You are on page 1of 7

Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No.

x, 20xx: xxx - xxx

PERILAKU KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI PADA REMAJA DAN


DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN

Tazkia Aulia Ramadina


Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
E - mail : tazkia024@gmail.com

Fast food consumption behavior in adolescents and their impact on health

Abstract: Due to the rapid growth and development that occurs during adolescence, the nutritional
needs of adolescents must be considered. Unhealthy eating habits affect adolescent food intake.
Unhealthy foods such as fast food are eaten by many teenagers. In this modern era, teenagers want
everything fast-paced, including food choices. Fast food is commonly referred to as junk food. Junk food
is defined as junk food or food that does not contain the nutrients that the body needs. Eating junk food is
not only unhelpful, it can also be detrimental to your health. There are several factors that influence the
consumption of fast food, including taste, price, comfortable atmosphere, and peer influence. Fast food
can increase the risk of various diseases such as obesity, diabetes, hypertension, blood lipid disorders
and dyslipidemia. Obesity occurs due to changing lifestyles, including eating patterns that often eat fast
food. Eating fast food too often does not only lead to obesity. However, from obesity experienced by a
person, it will increase a person's risk factors for suffering from other degenerative diseases, such as
high blood pressure, diabetes, cancer, heart disease, and stroke.

Keywords: Fast food, adolescents, impact on health

Abstrak: Karena pesatnya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja, maka
kebutuhan gizi remaja harus diperhatikan. Kebiasaan makan yang tidak sehat mempengaruhi asupan
makan remaja. Makanan tidak sehat seperti fast food banyak disantap oleh para remaja. Di zaman yang
serba modern seperti sekarang ini, para remaja menginginkan segala sesuatunya serba cepat, termasuk
pilihan makanan. Makanan cepat saji biasa disebut dengan junk food. Junk food didefinisikan sebagai
junk food atau makanan yang tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makan makanan junk
food tidak hanya tidak membantu, tetapi juga dapat merugikan kesehatan Anda. Ada beberapa faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumsi fast food antara lain rasa, harga, suasana nyaman, dan pengaruh
teman sebaya. Makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti obesitas,
diabetes, hipertensi, gangguan lipid darah dan dislipidemia. Obesitas terjadi karena pola hidup yang
berubah, termasuk pola makan yang sering mengonsumsi makanan cepat saji. Makan makanan
cepat saji yang terlalu sering tidak hanya menyebabkan obesitas. Namun, dari obesitas yang
dialami oleh seseorang, maka akan meningkatkan faktor risiko seseorang untuk menderita
penyakit degeneratif lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kanker, penyakit jantung,dan
stroke.

Kata kunci: Makana cepat saji, remaja, dampak kesehatan

131
Judul Singkat…. (Fulanet. al)

PENDAHULUAN cepat saji. Fast food adalah makanan cepat saji


Pada masa modern ini,masyarakat mulai yang diperoleh dari makan di luar rumah dan
terkena arus globalisasi berupa teknologi, memiliki sedikit waktu untuk disajikan, sehingga
pakaian,gaya bicara hingga makanan yang mulai tidak perlu menunggu antara memesan dan
berubah.Contohnya makanan yang saat ini menyajikan.(S. Chandrasekhar & Laily Noor
popular dikalangan masyarakat dari yang tua Ikhsanto, 2020)
hingga anak-anak,para remaja pun juga tak kalah
dalam hal makanan.Makanan yang saat ini Makanan cepat saji ini juga terpengaruh
popular dikalangan masyarakat bukan makanan pada Pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia
biasa pada umumnya,melainkan makanan cepat khususnya masyarakat perkotaan saat ini
saji yang biasa disebut junk food.Junk food mengalami perubahan sebagai berikut,
sendiri memiliki beberapa dampak baik maupun Meningkatnya aktivitas dalam kehidupan sosial,
buruk pada kesehatan,apalagi para remaja yang sehingga penduduk kota sering mengkonsumsi
tubuhnya rentan penyakit akan tetapi sering makanan yang dimasak. Untuk hidup lebih sehat
mengonsumsi makanan junk food atau makanan dan lebih produktif, orang harus makan makanan
cepat saji. Dengan kemajuan modernisasi, dalam jumlah yang cukup dan bervariasi dan
masyarakat saat ini terkait erat dengan tidak makan makanan yang dimasak (Ari
perkembangan teknologi. Mulyani et al., 2020).

Perkembangan teknologi seperti Saat ini, pola makan penduduk kita,


informasi dan komunikasi, ekonomi, masyarakat, terutama yang tinggal di kota-kota besar, sedang
dan budaya sudah mulai tidak terkendali. berubah. Mereka cenderung menghindari makan
Perkembangan modern saat ini telah menciptakan makanan tradisional seperti gado-gado yang kaya
perilaku gaya hidup baru masyarakat modern. serat dan nutrisi serta rendah kalori ((Munasiroh
Masyarakat modern secara tidak sadar et al., 2019)).Akan tetapi mereka lebih senang
mengkonsumsi gaya hidup dan konsumsi makan makanan siap saji seperti pizza,kfc,hotdog
manusia sebagai bentuk masyarakat yang lebih dll,apalagi para remaja yang sangat menyukai
maju yang berfokus pada berbagai bidang, dari makanan cepat saji.
masyarakat tradisional hingga perkembangan
ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi, dan
pemikiran. kehidupan manusia yang berkembang
saat ini menunjukkan bahwa hal itu dapat dengan PEMBAHASAN 1
mudah dicapai, terutama dalam gaya hidup dan
konsumsi, akibat perkembangan zaman(Ufrida & Makanan cepat saji memenuhi tuntutan
Harianto, 2022)). kehidupan modern karena disajikan dengan
cepat, memungkinkan orang yang sibuk untuk
Karena adanya perkembangan modern memesan makanan cepat saji dan makan sambil
dalam hal teknologi,komunikasi ,hingga berdiri atau berjalan. Anda juga bisa menikmati
ekonomi,perkembangan makanan juga tak kalah makanan cepat saji di sebuah taman di tengah
cepat pada perkembangan teknologi masa kini kota sambil tidur siang. Di zaman modern ini,
salah satunya makanan junk food atau makanan istri yang dulunya adalah ibu rumah tangga

132
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

penuh waktu menjadi istri yang bekerja, hormonal, perubahan fisik, perubahan psikologis
membawa perubahan besar dalam kehidupan dan sosial (Asthiningsih & Lestari, 2020).
keluarga. Ketika mereka kehabisan waktu untuk
menyiapkan makanan untuk seluruh keluarga,
mereka akhirnya menjadikan makanan cepat saji Masa remaja merupakan masa
sebagai salah satu pilihan menu mereka (Ari pertumbuhan fisik yang pesat. Hal ini terkait
Mulyani et al., 2020) Makanan cepat saji dengan perubahan hormonal, kognitif, dan
memang enak, tetapi rendah nilai gizi dan tinggi emosional yang membuat masa pubertas menjadi
kalori. Banyak orang mencoba menghindari atau masa genting dan rentan. Hal ini karena
membatasi junk food dalam diet mereka. Selain pertumbuhan yang meningkat dan perkembangan
itu, banyak produsen makanan menghasilkan fisik yang pesat dalam waktu yang relatif singkat
berbagai macam produk yang dapat dianggap meningkatkan kebutuhan kalori dan zat gizi, yang
sebagai junk food, padahal makanan tersebut merupakan masa perubahan. (Martony, 2020)
tidak sehat (Martony, 2020) Diperkirakan ada 1,2 miliar kelompok pemuda di
dunia, atau 18 dari populasi dunia. Remaja
Pada makanan junk food banyak sekali menyukai makanan cepat saji (junk food). Junk
bahan makanan tambahan yang mempunyai nilai food memiliki gizi yang tidak seimbang yaitu
gizi sendiri. Bahan tambahan makanan adalah tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat dan
bahan yang sengaja digunakan sebagai bahan tinggi gula (Harwani & Fauziyah, 2020)
tambahan makanan setelah menjadi bagian dari
makanan dan yang secara langsung atau tidak Berdasarkan penelitian (Ari Mulyani et
langsung mempengaruhi sifat dan kualitas al., 2020)mahasiswa memilih makanan cepat saji
makanan (Yamin et al., 2021). Bahan tambahan karena cepat disajikan, menghemat waktu, dapat
makanan didefinisikan sebagai bahan yang disajikan kapan saja dan di mana saja, higienis di
sengaja ditambahkan ke dalam bahan makanan tempat dan di tempat penyajian, serta terjangkau.
dan dapat secara langsung atau tidak langsung dan jenis makanannya sesuai dengan selera.
mempengaruhi sifat atau kualitas Masakan haute, masakan modern serta makanan
makanan(Yamin et al., 2021). sehari-hari untuk anak muda.Makanan yang
tergolong junk food antara lain kentang goreng,
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan hamburger, minuman ringan, pizza, hot dog,
dan teknologi, bahan tambahan makanan donat, dll. .(Soviyati & Nurjannah, 2019) Junk
diklasifikasikan sebagai pencemar lingkungan food tidak sehat dan memiliki banyak efek
((Yamin et al., 2021). Menurut data survei tahun negatif (Martony, 2020) Anak-anak menjadi
2007, 28% orang Indonesia mengonsumsi junk gemuk karena nilai gizinya yang rendah dan
food setidaknya sekali seminggu, dan 33% lebih kandungan kalorinya yang tinggi pada makanan
sering mengonsumsi junk food di siang hari. junk food.
Berdasarkan hasil tersebut, Indonesia menempati
urutan ke-10 di antara negara-negara yang paling
banyak mengonsumsi junk food. (Kia, n.d.).
Akan tetapi banyak masyarakat yang sangat
sering makan makanan cepat saji tiap harinya PEMBAHASAN 2
dikarenakan malas untuk memasak juga harganya Padahal Konsumsi junk food dapat
yang terjangkau,apalagi makanan cepat saji menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara
sangat bermanfaat bagi para remaja yang sangat lain infeksi, keracunan makanan, kanker,
menyukai kepraktisannya makanan cepat saji penyakit gigi, obesitas, penyakit kardiovaskular,
dikarenakan juga makanan cepat saji sangat cepat gangguan metabolisme dan mental (Widiyanto &
tidak teralu lama menunggu pesanan makanan Sugandha, 2019). Pengaruh makanan cepat saji
cepat saji datang. Masa remaja merupakan masa pada tubuh dapat mempengaruhi tingkat energi
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dalam tubuh karena tidak mengandung cukup
dewasa. Perubahan tersebut meliputi perubahan nutrisi seperti protein dan karbohidrat. ,
metabolisme tubuh menjadi tidak terkendali.

133
Judul Singkat…. (Fulanet. al)

Ketika tubuh mengonsumsi terlalu banyak gula akademik yang buruk (Martony, 2020).Karena
rafinasi, pankreas melepaskan sejumlah besar makanan cepat saji mengandung lemak yang
hormon insulin, yang menyebabkan glukosa sangat banyak dapat Penambahan lemak
menumpuk di dalam darah. Peristiwa ini dikenal berbahaya bagi jantung.Apalagi sekarang para
sebagai resistensi insulin, dan sering membuat remaja sering mengonsumsi minuman bersoda
tubuh merasa lelah dan lapar. Makanan cepat saji padahal minum minuman bersoda menambah
(fast food) juga mengandung banyak lemak, racun berbahaya bagi tubuh manusia.
yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan Mempengaruhi tulang, kulit dan ginjal (Martony,
dan dapat menyebabkan penambahan berat badan 2020)
di usia tua. mengganggu pertumbuhan (S.
Chandrasekhar & Laily Noor Ikhsanto, 2020) Di sisi lain, masalah ini sangat penting
karena remaja putri yang makan terlalu banyak
Selain itu makanan cepat saji juga junk food dan menyebabkan malnutrisi dan
mempunyai kandungan yang bersifat berbahaya obesitas, menghasilkan lebih banyak hormon
juga tidak berbahaya bagi tubuh,jika dikonsumsi estrogen daripada remaja putri lainnya .(Woei,
terus menerus setiap harinya.Makanan cepat saji, 2016). Karena masalah obesitas yang semakin
juga dikenal sebagai junk food, mengandung marak dikalangan remaja yang disebabkan teralu
asam jenuh yang tinggi, asam lemak omega-6, berlebihan ketika makan makanan cepat saji
asupan lemak omega-3, dan kelebihan garam dan sehingga banyak masyarakat yang mulai hidup
gula. Namun, semakin jelas bahwa junk food lebih teratur dan mulai melakukan program diet
juga merusak sistem kekebalan tubuh .(Sholikah agar tubuh mereka bisa sehat kembali. Menurut
& Muhammad Edwar, 2013). World Health Organization (WHO), diet adalah
suatu cara atau usaha untuk mengatur jumlah dan
Adapun jika kita Makan makanan yang jenis makanan untuk tujuan tertentu. Diet
bervariasi dan seimbang dapat mempengaruhi merupakan faktor utama dalam memenuhi
perkembangan reproduksi remaja. Berdasarkan kebutuhan nutrisi, mengisi bahan bakar tubuh,
penelitian(Santoso, 2016) dapat disimpulkan mengatur proses metabolisme, memperbaiki
bahwa asupan lemak yang berlebihan merupakan jaringan tubuh, dan mendorong pertumbuhan
faktor risiko terjadinya malnutrisi (obesitas, (Woei, 2016).
obesitas, kelebihan berat badan, obesitas).
Menurut survei ,(Lastariwati & Janah, 2016) Selain kita melakukan diet,perlu juga kita
hingga 46,7% responden dalam kategori status melakukan perubahan pola makan ,seperti
gizi lebih tinggi mengkonsumsi junk food sekali memilih makanan yang sehat dan baik untuk kita
atau dua kali seminggu.Padahal mengonsumsi konsumsi.(Woei, 2016)menyatakan bahwa
junkfood secara berlebih dapat mengakibatkan kebiasaan makan dan pilihan makanan
obestitas dan gangguan system pencernaan,akan berhubungan dengan banyak faktor, antara lain
tetapi masyarakat menganngap hal tersebut tunjangan pengeluaran, sikap, pengetahuan gizi,
sangat remeh. sosial budaya, ukuran keluarga dan
lingkungan.Kita juga perlu mengamati pola
Junk food tidak sehat dan memiliki mkana kita apakah sudah benar dan baik menurut
banyak efek negative (Martony, 2020) Anak- standar kesehatan,karena Pola makan yang buruk
anak menjadi gemuk karena nilai gizi yang dapat merusak kesempatan belajar dan merampas
rendah dan kalori yang tinggi, Gizi adalah unsur- kekuatan anak-anak yang mereka butuhkan untuk
unsur dalam tubuh seperti protein, lemak, berteman, bersosialisasi dengan keluarga, dan
karbohidrat, vitamin, air dan mineral (S. berpartisipasi dalam olahraga dan permainan.
Chandrasekhar & Laily Noor Ikhsanto, 2020) Dimakan lebih baik daripada makanan biasa yang
Kekurangan gizi pada tingkat ini dapat memiliki buruk (Martony, 2020). Kekurangan nutrisi dapat
efek jangka panjang pada perkembangan kognitif memperlambat pertumbuhan, menyebabkan gigi
remaja, mengakibatkan kemampuan belajar yang yang buruk, menyebabkan obesitas, menabur
buruk, konsentrasi yang buruk, dan kinerja penyakit yang melemahkan, dan akhirnya

134
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

penyakit terminal, membuat hidup menjadi


sulit.Hal ini dianggap tidak sehat dan kadang-
kadang disebut junk food. (Sejarah et al., 2002).

KESIMPULAN

Berdasarkan artikel diatas dapat


disimpulkan bahwasannya makanan cepat saji
sangat digandrungi oleh masyarakat,akan tetapi
makanan cepat saji juga mempunyai sisi buruk
bagi kesehatan manusia apabila makanan cepat
saji dikonsumsi secara terus
menerus.Kebanayakan makanan cepat saji dapat
menyebabkan tubuh menjadi obesitas hingga
gangguan penyakit dalam,karena makanan cepat
saji mengandung bahan bahan kimia
lainnya.Apalagi para remaja sering mengonsumsi
makanan cepat saji dikarenakan cepat dalam
menyajikan makanan juga rasa dan harganya
yang terjangkau dikantong remaja.

DAFTAR PUSTAKA Pembelian Konsumen Gerai Makanan


Cepat Saji Ditinjau dari Kualitas Produk,
Ari Mulyani, P., Wayan Ari Sudiartini, N., Luh
Persepsi Harga dan Iklan. Business
Putu Sariani, N., Studi Manajement, P.,
Economic, Communication, and Social
Ekonomi, F., Mahendradatta, U., Studi
Sciences (BECOSS) Journal, 2(3), 285–291.
Manajemen, P., Ekonomi dan Bisnis, F., &
https://doi.org/10.21512/becossjournal.v2i3.
Pendidikan Nasional, U. (2020). JUIMA :
6659
Jurnal Ilmu Manajemen PERILAKU
Kia. (n.d.). No Title. 11(2), 8–14.
MASYARAKAT KOTA DENPASAR
Lastariwati, P., & Janah, C. (2016). Kebiasaan
DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN
komsumsi makanan cepat saji pada siwa.
CEPAT SAJI (FAST FOOD). 10.
1–9.
Asthiningsih, N. W. W., & Lestari, E. (2020).
Martony, O. (2020). Junk Food Makanan Favorit
Hubungan Pola Makan dengan Kebiasaan
Dan Dampaknya Terhadap Tumbuh
Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Kembang Anak Dan Remaja. Journal of
pada Siswa-Siswi Kelas XI di SMA Negeri
Chemical Information and Modeling, 53(9),
Samarinda. Borneo Student Research, 1(3),
1689–1699.
1766–1771.
Munasiroh, D., Nurawali, D. O., Rahmah, D. A.,
https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/art
Suhailah, F., & Yusup, I. R. (2019). Faktor-
icle/download/961/539
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Harwani, Y., & Fauziyah, F. (2020). Keputusan

135
Judul Singkat…. (Fulanet. al)

Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Tahun 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti
Pada Mahasiswa. An-Nadaa: Jurnal Husada: Health Sciences Journal, 10(1),
Kesehatan Masyarakat, 6(2). 28–33.
https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.2681 https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.80
S. Chandrasekhar, F. R. S., & Laily Noor Ufrida, K., & Harianto, S. (2022). Konsumerisme
Ikhsanto, jurusan teknik mesin. (2020). No Makanan Siap Saji Sebagai Gaya Hidup
主観的健康感を中心とした在宅高齢者 Remaja Di Kota Surabaya: Studi Kasus
における 健康関連指標に関する共分散 Siswi Sma Muhammadiyah 4 Kota
構造分析 Title. Liquid Crystals, 21(1), 1– Surabaya. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(1),
17. 137–156.
Santoso, I. (2016). Peran Kualitas Produk dan https://doi.org/10.20961/jas.v11i1.57134
Layanan, Harga dan Atmosfer Rumah Widiyanto, G., & Sugandha. (2019). Analisis
Makan Cepat Saji terhadap Keputusan Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Pembelian dan Kepuasan Konsumen. Keputusan Pembelian Produk Makanan
Jurnal Manajemen Teknologi, 15(1), 94– Cepat Saji. Ekonomi Bisnis, 17(1), 1–12.
109. https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/PE/article/
https://doi.org/10.12695/jmt.2016.15.1.7 view/86/49
Sholikah, Y., & Muhammad Edwar. (2013). Woei, I. C. (2016). No 主観的健康感を中心と
Analisa Faktor yang Mempengaruhi した在宅高齢者における 健康関連指標
Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji に関する共分散構造分析 Title. June,
KFC Lamongan. Journal of Chemical 102–110.
Information and Modeling, 53(9), 1689– Yamin, M., Jufri, A., Jamaluddin, J., &
1699. Khairuddin, K. (2021). Makanan Siap Saji
Soviyati, E., & Nurjannah, S. (2019). Hubungan dan Dampaknya terhadap Kesehatan
Pengetahuan Makanan Cepat Saji (Fast Manusia. Jurnal Pengabdian Magister
Food) Dengan Kejadian Dismenorhoe Pada Pendidikan IPA, 4(3), 116–124.
Siswi Kelas VII di SMPN 2 Jalaksana
Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan

136
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. xx, No. x, 20xx: xxx - xxx

137

You might also like