Professional Documents
Culture Documents
PRODI/ANGKATAN : S – 1 TS 2022
DISUSUN OLEH :
1. NAMA/NIM : FIMEL VADILLA NASUTION/5222550001
2. NAMA/NIM : NATASYA MAHARANI/5223250046
3. NAMA/NIM : IKHRAM MANIK/5223550012
2
A. PENDAHULUAN
c. Elemen-Elemen Utama
“Seluruh bentuk bergambar dimulai dari titik yang menempatkan dirinya dalam
pergerakan…
Titik itu bergerak…dan garis hadir menjadi sebuah wujud-sebuah dimensi pertama.
Jika kemudian garis itu berpindah untuk membentuk sebuah bidang, kita mendapatkan
sebuah elemen dua dimensi.
Di dalam pergerakan dari bidang menuju ruang, benturan bidang-bidang membangkitkan
sebuah badan (tiga dimensional)… sebuah rangkuman energi kinetik yang menggerakkan
titik tersebut menjadi sebuah garis, garis menjadi sebuah bidang, dan bidang menjadi
sebuah dimensi spasial.”
Paul Klee
The thingking eye : the notebooks of paul klee
1961
3
Di dalam perbendaharaan desain arsitektual,
setiap elemen awalnya dianggap sebagai
sebuah elemen konseptual dan sebagai
sebuah elemen visual. Sebagai elemen-
elemen konseptual, titik, garis, bidang, dan
volume tidak dapat dilihat kecuali oleh mata
pikiran. Ketika dibuat tampak pada kertas
atau ruang tiga dimensi, elemen-elemen ini
menjadi bentuk dengan karakteristik unsur,
bentuk, ukuran, warna, dan tekstur. (Ching,
n.d.)
Berikut elemen-elemen sebagai penghasil bentuk di dalam
ruang (Ching, n.d.) :
Titik
Sebagai pemberi petunjuk sebuah posisi di dalam ruang
Garis
Perpanjangan dari dua/lebih titik dan menjadi sebuah garis
yang memiliki panjang, arah, dan posisi.
Bidang
Perpanjangan dari tiga/lebih garis dan menjadi sebuah
bidang yang memiliki Panjang dan lebar, rupa, permukaan,
orientasi, dan posisi.
Volume
Perpanjangan dari tiga/lebih bidang dan menjadi sebuah
bangun bervolume yang memiliki Panjang, lebar, dan
kedalaman, bentuk dan ruang, permukaan, orientasi dan
posisi.
Berikut contoh gambaran umum dari :
o Titik
4
o Garis
o Bidang
o Volume
5
B. ALAT DAN MEDIA GAMBAR
a. Alat
1) Lead holder
2) Pensil mekanik
Menggunakan isi pensil 0.3 mm, 0.5 mm, 0.7 mm, 0.9 mm
Tombol tekan dapat memperpanjang isi secara otomatis melalui celah logam
Isi pensil relatif tipis, jadi tidak memerlukan peruncingan
Pensil 0.3 mm menghasilkan garis yang sangat halus, namun isii pensil rentan patah jika
ditekan kuat saat pengaplikasian
Pensil 0.5 mm paling praktis untuk tujuan menggambar umum
Pensil 0.7 mm dan 0.9 mm berguna untuk mensketsa dan menulis
Hindari untuk membuat garis yang tebal
6
3) Pensil bergagang kayu
Pensil ini biasa digunakan untuk menggambar dengan tangan dan membuat sketsa
Jika untuk menggambar (drafting) kayu harus diruncingkan lagi agar dapat mencapai
keruncingan yang diinginkan
4) Pensil grafit
Ada beberapa macam tingkatan pensil grafit :
4H
F dan H
Tingkatan kepala pensil yang sesui untuk tampilan gambar, gambar akhir, dan
pembuatan huruf dengan tangan
7
HB
Tingkatan kepala pensil yang relatif lembut mampu membuat garis yang padat dan
huruf dengan tangan
B
Tingkatan pensil yang lembut ini digunakan untuk garis dan huruf dengan tangan yang
sangat padat
5) Digital stylus
6) Penggaris berbentuk T
Penggaris yang memiliki penggaris kecil yang bersilang di salah satu ujungnya
Kepala penggaris ini dapat bergeser di sepanjang papan gambar sebagai pedoman untuk
menentukan dan menggambar garis paralel yang lurus
Penggaris ini relatif mudah dan dapat dipindahkan, tetapi membutuhkan tepi yang lurus
dan rapi agar kepalanya dapat bergeser
Tersedia dengan Panjang 18”, 24”, 30”, 36”, 42”, dan 48”
8
7) Penggaris parallel
Penggaris ini dilengkapi dengan sistem kabel dan katrol, memungkinkan tepinya bergerak
melintasi papan gambar hanya dengan cara paralel
Tidak mudah dipindahkan daripada penggaris T, tetapi memungkinkan penggambaran
dengan kecepatan dan akurasi yang tinggi
Tersedia dengan panjang 30”, 36”, 42”, 48”, 54”, dan 60”
Digunakan untuk menggambar garis vertical dan garis pada sudut tertentu
Memiliki sudut 45 dan 90, dan sudut 30, 60, 90
9) Penghapus
9
10) Skala Arsitek
Skala arsitek memiliki graduasi sepanjang tepinya sehingga gambar skala dapat diukur
langsung dalam satuan kaki dan inci.
Skala metrik terdiri dari satu atau lebih perangkat ruang digraduasi dan dinomori, yang
masing-masing perangkat menetapkan proporsi satu milimeter terhadap jumlah milimeter
tertentu.
b. Media Gambar
1) Kertas Kalkir
Kertas kalkir dicirikan oleh transparansi, keputih-putihan, dan kerapatan titik atau butiran
permukaannya. Kertas yang lebih licin umumnya lebih baik untuk menggambar dengan
tinta, sementara kertas dengan kekerasan sedang lebih sesuai untuk pekerjaan dengan
menggunakan pensil.
3) Vellum
- Tersedia dalam gulungan, blok, dan lembaran individu dalam berat 16, 20, dan 24 lb
(1 lb atau 1 pound = 455 gr)
- Vellum berat 16 lb digunakan untuk layout umum dan gambar persiapan
- Vellum 16 atau 20 lb dengan kandungan kain 100% adalah kertas yang stabil, tembus
cahaya, dan kertas dapat dihapus yang digunkan untuk gambar akhir.
4) Film Penggambar
Film penggambar adalah film polyester bening yang tahan lama, stabil dimensinya dan
cukup tembus pandang.
10
- Memiliki ketebalan 3 hingga 4 mil dan tersedia dalam gulungan atau lembar potongan.
- Salah satu atau kedua sisi dapat memiliki lapisan yang matte dan tidak menyorot yang
sesuai untuk pensil atau tinta.
5) Papan Ilustrasi
Papan ilustrasi memiliki permukaan kertas yang dilaminasikan ke penahan karton.
- Tersedia dalam ketebalan tunggal (1/16”) dan ganda (3/32”)
- Permukaan kertas 100% potongan direkomendasikan untuk presentasi akhir
C. Kaidah Menggambar
a. Cara Menarik Garis
- Posisikan tubuh anda untuk menggambar bagian atas tepi penggaris pada penggaris
T, penggaris paralel, atau penggaris segitiga.
- Pegang pensil dengan sudut 45° hingga 60°, pegang pena teknik pada sudut yang
sedikit lebih curam.
- Dorong pena atau pensil sepanjang tepi penggaris, jangan dorong pena atau pensil
seperti menusuk.
- Jangan menggambar ke arah sudut bertemunya tepi penggaris dan permukaan gambar.
Ini dapat mengotorkan perlengkapan dan menyebabkan noda ke garis tinta.
- Gambarlah dengan kecepatan yang stabil, jangan terlalu cepat dan pelan, dan bahkan
dengan tekanan yang stabil pula. Ini akan membantu mencegah garis agar tidak
memudar di sepanjang garisnya.
- Garis harus dimulai dan berakhir dalam cara yang positif. Menggunakan sedikit
tekanan tambahan ke awal dan akhir coretan akan membantu mencapai tujuan ini.
- Cobalah gambar garis dengan sekali coretan.
- Cobalah menjaga gambar agar tetap bersih dengan sering membersihkan tangan dan
perlengkapan.
11
D. Garis
(Ching, 2003)
1. Garis Lurus
Garis lurus tanpa henti (solid line) menggambarkan bentuk objek, seperti tepi bidang atau
perpotongan dua bidang.
2. Garis Putus-Putus
Garis putus-putus, terdiri dari coretan pendek dan berjarak dekat yang menandai elemen-
elemen yang tersembunyi atau dibuang dari pandangan kita.
3. Garis Tengah
Garis tengah, terdiri dari segmen-segmen tipis dan relative panjang yang dipisahkan oleh
sejumlah strip atau titik tunggal, mewakili sumbu objek atau komposisi yang simetris.
4. Garis Grid
Garis grid adalah system radial atau persegi dari garis padat atau garis tengah ringan untuk
menempatkan dan mengatur elemen-elemen denah.
5. Garis Properti
12
Garis properti, yang terdiri dari segmen-segmen yang relative panjang dan dipisahkan oleh
dua strip atau titik. Digunakan untuk menandai batas sebidang tanah yang secara sah
dijelaskan tepinya dan dicatat.Garis Patah
Garis patah, yang terdiri dari segmen-segmen yang relative panjang dan digabungkan oleh
coretan zig zag pendek. Digunakan untuk memotong bagian gambar.
6. Garis Utilitas
Garis utilitas terdiri dari segmen-segmen yang relative panjang yang dipisahkan oleh huruf
yang menunjukkan tipe utilitas itu.
E. Arsir
(Indraprastha & Faisal, 2015)
Di dalam menggambar dengan tenik arsir, secara umum cara mengarsirnya dilakukan dengan
cara menyilangkan pensil secara satu arah. Sehingga teknik tersebut diulang-ulang hingga
mendapatkan goresan yang sesuai.
Jenis arsir yang popular adalah tebal tipis. Untuk bias menghasilkan suatu arsiran yang tebal
ataupun tipis diperlukan upaya seperti memiringkan pensil dan juga harus mengatur penekanan
saat mengarsir. Maka hasilnya akan terlihat seperti contoh diatas, dimana jika kita lihat hasil
disamping kiri hingga kanan perbedaan kedalaman arsiran terlihat jelas.
13
Beberapa jenis goresan arsir(hatching) yang ada antara lain:
Pada teknik ini pena digoreskan dalam arah yang sama. Sehingga terlihat barisan garis sejajar
dan searah. Semakin sering kita menggores maka akan timbul efek lebih gelap karena semakin
padat dan menumpuknya garis akan menambah massa garis menjadi lebih tebal sehingga
terbentuk efek ilusi volume terang bayang.
14
2. Arsiran silang (cross hatching)
Teknik ini mirip dengan arsiran satu arah, namun terjadi persilangan arah dari goresan pena
tersebut. Pada bagian yang ingin diarsir lebih gelap dapat juga goresan ditumpuk dengan
menggunakan arah garis yang berbeda. Biasanya perbedaan arah dari garis awal ke garis
berikutnya adalah 45 derajat.
Pada teknik ini goresan arsir pada pena mengikuti bentuk kontur bidang yang ingin diarsir, maka
akan terlihat volume pada benda tersebut. Biasanya teknik ini digunakan pada menggambar figur
manusia, hewan dan tumbuhan.
15
4. Arsiran coretan bebas (scumbling)
Pada teknik ini arsiran berbentuk corat-coret bebas. Biasanya goresan tidak berupa garis namun
seperti coretan bebas. Coretan bebas ini akan lebih menarik bila arah goresan dapat dirubah secara
acak membentuk ilusi volume yang diinginkan.
Adalah teknik arsiran dengan membuat titik-titik seperti teknik pointilisme. Semakin dekat dan
rapat titik-titik yang dibuat maka semakin gelap efek yang ditimbulkan.
16
Teknik Arsir Hatching
Teknik arsiran yang pertama adalah hatching, teknik arsiran ini merupakan teknik paling dasar
yang digunakan dalam membuat arsiran dan paling mudah untuk dilakukan. Kita hanya perlu
membuat garis sejajar secara beruntun. Semakin padat jarak garis yang kita buat, maka hasilnya
akan semakin lebih bagus.
Teknik Arsiran ini berbeda dengan teknik arsiran diatas, karena cara membuat arsiran ini dengan
membuat lingkaran-lingkaran kecil yang ditumpuk, teknik arsiran ini jarang sekali digunakan,
akan tetapi teknik ini sering digunakan dalam melukis wajah dengan menggunakan pensil warna.
Mungkin di dalam artikel ini selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana cara melukis
dengan menggunakan pensil warna.
17
Teknik Arsir Pointilism
Sebenarnya teknik arsiran ini merupakan jenis lukisan, akan tetapi teknik arsiran pointilism sering
kali digunakan dalam melukis wajah dengan menggunakan pensil, namun teknik ini kurang
efektif dalam mengarsir sebuah kulit dan sangat sulit untuk di kolaborasikan dengan teknik
arsiran yang lainnya.
18
Teknik Arsir Crosshatching
Teknik arsiran ini hampir mirip dengan teknik arsiran hatching. Perbedaannya terdapat garis yang
menyilang pada arsiran ini. Sehingga arsiran ini sering kita buat dengan cara di tumpuk. Arsiran
ini sering digunakan dalam pembuatan bayangan dalam membuat lukisan wajah dengan
menggunakan pensil.
b. Notasi
(Indraprastha & Faisal, 2015)
NO JENIS NOTASI STANDAR KETERANGAN
PENGGAMBARAN
1. Judul gambar Tulisan judul gambar
tinggi 8mm, tulisan skala
tinggi 3mm. Huruf
kapital, lurus, tidak
berbuntut.
19
Tebal huruf untuk judul
memakai drawing pen 0,5
atau pensil 3B, untuk
judul memakai drawing
pen 0,1 atau pensil HB.
Lingkaran berdiameter
14mm.
Huruf yang menyatakan
kelompok gambar adalah
kependekan dari:
A = Arsitektur
S=Struktural
2. Skala batang Letaknya ada di bawah
judul gambar.
Tebal batang sebesar
6mm.
Huruf setinggi 3mm,
ditulis dengan drawing
pen sebesar
0,1 atau pensil B.
3. potongan Diameter lingkaran
sebesar 12mm.
Tinggi huruf proposional
lingkaran.
Garis potongan lebih tebal
daripada garis arsiran.
4. Nama ruang dan peil Huruf nama ruangan
lantai setinggi 5mm, ditulis
drawing pen 0,1 atau
pensil B.
Huruf yang menyatakan
peil lantai setinggi 3mm.
5. Dimensi linear Jarak antar dua titik
Pada denah dinyatakan dalam dengan
dua decimal satuan meter
dibelakang titik.
Huruf dan garis ditulis
drawing pen 0,1atau
pensil B.
Huruf setinggi 3mm.
Pada potongan Ketinggian dinyatakan
dalam satuan meter
dengan dua desimal
dibelakang titik.
Huruf dan garis ditulis
drawing pen 0,1atau
pensil B.
Huruf setinggi 3mm.
20
6. Dimensi radial Huruf dan garis ditulis
drawing pen 0,1 atau
pensil B.
Huruf setinggi 3mm.
c. Tipografi
(Ching, 2003)
21
G. Sistem Menggambar
a) Gambar denah
(Indraprastha & Faisal, 2015)
Notasi
informasi Presentasi
Konten Presentasi 1:100 Presentasi 1:50
minimal yang 1:200/1:250
HARUS ada
- Batas - Peil atau a. ATAP: a. ATAP - Dinding
potong 1/3 ketinggian - Struktur atap - Struktur atap terpotong
dari lebar permukaan plat, balok plat, balok ber‐
lantai diblok hitam. diblok hitam. outline
bangunan ruang‐ tebal, arsir
- Struktur atap - Struktur atap
terpendek ruang outline saja outline saja material
di sisi kiri utama diblok hitam. diblok hitam. dinding
dan kanan dalam b. LANGIT- (termasuk
atau satuan cm b. LANGIT_LAN LANGIT bila ada
atau yang GIT: - Langit‐langit campuran
sampai
disepakati. - Langit‐langit hanya garis anti air
pada - Nama hanya garis langit‐langit dan
saluran air ruangan. langit‐langit saja sebagainy
pada - Notasi saja tergambar, a).
bangunan. gambar tergambar, struktur - Kolom
Detail jika struktur langit‐ langit‐ langit struktur
- Bagian
ada ‐ langit tidak tidak dan kolom
ruang Notasi grid tergambar. tergambar. praktis
dalam struktur c. DINDING beroutliln
bangunan utama: c. DINDING - Dinding e tebal,
yang notasi - Dinding terpotong arsir
horizontal terpotong diblok hitam material
terpotong
mengguna diblok hitam d. KOLOM kolom.
tergambark kan angka. - Kolom - Pola lantai
an dengan - Dimensi d. KOLOM struktur dan pada
lebih tipis. horizontal - Kolom struktur kolom ruang‐
- Bagian dan dan kolom praktis ruang
tampak vertikal. praktis diblok diblok hitam. utama dan
Letak hitam. Kolom - Kolom toilet
bangunan dimensi tergambar digambark
tergambar
jika vertical sebagai tampak. sebagai an.
terkena bisa di tampak. - Arah aliran
bidang sebelah e. PELAT e. PELAT air pada
potong kanan atau LANTAI & LANTAI & toilet dan
kiri BALOK BALOK floor‐drain.
digambark gambar. - Pelat lantai - Pelat lantai - Gambar
an dengan - Judul diblok hitam diblok hitam tangga
lebih tipis. Gambar - Balok terpotong - Balok terdapat
- Tidak - Skala diblok hitam. terpotong notasi
memotong angka - Balok melintang diblok hitam. naik/turun,
ATAU tergambar - Balok lengkap
pada
sebagai tampak melintang dengan
22
bagian skala - Tidak tergambar notasi
kolom batang menggambarkan sebagai potong.
- Tidak pondasi. tampak
- Gambar - Tidak
memotong potongan hanya menggambar
pada sampai pada kan pondasi.
bagian pelat lantai dan - Gambar
balok balok paling potongan
- Garis bawah. hanya
sampai pada
potongan
pelat lantai
dimungkin dan balok
kan tidak paling
linier. bawah.
- Jika dalam
gambar
denah ada
tangga,
maka salah
satu
gambar
potongan
harus
memotong
tangga.
23
Berikut standar kelengkapan gambar denah :
24
b) Gambar potongan
25
26
c) Gambar tampak
27
H. Teknik Persentasi
a. Elemen-Elemen Persentasi
(Ching, 2003)
28
DAFTAR PUSTAKA
2. (Ching, n.d.)
https://caridokumen.com/queue/arsitektur-bentuk-ruang-dan-susunannya-francis-dk-
ching-_5a45ef1bb7d7bc7b7ae1132b_pdf?queue_id=-1
29
DAFTAR TUGAS KELOMPOK
30