You are on page 1of 10

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, jenis, prosedur dan


metode penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang bersifat inovatif ditetapkan dengan perkada;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
GUBERNUR menetapkan Peraturan Gubernur tentang Inovasi
Daerah;
SUMATERA BARAT

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang


Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19
No. Urut: 62, 2018
Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan
Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1646);
NOMOR 62 TAHUN 2018 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah
TENTANG beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
INOVASI DAERAH Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kinerja Pemerintah
Daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017
perlu memacu kreativitas daerah dengan tentang Inovasi Daerah;
melakukan inovasi; 5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 388 Undang- Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah Tahun 2016-2021;
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang 6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua 8 Tahun 2016 tentanz Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat Publik.
9. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
MEMUTUSKAN :
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG INOVASI
DAERAH.
Pasal 2
BAB I
(1) Inovasi Daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja
KETENTUAN UMUM
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah melalui upaya
Pasal 1
kreativitas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Dalam Peraturan Gubernur ini yang climaksud dengan:
(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat sasaran Inovasi Daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui:
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi
Sumatera Barat. a. peningkatan pelayanan publik;
3. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan
b. pemberdayaan dan peran serta masyarakat; dan
Pemerintahan Dalam Negeri.
4. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat. c. peningkatan daya saing Daerah.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat


DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Sumatera Barat yang berkedudukan sebagai unsur Pasal 3
penyelenggara pemerintahan daerah.
Inovasi Daerah diselenggarakan berdasarkan prinsip:
6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan
DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang a. peningkatan efisiensi;
menjadi kewenangan Daerah.
b. perbaikan efektivitas;
7. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. c. perbaikan kualitas pelayanan;

8. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan d. tidak menimbulkan konflik kepentingan;
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan e. berorientasi kepada kepentingan umum;
penduduk atas barang atau jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan f. dilakukan secara terbuka;
g. memenuhi nilai kepatutan; dan b. inovasi Pelayanan Publik; dan/atau

h. Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan c. Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan
diri sendiri. yang menjadi kewenangan Daerah.

Pasal 4 Pasal 6

Ruang lingkup pengaturan mengenai Inovasi Daerah meliputi: (1) Inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a merupakan inovasi dalam pelaksanaan
a. bentuk dan kriteria inovasi daerah; manajemen Pemerintahan Daerah yang meliputi tata laksana
internal dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan
b. pengusulan dan penetapan inisiatif inovasi daerah;
unsur manajemen.
c. uji coba inovasi daerah;
(2) Inovasi Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
d. penerapan, penilaian, dan pemberian penghargaan huruf b merupakan inovasi dalam penyediaan pelayanan kepada
inovasi daerah; masyarakat yang meliputi proses pemberian pelayanan barang/jasa
publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik.
e. pendanaan;
(3) Inovasi Daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
f. infomasi inovasi daerah; huruf c merupakan segala bentuk inovasi dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
g. pembinaan dan pengawasan. kewenangan Pemerintah Daerah.

BAB II Bagian Kedua


BENTUK DAN KRITERIA INOVASI DAMAN Kriteria Inovasi Daerah
Bagian Kesatu Pasal
Bentuk Inovasi Daerah Kriteria Inovasi Daerah meliputi :
Pasal 5
a. mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur dari
Inovasi Daerah berbentuk: inovasi;
a. inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah; b. memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat;
c. tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada c. tujuan Inovasi Daerah;
masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; d. manfaat yang diperoleh;

d. merupakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan e. waktu uji coba Inovasi Daerah; dan
Daerah: dan
f. anggaran, jika diperlukan.
e. Dapat direplikasi.

Pasal 9
BAB III
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari kepala daerah sebagaimana
PENGUSULAN DAN PENETAPAN INISIATIP dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a disiapkan oleh kepala
daerah dan dapat dibantu oleh pihak yang ditunjuk oleh kepala
INOVASI DAERAH daerah.

Bataan Kesatu (2) Inisiatif Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilengkapi dengan proposal Inovasi Daerah.
Pengusulan Inisiatif Inovasi Daerah
Pasal 8 (3) Proposal Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibahas oleh tim independen yang dibentuk secara insidental pada
(1) Usulan inisiatif Inovasi Daerah dapat berasal dari: saat dibutuhkan untuk dinyatakan layak atau tidak layak.

a. kepala daerah; (4) Tim Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
beranggotakan unsur perguruan tinggi, pakar, dan/atau praktisi
b. anggota DPRD;
sesuai dengan kebutuhan dan ditetapkan dengan Surat
c. ASN; Keputusan Kepala Daerah.

d. Perangkat Daerah; dan (5) Tim independen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam
membahas Inisiatif Inovasi Daerah dikoordinasikan oleh kepala
e. anggota masyarakat. Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
pengembangan.
(2) Inisiatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan
proposal Inovasi Daerah paling sedikit memuat:

a. bentuk Inovasi Daerah; Pasal 10

b. rancang bangun Inovasi Daerah dan pokok perubahan yang (1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal ciari anggota DPRD
akan dilakukan; sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b
dituangkan dalam proposal Inovasi Daerah. Pasal 12

(2) Proposal Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari Perangkat Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d
(3) (1) dibahas dan ditetapkan layak atau tidak layak dalam rapat disampaikan kepada Perangkat Daerah yang membidangi
paripurna DPRD. penelitian dan pengembangan disertai dengan proposal Inovasi
Daerah untuk dievaluasi.
(4) Proposal Inovasi Daerah yang telah dibahas dan ditetapkan layak
dalam rapat paripurna DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(2) disampaikan kepada kepala Daerah. inisiatif Inovasi Daerah dinyatakan layak sebagai Inovasi Daerah
berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, kepala
(5) Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan
pengembangan melakukan verifikasi kesesuaian proposal
menyampaikan inisiatif Inovasi daerah kepada kepala Daerah.
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan kriteria Inovasi
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

Pasal 13
Pasal 11
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota masyarakat
(1) Inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari ASN sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c disampaikan kepada disampaikan kepada Ketua DPRD dan/atau kepala Daerah
kepala Perangkat Daerah yang menjadi atasannya disertai disertai dengan proposal Inovasi Daerah.
dengan proposal Inovasi Daerah untuk mendapatkan izin
tertulis. (2) Dalam hal inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
(2) Inisiatif Inovasi Daerah yang sudah mendapat izin tertulis kepada ketua DPRD, usulan Inovasi Daerah tersebut diteruskan oleh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada ketua DPRD kepala kepala Daerah untuk dievaluasi oleh Perangkat
Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan.
pengembangan disertai dengan proposal Inovasi Daerah untuk
dievaluasi. (3) Dalam hal inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari anggota
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
(3) Dalam hal hash evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada kepala Daerah, usulan. Inovasi Daerah tersebut dievaluasi
dinyatakan layak sebagai Inovasi Daerah berdasarkan kriteria oleh kepala Daerah melalui Perangkat Daerah yang membidangi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, kepala Perangkat Daerah yang penelitian dan pengembangan.
membidangi penelitian dan pengembangan menyampaikan inisiatif
Inovasi Daerah kepada kepala Daerah. (4) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) inisiatif Inovasi Daerah dinyatakan layak sebagaimana
Inovasi Daerah sesuai kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7, Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
pengembangan menyampaikan inisiatif Inovasi Daerah kepada b. bentuk Inovasi Daerah;
kepala Daerah.
c. rancang bangun Inovasi Daerah dan pokok perubahan yang
akan dilakukan;

Bagian Kedna d. tujuan Inovasi Daerah;

Penetapan Inisiatif Inovasi Daerah e. manfaat yang diperoleh;


Pasal 14
f. waktu uji coba Inovasi Daerah; dan
(1) Kepala Daerah menetapkan Keputusan Gubernur mengenai
Inovasi Daerah disertai dengan penetapan Perangkat Daerah g. anggaran, jika diperlukan.
sesuai bidangnya untuk ditugaskan melaksanakan uji coba
(4) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijadikan
Inovasi Daerah.
dasar untuk melaksanakan uji coba Inovasi Daerah.
(2) Penetapan Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada
ayat (1):

a. untuk inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dari Kepala


Daerah, dilakukan setelah dibahas dan dinyatakan layak Pasal 15
oleh tim independen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (3); Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
disampaikan oleh kepala Daerah kepada Menteri.
b. untuk inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dan anggota DPRD,
dilakukan setelah dibahas dalam rapat paripurna sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dan setelah diverifikasi oleh
Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan BAB IV
pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4);
UJI COBA INOVASI DAERAH
c. untuk inisiatif Inovasi Daerah yang berasal dan ASN,
Pasal 16
Perangkat Daerah, dan anggota masyarakat, dilakukan
setelah dievaluasi dan dinyatakan layak oleh Perangkat (1) Pelaksana Inovasi Daerah melaksanakan uji coba Inova si
Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan. Daerah berdasarkan Keputusan Gubernur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14.
(3) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sekurang-kurangnya memuat: (2) Uji coba Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada Perangkat Daerah yang ditugaskan
a. Perangkat Daerah yang ditugaskan melaksanakan Inovasi
melaksanakan Inovasi Daerah sebagai laboratorium uji coba.
Daerah;
(3) Selama masa uji coba sebagaimana dimaksud pada ayat(2), tata Daerah yang membidangi penelitian dan pengembangan.
laksana pada Perangkat Daerah yang dipilih sebagai
laboratorium uji coba dapat menerapkan tata laksana yang (2) Kepala Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
berbeda dengan yang diatur dalam peraturan perundang- pengembangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil
undangan, kecuali terhadap hal yang dapat membahayakan tahapan pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah.
kesehatan, keamanan, dan keselamatan manusia dan
(3) Hasil evaluasi tahapan pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah
lingkungan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan oleh kepala
(4) Pelaksana Inovasi Daerah menyampaikan laporan secara berkala Perangkat Daerah yang membidangi penelitian dan
pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah kepada Perangkat Daerah yang pengembangan kepada kepala Daerah.
membidangi penelitian dan pengembangan.

Pasal 19
Pasal 17
Inovasi Daerah yang sederhana, tidak menimbulkan dampak negatif
(1) Pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah harus didokumentasikan oleh kepada masyarakat, dan tidak mengubah mekanisme
pelaksana Inovasi Daerah untuk menilai perkembangan dan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan peraturan
keberhasilan setiap tahap pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah. perundang-undangan langsung diterapkan tanpa melalui uji coba
Inovasi Daerah.
(2) Selama masa uji coba, pelaksana Inovasi daerah dapat
melakukan penyesuaian rancang bangun Inovasi Daerah untuk
menghasilkan Inovasi Daerah yang diinginkan.
BAB V
(3) Dalarn hal uji coba Inovasi Daerah tidak berhasil, pelaksana Inovasi
PENERAPAN, PENILAIAN, DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
Daerah menghentikan pelaksanaan uji coba Inovasi Daerah dan
melaporkan kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi INOVASI DAERAH
penelitian dan pengembangan. Pasal 20

(4) Penghentian uji coba sebagaimana dimaksud pada ayat (3) (1) Inovasi Daerah yang melalui uji coba sebagaimana dimaksud
dilakukan atas persetujuan kepala Daerah dan diberitahukan dalam Pasal 16 atau tanpa melalui uji coba sebagaimana
kepada Menteri. dimaksud dalam Pasal 19 diterapkan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.

(2) Penerapan hasil Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada


Pasal 18
ayat (1) ditetapkan dengan:
(1) Pelaksana Inovasi Daerah menyampaikan hasil pelaksanaan
a. Peraturan Daerah, untuk penerapan Inovasi Daerah yang
seluruh tahapan uji coba Inovasi Daerah kepada Perangkat
mengakibatkan pembebanan kepada masyarakat,
pembatasan kepada masyarakat, dan/atau pembebanan b. dapat diterapkan pada Daerah lain.
pada anggaran pendapatan dan belanja Daerah; atau

b. Peraturan Kepala Daerah, untuk penerapan Inovasi Daerah Pasal 23


yang berkaitan dengan tata laksana internal Pemerintah
Daerah dan tidak mengakibatkan pembebanan kepada (1) Pemerintah Daerah memberikan penghargaan dan/ atau insentif
masyarakat, pembatasan kepada masyarakat, dan/ atau kepada individu atau Perangkat Daerah yang mengusulkan Inovasi
pembebanan pada anggaran pendapatan dan belanja Daerah. Daerah yang berhasil diterapkan.

(3) Hak kekayaan intelektual atas Inovasi Daerah menjadi milik (2) Dalam hal Inovasi Daerah diusulkan oleh ASN, pemberian
Pemerintah Daerah dan tidak dapat dikomersialisasikan. penghargaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Penerapan Inovasi Daerah dilaporkan oleh Gubernur kepada Menteri
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah atau Peraturan
Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan.
BAB VI

PENDANAAN
Pasal 24

Pasal 21 (1) Kegiatan Inovasi Daerah yang sudah ditetapkan oleh Gubernur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan Pasal 20 dituangkan
(1) Menteri melakukan penilaian terhadap Daerah yang dalam rencana kerja Pemerintah Daerah dan dianggarkan dalam
melaksanakan Inovasi Daerah berdasarkan laporan dan Kepala anggaran pendapatan dan belanja Daerah serta pendanaan lain
Daerah. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penilaian terhadap penerapan hasil Inovasi Daerah sebagaimana (2) Dalam hal kegiatan Inovasi Daerah belum tertuang dalam rencana
dimaksud pada ayat (1) untuk memberikan penghargaan dan/ atau kerja Pemerintah Daerah dan belum dianggarkan dalam anggaran
insentif kepada Pemerintah Daerah. pendapatan dan belanja Daerah tahun betjalan, kegiatan Inovasi
Daerah dituangkan dalam perubahan rencana kerja Pemerintah
Daerah dan dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja
Daerah perubahan tahun berjalan.
Pasal 22

Penilaian terhadap Daerah yang mengembangkan Inovasi Derah


didasarkan pada kriteria :

a. dampak Inovasi Daerah terhadap peningkatan kinerja


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pelayanan Publik,
dan
Pasal 25 BAB VIII

(1) Penganggaran kegiatan Inovasi Daerah dalam anggaran PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
pendapatan dan belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
Pasal 24 dianggarkan pada Perangkat Daerah yang akan
melaksanakan kegiatan Inovasi Daerah. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Inovasi Daerah oleh
Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Gubernur.
(2) Dalam hal Perangkat Daerah sudah mendapatkan anggaran
untuk kegiatan Inovasi Daerah tetapi kegiatan Inovasi Daerah BAB IX
dinyatakan tidak berhasil, alokasi anggaran Inovasi Daerah tidak
KETENTUAN PENUTUP
diberikan pada tahun anggaran berikutnya.
Pasal 29

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


BAB VII
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
INFORM/WI INOVASI DAERAH
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Pasal 26 Provinsi Sumatera Barat.

(1) Pemerintah Daerah menyediakan informasi Inovasi Daerah. Ditetapkan di Padang

(2) Informasi Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pada tanggal 30 November 2018
bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Pemerintahan Daerah, peningkatan Pelayanan Publik, dan
peningkatan potensi sumber daya Daerah. dto

IRWAN PRAYITNO

Pasal 27

(1) Informasi Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28


dikelola dalam sistem informasi Pemerintah Daerah.

(2) Informasi Inovasi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dikelola secara terpusat oleh Perangkat Daerah yang
menyelenggarakan urusan komunikasi dan informatika.
Diundangkan di Padang

Pada tanggal 30 November 2018

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

SUMATERA BARAT,

dto

ALWIS

BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2018


NOMOR : 62

You might also like