You are on page 1of 207
PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA Konsep, Teknik, Aplikasi Metode Penelitian & Publikasi SCOPINDO LY TO aa We Prof. Ir. Edi Abdurachman MS, MSc., Ph.D. Dr. Librita Arifi SKOM., MMSi PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA Konsep, Teknik, Aplikasi Metode Penel in & Publika Author: Prof. Ir. Edi Abdurachman MS, MSc., Ph.D. Dr. Librita Arifiani, SKOM., MMSi Layouter: Dewi Editor. Dr. Ir. Z. Hidayat, M.M., M.Si. Design Cover: Dimas copyright © 2022 Penerbit Scopindo Media Pustaka <& SCOPINDO 2! K*tintang Baru XV No. 254, Surabaya > INYO Telp. (031) 82521916 ieoth tue scopindomedia@gmailcom Cetakan Pertama : 19 Juli 2022 Ukuran 15,5cm x 23cm Jumlah Halaman : xiv + 232 halaman Anggota IKAPI Tahun Terbt Cetak: 2022 Tahun Terbt Digital: 2022 ISBN: 978-623-365-335-0 E-ISBN: 978-623-365-336-7 (PDF) Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit ‘Sanksi Pelanggaran Pasal 113, Undang-undang Norror 28 Tahun 2014Tentang Hak Cipta Setiap orang yang dengan atau tenpa hak melakukan pelanggaran terhadap hak ekonomi yang sebagaimana dimaksud dalam paral 9ayat (}) hurufi untuk Penggunaan Secara Kemetsial dipidana dengan ancaman pidana penjara paling lama | (satu) tahun dar/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus jute rupieh) Setiap orang yang dengan tenpa hak daniatau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipte me'akukan pelanggaran hak ekonom| Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (I) RUIUT ¢, huruf d, MUU f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lame 3 (tga) tahun dan/atau pidana dende paling banyak Rp. 500,000.00 (lima ratus juta rupiah) Setiap orang dengan tanpa hak dan/atau tenpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal9 ayat (1) huruf a, huruf b, hurufe, Gan/atau huruf g untuk peggunaan Secara Komersal diniciana dengan pidana peniara paling lama (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah). BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN SURVEL 51 Tahapan SUIVel ssseunnnnnnnas 52 Teknik Sampling... 53 Ukuran Sampel 54 Ilustrasi BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN sssnssneunen 85, 61 Skala Pengukuran..... 62 Instrumen Pengukuran 63 Uji INStrUMEN vruns BAB VII PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN .... 7.1 Variabel Penelitian . 7.2 Data Penelitian BAB VIII METODE DAN TEKNIK WAWANCARA... 8.1 Wawancara sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian.. 8.2 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Wawaneara 104 83 Menyusun Pertanyaan Wawancara Yang Efektif 106 8.4 Teknik dan Persiapan Wawancara..... 109 100 BAB IX TEKNIK FOKUS GRUP DISKUSI (FGD) DALAM. PENELITIAN 91 Merancang FGD sebagai Metode Pengumpulan Data Penelitian.. 9.2 Karakteristik dan Do's and Don'ts FGD. 9.3 Analisis dan Pelaporan Hasil FGD... BAB X TEKNIK ANALISIS DATA. 10.1 Analisis date... 10.2 Statistik Deskriptif. 10.3 Analisis Statistik Inferential 10.4 Statistik Parametrik dan Non Parametrik...... 10.5_ Analisis Data Kualitatif. sesoneensT 39 10.6 _Optimisasi Manajemen Operasional wusunssnnsnn BAB XI MELAPORKAN HASIL PENELITIAN. 159 Tl Karakteristik Laporan Hasil Penelitian ‘a 160 11.2 Teknik Mempresentasikan Hasil Penelitian... wee 64 BAB XII MEMPERSIAPKAN ARTIKEL PUBLIKASI JURNAL ILMIAH... 181 121 Pentingnya Menulis dan Mempublikasikan Karya IImiah 182 122 Teknik Menulis dan Mempublikasikan Jurnal Artikel IImiah.... 123 Proses Publikasi sarnpal Jurnal Reviewer 12.31 Prosiding (Proceeding) ... 12.3.2. Publikasi Jurnal IImiah @urnal ‘khusus, ogs, dan Predator)... wo 186 190 BAB XII ETIKA DALAM PENELITIAN 131 Pentingnya Etika Dalam Penelitian.. 132 Prinsip-Prinsip Etika Penelitian 133 Menjadi Peneliti yang ber-etik 13.4 Panduan Etika Publikasi Karya IImiabh....... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- CHIT - CHAT - PETUNJUK PRAKTIS. xi DAFTAR TABEL Tabel 1, Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5, Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8, Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14, xii Perbedaan Penelitian Kuantitatif vs Kualitatif vs Campuraen (Mixed Method)... a Analisis Varian untuk Rancangan Acak Lengkap..... 52 Tabel Analisis Varian untuk Rancangan Acak Kelompok... Penempatan Data Desain Faktorial axb Tabel ANOVA. Tabel ANOVA.. Desain Latin Square untuk Contoh Rocket Propellent.... Perbedaan Sampling klaster deagan Sampling Berstrat: Karakteristik Skala Pengukuran. Karakteristik dan Perbandingan tipe-tipe Cara Wawancara Do's and Don'ts dalam Proses FGD. Jenis Data Berdasarkan Hipotesis Penelitian.. llustrasi Supply Demand Do's and Don'ts Pada Presentasi Karya IImiah DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar DNYAARANS Bagan Secara Umum Model Sebuah Penelitian......7 llustrasi Sebuah Model e-Marketing... Jenis-Jenis Metode Penelitian 9 Langkah Praktis Pemilihan Metode Penelitian......31 Tahapan Pelaksanaan Survei. 68 Snowball Sampling. as Jenis Data Penelitian. 96 Langkah-langkah Merancang Pelaksanaan ES cssscscssssceccssci soeensoat 122 Sistematika Penulisan | Karya lImiah.. 163 Contoh Slide Presentasi yang Menggabungkan Presentasi Teks, Gambar, & Grafik..... wel Contoh Format Desain Poster Hasil Penelitian IImiah... 174 Contoh Poster Hasil Penelitian IImiah 7S Tahapan Proses Penerbitan Karya IIMiah nee IIS xiii xiv Bahan dengan hak cipta PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampu: Y Memahami bagaimana memilih topik yang Strategis v¥Y Memahami bagaimana merumuskan permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta menyusun model penelitian BABI PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN 1.1 Karakteristik Topik Penelitian yang Strategis Penelitian merupakan kegiatan dalam rangka mencari solusi atas permasalahan. Permasalahan tersebut bisa berupa mermasalahan yang terjadi pada suatu instityusi, suatu per- usahaan pada level mikro, bisa juga terjadi pada level industri, bisa pada level makro strategis tingkat nasional, regional bahkan internasional. Masalah juga bisa berupa gab dalam mengem- bangkan ilmu pengetahuan. Masalah pada yang jenis terakhir tersebut biasanya dapat dilihat pada bagian akhir dari suatu laporan penelitian atau artikel ilmiah berupa future research. Pada penelitian untuk level doktoral yang biasanya dituntut adanya kontribusi ilmiah, adanya novelty, adanya sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, penelitiannya biasanya untuk memenuhi gab yang direkomendasikan pada bagian future research tersebut. Suatu topik penelitian dikatakan stratejik, kalau topik tersebut memenuhi dua hal yaitu topik tersebut harus penting (importance) dan masih ada masalah (problematic) terkait dengan topik tersebut. Penting saja tidak cukup, kalau tidak ada masalah, tidak perlu dilakukan penelitian untuk mencari solusi- nya. Sebaliknya kalau ada permasalahan yang terkait dengan topik, tapi topik tersebut kurang penting, kurang signifikan maka ini juga tidak memerlukan penelitian untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Mungkin dengan pengalaman atau intuitive judgement bisa diselesaikan. Dengan demikian topik dikatakan stratejik atau kritikal, jika memang topik tersebut penting, namun ada masalah yang signifikan yang perlu dicari solusinya bagi permasalahan tersebut. Pentingnya topik ter- sebut, bisa penting untuk keperluan praktis, bisa juga penting untuk keperluan pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai- mana menurut Arnott dan Pervan (2008), bahwa salah satu domain kualitas penelitian adalah kontribusinya baik untuk kepentingan praktis di dunia industri atau dunia usaha, juga kontribusinya terhadap pengembangan ilmu. 2 $ PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKAS! METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! Bagaimana mengidentifikasi bahwa sebuah topik itu penting? Hal ini bisa dilihat dari kontribusi sektor yang terkait dengan topik tersebut cukup besar bagi perekonomian nasional, perekonomian regional, bahkan penting dalam peranannya perekonomian global. Selain itu, bisa juga dilinat argumentasi secara teoritis dari referensi buku atau penelitian terdahulu pada journal ilmiah yang menyatakan topik yang akan diteliti adalah topik yang penting baik bagi suatu sistem atau proses bisnis tertentu dan masih perlu dikembangkan. Pada artikel sebuah jurnal, bisa juga diidentifikasi dari rekomendasi untuk penelitian yang akan datang dibagian akhir artikel yang biasa dituliskan sebagai future research. Lantas bagaimana kita bisa menyata-kan bahwa ada masalah terkait dengan topik tersebut? Hal ini bisa dilihat dari, misalnya fakta empiris adanya kesenjangan atau gab. Gab antara target dengan realisasinya, gab antara potensi dengan pencapaian, gab antara seharusnya dengan kenyata- annya. Bisa juga dilihat dari pertumbuhan yang cende-rung konstan bahkan cenderung turun. Tentunya fakta empiris tersebut_ memerlukan referensi yang dapat dipertanggung- jawabkan, tidak sekedar isu atau pendapat seseorang. Gab juga bisa diihat dari hal-hal yang direkomendasikan oleh peneliti terdahulu yang menyatakan masih ada kelemahan atau keku- rangan yang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan demikian penelitian ini dilaksanakan dalam rangka mengisi gab atau dalam rangka mencari solusi atas permasa- lahan yang ada. Dengan pengertian yang sederhana untuk menemukan ilmu yang baru/kebaharuan, mengembangkan pengetahuan yang sudah ada dan yang terakhir untuk menguji pengetahuan yang ada untuk dapat memahami, memecahkan, mengantisipasi, dan memberikan solusi atas fenomena atau permasalahan penelitian. Bagaimana kita melakukan identifikasi bahwa penelitian itu untuk mencarisolusi atas permasalahan yang ada. Solusinya bisa diidentifikasi dari teori dari buku yang sudah established atau dari $ 3 BABI PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN artikel sebuah journal. Solusi ini sifatnya masih konseptual, masih sementara karena belum dibuktikan secara empiris di lapangan. Demikian solusi ini masih berupa solusi sementara yang biasa disebut hipotesis. Kata hopotesis berasal dari bahasa Latin Hypothesa, Hypo artinya sementara, thesa artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah kebenaran yang sifatnya masih sementara atau usulan solusi atas permasalahan yang ada yang telah kita identifikasi sebelumnya. 1.2, Rumusan Permasalahan Terkait dengan mencari solusi hipotetis atas permasalahan yang ada, biasanya peneliti bertanya-tanya tentang hal-hal yang terkait pada permasalahan tersebut. Bertanya tentang hubungan sebab akibat, hubungan antar faktor. Secara umum pertanyaan peneliti adalah faktor stratejik apa saja yang merupakan critical success factor, faktor kunci atas kesukses kinerja suatu sistem, seperti misalnya kinerja suatu perusahaan, kinerja SDM, dan lain- lain. Pertanyaan peneliti akan dijawab melalui penelitian. Pertanyaan pertanyaan tersebut biasanya dirumuskan setelah peneliti menelaah berbagai referensi baik buku maupun artikel pada beberapa artikel dari berbagai journal. Setelah kita menelaah berbagai referensi dan kita sudah menemukan calon solusi atas permasalahan tersebut, maka secara formal, pertanyaan-pertanyaan ini disajikan dalam bentuk pertanyaan penelitian yang jawabnya akan diperoleh setelah penelitian dimaksud selesai dilaksanakan. Pertanyaan pertanyaan tersebut dalam dunisa penelitian lazim disebut Rumasa Permasalahan atau Pertanyaan Penelitian. 1.3. Tujuan Penelitian Seringkali dalam sebuah laporan penelitian ada bagian yang menjelaskan Tujuan Penelitian. Tentunya tujuan ini merupakan ultimate goal dari semua aktivitas penelitian. Tujuan lebih mudah menuliskan setelah kita yakin dan secara final telah 4 $ PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKAS! METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! merumuskan pertanyaan penelitian. Singkatnya tujuan pene- litian itu hanya membalik dari pertanyan pada rumusan masalah, menjadi pernyataan pada tujuan. Tujuan dan rumusan masalah harus selaras. Jangan sampai pertanyaan penelitian kemana, judul berbeda lagi. 1.4. Kerangka Pikir dan Model Penelitian Kerangka pikir, biasanya berupa argumentasi dari penting- nya topik, permasalahan yang ada, usulan solusi atas perma- salahan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Keterkaitan antara permasalahan dengan faktor penyebab yang diusulkan yang nantinya sebagai solusi, dijelaskan secara argu- mentatif dengan didukung dengan berbagai referensi. Argu- mentasi pada kerangka pikir selanjutnya dituangkan dalam sebuah gambar atau diagram yang secara visual menggam- barkan hubungan sebab akibat antara variabel penyebab dengan variabel akibat yang merupakan fokus atau topik penelitian kita. Gambar atau bagan ini sering disebut juga sebagai Model Penelitian. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada bagian awal sebuah proposal atau laporan penelitian pada sebuah research ter- masuk tesis atau disertasi selalu ada Rumusan Permasalahan dan Tujuan Penelitian. Rumusan masalah atau Permasalahan Penelitian menjelaskan tentang Pentingnya Topik penelitian dan Permasalahan apa yang terkait dengan topik penelitian kita. Permasalahan ini yang nantinya harus dicari solusinya melalui penelitian kita. Permasalahan adalah gab antara yang diharap- kan dengan kenyataan, gab antara target dengan realisasi, gab antara potensi yang dapat dicapai dengan realisasi pencapaian. Dalam bisnis misalnya target penjualan sebanyak rata2 diatas 100 unit perbulan yang dicapai hanya 50-60 unit/bulan. Target 1000 user, ternyata hanya 0 user saja yang aktif menggunakan system atau aplikasi. Banyaknya yang mengunjungi website, ditarget- kan minimal 5000 visitor, realisasinya hanya maksimum 2000 $ w BABI PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN visits. Pertumbuhan bisnis dalam setahun ditargetkan 10 %, ternyata yang dicapai hanya 5%. Solusi atas permasalahan bisa dicari dari referensi yaitu mencari critical success factor (CSF) atas Kinerja Sistema atau Kinerja Bisnis (untuk memudahkan pemahaman, pada tulisan ini sebagai dependen variabelnya secara generic kita sebut Kinerja_ Bisnis, bisa yang lainnya) yang diharapkan, atas permasalahan yang ada, atas adanya gab tersebut. Searching bisa dari Journal, Textbook atau sumber referensi lainnya. CSF tersebut bisa diidentifikasi dan diinventarisasi untuk dipilih oleh penelirti kira2 CSF mana yang relative cocok untuk permasalahan kita. Inventarisasi CSF tersebut bias kita peroleh melalui Systematic Literature Review (SLR). Solusi atau jawaban atas permasalahan tersebut sifatnya masih sementara, masih perlu dibuktokan secara empiris dengan data di lapangan. Solusi sementara tersebut kita tuangkan dalam bentuk hipotesis. Hipetesis berasal dari kata Latin Aypo artinya sementara atau dibawah, thesa adalah kebenaran. Deangan demikian hipotesis adalah statement atau pernyataan sementara tentang jawaban dari masalah penelitian kita. Contoh hopotesis : Leadership berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bisnis, Kalau misainya salah satu CSF yang kita pilin dimasukkan dalam model penelitian kita adalah Leadership. Hubungan antara CSF dengan Kinerja bisnis atau Kinerja Sistem, misalnya biasanya digambarkan dalam bentuk Research Framework atau Research Model, Research Model tersebut berupa gambar anak-anak anak-panah yang menghubungkan CSF dengan Kinerja. Setiap anak panah menggambarkan satu hipotesis atau satu tujuan penelitian (Research Objectives). Secara bagan bisa dilihat pada Gambar 1. WA 6 PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKASI METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! Strategic Topic/Research 1, Importance 2. Problematic H oe KINERIA, EFEKTIFITAS,EFESI- He CSF3/USULAN SOLUSI (X1) Gambar 1. Bagan Secara Umum Model Sebuah Penelitian Pada Gambar1 diatas, yang dalam lingkaran atau elips adalah sebuah konstruk atau konsep yang sering juga disebut variabel. Variabel yang paling kiri sering disebut variabel anteseden atau variabel sebab, Variabel moderasi sifatnya memoderasi hubungan antara dua variabel yang memiliki hubungan sebab akibat, variabel mediasi atau varibel interviening adalah variabel antara untuk dua varibel yang juga memiliki hubungan sebab akibat. Penjelasan tentang varibel tersebut disajikan lebih rinci pada Bab VII. Tujuan penelitian pada dasarnya adalah mencari jawaban atas permasalahan yang ada melalui pengumpulan data. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mencari CSF atas permasalahan kinerja bisnis, mencari faktor apa saja yang secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja bisnis. Secara rincinya tujuan penelitian bisa dituliskan sebagai berikut, misalnya, Tujuan 1: Melakukan identifikasi apakah faktor mediasi berpengaruh $ 7 BABI PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN signifikan terhadap Kinerja Bisnis, Tujuan 2 : Melakukan verifikasi apakah faktor CSF berperanan secara_ signifikan dalam meningkatkan kinerja bisnis, dan seterusnya. Jadi jika ada 5 CSF yang dihipotesakan berpengaruh terhadap Kinerja Bisnis, maka akan ada 5 tujuan penelitian, akan ada 5 hipotesis yang harus diuji dengan data atau fakta empiris. Manfaat penelitian adalah dampak setelah dicapainya tujuan. Setelah kita mengetahui solusi atau CSF yang signifikan, lantas dampaknya apa, so whatnya apa. Sebagai contoh manfaat, misalnya dengan efektifnya CRM maka makin banyak konsumen yang loyal atau repurchase atau revisit yang pada akhirnya dapat meningkatkan_ kinerja__ bisnis. Manfaat lain misalnya meningkatnya Quality decision yang pada akhirnya juga meningkatkan kinerja bisnis. 1.5 llustrasi Contoh Kasus Untuk ilustrasi, misalkan sebuah industri bidang kuliner secara rata-rata mengalami permasalahan yaitu pelandaian pertumbuhan perusahaan. Dengan berbagai referensi, kita bisa menunjukkan bahwa industri kuliner merupakan hal yang penting bagi perekonomian Indonesia. Untuk mencari solusi atas permasalahan produksi ataupun produktivitas per- usahaan kuliner, maka kita harus menelaah berbagai referensi tentang kemungkinan faktor yang secara signifikan mem- pengaruhi kinerja perusahaan kuliner. Kita bertanya-tanya apakah karena minatnya sudah makin menurun, ataukah promosi melalui e-mail, website, sosial media atau aplikasi mobile yang kurang baik sehingga loyalitas pelanggan ikut berpengaruh dan lain sebagainya hal lainnya. Pertanyaan tersebut setelah dikonfirmasi melalui berbagai referensi dan di justifikasi, maka dirumuskan model penelitian seperti pada Gambar 2. Beberapa pertanyaan dan hipotesis terkait model pada Gambar2 tersebut antara lain misalnya 1). Apakah adanya WA PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKAS! METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! minat akan mendorong konsumen untuk membeli dengan hipotesis: Minat membeli berpengaruh positif secara signifi- kan terhadap keputusan konsumen untuk membeli (H1); 2) Apakah faktor Loyalitas dapat berperan sebagai pendorong untuk hubungan sebab akibat antara Pemasaran melalui e- mail dengan Keputusan Konsumen untuk melakukan pembelian dengan hipotesis : Faktor Loyalitas berpengaruh secara signifikan dalam me-moderasi hubungan sebab akibat antara Pemasaran melalui e-mail dengan Keputusan konsumen untuk melakukan pembelian (H10); 3) Apakah faktor Minat Membeli merupakan faktor yang berperan signifikan sebagai mediasi hubungan sebab akibat antara Pemasaran melalui e-mail dengan Keputusan Konsumen untuk melalukan pembelian. Pemasaran melalui e-mail (x1) Keputusan Konsumen (Y) Application (x3) Social Media (x4) Gambar 2. Ilustrasi Sebuah Model e-Marketing 9 A BABI PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN 10 MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan mampu: vy Memahami jenis-jenis metode penelitian dan dapat menerapkan sesuai dengan karakteristik penelitian sf Terampil dalam memilih metode penelitian yang tepat berdasarkan kesesuaian dan tujuan penelitian BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT 2.1 Jenis-Jenis Metode Penelitian Pada proses awal penelitian, bagi peneliti pemula aspek tersulit adalah menjawab pertanyaan mendasar seperti “jenis penelitian apa yang dibutuhkan?.” Metode penelitian atau cara ilmiah bagaimana yang akan dipakai untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Pemilihan metode penelitian yang tepat merupakan langkah penting pertama dalam proses penelitian apa pun dan akan menen- tukan sukses atau gagalnya suatu penelitian. Peneliti perlu memahami pengertian metode atau metodologi penelitian, banyak peneliti pemula atau mahasiswa menyamakan saja sehingga terkadang membuat kebingungan dan ambigu karena dua kata tersebut saling terkait dan sulit dibedakan. Metodologi Penelitian adalah ilmu tentang tata cara penelitian dari awal sampai menulis laporan dan publikasi. Hal ini barangkali analog sebagaimana suku kata logi pada Biologi-Ilmu Hayat, Psikologi, dan lain sebagainya. Sedangken Metode Penelitian mem- bicarakan mengenai bagaimana tata cara pelaksanaan, atau mekanisme penelitian yang akan dijalankan. Jadi, dalam metode penelitian dibagi menjadi dua bagian aktivitas yaitu prosedur penelitian dan teknik penelitian. Sebagai contoh sebuah penelitian yang dilakukan pada suatu daerah, pertamma-tama dilakukan pembagian menjadi beberapa bagian, kemudian setiap bagian diturunkan menjadi informasi yang semakin mengecil dan seterusnya, maka proses tersebut dinamakan prosedur penelitian. Namun, jika, yang dibicarakan adalah penggunaan survei, interview atau wawancara sebagai alat pengumpulan data penelitian, maka proses tersebut dinamakan teknik penelitian. Selanjutnya jika membahas bagai-mana suatu penelitian dilakukan maka kita sedang mem-bicarakan yang namanya Metode Penelitian yang dilakukan melalui prosedur penelitian dan menggunakan teknik atau alat penelitian. Penelitian pada umumnya mencakup tidak bidang seperti akademis dimana mahasiswa akan melakukan penelitian yang 12 $ PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKAS! METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! berfokus pada cara melakukan penelitian harus benar. Semen- tara seorang profesional dilakukan oleh para dosen atau peneliti untuk mendapatkan pengetahuan yang baru yang berguna untuk pengembangan ilmu. Selanjutnya penelitian institusional bertujuan untuk mendapatkan informasi untuk pengembangan perusahaan atau lembaga terkait guna mendukung proses pengambilan keputusan. Setiap bidang penelitian yang digeluti akan menggunakan bermacam-macam metode penelitian yang disesuaikan dengan tujuan dan objek penelitian yang relevan. Buku ini akan menguraikan dengan rinci jenis metode penelitian yang ada dan tergambar dalam uraian berikut: 1. Penelitian berdasarkan tujuan: Penelitian di bagi menjadi dua macam yaitu: a. Penelitian terapan (applied research): penelitian ber- fokus pada mendapatkan informasi atau teori melalui pengujian suatu teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah praktis yang dihadapi oleh suatu organisasi. b. Penelitian murni/dasar (basic research): penelitian yang ditujukan untuk memahami secara mendalam melalui pengembangan teori, konsep dan hipotesis; akan tetapi bisa jadi hasil penelitian tidak dapat diterapkan secara langsung. 2. Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasi: Penelitian menjelaskan secara mendalam aspek variabel dan hubungan antara variabel yang diteliti. Penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi deskriptif, komparatif dan asosiatif. a. Penelitian Deskriptif dilakukan terkait mengembangkan konsep dan mengumpulkan fakta terkait nilai variabel tetapi tidak membuat perbandingan atau tidak meng- uji Hipotesis antar variabel. b. Penelitian Komparatif dilakukan untuk membandingkan antar variabel dalam waktu yang berbeda BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT 3. 14 c. Penelitian Asosiatif/Hubungan dilakukan untuk menge- tahui hubungan antara dua variabel atau lebih untuk membangun suatu teori yang dapat berfungsi men- Jjelaskan, meramalkan, dan mengidentifikasi suatu sebab permasalahan. Penelitian berdasarkan waktu: Penelitian ini dikelom- pokkan menjadi dua yaitu penelitian Cross Sectional dan penelitian Longitudinal. a. Penelitian Cross Sectional mempelajari dinamika hubungan sebab akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen melalui observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu tertentu sehingga penelitian ini tidak mampu menjelaskan proses dan korelasi yang terjadi pada objek yang diteliti. b. Penelitian Longitudinal dilakukan untuk membandingkan perubahan proses subjek penelitian dalam rentang waktu tertentu sejalan dengan berlangsungnya per- ubahan waktu. Penelitian berdasarkan tempat: Penelitian Lapangan (Field Research), merupakan penelitian yang langsung dilakukan pada responden di lapangan contohnya penelitian lapangan tentang masyarakat terpencil. Sedangkan penelitian Kepustakaan (Library Research) merupakan penelitian yang menggunakan laporan hasil penelitian terdahulu, dan penelitian laboratorium (Laboratory Research) biasanya bersifat eksperimen yang terjadi di laboratorium. Penelitian berdasarkan data dan analisis: Jenis penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, dan campuran (mixed method), - Penelitian Kuantitatif bertujuan mengungkap feno- mena kebenaran secara objektif dan terukur dengan mengumpulkan data-data dan menyajikannya dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkahkan dan $ image not available image not available image not available BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT 18 kerja ilmiah untuk memecahkan masalah. Contoh penelitian tentang mencari metode pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa * Penelitian Naturalistic menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengungkap kejadian yang sebenarnya secara alamiah melalui sumber informasi lisan maupun tulisan dan hasil penelitian lebih mene- kankan makna, bukan generalisasi. Contoh penelitian untuk menemukan faktor penyebab terjadinya per- ubahan adat istiadat * Penelitian Kebijakan menggunakan pendekatan kuali- tatif maupun kuantitatif untuk merumuskan, meng- evaluasi, dan meningkatkan kualitas kebijakan yang sedang berjalan, serta mengukur pengaruh yang timbul dari kebijakan yang ada. Contoh penelitian untuk membuat peraturan sebelum diterapkan di masyarakat. Berdasarkan referensi berbagai sumber (Kumar and Ranjit, 201, Nana and Elin, 2018), untuk memudahkan pembaca memahami lebih sederhana, jenis penelitian dapat dikelom- pokkan berdasarkan beberapa aspek, seperti gambar 3 dibawah ini: WA image not available image not available image not available BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT 22 kalimat pernyataan (bentuk deklaratif), lebih spesifik/ konkrit. Sedangkan manfaat penelitian berupa hasil penelitian akan memberikan keuntungan bagi pihak- pihak tertentu misalnya institusi, akademis keilmuan, profesionalisme, regulasi, dan pihak-pihak yang membutuhkan hasil penelitian. Tinjauan kepustakaan: Peneliti mencari, membaca, dan mereview bacaan yang relevan dengan topik penelitian dan studi literatur digunakan untuk penyusun kerangka atau konsep kebaruan, dan dilakukan tidak hanya mengutip tetapi mengulas dan menelaah. Hipotesis: Pada penelitian kuantitatif hipotesis meru- pakan “jawaban sementara” yang akan diuji kebenar- annya secara empiri. Hipotesis dirumuskan berdasarkan hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam pertanyaan atau pernyataan secara jelas dan padat berdasarkan kerangka pikiran. Populasi dan sampel dari subjek penelitian: Populasi adalah keseluruhan target studi kita, sedangkan sample adalah sebagian dari populasi yang dipilin sedemikian rupa menggunakan teknik sampling tertentu agar sampel tersebut se representatif mungkin mewakili populasi. Sample berbicara tentang subjek penelitian atau responden. Peneliti perlu menjelaskan siapa saja partisipan dalam penelitian ini dan bagaimana cara mendapatkannya. Variabel penelitian/batasan konsep/kerangka konsep- tual: Variabel penelitian digunakan pada riset kuantitatif yang memerlukan hipotesis dan variabel dapat diukur. Sementara penelitian kualitatif menggunakan istilah batasan konsep atau kerangka konseptual yang diguna- kan untuk menggali fenomena-fenomena yang tidak mudah diukur. $ image not available image not available image not available BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT terstruktur, eksperimen, dan case study. 2. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif Penelitian kualitatif mengacu pada penelitian yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data tekstual (tertulis atau lisan) dan penelitian bersifat eksploratif. Metodologi kualitatif lebih bersifat menggali/mengungkap fakta (Exploratory) tidak mem- prediksi apapun dan pendekatan yang dilakukan adalah pende- katan induktif. Pengumpulan data penelitian didapat dengan menggunakan Wawancara, FGD, Observasi, Studi Kasus, Ethnography, Tinjauan Pustaka, dan Inkuiri Narasi (Narrative Inquiry). 3. Teknik Pengumpulan Data Campuran (Mixed Method) Metode campuran dijalankan dengan menggabungkan dua metodologi kualitatif dan kuantitatif untuk mengintegrasikan perspektif dan memperkaya analisis dari dua sisi yang berbeda. Pendekatan penelitian yang dilakukan melalui deduktif dan induktif. Kombinasi metode Kuantitatif dan Kualitatif dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian dan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti; Triangulation design (validasi hasil penelitian dengan metode berbeda), menjelaskan hubungan antar variabel atau model yang sudah di validasi sebelumnya, dan menyelidiki faktor-faktor yang belum diketahui sebelumnya (Exploratory design). 4. Cara Pengambilan Data Primer / Sekunder Pengambilan data terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer maupun sekunder ini mempunyai karakteristik tersendiri akan tetapi kedua jenis data ini dapat saling melengkapi sehingga bisa memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatannya. Data primer merupakan data spesifik yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya (subjek penelitian) dan dikumpulkan melalui kegiatan survei, observasi, eksperimen, kuesioner, wawancara pribadi dan media lain yang digunakan untuk memperoleh data lapangan Sedangkan Data Sekunder merupakan data penunjang yang $ 26 image not available image not available image not available BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT melakukan pengambilan data. Diluar cara tersebut peneliti juga bisa menggunakan pihak ke tiga (third party) untuk membantu menyebarkan survei bahkan mengumpulkan data asalkan peneliti memberikan penjelasan yang detail terkait tujuan penelitian dan data seperti apa yang diinginkan. Perencanaan yang matang akan sangat membantu peneliti memprediksi proses penelitian dengan baik walaupun bisa saja perencanaan yang dibuat terkadang meleset dari perkiraan karena adanya ketergantungan dari pihak lain dan diluar kendali peneliti. Oleh sebab itu jika selain persiapan yang matang peneliti perlu mempersiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi kondisi diluar kendali peneliti. Setelah hasil penelitian diperoleh tahap akhir yang peneliti harus lakukan adalah membuat laporan hasil penelitian secara sistematis dan akurat. Bagian selanjutnya buku ini akan menjelaskan secara rinci bagaimana teknik menyajikan laporan hasil penelitian, mempresentasikan, dan mempublikasikan. Sebuah alur proses sederhana seperti Gambar 4 dibawah ini akan dapat membantu bagaimana secara praktis dapat mela- kukan pemilihan metode penelitian yang tepat. WA image not available image not available image not available BAB II MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT image not available image not available image not available BABIIITEKNIK MENYIAPKAN PROPOSAL PENELITIAN, 3.2 Sistematika Penyusunan Proposal yang Baik Sebelum melakukan penelitian setiap peneliti harus menyiapkan proposal penelitian. Manfaat utamanya adalah bukan hanya ia menjadi panduan bagi peneliti atau siapa saja (misal, seseorang yang berkehendak mengulangi penelitian yang sama pada tempat atau setting yang berbeda - lihat Sekaran (2010) untuk arti dari “penelitian Ilmiah") untuk diikuti dalam melakukan penelitian, tapi juga sebagai dokumen yang nantinya diusulkan kepada penyandang dana untuk mendapatkan dukungan. Untuk alasan inilah maka latar belakang peneliti selalu dilampirkan pada proposal untuk meyakinkan donor bahwa itu adalah penelitian yang layak dilakukan dan didanai, dan bahwa dialah yang paling tepat melakukan penelitian tersebut. Tentunya dalam prakteknya, kalau untuk sebuah penelitian mahasiswa dalam menyusun karya akhirnya, maka dia harus mengikuti dengan baik outline baku yang berlaku pada sebuah Perguruan Tinggi tersebut. Proposal penelitian terdiri dari tiga bab, didahului oleh lembar muka yang berisikan judul dari penelitian, penulis (peneliti), dan nama jurusan, nama fakultas, dan nama universitas diikuti tahun penelitian akan dilakukan. Bab-bab pada proposal adalah: (1) Bab |, PENDAHULUAN; (2) Bab Il, TINJAUAN PUSTAKA atau REVIEW LITERATUR, dan (3) Bab III METODE PENELITIAN; yang diikuti dengan DAFTAR PUSTAKA. Tujuan utama Bab ini adalah menjabarkan hal-hal apa yang sebaiknya dicantumkan dalam masing-masing bab, yang kemudian diikuti. BAB I. PENDAHULUAN Sub-Bab 1.1. Latar belakang Penelitian Sub-bab ini berisikan dan menguraikan panggung bagi penelitian. Bila penelitian mengenai suatu industri, maka disini dijelaskan mengenai industri tersebut. Apa produk maupun jasa 38 $ image not available image not available image not available BABIIITEKNIK MENYIAPKAN PROPOSAL PENELITIAN lainnya, yang tidak hanya terbatas pada preduga pada pertanyaan penelitian, tapi temnuan tentang variabel lainnya serta hubungan satu dengan lainnya, yang diperkirakan memiliki dampak terhadap penyebab permasalahan yang dikemukakan pada bab 1.2. sebagai tujuan penelitian harus digali secara tuntas pada bab ini, termasuk dari industri, setting, Negara yang berbeda. Bahkan penyebab dari penyebab, penyebab selanjutnya, demikian seterusnya mencari penyebab sampai ke hulu diuraikan pada bab ini. lsu yang berkaitan dengan isu, yang mungkin menjelaskan isu-isu penyebab, demikian selanjutnya sampai dengan isu yang diangkat pada bab 1.2. sebagai isu utama yang berkaitan dengan permasalahan utama yang telah dipelajari pada penelitian sebelumnya diuraikan pada bab ini. Tidak hanya temuan saja, tapi termasuk metodenya, ruang lingkup atau batasan-batasannya, pengumpulan datanya, dan metode analisis yang digunakan dalam mengambil kesimpulan juga perlu diuraikan Tujuan utama melakukan studi literature adalah, disamping memastikan bahwa tidak terjadi pengulangan penelitian yang sama, adalah memberikan justifikasi pengembangan model atau kerangka teori - teorinya peneliti — berkaitan dengan variabel- variabel serta kaitan satu sama lainnya yang nantinya menjadi teori yang hendak diuji melalui penelitian ini secara empiris. Perlu ditekankan di sini bahwe alat-alat, teknik-teknik, kerangka-kerangka, dan metode yang digunakan dalam menjawab pertanyaan penelitian tidak perlu dibahas pada bab ini. Teknik-teknik ini sebaiknya dibahas pada bab Ill khususnya penjelasan bagaimana alat-alat tersebut dapat menjawab pertanyaan penelitian. Sebagai contoh, analisis statistika seperti regresi, ANOVA, SEM, Path analysis, teknik peramalan seperti ARIMA misalnya, Analisis Diskriminan; kerangka best practices seperti COBIT, OCTAVE, ITIL, dan lain-lain, dalam bidang IS/IT; SWOT, Porter's five forces, PEST, CSF, BPR, dan lain-lain, dalam bidang manajemen strategis, sebaiknya dibahas pada bab III, 42 $ image not available image not available image not available BABIIITEKNIK MENYIAPKAN PROPOSAL PENELITIAN, mengukur semua anggota populasi maka yang dilakukan adalah memilih sebagian saja dari anggota populasi tersebut yang kita sebut Sample. Bagaimana besarnya sample ditentukan harus diuraikan pada sub-bab ini. Setelah besarnya sample ditentukan, berikutnya perlu ditentukan bagaimana cara memilih sample tersebut dari semua anggota populasi agar sampel kita representatif, hal ini disebut teknik sampling dan ini pun harus diuraikan pada sub-bab ini. Untuk inferensi yaitu generalisasi tentang populasi berdasarkan sampel, maka sangat direko- mendasikan pemilihan sampelnya dengan menggunakan Teknik Probability Sampling. Penjelasan tentang berbagai teknik sampling dan ukuran sampel disajikan pada bab tersendiri yaitu Bab V. Topik terakhir pada sub-bab ini adalah penielasan mengenai bagaimana data dikumpulkan; apakah dengan menggunakan interview, FGD, observasi seperti di laboratorium, atau melalui survei dengan menggunakan kuesioner. Setelah metode pengumpulan data diuraikan pada sub-bab 3.4, berikutnya dan yang terakhir harus diuraikan pada bab III adalah bagaimana data dianalisis untuk menarik kesimpulan perihal pertanyaan penelitian atau hipotesis yang telah diajukan pada sub-bab 3.2. Penjelasan mengenai metode analisis data ini diuraikan pada sub-bab 3.5. Pada sub-bab ini harus secara jelas diuraikan bagaimana setiap hipotesis dijawab berdasarkan data yang terkumpul tentu sesuai dengan atau dalam kerangka teori/model yang telah dirumuskan. Penjelasan lebih rinci tentang teknik analisis data disajikan pada Bab IV dan Bab X. WA 46 image not available image not available image not available BAB IVPENERAPAN METODE EKSPERIMEN e Kelompok percobaan diberi perlakuan merokok dan kelompok kontrol tidak merokok. Kemudian lakukan test paru-paru terhadap kedua kelompok setelah percobaan. Quasi Experiment Design Eksperimen ini disebut quasi experiment karena desain ini belum merupakan eksperimen penuh. Dalam desain ini masih terdapat beberapa variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol. v Pretest-post test Group _ pretest perlakuan post test Exp ol x 2 Pengukuran Pengaruh perlakuan: (02-01) Contoh: Pengaruh mie terhadap pertambahan berat badan e Pilih satu kelompok percobaan, lakukan penimbangan berat badan sebelum diberi makan mie. * Setelah diberi makan mie selama satu bulan, timbang kembali berat badannya. v Posttest Only Group perlakuan post test 1. Exp x or 2. kontrol 02 Pengaruh perlakuan: (02-01) Ex-Post Facto Experiment Design Pada eksperimen ini tidak ada perlakuan untuk menghasilkan data. Datanya sudah tersedia di lapangan eksperimen, tinggal mengukur antara lain melalui wawancara atau survei. Subjek atau objek penelitian sudah terlihat dengan stimulus yang $ 50 image not available image not available image not available BAB IVPENERAPAN METODE EKSPERIMEN Dalam masing - masing blok ditempatkan perlakuan secara acak Model Model Linier untuk rancangan blok lengkap acak Yij = wt bit tit &ij i = 1,2,...r (banyaknya blok} joFl t (banyaknya perlakuan) = nilai tengah Tabel 3. Tabel Analisis Varian untuk Rancangan Acak Kelompok Sumber Db Jumlah — Kuadrat Fh Kuadrat Tengah Blok re IK KTB FB=KTB/KTA Perlakuan — t-1 JKP KTP FP=KTP/KTA Galat/Error —(r-1)(t-1)_ JKA KTA Total rl 3KT Keterangan: JKT = Jumlah kuadrat total = LY VIj2- y.2/rt JKB = Jumlah kuadrat blok = EY yl.2/t-y..2/rt JKP = Jumlah kuadrat blok = Y yij2/r-y.2/rt KTB = kuadrat Tengah Blok = JKT-JKB-JKP KTP = kuadrat Tengah Perlakuan = JKP/(t-1) KTA = kuadrat Tengah Acak = IKAM(r-1) (t-1) WA image not available image not available image not available BAB IVPENERAPAN METODE EKSPERIMEN Rancangan Petak Terpisah (Spit Plot Design) Dalam percobaan faktorial pengacakan percobaan secara lengkap tidak selalu dapat dilakukan. Taraf suatu faktor tidak semuanya termuat ditempatkan dalam suatu satuan percobaan. Kadang - kadang suatu faktor memerlukan bahan percobaan yang banyak, faktor lainnya sedikit. Kadang - kadang informasi satu faktor tidak diutamakan tapi faktor yang lainnya diinginkan lebih rinci. Untuk kenyataan - kenyataan tsb, diperlukan rancangan petak terpisah (split p/ot). Lagangan percobaan dibagi ke dalam beberapa blok dan tiap blok terdiri dari beberapa petak utama (main plot). Banyaknya petak utama = banyak taraf faktor yang memerlukan plot benar. Tiap petak utama di bagi - bagi ke dalam beberapa sub-plot (split plot) dan banyaknya sama dengan taraf faktor yang diamati lebih rinci/ lebih teliti. Contoh untuk faktor A dengan tiga taraf, faktor B dengan tiga taraf dalam satu blok ulangan. Penempatan perlakuan taraf secara acak. Layout sebagai berikut dengan contoh acak: Az A As B2 B B2 Bl B3 BS Bs B2 Bl FaktorA : petak utama, Ai, Ao, As, merupakan perlakuan plot utama FaktorB : petak utama, B, Bz, Bs, merupakan perlakuan Penempatan perlakuan pada plot induk ataupun pada sub-plot dilakukan secara acak. Pelaksanaan pengacakan tergantung pada rancangan_per- cobaan yang digunakan. Rancangan plot induk tidak perlu sama dengan rancangan sub-plot WA image not available image not available image not available BAB IVPPENERAPAN METODE EKSPERIMEN Rancangan Tersarang (Nested Design) Faktor B dianggap bersarang di bawah A (level-a) jika o Level B serupa untuk level A yang berbeda. o Level B tidak identik untuk level A yang berbeda. Contoh (alias desain bersarang dua tahap atau desain hierarkis): co Ini adalah desain bersarang yang seimbang karena jumlah level B sama di dalamnya pada setiap tingkat A dan jumlah pengulangan juga sama Contoh lain untuk Rancangan Tersarang 1. Perusahaan obat yang tertarik dengan stabilitas produk ¥Y Dua lokasi manufaktur ¥ Tiga batch darisetiap situs Y Sepuluh tablet dari setiap batch 2. Prosedur pengambilan sampel acak bertingkat v— Sampel secara acak lima negara bagian Y Pilih tiga kabupaten secara acak y Pilih dua kota secara acak ¥ Pilih secara acak lima rumah tangga Rancangan Latin Square (Latin Square Design) Pada penjelasan diatas sebelumnya telah diperkenalkan rancangan acak kelompok lengkap sebagai rancangan untuk mengurangi kesalahan residual dalam percobaan, dengan menghilangkan variabilitas karena variabel gangguan yang diketahui dan dapat dikendalikan. Beberapa jenis desain lainnya menggunakan prinsip pemblokiran. Sebagai contoh, bayangkan seorang peneliti sedang mempelajari efek dari lima formulasi berbeda dari propelan roket yang digunakan dalam sistem pelepasan awak pesawat pada laju pembakaran yang diamati. Setiap formulasi dicampur dari batch bahan baku yang hanya cukup besar untuk lima formulasi yang akan diuji. Selanjutnya, formulasi disiapkan oleh beberapa operator, dan mungkin ada 62 $ image not available image not available image not available BAB V PELASANAAN PENELITIANSURVE! 5.1. Tahapan Survei Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Dengan demikian ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar-variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei pada umunya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari suatu pengamatan yang tidak mendalam. Penelitian survei menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih representatif dari suatu permasalahan yang digeneralisasi apabila menggunakan sampel penelitian yang benar. Oleh karena itu teknik peng- ambilan sampel dengan menggunakan metode yang benar sangat berpengaruh sekali terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Sehubungan dengan itu, maka pada Bab ini terlebih dahulu diuraikan mengenai Teknik Sampling dan Ukuran Sampel (Abdurachman & Suroso 2020). Salah satu aspek yang sangat penting dalam penelitian adalah bagaimana memilih sampel agar sampel yang terpilih sedapat mungkin merupakan representasi target populasi studi. Pemilihan sampel yang representatif bertujuan agar sampel tidak bias. Dengan sampel yang tidak bias pada tingkat keyakinan tertentu, dapat dilakukan pengambilan kesimpulan secara mantap untuk menggeneralisasi dengan baik. Contoh sampel klasik adalah bagaimana ketika ibu-ibu yang memasak sayur melakukan sampling untuk mengetahui apa- kah sayurnya kurang garam atau tidak. Seorang ibu, biasanya mengaduk dulu sayur tersebut supaya rata, baru diambil sedikit dengan sendok sebagai sampel, lantas disimpulkan status garam dari sayur itu secara keseluruhan. Ibu tersebut, tidak perlu mencoba semangkuk sayur untuk mengetahui cukup tidak garamnya, melainkan cukup dengan seperempat sendok makan sampel, dapat dengan yakin menyimpulkan tentang kecukupan garam pada sayur. Dengan sampel sedikit, tapi representatif, si ibu bisa menyimpulkan dengan baik. Dalam hal 66 $ image not available image not available image not available BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN SURVE! DISPROPORTIONATE STARIFIED RANDOM SAMPLING Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menen- tukan jumlah sampel apabila populasinya ber-strata, tetapi kurang proporsional, misalnya salah satu salah satu strata lebih besar dibandingkan dengan strata yang lain. Keputusan peng- ambilan sampel dalam hal ini, dibuat dengan pertimbangan bagaimana sampel akan dialokasikan diantara strata-strata. Namun, peneliti dapat mempertimbangkan pendapat bahwa pada suatu strata boleh diambil sejumlah sampel yang besar apabila: (1) strata lebih besar, (2) strata memiliki lebih banyak variabel secara internal. dan (3) dalam strata, pengambilan sampel dirasa paling ekonomis. CLUSTER RANDOM SAMPLING Teknik cluster sampling atau pengambilan sampel kum- pulan, diperlukan obyek penelitian atau daerah penelitian sangat luas sehingga populasi perlu dibagi menjadi beberapa kelompok elemen dan memilihnya secara acak dari masing-masing kelompok. Pada umumnya, teknik dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama menetapkan dahulu sampel daerahnya dan kedua menentukan individu yang ada pada wilayah secara sampling juga. Perbedaan cluster sampling dengan sampling ber-strata adalah: 70 WA image not available image not available image not available BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN SURVE! Ketiga hal tersebut direpresentasikan dalam rumus berikut vio? Sample size n= - Nilai Z diperoleh dari tabel Z, misa! untuk tingkat keper- cayaan 95% atau a= 0.05, maka Z = 1.96. Variance bisa diestimasi dari penelitian sebelumnya, atau kalau data kita berdistribusi Normal, maka estimasinya adalah: o=(Nilai Maksimum - Nilai Minimum)/6 Contoh Kita hendak menduga gaji rata-rata sebuah Perusahaan Logistik di Jakarta Utara dengan tingkat kepercayaan 95 %, dan dengan tingkat ketelitian plus-minus Rp 50.000, -. Dalam hal ini kita tidak mengetahui sama sekali besarnya simpangan baku (a), karena sama sekali survei belum dilakukan untuk menduga nilai dari o. Dalam keadaan seperti ini kita terpaksa harus menduga nilaic yang terbaik, bisa saja dari studi terdahulu atau dugaan dari situasi yang mirip di tempat lain, dan katakanlah sebesar Rp. 500.000.-. Oleh karena itu, dalam situasi dimana tidak ada informasi yang lebih baik lagi, mari kita gunakan itu sebagai pengganti dario. Dari nilai tingkat kepercayaan 95 %, kita bisa dapatkan nilai z = 1.96 (lihat Tabel Z). Oleh karena itu, persamaan (4) menjadi: 2 n= (esau? 964 atau sebesar 97 responden, dengan membulatkan ke atas. Persamaan diatas sebenarnya harus menggunakan distribusi student-t; oleh karenanya menggunakan Tabel t; akan tetapi, untuk contoh, n, yang cukup besar, yaitu > 30, student-t dapat didekati oleh sebaran normal baku - sebaran Z. 14 $ image not available image not available image not available BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN SURVE! tingan explanatory atau menerangkan, maka anggota sampel harus lebih besar. c. Apabila kita memilih anggota sampe! yang besar, maka tingkat prediksi relatif tepat, dan kekeliruan tabulasi, peng- hitungan dan reliabilitas menjadi besar pula, demikian juga sebaliknya. 2. Ketepatan: Semakin kecil pemilihan taraf signifikasi atau alpha (a), semakin banyak anggota sampelnya. Dengan demikian semakin tepat atau teliti peramalan nya. 3. Non Respons: Pertimbangannya adalah perkiraan anggota sampel yang dapat dijadikan responden. Responden yang tidak memberikan responnya maka dapat ditindak lanjuti antara lain dengan menelpon, kirim surat atau mendatangi kembali Sebuah Catatan Berkaitan dengan Formula Slovin Banyak penelitian yang menggunakan rumus Slovin dalam penentuan besarnya contoh dalam penelitian mereka, termasuk thesis atau skripsi di Perguruan tinggu. Sebagian diantaranya menunjukkan pemahaman yang sedikit’ keliru dengan penggunaan dan pengertian rumus tersebut. Oleh karena itu sangat penting di sini diuraikan dalam kasus atau kondisi seperti apa rumus tersebut bisa digunakan dan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan komponen-komponen dari rumus tersebut. Slovin's formula adalah sebagai berikut: N i+ Net n= .. (5) Where n = sample size; N = population size; and e is the margin of error (degree of precision). Dimana n = besarnya sampel; N = besarnya populasi,; dan e adalah margin of error (tingkat ketelitian). Sebenarnya kata Slovin apa berkaitan dengan nama orang atau nama samaran tidak jelas; bahkan literature di mana Slovin 78 $ image not available image not available image not available BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN SURVE! Dalam menentukan jumlah sampel, penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan atau margin error sebesar 5%, (a = 0,01 dan tingkat akurasi 95%) artinya penelitian ini mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95% (tingkat kepercayaan). Data dari kementrian pariwisata dan BPS rata-rata karyawan hotel bintang di Jakarta telah diteliti, penelitian ini mengambil rata-rata jumlah karyawan yang telah di publikasikan tersebut dengan mengkalkulasi perkalian maka didapatkan jumlah karyawan hotel yang bekerja pada hotel bintang tiga, empat, lima didapatkan angka sejumlah 25920 orang karyawan sebelum pandemi. Setelah pandemi, data yang didapat dari PHRI jumlah karyawan berkurang karena pemutusan hubungan kerja maupun dirumahkan hingga hampir 50%. Tabel di bawah ini merupakan update data dari PHRI per April 2020. Jumlah populasi berdasarkan data karyawan hotel bintang di DKI Jekarta per 2020 sebanyak 1320 karyawan (PHRI, 2020). Perhitungan terhadap jumlah sampel yang diperlukan, menggunakan rumus Bartlett - Categorical Data: wy? x @@ (d)? _ (2.65)? x (0,500.5) ne (0.05) n = 272,25 t =nilai t-tabel untuk « =0,025 in each tail = 1,65 (p)(q) = estimate of variance = 0.25 d = acceptable margin of error for proportion being estimate = 0.05 (error researcher is willing to except) WA 82 image not available image not available image not available BAB VIPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN 6.1 Skala Pengukuran Untuk mengukur suatu variabel dalam rumusan masalah penelitian, dibutuhkan skala pengukuran. Macam-macam skala pengukuran: v_ Skala nominal v__ Skala interval vy Skala ratio v¥__ Skala ordinal a. Skala Nominal Skala nominal yaitu suatu skala yang berfungsi untuk mengelompokkan data tetapi tidak memiliki arti. Contoh: Jenis kelamin yang diberi skala 1. Pria 2. Wanita Angka 2 menunjukkan jenis kelamin wanita dan bukan berarti lebih baik/ besar dari angka 1 yang menunjukkan jenis kelamin pria. b. Skala Interval Skala interval yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. Contoh: Usia (tahun) : 0-10, 10-20, 20-30 dan seterusnya. Waktu (hari): 1-7, 8-14, 15-21. c. Skala Rasio Skala rasio yaitu skala yang memberi arti perbandingan/ perkalian sebagai contoh: v_ berat badan Karina 40 kg v berat badan Roni 60 kg v Ratio berat badan Roni 3/2 x berat badan Karina ¥ Jad nilai 3/2 memiliki arti d. Skala Ordinal Skala ordinal yaitu skala yang member arti prioritas/peringkat/ ranking. Contoh: urutkan pilihan anda dengan memberi angka 1- 3. * 1 berarti dibutuhkan, 2 biasa, 3 tidak dibutuhkan. 86 $ image not available image not available image not available BAB VIPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN dilakukan secara logika dan empirik. Logika secara umum dilakukan untuk menguji apakah tes ini representatif atau tidak (untuk sampel, populasi untuk penelitian) sementara secara empirik di dasarkan pada keadaan di lapangan. Secara unum ada 3 jenis validitas seperti dibawah. ini: 90 Content Validity/ Validitas Isi Validitas isi suatu instrument pengukuran sejauh mana suatu alat ukur bisa meliput isi suatu variabel secara memadai. Misalnya, apbakah semua dimensi atau indicator kemampuan karyawan dalam contoh sudah meliput semua isi kemampuan. Construct Validity/ Validitas Konsep: Validitas konsepsi merupakan validitas yang berorientasi pada konstruksi variabel yang akan diukur, sejauh mana suatualat ukur bisa memenuhi konstruksi variabel yang akan diukur. Criteria Validity/ Validitas Kriteria Validitas kriteria merupakan validitas yang merefleksikan sejauh mana alat ukur bisa meramalkan atau memper- kirakan apa yang akan diukur, apakah alat ukur bisa meme- nuhi aspek-aspek yang relevan dari kriteria yang akan diukur. Misalnya, apakah kemampuan berkomunikasi karyawan secara keseluruhan baik pula WA image not available image not available image not available BAB VII PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN 94 diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lainnya. Variable Dependent. Disebut juga Variabel terikat atau variabel endogen yang merupakan bagian dari variabel laten yang dipengaruhi oleh variabel laten lain yang berada di dalam model. Variabel ini merupakan variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variansnya sebagai hasil yang diprediksi berasal dari variabel bebas Promosi Penjualan (WY) eee] (OV) Variabel Moderasi: Variabel Moderating yaitu variabel yang memperkuat / memperlemah hubungan variabel bebas dan variabel tidak bebas. Sebagai contoh: pasangan suami dan istrinya. Dengan hadirnya seorang anak, maka sikap per- hatian suami bertambah. Berarti variabel anak merupakan moderating antara sikap perhatian suami terhadap istri. Contoh untuk produk kosmetik, pengaruh promosi terhadap penjualan akan lebih kuat ketika gender konsumennya adalah wanita. Bisa jadi kalau pria konsumennya maka promosi produk kosmetik tidak akan signifikan. Promosi Penjualan (DV) > (DV) Gender (Mov) WA image not available image not available image not available BAB VII PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN 98: image not available image not available image not available BAB Vill METODE DAN TEKNIK WAWANCARA sama halinya jika dilakukan secara langsung oleh karena itu, peneliti perlu memahami situasi dan kondisi narasumber agar tidak timbul kesalahpahaman. Pada umumnya peneliti banyak memilih tipe wawancara kompromi, yakni peneliti menggunakan pertanyaan- pertanyaan alternatif yang relevan untuk responden tertentu dan pertanyaan tertentu. Peneliti perlu menetapkan batasan-batasan mengenai jenis respon yang tepat karena tidak semua komentar nara- sumber relevan (Lehto et a/, 2019). Pada setiap jenis tipe wawan- cara, seorang pewawancara harus dapat mengendalikan situasi dan interaksi sehingga tujuan wawancara tercapai, Pertanyaan pertama yang perlu diperhatikan dalam interview adalah Siapa yang harus di interview? Untuk memperoleh data yang ber- kualitas maka interview harus dilakukan dengan pengetahuan responden (Knowledgeable Respondent) yang mumpuni sehingga dapat menceritakan dengan akurat fenomena yang diteliti (Kuechler and Petter, 2012)(Aldhaen, 2020). Banyak pernyataan yang mengilustrasikan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan pribadi sehingga peneliti perlu. membuat responden mau bekerjasama. Dibawah ini karakteristik dan perbandingan tipe-tipe wawancara yang umum digunakan: WA 102 image not available image not available image not available BAB Vill METODE DAN TEKNIK WAWANCARA 8.3 Menyusun Pertanyaan Wawancara Yang Efektif Teknik wawancara merupakan cara sistematis memperoleh informasi yang berasal dari pernyataan-pernyataan. Melalui pertanyaan inilah peneliti akan memperoleh informasi dari responden mengenai suatu yang sedang diteliti, yang tidak dapat terungkap melalui penggunaan teknik kuesioner. Oleh karena itu dalam pelaksanaan wawancara bentuk pertanyaan- pertanyaan yang akan dikemukakan kepada responden tidak dapat dirumuskan secara pasti sebelumnya, melainkan akan banyak bergantung pada kemampuan dan pengalaman peneliti untuk mengembangkan pertanyaan- pertanyaan lanjutan sesuai dengan jawaban responden. Untuk itu peneliti perlu memperhatikan beberapa aspek dalam membuat daftar pertanyaan. Berdasarkan pengalaman penulis dan juga berbagai sumber penelitian, beberapa aspek penting yang diperlukan dipahami sebelum peneliti menyusun pertanyaan dengan baik: 1. Memastikan pertanyaan terkait topik penelitian, semua pertanyaan dalam pedoman wawancara harus mempunyai makna terkait masala penelitian yang nantinya akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. 2. Memastikan setiap pertanyaan sesuai dengan penempatan dan kesesuaian misalnya penerapan pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka yang sesuai. 3. Memastikan pertanyaan tidak menimbulkan interpretasi yang salah atau bias 4. Memastikan pertanyaan tidak menggiring responden untuk memberikan alternatif jawaban tertentu, karena pertanyaan semacam ini tidak menjamin validitas atau kredibilitas. 5. Memastikan pertanyaan sesuai dengan kompetensi atau keahlian dari narasumber, jangan membuat narasumber melakukan analisis untuk peneliti. 6. Memperhatikan aspek pertanyaan dan cara penyampaian yang bersifat pribadi, peka, atau kontroversial untuk $ 106 image not available image not available image not available BAB Vill METODE DAN TEKNIK WAWANCARA beralih ke topik baru dan kapan saat untuk menyelidiki lebih dalam dengan pertanyaan lanjutan. Pertanyaan spontan sering kali menghasilkan jawaban terbaik, tetapi peluang itu akan muncul jika pewawancara mendengarkan secara mendalam dan terlibat dalam percakapan. 5. Belajar menurunkan ego akan membantu pewawancara memposisikan narasumber sebagai fokus sehingga tidak terjebak pada membicarakan diri sendiri. Menurunkan ego juga sangat penting untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang akan mendukung jalannya pembicaraan. 6. Mengakhiri dengan norma etika yang sesuai dan meminta ketersediaan narasumber untuk dihubungi kembali jika ada yang perlu dilengkapi C. Tahapan Penyusunan Hasil Wawancara Sebelum peneliti menyusun laporan hasil penelitian melalui wawancara, peneliti perlu melakukan peninjauan ulang hasil wawancara untuk memastikan semua pertanyaan terjawab dan kutipan penting telah tercatat. Mencatat hasil wawancara melalui apa yang dikatakan narasumber dan tidak menafsirkan jawaban. Setelah itu, buatlah hasil wawancara tersebut menjadi sebuah pelaporan hasil pengumpulan data yang mendukung proses penelitian lebih lanjut. Teknik Observasi Selain teknik wawancara salah satu teknik pengumpulan dan pengolahan data yang juga banyak di gunakan adalah teknik observasi. Dalam penelitian kualitatif, observasi merupakan salah satu jenis teknik pengumpulan data yang sering digunakan. Teknik ini bertujuan untuk memberikan pengamatan dari gambaran nyata secara langsung kepada peneliti mengenai perilaku atau kejadian dari fenomena-fenomena yang diselidiki terkait objek penelitian secara sistematis. Metode observasi digunakan jika peneliti ingin menghindari kesalahan yang dapat $ 110 image not available image not available image not available PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENELITIAN YANG BERETIKA: KONSEP, TEKNIK, APLIKAS! METODE PENELITIAN & PUBLIKAS! pembekalan pedoman dan teknik wawancara yang harus dimiliki seorang peneliti, saya telah membangun hubungan yang baik dengan narasumber dan menjelaskan secara transparan mengapa saya membutuhkan rekaman atau bahkan harus menyelesaikan target informasi yang harus didapatkan terkait penelitian secara keseluruhan, akhirnya narasumber setuju untuk melanjutkan sampai selesai. Hal penting bagi saya sebagai peneliti adalah fakta bahwa narasumber dalam penelitian ini perlu menemukan kembali semangat dan kerjasama dari tujuan seseorang yang menjadi narasumber. Oleh karena itu, penting untuk tidak menekan atau memaksa mereka selama wawancara dalam hal pengungkapan informasi sensitif atau informasi yang tertutup. Dengan kata lain dengan memperhatikan emosi, gestures, wajah dan ekspresi narasumber peneliti dengan cepat melakukan tindakan pemulihan keadaan guna men- jaga kelanjutan sisi wawancara agar dapat mencapai tujuan akhirnya. Selain itu peneliti berusaha meningkatkan hubungan dengan mendiskusikan latar belakang akademis dan profesionalisme saya di industri yang saya kerjakan sebelum memulai wawancara. Sebagai peneliti saya tetap mengem- balikan posisi saya sebagai seorang peneliti mahasiswa dan bukan seorang profesionalisme yang bekerja pada suatu perusahaan di industri yang sedang menjadi bahan penelitian Pada kasus penelitian di industri telekomunikasi peneliti dalam proses wawancara menyusun pertanyaan_ terkait fenomena dan permasalahan yang ada, dan memastikan responden dapat menjawab sesuai keahlian di bidangnya yang dapat mendukung penelitian dan memperkaya wawasan terkait variabel-variabel penelitian yang menjadi pendorong bagi peningkatan kinerja perusahaan. Dari pemaparan pengalaman penulis terkait metode dan teknik wawancara dalam pengumpulan data penelitian ataupun aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

You might also like