Professional Documents
Culture Documents
007 - Fadila Navisha - SAP
007 - Fadila Navisha - SAP
Hari / Tanggal. : Poli jiwa RSUD Merah Putih Magelang Provinsi Jawa Tengah
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan keluarga klien dapat berinteraksi dengan
orang lain secara optimal.
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, keluarga klien diharapkan dapat mampu memahami:
4. Mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
1. Leaflet
a. Pembukaan : 2 menit
d. Evaluasi. : 2 menit
e. Penutup. : 1 menit
VII. Evaluasi
4. Apa keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian berhubungan dengan
orang lain
VIII. Sumber
Stuart dan Sudden. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jisva. Jakarta: EGC
www.crfanhiyadi.blogspot.com/askep isolasi sosial
Townsend, M.C. 2010. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri Pedoman untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan Jakarta: EGC Stuart, G.W & Sundeen, S.J. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa
(Terjemahan), Jakarta: EGC
A. Pengertian Isolasi sosial adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh individu dan
dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif yang
mengancam (Mary C. Townsend, 2010), Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan. Isolasi sosial
adalah Suatu sikap dimana individu menghindari din dan interaksi dengan orang lain. Individu merasa
bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan,
pikiran, prestasi, atau kegagalan, la mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian, dan tidak sanggup
membagi pengamatan dengan orang lain (Balitbang, dalam Fitria, 2010).
1. Faktor predisposisi
Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain,
ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak
mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
2. Faktor presipitasi Dari faktor sosio kultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah
dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam
keluarga sehingga menyebabkan klien berespon menghindar dengan menarik diri dengan lingkungan.
2. Menghindan orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada
saat makan.
3. Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain, misalnya
pada saat makan.
6. Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap.
7. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari
tidak dilakukan.
D. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
1. Keuntungan berhubungan dengan orang lain
E. Penatalaksanaan
-Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum, kebersihan diri dan penampilan.
-Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,setrika, menyapu, dil).
-Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan musik, membaca buku, dll.
-Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi (merasa mendengar bisikan, merasa
melihat bayangan, merasa ada yang meraba,merasa mencium bau) yang semua itu sebenarnya tidak
ada.