Professional Documents
Culture Documents
Pergub - 62 - TH - 18 TENTANG INOVASI DAERAH - 220704 - 102526
Pergub - 62 - TH - 18 TENTANG INOVASI DAERAH - 220704 - 102526
8. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan d. tidak menimbulkan konflik kepentingan;
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan e. berorientasi kepada kepentingan umum;
penduduk atas barang atau jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan f. dilakukan secara terbuka;
g. memenuhi nilai kepatutan; dan b. inovasi Pelayanan Publik; dan/atau
h. Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan c. Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan
diri sendiri. yang menjadi kewenangan Daerah.
Pasal 4 Pasal 6
Ruang lingkup pengaturan mengenai Inovasi Daerah meliputi: (1) Inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a merupakan inovasi dalam pelaksanaan
a. bentuk dan kriteria inovasi daerah; manajemen Pemerintahan Daerah yang meliputi tata laksana
internal dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan
b. pengusulan dan penetapan inisiatif inovasi daerah;
unsur manajemen.
c. uji coba inovasi daerah;
(2) Inovasi Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
d. penerapan, penilaian, dan pemberian penghargaan huruf b merupakan inovasi dalam penyediaan pelayanan kepada
inovasi daerah; masyarakat yang meliputi proses pemberian pelayanan barang/jasa
publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik.
e. pendanaan;
(3) Inovasi Daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
f. infomasi inovasi daerah; huruf c merupakan segala bentuk inovasi dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
g. pembinaan dan pengawasan. kewenangan Pemerintah Daerah.
d. merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan e. waktu uji coba Inovasi Daerah; dan
Daerah: dan
f. anggaran, jika diperlukan.
e. Dapat direplikasi.
Pasal 9
BAB III
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari kepala daerah sebagaimana
PENGUSULAN DAN PENETAPAN INISIATIP dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a disiapkan oleh kepala
daerah dan dapat dibantu oleh pihak yang ditunjuk oleh kepala
INOVASI DAERAH daerah.
Bataan Kesatu (2) Inisiatif Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilengkapi dengan proposal Inovasi Daerah.
Pengusulan Inisiatif Inovasi Daerah
Pasal 8 (3) Proposal Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibahas oleh tim independen yang dibentuk secara insidental pada
(1) Usulan inisiatif Inovasi Daerah dapat berasal dari: saat dibutuhkan untuk dinyatakan layak atau tidak layak.
a. kepala daerah; (4) Tim Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
beranggotakan unsur perguruan tinggi, pakar, dan/atau praktisi
b. anggota DPRD;
sesuai dengan kebutuhan dan ditetapkan dengan Surat
c. ASN; Keputusan Kepala Daerah.
d. Perangkat Daerah; dan (5) Tim independen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam
membahas Inisiatif Inovasi Daerah dikoordinasikan oleh kepala
e. anggota masyarakat. Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
pengembangan.
(2) Inisiatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan
proposal Inovasi Daerah paling sedikit memuat:
b. rancang bangun Inovasi Daerah dan pokok perubahan yang (1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal ciari anggota DPRD
akan dilakukan; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b
dituangkan dalam proposal Inovasi Daerah. Pasal 12
(2) Proposal Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d
(3) (1) dibahas dan ditetapkan layak atau tidak layak dalam rapat disampaikan kepada Perangkat Daerah yang membidangi
paripurna DPRD. penelitian dan pengembangan disertai dengan proposal Inovasi
Daerah untuk dievaluasi.
(4) Proposal Inovasi Daerah yang telah dibahas dan ditetapkan layak
dalam rapat paripurna DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) disampaikan kepada kepala Daerah. inisiatif Inovasi Daerah dinyatakan layak sebagai Inovasi Daerah
berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, kepala
(5) Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan
pengembangan melakukan verifikasi kesesuaian proposal
menyampaikan inisiatif Inovasi daerah kepada kepala Daerah.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan kriteria Inovasi
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
Pasal 13
Pasal 11
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota masyarakat
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari ASN sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c disampaikan kepada disampaikan kepada Ketua DPRD dan/atau kepala Daerah
kepala Perangkat Daerah yang menjadi atasannya disertai disertai dengan proposal Inovasi Daerah.
dengan proposal Inovasi Daerah untuk mendapatkan izin
tertulis. (2) Dalam hal inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
(2) Inisiatif Inovasi Daerah yang sudah mendapat izin tertulis kepada ketua DPRD, usulan Inovasi Daerah tersebut diteruskan oleh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada ketua DPRD kepala kepala Daerah untuk dievaluasi oleh Perangkat
Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan.
pengembangan disertai dengan proposal Inovasi Daerah untuk
dievaluasi. (3) Dalam hal inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
(3) Dalam hal hash evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada kepala Daerah, usulan. Inovasi Daerah tersebut dievaluasi
dinyatakan layak sebagai Inovasi Daerah berdasarkan kriteria oleh kepala Daerah melalui Perangkat Daerah yang membidangi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, kepala Perangkat Daerah yang penelitian dan pengembangan.
membidangi penelitian dan pengembangan menyampaikan inisiatif
Inovasi Daerah kepada kepala Daerah. (4) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) inisiatif Inovasi Daerah dinyatakan layak sebagaimana
Inovasi Daerah sesuai kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7, Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
pengembangan menyampaikan inisiatif Inovasi Daerah kepada b. bentuk Inovasi Daerah;
kepala Daerah.
c. rancang bangun Inovasi Daerah dan pokok perubahan yang
akan dilakukan;
Pasal 19
Pasal 17
Inovasi Daerah yang sederhana, tidak menimbulkan dampak negatif
(1) Pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah harus didokumentasikan oleh kepada masyarakat, dan tidak mengubah mekanisme
pelaksana Inovasi Daerah untuk menilai perkembangan dan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan peraturan
keberhasilan setiap tahap pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah. perundang-undangan langsung diterapkan tanpa melalui uji coba
Inovasi Daerah.
(2) Selama masa uji coba, pelaksana Inovasi daerah dapat
melakukan penyesuaian rancang bangun Inovasi Daerah untuk
menghasilkan Inovasi Daerah yang diinginkan.
BAB V
(3) Dalarn hal uji coba Inovasi Daerah tidak berhasil, pelaksana Inovasi
PENERAPAN, PENILAIAN, DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
Daerah menghentikan pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah dan
melaporkan kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi INOVASI DAERAH
penelitian dan pengembangan. Pasal 20
(4) Penghentian uji coba sebagaimana dimaksud pada ayat (3) (1) Inovasi Daerah yang melalui uji coba sebagaimana dimaksud
dilakukan atas persetujuan kepala Daerah dan diberitahukan dalam Pasal 16 atau tanpa melalui uji coba sebagaimana
kepada Menteri. dimaksud dalam Pasal 19 diterapkan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
(3) Hak kekayaan intelektual atas Inovasi Daerah menjadi milik (2) Dalam hal Inovasi Daerah diusulkan oleh ASN, pemberian
Pemerintah Daerah dan tidak dapat dikomersialisasikan. penghargaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Penerapan Inovasi Daerah dilaporkan oleh Gubernur kepada Menteri
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah atau Peraturan
Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan.
BAB VI
PENDANAAN
Pasal 24
Pasal 21 (1) Kegiatan Inovasi Daerah yang sudah ditetapkan oleh Gubernur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan Pasal 20 dituangkan
(1) Menteri melakukan penilaian terhadap Daerah yang dalam rencana kerja Pemerintah Daerah dan dianggarkan dalam
melaksanakan Inovasi Daerah berdasarkan laporan dan Kepala anggaran pendapatan dan belanja Daerah serta pendanaan lain
Daerah. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Penilaian terhadap penerapan hasil Inovasi Daerah sebagaimana (2) Dalam hal kegiatan Inovasi Daerah belum tertuang dalam rencana
dimaksud pada ayat (1) untuk memberikan penghargaan dan/ atau kerja Pemerintah Daerah dan belum dianggarkan dalam anggaran
insentif kepada Pemerintah Daerah. pendapatan dan belanja Daerah tahun betjalan, kegiatan Inovasi
Daerah dituangkan dalam perubahan rencana kerja Pemerintah
Daerah dan dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja
Daerah perubahan tahun berjalan.
Pasal 22
(1) Penganggaran kegiatan Inovasi Daerah dalam anggaran PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
pendapatan dan belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
Pasal 24 dianggarkan pada Perangkat Daerah yang akan
melaksanakan kegiatan Inovasi Daerah. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Inovasi Daerah oleh
Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Gubernur.
(2) Dalam hal Perangkat Daerah sudah mendapatkan anggaran
untuk kegiatan Inovasi Daerah tetapi kegiatan Inovasi Daerah BAB IX
dinyatakan tidak berhasil, alokasi anggaran Inovasi Daerah tidak
KETENTUAN PENUTUP
diberikan pada tahun anggaran berikutnya.
Pasal 29
(2) Informasi Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pada tanggal 30 November 2018
bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Pemerintahan Daerah, peningkatan Pelayanan Publik, dan
peningkatan potensi sumber daya Daerah. dto
IRWAN PRAYITNO
Pasal 27
SUMATERA BARAT,
dto
ALWIS