You are on page 1of 17

MODUL AJAR IDN.D.TAM.7.3.7.

SURAT PRIBADI DAN SURAT RESMI 3

A. Informasi Umum

Nama Penyusun : Tamsiruddin, S.Pd.


Nama Sekolah : UPTD SMP Negeri 1 Parepare
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMP
Alokasi Waktu : 5 x 40 Menit
Pertemuan Ke- : 5 dan 6
Fase :D
Elemen : Berbicara dan Mempresentasikan
Capaian Pembelajaran: Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,
pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam
bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta
didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru
yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk
berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik mampu
menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan
dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara
aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu
menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan
fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik mampu
mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual
secara kritis.

B. Tujuan Pembelajaran
7.3.7 Peserta didik menyampaikan argumen yang logis, kritis, dan kreatif secara
individual maupun berkelompok dengan menggunakan makna kata
denotatif dan konotatif serta mampu mempresentasikan hasil kerja peserta
didik tentang struktur dan ciri kebahasaan surat pribadi dan surat resmi serta
menuturkan dan menyajikan ungkapan perasaan dan penghargaan dalam
bentuk teks informasional melalui teks multimodal.

Kata kunci yang akan dipelajari dan pertanyaan inti (essential question)
Kata/Frasa Kunci:
Struktur, aspek kebahasaan, surat pribadi; surat resmi

Pertanyaan Pemantik:
a. Bagaimana cara menganalisis struktur dan aspek kebahasaan surat pribadi?
b. Bagaimana cara menganalisis struktur dan aspek kebahasaan surat resmi?
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Kreatif, yang ditunjukkan melalui menghubungkan makna-makna, membangun
atau merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik, menyesuaikan atau
mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru
dalam tulisan, lukisan, dan pementasan.
2. Mandiri, yang ditunjukkan melalui selfregulator untuk bisa fokus terhadap hal
yang disimak.
3. Kritis, yang ditunjukkan melalui menyampaikan gagasan/pandangan, alasan
ketidaksetujuan, alasan kesalahan dari menyimak.

D. Sarana dan Prasarana


Ponsel, jaringan internet, laptop, proyektor untuk menayangkan video materi, alat
tulis, buku bacaan

E. Target Peserta Didik


Peserta didik regular

F. Jumlah Peserta Didik


32 Orang

G. Metode Pembelajaran
 Tatap muka
 PJJ daring
 PJJ luring
 Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

H. Materi Ajar, Alat, dan Bahan


1. Materi surat pribadi dan surat resmi diperoleh dari buku panduan siswa yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia.
2. Presentasi materi surat pribadi dan surat resmi.
3. Alat dan Bahan
a. Kertas
b. Pena/pensil/spidol
c. Sumber literasi (buku, majalah, koran; internet)

I. Kegiatan Pembelajaran
Individu
Berpasangan
Berkelompok (3 – 4 orang)
Catatan:
Grup fleksibel (flexible grouping)

Metode:
 Diskusi
 Presentasi
❏ Demonstrasi
❏ Proyek
❏ Eksperimen
 Eksplorasi
❏ Permainan
❏ Ceramah
❏ Kunjungan lapangan
❏ Simulasi
 Kaji Pustaka

J. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
Penilaian diberikan di awal kegiatan pembelajaran, dilihat dari kesiapan peserta
didik di awal pembelajaran, peserta didik dapat menjawab atau mengungkapkan
pendapat tentang kompetensi awal yang diberikan guru.
2. Asesmen formatif
Penilaian saat pembelajaran berlangsung

No. Aspek yang dinilai Ya Tidak


1. Mengungkapkan pendapat
2. Mengungkapkan pertanyaan
3. Menjawab pertanyaan dengan benar
4. Menghargai pendapat/jawaban teman

3. Asesmen sumatif
Soal diberikan akhir pelajaran
Kategori Rencana Tindak
Soal Kemungkinan Jawaban
Penilaian Lanjut
1. Jelaskan Struktur surat pribadi terdiri Paham Pembelajaran
struktur surat atas: Utuh dapat dilakukan
pribadi! a. titimangsa (tempat dan pada materi
tanggal dibuatnya surat) berikutnya
b. alamat tujuan surat Paham Memberikan
c. salam pembuka sebagian pelajaran
d. pendahuluan remedial
e. isi surat
f. penutup surat
g. salam penutup
h. nama dan tanda tangan
pengirim
Tidak menjawab Tidak
paham
2. Jelaskan Bahasa yang digunakan Paham Pembelajaran
aspek dalam surat pribadi bersifat Utuh dapat dilakukan
kebahasaan akrab, sesuai tata etika pada materi
surat pribadi! atau sopan santun, berikutnya
bergantung pada siapa Paham Memberikan
penerima surat. Selain itu, sebagian pelajaran
penggunaan ejaan harus remedial
tetap diperhatikan.
Tidak menjawab Tidak
paham
3. Jelaskan Struktur surat resmi terdiri Paham Pembelajaran
struktur surat atas: Utuh dapat dilakukan
resmi! a. kepala surat (kop surat) pada materi
b. tanggal surat berikutnya
c. nomor surat, lampiran, Paham Memberikan
perihal sebagian pelajaran
d. alamat surat remedial
e. salam pembuka
f. pendahuluan
g. isi surat
h. penutup surat
i. salam penutup
j. nama dan tanda tangan
penulis surat
k. nama dan tanda tangan
pihak yang memperkuat
surat
Tidak menjawab Tidak
paham
4. Jelaskan Aspek kebahasaan surat Paham Pembelajaran
aspek resmi: Utuh dapat dilakukan
kebahasaan a. menggunakan bahasa pada materi
surat resmi! baku berikutnya
b. menggunakan ejaan Paham Memberikan
yang tepat sebagian pelajaran
remedial
c. menggunakan kata
sapaan yang tepat
d. menggunakan
pronomina yang tepat
Tidak menjawab Tidak
paham

K. Persiapan Pembelajaran
PERTEMUAN I
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa
bersama.
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai keterkaitan materi yang
akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat mempelajari materi
sebelumnya.
• Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan materi.

Kegiatan Inti (60 menit)


• Guru memotivasi peserta didik untuk membaca referensi tentang struktur dan
aspek kebahasaan surat pribadi ada buku panduan halaman 183 atau sumber
lainnya.
• Guru bertanya jawab tentang struktur dan aspek kebahasaan surat pribadi.
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil (secara berpasangan).
• Guru memberi tantangan kepada setiap pasangan untuk menganalisis struktur
dan aspek kebahasaan surat pribadi dengan menggunakan panduan yang ada
dalam LKPD yang dibagikan.
• Setiap kelompok berdiskusi sesuai panduan dalam LKPD dan menuliskan hasil
diskusinya dalam berbagai bentuk (uraian, tabel, peta konsep, dll.).
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan seluruh
kelompok.
• Kelompok lain memberikan tanggapan.
• Guru memberikan penguatan terhadap pemaparan setiap kelompok.
• Guru memberikan penguatan materi tentang menganalisis struktur dan aspek
kebahasaan surat pribadi yang berasal dari buku siswa serta sumber lainnya.
• Guru meminta peserta didik mempelajari kembali materi hari ini di rumah dan
merekomendasikan video pembelajaran kepada peserta didik.
https://www.youtube.com/watch?v=SceWamsNnXc
https://www.youtube.com/watch?v=5ZbzuiMd7AU&t=4s

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Peserta didik bersama guru merefleksi hasil pembelajaran.
• Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah
dibahas.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas untuk pertemuan
selanjutnya.
• Guru menugasi peserta didik untuk mencari satu contoh surat resmi dari
berbagai sumber.
• Kegiatan ditutup dengan berdoa bersama.

PERTEMUAN II
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
• Guru membuka pembelajaran, peserta didik bersama guru melakukan doa
bersama.
• Guru mengecek kehadiran peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang akan
dipelajari.
• Dengan merujuk dimensi profil pelajar pancasila, guru menyampaikan butir
karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan materi.
Kegiatan Inti (100 menit)
• Guru meminta kepada beberapa peserta didik untuk membaca referensi tentang
struktur dan aspek kebahasaan surat resmi yang ada pada buku siswa halaman
183, 187 – 191) atau sumber lainnya.
• Guru bertanya jawab tentang struktur dan aspek kebahasaan surat pribadi.
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil (setiap kelompok terdiri
atas 3 – 4 peserta didik).
• Guru memberi tantangan kepada setiap kelompok untuk menganalisis struktur
dan aspek kebahasaan surat resmi dengan menggunakan panduan yang ada
dalam LKPD yang dibagikan.
• Setiap kelompok berdiskusi sesuai panduan dalam LKPD dan menuliskan hasil
diskusinya dalam berbagai bentuk (uraian, tabel, peta konsep, dll.).
• Setiap kelompok menempelkan hasil diskusinya pada tempat yang disediakan.
• Setiap kelompok berkeliling membaca hasil diskusi kelompok lain dan
menuliskan tanggapannya pada sticky note yang dibagikan.
• Peserta didik membacakan hasil diskusinya dan tanggapan dari kelompok lain.
• Guru mengapresiasi kinerja semua kelompok.
• Guru memberikan penguatan materi tentang struktur dan aspek kebahasaan
surat resmi yang berasal dari buku siswa serta sumber lainnya.
• Guru meminta peserta didik mempelajari kembali materi hari ini di rumah dan
merekomendasikan video pembelajaran kepada peserta didik.
https://www.youtube.com/watch?v=Uw6-F39Nl_E

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
• Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi yang telah
dibahas.
• Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
• Kegiatan ditutup dengan berdoa bersama.

L. Refleksi Guru
1. Apa kesulitan peserta didik dalam menganalisis struktur dan aspek kebahasaan
surat pribadi dan surat resmi?
2. Apa yang dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami kesulitan tersebut?
3. Apakah ada peserta didik yang tidak fokus saat mengikuti pembelajaran? Apa
yang menyebabkan peserta didik tidak fokus saat mengikuti pembelajaran?
4. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran guru?

N. Refleksi Peserta Didik

Perlu
No Refleksi Diri Sudah bisa belajar lagi
1. Saya dapat menjelaskan struktur dan aspek
kebahasaan surat pribadi.
2. Saya dapat menjelaskan struktur dan aspek
kebahasaan surat resmi.
Proses pembelajaran:
1. Kegiatan yang paling sulit saya ikuti dalam pembelajaran ini

2. Usaha yang saya lakukan untuk memperbaiki proses belajar:

3. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang sudah saya lakukan (ceklis salah
satu)
 sangat tidak puas
 tidak puas
 biasa saja
 puas
 sangat puas

O. Daftar Pustaka
Dewayani, Sofie. dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.

Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.

Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
P. Lembar Kerja Peserta Didik
PERTEMUAN 5
Kelompok :…
Nama Peserta Didik : ......................................
.....................................
Kelas/Semester : ......................................
Materi : Menganalisis Struktur dan Aspek Kebahasaan Surat Pribadi

Petunjuk Pengerjaan
1. Pilihlah satu contoh surat pribadi dari berbagai sumber.
2. Cermatilah struktur dan penggunaan bahasa dalam surat tersebut.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dengan lengkap.

Kegiatan
Setelah membaca surat pribadi yang Anda pilih, lengkapilah tabel berikut ini.
Tabel 1 Struktur Surat Pribadi
No. Struktur Contoh dalam Surat Pribadi
1. Titimangsa (tempat
dan tanggal
dibuatnya surat)
2. Alamat tujuan surat

3. Salam pembuka
4. Pendahuluan

5. Isi surat

6. Penutup surat

7. Salam akhir

8. Nama dan tanda


tangan pengirim

Tabel 2 Aspek Kebahasaan Surat Pribadi


Penggunaan Kata/Kalimat yang Perbaikan
Kurang Tepat (Kurang Sopan dll.)
PERTEMUAN 6
Kelompok :…
Nama Peserta Didik : ......................................
.....................................
.....................................
.....................................
Kelas/Semester : ......................................
Materi : Menganalisis Struktur dan Aspek Kebahasaan Surat Resmi

Petunjuk Pengerjaan
1. Pilihlah satu contoh surat resmi yang anggota kelompok bawa.
2. Cermatilah struktur dan penggunaan bahasa dalam surat tersebut.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dengan lengkap.

Kegiatan

Analisis Struktur Surat Resmi dan Aspek Kebahasaan

No. Struktur Ada/Tidak Penggunaan Ejaan*) Penggunaan Kata*)


Ada (Benar/Salah) (Baku/Tidak Baku)
1. Kop surat

2. Tanggal surat

3. Nomor surat,
lampiran, perihal
4. Alamat tujuan
surat
5. Salam pembuka

6. Pendahuluan

7. Isi surat

8. Penutup surat

9. Salam penutup

10. Nama dan tanda


tangan penulis
11. Nama dan tanda
tangan pihak yang
memperkuat surat

*) Catatan: Jika ada ejaan yang salah atau kata yang tidak baku, silakan tuliskan
perbaikannya. Dalam bagian ini mencakup penulisan kata sapaan dan pronomina
yang tepat.
Q. Bahan Bacaan Peserta Didik
Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.

R. Bahan Bacaan Guru


1. Dewayani, Sofie. dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
2. Subarna, Rakhma. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.

S. Pembelajaran Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk sebagai
berikut.
1. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20%;
2. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% dan 50%, dan
3. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%.

T. Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik ditantang untuk mencari satu surat resmi yang dikeluarkan oleh
sekolah atau organisasi sekolah atau instansi lainnya (jika tidak ada, boleh mencari
contoh surat resmi dari internet). Kemudian, peserta didik mereviu (menemukan
kekurangan dan memberikan saran perbaikan) atau menganalisis struktur dan
aspek kebahasaan surat tersebut dalam bentuk vlog atau tulisan.
LAMPIRAN
Bacaan Guru dan Peserta Didik

A. Struktur dan Aspek Kebahasaan Surat Pribadi


Surat pribadi memiliki bagian-bagian atau struktur sebagai berikut.
1. Titimangsa (tempat dan tanggal dibuatnya surat)
Penulisan tanggal surat harus lengkap, penulisan tidak disingkat. Antara
tempat dan tanggal dipisahkan dengan tanda koma dan di belakang tahun
tidak diberi titik.
Contoh:
Parepare, 1 Mei 2023
2. Alamat tujuan surat
Alamat tujuan surat berfungsi untuk penunjuk langsung bagi si
penerima, ada kata sapaan, dan nama penerima.
Contoh:
Salam sayang untuk Bunda
3. Salam pembuka
Salam pembuka berfungsi untuk menyapa atau memberi salam serta
menanyakan kabar penerima surat.
Contoh:
Bunda, apa kabar?? Edo merindukan Bunda.
4. Pendahuluan
Bagian ini berisi pengantar untuk menyampaikan isi atau tujuan
penulisan surat.
5. Isi surat
Bagian ini berisi isi, tujuan, atau maksud seseorang menulis surat.
Misalnya, mengungkapkan perasaan, menyampaikan ide, memohon bantuan,
bertukar kabar, menceritakan pengalaman, atau mengucapkan terima kasih.
6. Penutup surat
Bagian ini berisi penutup untuk mengakhiri surat. Jika surat yang dikirim
perlu dibalas, pada bagian inilah penulis menyampaikannya.
7. Salam akhir
Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat dan
keakraban pengirim pada penerima surat.
8. Nama dan tanda tangan pengirim
Bagian terakhir ini biasanya diisi dengan nama panggilan untuk
menunjukkan keakraban dan dibubuhi dengan tanda tangan.
Adapun aspek kebahasaan surat pribadi, yaitu bahasa yang digunakan
dalam surat pribadi bersifat akrab, sesuai tata etika atau sopan santun, bergantung
pada siapa penerima surat. Selain itu, penggunaan ejaan (huruf kapital dan tanda
baca) harus tetap diperhatikan.
Berikut ini disajikan contoh analisis struktur dan aspek kebahasaan surat
pribadi.
No. Struktur Contoh dalam Surat Pribadi
1. Titimangsa (tempat Parepare, 2 Mei 2021
dan tanggal
dibuatnya surat)
2. Alamat tujuan surat Teruntuk Sahabatku, Dion
di Bandung

3. Salam pembuka Salam rindu,

4. Pendahuluan Halo, Dion. Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu


dan keluargamu di Bandung baik-baik saja. Aku
sekeluarga dalam keadaan baik, meski kami bosan di
rumah terus. Hampir setahun aku dan keluargaku
tidak jalan-jalan ke luar kota. Aku rindu berkunjung
ke rumahmu.

5. Isi surat Sebagai pengganti rindu, aku ingin kirim sesuatu


untukmu dan kawan-kawan di puskesmas. Aku dan
pemuda karang taruna di lingkunganku membuat
APD secara sukarela. Kami bikin banyak sekali, agar
setidaknya bisa membantu tenaga medis dengan apa
yang kami bisa. Jika berkenan, kirimkan alamat
puskesmas tempatmu bekerja pada balasan surat
selanjutnya ya.

Aku bangga punya sahabat seorang perawat yang


rajin dan gigih sepertimu. Hatiku remuk tiap lihat
berita duka tenaga kesehatan. Tolong jaga
kesehatanmu baik-baik. Istirahatlah yang cukup.

6. Penutup surat Aku tidak bisa apa-apa selain berdoa semoga


pandemi cepat pergi. Tak sabar untuk bisa bertemu
denganmu lagi, memesan bajigur hangat di warung
kesukaan kita di Bandung. Segitu dulu kabar dariku.
Stay safe, Dion.

7. Salam akhir Salam sehat,

8. Nama dan tanda Sahabatmu, Angga


tangan pengirim

Bahasa yang digunakan dalam surat tersebut sudah sesuai dengan aspek
kebahasaan surat pribadi. Bahasanya sopan dan santun. Kalimat yang digunakan
juga mudah dipahami dan penggunaan ejaan sudah tepat.
B. Struktur dan Aspek Kebahasaan Surat Resmi
Surat resmi memiliki bagian-bagian atau struktur sebagai berikut.
1. Kepala surat (kop surat)
Kepala surat dinamakan juga sebagai kop surat. Bagian ini menempati
posisi paling atas pada sebuah surat resmi. Kop surat atau kepala surat berisi
nama, logo, alamat, dan nomor kontak resmi milik si pengirim surat. Selain
menunjukkan identitas si pengirim, kepala surat juga digunakan sebagai
sarana promosi.
Contoh:

2. Tanggal surat
Tanggal surat berisi informasi terkait waktu penulisan surat tersebut
dibuat oleh pengirim. Tanggal surat yang diletakkan di sebelah kanan atas
tidak diikuti nama tempat karena nama tempat sudah ada dalam kop surat,
sedangkan tanggal surat yang diletakkan di bagian kanan bawah tetap
menggunakan nama tempat diikuti dengan tanggal surat.
Contoh:
2 Mei 2023
Parepare, 2 Mei 2023

3. Nomor surat, lampiran, perihal


Nomor surat dibuat oleh lembaga, perusahaan, organisasi atau
komunitas resmi yang bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun urutan
penyimpanan surat sekaligus untuk mengawasi seberapa banyak surat yang
telah dikeluarkan.
Lampiran berisi informasi terkait ada atau tidaknya, berapa jumlah
berkas penting yang ikut disertakan dalam penerbitan surat resmi. Kata
lampiran ditulis lengkap, tidak disingkat lamp. Jumlah lampiran ditulis dengan
huruf dan hanya huruf pertama yang diawali dengan huruf kapital.
Hal atau perihal pada surat resmi berisi terkait tema atau pokok dari isi
surat. Boleh juga kita menyatakan sebagai judul surat. Penulisan perihal hanya
huruf pertama yang diawali dengan huruf kapital
Contoh:
Nomor : 521.3/039.a/SMPN.1/V/2022
Lampiran : Satu lembar
Perihal : Undangan rapat
4. Alamat surat
Alamat penerima diisi oleh alamat orang atau lembaga yang dituju atau
yang menerima surat. Alamat penerima ini ditulis di bawah lampiran atau
perihal. Adapun hal yang perlu diperhatikan, yaitu kata “Kepada” tidak perlu
dituliskan, sapaan “Bapak, Ibu, atau Saudara” di depan nama jabatan dan gelar
tidak diperlukan, sapaan hanya dipergunakan untuk mengiringi nama orang
yang tidak diawali dengan gelar.
Contoh:
Yth. Direktur Jenderal Pajak
Jalan Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya

5. Salam pembuka
Salam pembuka berisi sapaan awal yang berupa ucapan salam.
Contoh:
Assalamualaikum, Selamat siang, Dengan hormat, dan lain-lain.
6. Pendahuluan
Bagian ini berisi pengantar untuk menyampaikan isi atau tujuan
penulisan surat.
Contoh:
Berdasarkan surat yang Bapak kirim tanggal 28 April dengan nomor ….
7. Isi surat
Pada bagian isi atau inti ini berisi pokok masalah, topik atau inti
permasalahan yang hendak disampaikan. Misalnya, jika tujuan atau perihalnya
undangan pertemuan, pada bagian inilah dituliskan detail waktu dan tempat
pertemuannya.
Contoh:
Kami mengundang Bapak/Ibu untuk menghadiri rapat yang akan dilaksanakan
pada:
hari, tanggal : Selasa, 2 Mei 2023
waktu : Pukul 14.00 – 15.00 WITA
tempat : Aula UPTD SMP Negeri 1 Parepare

8. Penutup surat
Pada bagian penutup ini berisi penegasan, kesimpulan, dan harapan
dari topik inti yang disampaikan.
Contoh:
Kami berharap Bapak/Ibu dapat meluangkan waktunya. Atas kehadiran
Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
9. Salam penutup
Salam penutup berisi kalimat salam setelah penyampaian surat ini
berakhir. Salam pembuka dan penutup merupakan bagian dari tata krama
atau adab sopan santun dalam bersurat.
Contoh:
Waalaikumsalam, Hormat kami, dan lain-lain.
10. Nama dan tanda tangan penulis surat
Nama dan tanda tangan pengirim berisi nama terang atau nama
lengkap disertai dengan gelar dan tanda tangan penulis surat. Bagian ini
ditulis rata kanan paling bawah setelah salam penutup.
11. Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat berisi nama
terang atau nama lengkap disertai dengan gelar serta jabatannya dalam
instansi tersebut. Tanda tangan pihak yang memperkuat surat biasanya
dibubuhi dengan stempel. Penulisan nama pejabat penanda tangan surat
harus ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa ada tanda
lainnya, baik berupa garis bawah maupun tanda kurung.
Contoh:

Adapun aspek kebahasaan surat resmi sebagai berikut.


1. Menggunakan bahasa baku
Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang mempunyai nilai
komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam
situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat
oleh tulisan, ejaan baku, istilah/kosa kata baku tata bahasa baku, serta lafal
baku. Untuk mengetahui sebuah kata baku atau tidak, kita dapat mengeceknya
di Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V (KBBI V) atau mengeceknya di laman
https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Berikut contoh kata baku dan tidak baku.
Kata Baku Kata Tidak Baku
Tidak Enggak, Nggak
Dibuat Dibikin
Mengubah Merubah
Belum Belom
Segera Buruan
Apa betul? Beneran?
Sudah Udah
Dimasukkan Dimasukin
Dikerjakan Dikerjain
Dikurangi Dikurangin
Maaf Sorry
Yang yg
Di d
Kesal kzl

2. Menggunakan ejaan yang tepat


Penggunaan kalimat dalam surat resmi harus memperhatikan ejaan yang
tepat. Ejaan bukan hanya berarti menuliskan bahasa yang benar, tetapi juga
termasuk memperhatikan kaidah kebahasaan (penggunaan huruf kapital dan
penulisan huruf) dan penggunaan tanda baca. Setiap kata yang dituliskan harus
mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Kita dapat mengecek penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan lainnya
melalui laman https://ejaan.kemdikbud.go.id/. Berikut beberapa contohnya.
Ejaan Tepat Ejaan Tidak Tepat
a.n. (atas nama) A.N.
Dengan hormat, Dengan Hormat
Jalan Ahmad Yani 10 Jl. Ahmad yani No. 10

3. Menggunakan kata sapaan yang tepat


Dalam kehidupan sehari-hari, kita berkomunikasi dengan orang lain. Orang lain
itu bisa saja anggota keluarga, guru, teman, dan lain-lain. Penting bagi kita
untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan sopan. Salah satu norma
berkomunikasi santun adalah menggunakan kata sapaan yang tepat. Kata
sapaan adalah kata untuk menyapa seseorang. Dalam menuliskan kata sapaan
selalu diawali dengan huruf kapital.
a. Kata Sapaan yang Menunjukkan Hubungan Kerabat; digunakan untuk
menyapa orang yang memiliki hubungan keluarga. Misalnya, kakek, nenek,
paman, bibi, ibu, ananda, mas, dan sebagainya.
b. Kata Sapaan Berbentuk Kata Ganti; misalnya, kamu, engkau, saudara, Anda,
tuan, nyonya, dan sebagainya.
c. Kata Sapaan yang Menunjukkan Rasa Hormat; misalnya,Yang Terhormat,
dan sebagainya.
d. Kata Sapaan yang Diikuti Nama; misalnya, Saudara Ina, Bapak Ferry Tan, Ibu
Ningtiyas, dan sebagainya.

4. Menggunakan pronomina yang tepat


Pronomina atau kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu
kepada kata benda (nomina) lain. Misalnya, kata ketua OSIS dapat diacu dengan
pronomina dia atau ia. Dari segi fungsinya, dapat dikatakan bahwa pronomina
menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina, yaitu sebagai subjek,
objek, dan predikat (dalam beberapa kalimat tertentu).
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu sebagai
berikut.
a. Pronomina Persona
Adalah pronomina yang mengacu kepada orang. Pronomina ini
dapat mengacu kepada: diri sendiri, orang yang diajak bicara, atau orang
yang dibicarakan.
1) Diri sendiri: saya, aku, daku, ku-, -ku, kami, kita.
Contoh:
Surat itu telah kukirimkan tadi pagi.
Kita akan berangkat pagi-pagi sekali.
2) Orang yang diajak bicara: engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu, kalian,
kamu sekalian, Anda sekalian.
Contoh:
Pukul berapa kamu selesai les, Nak?
Kalian akan pergi ke mana liburan nanti?
3) Orang yang dibicarakan: ia, dia, beliau, -nya, mereka.
Contoh:
Dia setuju dengan keputusan kami.
Teman-teman akan datang.
b. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk terdiri atas pronominal penunjuk umum (ini,
itu), penunjuk tempat (sini, situ, sana), dan penunjuk ihwal
(begini, begitu).
Contoh:
Bu Guru memberikan ini kepada saya sebagai kenang-kenangan.
Siapa yang mau pergi ke sana?
Lain kali, jangan berbuat begitu lagi.
c. Pronomina Penanya
Pronomina yang dipakai sebagai penanda pertanyaan. Biasanya,
yang ditanyakan adalah orang (siapa), barang (apa), atau pilihan (mana).
Contoh:
Siapa yang akan memberi kata sambutan?
Joni habis membeli apa?
Rumahmu yang mana?

Referensi
Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas VII halaman 182 – 191.
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230224151713-569-917480/surat-
pribadi-pengertian-struktur-bagian-ciri-ciri-dan-contoh
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/01/155820769/surat-pribadi-ciri-
struktur-jenis-dan-kaidah-kebahasaan
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/03/170000269/bagian-bagian-
surat-resmi

Tetap Semangat Belajar


Salam,
Pak Tam

You might also like