Professional Documents
Culture Documents
4.1 Umum
eralatan adalah setiap unit alat yang dipakai untuk memproduksi satu satuan jenis
pekerjaan ditempat pekerjaan atau dengan kata lain peralatan adalah suatu kumpulan
komponen sebagai sumber daya yang dengan menggunakan tenaga mesin yang dapat
melipat gandakan tenaga jasa manusia untuk mencapai usaha yang terencana.
Secara umum peralatan yang digunakan dalam suatu pekerjaan konstruksi dapat berupa
alat-alat pertukangan sederhana maupun peralatan berat. Peralatan pertukangan sederhana
adalah alat-alat yang menjadi kelengkapan pasti seorang pekerja dalam melakukan tugas
kerjanya, seperti cangkul, sekop, sendok semen, gegep, tang, obeng, gunting, gergaji besi,
gergaji kayu, pahat dan sebagainya. Kemudian peralatan berat yang mungkin digunakan
dalam suau kegiatan konstruksi dapa berupa peralatan unuk melakukan penggalian dan
pengupasan tanah, penghamparan tanah, penimbunan dan pemadaan tanah, pencampuran
dan pengecoran beton, pencampuran dan penghamparan aspal dan sebagainya. Alat-ala
bera tersebu dapat berupa excavator, wheel/track loader, motor grader, roller, stamper,
tamping rammer, concrete mixer, concrete pump, concrete vibrator dan sebagainya.
Peralatan menjadi komponen penting yang harus ditinjau dalam penyusunan suatu
Rencana Anggaran Biaya. Dalam kaitannya dengan penyusunan tabel RAB, pengetahuan
tentang peralatan diperlukan dalam rangka menganalisis besarnya harga sewa peralatan
dan fakor kuantitas alat untuk satu satuan item pekerjaan..
Peralatan pertukangan sederhana yang selanjunya disebut dengan alat bantu mungkin saja
tidak diperlukan analisis yang detail dalam hal mendapakan harga sewa maupun faktor
kuantitasnya, kerena memang hal ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
sesorang pekerja. Oleh karenanya nilai sewa maupun faktor kuantitasnya mungkin saja
dapat diabaikan atau paling tidak memberikan sebuah nilai lumpsum untuk faktor
kuantitasnya dengan asumsi harga sewa peralatan maksimal sebesar Rp.1000,- .
Sedangkan untuk peralatan berat sebagaimana yang dimaksud diatas, diperlukan suatu
analisis yang lebih detail terkait dalam menentukan nilai sewa alat maupun faktor
kuantitas dalam Tabel Analisis Harga Satuan Pekerjaan rencana Anggaran Biaya
Pada bagian ini akan diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana mengasusmsikan
harga sewa sebuah sebuah peralatan berat dan fakor kuantitasnya.
Masing-masing alat berat mempunyai yang digunakan dalam suatu kegiatan konsruksi
mempunyai fungsi dalam pemakaiannya. Berikut akan diuraikan beberapa kegunaan
berat yang mungkin digunakan dalam suatu proyek konstruksi.
4.2.1 Bulldozzer
Fungsi :
- Pembersih medan
- Pembuka jalan kerja
- Memindahkan tanah
- Menarik scraper
- Menghampar tanah
- Menimbun kembali
- Pembersih lokasi
- Pemeliharaan jalan kerja
- Menyiapkan material dari tempat
pengambilan
Fungsi Bulldozer :
- Untuk penggalian yang letaknya
dibawah kedudukan peralatan
- Penggalian jauh lebih teliti
- Pemuat hasil galian ke truk
1 PC 60 – 1 50 0,3 3,75
2 PC 80 – 1 60 0,32 4,19
3 PC 100 – 2 81 0,5 4,6
4 PC 120 – 2 90 0,55 5
5 PC 200 – 2 105 0,9 5,06
Tenaga Kapasitas
Type Wheel Kecepatan Maju Kecepatan Mundur
No Mesin Bucket
Loader (Km/jam (Km/jam)
(HP) (m3)
Fungsi :
- Pemadatan hamparan
kerikil, batu
DUMP TRUCK
Fungsi :
Untuk mengangkut material
sekaligus
menumpahkan muatannya.
Fungsi :
Untuk mengaduk campuran mortar atau
beton
Concrete Vibrator
Fungsi :
Memadatkan permukaan hamparan yang
tidak
terlalu luas
Fungsi :
Memecah permukaan perkerasan
aspal dan beton
4.2.13 Stampper
Pengadaan suatu alat atau peralatan ini di-sesuaikan dengan kebutuhan dilapangan, jika
pengadaan peralatan jauh lebih cepat dari kebutuhan, berarti alat tersebut akan
menganggur sebaliknya kalau pengadaan peralatan terlambat berati akan memperlambat
jadwal pelaksanaan.
Bisa juga pola pikir yang terjadi pemakaian alat diprogramkan berproduksi cukup lama
atau menerus yang akhirnya diputuskan untuk Investasi Alat.
Oleh karena itu pengadaan peralaan mendapat perhatian dan keputusan yang cepat &
tepat serta perlu dipertimbangkan mana yang menguntungkan dari tiga alternatif diatas.
Kami mencoba memberikan contoh seperti dibawah sebagai bahan masukan untuk
menentukan estimasi harga sewaalt dengan pertimbangan investasi (beli).
Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama :
Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai
biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan.
Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara perhitungan yang
umum di pakai adalah metode garis sebagai berikut :
(B – C) x D + F
G = -------------------------- dimana
W
Ix(1+I)A
D ( C.R.F ) = ----------------------- dimana
(1+I)A–1
Tabel dibawah ini memberikan nilai C.R.F. (D) berdasar bunga pinjaman yang
besarnya beragam dari 10% s.d 15 %.
Tabel II.2.
Nilai C.R.F. (D) berdasar bunga pinjaman
Harga Alat
----------------------------- x 0,9 x CRF
Waktu Pengoperasian
(Jam Per Tahun)
Catatan :
Cara lain untuk menghitung biaya pemilikan, dijelaskan dalam uraian penjelasan cara
menghitung depresiasi.
Biaya-biaya bahan bakar dan pelumasan dihitung atas dasar banyaknya bahan bakar
dan oli yang digunakan per jam oleh mesin berdasarkan HP nya. Untuk konsumsi
bahan bakar dan oli, digunakan taksiran perjam berikut :
3.4 H (dalam liter) = 12,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas ringan
3.5 H (dalam liter) = 17,50 % x HP/jam, untuk alat yang bertugas berat
3.6 I dalam liter) = 1 % x HP/jam, untuk peralatan sederhana, termasuk
pelumas dan grease
3.7 I(dalam liter) = 2 % x HP/jam, untuk peralatan cukup kompleks,
termasuk pelumas dan grease.
Ketepatan taksiran tersebut akan dipengaruhi juga oleh umur alat, yang cenderung
lebih boros untuk alat lama.
Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus
disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal. Hal ini
ditunjukan sebagai berikut :
Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung
untuk setiap alat dan setiap unit intalasi produksi (plant), digunakan sebagai harga
sewa per jam alat tersebut. Harga sewa yang ditetapkan dalam cara ini untuk unit
instalasi produksi dan peralatan dimasukkan dalam daftar yang disertakan pada
Lampiran berdasarkan kapasitas standar umur pembuatan rata-rata dan harga-
harga dasar 1990 (contoh). Untuk unit instalasi produksi dan peralatan yang
dipasok sampai lokasi-harga ini digunakan untuk analisa harga satuan dalam
Lembaran Kerja Analisa Biaya.
DIRINGKAS :
HARGA SEWA ALAT/JAM
D = ix(1+i) A
----------------------
( 1 + i )A - 1
KESIMPULAN :
A. URAIAN PERALATAN
1 Jenis Peralatan NAMA PERALATAN NOTASI PERALAAN
2 Tenaga Pw HP
3 Kapasitas Cp Ton
4 Alat Baru : a. Umur Ekonomis A Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W Jam
c. Harga Alat B Rupiah
5 Alat Yang Dipakai : a. Umur Ekonomis A' Tahun
b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' Jam
c. Harga Alat (*) B' Rupiah
B. INFORMASI TAMBAHAN
1 Tingkat Suku Bunga Yang Dipakai i % / Tahun
2 Upah Operator / Sopir U1 Rp./Jam
3 Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir U2 Rp./Jam
4 Bahan Bakar Bensin Mb Liter Harga Bensin/liter
5 Bahan Bakar Solar Ms Liter Harga Solar/liter
6 Minyak Pelumas Mp Liter Harga Pelumas/liter
A'
2 Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i) D -
(1 + i)A' - 1
3 Biaya Pasti per Jam :
a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E Rupiah
W'
4.5