Professional Documents
Culture Documents
44-Article Text-105-1-10-20190701
44-Article Text-105-1-10-20190701
AgroPlantae
website : www.agroplantaeonline.com situs.jurnal.lipi.go.id/agroplantae
INFO ARTIKEL
ABSTRACT/ABSTRAK
Histori Artikel : This study aims to study the response of narrow-leaved weeds to
Diterima 20 April 2017 the application of systemic herbicide with active ingridient of
Disetujui 3 Mei 2017 Isopropylamine glyphosate on cacao plantation. Determination of
location was conducted using purposive sampling method which
determined same area of cocoa overgrown with weed vegetation
and farmer applies intensively control using systemic herbicide with
Keywords : active ingridient of isopropylamine glyphosate. The observations
Narrow-leaved were conducted in Tarengge Village, Wotu District, East Luwu
Weed Regency, South Sulawesi Province. Observations were made by
Isopropylamine plotting 5 plots on each plot of 1 m2 plot conducted in 3 different
glyphosat locations. In each field a vegetation analysis and SDR value was
calculated for each weed species. Based on the result of
observation comparison between SDR value of weeds before and
Kata Kunci : after the application of systemic herbicide with active ingredient of
Gulma berdaun isopropylamine glyphosate, it can be concluded that the herbicide
sempit was able to suppress new weed growth on cocoa field such as:
Isopropylamine Themede arguens L, Mimosa pudica, Digitaria ciliaris, Eleusine
glyphosat indica Land showed total death response. On the other hand, the
old weeds on cocoa fields, such as: Imperata cylindrical, Paspalum
conjugatung, Mimosa pudica, showed the response of resistance
to the Isopropylamine glyphosate herbicide applied.
Paspalum
conjugatum,Mimosa
pudica yang
menunjukan respon
resistensi terhadap
herbisida
Isopropilamina Glifosat.
1
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang Pengendalian gulma secara kimiawi
tumbuh pada lahan tanaman budidaya, merupakan salah satu alternatif dari cara-
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman cara pengendalian yang ada. Dengan
pokok (tanaman yang sengaja ditanam) cara ini, pekerjaan dalam skala yang luas
dan kehadirannya dapat merugikan dapat lebih cepat diselesaikan, serta pada
tanaman lain yang ada di dekat atau situasi dan kondisi tertentu relativ lebih
disekitar tanaman pokok tersebut. menghemat biaya. Pengendalian gulma
Kehadiran gulma pada lahan pertanian pada lahan perkebunan lebih condong
atau pada lahan perkebunan dapat menggunakan cara kimia yaitu dengan
menimbulkan berbagai masalah. Secara mengaplikasikan herbisida. Untuk
umum masalah-masalah yang ditimbulkan mengendalikan gulma di perkebunan
gulma pada lahan tanaman budidaya kakao, cukup banyak jenis herbisida yang
ataupun tanaman pokok adalah ditawarkan, tetapi belum tentu semua
Terjadinya kompetisi atau persaingan efektif untuk mengendalikan gulma yang
dengan tanaman pokok (tanaman ada. Salah satu diantara jenis herbisida
budidaya). Ada beberapa faktor direkomendasikan yaitu herbisida
lingkungan yang berada dalam keadaan berbahan aktif Isopropilamina Glifosat
terbatas jumlahnya, seperti hara, air, (Sukma, 2010).
cahaya, CO2, dan O2.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu
Tanaman kakao juga tidak luput dari diketahuii metode pengendalian dengan
gangguan gulma. Adapun jenis gulma menggunakan herbisida bahan aktif
yang sering ditemukan pada lahan isopropilamina glifosat untuk gulma
tanaman kakao yaitu : gulma berdaun berdaun sempit pada tanaman kakao.
lebar dan gulma berdaun sempit. Kedua
jenis gulma ini dapat menurunkan hasil
tanaman yang dibudidayakan bila tidak 2. METODE
dikendalikan secara efektif, selain itu
jgulma merupakan salah satu faktor iotik Pengamatan dilaksanakan pada bulan
yang menyebabkan kehilangan hasil April – juni 2016 yang bertempat di lahan
panen. Gulma berasal dari spesies liar petani Desa Tarengge, Kecamatan Wotu,
yang telah lama menyesuaikan diri Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
dengan perubahan lingkungan. Gulma
dapat merugikan tanaman pokok karena Penentuan lahan digunakan dengan
dapat mengambil zat hara dalam tanaman metode purposive sample yaitu memilih
sehingga tanaman pokok terganggu. lahan kakao yang luasannya sama yang
Meskipun gulma tidak mengakibatkan ditumbuhi banyak vegetasi gulma dan
kematian pada tanaman tetapi akan petani intensif melakukan pengendalian
menimbulkan hasil yang kurang dengan herbisida sistemik berbahan aktif
memuaskan karena di dalam tanah terjadi isopropilamina glifosat.
persaingan unsur hara, air, ruang dan
Metode pengambilan data yang di lakukan begitupun seterusnya samapai pada plot
adalah pengambila data secara langsung. ke lima (5).
Kegiatan ini dilakukan dengan cara
membuat lima (5) plot dalam satu (1) Setelah analisis vegetasi gulma, kembali
lahan, Begitupun dengan lahan dua (2) dilakukan penyemprotan dengan
dan tiga (3), dengan luas plot 1 m2 . dalam menggunakan herbisida berbahan aktif
satu (1) plot, dilihat jenis gulma yang isopropilamina glifosat sesuai dengan
berdaun sempit apa saja yang terdapat anjuran. setelah di semprot identifikasi
dalam plot tersebut, kemudian di hitung selanjutnya dilakukan pengamatan
jumlah gulma untuk setiap jenis, pengaruh herbisida terhadap gulma yaitu
2
Tabel 2 : Analisa Vegetasi Gulma Setelah Aplikasi Herbisida 2 Bulan Setelah Aplikasi
Keterangan :
140
120.98
120
100
80.13
80
62.2 63.71
60 50.79
40 30.31
19.28 19.74
20 9.33
0 0 0
0
Impereta Paspalum Eleusine indica Mimosa Digitaria Themede
cylindrical conjugatum L pudica ciliaris arguens L
Gambar 1. Diagram Perbandingan Nilai SDR Sebelum dan Sesudah Aplikasi Herbisida
pada Tiap Lahan
.
Secara umum, terlihat bahwa ada berdasarkan data setelah apikasi
beberapa jenis gulma yang herbisida. Metusala (2006), melaporkan
memperlihatkan respon resistensi bahwa herbisida yang berbahan aktif
terhadap aplikasi herbisida bahan aktif Isopropilamina glifosat efektif dalam
isopropilamina glifosat. Jenis-jenis gulma mengendalikan gulma berdaun sempit
tersebut adalah Impereta cylindrical, yaitu : Eleusine indica, Digitaria ciliaris,
Paspalum conjugatum, Mimosa pudica, Themede arguens L, Ciperus iria, di
yang nilai SDR nya tinggi setelah aplikasi mana populasi gulma yang mati 2 bulan
herbisida. Hal tersebut terlihat pada tabel setelah aplikasi lebih besar dari 80
perbandingan nilai SDR sebelum dan persen. Herbisida Isopropilamina glifosat
sesudah aplikasi herbisida bahan aktif ternyata mampu mematikan gulma
isopropilamina glifosat. Namun ada juga dengan baik, dengan dosis aplikasi 100
jenis gulma yang efektif dikendalikan ml/15 l air. Menurut Salam (2008), glifosat
dengan menggunakan herbisida bahan termasuk herbisida purna tumbuh yang
aktif isopropilamina yaitu Themede berspektrum luas, bersifat tidak selektif,
arguens L, Impereta cylindrical, Eleusine dan sangat efektif untuk mengendalikan
indica L, Digitaria ciliaris yang memiliki gulma tahunan, gulma berdaun sempit.
nilai SDR 0 ( gulma mati). Hal ini terlihat Tipe formulasi herbisida ini adalah
2