You are on page 1of 7

VICRATINA: Jurnal Pendidikan Islam

Volume 3 Nomor 2 Tahun 2018


e-ISSN: ---- - ------

KONSEP AKHLAK , ETIKA , MORAL , SOPAN SANTUN ( PENGERTIAN DAN


PERBEDAAN MENURUT SUMBER DAN CANGKUPAN )
Kusnul Chotimah, Shofiyatur Rohmah
Hudha Rizal Alif
e-mail: kchotimah014@gmail.com , huda40072@gmail.com ,
shofiyaturrohmah0@gmail.com

Abstract

He problems we face today are living in a time of degeneration and moral decay.
People feel proud if they can imitate the trend brought by the West; both in mind and
lifestyle. Ironically, not a few generations of Muslims are deceived by trend. They
make Western values their standard of behavior and morals. Meanwhile, Islamic
morality increasingly feels foreign and difficult to practice in the world in a society
that faces plural and complex problems. The aim of this study namely: 1) Describe the
steps for the application of ethical, moral and moral values in learning behavior at
STIT Raden Wijaya Mojokerto. 2) To describe supporters and inhibiting factors for
the application of ethical values, morality and character in behavior learning at STIT
Raden Wijaya Mojokerto This type of research is field research research uses a
qualitative approach. Data collection techniques include observation, interviews, and
documentation. The data analysis technique used exploratory descriptive, namely by
describing the state and status of the phenomenon. Based on exposure analysis of
data sources can be concluded that: 1) Steps for the implementation of values Ethics,
Morals and Morals in Learning Behavior at STIT Raden Wijaya Mojokerto is the first
institution to make a careful plan, then it is applied with a pattern habituation. 2)
Describe the supporting and inhibiting factors of Implementation Values of Ethics,
Morals and Morals in Behavioral Learning at STIT Raden Wijaya Mojokerto consists
of internal factors (consisting of heredity, gender, physical) character, personality,
intelligence and talent) and external (consisting of education, religion, culture,
environment and socioeconomic).

Keywords: morals, ethichs, manners

Pendahuluan
Islam merupakan agama yang sangat santun karena dalam ajaran agama islam
sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak, etika, moral dan sopan santun.
Keempat sifat tersebut adalah hal yang sangat penting karena mencangkup segala
tingkah laku, tabiat, serta karakter manusia atau seseorang yang baik maupun
yang buruk dalam hubungannya dengan Allah Swt atau dengan sesama makhluk.
Hidup yang selalu berpegang teguh pada akhlak, etika, moral dan sopan santun
adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan akhlak, etika, moral serta sopan santun

This work is licensed under Creative Commons Attribution Non Commercial 4.0 International
License Available online on: http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index
Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

yang baik maka perbuatan tersebut merupakan tindakan yang menentang


kesadaran tersebut. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus selalu berakhlak
yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi menciptakan kehidupan yang rukun
dan harmonis.

A. Metode

A. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu
berisi teori teori yang relevan dengan masalah – masalah penelitian.
Adapun masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui “Konsep Akhlak,
Etika, Moral, Sopan Santun (Pengertian dan perbedaannya menurut sumber dan
cakupan) Pada bagian ini dilakukan pengkajian mengenai konsep dan teori yang
digunakan berdasarkan literatur yang tersedia, terutama dari artikel-artikel yang
dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah. Kajian pustaka berfungsi untuk
membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam penelitian
Kajian pustaka atau studi pustaka merupakan kegiatan yang diwajibkan
dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah
mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis-praktis
Sehingga dengan menggunakan metode penelitian ini penulis dapat dengan
mudah menyelesaikan masalah yang hendak diteliti.
1. Jenis dan sifat Penelitian
a) Jenis penelitian
Dilihat dari jenis penelitiannya, adapun jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library
research, yakni penelitian yang dilakukan melalui mengumpulkan data atau
karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek penelitian atau pengumpulan
data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan
kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Sebelum melakukan telaah bahan pustaka, peneliti harus mengetahui
terlebih dahulu secara pasti tentang dari sumber mana informasi ilmiah itu
akan diperoleh. Adapun beberapa sumber yang digunakan antara lain; bukubuku
teks, jurnal ilmiah,refrensi statistik,hasil-hasil penelitian dalam bentuk
skripsi, tesis, desertasi,dan internet, serta sumber-sumber lainnya yang relevan
b) Sifat penelitian
Dilihat dari sifatnya, maka penelitian ini termasuk penelitian
deskriptif, penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 116


Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan

2. Metode Pengumpulan Data


Adapun metode pengumpuluan data penelitian ini diambil dari
sumber data, Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka
dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedangkan isi catatan
subjek penelitian atau variable penelitian.

3. Teknik Analisa Data


Setelah keseluruhan data terkumpul maka langkah selanjutnya penulis
menganalisa data tersebut sehingga ditarik suatu kesimpulan.Untuk
memperoleh hasil yang benar dan tepat dalam menganalisa data, penulis
menggunakan teknik analisis isi. Analisis isi ( Content Analysis)
adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak di media massa.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Pengertian akhlak
Kata “ akhlak “ berasal dari bahasa Arab ( jamak ) dari “ khuluqun “ yaitu
menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Menurut para ahli tasawuf definisi tentang akhlak antara lain :
a) Menurut Ibnu Maskawih akhlak didenifisikan sebagai keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
b) Menurut Imam Al-Ghozali definisi akhlak adalah suatu sifat yang
tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran
terlebih dahulu.
c) Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin definisi dari akhlak yaitu yang disebut
akhlak “ adatul iradah “ atau kehendak yang dibiasakan.
Jadi dapat di simpulkan dari ketiga definisi dari para ahli tasawuf di atas
memiliki perbedaan kata-katanya, akan tetapi tidak berjauhan maksudnya,
bahkan berdekatan artinya satu sama lain sehingga Prof. K.H. Farid Ma’ruf
membuat kesimpulan tentang definisi akhlak adalah: “ Kehendak jiwa
manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan,
tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 117


Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

2. Pengertian Etika
Etika adalah tingkah laku manusia yang ditransmisikan dari hasil pola pikir
manusia. Kata etika sendiri berasal dari Yunani “ ethos” yang artinya adat
kebiasaan. Etika juga merupakan kata lain dari akhlak, tetapi memiliki
perbedaan yang substansial, yaitu konsep akhlak berasal dari pandangan
agama terhadap tingkah laku manusia, sedangankan konsep etika berasal
dari pandangan tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat.
Dalam ensiklopedia New american, sebagaimana yang telah disampaikan
oleh Hamzah Ya’qub bahwa etika adalah kajian filsafat moral yang tidak
mengkaji fakta-fakta, tetapi meneliti nilai-nilai dan perilaku manusia serta
ide-ide tentang lahirnya suatu tindakan.
Dari pandangan filosofis Epikuros, dapat diambil pemahaman tentang etika
bahwa etika merupakan segala sesuatu yang berkaitan tentang nilai-nilai
tindakan manusia yang menurut ukuran rasio dinyatakan dan di akui
sebagai sesuatu yang substansinya paling besar.
Dari beberapa pandangan yang menjelaskan tentang etika dapat di kita
ambil pemahaman bahwa etika adalah cara pandang seseorang atau
manusia tentang tingkah laku yang baik dan buruk, yang dagali dari sumber
yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur tindakan kita dengan
pendekatan rasional dan filosofis.

3. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin “ Mores” yang berarti adat kebiasaan.
Apabila moral diaratikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan ukuran
adat, jadi konsep moral berhubungan dengan konsep adat yang dibagi
menjadi dua macam adat antara lain :
a) Adat shahihah, yaitu adat moral masyarakat yang dilakukan secara
turun temurun, nilai-nilainya sudah disepakati secara normatif dan
tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran yang berasal dari agama Islam,
yaitu Alqur’an dan As-sunnah.
b) Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilakukan oleh
masyarakat tetapi bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Heri Gunawan dalam bukunya menyebutkan bahwa yang disebut dengan
moral yaitu sesuatu yang sesuai dengan ide-ide umum yang diterima
tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar, mana
yang pantas dan mana yang tidak pantas.

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 118


Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

Dengan demikian pengerrtian moral tampak banyak persamaan anatara


etika dan moral, perbedaan yang muncul hanya kalau etika bersifat teori
sedangkan moral lebih banyak bersifat praktik.

4. Pengertian Sopan santun ( Adab )


Kata adab menurut kamus besar bahasa Arab berrati kesopanan,
maksudnya yaitu memberikan hak kepada segala sesuatu dan waktu, serta
mengetahui apa yang menjadi hak diri sendiri dan hak Allah Swt.
Adab menurut Al-Attas adab merupakan undangan pada suatu perjamuan.
Perjamuan mengandung makna implisif bahwa baik pengundang maupun
tamu yang diundang diharapkan bertingkah laku sesuai dengan keadaan,
baik dalam berbicara bertindak maupun beretika.
pendapat para ulama mengenai adab :
a) Ibnu Mubarak : Betapa pentingnya adab dan Ibnu Mubarak
menyukai adab walaupun sedikit dibandingkan dengan banyak ilmu
dan disamping apabila meremehkan dengan adab maka akhirnya
nanti bisa menegah dari mendapat ma'rifat.
b) Abu Ad-Daqqaq : Orang yang tidak memiliki adab maka wajib diusir
dan bahkan dapat dikatakan sama halnya dengan binatang karena
tidak memelihara adab.
c) Perkataan sebagian ulama terhadap anaknya: Mereka sangat
mengutamakan adab pada saat menuntut ilmu. mereka lebih
menyukai belajar satu bab tentang adab dibandingkan belajar tujuh
puluh bab tentang ilmu. Maksudnya, bukan berarti mempelajari
tentang ilmu itu tidak penting akan tetapi, harus dibarengi dengan
belajar tentang adab walaupun hanya sedikit, karena sebanyak
apapun ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh kalau tidak
mempelajari tentang adab. Dengan kata lain tidak beradab maka
kemungkinan besar ilmu yang telah dipelajari tidak akan
bermanfaat.
d) Abdurrahman Ibn Al-Qaasim: sebagian yang telah dilakukan oleh
Abdurrahman terhadap gurunya yaitu adalah berkhadam selama
dua puluh tahun lamanya, dua tahun belajar tentang ilmu, dan
delapan beelas tahun belajar tentang adab. Dari perkataan beliau
dapat disimpulkan bahwa pentingnya menjaga adab.
Diantara adab itu ada yang berlaku umum untuk semua mukallaf, sebagian
lagi khusus bagi pencari ilmu. diantara adab itu ada yang bisa dipahami
melalui darurat syara, ada yang bisa diketahui melalui tabiat dan

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 119


Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

ditunjukkan keumuman dalil syariat yang menyerukan untuk beradab


mulia dan akhlak terpuji.

5. Perbedaan sumber dan cangkupan akhlak, etika, moral dan sopan


santun
Dari uraian-uraian diatas yang sudah dijelaskan tentang akhlak, etika,
moral, dan sopan santun terdapat beberapa perbedaan yang menjadi ciri
khas masing-masing dari keempat istilah tersebut.
Yang pertama akhlak, Akhlak menurut istilah yang bersumber dari al-
qur'an dan al- sunnah nilai- nilai yang menentukan baik dan buruk ,layak
atau tidak suatu perbuatan ,kepakuan ,sifat ,dan perangkai dalam akhlak
bersifat universal dan bersumber dari ajaran allah. Sementara itu, etika
merupakan filsafat nilai pengetahuan tentang nilai- nilai dan kesusilaan
tentang baik dan buruk . Jadi etika bersumber dari pemikiran yang
mendalam dan renungan filosofis yang pada intinya bersumber dari akal
sehat dan hati nurani. Etika bersifat temporer , sangat tergantung pada
aliran filosofis yang menjadi pilihan orang- orang yang menganutnya
di uraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri
khas masing- masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah
uraian mengenai segi - segi perbedaan yang di maksud:
Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-qur'an dan al-sunnah.

C. Simpulan
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan
pemikiran. Sedangkan etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan
keburukan didalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak
gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai
mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Dan jika moral adalah suatu
tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang umum diterima oleh
kesatuan sosial atau lingkungan tertentu

Yang menjadi sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran sumber baik dan
buruk atau mulia dan tercela. Sumber akhlak adalah Al-Qur'an dan sunnah. Jika
dalam etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak
ukur yang digunakan atau sumbernya adalag akal pikiran atau rasio (filsafat),
sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur yang digunakan adalah
norma-norma.

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 120


Ahmad Muhammad (Nama Penulis)

Daftar Rujukan
Agama RI, Departernen, 1989. Al-Qur'an dan Tedemahnya. Surabaya: Mahkota,
Al Bukhari, Muhammad Bin Ismail. Matan Al Bukhari, Sanqafurah-Jiddah:
Al Ghazali, 1970. Ihya' Ulumuddin. Bandung: Maarif, Khuluq al Muslim.
Al Haramen, tt.
Al Qur'an Al Karim.
Badrudin, 2015. Pengantar Ilmu Tasawuf. Serang 42123
Kuwait: Dar Al Bayan, tt.
Zulkifli, and Jamaluddin. 2018. Akhlak Tasawuf (Jalan Lurus Mensucikan Diri). Riau

Vicratina: Volume 4 Nomor 1, 2019 121

You might also like