You are on page 1of 9
Judul jurnal Oleh P (problem, populasi) Jumalkeperawatan Pengaruh hidroterapi terapi rendam kaki air hangat terhadap Kekuatan otot pada Pasien stroke non hemoragik Sctiyawan, LinaPratiwi, NocrmaShovieRizqiea Any Jumlah sampel pada penelitian ini ada 40 responden dengan pasien stroke non hemoragikyg mengalami hemiparesis di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebanyak 57 pasien. T(intervensiy Intervensi yg dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pada asien non hemoragik C (comparasi) Pada penelitian ini terdapat komparasi yaitu pada kelompok control Pada saat dilakukan pre test rata-rata hasil 2,10 dan saat dilakukan Post test menjadi 2,50 dengan selisih perbandingan 0,40 sedangkan pada kelompok intervensi saat dilakukan pre tes nilai rata-rata 2,60 dan saat dilakukan post test menjadi 3,40 dengan selisish perbnadingan 0,80 hal ini membuktikan bahwa ada Pengaruh hidroterapi terapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik 0 (outcome) Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan ada peningkatan kekuatan tot ekstremitas atas pada kelompok control setelah dilakukan ROM dimana nilai p-value 0,005 <0,05. Pada kelompok intervensi setelah dilakukan hidroterapi rendam kaki air hangat pada ekstremitas atas dimana nilai p-valeu0,000< 0,0Sartinya ada pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan pada ekstremitas atas pasien stroke non hemoragik. Study design Jenis penelitian ini bersifat quasi experiment dengan pendekatan S] Scanned with CamScanne Pre-test post-test non equivalent control group. Populasi pada penelitian ini pasien stroke non hemoragik yg mengalami hemiparesis di RSUD dr. SoediranMangunSumarsoWonogiri. Scanned with CamScanner Page [15 Caring : Jumma! Keperawatan Vol8, No. 1, Maret - ISSN torres one) or: 1029238 Jounal homepage: hitp://e journal poltokkesjogia.ac.kd/index.pha/caring! Pengaruh hidroterap! rendam ki akl alr h pada pasien stroke non hemoragik Oe een The effect of hydrotherap; yy soak the air feet on muscle strength in non-hemorrhagic stroke patients i Setiyawan", Lina Pratiwi’, Noerma Shovie Rizqiea’ + Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Ku erta, J. Jaya Wijaya No. 11 edie, Banjarsen Suakena, Sao indonesia os * stikes_kh@yahoo.com ARTICLE INFO ABSTRACT/ABSTRAK Article history ‘Non-hemorthagic stroke is a disease which is related Received date to a functional disorder of the brain due to the blood Revered deta vessel blockage by a blood clot, or by the narrowing ee ae of an artery or some arteries that lead to the brain Accepled date which causes weakness ‘of muscular strength. One Keywords: of the non-pharmacological therapies, which are Spastic beneficial to non-hemorthagic stroke patients, is Lieaare ley hydrotherpy. Hydrotherapy is a therapy which Aenhemonbagc stoke utlizes water to cure or relieve various complaints. ‘One of which is the complaint of how to strengthen Kata kunel: muscular strength, The objective of this research is to investigate the effect of warm footbath Hidroterapi hydrotherapy to increase the muscular strength of Kekuatanotot non-hemorrhagic stroke patients. This research used Stroke non hemoragik the quastexperimental research method ith pre-test and post-test nonequivalent control group design. Non-probability sampling with purposive sampling was used to determine its samples. The samples consisted of 40 respondents, into two groups: Intervention and contro! group. The data of the research were analyzed by using the Wilcoxon's Test ‘and Mann Whitney's Test. The result of the research Shows that the footbath hydrotherapy had an effect th of the non-hemorthagic ‘on the muscular strengt cated by the p-value = 0.000, stroke patients as indi ‘and there was a difference between the control group ‘nd the intervention group where the p-value was 0. 008. The footbath hydrotherapy affected tho muscular strength of non-hemorhagic, stroke patients. Thus, nurses as health pracitioners are expected to administer warm footbath hydrotherapy to increase the ‘muscular strength of non- hemorrhagic stroke patients. _ amScanner Scanned with CamScanner Page [16 SSS SS eee ‘Stroke non hemoragik merupakan _penyakit gangguan fungsional otak akibat sumbatan oleh bekuan darah, atau penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak yang menyebabkan kelemahan kekuatan otot. Terapi non farmakologi yang memiliki manfaat bagi penderita stroke non hemoragik salah satunya adalah hidroterapi. Hidroterapi adalah penggunaan alr untuk ‘menyembuhkan dan meringankan berbagai keluhan seperti untuk meningkatkan kekuatan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot ekstermitas atas pada pasien stroke non hemoragik. Pada peneliian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre test and post test nonequivalent control group. Sampel menggunakan tehnik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Jumiah sempel 40 responden. Analisis data dengan ‘menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pasien stroke non hemoragik dengan nilai p-value 0,000 dan ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi pasien stroke non hemoragik dengan nilai p-value 0,008. Terdapat pengaruh_hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot ‘ekstermitas alas pasien stroke non hemoragik. Perawat sebagai praktisi Kesehatan diharapkan dapat memberikan hidroterapi_rendam kaki air hangat untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragi Copyright © 2019 Caring :Jurnal Keperawatan. Allrights reserved "Corresponding Author: ‘Setiyawan, Prodi Sarjana Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro, Banjarsari, Surakarta, 57136, Indonesia 1 PENDAHULUAN finisikan suatu sumbatan oleh bekuan darah, Stroke non hemoragik dide! penyempitan sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak, atau embolus (kotoran) yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial (arteri yang ng menyebabkan sumbatan di satu atau beberapa berada di luar tengkorak) ya! arter intrakranial (arteri yang berada di dalam tengkorak) (Irfan, 2010). 2013, prevalensi penyakit stroke di Indonesia Hasil Riskesdas tahun kit st ndonesic meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang terdiagnosis, tenaga kesehatan adalah usi kelompok usia 15-24 tahun yai jenis kelamin lebih banyak laki-lakl (6.8%). ia 75 tahun keatas (43,1%) dan terendah pada itu sebesar (0,2%). Prevalensi stroke berdasarkan (7.1%) dibandingkan dengan perempuan Scanned with CamScanner (es] s Page |17 Masalah yang sering dialaml oleh penderta stroke da” adalah gangguan gerak. Kekuatan ‘otot sangat berhubung: adatetntsskuler yaitu seberapa besar kemampuan sistem £21 Gatuk melakukan kontraksi, Sehingga semakin banyak serabut ofot yang teraktifasi, Maka semakin besar pula kekuatan yang dinasiikan otot tersebut (Irfan, 2010). Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam o Nelakukan aktivitas. Sebagian besar’ pasien stroke non hemoragik _membutuhken kekuatan ofot_ untuk mempertahakan keseimbangan tubuh, mengkordinasikan gerakan tubuh dan pemenuhan kebutuhan dasar seperti: berpakaian, makan, toileting, berjalan dan lainnya (Yulfa, 2013). ee ire tigasi yang selama ini dlakukan pada pasien stoke untuk mengatasi elumpuhan adalah dengan ROM. Efek ROM menghasiikan ‘energi untuk kontraksi gn meningkatkan tonus otot polos ekstermitas, untuk membantu mengefektifkan Stau mengoptimalkan mekanisme ROM perlu adanya terapi untuk memperbaikt aiet meningkatkan sirkulasi sohingga dapat membantu menghantarkan energ keseluruh otot (Yutfa, 2013). "Ar hangat adalah satu media terapi yang bisa digunakan_ untuk pengobatan, efek hidrostatk, hidrodinamik dan "sunu hangatnya yang membuat peredaran darah di dalam tubuh menjadi lancar Selain dapat memperiancar peredaran darah, air hangat juga memberkan ‘efek ketenangan bagi tubuh (Kusumastuti, 2008 dalam Yulfa, 2013). ‘Salah satu media yang menggunakan air hangat untuk terapi adalah dengan Higioterapi.Hidroterapi adalah metode pengobatan menggunakan air untuk ‘Rengobati atau meringankan berbagal pagan (Yulfa, 2013). Hidroterapi rendam hangat in ‘sangat mudah dilakukan oleh tefhua orang, tidak membutuhkan biaya yang mahal, tidak memiliki efek samping yang berbahaya (Pery & Potter, 2006 dalam. ‘Damayanti, 2014). Penelitan Prasetyo (2009), terapi tatihan di ait seperti berenang banyak rmanfaat bagi penderita stroke yaltu: ketersediaan oksige® ‘dalam tubuh menjadi reer, sehingga meningkalkan daya kerja otet dan ‘oksigenasi otak. Terapi latihan di air juga memperlancar sirkulasi darah dan meningkatkan penyerapan Gfsigen ke datam jaringan saraf, membuat aringe? sendi menjadi lebih tentur, oegrunkan rasa _nyeri, memberikan efek Telaksasi, dan meningkatkan kemampuan gerak anggota tubuh. Hasil studi pendahuluan di RSUD dr. pasion dengan stroke non hemoragik pada tiga b Kgustus sebanyak 45 pasien, September sebanyak 58 pasien dan pada bulan Aa sebanyak 57 pasien. Hasil bservasi pasie? stroke rata-rata didapatkan oatc er otot berada diskala 2 dan 3. Peneltian int ertujuan untuk mengetahul pengaruh hidroterapi rendam kaki air hang tethadap kekuatan otot ekstermitas peo sada pasien stroke non hemoragik di RSUD ‘dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiti. ‘Soediran Mangun Sumarso Wonogir, wlan terakhir mulai dari bulan 2 BAHAN DAN METODOLOG! PENELITIAN Bewiftin ini dlakukan di RSUD 4. Soediran Mangun Sumarso Wonogiti pada bulan Februari - Mei 2018. Jenis penelifan in bersifat quasi experiment Fengan pendekatan pre fest and post fest nonequivalant control group. Populasi pada penelitian ini pasien stroke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogi pengambilan sempel menggunakan tehnik non P/ nned wit Scanned with CamScanner Page [18 ponden yang memilikl pendekatan purposive sampling. Jumlah sempel 40 res Wilcoxon dan Mann keira — ‘dan ekslusi. Analisa data menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berdasarkan karakteristi responden: ‘Tabel 1. Distribus! frekuens! responden menurut usia dan jenis kelamin (n=40) U Intervens! 3 ‘Kontrol jmur nn % nn % ‘<0 tahun rn s0-60taun «16 «80 AD 260 tahun 3 1 5 2 oe 20 100 _20 Tenis Kelamin B88 LakHtakt 7 Perempuan 9 4 9 45 Total 20 too _20__100 jen berusia Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagaian beser respond jada kelompok korivol, dan pada 50-60 tahun sebanyak 16 pasien (80%) elampok intervens! sebanyak 8 pasien (40%), Usia '50-60 tahun ‘merupakan Kelompok usia yang rentan terhadap penyakit hipertensi yang mengakibatkan itu penurunan stroke, Hal ini berkaitan dengan penununay fungsi organ tubuh yai elastisitas pemt Potter & Perry (2010) juga buluh darah (Tarwoto ef l, 2007). renjelaskan bahwa hal ini merupakan akibat perubahan vaskuler dan akumulasi plak sklerotik sepanjang dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan kakunya menyeluruh dan mengakibatkan ‘meningkatnya Finding pembuluh darah secara eintio rerjadinya hipertensi yang merupakan faker resiko terjadinya stroke. eeearkan hasil peneltian dan teori tersebut peneliti menyimpulkan pbahwa pada usia 50-60 tahun lebin beresiko menderita stroke Karena pada usia 2atG0 tahun pembuluh darah lebin kaku kare ‘adanya plak. Pertambahan usia yang menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh dan penurunan fungs! tubuh. Derdasarkan hasil penelitan menurut jenis kelamin pasien kelompok kontrol dan kelompok i vyaitu Iaki-aki sebanyak 11 pasien (65%). poripowati (2012) menyatakan dalam penerhonme ‘ada 73,3 % pasien stroke yang berjenis kelamin lakilaki. Jenis satin lakrlaki mudah terkena stroke, ha) ini ease nakan lebih tingginya angka Kejadian faktor resiko stroke (misalnya merokok aki American Heart Association, 20%) ia laki-taki terdapat dan hipertensi) pada laki ‘stroke non hemoragik terjadi pada tak-laki karena pad pat meningkatkan kadar LDL, apabila hormon testoteron, dimana hormon ini day TOL tinggi maka’ dapat _meningkatkan Kadar kolesterol dalam darah yang merupakan faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif seperti stroke (Watita dkk, 2010 dalam Prok, 2015). i itan dan teori tersebut peneli! menyimpukon anasto terkena stroke hal in dikarenakan lak pi dan konsumsi alkohol ki kebiasaan merokok, minum Ko yang cukup berperan dalam penyakit stroke. jatan otot adalah sebagai berikut: bahwa jenis kela laki lebih banyak mem ini merupakan faktor resiko Hasil penelitian berdasarkan kekué Scanned with Scanned with CamScanner Page [19 Hasil penelitian pre test kelompok kontrol kekuatan otot paling banyak mengalami kekuatan otot gerak penuh tanpa gravitasi sebanyak “5% sedangran kelompok intervensi sebagaian besar mengalami kelemahan otot gerakan penuh dengan gravis sebanyak 60 % (Tabel 2.). roke dapat menyebabkan_berkurar kekuatan otot disemua kelompok otot semua bagian tubuh. Otot-otot a, tangan, lengan, kaki, dan tungkai pada sisi tubuh lebih sering terkena (hemiparesis). Kelumpuhan dan kelemahan sisi tubuh bagian kanan biasanya disebabkan karena kegagalan fungsi otak kiri, baik karena stroke sumbatan atau stroke perdarahan. Sebaliknya, jika terjadi kegagalan fungsi otak kanan, maka bagian sisi tubuh kiri akan menderita kelumpuhan (Suharjo, 2008). Hasil penelitian berdasarkan kekuatan otot post test kelompok kontrol kekuatan ofot meningkat menjadi gerakan penuh dengan gravitasi sebanyak 35% sedangkan pada kelompok intervensi kekuatan otot setelah diberikan hidroterapi rendam kaki air hangat pada ekstermitas atas sebagian besar kekuatan otot meningkat menjadi gerakan penuh, melawan gravitasi, terdapat sedikit tahanan sebanyak 50 %. Latihan gerak secara intensif dibutuhkan oleh pasien setelah mengalami stroke non hemorgsik, untuk memaksimalkan pemulihan fungsi gerak yang hilang. Penanganan latihan gerak pasien stroke non hemoragik adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagal metode intervensi latihan seperti pemanfaatan Activity Daily Living (ADL), exercise therapy dan hydrotherapy telah terbukti memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada pasien stroke (Pramudiarja, 2010 dalam Dinanti 2015). Hidroterapi (hydrotherapy), yang sebelumnya dikenal sebagai hidropati (hydropathy), adalah metode pengobatan menggunakan air untuk mengobati atau meringankan kondisi yang menyakitkan dan merupakan metode terapi dengan pendekatan ‘lowtech” yang mengandalkan pada respon-respon tubuh terhadap tin Beberapa keuntungan yang diperoleh dari terapi air antara lain: untuk menyembuhkan_ kelelahan, mencegah fludemam, memperbaiki fertiitas, meningkatkan fungsi Imunitas, meningkatkan energi tubuh, dan membantu kelancaran sirkulasi darah (Chaiton, 2002 dalam Damayanti 2014). t setiap hari untuk meningkatkan sirkulasi Rendam kaki dengan air hangal derah. Terapi rendam kaki dengan air hangat mencapai serangkaian perawatan Kesehatan yang efisien melalui tindakan pemanasan, tindakan mekanis dan findakan kima ait (Asia Traditional Chineses Medicine, 2013 dalam Solechah dkk, 2017). ined with CamScanner Scanned with CamScanner Page [20 Tabel 2. Distribusi frokt (ey rekuensi responden berdasarkan kekuatan otot pro fest dan post fest eH aa Tenman ott Moar "ingen send hes comet inemtas “Some Ineo cameron ——?- 33-31-33 ~~ GPE BG RES rakan penuh tanpa 9 45 8 40 Gerakan penuh dengan gravitas! $ 3 0 Gerakan penuh, melawan gravitas, z Sete : ce a ° terdapat sedikit tahanan io 0 o 0 a a0; 0 0 Gerakan penuh, melawan gravitasi, tahanan penuh. 0 o 0 o ° 9 o 2 Total 3010020 10020 400 _20_100 Hasil penelitian dari pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pasien stroke non hemoragik adalah sebagai berikut: ‘Tabel 3. Hasil uji pengaruh hidroterapl rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pasien stroke non hemoragik. Rata-rata Kelompok Pretest Posttest ‘Kontrol 2,10 2,50 040 0,005 Intervensi 2.60 340 0:80 0,000 Hasil analisis uji wilcoxon menunjukan ada peningkatan kekuaion otot ekstermitas atas pada kelompok kontrol setelah dilakukan ROM dimana nilai p- orp 005 < 0,05. Pada Kelompok intervensi setelan diakukan, Hidroterapi IGndam kaki air hangat pada ekstermitas atas dimana nilai p-value 0,000 < 0,05 ‘einya ada pengaruh Hidroterapi rendam kaki alr hang terhadap kekuatan otot pada ekstermitas atas pasien stroke non hemoragik. Santos etal (2011) ada suktixan dalam peneliiannya bahwa ada 10pasien denger stroke mengalami peningkatan dalam kinerja mobiltas fungsional mereka selama 12 sesi hidroterapl. tate aukan Hidroterapi rendam kaki air hangat memberikan perpindahan hangat kedalam tubuh melalui telapak kaki. Kerja air hangat pada ansvoningkatkan sirkulasi (sel) dengan melakukan pengaliran gnergi melalui konveksi (pengairan melalui medium cair) sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah ke seluruh tubub yang berdampak pada peningkatkan pefctan otot (Lalage 2015, dalam Dilianti, 2017) ‘aki air hangat akan ‘Stimulasi yang diberikan Hidroterapi rendam ki yang akan mengakibatkan aliran darah menyebabkan sel mengalami vasodilatasl yé lancar dan membawa nutrisi dan oksigen lebih banyak ke sel-sel otak dan otot mendapatkan nutrisi yang cukup termasuk zat kalsium dan kalium. Peningkatan emakin banyak dari ion kalsium dalam sitosol terjadi akibat pelepasan ion yang St lium didalam otot berfungsi untuk | melakukan potensi reticulum sarkoplasmik, ion kal aksiotot sehingga masa otot dapat dipertahankan dan kerja otot dapat meningkat. ‘kibat aliran darah yang lancar dapat meningkatkan suplai oksigen ke sel-sel otot. tot untuk memproduksi ATP didalam panas dari air dasamya adalal _— Oksigen harus disuplai darah ke mitokondria otot. Mitokondria berperan dalam proses pembuatan ATP yang diperiukan otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot diawali dengan pengeluaran Scanned with CamScanner Page [20 asetikolin yan ; Sciaksan pening oe Potensi aksi atau rangsangan merambat keseluruh aor ae ee aa nk menyebabkan fron kalsum lepas dalam kerja otot dapat menin arkoplasma sehingga masa otot dapat dipertahankan, (Guyton & Hall, 201 igkat akibatnya kekuatan otot ekstermitas atas meningkal eae dalam Sukawana dkk, 2013). bahwa hidroterapi fi Penelitian dan teori tersebut penelifi menyimpulkan pambuh deta te Selah beeen ce pelebaran pembuluh darah Ke seluruhtubuh termasuk pada pada bagian ekstennilas ola Hasil uj ee 7 lancar dapat meningkatkan suplai oksigen ke sel-sel otot. sebagai berikut: 1n kelompok Kontrol dan Kelompok intervensi adalah Tabel 4 Hail perbedaankelompok konl den kelompokntrvens fal Kelompok selisih Keputusan Kontrol 040 0.008 HO ditolok Tener aao 08 Hasil analisis uji beda pengaruh dengan Mann Whitney diperoleh nilai p = 0,008 artinya ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada ekstermilas atas. Slimulasi yang diberikan Hidroterapi rendam kaki lr hangat akan menyebabkan sel mengalami vasodiatasi yang akan ‘mengakibatkan aliran darah lancar dan membawa nutrisi dan oksigen lebih banyak ke sel-sel otak dan otot mendapatkan nutrisi yang cukup termasuk zat kalsium dan kallum. Peningkatan ion kalsium dalam sitosol teradi akibat pelepasan ion yang semakin banyak dari reticulum sarkoplasmik, ion kalum didatam otot berfungs! untuk melakukan potensi aks! otot sehingga masa otot dapat dipertahankan dan kerja Slot dapat meningkat. Akibataliran darah yang lancar dapat meningkatkan suptal oksigen ke sel-sel otot. ‘Oksigen harus disuplai darah ke otot untuk memproduksi ATP didalar mmilokondria otot. Mitokondria berperan dalam proses pembuatan ATP yang diperlukan otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot diawali dengan pengeluaran asetilkolin yang menyebabkan potensi aks! atau rangsangan merambal keseluruh seukaan membran otot. Hal ini menyebabkan jon-ion Kalsium lepas dalam jumiah pesar ke dalam sarkoplasma sehingga masa otot dapat dipertahankan, kerja otot dapat meningkat akibatnya kelnatan at ekstermitas atas meningkat (Guyton & Hall, 2008 dalam Sukawana dkk, 2013). (Guyton wrotevapi rendam kaki air hangat dapat memperbaiki sirkulasi darah sehingga dapat membantk menghatarkan ener kesh dan untuk seeeesata mengoptimalkan peningkatan Kontraksi dan peningkalan Shue polos mstermtas. pert ‘adanya latihan gerak ROM. Latihan ROM dapar po tmbulkan rangsangan sehingga meningkalkan aktivitas dari kimiawi ierimuskular dan muskuler. Rangsangan mola “neuromukular akan meningkatkan rangsangan pada seral saraf ekstermitas terutama saraf parasimpatis yang merangsang _unfui produksi asetilcolin, sehingga mengakibatkan_ kontraksi. Nefaniee ire ury — = itas akan meningkatkan metaboli ‘metakondria _untul tronghasian oAG? yang dimanfaatkan oleh ototekstermitas sebagai energi untuk ra giksi dan meningkatkan otot polos ekstermitas (Sanches, et al, 2006 dalam Rahayu 2015). Scanned with CamScanner Page [22 Responden yang m Hidrterapi rendamn kak! ri melakukan Hidroterapi rendam kal responden juga sering meng kelemahan dengan cara dibantu Peningkatan kekuatan otot ¢ sesudah dilakukan ngat disebabkan responden dengan teratur ra a hangol selama 20 menit selama 3 kali, jerakan ekstermitas yang mengalami ekstemmilas yang sehal 4. KESIMPULAN h EE rel eporeed | menunjukan ada pengaruh Hidroterapi rendam kaki air 0,000 dan ada perbed otot pasien stroke non hemoragik dengan nilai p-value kekuatan otot pasien coe kelompok kontrol dengan kelompok intervensi eran inl dpe P Stroke non hemoragik dengan nilal p-value 0,008. Hasi Fae reader a chat mengembangkan penelan lebih lanl mangers mengatasi nyeri rematik dan leona memiliki banyak manfaat seperti untuk DAFTAR PUSTAKA Andarawati, N.A., (2013). Pengaruh latihan ROM terhadap peningkatan kekuatan otot asien hemiparese post stroke di RSUD Dr. Moowardl Surakarta, Damayanti, D., .. U& Priyanto., (2014). Perbedaan tekanan darah sebelum dan ‘sesudah dilakukan hidroterapi rendam hangat rendam hangat pada penderita ____hipertensi, Jumal Kesehatan Naudl Watuyo Ungaran. Dinanti, Elisa Ling, dkk (2015), Pengaruh Range Of Motion (Rom) Pasif Terhadap Peningkatan Sudut Rentang Gerak Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di RSUD Tugurejo Semarang Dilianti, |, C & Candrawati, E,. (2017). Evektivitas hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dipanti wreda Ab-Isilah malang. Irfan, M., (2010). Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta : Graha imu. Potter, P.A, & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (Edisi 7) (Buku 2) (Adrina Ferderia, Nggie & Marina Albar, Penerjemah). Jakarta: Salemba Medika_ Prasetyo, Y., (2009). Terapilatihan a air bagi penderita stroke, Jumal medikora, Volume 5, Nomer 2, halaman 163-172. Rahayu, Nur, Ika, Kun, (2015). Pengaruh pemberian latin range of motion (om) ‘erhadap kemampuan motork pada pasien post stroke di rsud gambiran. Jumal Keperawatan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013)Badan Penelitian Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.Diakses: 15 bupi/h depkes id/resources/download/generaV/Has Santos et al,. (2011). Evaluation of Functional mol lity of patients with stroke treatmen in hydrotherapypool using the timed up on go test. Nurul,, (2017). Pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap Soca ara Ciaran Garah pada pasien dengan hipertensi di puskesmas bahu Franado. Ejumal keperawatan, volume 5, nomer 1. shar, 2008). Gaya hdup dan penyakt mode. Vote scapula terhadop 1, W,, Sukaro I, M & Diputra, 1K W.. (2019), Aeapecl a Sekar cua ott ra drnitas alas pasion stroke non hemoragik. ‘Tanwoto,, Wartonah,, & Surya. (2007). Keperawatan medikal bedah gangguan sistem a . Jakarta: sagung Seto. ons Perbedaan tingkat Kekuatan ofotpasien stoke yang ciberkan ROM Yulfa, N, R., (2013). Pé dengan terapi ‘oukup di RSUD Ambarawa Scanned with CamScanner

You might also like