You are on page 1of 14

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN BERBASIS MOBILE PADA CAFE

CUANMASS COFFE MENGGUNAKAN METODE WATERFALL


1
Fakhrul Rozi Alfathoni1, 2Ir. Aprilia Hananto M.Kom., P.hD2, Dr. Shofa Shofiah Hilabi, M.Kom3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,Universitas Buana Perjuangan Karawang,
Jawa Barat, Indonesia
Email : si21.fakhrulalfathoni@mhs.ubpkarawang.ac.id

ABSTRACT
The development of information technology can contribute to the growth of businesses or
enterprises. Currently, we often come across various changes and innovations aimed at maximizing the
use of technology to achieve company goals. Due to its ability to enhance service efficiency and
effectiveness, the implementation of this technology has significant impact. Cuanmass Coffee, a micro,
small, and medium-sized enterprise (MSME) selling various types of food and beverages, still relies on
manual methods to serve customers and poorly record their orders. Currently, customers still depend on
third-party platforms like GrabFood to purchase and view Cuanmass Coffee's product catalog. The author
has chosen to implement a mobile application system using the Flutter platform and create an Entity
Relationship Diagram (ERD), Use Case, and Navigation Design to improve the utilization of current
Android smartphones. To start using this application, users will be prompted to log into their accounts to
access the menu. Additionally, customers can easily view Cuanmass Coffee's product catalog and use the
application to make purchases. By entering relevant data into the server, customers can select and
purchase the desired items. Subsequently, payment information will be provided. The Cuanmass Coffee
application is developed using the Waterfall method, with the hope that by creating an e-commerce
application, customers will find it easier to purchase Cuanmass Coffee products without relying on third-
party platforms.

Keywords: Mobile, Technology, Cuanmass cofffe, ERD, Usecase, Waterfall

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dapat berkontribusi pada pertumbuhan bisnis atau
perusahaan. Saat ini, kita sering menemui berbagai perubahan dan inovasi yang bertujuan untuk
memaksimalkan penggunaan teknologi guna mencapai tujuan perusahaan. Berkat kemampuannya dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan, implementasi teknologi ini memiliki dampak yang
signifikan. Cuanmass Coffee, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjual berbagai
jenis makanan dan minuman, masih mengandalkan metode manual dalam melayani pelanggan dan
mencatat pesanan mereka dengan buruk. Saat ini, pelanggan masih bergantung pada platform pihak ketiga
seperti GrabFood untuk membeli dan melihat katalog produk Cuanmass Coffee. Penulis telah memilih
untuk menerapkan sistem aplikasi mobile menggunakan platform Flutter dan membuat Entity
Relationship Diagram (ERD), Use Case, dan Perancangan Navigasi untuk meningkatkan penggunaan
smartphone Android saat ini. Untuk memulai menggunakan aplikasi ini, pengguna akan diminta untuk
masuk ke akun mereka agar dapat mengakses menu. Selain itu, pelanggan dapat dengan mudah melihat
katalog produk Cuanmass Coffee dan menggunakan aplikasi ini untuk melakukan pembelian. Dengan
memasukkan data yang relevan ke dalam server, pelanggan dapat memilih dan membeli barang yang
diinginkan. Selanjutnya, informasi pembayaran akan disediakan. Aplikasi Cuanmass Coffee
dikembangkan menggunakan metode Waterfall, dengan harapan bahwa dengan menciptakan aplikasi e-
commerce ini, pelanggan akan lebih mudah membeli produk Cuanmass Coffee tanpa harus bergantung
pada platform pihak ketiga.

Kata kunci : Mobile, Teknologi, Cuanmass cofffe, ERD, Usecase, Waterfall


1. Pendahuluan
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat melakukan transaksi jual
beli secara online. Pertumbuhan internet dan perangkat mobile yang sangat canggih, serta kemudahan
akses informasi dan komunikasi, membuat e-commerce semakin populer dan menjadi pilihan yang
disukai masyarakat. Perkembangan e-commerce juga didorong oleh perilaku konsumen yang semakin
familiar dengan digitalisasi. Konsumen saat ini cenderung untuk memilih melakukan pembelian secara
online karena kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh ecommerce, seperti pembelian 24 jam,
pilihan produk yang lebih luas, pengiriman yang lebih cepat dan harga yang lebih rendah. Di samping itu,
ecommerce juga membawa dampak positif bagi pemerintah dan industri, seperti meningkatnya
pendapatan negara dari pajak, peningkatan produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kompetisi yang
menguntungkan bagi konsumen. Namun pengembangan aplikasi e-commerce masih banyak hambatan
yang dihadapi, seperti masalah keamanan, integrasi sistem, dan pemeliharaan aplikasi.
E-commerce adalah berbisnis melalui media elektronik atau internet. Transaksi penjual dan
pembeli dapat diproses sebagai transfer uang elektronik, yaitu. tanpa pertemuan tatap muka. Konsumen
hanya dapat melihat berbagai produk melalui aplikasi yang disediakan penjual dan memesan produk yang
dibutuhkan secara online. Secara umum, platform Android dianggap sebagai salah satu sumber daya e-
commerce yang paling banyak digunakan. Oleh karena itu, alasan menggunakan aplikasi seluler Android
untuk pengembangan toko online sangat cocok. Aplikasi berbasis Android ini tidak hanya memiliki basis
pengguna yang besar, tetapi juga mudah digunakan, karena fleksibilitas Android menjadi salah satu
alasan mengapa banyak orang dapat menggunakannya. Cuanmass Coffee sendiri memiliki kedai kopi di
gedung komersial yang disewakan yang digunakan sebagai kedai kopi itu sendiri dengan desain bertema
industrial. Oleh karena itu, Cuanmass Coffee mengembangkan aplikasi mobile khusus untuk
memudahkan konsumen memesan tanpa harus melalui pihak ketiga seperti GrabFood yang berperan
sebagai perantara pemesanan produk.
Dalam Kajian (Latifahul Hasanah et al., 2020) “Perancangan E-Commerce Penjualan Aksesoris
Haji di Toko Ar’raudhah Purwokerto Menggunakan Model Waterfall”. Dengan perkembangan teknologi
saat ini mempengaruhi semua orang, memudahkan setiap orang untuk melakukan berbagai hal mulai dari
berbelanja hingga transaksi internet tanpa pertemuan langsung. Akibatnya, dibuatlah sistem penjualan
dengan tujuan agar konsumen dapat bertransaksi dengan cepat, sehingga pendapatan Cuanmass Coffee
akan meningkat secara signifikan (Latifahul Hasanah et al., 2020) Hasil penjualan pada bulan Oktober-
Desember di Cuanmass Coffee 3 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Penjualan Point Coffee Periode Oktober – Desember 2022 pada Cuanmass Coffe
Jumlah
No Bulan Net. Sales
Cup
1. Oktober Rp. 29.800.000,- 3.167
2. November Rp. 37.500.000,- 3.468
3. Desember Rp. 56.000.000,- 3.724
Pada tabel diatas adalah data penjualan Cuanmass Coffee yang menjadi sample untuk menjadi
bahan dari penelitian ini. Bisa dilihat pada bulan November terjadi penurunan sales penjualan yang cukup
drastis tidak seperti pada biasanya. Hal ini menjadi sebuah pusat perhatian untuk menangani
permasalahan ini yang sangat berdampak dengan omset yang di dapatkan. Namun pada bulan Desember
terjadi peningkatan Kembali untuk penjualan beserta Cup yang di dapatkan, sehingga terjadi
peningkatan omset yang cukup signifikan. Maka dari itu, dari segi pelayanan dan promosi juga
berpengaruh besar dalam meningkatkan penjualan dan omset pada cuanmass coffe tersebut. Di Cuanmass
Coffee untuk pemesanan produk masih menggunakan sistem pihak ketiga untuk melakukan
pembeliannya. Sehingga membuat konsumen merasa tidak efektif dalam melakukan pemesanan dan hal
ini juga berpengaruh penting pada omset penjualan yang
didapatkan.
Fokus kepada permasalahan penelitian ini yang terjadi pada menurunnya penjualan Cuanmass
Coffee yang disebabkan belum adanya aplikasi yang dapat membantu proses peningkatan penjualan
Cuanmass Coffee secara online. Hal ini menyebabkan kurangnya informasi dan jangkauan promosi yang
terbatas mengakibatkan pemesanan dan transaksi secara online menurun.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Coffe Shop
"Cafe’’" dalam bahasa Perancis berarti "kopi". Coffee shop adalah tempat di mana pelanggan
dapat menikmati minuman kopi dan makanan ringan dengan spesialisasi mereka dalam suasana yang
nyaman dan informal. Coffee shop biasanya memberikan pelayanan yang lebih cepat karena makanan
yang disajikan sudah siap untuk dimakan, meskipun mereka tidak menyediakan pelayanan penuh seperti
makan malam formal atau hidangan resmi.
2.2. Perancangan
Perancangan merupakan suatu kegiatan yang tujuannya untuk merancang suatu sistem baru yang
dapat memecahkan masalah – masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan dengan memilih alternatif
sistem yang terbaik (Isa, 2021).
2.3. Android
Android awalnya dikembangkan oleh perusahaan startup Android, Inc. Pada tahun 2005, Google
mengakuisisi Android dan mengambil alih pengembangannya bersama tim pengembangnya sebagai
bagian dari rencananya untuk memasuki pasar mobile.

2.4. Aplikasi
Aplikasi merupakah sebuah subkelas dari suatu perangkat lunak komputer dan memanfaatkan
kemampuan komputer sebagai penerapannya, sebagai penyimpanan suatu hal, data, permasalahan,
pekerjaan kedalam suatu sarana atau bahkan kedalam sebuah wadah yang bias di pakai sebagai penerapan
dan pengimplementasian terkait suatu hal atau persoalan yang ada sampai beralih menjadi bentuk yang
baru tanpa menghilangkan poin dasar dari berbagai hal diatas, seperti data, persoalan dan keharusan itu
sendiri. Dan aplikasi ialah suatu perangkat computer yang siap pakai bagi user, seperti dalam
mengerjakan suatu tugas yang di input oleh pengguna (Wyzer et al., 2011).
2.5. E- Commerce
Banyak bidang telah dipengaruhi oleh kemajuan besar dalam teknologi komputer dan telekomunikasi.
Teknologi sekarang memungkinkan bisnis yang dulunya dilakukan di pasar tradisional, pusat
perbelanjaan, mal, supermarket, atau tempat lain untuk beroperasi. Kecepatan, efisiensi biaya, dan
kenyamanan yang lebih besar adalah beberapa keuntungan dari model bisnis baru ini. Proses penjualan
barang atau jasa dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, dengan keuntungan bagi semua pihak yang
terlibat. Salah satu teknologi baru dalam dunia bisnis adalah belanja online, yang memungkinkan produk
yang dijual oleh toko dipasarkan secara elektronik atau online. Perdagangan elektronik juga mencakup
pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran barang, layanan, atau informasi melalui jaringan
komputer, termasuk Internet. Tujuan utama perdagangan elektronik adalah untuk memungkinkan orang
untuk membeli barang dan jasa lebih mudah (Ilham et al., 2023).
2.6 Pengujian Blackbox Testing
Black box testing adalah suatu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada
fungsionalitasnya tanpa memerlukan pengetahuan tentang struktur internal program (tanpa pengetahuan)
(Permatasari et al., 2020). Metode pengujian ini menekankan pada hasil eksekusi melalui penggunaan
data uji dan memverifikasi bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik. Pengujian perangkat lunak
dilakukan tanpa perlu mengungkapkan rincian hasil perangkat lunak, namun lebih berfokus pada
pengamatan nilai output berdasarkan nilai input yang diberikan kepada perangkat lunak tersebut (Febrian
et al., 2020)..

3. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode Waterfall. Metode Waterfall menurut
Ian Sommerville (2011,30), adalah metode yang memiliki tahapan utama dari Waterfall model yang
mencerminkan aktifitas pengembangan dasar. Terdiri dari 4 (empat) tahapan pada metode Waterfall,
yaitu analisis kebutuhan (requirement analysis), desain sistem (system design), implementasi
(implementation),dan pengujian (testing).

Gambar 1. Metode waterfall menurut (Rosa & Shalahuddin, 2013)


1.1. Requirement (analisis kebutuhan)
Pada tahan ini yang dilakukan adalah analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini, data dapat
dikumpulkan melalui penelitian, seperti melakukan wawancara atau studi literature. Sistem analisis
mengekstraksi informasi sebanyak mungkin dari pengguna untuk memungkinkan sistem komputer
melakukan tugas yang diperlukan oleh pengguna. Pada fase ini dibuat dokumen kebutuhan atau dapat
dikatakan informasi tentang keinginan pengguna dalam kaitannya dengan pembuatan sistem. Dokumen
ini akan menjadi salah satu acuan analisis sistem untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa
pemrograman.
1.2. Sistem Desain (Desain sistem)
Dalam proses desain, sistem ini menerjemahkan persyaratan desain perangkat lunak yang dapat
dievaluasi sebelum pengkodean. Pada proses ini sangat memfokuskan pada struktur data, arsitektur
perangkat lunak, rendering antarmuka pengguna, dan detail prosedural (algoritma). Langkah ini
membuat dokumen yang disebut Persyaratan Perangkat Lunak. Pengembang menggunakan dokumen
ini untuk membangun sistem.
1.3. Coding and testing (menulis kode program/implementasi)

Pengkodean adalah proses menerjemahkanmodel ke dalam suatu bahasa yang dapat dikenali oleh
komputer. Apa yang dilakukan pemrogram untuk menerjemahkan acara yang diminta oleh pengguna.
Pada titik ini terletak tujuan sebenarnya dari bekerja dengan sistem. Dalam artian penggunaan komputer
dimaksimalkan pada tahap ini. Saat pengkodean selesai, uji sistem. Tujuan pengujian adalah untuk
menemukan bug dalam sistem dan kemudian memperbaikinya.
1.4 Pelaksanaan /pengujian program
Penulis melakukan pengujian menggunakan metode black box testing. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisa kebutuhan merupakan proses pengumpulan kebutuhan yang dilakukan secara intensif untuk
menentukan spesifikasi web agar dapat dipahami oleh pengguna.

1. Kebutuhan Pengguna
Ar'raudhah, sebuah website penjualan online, memiliki tiga kategori pengguna, yakni
pengunjung, anggota, dan admin. Pengunjung adalah pengguna yang diperbolehkan mengakses
halaman-halaman website tetapi tidak memiliki akses untuk melakukan transaksi. Anggota adalah
pengguna yang telah melakukan pendaftaran dan memiliki hak untuk melakukan transaksi di dalam
website tersebut. Sementara itu, admin adalah pengguna yang memiliki kekuatan untuk
menambahkan, mengubah, dan menghapus konten yang ada di website.
2. Kebutuhan Data
Agar website dapat beroperasi dengan efektif, penting untuk melakukan analisis terhadap
kebutuhan data yang akan dikelola. Beberapa kebutuhan data tersebut mencakup informasi produk,
kategori produk, pesanan, pengiriman, anggota, akun, testimoni, biaya pengiriman, administrator,
laporan penjualan, dan laporan pembelian.
3. Keamanan
Dalam pembatasan akses, terdapat halaman-halaman yang hanya dapat diakses oleh pengguna
tertentu, sehingga pengguna yang tidak memiliki hak akses tidak dapat mengakses halaman-halaman
tersebut. Pengguna harus melakukan autentikasi terlebih dahulu melalui halaman login dengan
menggunakan username, password, dan kode captcha. Password yang digunakan pada halaman login
dienkripsi menggunakan metode hash SHA-1 dan disalting untuk mencegah agar tidak dapat dibaca
oleh pihak-pihak eksternal.

4.2 Database
Berikut merupakan Entity Relationship Diagram (ERD) dari aplikasi e-commerce Cuanmass
Coffee pada perusahaan :

Gambar 2. Entity Relationship Diagram


4.3 Perancangan Use Case

Gambar 3. Use Case

Pada gambar 3. Use case menjelaskan sistem aplikasi e-commerce Cuanmass Coffee Outlet
Perjuangan 3. Aplikasi tersebut memiliki 3 user diantaranya user customer, user admin dan user
operator. User customer hanya memiliki akses melihat, memesan, mengkonfirmasi pesanan dan
melakukan transaksi. User operator hanya memiliki akses memvalidasi proses transaksi dan menjawab
pertanyaan konsumen. User admin memiliki semua akses user customer dan user operator serta
mempunyai admin panel untukmemperbaharui produk yang tersedia di Cuanmass Coffee.
4.4 Perancangan Navigasi Aplikasi

Gambar 4. Flowchart
Pada gambar 4. flowchart menjelaskan alur aplikasi e-commerce Cuanmass Coffee, diawali
dengan halaman login, pemilihan fitur, proses pengolahan data hingga tampilan hasil akhir aplikasi.
Setiap tahapan ditunjukkan dengan bentuk visual yang mudah dipahami dan membantu pengembang
dalam memahami alur kerja aplikasi.
4.5 Halaman Splash Screen

Gambar 5. Halaman Splash Screenz

Halaman awal dari aplikasi yang menampilkan logo ataupun nama aplikasi setiap aplikasi akan
dijalankan.

4.6 Halaman Register

Gambar 6. Halaman Register

Pada tampilan register ini menyediakan formulir untuk pengguna yang akan membuat akun baru
pada aplikasi.
4.7 Halaman Login

Gambar 7. Halaman Login


Pada halaman login ini pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password.

4.8 Halaman Home

Gambar 8. Halaman Home


Pada tampilan home ini terdapat list product yang tersedia.
4.9 Halaman Detail Product

Gambar 7. Halaman Detail Product

Pada halaman ini akan memuat informasi lengkaptentang produk tertentu.

4.10 Halaman Cart

Gambar 9. Halaman Cart

Pada halaman cart ini pengguna dapat melihat dan mengelola produk-produk yang telah dipilih
untukdibeli sebelum melanjutkan ke proses checkout atau pembayaran.
4.11 Halaman Detail Checkout

Gambar 10. Halaman Detail Checkout

Pada halaman ini pengguna harus memasukkan informasi pengiriman seperti nama, alamat dan
nomor telepon serta informasi metode pembayaran lainnya.

4.12 Table Blackbox Testing

Hasil pengujian dari aplikasi E-ticket konser. Tabel 2. Hasil pengujian apliaksi E-ticket
menggunakan metode blackbox testing

No Fitur/Fungsionalitas Deskripsi Hasil Keterangan


Pengujian
1. Menu utama Menampilkan halaman Berhasil Masuk ke menu membuat
Dasbord akun
2. Memasukan Username Memasukan Email, Pasword Berhasil Membuat akun
dan Password yang dan alamat cuanmass coffe
sesuai
3. Memasukan Username Memasukan Email dan Berhasil masuk ke
dan Password Pasword yang dibuet dasbord pemesanan
4. Memilih Produk Pilih menu kopi Masuk ke detail Produk
Cuanmass Coffe
5. Menu Detail Priduk Informasi mengenai detail Berhasil Masuk
produk kehalaman chart
6. Halaman Chart Mengelola Produk Sebelum Masuk ke halaman Check
di Check out out
7. Pembayaran Memilih E-payment Berhasil Masuk ke data
Pembayaran Pembeli dan Nomor HP
8. Memasukan Nama Data pribadi masuk ke Sistem menyimpan data
Pembeli dan No.Hp aplikasi cuanmass base pembeli
9. Pembayaran Melakukan pembayaran Sistem mampu mencetak
sesuai pemasaran faktur pembelian
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile e-
commerce Cuanmass Coffe merupakan solusi yang tepat dalam meningkatkan kinerja bisnis dan
memperluas jangkauan pelanggan. Dalam penggunaannya, aplikasi ini dapat memberikan kemudahan
dalam melakukan transaksi, meningkatkan efisiensi waktu, dan memberikan pengalaman berbelanja yang
lebih personal. Selain itu, integrasi dengan fitur pembayaran digital dan pengiriman barang dapat
memberikan nilai tambah dalam pengalaman pengguna. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengembangan aplikasi ini, seperti penggunaan fitur keamanan yang baik untuk
melindungi data pelanggan, meningkatkan kecepatan aplikasi, dan memberikan dukungan pelanggan
yang memadai. Dengan adanya aplikasi mobile e-commerce Cuanmass Coffe diharapkan dapat
meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan, memperluas jangkauan pelanggan, dan memberikan
pengalaman belanja yang lebih personal dan efisien. Selain itu, diharapkan dapat menjadi contoh bagi
perusahaan lain dalam penggunaan teknologi sebagai solusi dalam mengembangkan bisnis. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan
kualitas aplikasi mobile e-commerce Cuanmass Coffe, yaitu: Meningkatkan keamanan aplikasi, Aplikasi
mobile e-commerce harus memiliki system keamanan yang baik untuk melindungi data pelanggan.
Menambahkan fitur rating dan review produk: Fitur rating dan review produk dapat membantu pelanggan
dalam memilih produk dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk yang dijual. Selain itu,
dengan adanya fitur ini, perusahaan dapat memperoleh umpan balik dari pelanggan untuk meningkatkan
kualitas produk.
DAFTAR PUSTAKA
2121-Article Text-6229-1-10-20220906. (n.d.).

Coffee, T., Waterfall, M. M., Kalimantan, I. T., Rafli, M., Bagus S, G., Cahyanto, D., Andriana, G., Al,
M. A., Gilvy, M., & Putra, L. (n.d.). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERKOPIAN
(SIKOP) BERBASIS WEBSITE PADA.

Edukasi KWU kopi Sangga Buana. (n.d.).

Faris, M., & Wisaksono, A. (2021). Pengembangan Aplikasi E-Commerce Untuk Pemasaran Biji dan
Bubuk Kopi Berbasis Web. Jurnal Janitra Informatika Dan Sistem Informasi, 1(1), 61–72.
https://doi.org/10.25008/janitra.v1i1.116

Hadikristanto, W. (n.d.). Pengembangan Model Aplikasi Pembukuan Pada Usaha Laundry.

Ilham, M., Rahaningsih, N., & Ali, I. (2023). APLIKASI MOBILE E-COMMERCE POINT COFFEE
PADA PT. INDOMARCO PRISMATAMA CABANG CIREBON. In Jurnal Mahasiswa Teknik
Informatika (Vol. 7, Issue 1).

Khairunnisa, C. M. (n.d.). Pemasaran Digital sebagai Strategi Pemasaran: Conceptual Paper.


http://jurnal.stiekma.ac.id/index.php/JAMIN

Khakamulloh, M., & Yusup, E. (n.d.). Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang
Menyeduh. Jurnal Manajemen Komunikasi, 5(1), 96–116.

Kristianti, N., & Putri, J. P. (2021). Rancang Bangun Aplikasi Produk Ulew Coffee Berbasis Android. In
JOINTECOMS (Journal of Information Technology and Computer Science) p-ISSN: 2798-284X
(Vol. 1, Issue 3).

Latifahul Hasanah, R., Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri, S., & Bina Sarana
Informatika, U. (2020). Perancangan E-Commerce Penjualan Perlengkapan Haji pada Toko
Ar’raudhah Purwokerto dengan Model Waterfall. Riset Dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer, 5(1). https://doi.org/10.33395/remik.v4i1.10714

Studi, P. S., Fakultas Ekonomika dan Bisnis, M., Bona, C., Prasetyaning Marhaeni, N., & Ubaya, P.
(n.d.). Seminar Nasional Manajemen dan Call for Papers (SENIMA 7) PENGEMBANGAN START-
UPS BERBASIS e-COMMERCE MELALUI MATAKULIAH APLIKASI BISNIS TERINTEGRASI
(ABT).

wiac.info-pdf-buku-rpl-rosa-as-amp-m-salahuddin-pr_d2c205a5e85c09fe6df622fe8bc2c318. (n.d.).

Wibowo, L. A., Usaha, |, & Pariwisata, J. (2008). Modul Usaha Jasa Pariwisata USAHA JASA
PARIWISATA.

Wyzer, M., Durachman, Y., Arifin, V., Pengajar, S., Sains, F., & Teknologi, D. (2011). Aplikasi
Penjualan Produk Alat Musik Berbasis Web (Studi Kasus PT. Duta Karya Musikindo Jakarta).
Jurnal Sistem Informasi, 4(1), 1–7.

You might also like