Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 3
Kelas E
Nur laileany Stellany (202010410311139)
Vita Yunia Mustika Sari (202010410311146)
Moh. Rizal Priyato (202010410311147)
Robiatus Syakila (202010410311152)
Vanessya Oscar Permatasari (202010410311154)
Dosen Pembimbing :
Apt. Dian Ermawati, M.Farm.
Dra. Apt. Uswatun Chasanah, M.Kes.
Apt. Raditya Weka Nugraheni, M.Farm.
Apt. Dyah Rahmasari, M. Farm
c. Bupivacaine HCL injection dalam 7,5 mg/ml (0,75%). Batas pengawet. Tiap
ml mengandung Bupivacaine HCL USP 7,5 mg. Bahan – bahan obat dalam
setiap sediaan :
Nama bahan Jumlah Fungsi
Bupivacaine 7,5 mg Bahan Aktif
Natrium Klorida 7,6 mg Buffering agent
Aquadest 1 ml Pelarut
NAMA BAHAN FUNGSI KEBUTUHAN (GRAM)
Bupivacaine Bahan aktif 0,275 gram
Hydrochloride
Natrium Klorida Agen Pengisotonis 0, 495 gram
Sodium Hydroxide pH Adjusment qs
Acid Hydrochloric pH Adjusment qs
Benzalkonium Chloride Preservatife 0,0055gram
Water for injection Pelarut Ad 55 ml
3.2 Formula Yang Direncanakan
2. Kemasan sekunder
3. Brosur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
NO. HASIL INTERPRETASI
1. Pengambilan bahan :
3. Dilakukan pengecekan PH
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini melakukan pembuatan sediaan injeksi bupivacaine
hydrochloride 0,5%. Injeksi adalah sediaan yang ditujukan untuk pemberian
parenteral, dapat dikonstitusi atau diencerkan dahulu menjadi sediaan sebelum
digunakan. Sediaan parenteral adalah sediaan yang ditujukan untuk penyuntikan
melewati kulit atau batas jaringan eksternal lain, dimana zat aktif yang diberikan
dengan adanya gravitasi atau kekuatan, mengalir langsung ke pembuluh darah,
organ, atau jaringan. Sediaan parenteral dibuat dengan teliti mengunakan metode
yang dirancang untuk menjamin bahwa sediaan memenuhi persyaratan Farmakope
untuk sterilitas, pirogen, bahan partikulat, dan kontaminan lain dan bila perlu
mengandung bahan penghambat pertumbuhan mikroba. (FI VI hal 50).
Injeksi bupivacaine digunakan untuk anastesi lokal yang membutuhkan
efek terapeutik dengan onset yang cepat. Sediaan ini mengandung air yang mana
merupakan media pertumbuhan mikroba. Digunakan bahan tambahan yaitu 0,1%
benzalkonium klorida sebagai pengawet, NaCl 0,9% sebagai pengisotonis
sehingga sediaan dapat isotonis dengan tubuh, asam hidroklorida sebagai
pendapar, natrium hidroklorida sebagai pendapar dan water for injection (WFI) ad
55 ml sebagai pelarut. Pelarut Water for injection dilebihkan 10% karna
dikhawatirkan nantinya saat proses penyaringan nanti adanya campuran larutan
yang berkurang.
Sebelumnya semua alat yang digunakan di sterilisasi dengan autoklaf pada
suhu 121 ̊ C selama 15 menit. WFI dipilih karna merupakan salah satu pelarut
yang telah disterilkan. Dalam pembuatanya pertama dilakukan kalibrasi beaker
glass untuk WFI 55 ml setelahnya dimasukkan WFI sesuai garis tanda.
Campurkan benzolkonikum klorida dengan WFI lalu dicampurkan bupivacaine
dan NaCl 0,9% diaduk sampai terlarut sempurna. Bila sudah dilakukan
pengecekan pH pada larutan tadi dan bilamana sudah didapatkan pH yang sesuai
dengan ketentuan yang tercantum di dalam Farmakope Indonesia Edisi VI hal.
334 yaitu pH bupivacaine berada pada rentang 4,0 – 6,0 bisa dilanjutkan ketahap
penyaringan dan pensterilan. Namun apabila pH sediaan belum sesuai dengan pH
yang diinginkan, maka sediaan dapat ditambahkan dengan NaOH ataupun HCl
secukupnya hingga nilai pH sesuai dengan yang diharapkan. Bila sudah sesuai
dapat ditambahkan WFI ad 55 ml.
Dilakukan metode penyaringan dengan filter holder yang dipasang dengan
kertas saring 0,45 μm. dipilihnya kertas saring dengan ukuran 0,45 μm adalah
untuk menahan mikroba pada saat proses filtrasi nanti. Metode ini harus dilakukan
dengan hati – hati karna rentan terjadi kebocoran pada kertas saringnya, sehingga
nantinya membuat sterilitasnya tidak bisa terjamin. Setelah itu dilakukan
sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 1210C, dikarenakan pada saat studi
praformulasi diketahui bahwa bupivacaine HCl tahan terhadap suhu panas.
BAB V
KESIMPULAN
Kementerian Kesehatan RI, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Direktorat Jendral Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth Edition,
Pharmaceutical Press, New York
Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London. USP 2019,
Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Diterjemahkan oleh Soendani N. S.,
UGM Press,Yogyakarta.
LAMPIRAN