You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN PENA MEDIKA VOL 12 (2) DESEMBER 2022

PENA MEDIKA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
PEKALONGAN
http://jurnal.unikal.ac.id/index.php/medika ISSN : 2086-843X

Implementasi Kompres Hangat Pada Pasien Anak DHF


(Dengue Haemorrhagic Fever) Dengan Hipertermi
Di Ruang Flamboyan RSUD Batang

Lutfiana Inda Hapsari1), Nonik Eka Martyastuti2), Erwin Lestyaningsih3)


1)
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
2)
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan
3)
RSUD Batang
nonik.martyastuti@gmail.com

ARTICLE INFO
Accepted : 30 November 2022
Approve : 12 Desember 2022
Publish : 30 Desember 2022

ABSTRACT
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) or commonly referred to as Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) is a disease caused by dengue virus infection which is transmitted through the bite of the
Aedes aegypti mosquito which can trigger fever or hyperthermia. According to WHO in 2019, the
number of cases of dengue fever was reported to be 5.2 million cases. Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) in Indonesia until July 2019 reached 71,633 cases and 541 of them died. In Central Java,
in 2019 DHF cases were recorded as many as 2,846 cases. Meanwhile, in Batang district, the
initial dengue cases in June 2022 were 8 cases with three deaths. as To be able to apply warm
compresses to pediatric patients with Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) comprehensively. The
writing of this scientific paper uses descriptive methods and literature study methods. After
implementing warm compresses in hyperthermic pediatric patients with DHF for 3x24 hours the
hyperthermia problem can be resolved. Warm compresses can reduce hyperthermia in children
with DHF.
Keywords : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Fever, Warm Compress

ABSTRAK
Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau yang biasa disebut dengan penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty yang dapat memicu terjadinya demam atau hipertermi
Menurut WHO pada tahun 2019 jumlah kasus Dengu fever dilaporakan sebanyak 5,2 juta kasus.
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga Juli 2019 mencapai 71.633 kasus dan 541
diantaranya meninggal dunia. Di Jawa Tengah, Pada tahun 2019 Kasus DBD tecatat sebanyak
2.846 kasus Sedangkan di kabupaten Batang kasus DBD awal pada Juni 2022 sebanyak 8 kasus
dengan korban meninggal dunia sebanyak tiga orang. sebanyak Mampu menerapkan implementasi
kompres hangat pada pasien anak dengan Dengue Haemoragic Fever (DHF) secara komprehensif.
Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode dekriptif dengan pendekatan studi
kasus melalui pemberian asuhan keperawatan. Setelah dilakukan implementasi kompres hangat

259
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

pada pasien anak hipertermi dengan DHF selama 3x24 jam masalah hipertermi dapat teratasi.
Kompres hangat dapat menrurunkan hipertermi pada anak dengan DHF.
Kata kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Hipertermi, Kompres Hangat

PENDAHULUAN
Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau yang yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7
biasa disebut dengan penyakit Demam ini, penderita akan merasakan demam
Berdarah Dengue (DBD) merupakan kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan,
penyakit yang disebabkan karena infeksi di fase inilah trombosit akan perlahan naik
virus dengue yang ditularkan melalui gigitan kembali normal kembali (Rahayu, 2022).
nyamuk Aedes aegepty yang dapat memicu Menurut WHO pada tahun 2019 jumlah
terjadinya demam atau hipertermi (Nuryanti, kasus Dengu fever dilaporakan sebanyak 5,2
dkk. 2022). Gejala DBD ditandai dengan juta kasus. Demam Berdarah Dengue (DBD)
demam mendadak, sakit kepala, mual, dan di Indonesia hingga Juli 2019 mencapai
manifestasi perdarahan, seperti mimisan atau 71.633 kasus dan 541 diantaranya meninggal
gusi berdarah, serta adanya kemerahan di dunia (Kemenkes,2020). Di Jawa Tengah,
bagian permukaan tubuh penderita. Pada tahun 2019 Kasus DBD tecatat
Umumnya penderita DHF mengalami sebanyak 2.846 kasus (Dinkes Jateng Prov,
demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 2019). Sedangkan di kabupaten Batang
hari ini penderita akan merasakan demam kasus DBD awal pada Juni 2022 sebanyak 80
yang cukup tinggi 40.0°C, kemudian pada kasus dengan korban meninggal dunia
fase ke dua penderita mengalami fase kritis sebanyak tiga orang (Dinkes Batang, 2022).
pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan Dengue Haemoragic Fever merupakan
mengalami turunnya demam hingga 37.0°C penyakit yang dapat terjadi pada anak dengan
dan penderita akan merasa dapat melakukan gejala utama demam/hipertermi. Hipertermia
aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) merupakan keadaan peningkatan suhu tubuh
pada fase ini jika tidak mendapatkan (suhu rektal >38,0 C yang berhubungan
pengobatan yang adekuat dapat terjadi dengan ketidakmampuan tubuh untuk
keadaan fatal, akan terjadi penurunan menghilangkan panas ataupun mengurangi
trombosit secara drastis akibat pemecahan produksi panas. Hipertermia adalah kondisi
pembuluh darah (pendarahan). Pada fase di mana terjadinya peningkatan suhu tubuh

260
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh Fokus studi yang dipilih yaitu demam pada
untuk meningkatkan pengeluaran panas atau penderita Dengue Haemoragic Fever dengan
menurunkan produksi panas (Saputra, dkk, kompres hangat.
2021). Menurut SDKI (2018) penyebab
hipertermia yaitu dehidrasi, terpapar HASIL
lingkungan panas, proses penyakit (mis: Studi dilakukan pada pasien DHF di RSUD
infeksi, kanker), ketidaksesuaian pakaian Batang Jawa Tengah dari tanggal 13-15 Juni
dengan lingkungan, peningkatan laju 2022. Pengumpulan data diambil dari hasil
metabolisme, respon trauma, aktivitas pemeriksaan fisik, rekam medik, observasi,
berlebihan, dan penggunaan inkubator. wawancara serta sumber literatur internet
Hipertermia pada klien DHF disebabkan oleh yang berhubungan. Tahap akhir dalam proses
virus dengue yang masuk ke peredaran darah keperawatan yaitu evaluasi. Evaluasi
manusia melalui gigitan nyamuk dari genus dilakukan setiap hari setelah implementasi
Aedes. Sebagai pemberi asuhan keperawatan kompres hangat untuk mengetahui
kepada klien seorang perawat tentunya harus perkembangan yang terjadi.
memilih intervensi yang tepat dalam Hasil pengkajian pada pasien dengan asuhan
menyelesaikan masalah hipertermi pasien. keperawatan DHF di RSUD Batang Jawa
Menurut penlitian Syara, dkk (2021) Tengah, An. V perempuan berumur 12 tahun
kompres hangat dapat menurunkan alamat Kasepuhan Batang dibawa ke rumah
hipertermi pada anak Pemberian kompres sakit dengan keluhan demam sudah 2 hari
hangat pada daerah pembuluh darah besar tidak turun disertai muntah. Pengkajian
merupakan upaya memberikan rangsangan dilakukan pada tanggal 13 Juni 2022 pada
pada area preoptik hipotalamus agar pukul 08.00 di ruang Flamboyan pasien
menurunkan suhu tubuh. mengeluh demam, pusing dan lemas. Hasil
pengkajian tanda-tanda vital: tekanan darah
METODE 94/66 mmHg, nadi 98x/menit, suhu 38,4ºC,
Metode yang digunakan dalam studi kasus ini pernafasan 22x/menit. Selanjutnya
adalah metode dekriptif dengan pendekatan pemeriksaan fisik secara head to toe di mulai
studi kasus melalui pemberian asuhan dari pemeriksaan kepala: bentuk kepala
keperawatan mulai dengan pengkajian, simetris tidak ada benjolan, tidak ada lesi,
menyusun diagnosa, intervensi dan evaluasi. rambut berwarna hitam, tidak terdapat nyeri

261
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

tekan, wajah nampak kemerahan. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan


Pemeriksaan Mata: kedua mata simetris, Pengkajian pada tanggal 13 Juni 2022
pergerakan kedua bola mata sama, didapatkan data subjektif pasien mengeluh
conjungtiva ananemis, pupil isokor, tidak demam, Data objektif suhu tubuh 38,4°C,
mengalami gangguan penglihatan, tidak kulit teraba hangat, wajah nampak
terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan telinga: kemerahan. Berdasarkan data diatas
kedua telinga simetris, tidak ada lesi, tidak diperoleh masalah keperawatan hipertermi
ada nyeri tekan, tidak ada gangguan berhubungan dengan proses penyakit
pendengaran. Pemeriksaan hidung: lubang ditandai dengan suhu tubuh 38,4°C.
hidung simetris, tidak terdapat sekret, tidak
ada polip, tidak ada pembengkakan, tidak Intervensi Keperawatan
terdapat nyeri tekan dan penciuman baik. Tujuan intervensi keperawatan: Setelah
Pemeriksaan mulut: mulut bersih, gigi dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari
lengkap, tidak ada karies gigi, mukosa bibir diharapkan suhu tubuh pasien kembali
pucat, pengecapan baik. Pemeriksaan leher : normal. Intervensi yang dilakukan yaitu
tidak terdapat pembengkakan vena jugularis, dengan pemberian kompres hangat.
tidak terdapat nyeri tekan, refleks menelan
baik. Pemeriksaan kulit: warna kulit sawo Implementasi Keperawatan
matang, akral teraba hangat, turgor kulit baik. Diagnosa Keperawatan Pertama :
Pemeriksaan Dada dan paru, Inspeksi: bentuk Hipertermia berhubungan dengan proses
dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada penyakit (virus Dengue Hemoraghic Fever).
benjolan. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, Implementasi yang dapat dilakukan terhadap
Perkusi: resonan di semua lapang paru, diagnosa tersebut adalah melakukan:
Auskultasi: vesikuler. Pemeriksaan memonitor suhu tubuh, memonitor kadar
abdomen, Inspeksi: warna kulit merata elektrolit, memonitor keluaran urine,
bentuk simetris, Auskultasi: tidak ada memonitor komplikasi akibat hipertermia,
peningkatan bising usus, Perkusi: tympani, menyediakan lingkungan yang dingin,
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan. melonggarkan atau melepaskan pakaian,
memberikan cairan oral, dan melakukan
kompres hangat. Kompres hangat dilakukan

262
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

ketika terjadi peningkatan suhu tubuh diatas melena, dan juga hematuria massif
normal yaitu 36-37 C. (Fauziyah, 2017).
Hasil analisa yang ditemukan pada
Evaluasi Keperawatan An. V sesuai dengan teori karena pada teori
Hasil kompres hangat selama 3 hari mengungkapkan penyakit DHF ditandai oleh
yaitu sebelum dilakukan intervensi suhu demam mendadak tanpa sebab yang jelas
tubuh pasien 38,4°C. Setelah dilakukan disertai gejala lain seperti lemah, nafsu
kompres hangat suhu tubuh pasien turun, makan berkurang, muntah, nyeri pada
kemudian naik turun selama intervensi hari anggota badan, punggung, sendi, kepala dan
ke satu sampai hari ke dua, setelah hari ke 3 perut dan adanya bentuk perdarahan.
suhu tubuh pasien menjadi normal yaitu Peningkatan suhu tubuh pada
36°C. Dari hasil intervensi dapat dibuktikan Kompres hangat merupakan salah
bahwa kompres hangat yang dilakukan satu metode fisik untuk menurunkan suhu
secara rutin ketika suhu tubuh pasien sedang tubuh anak yang mengalami hipertermi.
naik, dapat menurunkan suhu tubuh pasien. Pemberian kompres hangat pada daerah
pembuluh darah besar merupakan upaya
PEMBAHASAN memberikan rangsangan pada area preoptik
Penyakit DHF ditandai oleh demam hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh.
mendadak tanpa sebab yang jelas disertai Sinyal hangat yang dibawa oleh darah
gejala lain seperti lemah, nafsu makan menuju hipotalamus akan merangsang area
berkurang, muntah, nyeri pada anggota preoptik maka mengakibatkan pengeluaran
badan, punggung, sendi, kepala dan perut. sinyal oleh sistem efektor. Sinyal ini akan
Gejala-gejala tersebut menyerupai influenza menyebabkan terjadinya pengeluaran panas
biasa. Pada hari ke-2 dan ke-3 demam tubuh yang lebih banyak melalui dua
muncul bentuk perdarahan yang beraneka mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah
ragam dimulai dari yang paling ringan berupa perifer dan berkeringat (Syara, 2021). Ketika
perdarahan dibawah kulit (petekia atau kompres hangat dilakukan sesuai dengan
ekimosis), perdarahan gusi, epistaksis, standar operasional prosedur (SOP) akan
sampai perdarahan yang hebat berupa sangat efektif menurunkan hipertermi dengan
muntah darah akibat perdarahan lambung, cepat. Akan tetapi selain menurunkan suhu
tubuh, juga menyebabkan vasokonstriksi

263
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

pada awal prosedur. Vasokonstriksi dapat memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
menyebabkan anak merasa kedinginan Perubahan ukuran pembuluh darah di atur
bahkan sampai menggigil, terutama ketika oleh pusat vasomotor pada medulla
tidak dikombinasikan dengan antipiretik. oblongata dari tungkai otak, di bawah
Kompres hangat sering direkomendasikan pengaruh hipotalamik bagian anterior
untuk mempercepat penurunan suhu tubuh. sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya
Pemberian kompres hangat yang lama dapat vasodilatasi ini menyebabkan
terjadi penurunan suhu tubuh yang pembuangan/kehilangan energy/panas
menginduksi vasokonstriksi peripheral, melalui kulit meningkat (berkeringat), dan
menggigil, produksi panas metabolik serta akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
ketidaknyamanan secara umum pada anak mencapai keadaan normal kembali.
(Rana et al, 2017).
Hasil dilapangan menunjukkan KESIMPULAN
bahwa pemberian kompres hangat dapat Implementasi kompres hangat pada
melancarkan sirkulasi darah dan membuka pasien anak DHF dengan demam selama 3
pori-pori kulit sehingga memberikan hari menunjukan hasil yang diharapkan yaitu
kesempatan panas keluar dari tubuh sehingga adanya penurunan suhu tubuh pasien menjadi
akan terjadi penurunan suhu tubuh pada anak normal (36°C).
dengan penyakit DHF. Pemberian kompres
hangat mempunyai hubungan yang positif DAFTAR PUSTAKA
dengan peningkatan suhu tubuh yaitu jika
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi.
pemberian kompres hangat sering dilakukan 2015. APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
maka dapat membantu dalam menurunkan
Medis & NANDA NIC-NOC (Edisi
suhu tubuh. Penelitian ini juga sejalan dengan Revisi). MediAction.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, (2019).
Penelitian Rahayu (2022), yang
Profil Kesehatan Kabupaten Batang
mengemukakan bahwa pemberian kompres tahun 2019. Batang : Pemerintah
Kabupaten Batang.
hangat pada daerah tubuh akan memberikan
Dinkes Provinsi Jawa Tengah, (2019). Profil
sinyal ke hipotalamus melalui sum sum Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
2019. Semarang: Pemerintah Provinsi
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka
Jawa Tengah
terhadap panas di hipotalamus di rangsang, Fauziyah, Hikmatul. 2017. Asuhan
Keperawatan Pada An. H Dan An. N
system efektor mengeluarkan sinyal yang
Dengan Demam Berdarah Dengue

264
Lutfiana Inda Hapsari et al /Pena Medika Vol 12 (2) Desember 2022

(Dbd) Di RSI Ibnu Sina Padang. KTI. Wang, Wen-hung et al. 2019. “International
Poltekkes Kemenkes Padang Journal of Infectious Diseases A
Murwani. 2018. Patofisiologi Dengue Clinical and Epidemiological Survey
Hemorrhagic Fever. Jakarta. of the Largest Dengue Outbreak in
Nuryanti, E., Kistimbar, S., Sutarmi, S., & Southern Taiwan in 2015.”
Aprilia, R. D. (2022). Anak Dengue International Journal of Infectious
Haemoragic Fever Dengan Fokus Diseases 88: 88–99.
Pengelolaan Hipertermi. Jurnal Studi https://doi.org/10.1016/j.ijid.2019.09
Keperawatan, 3(1), 18-21. .007.
Rahayu, S. F. (2022). Penerapan K ompres WHO. 2016. Prevention and Control of
Hangat Untuk Menurunkan Demam Dengue and Dengue Haemorrhagic
Pada Anak Dengan Dengue Fever.
Haemoragic Fever Di Rumah Sakit WHO. 2019. Dengue Haemorrhagic Fever.
Martapura. Journal Nursing Jakarta
Army, 3(1), 47-53.
Rana et al. (2017). The Effect Of Tepid
Sponge On Changes Of Body
Temperature In Pre School And
School Age Children Who Have Fever
At RSUD Sultan Syarif Mohamad
Alkadrie Pontianak City. Вестник
Росздравнадзора, 4, 9–15.
Saputra, A., & Nasution, R. F. (2021).
Gambaran Asuhan Keperawatan
pada Klien yang Mengalami
Hipertermi dengan Dengue
Haemorrhagic Fever di RS Bhakti
Asih. Jurnal Persada Husada
Indonesia, 8(30), 45-52.
Syara, A. M., Syatriawati, S., Pitriani, P., &
Sitohang, G. E. (2021). Pengaruh
Kompres Hangat terhadap Suhu
Tubuh Anak dengan Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Rumah
Sakit Umum Daerah Deli Serdang
Lubuk Pakam. Elisabeth Health
Jurnal, 6(1), 20-24.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan, DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan, DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar
Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan, DPP PPNI.

265

You might also like