Professional Documents
Culture Documents
1. Fisik- melibatkan pertumbuhan dan perubahan pada tubuh dan otak, indra,
keterampilan motorik, serta kesehatan dan kesejahteraan.
This is the stage children start to question and develop curiosity about the world around
them.
When allowed to learn, explore and question, a child can build a healthy foundation of
seeking answers in early childhood for the future selves as well.
The child can begin to plan activities, make up games and initiate activities with others.
Children can develop a sense of initiative and feel secure in their ability to lead others
and make decisions.
Success at this stage leads to a sense of purpose.
Conversely, if this tendency is squelched, either through harsh criticism or control,
children develop a sense of guilt.
At this stage, the child will begin to ask many questions as his thirst for knowledge
grows. If their questions are treated as being trivial or a nuisance or embarrassing, the
child may feel guilty for being a nuisance.
Too much guilt can slow the child’s interaction with others and inhibit their creativity.
Success in this stage will lead to the virtue of PURPOSE while failure will lead to a
sense of guilt.
3. Inisiatif versus Rasa Bersalah,
Ini adalah tahap anak-anak mulai mempertanyakan dan mengembangkan rasa ingin
tahu tentang dunia di sekitar mereka.
Ketika dibiarkan belajar, bereksplorasi, dan bertanya, seorang anak dapat membangun
landasan yang sehat untuk mencari jawaban di masa kanak-kanak untuk masa
depannya juga.
Anak dapat mulai merencanakan aktivitas, membuat permainan, dan memulai aktivitas
dengan orang lain. Anak-anak dapat mengembangkan rasa inisiatif dan merasa aman
dalam kemampuan mereka untuk memimpin orang lain dan membuat keputusan.
Sukses pada tahap ini mengarah pada rasa tujuan.
Sebaliknya, jika kecenderungan ini dipadamkan, baik melalui kritik keras atau kontrol,
anak mengembangkan rasa bersalah.
Pada tahap ini, anak akan mulai banyak bertanya seiring dengan tumbuhnya rasa haus
akan ilmu. Jika pertanyaan mereka dianggap sepele atau mengganggu atau
memalukan, anak mungkin merasa bersalah karena telah mengganggu.
Terlalu banyak rasa bersalah dapat memperlambat interaksi anak dengan orang lain
dan menghambat kreativitas mereka. Kesuksesan pada tahapan ini akan berujung
pada keutamaan TUJUAN sedangkan kegagalan akan berujung pada rasa bersalah.
This occurs between the ages of 12 and 18. During this stage adolescence search for a
sense of self and personal identity through intense exploration of personal beliefs,
values, and goals.
This is an important transition from childhood to adulthood.
At this stage children become more independent looking at the future regarding careers
relationships families.
The individual wants to belong to a society and fit in.
Teenagers explore who they are as individuals, seek to establish a sense of self, and
experiment with different roles, activities, and behaviors.
It is important to the process of forming a strong identity and develop a sense of
direction in life.
This is a major stage of development where the child has learn the role he will occupy
as an adult. It is during this stage that the adolescent will we examine his identity and try
to find out who he or she is.
Success in this stage will lead to the virtue of FIDELITY. Fidelity involves being able to
commit oneself to others on the basis of accepting others, even when they may be
ideological differences.
Failure in this area can lead to confusion or identity crisis and adolescence may begin to
experiment with different lifestyles.
Hal ini terjadi antara usia 12 dan 18 tahun. Selama tahap ini masa remaja mencari rasa
diri dan identitas pribadi melalui eksplorasi yang intens terhadap keyakinan, nilai, dan
tujuan pribadi.
Ini adalah transisi penting dari masa kanak-kanak ke dewasa.
Pada tahap ini anak menjadi lebih mandiri dalam memandang masa depan terkait karir
hubungan keluarga.
Individu ingin menjadi bagian dari masyarakat dan menyesuaikan diri.
Remaja mengeksplorasi siapa mereka sebagai individu, berusaha membangun rasa
diri, dan bereksperimen dengan berbagai peran, aktivitas, dan perilaku.
Ini penting untuk proses pembentukan identitas yang kuat dan mengembangkan rasa
arah dalam hidup.
Ini adalah tahap perkembangan utama di mana anak telah mempelajari peran yang
akan dia tempati sebagai orang dewasa. Pada tahap inilah remaja akan kita periksa
identitasnya dan mencoba mencari tahu siapa dirinya.
Sukses dalam tahap ini akan mengarah pada kebajikan KESETIAAN. Kesetiaan
melibatkan kemampuan untuk berkomitmen pada orang lain atas dasar menerima
orang lain, bahkan ketika mereka mungkin memiliki perbedaan ideologis.
Kegagalan di bidang ini dapat menimbulkan kebingungan atau krisis identitas dan
remaja mungkin mulai bereksperimen dengan gaya hidup yang berbeda.