You are on page 1of 5

FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan. : Gangguan Jiwa

Sub Pokok Bahasan. : Isolasi sosial

Sasaran. : Keluarga klien yang mengalami isolasi sosial

Hari / Tanggal. : Poli jiwa RSUD Merah Putih Magelang Provinsi Jawa Tengah

Waktu. : Senin , 01 Mei 2023

Tempat. : 20 menit. (08.00-08.20)

Penyuluh/Petugas. : Fadila Navisha

I. Tujuan Instruktursional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga klien dapat berinteraksi dengan
orang lain secara optimal.

II. Tujuan Instruktursional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, keluarga klien diharapkan dapat mampu memahami:

1. Mengetahui pengertian isolasi sosial

2. Mengetahui penyebab isolasi sosial

3. Mengetahui tanda dan gejala isolasi sosial

4. Mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.

5. Mengetahui penatalaksanaan isolasi sosial.

III. Materi

Terlampir

IV. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab / diskusi


V. Media

1. Leaflet

VI. Strategi Pelaksanaan

Berisi urut-urutan/ langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan:

a. Pembukaan : 2 menit

b. Penyampaian materi. : 10 menit

c. Diskusi/ tanya jawab. : 5 menit

d. Evaluasi. : 2 menit

e. Penutup. : 1 menit

VII. Evaluasi

1. Apa pengertian dari isolasi sosial?

2. Apa saja penyebab dari isolasi sosial?

3. Apa tanda dan gejala dari isolasi sosial?

4. Apa keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian berhubungan dengan

orang lain

5. Apa peran serta keluarga dalam merawat klien isolasi sosial?

6. Sebutkan penatalaksanaan isolasi sosial?

VIII. Sumber

Stuart dan Sudden. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jisva. Jakarta: EGC
www.crfanhiyadi.blogspot.com/askep isolasi sosial

Townsend, M.C. 2010. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri Pedoman untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan Jakarta: EGC Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa
(Terjemahan), Jakarta: EGC

IX. lampiran Materi


Lampiran Materi:

A. Pengertian Isolasi sosial adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh individu dan
dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif yang
mengancam (Mary C. Townsend, 2010), Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan. Isolasi sosial
adalah Suatu sikap dimana individu menghindari din dan interaksi dengan orang lain. Individu merasa
bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan,
pikiran, prestasi, atau kegagalan, la mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup
membagi pengamatan dengan orang lain (Balitbang, dalam Fitria, 2010).

B. Penyebab dari Isolasi Sosial

1. Faktor predisposisi

Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain,
ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak
mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.

2. Faktor presipitasi Dari faktor sosio kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah
dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam
keluarga sehingga menyebabkan klien berespon menghindar dengan menarik diri dengan lingkungan.

C. Tanda dan Gejala

1. Apatis, ekspresi sedih.

2. Menghindan orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada
saat makan.

3. Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain, misalnya
pada saat makan.

4. Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.

5. Berdiam diri dikamar/tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.

6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap.

7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari
tidak dilakukan.

8. Tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi

D. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
1. Keuntungan berhubungan dengan orang lain

a. Menambah banyak teman.

b. Bisa berbagi dengan sesama.

c. Bisa saling membantu menolong

d. Bisa melupakan semua kesedihan.

e. Dihormati dan dihargai oleh orang lain

2. Kerugian tidak berhubungan dengan orang lain:

a. Tidak mempunyai teman.

b. Tidak bisa mengenal orang lain.

c. Selalu menyendiri. d. Tidak dihormati dan dihargai oleh orang lain.

e. Tidak bisa berbagi pengalaman selalu menghadapi masalah sendiri.

E. Penatalaksanaan

1. Bina hubungan saling percaya.

2. Interaksi sering dan singkat.

3. Dengarkan dengan sikap empati.

4. Beri umpan balik yang positif.

5. Jujur dan menepati semua janji.

6. Bimbing klien untuk meningkatkan hubungan sosial secara bertahap

7. Berikan pujian saat klien mampu berinteraksi dengan orang lain

8. Diskusikan dengan keluarga untuk mengaktifkan support sistem yang ada.

9. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat anti depresan.

F. Peran Serta Keluarga dalam Merawat Klien Isolasi Sosial


Keluarga penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien.Keluarga pemberi perawatan
utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien.

Tujuan Perawatan adalah:

- Meningkatkan kemandirian pasien.

- Pengoptimalan peran dalam masyarakat.

- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

Perawatan dirumah yang dapat dilakukan oleh keluarga:

-Memenuhi kebutuhan sehari-hari.

-Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum, kebersihan diri dan penampilan.

-Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,setrika, menyapu, dil).

-Bantu komunikasi dengan teratur.

-Bicara jelas dan singkat.

-Kontak/bicara secara teratur.

-Pertahankan tatap mata secara teratur.

-Lakukan sentuhan yang akrab.

-Sabar, lembut, tidak terburu-buru.

-Hindari kecemasan pada klien.

-Libatkan dalam kelompok.

-Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan musik, membaca buku, dll.

-Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll.

-Pertemuan keluarga secara teratur.

-Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi (merasa mendengar bisikan, merasa
melihat bayangan, merasa ada yang meraba,merasa mencium bau) yang semua itu sebenarnya tidak
ada.

You might also like