You are on page 1of 8

e-J.

Agrotekbis 2 (2) : 138-145, April 2014 ISSN : 2338-3011

EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) PADA


BEBERAPA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA DI SEKITAR
AREAL PENGOLAHAN TAMBANG EMAS DI KELURAHAN
POBOYA, KOTA PALU

Evaluation of Heavy Metal of Mercury (Hg) in some Major and Second Crops at Around
Gold Mine Processing Area in PoboyaVillage, Palu City

Fajar Joko Santoso1), H. Imam Wahyudi2), Isrun2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2)
Staf Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
E-mail : fajar-joe@yahoo.com

ABSTRACT

Gold mining in Poboya village is one of the gold mining located in the district of Sigi-Biromaru. That
mining activities are carried out by a group of people using simple (traditional) mining methods. The
mining caused damaged environment. Heavy metal is aterm usedf or transition elements which have
atomic density bigger than 6 g cm-3. Mercury (Hg), lead (Pb), copper (Cu), cadmium (Cd) and
strontium (Sr) are examples of heavy metal in the contaminants form coming from outside the soil and
are concerned because it is closely related to human health, agriculture and ecotoxicology. Environment
contaminated by mercury can be dangerous to human life because of the food chain. mercury
contamination in the plant should be placed specifically and carefully handled.This research was
conducted to determinethe content ofmercury in Poboya gold mining processing areas. The method
used in this study was a survey method wich isillustrates/describes the nature of state and
actualsituation of locations and the causes of specific symptoms. In this research conducted
measurements, field observations and laboratory test, pre-survey, the main survey (sampling) and
analysis laboratoruim, with sampling tactically. The results showed that the levels of mercury (Hg) in a
representative sample ofthe study site is not all plant samples showed levels of mercury over a
threshold based on Alloway method, (1995). Concentrations of mercury (Hg) in peanut plants ranged
0:45 ppm -0.098 ppm, the corn plants ranged 0:07 until 0:43 ppm, in rice ranged ppm 00:03-0:21 ppm
and the onion crop ppm range 0:01-0:32 ppm. The content of heavy metals mercury (Hg) in the plant in
the village Poboya is still within the threshold level that can be tolerated but in concerning attetion.

Keywords: Mercury (Hg) Plant, Gold Mine

ABSTRAK

Penambangan emas di Desa Poboya merupakan salah satu wilayah pertambangan emas rakyat yang ada
di Kabupaten Sigi-Biromaru. Kegiatan penambangan tersebut dilakukan oleh sekelompok masyarakat
dan menggunakan cara-cara penambangan yang sangat sederhana (tradisional). Penambangan yang
dilakukan mengakibatkan lingkungan menjadi rusak. Logam berat merupakan istilah yang digunakan
untuk unsur-unsur transisi yang mempunyai massa jenis atom lebih besar dari 6 gcm-3. Merkuri (Hg),

138
timbal (Pb), tembaga (Cu), kadmium (Cd) dan stronsium (Sr) adalah contoh logam berat yang berupa
kontaminan yang berasal dari luar tanah dan sangat diperhatikan karena berhubungan erat dengan
kesehatan manusia, pertanian dan ekotoksikologinya. Lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri
dapat membahayakan kehidupan manusia karena adanya rantai makanan. kontaminasi merkuri pada
tanaman harus ditempatkan secara khusus dan ditangani secara hati-hati. Penelitian ini dilaksakan
dengan tujuan untuk mengetahui kandungan merkuri di kawasan pengolahan tambang emas Poboya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang
menggambarkan/menguraikan sifat dari suatu keadaan lokasi secara aktual dan mengkaji penyebab dari
gejala-gejala tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran, pengamatan dilapangan dan
pengkuran laboratorium, pra survei, survei utama (pengambilan sampel) dan analisi laboratoruim,
dengan pengambilan sampel secara taktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan merkuri
(Hg) pada sampel yang mewakili lokasi penelitian adalah tidak semua sampel tanaman menunjukan
kandungan merkuri melewati ambang batas berdasarkan acuan Alloway, (1995) Konsentrasi merkuri
(Hg) dalam tanaman kacang tanah berkisar 0.098 ppm- 0.45 ppm, pada tanaman jagung berkisar 0.07
ppm sampai 0.43 ppm, pada tanaman padi berkisar 0.03 ppm - 0.21 ppm dan pada tanaman bawang
merah berkisar 0.01 ppm - 0.32 ppm. Kandungan logam berat merkuri (Hg) dalam tanaman di areal
kelurahan Poboya masih dalam ambang yang bisa di toleransi namun menghawatirkan.

Kata Kunci : Merkuri (Hg) Tanaman, Tambang Emas


menggunakan cara-cara penambangan yang
PENDAHULUAN sangat sederhana (tradisional).Emas dan
perak adalah logam yang dapat terlarut
Logam berat ialah unsur logam dengan merkuri, sehingga merkuri dipakai
dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar untuk mengikat emas dalam proses
rendah logam berat pada umumnya sudah pengolahan bijih sulfida mengandung emas
beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk (proses amalgamasi). Amalgam merkuri-
manusia. Salah satu faktor pencemaran tanah emas dipanaskan sehingga merkuri menguap
yang paling penting adalah limbah logam meninggalkan logam emas dan campurannya.
berat. Logam berat merupakan istilah yang Penambangan yang dilakukan
digunakan untuk unsur-unsur transisi yang mengakibatkan lingkungan menjadi rusak.
mempunyai massa jenis atom lebih besar dari Kerusakan tanah akan menjadi masalah yang
6 gcm-3. Merkuri (Hg), timbal (Pb), tembaga sangat serius, karena masyarakat yang semula
(Cu), kadmium (Cd) dan stronsium (Sr) memanfaatkan tanah untuk kegiatan pertanian
adalah contoh logam berat yang berupa atau perkebunan tidak akan dapat lagi
kontaminan yang berasal dari luar tanah dan memanfaatkan tanah tersebut seperti
sangat diperhatikan karena berhubungan erat sediakala. Banyak petani di daerah sekitar
dengan kesehatan manusia, pertanian dan yang masih bertani di tanah yang tercemar
ekotoksikologinya (Alloway, 1995). Sisi limbah, dan hasil pertanian dari daerah
lain, kebutuhan akan lahan untuk pertanian tersebut masih di perjual belikan secara
meningkat dari tahun ketahun, untuk bebas, tanpa kita sadari bahwa kemungkinan
menghasilkan produk yang memenuhi hasil pertanian dari daerah terbuat telah
kebutuhan pangan manusia. tercemar dan dapat membahayakan kesehatan
Penambangan emas di Desa Poboya kita.
merupakan salah satu wilayah pertambangan Tanaman pangan merupakan sumber
emas rakyat yang ada di Kabupaten Sigi- pangan yang mengandung banyak vitamin
Biromaru. Kegiatan penambangan tersebut dan mineral yang secara langsung berperan
dilakukan oleh sekelompok masyarakat dan meningkatkan kesehatan. Oleh karena itu,

139
higienitas dan keamanan tanaman pangan informasi penting dalam kaitannya dengan
yang dikonsumsi menjadi sangat penting agar kandungan logam berat merkuri pada
tidak menimbulkan gangguan kesehatan. tanaman di Poboya.
Namun banyak jenis tanaman pangan yang
BAHAN DAN METODE
beredar di masyarakat tidak terjamin
keamanannya karena diduga telah Penelitian dilaksanakan selama 3
terkontaminasi logam-logam berat seperti bulan mulai September sampai dengan
timbal (Pb), kadmium (Cd), atau merkuri November 2012.Lokasi pelaksanaan
(Hg). Menurut Astawan (2005), Tanaman adalahlahan kebun campuran dalam radius 2
secara umum dalam proses pertumbuhannya kilometer di sekitar kawasan pengolahan
mengunakan akar untuk menyerap air dan emas Poboya Kota Palu.
kemudian mentranspirasikan melalui daun. Alat yang di gunakan dalam penelitian
Pada saat akar tanaman menyerap air terbawa ini adalah parang, kantong plastik, pisau
juga nutrisi tanaman (mass flow/aliran masa), (cater), GPS dan alat tulis. Sedangkan alat
dan pada saat ini sangat memungkinkan analisis di laboratorium meliputi Merkuri
terserap juga kontaminan, yang umumnya Analyzer, Spectrophotometer, oven, tanur,
berbentuk kation (Ni, Co, Cr, Cd, Pb, Hg dll), dan seperangkat alat laboratorium lainnya.
yang akan terbawa kedalam akar, ataupun Instrumen untuk olah data adalah computer
ditranslokasikan kebatang, daun maupun set yang didukung oleh beberapa software
buah/biji. Proses aliran masa memiliki termasuk Auto Cad 2009 untuk analisis
kontribusi lebih besar dibandingkan proses spasial/pemetaan. Bahan yang digunakan
difusi pada banyak kation. meliputi sampel tanaman pangan dan
Merkuri bersifat racun yang palawija diambil dari lahan kebun campuran
kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri dalam radius 2 kilometer di sekitar kawasan
yang terserap dalam tubuh dalam jangka pengolahan emas Poboya Kota Palu. Untuk
waktu lama akan menimbulkan bahaya. keperluan analisis tanamandiperlukan
Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh sejumlah bahan kimia di laboratorium.
senyawa merkuri di antaranya adalah
kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat Metode
dan terganggunya sistem syaraf termasuk Metode penelitian yang digunakan dalam
rusaknya otak, menurunnya kemampuan penelitian ini adalah metode survei yang
sensor (pada kulit), rusaknya ginjal, rusaknya menggambarkan/menguraikan sifat dari suatu
pencernaan, dan cacat bawaan dan pada keadaan lokasi secara aktual dan mengkaji
konsentrasi lebih tinggi mengakibatkan
penyebab dari gejala-gejala tertentu. Dalam
kematian (Raskin, I. And B. D. Ensley). Studi
menunjukkan bahwa kerusakan syaraf yang penelitian ini dilakukan pengukuran,
disebabkan oleh merkuri (metil merkuri) akan pengamatan dilapangan dan pengkuran
tetap berlanjut walaupun sumber racun sudah laboratorium.Jenis penelitian ini merupakan
teratasi (Wheeler, 1996). penelitian observasional dengan disain
Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian cross sectionaldan analisis spasial,
untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dengan tujuan untuk mengetahui pencemaran
merkuri (Hg) tanaman pada areal
logam berat Hg pada tanaman pangan dan
pertaniandisekitar lokasi tambang Emas, di
Kawasan Poboya. Hasil penelitian ini palawija, di kawasan Poboya Kota Palu.
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan Pedoman yang digunakan dalam survei ini

140
adalah pedoman pengamatan tanah di b. Survei utama :
lapangan Pusat Penelitian Tanah (PPT, 1983) Penelitian lapangan bertujuan untuk
mengumpulkan data tanaman melalui
Pelaksanaan pengamatan karakteristik tanaman pada setiap
Tahap Persiapan penggunaan lahan/kebun campuran. Untuk
a. Tahap ini meliputi kegiatan-kegiatan studi
menetapkan koordinat titik di peta atau lokasi
kepustakaan dan pengumpulan
pengamatan di lapangan secara akurat
data/informasi di instansi-instansi yang
digunakan alat GPS, untuk keperluan analisis
ada hubungannya dengan keadaan daerah
di laboratorium, sempel tanaman di ambil
survei (Arifin, 1995).
pada lahan kebun campuran sekitar daerah
- Peta penunjangyang digunakan
adalah peta tofografi pertambangan.
- Informasi lain yang dipandang perlu.
b. Pengadaan bahan dan penyiapan peralatan Analisis Laboratorium
untuk operasi lapangan. Pengukuran kosentrasi Hg dalam jaringan
tanaman
Tahap Operasi Lapangan. Untuk mengukur kosentrasi Hg dalam
Tahap ini terdiri dari 3 bagian : jaringan tanaman dengan cara menimbang 10
a. Survei pendahuluan atau orientasi (pra
g contoh kedalam tabung digest lalu
survei) Kegiatan pada tahap pesiapan adalah
ditambahkan 5 ml asam nitrat dan 1 ml asam
melakukan digitasi dari peta rupabumi secara
perkolat kemudian didiamkan 1 malam.
khusus Kota Palu terdiri atas: garis kontur,
Esoknya dipanaskan pada suhu 100°C selama
ketinggian tempat (elevasi) dari permukaan
1½ jam, suhu ditingkatkan menjadi 150°C
laut,sungai-sungai,jalan-jalan utama, gunung,
selama 2½ jam (samapi uap kuning habis,
perkampungan, dan batas administrasi/
bila masih ada uap kuning waktu pemanasan
wilayah kecamatan, yang dilengkapi atau
ditambah lagi). Setelah uap kuning habis
dikoreksi dengan informasi dari hasil
suhu ditingkatkan menjadi 170°C selama 1
pengamatan lapangan. Tujuan dari digitasi ini
jam, selanjutnya suhunya ditingkatkan
adalah untuk memperoleh peta dasar yang
kembali menjadi 200°C selama 1 jam hingga
menjadi salah satu acuan dalam pelaksanaan
terbentuk uap putih. Destruksi selesai dengan
penelitian lapangan terutama terkait dengan
terbentuknya endapan putih atau sisa larutan
penentuan titik sampel dan kondisi geofisik
jernih sekitar 1 ml. Ekstrak didinginkan
lingkungan.
kemudian diencerkan dengan air bebas ion
Hasil interpretasi dari citra landsat
menjadi 10 ml, lalu dikocok.
digambarkan pada peta dasar digital skala 1:
8.000. Peta yang dihasilkan adalah peta
satuan lahan dan peta sampel yang a. Bobot kering tanaman
selanjutnya digunakan sebagai peta kerja Untuk mengukur berat kering
untuk pengamatan dan pengambilan sampel tanaman dilakukan dengan membersihkan
di lapangan. Satuan penggunaan lahan saat ini jaringan tanaman lalu dimasukan kedalam
yang perlu zonasi adalah adalah sawah dan oven dengan suhu 50-60oC agar unsur-unsur
non-sawah (kebun campuran, perkebunan)
yang terkandung dalam jaringan tanaman
semak belukar, hutan dan pemukiman.

141
tidak menguap karena pemanasan. dari pengukuran menggunakan GPS (Global
Pemanasan ini dilakukan 1 x 24 jam, Positioning System). Data tersebut disimpan
kemudian beratnya ditimbang dengan neraca dalam format vector dengan tipe point titik).
analitik. Penilaian dilakukan terhadap kadar Hg
b. Kandunngan Hg dalam tanaman berdasarkan faktor terjadinya
Kandungan Hg adalah konsentrasi pengendapan logam Hg dengan
Hg dalam jaringan tanaman (%) dikalikan membandingkan criteria konsentrasi
bobot kering tanaman (g). sebagaimana pada Tabel 1.
Analisis data
Tabel 1. Konsentrasi Logam Berat dalam
Pengolahan data dengan langkah -
Tanaman
langkah sebagai berikut:
a. Memasukkan Data Logam Kisaran Konsentrasi
Memasukkan data yang telah diedit Berat normal kritis
dan dikoding dengan menggunakan (ppm) (ppm)
fasilitas komputer. Hg 0,01 – 0,3 0,3 – 0,5
b. Tabulasi Data Sumber :Alloway, dkk (1995)
Data yang telah di input akan Hasil pengolahan data spasial akan
dikelompokkan atau ditabulasi ke menjadi sebuah informasi yang teratur dan
dalam tabel yang dibuat sesuai dengan terarah untuk menghasilkan peta status dan
maksud dan tujuan penelitian. luasan pencemaran logam merkuri (Hg)
Analisis data yang diperoleh dari hasil dalam tanaman di kawasan Poboya yang
penelitian untuk mengetahui kadar Hg berskala 1:8.000.
pada tanaman.
c. AnalisisSpasial HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada analisis spasial dilakukan dengan Berdasarkan hasil penelitian maka
menggunakan peta rupa bumi untuk didapatkan hasil pengukuran kandungan
mendapatkan zonasi. Secara umum, logam berat merkuri (Hg) pada tanaman
pemosresan data dilakukan dengan pangan dan palawija sebagai berikut :
beberapa tahap :Persiapan data, pada Table 2. Hasil Pengukuran Konsentrasi
tahapan ini dilakukan persiapan data Mercuri (Hg) Dalam Tanaman
sebelum melakukan titik dalam peta
Konsentrasi Status
dasar atau peta pengambilan sampel. Merkuri (Hg)
Jenis Kode
Data yang diperoleh dari lapangan No
Tanaman Sampel
Dalam
Tanaman
berupa beberapa titik sampel untuk (ppm)
dianalisis secara spasial penyebaran 1
Kacang
K1 0.24
Normal
Tanah
logam berat. Normal
K2 0.098
Data tersebut dikumpulkan dari survei
Kritis
lapangan dan pengukuran/ uji laboratorium. K3 0.45
Untuk koordinat lokasi pengukuran diperoleh Normal
K4 0.11

142
Normal masih berada dalam kisaran normal, masing-
K5 0.02
Normal
masing J1(0.12 ppm), J3(0.23 ppm) dan J5
2 Jagung J1 0.12 (0.07 ppm). Hal yang berbeda di tunjukkan
J2 0.32
Kritis oleh lima sampel dari tanaman padi karena
dari hasil analisis kelima sampel tersebut
Normal
J3 0.23 tidak di temukan adannya kandungan merkuri
Kritis yang melebihi 0,3 ppm, kandungan
J4 0.43
konsentrasi merkuri dalam tanaman padi ialah
Nomal
J5 0.07 P1 (0.19 ppm), P2 (0.07 ppm), P3 (0.19
Normal ppm), P4 (0.03 ppm) dan P5 (0.21 ppm). pada
Padi P1 0.19
3 sampel tanaman bawang, dari 5 sampel hanya
Normal 1 sampel bawang yang melampaui batas
P2 0.07
Normal
cemaran logam dalam tanaman yaitu sampel
P3 0.19 dengan kode B2 (0.32 ppm) sedangkan
P4 0.03
Normal kandungan logam berat merkuri pada ke
Normal
empat sampel lainnya relatif masih dalam
P5 0.21 kadar normal.
4
Bawang
B1 0.23
Normal Dari keempat sampel tanaman dapat
Merah kita ketahui bahwa pencemaran logam berat
Kritis
B2 0.32 merkuri (Hg) pada tanaman tersebut dapat
Normal dikatakan masih normal, namun pada
B3 0.04
beberapa sub sampel di tiap tanaman terdapat
Normal
B4 0.22 sampel yang kadar merkurinya telah melewati
Normal ambang batas, jadi dalam hal ini kita
B5 0.01
seharusnnya sudah mulai waspada dan
Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Sumber Daya Alam menyadari bahwa bahaya atau pencemaran
Dan Lingkungan Faperta Untad, 2013
merkuri dikawasan ini sudah mulai nyata,
naiknya konsentrasi merkuri (Hg) pada
Berdasarkan hasil analisa laboratorium beberapa sub sampel tanaman-tanaman
(Tabel 2), menunjukkan bahwa kandungan tersebut diduga disebabkan oleh kegiatan
merkuri (Hg) tanaman pangan Pada areal pertambangan emas di dekatnya yang telah
persawahan dan kebun campuran telah terlebih dahulu mencemari tanah dan air
melampaui ambang kritis, untuk tanaman sungai di sekitarnya, Pencemaran tanah
kacang tanah, dari 5 sampel yang di ambil, sekitar lokasi pengolahan terutama sebagian
hasil analisis merkuri menunjukkan hanya lahan pertanian dan areal terbuka disebabkan
sampel K5 yang memiliki kandungan merkuri oleh faktor 1) penggunaan merkuri pada
lebih dari 0,3 ppm yaitu 0,45 ppm sedangkan usaha pengolahan cukup tinggi, 2) metode
kandungan merkuri 4 sampel lainnya masih penanganan limbah belum tepat atau belum
dalam kisaran normal yaitu sampel K1 (0.24 menggunakan Instalasi pengolahan limbah
ppm), K2 (0.098 ppm), K4 (0.11 ppm) dan (IPAL) yang standar dan 3) adanya lokasi
K5 (0.02 ppm). Pada tanaman jagungdari 5 pengolahan berada pada daerah perbukitan
sampel yang di ambil hasil analisis merkuri sehingga pada saat hujan akan terjadi aliran
menunjukkan 2 diantara telah melampaui permukaan maupun erosi menyebabkan
batas cemaran logam dalam tanaman, terbawanya logam merkuri sekitar
masing–masing sampel J2 (0.32 ppm) dan J4 pengolahan.
(0.43 ppm) untuk 3 sampel jagung lainnya

143
Fakta tentang pencemaran logam berat membahayakan generasi mendatang. Ini
merkuri(Hg) ini juga di kuatkan dengan disebabkan karena sifat toksik merkuri yang
beberapa hasil penelitian mengenai sangat berbahaya, seperti: dapat menembus
pencemaran tanah dan air di sekitar susunan saraf pusat dan dapat merusak otak,
penambangan emas daerah Poboya. Pada juga dapat merusak kromosom yang
areal persawahan dan pertanaman jagung, merupakan zat pembawa keturunan
kacang tanah, bawang merah, kebun kakao (Fatimawali, 2001).
dan tumpang sari jagung dan ubi kayu Laporan Kepala Bidang Pengendalian
menunjukan kandungan Hg dalam tanah yaitu Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
sampel 5 sebesar 2,62 ppm, sampel 6 sebesar Palu – dr. Ketut Suarayasa, M.Kes kepada
2,31 ppm, sampel 7 sebesar 2,17 ppm dan RRI menjelaskan, dalam penelitian dilakukan
pada sampel 9 sebesar 0,85 ppm. Kandungan terhadap sampel rambut dan darah terhadap
merkuri Hg pada areal tersebut relatif tinggi, 200 orang penambang dan masyarakat di
apa bila tidak adanya perhatian yang serius sekitarnya. Dari hasil pemeriksaan darah
maka tanaman tersebut akan semakin banyak terhadap para penambang, ditemukan kadar
menyerap merkuri Hg dalam tanah dan akan paparan Merkuri sebesar 22,5 microgram/liter
membahayakan kesehatan manusia ketika berada di atas ambang batas 10
mengkonsumsi tanaman tersebut (Mirdat, microgram/liter dan pada masyarakat 14,3
2013) microgram/liter dalam darah mengandung
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Merkuri. Sedangkan pada rambut
Sulawesi Tengah pada bulan Maret 2011 penambang 32,4 microgram/liter melebihi
melaporkan konsentrasi merkuri pada air ambang batas 20 microgram/liter dan pada
tanah masih aman dikonsumsi, antara 0,004 masyarakat juga melebihi ambang batas yakni
hingga 0,006 miligram/liter dan masih 28,6 microgram/liter (Yeni, 2011).
dibawah baku mutu 0,5 mg/L-1. Namun air Bahaya penyakit yang ditimbulkan
sungai Poboya bagian tengah sangat oleh senyawa merkuri diantaranya adalah
berbahaya karena nilai merkurinya 0,0037 kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat
miligram /liter melebihi standar baku mutu dan terganggunya sistem syaraf termasuk
klas 2 yakni 0,002 miligram/liter. rusaknya otak, menurunnya kemampuan
Dampak pada pertanian terutama sensor (pada kulit), rusaknya ginjal, rusaknya
perubahan metabolisme tanaman yang pada pencernaan, dan cacat bawaan dan pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil konsentrasi lebih tinggi mengakibatkan
pertanian. Hal ini dapat menyebabkan kematian (Raskin dkk, 2000). Studi
dampak lanjutan pada konservasi tanaman menunjukkan bahwa kerusakan syaraf yang
dimana tanaman tidak mampu menahan disebabkan oleh merkuri (metil merkuri) akan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan tetap berlanjut walaupun sumber racun sudah
pencemar ini memiliki waktu paruh yang teratasi (Wheeler, 1996).
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan Untuk mengetahui lebih detail posisi atau
kimia derivatif akan terbentuk dari bahan tempat pengambilan sampel yang sesuai
pencemar tanah utama (Soekarto S.T,1985). koodinat dapat di lihat pada peta penyebaran
Terakumulasinya merkuri dalam merkuri Hg berikut.
rantai makanan ini akan menyebabkan
manusia yang mengkonsumsi tanaman
tersebut, karena walaupun dampaknya belum
dapat dilihat sekarang namun dapat

144
Professional, Chapman & Hall,
London.
Astawan, Made. 2005. Awas Koran
Bekas!KompasCyber Media. Http://
Www. Kompas.Com. Diakses
Tanggal 12 Juni 2012.

Fatimawali.2001.PencemarandanToksisitasM
erkuri(Skripsi).FakultasKedokteranUn
iversitas Sam Ratulangi. Manado.

Mirdat, 2013. Status Logam Berat Merkuri


(Hg) Dalam Tanah Pada Areal
Pertanian Kawasan Pengolahan
Tambang Emas Di Kelurahan
Poboya. Untad, Palu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis Dan
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya Macam Tanah Di Indonesia
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. UntukKeperluan Survey Dan
1. Penggunaan merkuri (Hg) pada Pemetaan Tanah Daerah
penambangan emas rakyat di Poboya Transmigrasi. Bogor.
mempunyai peran penting terhadap nilai
kandungan mercury (Hg) pada tanaman Raskin, I. And B. D. Ensley. 2000.
yang di budidayakan di sekitarnya, hal Phytoremediation of Toxic Metals:
ini ditunjukan oleh kadar merkuri pada Using Plants toClean Up the
semua sampel tanaman yang diambil dari Environment. John Wiley & Sons,
lokasi penelitian. Inc., New York
2. Konsentrasi merkuri (Hg) dalam tanaman
kacang tanah berkisar0.098 ppm- Wheeler M, 1996. http://www.ncbi.nlm
.nih.gov/pmc/articles/PMC1469443/?
0.45ppm, pada tanaman jagung berkisar
0.07 ppm sampai 0.43ppm, pada tanaman page=1Measuring Mercury (1996)
padi berkisar 0.03 ppm - 0.21 ppm dan Yeni, 2011. Penggunaan Merkuri di
pada tanaman bawang merah berkisar Tambang Emas Poboya Semakin
0.01 ppm - 0.32 ppm. Kandungan logam Mengkhawatirkan.http://rripalu.com/?
berat merkuri (Hg) dalam tanaman di q=content/ penggunaan - merkuri-di
areal kelurahan Poboya masih dalam tambang-emas-poboya-semakin-
ambang yang bisa di toleransi. mengkhawatikan. 23 December 2011
DAFTAR PUSTAKA

Alloway, B.J and D.C Ayres. 1995. Chemical


Principle of Environmental Pollution,
2nd Edition, Blackie Academic and

145

You might also like