You are on page 1of 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam
pemeliharaan ayam. Pemberian pakan untuk ternak unggas perlu memperhatikan
kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan dan disesuaikan dengan kebutuhan
ternak unggas. Kebutuhan nutrisi unggas yang berbeda-beda tergantung dari jenis
dan bangsa unggas, umur dan fase produksi, berat badan dan jenis kelamin. Pakan
yang baik dan brkualitas diperoleh dari pencampuran beberapa bahan pakan. Hal
tersebut dikarenakan masing-masing bahan pakan memiliki kandungan nutrisi
yang berbeda-beda sehingga dengan pencampuran ini diharapkan dapat diperoleh
pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang komplit. Selain dilihat dari
kandungan nutrisinya, pakan yang baik juga harus diberikan dalam keadaan yang
bersih, tidak berjamur, tidak tercampur dengan benda asing, tidak bau dan tengik.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam proposal yang kami buatb antara lain:

 Bagaimana metode pembuatan maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF)
atau Lalat Tentara Hitam dengan menggunakan yakult sebagai EM4 dan
sekam padi.
 Apa itu pakan alternatif
 Apa saja nutrisi maggot

1.3 Tujuan

 Mengetahui pakan alternatif


 Mengetahui nutrisi maggot
 Mengetahui budidaya maggot

1.4 Manfaat

 peternak unggas mampu menghasilkan pakan sendiri


 meningkatkan perekonomian peternak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pakan Alternatif Maggot
Maggot adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti larva. Berbeda dengan
belatung yang hidup dari daging busuk, maggot ini hidup dari bungkil kelapa
sawit. Pengembangan maggot ini sendiri dilakukan dengan bantuan lalat bunga
yang dikenal dengan nama “Black Soldier” (Hermetia illucens). Maggot black
soldier fly memiliki nama latin Hermetia illuciens L, termasuk kerabat lalat
(keluarga diptera), tubuh dewasa nya menyerupai tawon, berwarna hitam dan
memiliki panjang 15-20 mm. Maggot BSF sebetulnya fase larva dari siklus hidup
bsf. Sebelum menjadi lalat dewasa,  maggot bsf mengalami metamorfosa
sempurna, yaitu dari telur, larva, prepupa, pupa, dan bsf. Waktu yang diperlukan
dalam satu siklus hidup bsf cukup singkat yaitu sekitar 40 sd 44 hari. Tergantung
pada kondisi tempat dan ketersediaan makanan.

2.2 Nutrisi Maggot


Maggot memiliki kadar protein yang tinggi yaitu sekitar 44 % dan apabila telah
dijadikan pellet maka kadar proteinnya menjadi 30% hingga 40%. Kandungan
protein pada maggot cukup tinggi yaitu 44,26% dengan kandungan lemak
mencapai 29,65%. Nilai asam amino, asam lemak dan mineral yang terkandung
didalam maggot juga tidak kalah dengan sumber-sumber protein lainnya, sehingga
maggot merupakan bahan baku ideal yang dapat digunakan sebagai pakan ternak
alternatif.

2.3 Budidaya Maggot

 persiapan alat dan bahan

 ember/baskom
 yakult
 plastik merah
 sekam padi

 tahap budidaya maggot

1. Sekam padi diayak. Kemudian, semua bahan yang ada dicampurkan, kemudian
ditaruh dalam wadah tertutup sehingga terjadi reaksi fermentasi,
2. Fermentasi berlangsung selama 21 hari,
3. Setelah itu letakkan hasil fermentasi dalam wadah peneluran yang akan
mengundang kedatangan BSF untuk bertelur,
4. Telur yang dihasilkan berwarna putih susu kekuningan,
5. Kemudian telur – telur tersebut dipindahklan kedalam wadah penetasan,
6. Setelah 12 hari telur akan menetas dan menjadi maggot,
7. Pemeliharaan telur dilakukan selama 12 hari, setelah itu maggot sudah bisa
diberikan sebagai pakan ternak.

BAB 3 IURAN

3.1 iuran atau biayayang dikeluarkan selama pembuatan prosopas ini adalah
sebagai berikut:

Sekam padi : 10.000

Yakul t : 6.000

Biaya lain-lain : 10.000

Total : 26.000

BAB 4 ANALIS SWOT

Kekuatan (Strengths)

Dalam budidaya maggot, kekuatan dari usaha ini ada dibidang produksinya karena
maggot mudah diproduksi dan mempunyai tingkat reproduksi yang cepat. Dalam
kondisi yang baik dan ditangani dengan benar, maggot dapat berkembang begitu
pesat dalam waktu singkat.
Kelemahan (Weakness)

Satu kelemahan dari budidaya maggot adalah proses pengelolaan yang memakan
waktu yang cukup lama. Maggot seringkali membutuhkan waktu minimal 3
minggu untuk tumbuh sampai ukuran dewasa dan siap untuk dikumpulkan. Selama
proses tersebut, pembudidaya harus terus memantau ketersediaan makanan, air dan
kelembaban agar maggot bisa tumbuh dengan baik.

 Peluang (Opportunities)

Budidaya maggot di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, terutama


karena terdapatnya kebutuhan yang meningkat dari peternak akan pakan yang
berkualitas dan efektif. Dengan memanfaatkan limbah yang tersedia, maka
pembuatan maggot akan lebih murah dan terjangkau. Selain itu, karena maggot
tergolong pakan yang sehat, maka semakin banyak peternak yang memilih maggot
sebagai pakan alternatif bagi ternak mereka.

Ancaman (Threats)

Kelemahan dalam melakukan pengelolaan maggot mempengaruhi kualitas dan


kuantitas produksi. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi ancaman
bagi kelangsungan bisnis ini. Selain itu, bisa saja muncul peternak lain yang
menawarkan pakan alternatif lain yang lebih efektif dan murah.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan
andungan protein pada maggot cukup tinggi yaitu 44,26% dengan kandungan
lemak mencapai 29,65%. Nilai asam amino, asam lemak dan mineral yang
terkandung didalam maggot juga tidak kalah dengan sumber-sumber protein
lainnya, sehingga maggot merupakan bahan baku ideal yang dapat digunakan
sebagai pakan ternak alternatif. Budidaya maggot sangat mudah namun diperlukan
ketekunan dan kesabaran yang cukup dengan memilah sampah ru

You might also like