You are on page 1of 1

Akselerasi: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Volume 3, No. 1, Agustus 2021


E-ISSN: 2715-7296

I. PENDAHULUAN pencegahan masuk dan keluarnya penyakit menular


Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi dan potensial wabah, kekarantinaan, pelayanaan
sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan
sudah merupakan sebagai sentra industry, pusat /Bandara dan Lintas Batas, serta pengendaliaan
perdagangan dan pariwisata yang banyak menyerap dampak kesehatan lingkungan berdasarkan
tenaga kerja. Mobilisasi yang tinggi dari aktivitas di perundang-undangan dan ketentuan berlaku. Dalam
pelabuhan, secara otomatis penyebaran penyakit penyelenggaraan tugas tersebut, dijabarkan melalui
akan semakin cepat dan beragam, sehingga akan peran dan fungsi yang harus dilakukan dalam
berpotensi menimbulkan dampak yang merugikan pelaksanaan berbagai program/kegiatan dengan tidak
bagi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan mengganggu kelancaran arus lalu lintas
nasional. internasional/nasioanal baik orang, barang maupun
Kantor Kesehatan Pelabuhan memiliki peran alat. Meski disadari bahwa perkembangan lalu lintas
yang sangat penting dalam mewujudkan kondisi internasional/nasioanal membawa dampak
wilayah kerja bandara dan pelabuhan yang bebas perubahan dalam pola penyebaran penyakit baik
dari penularan penyakit. Dengan adanya Peraturan kareana timbulnya New Emerging Deseases maupun
Kesehatan Internasional / Internasional Health RE-Emerging Deseases dalam konteks Public
Regulation (IHR) tahun 2005 untuk mengatur tata Health of International Concern (PHEIC).[1]
cara dan pengendalian penyakit, baik yang menular Berdasarkan permenkes nomor 2348 tahun
maupun yang tidak menular, maka Kantor Kesehatan 2011 dengan perincian 5 wilayah kerja adalah
Pelabuhan harus kuat dan prima dalam pelabuhan laut dan 2 wilayah kerja adalah Bandar
melaksanakan cegah tangkal penyakit karantina dan udara, yaitu :
penyakit menular.
Beberapa faktor resiko yang sangat relevan Tabel 1. Wilayah Kerja KKP Kelas II Probolinggo
untuk dianisis, sehingga dapat ditentukan penyebab
Induk/Wilayah Internasional/Domesti
terjadinya penyakit menular berpotensial wabah. Tempat
Kerja
P/B/L
k
Salah satu aspek penularan penyakit adalah Pelabuhan Laut
Induk Pelabuhan Domestik/Internasional
serangga/vector penular penyakit, baik yang dibawa Probolinggo

melalui alat angkut kapal yang datang dari luar Pelabuhan Laut
Wilayah Kerja Pelabuhan Domestik/Internasional
Panarukan
Indonesia maupun sebaliknya, semua alat angkut
harus bebas dari vector, maka pemeriksaan Pelabuhan Laut Tanjung
Wangi
Wilayah Kerja Pelabuhan Domestik/Internasional
kesehatan di kapal mutlak diperlukan, mengingat
Pelabuhan Laut Pasuruan Wilayah Kerja Pelabuhan Domestik
kapal dapat membawa vector penyakit. Dalam
Pelabuhan Laut Paiton Wilayah Kerja Pelabuhan Pelabuhan Laut Khusus
rangka melindungi Negara dari penularan dan
penyebaran penyakit oleh vector yang terbawa oleh Bandara Abd Rachman
Saleh Malang
Wilayah Kerja Bandara Domestik

alat angkut, dan barang bawaan yang masuk melalui Bandara Banyuwangi Wilayah Kerja Bandara Domestik
pintu masuk Negara, maka setiap Kantor Kesehatan
Sumber : Sistem Informasi Kesehatan Pelabuhan[1]
Pelabuhan harus mampu melakukan pengendalian
vector.
Sebagai salah satu fasilitas public, Kantor
Kantor Kesehatan Pelabuhan Probolinggo
Kesehatan Pelabuhan Probolinggo tentunya perlu
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari
mengutamakan kenyamanan dan keamanan
Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan
pengguna fasilitas. Dalam rangka meningkatkan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
pelayanan kepada masyarakat Kantor Kesehatan
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Pelabuhan Kelas II Probolinggo perlu ditunjang oleh
(Dirjen PP dan PL) sesuai dengan Permenkes RI
sarana dan prasarana, maka direncanakan struktur
No.356/MENKES/PER/2008 tanggal 14 april 2008
yang efektif dan efisien.
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Dalam Perencanaan gedung bertingkat,
Pelabuhan. Kantor Kesehatan Pelabuhan
struktur merupakan salah satu faktor penting dalam
Probolinggo mempunyai tugas melaksanakan
89

You might also like