You are on page 1of 14

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 734-747

Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Taimiyah dan John Maynard Keynes Tentang
Keuangan Publik
Minarni
Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM
Email korespondensi: minarni.uii@gmail.com

Abstract
This article examines Ibn Taimiyyah’s thoughts in Islamic Public Finance as contained in several of his books.
Furthermore, these thoughts are compared with the concept of fiscal policy proposed by John Maynard Keynes
in his book. This research is literature study using comparative methods and qualitative descriptive analysis. The
results of this study indicate that Ibn Taymiyyah’s thoughts on public finance have the advantage of Islamic
valuesbased on the Qur’an and the Sunnah,upholding the values of justice, is oriented towards material and
spiritual welfare, the existence of a hisbah institution which acts as a supervisor, sources of state revenue paying
attention to the aspects of halalness, emphasizing the zakat sector and managing of public ownership. As far the
allocation of state expenditures in accordance with the provisions of Islamic law and the benefit of the people.
Whereas Keynes fiscal policy is based on man-made regulations, emphasizes state revenue from the tax sector,
and is oriented towards material welfare. However, the two concepts have similarities in several state expenditure
allocations, including defense and security costs, salaries of state officials, and construction of public facilities.
In addition, there are similarities on the role of the state in overcoming unemployment and alleviating poverty.

Keyword: Public Finance, Fiscal Policy, Fairness, Welfare

Saran sitasi: Minarni. (2021). Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Taimiyah dan John Maynard Keynes tentang
Keuangan Publik. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 734-747. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2406

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2406

1. PENDAHULUAN yang diterapkan di era sekarang ini lahir dari


Kesejahteraan merupakan cita-cita besar yang pandangan hidup sekulerisme yang memisahkan
selalu diimpikan semua masyarakat di setiap negara. urusan agama dengan kehidupan. Adapun tokoh
Untuk mencapai kesejahteraan yang merata di seluruh pemikir dalam bidang ekonomi kapitalisme yang
lapisan masyarakat diperlukan suatu kebijakan mempelopori munculnya gagasan kebijakan fiskal
ekonomi. Kebijakan ekonomi yang mengatur adalah John Maynard Keynes. Gagasan Keynes
pengelolaan kekayaan suatu negara, penerimaan tentang kebijakan fiskal dilatarbelakangi oleh depresi
negara dan pendistribusiannya dikenal dengan ekonomi yang dialami oleh negara-negara barat,
kebijakan keuangan publik dalam sejarah Islam, dan khususnya Amerika dan negara-negara di kawasan
disebut kebijakan fiskal di era modern. Kebijakan Eropa. Pada saat itu Keynes berupaya untuk
keuangan publik maupun kebijakan fiskal memiliki menyelamatkan kondisi ekonomi negara-negara di
tujuan yang sama yaitu sebagai sarana untuk belahan Eropa yang sedang terpuruk. Buah pemikiran
mewujudkan kesejahteraan di tengah masyarakat, Keynes berupa konsep kebijakan fiskal yang menjadi
akan tetapi keduanya memiliki konsep yang berbeda. rujukan dalam memecahkan masalah ekonomi di
Istilah keuangan publik yang dikenal dalam sejarah dunia di era modern.
peradaban Islam lahir dari nilai-nilai Islam yang Secara umum kebijakan keuangan publik Islam
berpedoman pada al-qur’an dan as-sunnah. Kebijakan dapat diartikan sebagai pengaturan atau pengelolaan
keuangan publik merupakan satu sisi dari teori keuangan negara dengan cara yang dapat
makroekonomi Islam, sisi lainnya berwujud kebijakan dipertanggung-jawabkan dan merujuk pada nilai-nilai
moneter Islam. Sedangkan istilah kebijakan fiskal Islam yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 735
rakyat secara material dan spiritual. Salah satu tokoh keuangan publik Islam Ibnu Taimiyah dengan konsep
pemikir ekonomi Islam yang menyumbangkan kebijakan fiskal keynesian. Kajian ini akan mengupas
gagasannya tentang keuangan publik adalah Ibnu sisi persamaan dan perbedaan kedua gagasan tersebut
Taimiyah. Pemikiran Ibnu Taimiyah tentang sehingga dapat diambil manfaat positif bagi penerapan
keuangan publik tertuang dalam beberapa kitabnya, pengelolaan keuangan negara secara tepat yang dapat
yaitu Majmu’ Fatawa, al-Hisbah Fi al-Islam dan al- membawa pada kemakmuran masyarakat. Dan hal
Siyasah al- syar’iyyah fi Islah al-Ra’i wa al-Ra’iyyah. tersebut menjadi pendukung bagi tercapainya tujuan
Dasar pemikiran Ibnu Taimiyah mengacu pada aqidah ekonomi Islam yang tertuang dalam maqashid
Islam, dan berporos pada al-qur’an dan as-sunnah syari’ah, yaitu menjaga agama, menjaga jiwa,
sebagai sumber hukumnya. Hukum Islam mengatur menjaga aqal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
seluruh aspek kehidupan, tidak hanya terbatas pada
urusan ibadah saja tetapi meliputi semua bidang 2. METODE PENELITIAN
termasuk bidang ekonomi. Dalam pandangan Ibnu Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian
Taimiyah kebijakan keuangan publik suatu kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
pemerintahan harus tunduk pada aturan syari’at Islam. mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
Adapun istilah Kebijakan fiskal dapat dipahami peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
sebagai suatu kebijakan yang berkaitan dengan persepsi dan orang secara individual maupun
sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara kelompok (Sukmadinata, 2009: 53-60). Penelitian ini
yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. menggunakan metode komparatif yakni
Gagasan tentang kebijakan fiskal berpijak pada aturan membandingkan tentang pemikiran Ibnu Taimiyah
yang dihasilkan dari buah pikir manusia yang tentang keuangan publik dengan pemikiran John
berasaskan pemisahan agama dari kehidupan tanpa Maynard Keynes mengenai konsep kebijakan fiskal.
adanya peran agama tertentu. Pemikiran tentang Analisis penelitian ini adalah deskriptif
kebijakan fiskal menjadi bagian dari sejarah kualitatif.Analisis deskriptif didefinisikan sebagai
perkembangan teori ekonomi makro yang diusung metode analisis data dengan penyajian data melalui
oleh John Maynard Keynes dalam bukunya yang bentuk-bentuk tabel, grafik, diagram atau bentuk-
berjudul The General Theory of Employment, Interest, bentuk visual lainnya (Nursiyono, Joko Ade dan Febry
and Money. Kebijakan ekonomi makro terdiri atas dua Wahyuningtyas, 2017: 52). Penellitian ini dilakukan
hal yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. untuk menggambarkan mengenai komponen
Kebijakan fiskal berkaitan dengan aspek sumber- keuangan publik Islam versi Ibnu Taimiyah dalam
sumber penerimaan negara dan aspek pengeluaran kitab Majmu’ Fatawa, Al-Hisbah fi al-Islam aw
(belanja) negara. Hasil pemikiran Keynes tersebut Wazifah al-Hukumah al-Islamiyah dan Al-Siyasah al-
menekankan adanya intervensi pemerintah dalam Syar’iyyah fi Islah al-Ra’i wa al-Ra’iyyah dan
kegiatan makro ekonomi. Keynes berpendapat bahwa komponen kebijakan fiskal menurut teori Keynes
pendapatan nasional suatu negara dipengaruhi oleh dalam bukunya The General Theory Of Interest And
konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan Money.
selisih antara ekspor dan impor. Dan sumber Hasil deskripsi tersebut menunjukkan bahwa
penerimaan negara terbesar berasal dari sektor unsur-unsur penerimaan negara dan alokasi
perpajakan. Oleh karena itu pajak menjadi instrumen pengeluaran negara menurut Ibnu Taimiyah
utama kebijakan fiskal dalam sudut pandang ditentukan dengan standar hukum Islam yang tertuang
keynesian. Dalam menyelesaikan masalah ekonomi dalam al qur’an, al hadis, ijma’ sahabat dan qiyas.
pemerintah akan menggunakan instrumen pajak Sedangkan unsur-unsur pendapatan negara dan
sebagai alat penyeimbang kondisi ekonomi makro di pengeluaran negara menurut teori ekonomi makro dan
suatu negara. Pajak akan dinaikkan dan pengeluaran Kebijakan fiskal John Maynard Keynes ditentukan
pemerintah diturunkan ketika kondisi ekonomi tanpa standar aturan agama tertentu melainkan
mengalami inflasi dan sebaliknya pajak akan ditentukan oleh akal berfikir manusia yang
diturunkan dan pengeluaran pemerintah akan mempertimbangkan aspek kebaikan dan keburukan
dinaikkan saat ekonomi mengalami resesi (kelesuan). atau berdasar asas manfaat dalam kehidupan manusia
Berdasarkan uraian di atas, artikel ini berupaya dalam rangka mencari solusi atas permasalahan fiskal
untuk memaparkan perbandingan antara konsep negara.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 736
Subjek penelitian ini adalah studi pemikiran Keluarganya mengungsi dari tempat kelahirannya
tokoh, yaitu pemikiran keuangan publik yang tertuang tahun 1270 M ke Damaskus menjelang kedatangan
dalam beberapa karya Ibnu Taimiyah dan pemikiran pasukan Mongol. Pada saat itu Ibnu Taimiyah baru
kebijakan fiskal oleh John Maynard Keynes dalam berusia 7 tahun. Ayahnya Abdul Halim diangkat
bukunya The General Theory of Interest and Money. menjadi guru besar dan pimpinan Madrasah
Objek penelitian ini adalah menganalisis perbedaan Sukkariyah. Ibnu Taimiyah menamatkan ilmu
penentuan penerimaan negara dan pengeluaran negara yurisprudensi (fiqh), hadis Nabi, tafsir sl-Qur’an,
dalam Anggaran Penerimaan Belanja Negara menurut matematika dan filsafat pada usia sangat muda.
masing-masing tokoh. Sumber data dalam penelitian (Islahi, 1997: 61-62).
ini yaituAl-Qur’an, hadis, kitab Ibnu Taimiyah Kitab-kitab karya Ibnu Taimiyah sangatlah
tentang keuangan publik dan buku John Maynard beragam meliputi berbagai bidang disiplin keilmuan.
Keynes tentang kebijakan fiskal. Teknik pengumpulan Beberapa karya besar Ibnu Taimiyah yang cukup
data dalam penelitian ini menggunakan teknik terkenal yaitu Majmu’ al-Fatawa, al-Ikhtirayat al-
dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder. Ilmiyah, Tafsir Ibn Taimiyyah, Matba’ Qayyimah,
Teknik dokumentasi dilaksanakan untuk mengkaji Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyah fi Naqd Kalam asy-
dan menelaah data yang berupa dokumen penting Syiah wa’l-Qadariyah, as-siyasah asy-syar’iyah fi
yang berkaitan dengan riset pemikiran keuangan Islah ar-ra’i war-ra’iyah, dan al-hisbah fil-Islam.
publik Ibnu Taimiyah dan pemikiran ekonomi makro (Khan, 1995: 315, 331, 334).
khususnya dalam hal kebijakan fiskal John Maynard 3.3. Sumber-Sumber Penerimaan Negara
Keynes. Hal ini dilakukan dengan menggunakan Menurut Ibnu Taimiyah
beberapa dokumen seperti, buku-buku ekonomi, Menurut Ibnu Taimiyah sumber penerimaan
fatwa, dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan negara meliputi tiga hal yaitu, ghanimah, sedekah
keuangan publik dan kebijakan fiskal. (zakat) dan fa’i(Ibnu Taimiyah, 1969: 57). Pengertian
ghanimah (rampasan perang) ialah harta yang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui
3.1. Pengertian Keuangan Publik pertempuran (Terjemah Al-Qur’an: 267). Berikutnya
Keuangan publik adalah bagian dari ilmu yang dimaksud dengan sedekah menurut Ibnu
ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan-kegiatan Taimiyah adalah zakat yang dikenakan atas harta
pemerintah dalam bidang ekonomi terutama mengenai kekayaan muslim tertentu. Termasuk zakat hasil
penerimaan dan pengeluarannya beserta dengan panen yaitu sepersepuluh (nisful-ushr) yang dipungut
pengaruh-pengaruhnya di dalam perekonomian dari hasil panen biji-bijian atau buah-buahan, juga
(Suparmoko, 2016). Dalam literatur lain disebutkan, zakat atas binatang ternak seperti unta, domba dan
Keuangan publik merupakan suatu kebijakan yang sapi, zakat atas barang dagangan dan zakat atas dua
berkaitan dengan ketentuan, pemeliharaan dan logam mulia, yaitu emas dan perak (Ibnu Taimiyah,
pembayaran dari sumber-sumber yang dibutuhkan 1963:567). Mengenai pembayaran zakat, Ibnu
untuk memenuhi fungsi-fungsi publik dan Taimiyah berbeda pendapat dengan mazhab Hanafi
pemerintahan (Muhamad, 2020: 197). dan mazhab Syafi’i. Mazhab Hanafi membolehkan
3.2. Biografi Ibnu Taimiyah dan Karya-Karya tanpa syarat pembayaran zakat dalam bentuk uang
Ibnu Taimiyah tunai. Sedangkan mazhab Syafi’i menolak secara total
Nama lengkap Ibnu Taimiyah adalah Taqiyudin pembayaran zakat dengan uang tunai. Dalam hal ini
Abu Abbas bin Syekh Syihabudin Abu Mahasin Ibnu Taimiyah berpendapat pembayaran zakat yang
Abdul Halim bin Syekh Majduddin Abu Barakah dilakukan dalam bentuk barang terkadang lebih
Abdus Salam bin Abu Abdullah bin Abu Qasim bermanfaat, tetapi dengan cara tunai boleh jadi akan
Khadir bin Ali bin Abdullah. Dan keluarganya dikenal lebih sangat bermanfaat, tergantung pada realitas
dengan keluarga Ibnu Taimiyah. Ia lahir di Harran, 22 sosial yang ada (Ibnu Taimiyah, 1963:46).
Januari 1263 M (10 Rabi’ al-Awwal 661 H). Adapun istilah fa’i pada awalnya digunakan
Keluarganya sangat dikenal berpendidikan tinggi. untuk menyebut barang rampasan dari musuh tanpa
Ayahnya, Abdul Halim, pamannya Fachruddin dan melalui peperangan. Dasar acuannya adalah firman
kakeknya Majduddin merupakan ulama besar dari Allah SWT dalam surah al-Hasyr (59):6-8.
mazhab Hanbali dan penulis sejumlah buku.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 737
Dan apa saja harta rampasan fa’i yang diberikan memaksa para orang kaya itu untuk melakukan hal
Allah kepada Rasul-Nya dari harta benda mereka, tersebut, terutama jika zakat dan sektor penerimaan
maka untuk mendapatkan itu kamu tidak lainnya tidak memadai”. (Hazm, 1367 H:156-159).
mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula) seekor 3.4. Pos-Pos Pengeluaran Negara Menurut Ibnu
untapun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan Taimiyah
kepada Rasul-Nya terhadap apa saja yang Pos-Pos pengeluaran negara menurut konsep
dikehendaki-Nya dan Allah Maha Kuasa atas segala keuangan publik Ibnu Taimiyah secara garis besar
sesuatu (6). Apa saja harta rampasan fa’i yang ditargetkan untuk, pertama, gaji pembesar, pegawai
diberikan Allah kepada Rasul-Nya dari harta benda negara dan pelaksanan tugas yudisial dan keagamaan,
yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah kedua untuk pembangunan sarana dan fasilitas umum
untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabatanak-anak seperti benteng, jalan, jembatan dan pelabuhan, ketiga
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang untuk pembangunan sarana dan fasilitas penunjang
dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar pendidikan. Disamping itu alokasi pengeluaran negara
diantara orang-orang kaya saja diantara kamu, apa menurut Ibnu Taimiyah juga disesuaikan dengan
yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. sumber penerimaan negara. Sumber penerimaan
Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka negara yang berupa ghanimah dan zakat pos
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. pengeluarannya dilakukan secara khusus sesuai
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya (7). ketentuan yang termaktub secara jelas dalam al-
Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari qur’an.
kampung halaman dan dari harta benda mereka Ketentuan pendistribusian ghanimah dijelaskan
karena mencari karunia dari Allah dan keridhaan- dalam al-Qur’an surat al-Anfal (8):41 yakni:
Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya, Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu
mereka itulah orang-orang yang benar (8). peroleh sebagai rampasan perang, maka
Akan tetapi bagi Ibnu Taimiyah seluruh sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat
penerimaan selain ghanimah dan zakat bisa masuk Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
kategori fa’i. Jenis-jenis fa’i diantaranya (Ibnu ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan
Taimiyah, 1969: 66) : Jizyah yang dikenakan pada kepada apa. yang Kami turunkan kepada hamba Kami
orang Yahudi dan Nasrani, upeti yang dibayar oleh (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari
musuh, hadiah yang dipersembahkan kepada kepala bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha kuasa atas
negara, bea cukai atau pajak tol yang dikenakan pada segala sesuatu.
pedagang dari musuh, denda berupa uang, kharaj, Maksud kutipan ayat di atas adalah seperlima
harta benda tak bertuan, harta benda yang tak dari ghanimah yang berupa harta bergerak
memiliki ahli waris, simpanan atau utang atau barang dialokasikan untuk negara, dalam hal ini dibagikan
rampasan yang pemilik sebenarnya tak bisa kepada Allah da Rasul-Nya, Kerabat Rasul, anak
dikembalikan, berbagai sumber pendapatan lain. yatim, orang miskin dan Ibnu sabil. Sedangkan empat
Berbeda dengan para pemikir Islam lainnya, Ibnu bagian ghanimah dialokasikan untuk mereka yang ikut
Taimiyah tidak membatasi sumber-sumber dalam peperangan (Terjemah al-qur’an: 267). Adapun
penerimaan keuangan dengan zakat dan sumber lain harta tak bergerak seperti tanah, Ibnu Taimiyah
yang disebut secara eksplisit saja. Ibnu Taimiyah menentang pandangan Imam Syafi’i yang harus
membuka lebar-lebar pintu bagi pajak-pajak baru, jika didistribusikan dengan ketentuan di atas. Ibnu
memang diperlukan (Islahi, 1997: 270). Kebolehan Taimiyah mengatakan bahwa amat tergantung kepada
penarikan pajak oleh Ibnu Taimiyah adalah dengan kepala pemerintahan, jika ia berpikir distribusi itu
syarat yaitu ketika sumber penerimaan lain belum sangat dianjurkan, ia bisa mengikuti contoh yang
mencukupi untuk membiayai pengeluaran negara dan ditempuh Rasulullah SAW. Jika ia berpikir demi
pajak hanya dikenakan pada orang-orang kaya saja. kepentingan masyarakat lebih baik tak dibagikan, ia
Sebelum Ibnu Taimiyah, belum pernah ada pemikir bisa mengikuti praktik yang dilakukan Umar bin
Muslim yang berpendapat demikian kecuali Ibnu Khathtab (Islahi, 1997: 273).
Hazm (wafat 1064 M), yang mengatakan tugas orang- Berikutnya penerimaan negara yang berasal dari
orang kaya setiap negeri adalah menolong orang- dana zakat atau sedekah pendistribusiannya
orang miskin dan untuk itu penguasa berkewajiban

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 738
diperuntukkan bagi mereka yang disebutkan Allah swt Pokok pengeluaran lainnya adalah untuk para
dalam QS. At-Taubah ayat 60. gubernur, menteri dan pejabat pemerintah, membayar
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang- gaji para hakim, menyelenggarakan fasilitas
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus pendidikan dan digunakan untuk pembangunan
zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk infrastruktur umum seperti jalan, kanal, jembatan dan
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, lainnya (Taimiyah, 1963, Vol 28 : 562-567).
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang 3.5. Konsep Kepemilikan Menurut Ibnu Taimiyah
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang Ibnu Taimiyah membagi jenis-jenis hak milik ke
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi dalam tiga kelompok, hak milik individual, hak milik
Maha Bijaksana. sosial (kolektif) dan hak milik negara. Hak milik
Akan tetapi menurut Ibnu Taimiyah, bukanlah individu berkaitan dengan perintah mencari karunia
merupakan kewajiban untuk mengeluarkan zakat atau rizki Allah SWT yang diantaranya terdapat dalam
kepada seluruh delapan pokok penerima zakat itu qur’an surat al-jumuah ayat 10. Ayat tersebut
secara merata. Pembagian mereka ditentukan oleh mengindikasikan adanya kepemilikan individu dalam
tingkat kebutuhan dan kepentingannya. Jika salah satu Islam. Hal ini menjelaskan setiap individu memiliki
golongan mustahik zakat dinilai lebih memerlukan hak untuk menikmati hak miliknya, tetapi tidak boleh
ketimbang lainnya, nilai zakat yang lebih besar bisa digunakan secara sewenang-wenang dan bermewah-
digunakan untuknya. Ibnu Taimiyah merujuk pada mewahan serta tidak membuatnya lalai kepada Allah.
dua kriteria tujuan distribusi zakat yaitu memenuhi Dalam transaksi muamalah, Ibnu Taimiyah mencela
kebutuhan umat Islam dan mendukung agama Islam. penggunaan cara-cara yang dilarang untuk memiliki
Jika calon yang berhak menerima zakat tak memenuhi harta seperti pemalsuan, penipuan, mengurangi
kedua kriteria itu, mereka tak harus dimasukkan ke timbangan dan ukuran. Timbulnya hak di satu sisi,
dalam calon penerima zakat (Taimiyah, 1963: Vol. 19: akan menimbulkan kewajiban di sisi lain. Pemilik
257-258, Vol. 25: 40, 76, Vol. 29: 182).Menurut Ibnu harta wajib memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk
Taimiyah, jika penguasa itu tidak adil dan tak diantaranya membayar utang-utang, membantu orang
menggunakan dana zakat untuk mereka yang benar- miskin dan memberi makan orang yang kelaparan
benar membutuhkan, penduduk boleh menolak (Taimiyah, 1969: 22).
membayar zakat kepadanya dan mempunyai hak Hak milik sosial (kolektif) biasanya
untuk secara langsung menyalurkan zakat kepada diperuntukkan bagi kepentingan sosial. Pemiliknya
yang berhak menerimanya (Taimiyah, 1963, Vol. 25: bisa berupa dua orang atau lebih, organisasi atau
81. asosiasi. Contoh khusus tentang kepemilikan harta
Pos pengeluaran negara yang sumber kekayaan secara kolektif adalah wakaf. Pengelola
pendapatannya berasal dari selain ghanimah dan wakaf berkewajiban menggunakan harta itu sesuai
zakat, semuanya digolongkan sebagai hak ekonomi dengan yang dikehendaki pemberi wakaf. Namun,
negara. Menurut Ibnu Taimiyah alokasi Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa harta wakaf bisa
pendistribusian fa’i, tujuan utamanya untuk diganti dengan yang lain yang memberikan manfaat
memelihara kehidupan sosial masyarakat dalam lebih untuk mencapai tujuan. Ibnu Taimiyah
menghadapi serangan kekerasan, baik dari dalam memberikan contoh kebolehan menjual wakaf berupa
maupun luar negeri dan untuk mengembangkan pohon yang tak bisa dipanen untuk membeli pohon
kualitas kehidupan sosial (Islahi, 1997: 277). Secara lain yang bisa dipanen hasilnya (Taimiyah, 1963:
real penerimaan dari fa’i digunakan untuk membiayai 229). Menariknya, dalam pandangannya ia tidak
anggaran pertahanan keamanan termasuk para janda mengesahkan harta wakaf dimanfaatkan oleh orang
perang dan anak-anak mereka. Selain itu fa’i kaya, sebab Islam melarang perputaran harta diantara
digunakan untuk membayar gaji dan upah para orang kaya saja (Taimiyah, 1969 : 31-32). Fatwa Ibnu
penjaga wilayah yakni polisi dan kekuatan penjaga Taimiyah kental sekali akan nilai-nilai moral, bahwa
keamanan, termasuk tenaga administratif dan harta kekayaan selayaknya berfungsi sosial. Contoh
kementerian dari pemerintah. Ibnu Taimiyah lain tentang hak milik sosial (kolektif) adalah sesuai
menganjurkan, jika anggaran penerimaan zakat dan hadits nabi tentang berserikatnya manusia akan air,
ghanimah tidak mencukupi untuk orang fakir dan rumput, dan api. Telah menceritakan kepada kami
miskin, mereka bisa dibantu dari penerimaan fa’i. Abdullah bin Sa’id berkata, telah menceritakan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 739
kepada kami Abdullah bin Khirasy bin Hausyab Asy memangku jabatan tersebut. Pejabat-pejabat yang
Syaibani dari Al Awwam bin Hausyab dari Mujahid menjadi deputi (Nuwwab) di berbagai kota (Amshar),
dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallahu para gubernur (Umara’) yang mewakili kepala
‘alaihi wa sallam bersabda: “Kaum muslimin pemerintahan (Dzawi as-Sulthan) di daerah, kepala
berserikat dalam tiga hal; air, rumput dan api, dan pengadilan, panglima-panglima militer dan
harganya adalah haram” Abu Sa’id berkata, “Yang seterusnya, mulai dari panglima tertinggi sampai yang
dimaksud adalah air yang mengalir.” Namun Ibnu terendah dan juga para pejabat di bidang keuangan,
Taimiyah memandang ketiga ini hanya sebuah misal seperti menteri-menteri urusan keuangan (Wuzara’),
saja. Ia menganjurkan seluruh barang mineral yang pengumpul dana, pengurus dana untuk ilmu
dihasilkan oleh tanah bebas (tanah negara) menjadi pengetahuan dan seni, penarikan pajak kharaj dan
milik kolektif, seperti nafta, emas, perak, garam, zakat serta harta-harta lain yang dimiliki kaum
minyak dan sebagainya (Taimiyah, 1963: 218). muslimin” (Taimiyah, 1969: 18).
Menurut Ibnu Taimiyah, sumber utama dari Suatu kewajiban bagi yang akan mempercayakan
kekayaan negara adalah zakat dan barang rampasan suatu urusan administratif kaum Muslimin kepada
perang (ghanimah) (Taimiyah, 1963, vol.28 : 562). seseorang, untuk menugaskannya kepada orang yang
Ketika dibutuhkan, negara boleh mengenakan pajak di tangannya memenuhi kelengkapan kriteria, yakni
yang adil (Taimiyah, 1963, vol. 30: 342). Barang orang yang paling tepat (Ashlah) yang mampu
temuan yang tidak berhasil dicari siapa pemiliknya mengemban tugas dan tidak menyerahkannya kepada
juga menjadi hak negara (Taimiyah, 1963, Vol. 30: seseorang yang meminta kedudukan (Thalabal
413). Hal yang sama berlaku untuk kekayaan yang tak Walayat) atau yang mengajukan diri meminta
bertuan yakni wakaf (kepada negara), hadiah, dan kedudukan (Taimiyah, 1969: 19). Jika dalam suatu
pungutan denda (Taimiyah, 1969: 61). Walayat (jabatan dalam pemerintahan) lebih menuntut
3.6. Administrasi dan Pengawasan Keuangan kebutuhan akan adanya sikap amanat, orang yang
Publik memiliki kejujuran untuk mengemban amanat adalah
Ibnu Taimiyah sangat mendukung perlunya yang lebih pantasmenduduki posisi tersebut, seperti
penyusunan anggaran dan pengaturan yang keras dalam sektor tugas penyimpanan kekayaan negara.
terhadap keuangan. Ibnu Taimiyah mengatakan: Adapun pada sektor pengeluaran maupun
“Penerimaan itu berada dalam jaminan kepala penyimpanan kas negara, petugasnya sudah
pemerintahan, harus diurus sebaik-baiknya, dalam seharusnya memiliki sifat yang tegas dan amanat.
usaha yang dibenarkan kitab Allah. Administrator Oleh sebab itu, jabatan ini pantas dilimpahkan kepada
harus diangkat, jika urusan itu belum ada yang orang yang tegas dan kuat, tatkala memutuskan suatu
menanganinya. Seorang inspektur jenderal harus pengeluaran dia putuskan dengan ketegasan atau
diangkat untuk mengawasi seluruh administrator dan dilimpahkan kepada pejabat pencatat masalah
kolektor, sesuai dengan kebutuhan. Sesekali keuangan yang dapat dipercaya (Katib al-Amin) yang
pengangkatan petugas itu menjadi urusan yang sangat menyimpan kas negara dengan keahlian (Khibrah)
penting dan merupakan kebutuhan yang penting pula. dan sifat amanat (Taimiyah, 1969: 19).
Jika ketiadaan petugas seperti itu akan membuat Sementara itu, mengenai lembaga pengawasan
seluruh penerimaan negara dibelanjakan tidak yang diperankan oleh institusi Hisbah, maka tujuan
semestinya. Sebab, jika pemenuhan kewajiban itu dari al-Hisbah seperti didefinisikan Ibnu Taimiyah
tergantung kepada suatu hal yang lain, yang terakhir adalah untuk memerintahkan apa yang sering disebut
itu menjadi kewajiban untuk diadakannya. Sesekali sebagai kebaikan (al-Ma’ruf) dan mencegah apa yang
kepala pemerintahan sendiri yang memegang secara umum diketahui sebagai keburukan (al-
portofolio sebagai inspektur jenderal jika pekerjaan itu Munkar) di dalam wilayah yang menjadi kewenangan
sendiri tak terlalu luas dia sendiri mampu menangani pemerintah untuk mengaturnya, mengadili dalam
urusan itu secara efektif” (Taimiyah, 1963. Vol. 31: wilayah urusan umum khusus lainnya, yang tak bisa
86-87). dijangkau oleh institusi biasa (Taimiyah, tth: 18). Ibnu
Pengangkatan pejabat untuk mengurusi perkara Taimiyah mengatakan bahwa seluruh kantor publik
kaum Muslimin ini mutlak harus dilaksanakan. Oleh dalam Islam bertujuan untuk menyeru masyarakat
karena itu, perlu dilakukan pilihan yang amat selektif melakukan yang baik dan mencegah yang jahat,
bagi orang-orang yang pantas (al-Mustahiqqin) untuk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 740
sedangkan lembaga Hisbah, mengurusi tugas seperti ekonominya. Ide defisit anggaran saat itu dianggap hal
itu (Taimiyah, tth: 14). yang aneh. Para pakar ekonomi dunia justru
3.7. Biografi John Maynard Keyness menyarankan penerapan anggaran berimbang
John Maynard Keynes adalah seorang ekonom sehingga para politisi tidak mengetahui bagaimana
asal Inggris sekaligus pemimpin Bank of England menerapkan gagasan Keynes. Tahun 1932 Franklin D
yang telah mengubah ilmu ekonomi menjadi suatu Roosevelt menyalahkan Presiden Herbert Hoover
mesin bagi revolusi perubahan sosial saat Inggris yang menjalankan defisit anggaran dan berjanji akan
mengalami badai resesi dan krisis perekonomian. menyeimbangkan anggaran jika ia terpilih menjadi
Keynes lahir di Cambridge, Inggris pada 5 Juni 1883. presiden Amerika Serikat. Keynes kemudian datang
Ayahnya seorang ahli ekonomi Universitas ke Gedung Putih dan mendesak Franklin D.Roosevelt
Cambridge dan Ibunya seorang walikota Cambridge. terus menerapkan defisit anggaran. Namun gagasan
Pendidikan tinggi diperolehnya dari Eton College dan Keynes tak pernah dihiraukan. Setelah Amerika
Universitas Cambridge. Keynes merupakan Serikat dilanda krisis ekonomi dan sosial sangat dalam
mahasiswa berotak cemerlang dan bercita-cita yang tidak bisa diselesaikan dengan segala upaya.
mendirikan perusahaan kereta api. Cita-cita ini tidak FDR baru kemudian mengikuti gagasan Keynes
pernah terwujud, ia justru masuk menjadi pegawai di menjelang Perang Dunia II dengan skala besar demi
Departemen Keuangan. Bosan dengan pekerjaanya, ia mengangkat perekonomian AS. Antara tahun 1939-
keluar dari Departemen Keuangan kemudian memilih 1944 saat suasana perang, Amerika justru
profesi sebagai pengajar di Cambridge sambil menghasilkan produksi berlipat ganda, pengangguran
menyunting sebuah jurnal ekonomi berpengaruh. Ia menurun dari angka 17 % menjadi 1 %. Belum pernah
juga banyak bergaul dengan para artis, para penulis, ada teori ekonomi yang menghasilkan kesuksesan
aktif sebagai pecinta seni hingga Perang Dunia I dramatis ketika diterapkan. Hingga beberapa dekade
meletus. Keynes kemudian dipanggil kembali ke berikutnya, teori Keynes masih berlaku di Amerika
Departemen Keuangan untuk menangani urusan Serikat, bahkan Presiden Nixon dengan bangga
seberang lautan. menyatakan bahwa “kami adalah Keynesian”. Keynes
Tahun 1930, Keynes memimpin revolusi meninggal 5 Juni 1946 (Skousen, 2007, 19: 145).
pemikiran ekonomi yang menantang gagasan 3.8. Karya-Karya Keynes
ekonomi neoklasik bahwa pasar bebas, dalam jangka Keynes pada tahun 1913 menulis: Indian
pendek hingga menengah, akan mengisi seluruh Currency and Finence, yang memperlihatkan
lapangan pekerjaan asalkan tuntutan upah pekerja ketertarikannya pada masalah moneter. Tulisan
tetap fleksibel. Ia berpendapat bahwa permintaan berikutnya tahun 1919 adalah: The Economic
agregat menentukan tingkat seluruh aktivitas ekonomi Consequences of the Peace. Pada tahun 1922 ia
dan kurangnya permintaan agregat akan memicu menulis: A Revision of the Treaty. Kedua buku
pengangguran tingkat tinggi yang bertahan lama. tersebut berdasarkan pengalamannya dalam delegasi
Menurut ekonomi Keynesian, campur tangan perdamaian Versailes (perdamaian untuk mengakhiri
pemerintah diperlukan untuk menstabilkan naik Perang Dunia I) (Keynes, 1936: 211). Tahun
turunnya siklus aktivitas ekonomi. Keynes berikutnya ia menulis: A Tract on Monetary Reform,
mendukung penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang berisi keprihatinannya terhadap perubahan daya
untuk mencegah dampak buruk resesi dan depresi beli uang. Tulisannya yang lain adalah A Treatise of
ekonomi (Keynes, 1936: 209). Money (Risalah Uang) yang terbit tahun 1930. Buku
Pengaruh terbesar Keynes terhadap ini terbit dalam dua volume, volume pertama
perekonomian dunia terletak pada buku karyanya menyajikan tentang arti dan peran uang dalam
yang berjudul The General Theory of Employment, perekonomian murni sedangkan volume kedua
Interest and Money. Menurut Keynes agar masyarakat membahas penerapannya dalam perekonomian
tetap bekerja, pemerintah harus menerapkan defisit (Skousen, 2007: 145). Kemudian pada tahun 1936,
anggaran saat ekonomi negara melemah. Jika tidak Keynes menerbitkan bukunya yang paling terkenal:
maka akan menyebabkan tingkat pengangguran yang The General Theory of Employment, Interest, and
tinggi dan kesengsaraan sosial akan terjadi. Money. Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa
Menurutnya, untuk menghindari penderitaan tersebut, penghasilan dan peluang/lowongan kerja ditentukan
pemerintah harus mengendurkan kebijakan oleh jumlah pengeluaran swasta dan negara. Pendapat

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 741
ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu Keynes, hal tersebut tidak dapat terealisasi dalam
penyimpangan dan tradisi Neo-klasik dan akhirnya semua kondisi ekonomi. Adanya pengangguran yang
menciptakan mazhab baru, mazhab ekonomi modern tinggi hingga mencapai 25 % saat peristiwa The Great
yang biasa dikenal dengan sebutan mazhab Keynes. Depression menunjukkan ekonomi dalam keadaan
Selain buku-bukunya itu, Keynes juga menerbitkan bahaya dan harus segera diatasi dan hal tersebut
buku hasil pemikirannya berjudul: How to Payfor the memerlukan campur tangan negara, tidak bisa hanya
War. Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu dengan mengandalkan berjalannya mekanisme pasar.
cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman Sejak itulah negara berperan dalam mengendalikan
perang yakni dengan jalan tabungan paksa (Skousen, inflasi melalui kebijakan fiskal yang berpengaruh
2007: 145). pada permintaan agregat, siklus bisnis dan pendapatan
3.9. Perkembangan Teori Makroekonomi negara (Keynes, 1936: 1).
Kapitalis dan Pandangan Utama Teori Secara garis besarnya pandangan dalam buku
Keynes Keynes tersebut dapat dibedakan dalam dua aspek. Di
Pada tahun 1929-1932 terjadi kemunduran satu pihak buku tersebut mengemukakan beberapa
ekonomi di seluruh dunia, yang bermula dari kritik ke atas pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik
kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat. Periode itu mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat
dinamakan The Great Depression. Pada puncak kegiatan suatu perekonomian. Kritik-kritik tersebut
kemerosotan ekonomi itu, seperempat dari tenaga menunjukkan kelemahan-kelemahan dari pandangan
kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan yang menjadi landasan kepada keyakinan ahli-ahli
nasionalnya (ukuran dari tingkat kegiatan ekonomi ekonomi Klasik bahwa penggunaan tenaga kerja
yang dicapai suatu negara) mengalami kemerosotan penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh selalu
yang sangat tajam. Kemunduran ekonomi yang serius dicapai. Di pihak lain buku tersebut menerangkan
itu meluas ke seluruh dunia-ke negara-negara industri faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan
lain maupun ke negara-negara miskin. Kemunduran ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat
ekonomi tersebut menimbulkan kesadaran kepada pengeluaran agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat
ahli-ahli ekonomi bahwa mekanisme pasar tidak dapat ke atas barang dan jasa adalah faktor utama yang
bekerja secara otomatis menimbulkan pertumbuhan menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga suatu negara.
kerja penuh. Dan teori-teori ekonomi sebelumnya juga Dalam analisisnya Keynes membagi permintaan
tidak dapat menerangkan mengapa peristiwa agregat pada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran
kemunduran ekonomi yang serius tersebut dapat konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal
tertjadi. Ketidakmampuan tersebut mendorong oleh para pengusaha. Dalam analisis makroekonomi
seorang ahli ekonomi Inggris yang terkemuka pada yang ada sekarang pengeluaran agregat dalam
masa tersebut, yaitu John Maynard Keynes, perekonomian meliputi pula pengeluaran pemerintah
mengemukakan pandangan dan menulis buku yang dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat
pada akhirnya menjadi landasan teori makroekonomi dapat dibedakan kepada empat komponen: konsumsi
modern. Pandangan tersebut dikemukakan dalam rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran
buku yang berjudul The General Theory of pemerintah, dan ekspor, (Keynes, 1936). Analisis
Employment, Interest and Money dan diterbitkan pada Keynes tentang pengeluaran agregat ini dikenal
tahun 1936 (Sukirno, 2016: 7). dengan ekonomi empat sektor dengan rumus AE = C
Dalam buku The General Theory of Employment, + I + G + (X – M), dimana AE (Aggregate
Interest and Money, Keynes mengemukakan Expenditure) merupakan pengeluaran agregat yang
pendapatnya bahwa adanya revolusi di Jerman dan menjadi penentu pendapatan suatu negara, C
Rusia, Ia telah menyiapkan aksi untuk menyelamatkan (Consumption) adalah kegiatan konsumsi, I (Invest)
kapitalisme dari pemikiran ekonomi klasik yang merupakan kegiatan Investasi atau penanaman modal,
diusung Adam Smith dan murid-muridnya yang G (Goverment) adalah belanja pemerintah, X (Export)
mengandalkan mekanisme pasar serta meniadakan adalah jumlah kegiatan ekspor suatu negara, dan M
intervensi negara dalam menjalankan perekonomian. (Import) adalah jumlah impor yang dilakukan suatu
Salah satu teori klasik yang dikenal dengan hukum negara (Keynes, 1936).
Say menyatakan “supply its own demand”. Menurut

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 742
3.10. Konsep Kebijakan Fiskal Keynes expectation at least, than for the rate of interest itself.
Kebijakan fiskal merupakan tindakan-tindakan If fiscal policy is used as a deliberate instrument for
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan umum the more equal distribution of incomes, its effect in
melalui kebijakan penerimaan dan pengeluaran increasing the propensity to consume is, of course, all
pemerintah, mobilisasi sumber daya dan penentuan the greater”, (Keynes, 1936: 84).
harga barang dan jasa dari perusahaan (Suparmoko, Hal yang perlu diperhatikan dalam teori Keynes
1997: 257). Musgrave berpendapat bahwa kebijakan ini adalah adanya peran pemerintah sebagai pengatur
fiskal adalah setiap tindakan perpajakan dan kegiatan perekonomian. Disamping itu, pemerintah
pengeluaran tertentu untuk mempengaruhi bukan saja berfungsi untuk mengatur kegiatan
perekonomian dengan tiga cara, yaitu alokasi, perekonomian tetapi juga dapat mempengaruhi
distribusi dan stabilisasi perekonomian (Musgrave, tingkat pengeluaran agregat dalam perekonomian. Di
1993: 5). Sedangkan Samuelson dan Nordhaus satu pihak kegiatan pemerintah melalui pemungutan
menyatakan bahwa kebijakan fiskal adalah proses pajak akan mengurangi perbelanjaan agregat. Akan
pembentukan perpajakan dan pengeluaran masyarakat tetapi pajak tersebut akan dibelanjakan lagi oleh
dalam upaya menekan fluktuasi siklus bisnis dan ikut pemerintah dan langkah tersebut akan meningkatkan
berperan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, pengeluaran agregat (Keynes, 1936). Melalui karya
penggunaan tenaga kerja yang tinggi, bebas dari laju buku The General Theory of Employment, Interest and
inflasi yang tinggi dan berubah-ubah (Samuelson, Money itulah Keynes diakui dan dikenal sebagai
1997: 346). Bapak Ekonomi Makro modern dan teorinya dijadikan
Dalam menjalankan kegiatan perekonomian pijakan untuk diimplementasikan dalam kebijakan
terdapat masalah makroekonomi utama yang akan ekonomi di hampir seluruh negara di dunia.
selalu dihadapi suatu negara. Masalah-masalah Menurut teori keynes, dalam perekonomian tiga
makroekonomi tersebut adalah masalah pertumbuhan sektor intervensi pemerintah sangat penting
ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, keberadaanya. Perekonomian tiga sektor adalah
masalah pengangguran, masalah kenaikan harga- perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga,
harga (inflasi), masalah neraca perdagangan dan sektor perusahaan, dan sektor pemerintah. Dengan
neraca pembayaran (Sukirno, 2016: 9). Pandangan demikian dalam menganalisis perekonomian tiga
Keynes yang pada hakikatnya berpendapat bahwa sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan
perekonomian selalu menghadapi masalah pengaruh pemerintah ke atas kegiatan dalam
pengangguran dan campur tangan pemerintah yang perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam
aktif dalam perekonomian akan dapat membantu perekonomian menimbulkan dua perubahan penting
mengatasi masalah ini. Salah satu bentuk campur dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan
tangan pemerintah yang dapat dilakukan adalah nasional, yaitu: pertama, pungutan pajak yang
menjalankan kebijakan fiskal (Sukirno, 2016: 184). dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran
Secara eksplisit Keynes menyatakan bahwa agregat melalui pengurangan ke atas konsumsi rumah
pendapatan nasional ditentukan oleh konsumsi rumah tangga. Kedua, pajak memungkinkan pemerintah
tangga, pengeluaran investasi, pemerintah,ekspor dan melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan
impor (Keynes, 1936). Adapun variabel-variabel lain perbelanjaan agregat (Sukirno, 2016: 150).
yang menentukan naik turunnya pendapatan nasional Campur tangan pemerintah dalam perekonomian
adalah suku bunga, penerimaan pajak, pendapatan luar akan menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam
negeri, dan nilai tukar. Keynes menyebutkan, sirkulasi aliran pendapatan. Aliran pertama,
“Changes in fiscal policy. In so far as the inducement Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan
to the individual to save depends on the future return kepada pemerintah. Pembayaran pajak tersebut
which he expects, it clearly depends not only on the menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah.
rate of interest but on the fiscal policy of the Ia merupakan sumber pendapatan pemerintah yang
government. Income taxes, especially when they utama. Aliran kedua, Pengeluaran dari sektor
discriminate against ‘unearned’ income, taxes on pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran ini
capital-profits, death-duties and the like are as menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah ke atas
relevant as the rate of interest; whilst the range of barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh
possible changes in fiscal policy may be greater, in sektor perusahaan. Aliran ketiga, Aliran pendapatan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 743
dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga. Aliran pajak yang secara langsung dipungut dari orang yang
itu timbul sebagai akibat dari pembayaran ke atas berkewajiban untuk membayar pajak. Adapun pajak
konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor tak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
rumah tangga oleh pemerintah.Dengan adanya tiga dipindah-pindahkan kepada pihak lain. Salah satu
aliran tersebut corak aliran pendapatan dalam jenis pajak tak langsung yang penting adalah pajak
perekonomian tertutup (perekonomian tiga sektor) impor. Biasanya, pada akhirnya yang akan
diketahui terdapat enam ciri-ciri pokok dari aliran menanggung beban pajak tersebut adalah para
pendapatan dan pengeluarannya. Pertama, konsumen. Yang mula-mula membayar pajak adalah
Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat perusahaan-perusahaan yang mengim-por barang.
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: pembayaran Akan tetapi, pada waktu menjual barang impor
kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan tersebut, pengimpor akan menambahkan pajak impor
kepada faktor-faktor produksi, dan pembayaran pajak yang dibayarnya dalam menentukan harga
pendapatan perusahaan kepada pemerintah. Kedua, penjualannya. Dengan demikian keuntungannya tidak
Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berkurang. Pada akhirnya, para pembeli yang akan
berasal dari dua sumber: dari pembayaran gaji dan membayar pajak, yaitu dalam bentuk harga yang lebih
upah, sewa, bunga dan untung oleh perusahaan, dan tinggi. Contoh lain dari pajak tak langsung adalah
dari pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah. pajak penjualan. Pajak ini biasanya ditambahkan ke
Ketiga. Pemerintah menerima pendapatan berupa harga penjualan yang ditentukan oleh pedagang-
pajak dari perusahaan dan rumah tangga. Pendapatan pedagang. Oleh sebab itu pajak penjualan ber-
tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan kecenderungan akan mengakibatkan kenaikan harga
upah pegawai-pegawai dan untuk membeli barang- (Sukirno, 2016: 154).
barang dan jasa-jasa. Keempat, Pendapatan yang Selanjutnya pajak yang diterima pemerintah akan
diterima rumah tangga (Y) akan digunakan untuk digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
memenuhi tiga kebutuhan: membayar dan membiayai pemerintah. Di negara-negara yang sudah sangat maju
pengeluaran konsumsi (C), disimpan sebagai pajak adalah sumber utama dari perbelanjaan
tabungan (S) dan membayar pajak pendapatan rumah pemerintah. Sebagian dari pengeluaran pemerintah
tangga (T). Dalam persamaan: Y= C + S + T. Kelima, adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan
Dalam gambaran tersebut tetap dimisalkan bahwa dan sebagian lainnya adalah membiayai kegiatan-
tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh lembaga- kegiatan pembangunan. Membayar gaji pegawai-
lembaga keuangan kepada para pengusaha yang pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan
menanam modal. Keenam, Pengeluaran agregat (AE) dan kesehatan rakyat, membiayai perbelanjaan untuk
telah menjadi bertambah banyak jenisnya, yaitu angkatan bersenjata, dan membiayai berbagai jenis
disamping pengeluaran konsumsi (C) dan Investasi infrastruktur yang penting artinya dalam
(I), sekarang termasuk pula pengeluaran pemerintah pembangunan adalah beberapa bidang penting yang
(G). Dalam persamaan AE = C + I + G (Sukirno, akan dibiayai pemerintah. Perbelanjaan-perbelanjaan
2016: 151-152). tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat dan
Dalam kebijakan fiskal konvensional sumber mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara.
penerimaan negara terbesar berasal sektor perpajakan. Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan
Sumber dana pajak diperoleh dari pungutan pajak ke dalam suatu periode tertentu tergantung kepada
atas rumah tangga dan perusahaan. Secara garis banyak faktor, diantaranya jumlah pajak yang akan
besarnya berbagai jenis pajak yang dipungut diterima, tujuan-tujuan kegiatan ekonomi jangka
pemerintah dapat dibedakan kepada dua golongan, pendek dan pembangunan ekonomi jangka panjang,
yaitu pajak langsung dan pajak tak langsung. Pajak dan pertimbangan politik dan keamanan (Sukirno,
langsung berarti jenis pungutan pemerintah yang 2016: 168).
secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib 3.11. Peranan Kebijakan Fiskal dalam Sistem
membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan Ekonomi Kapitalis
perusahaan yang menjalankan kegiatan dan Dengan menggunakan kebijakan fiskal
memperoleh keuntungan wajib membayar pajak. pemerintah dapat mempengaruhi besarnya jurang
Pajak yang dipungut dan dikenakan ke atas deflasi atau jurang inflasi yang ada dalam
pendapatan mereka dinamakan pajak langsung, yaitu perekonomian. Apabila terdapat jurang deflasi,

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 744
tingkat kegiatan ekonomi belum mencapai potensinya 3.12. Konsep Kepemilikan dalam Sistem
yang maksimal dan pengangguran terjadi. Dalam Ekonomi Kapitalis
keadaan seperti ini pengeluaran agregat perlu Dasar filosofis pemikiran ekonomi kapitalis
dinaikkan. Kebijakan pemerintah itu akan menaikkan bersumber dari tulisan Adam Smith dalam bukunya
tingkat kegiatan ekonomi dan mengurangi An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
pengangguran. Langkah yang paling mudah yang of Nations yang ditulis pada tahun 1776. Isi buku
dapat dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan itu tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran tingkah
adalah dengan menambah jumlah pengeluarannya. laku ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut
Bersama dengan langkah ini, untuk menjamin agar kemudian menjadi sistem ekonomi, dan pada akhirnya
jurang deflasi dapat diperkecil sejauh mungkin, mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu
pemerintah dapat pula mengurangi pajak yang gaya hidup (way of life). Smith berpendapat motif
dipungutnya dari para penerima pendapatan dan manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah atas
perusahaan-perusahaan. Menurut Keynes kebijakan dasar dorongan kepentingan pribadi, yang bertindak
fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia
yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal mengerjakan apa saja asal masyarakat sedia
pengeluaran agregat dapat ditambah dan langkah ini membayar. Motif kepentingan individu yang didorong
akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat oleh filsafat liberalisme kemudian melahirkan sistem
penggunaan tenaga kerja (Veritia, dkk., 2019: 17). ekonomi pasar bebas, pada akhirnya melahirkan
Langkah-langkah yang dijalankan pemerintah ini ekonomi kapitalis.
berkecondongan akan menimbulkan anggaran belanja Ciri ekonomi kapitalisme merupakan sebuah
defisit. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa sistem organisasi ekonomi kepemilikan privat
kebijakan anggaran belanja defisit adalah salah satu (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah,
langkah pemerintah yang dapat dilakukan untuk pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya)
mengatasi depresi dan pengangguran. Di dalam masa dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam
dimana jurang inflasi wujud, yaitu pengeluaran kondisi-kondisi yang sangat kompetitif. Perusahaan
agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk milik swasta merupakan elemen paling pokok dari
memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa, kapitalisme. Hal tersebut sangat memengaruhi
kebijakan anggaran belanja surplus perlu dilakukan. distribusi kekayaan serta pendapatan karena individu-
Pada waktu itu pemerintah perlu mengurangi individu diperkenankan untuk menghimpun aktiva
pengeluarannya. Apabila langkah ini belum mampu dan memberikannya kepada para ahli waris secara
untuk mengatasi masalah kenaikan harga-harga yang mutlak apabila mereka meninggal dunia. Ia
berlaku, pemerintah dapat pula mengurangi memungkinkan laju pertukaran yang tinggi oleh
pengeluaran agregat yang berlebihan itu dengan karena orang memiliki hak pemilikan atas barang-
menaikkan tingkat dan jumlah pajak yang dipungut barang sebelum hak tersebut dapat dialihkan kepada
dari berbagai golongan masyarakat. Apabila pada pihak lain.
mulanya anggaran belanja pemerintah adalah dalam Kapitalisme sangat erat hubungannya dengan
keadaan seimbang, pengurangan pengeluarannya di pengejaran kepentingan individu. Menurut Smith,
satu pihak dan kenaikan pendapatan pajaknya di lain setiap individu seharusnya diperbolehkan mengejar
pihak, akan menyebabkan anggaran belanja menjadi kepentingannya sendiri tanpa adanya campur tangan
berbentuk anggaran belanja surplus (Sukirno, 2016: pihak pemerintah, untuk mencapai yang terbaik di
187). Efek dari kebijakan fiskal yang dijalankan masyarakat maka ia seakan-akan dibimbing oleh
tersebut adalah apabila pemerintah secara aktif tangan yang tak tampak (the invisible hand). Ekonomi
menggunakan kebijakan anggaran belanjanya sebagai kapitalis memiliki tiga prinsip dasar, yaitu, kebebasan
alat untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi memiliki harta secara perseorangan, kebebasan
maka masalah depresi, pengangguran dan inflasi dapat ekonomi dan persaingan bebas, dan kekuatan modal
dikurangi keseriusannya dan gerak naik turun siklus untuk menikmati hak kebebasan dan mendapatkan
perusahaan dapat diperkecil. Dengan demikian hasil yang sempurna (Riva’i, 2009: 219).
kegiatan ekonomi negara berjalan dengan lebih stabil
(Sukirno, 2016: 187-188).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 745
3.13. Perbedaan Pemikiran Keuangan Publik menerapkan defisit anggaran. Terkait dengan
Ibnu Taimiyah VS Kebijakan Fiskal administrasi dan pengawasan, dalam keuangan publik
Keynesian Ibnu Taimiyah terdapat lembaga hisbah yang
Perbedaan pemikiran keuangan publik Ibnu berwenang dan bertanggung jawab mengawasi para
Taimiyah dengan Kebijakan Fiskal Keynesian aparat yang diberi amanah dalam bidang keuangan
meliputi beberapa hal, diantaranya landasan hukum, publik sekaligus mengawasi kejujuran mekanisme
tujuan pelaksanaan keuangan publik atau kebijakan jual beli di pasar. Sedangkan dalam kebijakan fiskal
fiskal, konsep kepemilikan yang diakui dalam Keynes tidak ada lembaga hisbah (pengawasan).
ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis, sumber Berikutnya berkaitan dengan kriteria pemangku
penerimaan negara dan alokasi belanja negara, kebijakan keuangan publik Ibnu Taimiyah, harus
administrasi dan pengawasan, serta kriteria pemangku memenuhi syarat-syarat memahami hukum Islam,
kebijakan fiskal. jujur, amanah, kuat dan memiliki kompetensi di
Landasan hukum dalam kebijakan keuangan bidang keuangan publik. Sedangkan kriteria
publik Ibnu Taimiyah berdasarkan al-qur’an, as- pemangku kebijakan fiskal dalam konsep Keynes,
sunnah, ijma’ sahabat dan qiyas baik dalam syaratnya adalah memahami regulasi tentang
menentukan sumber penerimaan negara maupun Keuangan Negara (Kebijakan Fiskal), dan profesional
dalam pos pengeluarannya. Sedangkan landasan di bidangnya.
hukum kebijakan fiskal Keynes berdasarkan Uraian mengenai perbedaan pemikiran keuangan
perundang-undangan buatan manusia, seperti publik Ibnu Taimiyah dan Keynes tersebut dapat
Undang-Undang Keuangan Negara, Undang-Undang dipahami secara ringkas dalam tabel 1.1.
Perpajakan dan sebagainya. Tujuan pelaksanaan dari Tabel 1.1: Perbedaan Pemikiran Keuangan Publik
implementasi keuangan publik Ibnu Taimiyah adalah Ibnu Taimiyah Vs Kebijakan Fiskal Keynesian
untuk kesejahteraan material dan spiritual. No Keterangan Keuangan Publik Kebijakan
Kesejahteraan material dengan target utama Ibnu Taimiyah Fiskal Keynes
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat berupa, 1. Landasan Al-Qur’an, Al- Peraturan atau
sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan Hadis, Ijma’ Perundang-
keamanan serta kesejahteraan spiritual berupa Sahabat dan undangan
keridhoan Alloh SWT dengan memenuhi semua Qiyas buatan
ketentuan syari’at. Sedangkan kebijakan fiskal manusia
Keynesian bertujuan untuk meraih kesejahteraan 2. Tujuan Kesejahteraan Kesejahteraan
material saja terutama untuk mencukupi semua material dan material
pengeluaran negara dalam menjalankan perannya spiritual
kepada rakyat. 3. Konsep Islam mengakui Mengakui
Selanjutnya konsep kepemilikan dalam keuangan Kepemilikan kepemilikan kepemilikan
publik Ibnu Taimiyah mengakui tiga jenis individu, individu
kepemilikan yaitu, kepemilikan individu, kepemilikan kepemilikan
sosial dan kepemilikan negara. Adapun konsep umum dan
kepemilikan ekonomi kapitalis yang dianut oleh kepemilikan
pemikiran Keynes lebih menitikberatkan pada negara
kepemilikan individu terutama dalam pemilikan 4. Sumber Ghanimah, Pajak
perusahaan yang menjalankan roda perekonomian. Penerimaan sedekah (zakat),
Dalam keuangan publik Ibnu Taimiyah sumber Negara utama dan fa’i
penerimaan negara alokasi pengeluaran negara 5. Pos Belanja Gaji aparatur Gaji aparatur
ditetapkan menurut sumber hukum Islam, seperti Negara pemerintahan, pemerintahan,
ghanimah, zakat, fa’i, hasil pengelolaan sumber daya pembangunan pembangunan
alam dan sebagainya bukan bertumpu pada pajak, fasilitas umum, fasilitas umum,
sedangkan kebijakan fiskal Keynes menjadikan pajak biaya pendidikan biaya
sebagai sumber pendapatan negara yang utama dan dan kesehatan, pendidikan dan
pengeluaran negara disesuaikan dengan perundang- kesehatan,
undangan keuangan negara yang berlaku serta

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 746
No Keterangan Keuangan Publik Kebijakan yang lebih merata, tidak menimbulkan dampak deflasi
Ibnu Taimiyah Fiskal Keynes maupun inflasi dan tidak membebani masyarakat.
6. Administrasi Adanya lembaga Tidak adanya Dalam pemikiran keuangan publik Ibnu Taimiyah,
dan hisbah lembaga instrumen bunga dilarang karena hal tersebut
Pengawasan Pengawasan termasuk transaksi yang diharamkan menurut syari’at
7. Kriteria Memahami Memahami Islam yang dinyatakan secara tegas dalam al-qur’an
pemangku hukum Islam, regulasi dan al-hadis. Dalam surah al-baqarah: 275 secara jelas
kebijakan jujur, amanah, tentang dinyatakan bahwa jual beli dihalalkan, dan riba
kuat dan Keuangan diharamkan. Dan dalam Islam mata uang yang
memiliki Negara digunakan mengandung bahan yang bernilai tinggi
kompetensi di (Kebijakan yaitu emas dan perak yang setara antara nilai nominal
bidang keuangan Fiskal), dan dan nilai intrinsiknya. Sedangkan dalam ekonomi
publik profesional kapitalis uang yang digunakan adalah uang kartal
yang tidak setara nilainya antara nilai nominal dan
Dari tabel perbedaan antara keuangan publik nilai intrinsik (bahan pembuatan uang) sehingga
Ibnu Taimiyah dan kebijakan fiskal Keynesian volatilitas nilainya sangat tinggi dan menjadi sumber
diketahui bahwa pemikiran kebijakan fiskal pemicu inflasi.
Keynesian memiliki sisi kelemahan. Hal tersebut Adapun persamaan pemikiran Ibnu Taimiyah
diantaranya adalah berupa kebijakan defisit anggaran dengan Pemikiran John Maynard Keynes tentang
yaitu pengeluaran negara lebih besar daripada keuangan publik atau kebijakan fiskal terletak pada
penerimaan negara. Kebijakan defisit anggaran dapat beberapa hal, yaitu dari sisi tujuan kebijakan keuangan
memicu pertambahan utang negara baik dalam jumlah publik, penggunaan beberapa belanja negara,
pokok utang dan juga jumlah bunganya yang semakin komponen penerimaan negara dan peran negara dalam
meningkat. Hal ini akan membebani APBN negara. mengatur keberhasilan keuangan publik. Tujuan
Selanjutnya titik tumpu pendapatan negara dari sektor kebijakan keuangan publik ataupun kebijakan fiskal
pajak, membuat masyarakat semakin terkurangi adalah untuk mencapai kesejahteraan ekonomi bagi
pendapatan pribadinya (disposible income )dan secara seluruh rakyat. Selanjutnya pada pos pengeluaran atau
otomatis mengurangi tingkat belanja negara persamaannya adalah dalam hal
kesejahteraanmasyarakat secara individu. penggunaan anggaran negara untuk menggaji para
Pengendalian kebijakan fiskal dengan cara menaikkan aparatur negara, membiayai pertahanan dan keamanan
pajak pada saat inflasi dan menurunkan pajak pada negara, untuk pembangunan fasilitas publik seperti
saat deflasi, tidak memberikan solusi bagi kestabilan jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan pasar, serta
ekonomi dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak pembangunan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Dari
mampu menyelesaikan masalah inflasi maupun sisi sumber penerimaan negara terdapat persamaan
deflasi secara tuntas dan terus dibayang-bayangi oleh pendapatan dari komponen bea cukai kegiatan ekspor-
terjadinya resesi dan depresi ekonomi. Kebijakan impor serta pajak. Berkaitan dengan intervensi atau
fiskal ini juga dipengaruhi oleh kebijakan moneter peran negara dalam kebijakan keuangan publik sama-
yang menjadikan suku bunga sebagai instrumen. sama berupaya untuk mengatasi pengangguran dan
Keduanya memiliki potensi masalah yang sama yaitu mengentaskan kemiskinan yang berdampak pada
memicu terjadinya inflasi dan deflasi dikarenakan disposable income masyarakat dan berpengaruh pada
transaksi bunga sebenarnya tidak ada transaksi tingkat konsumsi dan tingkat investasi secara agregat.
penyeimbang dalam kegiatan ekonomi secara riil
sehingga menyebabkan nilai uang semakin rendah dan 4. KESIMPULAN
harga barang semakin naik. Pemikiran keuangan publik Ibnu Taimiyah kental
Berbeda dengan konsep keuangan publik Ibnu dengan nilai-nilai moral Islam atau nilai-nilai ilahiyah.
Taimiyah yang lebih mengutamakan penerimaan Berbeda dengan pemikiran kebijakan fiskal John
negara dari ghanimah, zakat, fa’i, dan hasil Maynard Keynes yang meniadakan aspek agama
pengelolaan kepemilikan umum (Sumber Daya tertentu dan lebih mendasarkan pada asas manfaat
Alam). Hal tersebut dapat memberikan dampak atau kepentingan tertentu. Dalam Islam semua
keadilan dan kesejahteraan ekonomi pada masyarakat aktivitas manusia termasuk konsep keuangan publik

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 747
Ibnu Taimiyah terikat dengan hukum Islam yang Khan, Qamaruddin. 1992. The Political Thought of
diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu, mubah, Ibn Taimiyah ; Terjemahan oleh Anas Mahyudin.
makruh, sunnah, halal, dan haram. Penentuan sumber Bandung: Pustaka.
penerimaan negara dan alokasi pengeluaran negara M. Suparmoko, 1997. Keuangan Negara dalam Teori
dalam keuangan publik Ibnu Taimiyah meninggalkan dan Praktik, cet. VII, Yogyakarta: BPFE –
dari aspek yang diharamkan dalam agama Islam. Yogyakarta.
Sedangkan kebijakan fiskal konsep Keynes yang Muhamad. 2020. Makroekonomi Islam Suatu
menjadi bagian dari sistem ekonomi kapitalis berpijak Pengantar. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
pada nilai-nilai kebebasan atau laizzes faire, tidak Nursiyono, Joko Ade dan Febry Wahyuningtyas.
terikat dengan aturan halal dan haram. Konsep 2017. Pengantar Statistika Dasar. Bogor : In
keuangan publik Ibnu Taimiyah mengutamakan Media.
tercapainya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh Paul Samuelson dan William D. Nordhaus. 1997.
lapisan masyarakat secara merata. Sedangkan Macroeconomics: Fourteent Edition,
kebijakan fiskal Keynes juga bertujuan untuk (Makroekonomi: Edisi Keempat belas), alih
mencapai kesejahteraan masyarakat tetapi dengan bahasa Haris Munandardkk, cet. IV. Jakarta:
mekanisme yang berbeda dengan keuangan publik Penerbit Erlangga.
Islam, kebijakan fiskal Keynes berangkat dari titik Richard A. Musgrave dan Peggy B. Musgrave. 1993.
awal untuk menghindarkan diri dari deflasi dan inflasi Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek,
yang mengganggu kestabilan ekonomi. Campur Edisi 5, alih bahasa Alfonsus Sirait. Jakarta:
tangan negara selalu ada dalam konsep keuangan Erlangga.
publik Ibnu Taimiyah dalam keadaan perekonomian Rivai, Veithzal dan Andi Buchari. 2009. Islamic
negara stabil maupun tidak stabil, sedangkan dalam Economics. Jakarta: Bumi Aksara.
kebijakan fiskal Keynes intervensi negara hanya Skousen, Mark. 2007. The Big Three in Economics.
dilakukan saat ekonomi dalam keadaan sangat genting New York: M.E. Sharpe, Inc.
atau perekonomian negara hampir mati. Sukirno, Sadono. 2016. “Pengantar Teori
Makroekonomi”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
5. UCAPAN TERIMA KASIH Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu Suparmoko, M. 2016. Pengantar Ekonomi Makro.
kelancaran dalam penerbitan artikel ini. Semoga ilmu Bogor: In Media.
yang disampaikan bermanfaat untuk berbagai Taimiyah, Ibnu. 1963. Majmu’ Fatawa Shaikh al-
kalangan khususnya bagi para akademisi, penggiat Islam. Riyad: Matabi al-Riyad.
ekonomi Islam dan masyarakat umum. Taimiyah, Ibnu. 1969. Al-Siyasah al-Syar’iyyah fi
Ishlah al-Ra’i wa al-Ra’iyyah. Mesir: Dar al-
6. REFERENSI Kitab al ‘Arabi.
Hazm, Ibn. 1367 H. Al-Muhalla. Mesir: Maktabah an- Taimiyah, Ibnu. 2004. Tugas Negara Menurut Islam;
Nahdah. Terjemahan oleh Arif Maftuhin Dzofir dari
Islahi, A.A. 1997. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Publik Duties in Islam, The Institution of the
Terjemahan oleh Ansyari Thayib. Surabaya: PT Hisba (1985) Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bina Ilmu. Taimiyah, Ibnu. Tth. Al-Hisbah fi al-Islam aw
Keynes, John Maynard. 1936. The General Theory Of Wazifah al-Hukumah al-Islamiyah, (Ttp: Dar al
Employment Interest and Money. Hardcourt: Kitab al ‘Arabi).
Brace and Word.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like