You are on page 1of 10

Potensi buah anggur sebagai anti bakteri dalam perspektif Sains dan Al-quran

Nanda Oktavianda, Mustanir, Safrida, Sulastri


Program Studi Magister Pendidikan IPA Program Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Email nandaoktavianda@edu.unsyiah.ac.id

Abstract
Buah anggur memiliki senyawa fitokimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
seperti flavonoid, tanin, dan saponin. Anggur mampu meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap berbagai jenis penyakit. Senyawa-senyawa tersebut, berperan dalam mencegah
Senyawa fenolik pada biji anggur dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri untuk
menghambat beberapa bakteri patogen. Allah Swt. telah menyatakan dalam firman-Nya Q.S.
An-Nahl ayat 67 bahwa buah anggur merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Swt.
Kandungan yang berlimpah membuat buah anggur memiliki manfaat yang sangat luas
terutama untuk kesehatan. Hal tersebut membuktikan bahwa buah anggur berpotensi menjadi
anti bakteri yang aman. . Antibakteri berfungsi memiliki aktivitas untuk menghambat
pertumbuhan bakteri dengan merusak membran sel.

Kata Kunci : Buah Anggur, Anti bakteri, Flavanoid

Abstrac
Grapes have phytochemical compounds that are very beneficial for health such as
flavonoids, tannins and saponins. Grapes can increase the body's immunity against various
types of diseases. These compounds play a role in preventing the phenolic compounds in
grape seeds from being used as antibacterial compounds to inhibit several pathogens. Allah
SWT. has been stated in his word Q.S. An-Nahl verse 67 that grapes are one of the signs of
the greatness of Allah SWT. The abundant content makes grapes have very broad benefits,
especially for health. This proves that grapes have the potential to be a safe anti-bacterial. .
Antibacterial function has activity to inhibit bacterial growth by damaging cell membranes.
Keywords: Grapes, Anti-bacterial, Flavanoids
Pendahuluan

Buah anggur (Vitis vinifera) adalah salah satu buah di Indonesia yang merupakan
sumber antioksidan dengan kandungan polifenol dan antosianin yang cukup tinggi (Tarmizi,
2010). Pada dasarnya, polifenol dalam anggur dapat dibagi menjadi 2 kelas, yakni flavonoid
dan non flavonoid. Non flavonoid terdiri dari asam fenol dan resveratrol (Ivanova et al.,
2010).,
Al-Qur‟ān menyebutkan al-Inab, yang berarti anggur. Dan disebutkan sebanyak 11
kali dalam ayat yang lain. Menurut thalbah, buah anggur sudah dikenal sejak masa nabi Nuh
As. Dan anggur ini juga diperkuatkan oleh ibnu qayyim, selain itu, anggur juga telah
diketahui oleh orang kuno sebagai tanaman berkhasiat tinggi dan memiliki manfaat yang
banyak. Sama sama memiliki khasiat, keduanya bisa dimanfaatkan untuk menjadi buah,
makanan, minuman, maupun sebagai obat untuk bermacam-macam penyakit. (Samir Abdul
Halim, 2015)
Dalam tafsir al-Misbah juga menjelaskan dalam (Q.S. Al-Kahfi ayat 32)
Beberapa varietas buah anggur memiliki kandungan senyawa fenolik dan flavonoid
yang berbeda-beda. Kadar fenolik totalnya antara 95,3 - 686,5 mg GAE/100 g buah.
Sedangkan flavonoid total antara 94,7 - 1055 mg Catechin Equivalent/100 g buah (Liang,
Cheng, Zhong, & Liu, 2014). Bangsa arab kuno mengatakan bahwa banyak sekali manfaat
medis pada buah anggur dan buah-buah lainya. Mereka banyak mengambil manfaatnya
sebagai makanan dan obat. (Mahir Hasan Mahmud Muhammad, 2017)
Kulit anggur kaya akan flavonoid. Telah diketahui secara umum bahwa flavonoid
memiliki sifat antivirus, anti-alergi, antiplatelet, anti-inflamasi, antitumor dan aktivitas
antioksidan dengan daya lebih tinggi daripada vitamin C (Tapas et al., 2008). Efek flavonoid
terhadap ROS terjadi melalui dua mekanisme yaitu dengan meningkatkan antioksidan
endogen dan menangkap radikal bebas atau menetralisir. Peningkatan antioksidan endogen
oleh flavonoid dengan cara membantu aktivasi Nrf2 dalam memfosforilasi molekul tersebut
sehingga ikatan Nrf2-Keap1 terlepas. Lepasnya ikatan ini merangsang Nrf2 menginduksi
sistem transkripsi protein enzimatik antioksidan endogen seperti SOD, GSH, dan katalase
(Hybertson et al., 2011; Surh, 2013; TRACD 2014).
Artanti (2006) menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang mengandung
flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang,
antialergi dan anti kanker. Kandungan fenolik yang terkandung dalam suatu tumbuhan
dinyatakan sebagai GAE (galic acid equivalent) yaitu jumlah kesetaraan milligram asam galat
(3,4,5- trihydroxybenzoic acid) dalam satu gram sampel. Sedangkan kandungan senyawa
flavonoid (2-[3,4-dihydroxyphenyl]-3,5,7- trihydroxy-4H-chromen-4-one) yang diukur
menggunakan standar kuersetin, dihitung sebagai QE (quercetin equivalent) (Sari, 2017).
Asam galat dan kuersetin memiliki khasiat utamanya sebagai antioksidan. Ekuivalen asam
galat dan ekuivalen kuersetin merupakan acuan umum untuk mengukur jumlah senyawa
golongan fenolik dan flavonoid yang terdapat dalam suatu sampel atau bahan (Lee, Kim, Lee,
& Lee, 2003).
Ibnul Qayyim menjelaskan anggur termasuk buah-buahan yang terbaik dan paling
banyak kegunaannya, bisa dimakan dalam keadaan basah maupun kering.”( Ibnul Qayyim,
2004)
Penjelasan dari atas bahwa dengan mensejajarkan sebagai buah buahan yang dapat dimakan
langsung dengan sayur-sayuran lainnya yang sangat diperlukan vitamin dan kalorinya bagi
tubuh manusia, nampaklah bahwa kedua nya itu sama pentingnya sebagai zat makanan.
(Buya Hamka, 2015)
Anggur mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap berbagai jenis penyakit.
Mencegah kanker payudara.(Nabila et al., 2022)
(12087-Article Text-33116-1-10-20170819, n.d.) Penyakit infeksi merupakan jenis
penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk negara berkembang, termasuk Indonesia
(Radji; 2011). Infeksi disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, protozoa, atau beberapa
kelompok minor lain (mikroplasma, riketsia, dan klamidia)
(Rakha et al., 2022)Biji angggur mengandung 40% serat, 16% minyak, 11% protein,
dan 7% fenol kompleks. Senyawa fenolik pada biji anggur dapat digunakan sebagai senyawa
antibakteri untuk menghambat beberapa bakteri patogen .
(Nadiah Thayyarah, 2013) buah anggur dan manfaat atau penting bagi perkembangan sel-sel
tubuh kandungan gizi buah anggur setara dengan asi dan cukup untuk memberi nutrisi pada
bayi dalam bulan pertamanya. Karena itu, disarankan rutin memakan buah anggur karena
buah anggur mengandung zat karbon yang membantu menjaga sel-sel tubuh. Dan juga
membersihkan racun dan penting dalam pencegahan kanker.
Pada kitab tafsir Ibnu katsir menjelaskan bahwa ) ‫عى َ َ َجىَّب ٍد ِم ْه أ‬
ْ َ‫ ”) ة ٍب‬dan kebun kebun
anggur “ maksudnya, kami juga mengeluarkan darinya kebun kebun anggur. Kedua jenis
buah itu anggur dan kurma merupakan jenis yang jenis yang paling berharga bagi penduduk
ijaz, bahkan mungkin merupakan dua jenis buah terbaik didunia. Lebih dari itu, Allah Swt
telah memberikan anugrah kepada hamba hamba nya berupa kedua macam buah tersebut, dan
hal itu Allah telah menyebutkan kan firmannya (Q.S. An-Nahl -67).
Pada kitab tafsir al-Azhar menjelaskan bahwa kebun-kebun yang subur, penuh dengan
tumbuh-tumbahan, kembang-kembang berbagai warna disertai buah-buahan yang lezat cita
rasanya adalah tempat nikmat itu. Dan diantara buah-buahan yang banyak berbagai ragam,
ada satu yang istimewa yaitu anggur-anggur. Karna anggur itu kecil mungil dan bijinya tidak
menganggu.( Buya Hamka,2015).
(Hamida et al., n.d.)Buah anggur (Vitis vinifera L.) dikenal karena mengandung
berbagai senyawa polifenol dan resveratrol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme
tubuh. Sekitar 60-70% polifenol terdapat pada biji anggur. Pemanfaatan dan pengembangan
senyawa polifenol pada biji anggur telah banyak dilakukan untuk terapi kanker dan
antioksidan, padahal biji anggur juga berpotensi sebagai antimikroba. Penelitian sebelumnya
52 telah menunjukkan ekstrak biji anggur dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida
albicans dan Trichophyton mentagrophytes. Selain terhadap fungi, ekstrak biji anggur juga
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes, Staphylococcus
epidermidis, dan Propionibacterium acnes

PEMBAHASAN
Pengertian Dan sumber Anti Bakteri
Tanaman anggur merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat baik
dari segi buah, biji dan daunnya. Anggur memiliki fungsi sebagai antikaries, antiketombe,
antifungi, antimikroba, antioksidan, bahan flavor, light stabilizer, dan sunscreen. Manfaat lain
dari daun anggur adalah sebagai antibakteri. Kandungan senyawa yang terdapat dalam daun
anggur untuk mengobati infeksi bakteri (Papadopoulou, Soulti, & Roussis, 2005). Dalam
penelitian sebelumnya, senyawa fenolik dan flavonoid diketahui memiliki berbagai efek
biologis sebagai antioksidan, melindungi struktur sel, antiinflamasi, dan sebagai antiseptik
(Xia, Deng, Guo, & Li, 2010).
aktivitas antibakteri dilakukan dengan pemberian ekstrak biji anggur (Vitis vinifera
L.) terhadap bakteri S. pyogenes pada media MHA dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan
40%. Penghambatan pertumbuhan tersebut dapat dilihat dengan adanya zona bening yang
terbentuk di sekitar kertas cakram yang menandakan tidak adanya bakteri yang tumbuh. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sampel ekstrak yang digunakan memiliki aktivitas yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri (Erin Meilina et al., n.d.). (Hamida et al., n.d.)Kontrol
positif yang digunakan adalah antibiotik amoksisilin 25 µg/disk. Amoksisilin merupakan
antibiotik berspektrum luas terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif pada manusia.
Kontrol positif ini berfungsi sebagai pembanding diameter hambat terhadap ekstrak biji
anggur (Vitis vinifera L.) terhadap bakteri uji. Kontrol negatif yang digunakan pada
penelitian adalah pelarut DMSO 100% yang diteteskan pada kertas cakram steril. Hasil
menunjukkan bahwa keempat konsentrasi dan ketiga pelarut ekstrak biji anggur (Vitis
vinifera L.) yang diujikan memiliki aktivitas penghambatan terhadap S. pyogenes. Hasil juga
menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak, maka semakin besar pula diameter
daya hambat yang ditunjukkan terhadap bakteri S. pyogenes. Hal ini membuktikan bahwa
semakin banyak senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tersebut (Lingga et al., 2016).
Tabel Hasil penapisan fitokimia serbuk dan biji anggur
HasilPemeriksaan biji anggur
Kandungan Kimia Serbuk Ekstrak etanol 70% Ekstrak Etil Asetat
Alkaloid (-) (-) (-)
Flavonoid (+) (+) (-)
Saponin (+) (+) (-)
Tanin (+) (+) (+)
Triterpenoid (+) (+) (+)
Keterangan : ( - ) = Tidak mengandung senyawa yang diidentifikasi ( + ) = Mengandung
senyawa yang diidentifikasi
Semakin banyak zat aktif yang terekstrak, maka akan semakin banyak senyawa yang bersifat
antimikroba sehingga nilai daya hambat yang dihasilkan lebih besar (Lingga et al., 2016).
Terbentuknya daya hambat diduga karena adanya senyawa aktif yang terkandung dalam biji
anggur. Biji anggur mengandung beberapa senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri,
diantaranya adalah flavonoid, tanin, dan saponin sehingga dapat memberikan diameter daya
hambat sebagai aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan S. pyogenes. Flavonoid
memiliki aktivitas untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak membran sel
(Parubak, 2013). Tanin merupakan senyawa polifenol yang bekerja dengan mengganggu
kerja DNA gyrase (Khameneh et al., 2019). Saponin dapat melarutkan lipid pada membran
sel bakteri (lipoprotein), akibatnya dapat menurunkan tegangan permukaan lipid, fungsi sel
bakteri menjadi tidak normal dan sel bakteri lisis sehingga bakteri akan mati (Syafriana et al.,
2019). Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa biji anggur (Vitis
vinifera L.) memiliki efek antibakteri terhadap S. pyogenes.
(Feronica Manik et al., n.d.) Flavonoid mampu melepaskan energi tranduksi terhadap
membran sitoplasma bakteri dan menghambat motilitas bakteri. Bahwa gugus hidroksil pada
struktur flavonoid mengakibatkan perubahan komponen organik dan transpor nutrisi
yang akhirnya menimbulkan efek toksik terhadap bakteri

(Teknologi et al.,
n.d.)

(Widagdha & Choirun Nisa,


2015)
Hasil uji ekstrak daun
(Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume et al., n.d.)
Tinjauan Buah Anggur Berdasarkan Perspektif Islam
Buah anggur memiliki banyak keistimewaan, mulai dari kandungannya yang
bermanfaat, rasanya yang manis dan lezat, disukai Nabi Muhammad saw. serta disebutkan
dalam Al-Qur’an sebanyak 14 kali. Salah satu ayat yang menyebutkan buah anggur adalah
Al-Qur’an surat Yasin ayat 34 sebagai berikut: َ‫ُعيُو ِن ْ َها ِم َن ال َّج ْرنَا فِي ْعنَا ٍب َوفَ َ َها َجنَّا ٍت ِم ْن ن‬
‫ِخي ٍل َوأ نَا فِي ْ َو َج َعل‬
Artinya: “Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebunkebun kurma dan anggur dan Kami
pancarkan padanya beberapa mata air” (QS.Yasin/36: 34).
Ayat ini menjelaskan salah satu dari tandatanda yang menjadi bukti petunjuk wujud Allah
Swt. dan kuasa-Nya yaitu kebun-kebun di bumi dipelihara dengan berbagai pepohonan,
seperti kurma, anggur, dan lain sebagainya. Selain itu, aliran-aliran sungai juga dibuat
sehingga terpancar keindahan tempat tersebut. Buah kurma dan anggur disebutkan secara
khusus di antara buah-buahan lainnya karena termasuk buah yang paling lezat dengan rasa
manis. Pada penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa buah anggur memiliki manfaat
yang luas, ditunjukkan dari kandungan gizi buah anggur yang sangat beragam.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan, maksud kata sakar dalam ayat ini adalah apa yang
diharamkan dari buah kurma dan anggur yaitu yang dibuat khamar. Sedangkan rizqan
hasanan (rezeki yang baik) bermakna apa yang dihalalkan dari keduanya termasuk cuka,
selai, kurma, zabib (kismis), dan lain sebagainya. Sebuah riwayat lain dari Ibnu Abbas r.a.
disebutkan, as-Sakar adalah yang haram, sedangkan ar-Rizqul Hasan (rezeki yang baik)
adalah halal. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa buah anggur dapat berupa sesuatu
yang diharamkan jika dibuat perasan anggur (minuman memabukkan) dan dapat berupa
sesuatu yang dihalalkan dan merupakan rezeki yang baik jika dikonsumsi langsung dalam
bentuk buah.

KESIMPULAN
Keistimewaan buah anggur sudah tertulis di dalam Al-Qur’an dan manfaat yang dimiliki
sangat banyak. Buah anggur memiliki senyawa bioaktif berupa fenolik dan flavonoid yang
merupakan sumber utama anti bakteri. Senyawa tersebut lebih banyak ditemukan pada buah
anggur dibandingkan pada buah lainnya, sehingga buah anggur sangat berpotensi
mengandung antibakteri. Antibakteri berfungsi memiliki aktivitas untuk menghambat
pertumbuhan bakteri dengan merusak membran sel. Oleh karena itu, buah anggur sangat
berpotensi sebagai anti bakteri alami.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Z., & Damayanti. (2018). Penuaan Kulit : Patofisiologi dan Manifestasi Klinis (Skin
Aging : Pathophysiology and Clinical Manifestation). Periodical of Dermatology and
Venereology, 30(3), 208–215.
Arts, I. C. W., Van De Putte, B., & Hollman, P. C. H. (2000). Catechin contents of foods
commonly consumed in The Netherlands. 1. Fruits, vegetables, staple foods, and
processed foods. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 48(5). https://doi.org/
10.1021/jf000025h
Artanti, M. (2006). Isolation and identification of active antioxsidant compound from star
fruit.
Journal of applied sciences, 1659-1663.

Chang, C., Yang, M., Wen, H., & Chern, J. (2002). Estimation of Total Flavonoid Content in
Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods. Journal of Food and Drug
Analysis, 10(3), 178-182.
Cortel, J., & Kennedy, J. (2006). Effect of Shading on Accumulation of Flavonoid
Compounds
in (Vitis vinifera L.) Pinot Noir Fruit and Extraction in a Model System. J. Agric Food
Chem, 54(22), 8510-20.
12087-Article Text-33116-1-10-20170819. (n.d.).

Erin Meilina, N., Nur Hasanah, A., & Raya Bandung Sumedang, J. K. (n.d.). REVIEW ARTIKEL : AKTIVITAS
ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garnicia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI
PENYEBAB JERAWAt.

Feronica Manik, D., Hertiani, T., Anshory, H., & Mada, G. (n.d.). ANALISIS KORELASI ANTARA KADAR
FLAVONOID DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI-FRAKSI DAUN KERSEN
(Muntingia calabura L.) TERHADAP Staphylococcus aureus.
Hamida, F., Syafriana, V., Ramadhani, C. F., & Nanda, E. V. (n.d.). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Anggur
(Vitis vinifera L.) Terhadap Streptococcus mutans ATCC 31987 Antibacterial Activity of Grape Seeds
Extracts (Vitis vinifera L.) Against Streptococcus mutans ATCC 31987.

Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume, J., Edi Kamal, S., Lara Tiara, D., Farmasi Sandi Karsa Makassar, A., &
Studi D-III Farmasi Sandi Karsa Makassar, P. (n.d.). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH
PEPINO (Solanum Muricatum Ait) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Esherichia coli.

Nabila, J. R., Lailaturohmah, S., Elvina, M., & Aulia, C. (2022). POTENSI BUAH ANGGUR SEBAGAI ANTI
AGING ALAMI DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN ISLAM (Vol. 4).

Parubak, A. S. (2013). SENYAWA FLAVONOID YANG BERSIFAT ANTIBAKTERI DARI AKWAY (Drimys
becariana.Gibbs). In Chem. Prog (Vol. 6, Issue 1).

Rakha, A., Umar, N., Rabail, R., Butt, M. S., Kieliszek, M., Hassoun, A., & Aadil, R. M. (2022). Anti-
inflammatory and anti-allergic potential of dietary flavonoids: A review. In Biomedicine and
Pharmacotherapy (Vol. 156). Elsevier Masson s.r.l. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2022.113945

Teknologi, J., Politeknik, P., Pontianak, N., Ahmad, J., & Pontianak, Y. (n.d.). Flavonoid: Struktur, Sifat
Antioksidatif Dan Peranannya Dalam Sistem Biologis ABDI REDHA.

Widagdha, S., & Choirun Nisa, F. (2015). Karakteristik Fisiko Kimia Yoghurt Sari Anggur-Widagdha, dkk. In
Jurnal Pangan dan Agroindustri (Vol. 3).

 
Gustandi, M., & Soegihardjo, C. J. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Radikal 1,1-Difenil-
2- Pikrilhidrazil dan Penetapan Kandungan Fenolik Total Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol
Buah
Anggur Bali ( Vitis vinifera L.). Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 10(2), 109–120.
Khasanah, N. (2011). Kandungan Buah-buahan dalam AlQur’an: Buah Tin (Ficus carica L),
Zaitun (Olea europea L), Delima (Punica granatum L), Anggur (Vitis mavinivera L),
dan Kurn (Phoenix dactylifera L) untuk Kesehatan. Phenomenon : Jurnal Pendidikan
MIPA, 1(1), 5–29.
Liang, Z., Cheng, L., Zhong, G., & Liu, R. (2014). Antioxidant and Antiproliferative
Activities of Twenty-Four Vitis vinifera Grapes. PLoS One, e105146.
doi:10.1371//journal.pone.0105146
Minarno, E. B. 2015. Skrining Fitokimia Dan Kandungan Total Flavanoid Pada Buah Carica
pubescens Lenne & K. Koch Di Kawasan Bromo, Cangar, Dan Dataran Tinggi Dieng.
Jurnal El-Hayah, 5(2):73-82

Sari, N. (2017). Penentuan Kadar Total Fenol dan Total Flavonoid dari Ekstrak Etanol
Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). Sumatra Utara: Repositori
Institusi USU. Retrieved from http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/
123456789/12813/121501075.pdf?sequenc e=1&isAllowed=y
Simanjuntak, K. (2012). Peran Antioksidan Flavonoid dalam Meningkatkan Kesehatan. Bina Widya,
23(3), 135–140.
Syafriana V, Hamida F, Damayanti R, Nanda EV. Aktivitas antibakteri ekstrak biji anggur
(Vitis vinifera L.) terhadap Streptococcus pyogenes. Sainstech Farma.
2020b;13(1):40-
44.
Syafriana V, Hamida F, Nanda EV, Laili N, Aslamiyah. Aktivitas antibakteri ekstrak n-
heksana
dan etanol biji anggur terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium
acnes. Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19; 19
September; Gowa, Indonesia. Indonesia: UIN Alaudin Makassar. 2020c.

Xia, E., Deng, G., Guo, Y., & Li, H. (2010). Biological Activities of Polyphenol from
Grapes.
Int. J. Mol. Sci, 11.

You might also like