You are on page 1of 17

Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4. KOMPONEN PERALATAN ISKANDAR ZULKARNAIN, S.T., M.T.

4.1 Umum

eralatan adalah setiap unit alat yang dipakai untuk memproduksi satu satuan jenis
pekerjaan ditempat pekerjaan atau dengan kata lain peralatan adalah suatu kumpulan
komponen sebagai sumber daya yang dengan menggunakan tenaga mesin yang dapat
melipat gandakan tenaga jasa manusia untuk mencapai usaha yang terencana.

Secara umum peralatan yang digunakan dalam suatu pekerjaan konstruksi dapat berupa
alat-alat pertukangan sederhana maupun peralatan berat. Peralatan pertukangan sederhana
adalah alat-alat yang menjadi kelengkapan pasti seorang pekerja dalam melakukan tugas
kerjanya, seperti cangkul, sekop, sendok semen, gegep, tang, obeng, gunting, gergaji besi,
gergaji kayu, pahat dan sebagainya. Kemudian peralatan berat yang mungkin digunakan
dalam suau kegiatan konstruksi dapa berupa peralatan unuk melakukan penggalian dan
pengupasan tanah, penghamparan tanah, penimbunan dan pemadaan tanah, pencampuran
dan pengecoran beton, pencampuran dan penghamparan aspal dan sebagainya. Alat-ala
bera tersebu dapat berupa excavator, wheel/track loader, motor grader, roller, stamper,
tamping rammer, concrete mixer, concrete pump, concrete vibrator dan sebagainya.

Peralatan menjadi komponen penting yang harus ditinjau dalam penyusunan suatu
Rencana Anggaran Biaya. Dalam kaitannya dengan penyusunan tabel RAB, pengetahuan
tentang peralatan diperlukan dalam rangka menganalisis besarnya harga sewa peralatan
dan fakor kuantitas alat untuk satu satuan item pekerjaan..

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 1


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

Peralatan pertukangan sederhana yang selanjunya disebut dengan alat bantu mungkin saja
tidak diperlukan analisis yang detail dalam hal mendapakan harga sewa maupun faktor
kuantitasnya, kerena memang hal ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
sesorang pekerja. Oleh karenanya nilai sewa maupun faktor kuantitasnya mungkin saja
dapat diabaikan atau paling tidak memberikan sebuah nilai lumpsum untuk faktor
kuantitasnya dengan asumsi harga sewa peralatan maksimal sebesar Rp.1000,- .

Sedangkan untuk peralatan berat sebagaimana yang dimaksud diatas, diperlukan suatu
analisis yang lebih detail terkait dalam menentukan nilai sewa alat maupun faktor
kuantitas dalam Tabel Analisis Harga Satuan Pekerjaan rencana Anggaran Biaya

Pada bagian ini akan diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana mengasusmsikan
harga sewa sebuah sebuah peralatan berat dan fakor kuantitasnya.

4.2 Fungsi Alat Berat

Masing-masing alat berat mempunyai yang digunakan dalam suatu kegiatan konsruksi
mempunyai fungsi dalam pemakaiannya. Berikut akan diuraikan beberapa kegunaan
berat yang mungkin digunakan dalam suatu proyek konstruksi.

4.2.1 Bulldozzer

Fungsi :

- Pembersih medan
- Pembuka jalan kerja
- Memindahkan tanah
- Menarik scraper
- Menghampar tanah
- Menimbun kembali
- Pembersih lokasi
- Pemeliharaan jalan kerja
- Menyiapkan material dari tempat
pengambilan

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 2


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

Tabel 3.1 Tipe Bulldozer


Tenaga Kecepatan Kecepatan
Type Jenis Panjang Tinggi
No Mesin Maju Mundur
Bulldozer Blade Blade (m) Blade (m)
(HP) (Km/jam) (Km/jam)

1 D 60 A6 140 Angle 3,97 1,05 2,7 3,5


2 D 60 E6 155 Straight 3,97 1,05 2,8 3,5
3 D 65 A6 140 Angle 3,97 1,05 3,9 5
4 D 65 E6 155 Straight 3,97 1,05 3,9 5
5 D 80 A18 220 Angle 3,725 1,315 2,5 3

(sumber : Komatsu, 1987)

4.2.2 Excavator Back Hoe

Fungsi Bulldozer :
- Untuk penggalian yang letaknya
dibawah kedudukan peralatan
- Penggalian jauh lebih teliti
- Pemuat hasil galian ke truk

Tabel 3.2 Tipe Excavator


Tenaga
Volume Tinggi Alat
No Type Excavator Mesin
Bucket (m3) (m)
(HP)

1 PC 60 – 1 50 0,3 3,75
2 PC 80 – 1 60 0,32 4,19
3 PC 100 – 2 81 0,5 4,6
4 PC 120 – 2 90 0,55 5
5 PC 200 – 2 105 0,9 5,06

(sumber : Komatsu, 1987)

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 3


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4.2.3 Motor Grader

Fungsi Motor Grader


- Meratakan permukaan,
membentuk badan jalan
- Meratakan hamparan
- Meratakan tebing (bank
cutting)
- Membentuk parit (ditching)

Tabel 3.3 Tipe Motor Grader


Tenaga
Type Motor Ukuran Lebar Lebar Kerja Effekir Lebar Kerja Effekir
No Mesin
Grader Blade (m) (sudut 45o) (sudut 60o)
(HP)

1 GD 200 A – 1 65 2,2 1,19 2,68


2 GD 300 A – 1 75 3,1 2,58 3,16
3 GD 405 A – 1 110 3,1 2,62 3,21

(sumber : Komatsu, 1987)

4.2.4 Wheel Loader

Fungsi Whelel Loader :


- Mengambil dan memuatkan
material

Tabel 3.4 Tipe Wheel Loader

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 4


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

Tenaga Kapasitas
Type Wheel Kecepatan Maju Kecepatan Mundur
No Mesin Bucket
Loader (Km/jam (Km/jam)
(HP) (m3)

1 W 4 – 40 72 1,2 7,5 12,5


2 W – 60 102 1,4 7,5 12,5
3 W – 70 107 1,7 7,1 118,33
4 W – 90 152 2,3 7,5 125

(sumber : Komatsu, 1987)

4.2.5 Track Loader

4.2.6 Theree Wheel Roller

Fungsi :
- Pemadatan hamparan
kerikil, batu

Tabel 3.6 Tipe Compactor


Frekuensi Lebar
Berat Mati
No Type Compactor Getaran Drum Per
Alat (kg)
(Hz) Roda (m)

1 VIBROMAX W 80 1 8000 30 – 40 1,83


2 INGORS OLL RAND SP – 56 8913 30,4 2,15
3 REX SP 84 7574 18,3 – 30 2,13
4 DYNAPAC CA – 25 9000 28,3 2,13
5 DYNAPAC CA – 15 5900 24 – 29 1,67
6 SAKAI SV – 90 9500 21,6 – 40 2,1
7 VIBROMAX W – 1 101 11250 30 – 36,7 2,15

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 5


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

(sumber : Komatsu, 1987)

4.2.7 Dump Truck

DUMP TRUCK

Fungsi :
Untuk mengangkut material
sekaligus
menumpahkan muatannya.

4.2.8 Concrete Mixer

Fungsi :
Untuk mengaduk campuran mortar atau
beton

Concrete Vibrator

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 6


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4.2.9 Concrete Vibrator

4.2.10 Pedesterian Roller

Fungsi :
Memadatkan permukaan hamparan yang
tidak
terlalu luas

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 7


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4.2.11 Hammer Jack

Fungsi :
Memecah permukaan perkerasan
aspal dan beton

4.2.12 Tamping Rammer

Fungsi : Pemadatan penutup lobang kecil

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 8


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4.2.13 Stampper

Fungsi : Pemadatan permukaan


tidak luas

No JENIS PEKERJAAN KONDISI- MATRIAL FAKTOR


SETUASI DILOKASI BLADE
1 Mudah Lunak, Stock Pile,Berpasir 1,1 -0,9
2 Sedang Tnh Krikil,Pasir,Bt Pecah 0.9-0.7
3 Agak Sulit L.kering,Sirtu,Tnh Cadas 0.7-0.6
4 Sulit Bt Kali >@30,Hsl Ledakan 0.6-0.4

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 9


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

4.3 Analisa Harga Sewa Alat

Pengadaan suatu alat atau peralatan ini di-sesuaikan dengan kebutuhan dilapangan, jika
pengadaan peralatan jauh lebih cepat dari kebutuhan, berarti alat tersebut akan
menganggur sebaliknya kalau pengadaan peralatan terlambat berati akan memperlambat
jadwal pelaksanaan.

Bisa juga pola pikir yang terjadi pemakaian alat diprogramkan berproduksi cukup lama
atau menerus yang akhirnya diputuskan untuk Investasi Alat.
Oleh karena itu pengadaan peralaan mendapat perhatian dan keputusan yang cepat &
tepat serta perlu dipertimbangkan mana yang menguntungkan dari tiga alternatif diatas.

Kami mencoba memberikan contoh seperti dibawah sebagai bahan masukan untuk
menentukan estimasi harga sewaalt dengan pertimbangan investasi (beli).

2.2. MENGHITUNG BIAYA SEWA PERALATAN

Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama :

 Biya Pemilikan (Biaya Pasti = ‘Initial Cost’ atau ‘ Capital Cost’)


 Biaya Operasi dan Biaya Pemeliharaan (‘Direct Operational and Maintenance
Cost’)

a. Biaya Pemilikan (Biaya Pasti = ‘Initial Cost’ atau ‘Capital Cost’)

Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai
biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan.

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 10


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara perhitungan yang
umum di pakai adalah metode garis sebagai berikut :

(B – C) x D + F
G = -------------------------- dimana
W

G = Biaya pemilikan (biaya pasti) per jam


B = Harga alat setempat
C = Nilai sisa (‘Salvage Value’sebesar 10% ), yaitu nilai/harga dari
peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya
berakhir
D = Faktor pengembalian modal dan factor angsuran, biasa disebut
C.R.F. dan dapat dihitung dengan rumus

Ix(1+I)A
D ( C.R.F ) = ----------------------- dimana
(1+I)A–1

i = Bunga tiap tahun

A = Umur pemakian dalam tahun atau umur ekonomis perlaatn


(‘Economic Life Years’) dalam tahun yang lamanya tergantung
dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya.

Tabel dibawah ini memberikan nilai C.R.F. (D) berdasar bunga pinjaman yang
besarnya beragam dari 10% s.d 15 %.

Tabel II.2.
Nilai C.R.F. (D) berdasar bunga pinjaman

Nilai n Faktor Biaya Pengembalin Modal


(Umur Pemakaian) 10 % 12,5 % 15 %

Umur 12 tahun 0.14676 0.16519 0.18448


Umur 11 tahun 0.15396 0.17211 0.19107
Umur 10 tahun 0.16275 0.18062 0.19925
Umur 9 tahun 0.17364 0.19126 0.20957
Umur 8tahun 0.18744 0.20483 0.22285
Umur 7 tahun 0.20541 0.22260 0.24036
Umur 6 tahun 0.22961 0.23668 0.26424
Umur 5 tahun 0.26300 0.28085 0.29832

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 11


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

Umur 4 tahun 0.31547 0.33271 0.35027


Umur 3 tahun 0.402111 0.41993 0.43479
Umur 2 tahun 0.57619 0.59559 0.61512
Umur 1 tahun 0.100000 0.12500 0.15000

F = Biaya asuransi, pajak dan lain-lain per tahun


Besarnya nilai ini biasanya diambil sebesar 2 permil dari ‘initial
cost’ atau 2 permil dari nilai sisa alat.
= 0,002 x B atau = 0,02 x C

W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun

- bagi peralatan yang bertugas berat (memungkinkan bekerja


secara terus menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8
jam/hari dan 250 hari/tahun, maka :

W = 8 x 250 x 1 = 2.000 jam/tahun

- Bagi peralatan yang bertugas sedang dianggap bekerja 8


jam/hari dan 200 hari/tahun, maka :

W = 8 x 200 x 1 = 1.600 jam/tahun

- Bagi peralatan yang bertugas ringan dianggap bekerja 8


jam/hari dan 150 hari/tahun, maka

W = 8 x 150 x 1 = 1.200 jam/tahun

- Biaya pemilikan atau biaya pengembalian modal per jam dapat


pula digunakan formula sebagai berikut :

Harga Alat
----------------------------- x 0,9 x CRF
Waktu Pengoperasian
(Jam Per Tahun)

Catatan :

 Harga Alat adalah harga penyerahan peralatan termasuk


semua biaya yang diperlukan untuk penyerahan alat
ke Lokasi.
 0,9 (90 %) disediakan kepada nilai sisa 10 % pada umur
pakai sisa alat

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 12


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

 Tidak disediakan dalam perhitungan-perhitungan diatas


biaya-biaya tambahan (kepada penyewa) untuk
asuransi dan pajak

Cara lain untuk menghitung biaya pemilikan, dijelaskan dalam uraian penjelasan cara
menghitung depresiasi.

b. Biaya Operasi Peralatan adalah biaya yang diperhitungkan untuk :

 Bahan Bakar (H), Oli, Pelumas (I) dan ‘Filter’ ( FL )


 Perawatan dan Perbaikan

1) Biaya bahan bakar (H) dan Pelumas (I)

Biaya-biaya bahan bakar dan pelumasan dihitung atas dasar banyaknya bahan bakar
dan oli yang digunakan per jam oleh mesin berdasarkan HP nya. Untuk konsumsi
bahan bakar dan oli, digunakan taksiran perjam berikut :

3.4 H (dalam liter) = 12,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan
3.5 H (dalam liter) = 17,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat
3.6 I dalam liter) = 1 % x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk
pelumas dan grease
3.7 I(dalam liter) = 2 % x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks,
termasuk pelumas dan grease.

Taksiran tersebut bersifat pendekatan untuk memudahkan perhitungan berbagai


macam alat dalam proyek. Taksiran yang bersifat individual, pada tiap-tiap manual
terdapat rumus tertentu untuk alat baru.

Ketepatan taksiran tersebut akan dipengaruhi juga oleh umur alat, yang cenderung
lebih boros untuk alat lama.

2) Biaya Perawatan dan Pemeliharaan ( Woorkshop (J) )

Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus
disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini
ditunjukan sebagai berikut :

Biaya Perawatan Biaya Pengembalian Modal x 0,6


= ---------------------------------------------
Perbaikan Per Jam Waktu Operasi (Jam Dalam Tahun)

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 13


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

2.3. HARGA SEWA ALAT UNIT INSTALASI PRODUKSI (PLANT)

Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung
untuk setiap alat dan setiap unit intalasi produksi (plant), digunakan sebagai harga
sewa per jam alat tersebut. Harga sewa yang ditetapkan dalam cara ini untuk unit
instalasi produksi dan peralatan dimasukkan dalam daftar yang disertakan pada
Lampiran berdasarkan kapasitas standar umur pembuatan rata-rata dan harga-
harga dasar 1990 (contoh). Untuk unit instalasi produksi dan peralatan yang
dipasok sampai lokasi-harga ini digunakan untuk analisa harga satuan dalam
Lembaran Kerja Analisa Biaya.

Contoh Analisis Biaya Sewa Peralatan Per Jam Kerja, Lihat :


Lampiran halaman berikut ini.

Hal tersebut diatas disebut dalam Spesifikasi Pekerjaan Mobilisasi dan


Demobilisasi Alat.

Asumsi Perhitungan Biaya Sewa Alat.

Untuk menghitung biaya sewa alat,kita mengasumsikan bahwa biaya yang


dikeluarkan se-olah-olah biaya sewa alat yang dipakai di-Proyek tersebut.
Hal tersebut diatas memakai rumus-rumus seperti diatas dari unsur Biaya
pemilikan & Operasi Alat, ini kita akan mendapatkan : Total Biaya Sewa per satu
unit Alat per jam.

DIRINGKAS :
HARGA SEWA ALAT/JAM

BIAYA PEMILIKAN (PENGEMBALIAN ) BIAYA OPERASI DAN

MODAL DAN BUNGA) PEMELIHARAAN/JAM


NOTASI :
(B – C ) x D + F
G = -------------------------
W
G = BIAYA PEMILIKAN
B = HARGA ALAT SETEMPAT (SEBAGAI ALAT BARU)
C = NILAI SISA ALAT = 10 % BIAYA PASTI ALAT
D = FAKTOR PENGEMBALIAN MODAL (FAKTOR ANGSURAN) = CRF

D = ix(1+i) A
----------------------
( 1 + i )A - 1

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 14


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

i = TINKAT BUNGA TIAP TAHUNAN


A
= UMUR PEMAKAIAN (DALAM) TAHUN), YANG LAMANYA
TERGANTUNG DARI TINGKAT PENGGUNAAN DAN STANDAR
PABRIK
F = BIAYA ASURANSI, PAJAK DAN LAIN-LAIN/TAHUN (“0,002 x B” ATAU “0,02 X
C” )
W = JUMLAH JAM KERJA ALAT DALAM SATU TAHUN

- PERALATAN BEKERJA 8 JAM/HARI (BERAT) 250 HARI/TAHUN


W = 8 x 250 x 1 = 2.000 JAM/HARI
- PERALATAN BEKERJA 8 JAM/HARI (SEDANG) 200 HARI/TAHUN
W = 8 x 200 x 1 = 1.600 JAM/TAHUN
- PERALATAN BEKERJA RINGAN
W = 8 x 150 x 1 = 1.200 JAM/TAHUN

BIAYA OPERASI PERALATAN DIPERHITUNGKAN UNTUK BIAYA :

1. BAHAN BAKAR (H)


2. OLI, PELUMAS & FILTER (I)
3. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
4. BIAYA OPERATOR + PEMBANTU

UNTUK KONSUMSI BAHAN BAKAR & OLI DIGUNAKAN TAKSIRAN/JAM BERIKUT :

DIESEL = 0,158 I/HP/JAM


BENSIN = 0,167 I/HP/JAM BERDASARKAN HP-NYA
OLI = 0,006 I/HP/JAM DARI MESIN

BIAYA PERAWATAN DAM PEMELIHARAAN ( J )

DIHITUNG SEBESAR : 60 % X PENGEMBALIAN MODAL


BIAYA PENGEMBALIAN
BIAYA PERAWATAN DAN MODAL X 0, 6
PERBAIKAN/JAM = ------------------------------------------------
WAKTU OPERASI ( JAM DALAM 1
TAHUN)

KESIMPULAN :

BIAYA SEWA PER JAM :

BIAYA PEMILIKAN [ G ] + BIAYA PERAWATAN & PEMELIHARAAN [ J ]

INFORMASI UMUM ATURAN SEWA

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 15


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

1.   Jam kerja efektif dalam 1 hari   7.0 jam  


2.   Asuransi, Pajak, dsb. untuk Peralatan   0.002 x Harga Pokok Alat  
3.   Tingkat Suku Bunga Investasi Alat   20.00 %  
4.   Biaya Umum dan Keuntungan   10.00 % x Biaya Langsung

Tabel Standar Perhiungan Harga Sewa Alat

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 16


Rencana Anggara Biaya (RAB) Proyek

No. URAIAN KODE KOEF. SATUAN KET.

A. URAIAN PERALATAN
1 Jenis Peralatan NAMA PERALATAN NOTASI PERALAAN
2 Tenaga Pw HP
3 Kapasitas Cp Ton
4 Alat Baru : a. Umur Ekonomis A Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W Jam
c. Harga Alat B Rupiah
5 Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' Jam
c. Harga Alat (*) B' Rupiah

B. INFORMASI TAMBAHAN
1 Tingkat Suku Bunga Yang Dipakai i % / Tahun
2 Upah Operator / Sopir U1 Rp./Jam
3 Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 Rp./Jam
4 Bahan Bakar Bensin Mb Liter Harga Bensin/liter
5 Bahan Bakar Solar Ms Liter Harga Solar/liter
6 Minyak Pelumas Mp Liter Harga Pelumas/liter

C. BIAYA PASTI PER JAM KERJA


1 Nilai Sisa Alat = 10 % x B C Rupiah

A'
2 Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i) D -
(1 + i)A' - 1
3 Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E Rupiah
W'

b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F Rupiah


W'

Biaya Pasti per Jam G = (E+F) G Rupiah

D. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

1 Bahan Bakar = (12,5% -- 17,5% Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H Rupiah

2 Pelumas = (1% -- 2% Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I Rupiah

3 Perawatan dan Perbaikan = (60 %) x E K Rupiah

4 Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L Rupiah


5 Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M Rupiah

Biaya Operasi per Jam = = H+I+K+L+M P Rupiah

D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) T Rupiah

4.4 Produkifitas Alat

4.5

Iskandar Zulkarnain, S.T., M.T. Bab 3 - 17

You might also like