Professional Documents
Culture Documents
a
EER =
(a+ b)
50
= = 0,5
(95)
c
CER =
(c +d )
75
= = 0,8
(95)
EER 0,5
RR = = = 0,625 (Artinya, kemungkinan subjek terapi krim
CER 0,8
lidokain-prilokain mengalami nyeri post-episiotomi sebanyak 0,625 kali
dibanding subjek meloxicam rektal supositoria. Pemberian krim lidokain-
prilokain dapat mengurangi nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin.)
RRR = 1 – RR = 1 – 0,625 = 0,375 (Artinya, jika krim lidokain-prilokain
digunakan, maka keluhan nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin dapat
diturunkan sebesar 37,5%.)
ARR = CER – EER = 0,8 – 0,5 = 0,3 (Artinya, apabila krim lidokain-
prilokain digunakan sebagai terapi, maka selisih jumlah insiden nyeri post-
episiotomi antara krim topikal lidokain-prilokain dan meloxicam rektal
supositoria sebesar 30%)
1 1
NNT = = = 3,33 = 4 (Artinya, kita memerlukan intervensi krim
ARR 0,3
topikal lidokain-prilokain terhadap 4 pasien untuk mencegah satu kejadian nyeri
post-episiotomi.)
Jika harga satu pot krim topikal lidokain-prilokain rp. 140.000 maka
untuk nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin diperlukan dana 140.000 x 4 = rp.
560.000.
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktik sehari-hari?
a. Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?
Ya, penelitian menunjukkan bahwa krim lidokain-prilokain dapat
menurunkan tingkat nyeri post-episiotomi.
f. Apakah kita dan pasien kita mempunyai penilaian yang jelas dan tepat
akan value dan preferensi pasien kita?
Value dan preferensi dikembalikan kepada pasien tersebut.
g. Apakah value dan preferensi pasien kita dipenuhi dengan terapi yang
akan kita berikan?
Dikembalikan lagi kepada pasien tersebut apakah merasa cocok
dengan diberikan krim lidokain-prilokain atau tidak.