawar Merah geram. “Ada. apa, Merah? Kenapa kau merjerit-jerit?” Bip Ibu heran. ps My nat, ada orang membawa Mawar Putih kemari dia lebih cantik daripadaku?” tanya Mawar tanya Mawar Putin kepada ibunya. "Tidak seperti Mawar Merah, wajahnya ceria banyak disukei orang.” "Memang benar wajahmu putih! Tapi tidak benar kalau banyak orang tidak menyukaimu,” sahut Ibu "Coba kaupandangi wajahmu baik-baik! Kau nampal Mawar Merah.” "Benarkah, Bu?” tanya Mawar Putih tak p Wajahnya kembali tersenyum manis dan a ”Untuk apa Ibu membohongimu? Tis dan bergembiralah, tentu banyak orar padamu,” tutur Ibu. "Kalau kau sela berduka, orang-orang pun segan Bukan main senangnya Mawar Putih. bergembira. Baunya yang harum disebarkannyaRe segala penjuru. Rini yang sedang berjalan-jaldff'di yas kebun mencium bau harum itu. “Hmmmm, harum sekalil Darimana asl harygini?” tanya Ri. Hidungnya ki moda bau har itu. Akhinya wht ng_menyebarka = a Putih! Dari * quk Ib ang warna putih.,Keta warna putih memberikan ketenangan, '¢t ‘bangkait™ Ibu menggeteng-gelengken kepalanya. Wajahnya sedih melihat kelakuan anaknya. “Merah... Merah...!. Setiap warna mempunyai keistimewaannya masing-masing. Warnamu merah menyebabkan orang gembira bila melihatmu. Tapi si Putih menyebabkan orang merasa tenang bila melihatnya. Dia begitu anggun nampaknya. Tapi bukan beranti kau kalah cantik daripadanya. Kau juga cantik! Ceria dan lincah nampaknya," tutur Ibu sabar. *Tapi kalau kau berhati dengki, rupamu menjadi jelek. Lihat, pipimu jadi besar menggelembung. Matamu melotot tak henti-hentinya. Ibu khawatir tak lama lagi lepaslah matamu itu.” “Tapi Bu Guru lebih menyukal Mawar Putih daripadaku,” rajuk Mawar Merah. "Siapa bilang?” bantah Ibu. "Bukankah kau seringkali' menghiasi mejanya?” “Tapi kalau Bu Guru melihat wajahmu seperti sekarang ini....? Tentu dia segan untuk memetikmu!” Serpbung Ibu. bertiup menerpa Mawar Merah : er apa yang dikatakan’ fet bisik Butler yang hl “akan Pl Se Manes oud Alf Wingkan pa OT Papa acyiewar ne ye ae i. is ler jpes kembali ‘dan matanya pun sudah tidak melofpt lagi. Berganti dengan senyumnya yang ceria. Dan baunya yang, itharum semerbak tersebar ke segala penjuru. | Beli dua dapat satu gam! ir tempel | Lebah Bersengat Oleh Agus Setiadi 'ALAU ada Iebah terbang dekat kalian, tentu kallan lantas buru-buru menying- Kir. Sobaiknya memang begitu, karena sengatan lebah berbahaya. Tapi pada Jaman dulu, ebah sama sekall tidak segalak ‘sekarang. Sama sekali tidak! Lebah waktu ‘tu sama jinaknya sepertkelinc. Kalian mau. tahu, kapan lebah jinak? Dulu, sewaktu bbadak masih selangsing kalian! Kedua binatang itu, lebah dan badak, ‘waktu itu hidup di tengah padang yang vas Banyak rumput di situ untuk makanan badak, secang bunga-bungaan bisa disap maduniya oleh lebah. 10 Lebah bukan saja jinak dan baik hai, tap! juga sangat rajin, Makiumlah, anaknya bbaryak sekali Lebin dari dua puluh! Bayangkan, member makan dua puluh ‘anak lebah sekaligus. Dengan sendirinya lebah harus raf, jka tak mau anak-anak nya kelaparan. Nah! Sebaliknya badak tak mempunyal anak sama sokali. Dan kecuali bertubuh langsing, bedak juga suka iseng. Yang paling cigemari ialah mengganggu lebah, ‘Jad tidakiah mengherankan, apabila lebah ‘merasa jengkel. Tapimmula-mula didiamkan- ‘nya saja badak yang mengganggu, karena ia baik hat Begitulah keadaannya setiap hart Pada saat lebah sibuk mencari madu, ia Sealy golisah, Sebentar-sebertar melrik ke arah badek, Dithetnya badek beri di tenga Japangan. Badak iu memandang ke alas, sseakan akan sedang memperhatkan se- syatu di langit Lebah sama sekali tak dipematikannya. Leban merase agak ‘aman, alu copat-cepat menyusup ke dalam kelopsk sebuah bunga Selelah mengisap madu di situ, leban hhendiak terbang ke kelopak bunga lainnya, api tahutahu bedak sudan ada i ekatnya. Ya, badek dulu kan masih langsing, jad bisa berjalan. menyetinap tanpa terdengar langkahnya. Tidak seperti ‘sekarang — gedebak gedebuk! Dicongkerarmnya sayap lebah. Lebah ity rmeronta-onia. Tap tidak bisa tell keras, verena khawatir sayepnya yang helus patah. Lebah ity menangis, minta_ampun. fa bingung sekal. la memikirkan anak-enak- ya yang kelaparan ci rumah. Tapi badak {ak pedul. Dipeganana terus sayanlebah, ‘sampai ia merasa puas. Baru setetah ty Gilepaskan. Badak itu tak mompunyat ppekerjaan lain Kecvali makan dan rmeng- ‘ganggu lebah yang rajin. Begiulah kesibuk- annya sehar-ha Pada suatu her, badak kemballmenang- ap lebah untuk mengganggunya. Lama ‘Sekai ia mencengkeram sayap binetang kecil itu. Kemudian baru diepaskannya emball, sambil terawa mengejek. Lebah sudan kehabisan tenaga. fa tak kuat lagi terbang sampai ke sarangnya. la hinggap dekat sebuah semek mawar yang tumbuh i tep! lapangan * Adu, aku tak kuat leg)” ketal lebah it “Bagaimana nasi anak-anakku seka- rang?” Bada itu momang jahat,” kata sekun- tum bunga mawar."Senangnyamenggang- fgumu torus. Aku meinainya setiap hari” "Aku tak kvat ag "kalalebah, "Apayang harus kulakukan sekarang? "Kau harus membela di,” bisk bunga mawar "Apa? Membela di” kata lebah sambil rmenangs. "Bageimane aku bisa membela dit? Aku kan kect — sedang badak itu besar. Kaurupanya juga hencakmenggoda ‘aja Tangis lebah merjad semakin keras. Bunga mawar sangat kasihan methatnya “He! Lebel,” bisk bunga mawer.“Kalau mau, kau bisa saja membela ci. Kau akan kutoiong. ni, kubaciahkan sebatang dust adam. Kuamblkan yang paling tajam! ni — sebagai bukt batwa aku tak bermaksud jahat padamu, Bewelah dur ini, ke mana soja Kau per. Lalu kalau badak iseng it mengganggumu lagi, kalau ia hendak ‘menyjiksamu, tusuk saja dengan dun in. Dia jahat, Karena tu periu kaubalas. Tusuk sala koras-keras!” "Aku harus menusuknya?” tanya lebah dengan bingung. 1a merasa tak mampu. ‘Seumur hidupnya, ia belum pernah menya- at makhuk tain "Ya, kau harus menusuknyal Kau tak boleh terlalu baik hati padaniya, Karena ia takkan mau mengert,” kata bunga mawar membesarkan hal lebah. "Kalau kau tak ‘melawan, kau pasti ekan rusnah cibust- nya. Ingat anak-anakmu! — Ini, ambillah ‘dun ini, untuk kaupakai membela cir. Tapi hanya untuk membela dir, yal” Lebah itumengucapkantenmakasih atas ertolongan mawar. Setelah ia merasa ssegar kembal, ia pun pulang ke rumah. ‘Keesokan harinya lebah berangkat lagi, mencan madu. Duri yang dthadiahkan bbunga mawar, cibawanya serta, Mulai saat ituia tidak mau bersikap mengalah terus, la hendak mempertahankan di Ketika ia hinggap pada kelopak bunga yang kelima, badak iseng datang lagi ‘Begitu diihatnyalebah menyusupkan kepa- a ke dalam kelopak, dengan copat ipegangnya sayap binatang yang kecil tu “Tapi sekaliini hanya sebentar sejaiabisa memegangnya. Begitu merasa sayeprya, ‘ipegang dan belakang, secepat klatlebah memutar tubuh, Dengan sekual tonaga

You might also like