You are on page 1of 4

Lembar Kerja EBM (Evidence Based Midwifery)

Praktik Pelayanan Komplementer Kebidanan

Nama: Azizah Atmayani


NIM: 221143018

JUDUL ARTIKEL: Topical lidocaine-prilocaine cream versus rectal meloxicam


suppository for relief of post-episiotomy pain in primigravidae: A randomized
clinical trial (Krim topikal lidokain-prilokain topikal versus meloxicam rektal
supositoria untuk menghilangkan nyeri pasca-episiotomi pada primigravida: Uji
klinis acak)
1. Apakah hasil penelitian valid?
a. Apakah responden pada penelitian dirandomisasi?
Ya, penelitian ini menggunakan uji klinis acak pada responden
penelitian yang mengalami nyeri pasca episiotomi.
Bukti (pg.2; Patient and method)
The current study was a registered open-labeled randomized clinical
trial (clinical trial.gov: NCT03146000) carried out in Dairut Central
Hospital between May 2017 and October 2018.

b. Apakah cara melakukan randomisasi dirahasiakan?


Tidak, dijelaskan secara rinci bagaimana randomisasi dilakukan.
Bukti (pg.3; Randomization)
Women were randomized to (group I) received 5 mg lidocaine-
prilocaine cream (Pridocaine1; GLOBAL NAPI Pharmaceuticals, 6th
Of October, Giza, Egypt) topically on the episiotomy line, and (group
II) received one 15 mg meloxicam (Mexicam1; DELTA PHARMA
S.A.E., Tenth of Ramadan city, Egypt) rectal suppository.

c. Apakah follow-up kepada respoden cukup panjang dan lengkap?


Ya, follow-up dilakukan pada hari ke-5 dan 14 untuk mengukur
tingkat nyeri dan apakah diperlukan obat anti nyeri juga menghitung
frekuensi yang dapat diberikan. Responden yang melanjutkan
analgesik sampai hari kelima akan mendapat follow-up melalui telepon
untuk menilai kepuasan mengenai analgesik
Bukti (pg.2; Interventions)
The patients were asked for follow-up visit at 5 days for inquiry about
the pain score, need for intake of additional analgesia and the
frequency of use…. Women who continued to use the analgesic till the
5th day of follow up were contacted by phone for inquiry about the
time of stoppage the analgesic use.
d. Apakah responden dianalisis di dalam grup di mana mereka
dirandomisasi?
Ya, penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang memaparkan data
mean dan standar deviasi. Data kualitatif memaparkan frekuensi dan
persentase. Chi-square dan independent t-test untuk membandingkan
kedua kelompok.
Bukti: (pg. 2, Statistical Analysis)
Data were collected, tabulated, statistically analyzed by computer
using SPSS version 21 (SPSS Inc., Chicago, IL), two types of statistics
were done: Quantitative data were expressed as the mean, and
standard deviation (SD). Qualitative data were expressed as
frequencies and percentage. Chi-square (x2) and independent t-test
were used to compare both groups.

e. Apakah responden, klinisi, dan peneliti blind terhadap terapi?


Ya, responden tidak mengetahui perlakuan yang diberikan oleh klinisi
begitu juga sebaliknya.
Bukti (pg.2; Randomization)
Allocation was unchanged after opening the closed envelopes. Neither
the women nor the investigators could be blinded to the purpose of the
study.

f. Apakah grup responden diperlakukan sama selain dari terapi yang


diberikan?
Ya, responden diberikan perlakuan untuk membandingkan krim
topikal lidokain-prilokain dan meloxicam rektal supositoria pada nyeri
post-episiotomi pada primigravida.
Bukti (Abstract -> Objectives)
To compare the analgesic effect of topical lidocaine-prilocaine (LP)
cream and rectal meloxicam suppository on the post-episiotomy pain
in primigravidae.

g. Apakah karakteristik grup responden sama pada awal penelitian, selain


dari terapi yang diberikan?
Ya, responden yang digunakan pada penelitian ini mengambil ibu
berusia 18-40 tahun, kehamilan tungal, mengalami persalinan
pervaginam dengan presentasi kepala dan mediolateral episiotomy.
Bukti (pg.2; Eligible participants)
All primigravidae attended the reception unit of the hospital were
invited to participate in the study if they met our inclusion criteria. We
included women aged 18–40 years, has spontaneous onset of labor,
singleton pregnancy, fetus with cephalic presentation with
mediolateral episiotomy at vaginal delivery.
2. Apakah hasil penelitian penting?
a. Seberapa penting hasil penelitian ini?
Penting, penelitian ini digunakan untuk membandingkan krim topikal
lidokain-prilokain dan meloxicam rektal supositoria pada nyeri post-
episiotomi pada primigravida.
Bukti (pg.2, Introduction)
Therefore, the current study aims to compare the analgesic effect of
topical LP cream and rectal meloxicam suppository on the post-
episiotomy pain in primigravidae.

b. Seberapa tepat estimasi dari efek terapi?


Intervensi Positif Negatif Total
Lidokain- 50 (a) 45 (b) 95
prilokain
Meloxicam 75 (c) 20 (d) 95
supositoria

a
EER =
(a+ b)
50
= = 0,5
(95)
c
CER =
(c +d )
75
= = 0,8
(95)
EER 0,5
RR = = = 0,625 (Artinya, kemungkinan subjek terapi krim
CER 0,8
lidokain-prilokain mengalami nyeri post-episiotomi sebanyak 0,625 kali
dibanding subjek meloxicam rektal supositoria. Pemberian krim lidokain-
prilokain dapat mengurangi nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin.)
RRR = 1 – RR = 1 – 0,625 = 0,375 (Artinya, jika krim lidokain-prilokain
digunakan, maka keluhan nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin dapat
diturunkan sebesar 37,5%.)
ARR = CER – EER = 0,8 – 0,5 = 0,3 (Artinya, apabila krim lidokain-
prilokain digunakan sebagai terapi, maka selisih jumlah insiden nyeri post-
episiotomi antara krim topikal lidokain-prilokain dan meloxicam rektal
supositoria sebesar 30%)
1 1
NNT = = = 3,33 = 4 (Artinya, kita memerlukan intervensi krim
ARR 0,3
topikal lidokain-prilokain terhadap 4 pasien untuk mencegah satu kejadian nyeri
post-episiotomi.)
Jika harga satu pot krim topikal lidokain-prilokain rp. 140.000 maka
untuk nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin diperlukan dana 140.000 x 4 = rp.
560.000.
3. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktik sehari-hari?
a. Apakah hasilnya dapat diterapkan kepada pasien kita?
Ya, penelitian menunjukkan bahwa krim lidokain-prilokain dapat
menurunkan tingkat nyeri post-episiotomi.

b. Apakah karakteristik pasien kita sangat berbeda dibandingkan pasien


pada penelitian sehingga hasilnya tidak dapat diterapkan?
Tidak, tidak ada perbedaan sehingga hasilnya dapat diterapkan pada
pasien kita.

c. Apakah hasilnya mungkin dikerjakan di tempat kerja kita?


Ya, dengan menyediakan dana untuk pembelian krim lidokain-
prilokain.

d. Apa kemungkinan benefit dan harm pada penelitian tersebut?


Benefit yang didapat dari penelitian ini adalah berkurangnya keluhan
nyeri post-episiotomi pada ibu bersalin. Harm yang didapat dari
penelitian ini adalah kemungkinan pasien mengalami intoleransi pada
krim lidokain-prilokain.

e. Apa value dan preferensi pasien terpenuhi dengan terapi ini?


Ya.

f. Apakah kita dan pasien kita mempunyai penilaian yang jelas dan tepat
akan value dan preferensi pasien kita?
Value dan preferensi dikembalikan kepada pasien tersebut.

g. Apakah value dan preferensi pasien kita dipenuhi dengan terapi yang
akan kita berikan?
Dikembalikan lagi kepada pasien tersebut apakah merasa cocok
dengan diberikan krim lidokain-prilokain atau tidak.

You might also like