You are on page 1of 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MIRNA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041904252

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4108/Bahasa Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 82 PALU

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Fakultas : FKIP/Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kode/Nama MK : MKWU4108/Bahasa Indonesia
Tugas :3

1. ABSTRACT IMPROVING STUDENTS’ SPEAKING SKILL IN ENGLISH LESSON BY


USING ACTION LEARNING STRATEGY AT VIII-A GRADE OF MTs PAB 1

HELVETIA ARMASITA
34.13.3.009

Keyword: Action Learning Strategy, Students’ Speaking Skill


This research aimed to improved the students’ speaking skill in English lesson by using action
learning strategy. This research was conducted by using Classroom Action Research (CAR). The
subject of this research was VIII-A grade of MTs PAB 1 Helvetia 2016/2017 academic year which
consisted of 48 students. The objective of this research was to improve students’ speaking skill in
English Lesson by using Action Learning strategy at Eight Grade of MTs PAB 1 Helvetia. This
research was conducted in two cycles which each consists’ of planning, acting, observing, and
reflecting. The data were gathered through quantitative and qualitative data.
The result of this reserach showed that there was increasing of students in speaking skill. The
mean of pre-test was 59. The mean of post-test 1 was 75.04. the mean of post-test 2 was 82.11. It
indicated that the scores and the mean in second cycle were better than the first cycle. The percentage
of students who got point >75 also grew up. In the pre-Test, the students who got point >75 up were
4 students (9.09%). In the post-test of cycle 1 students who got point >70 up were 30 students
(68.18%). The post-test of cycle 2, students who got point >75 were 38 students (86.36%). In other
words, the students’ ability in speaking improved and became well in the first meeting to the next
meeting.

A. Pembelajaran keterampilan berbicara ternyata kurang mendapat perhatian dari guru. Melalui

observasi di MTs PAB 1 Helvetia, peneliti menemukan data bahwa keterampilan berbicara

bahasa Inggris yang diberikan oleh guru dominan dengan menggunakan tata bahasa yang

membuat siswa hanya mengetahui bentuk tenses bahasa, tanpa memberikan penjelasan

kesempatan bagi siswa untuk berlatih frase. Pengaruh yang dimiliki siswa ini tidak terampil

berkomunikasi dalam bahasa Inggris, yang terlihat dari ketidakmampuan siswa untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru pada siswa berbahasa Inggris dan hasil tes

yang menunjukkan hanya 10 dari 44 siswa yang mendapat nilai siswa berketerampilan tinggi

berbicara bahasa Inggris sementara 28 siswa lainnya mendapat nilai di bawah nilai terampil

individu. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencoba menggunakan pembelajaran

tindakan strategi untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.


ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DALAM PELAJARAN

BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ACTION LEARNING DI KELAS

VIII A MTs PAB 1

HELVETIA ARMASITA
34.13.3.009

Kata Kunci: Strategi Action Learning, Keterampilan Berbicara Siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran bahasa

Inggris dengan menggunakan strategi pembelajaran tindakan. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A

MTs PAB 1 Helvetia tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 48 siswa. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam Pelajaran Bahasa Inggris dengan

menggunakan strategi Action Learning di Kelas Delapan MTs PAB 1 Helvetia. Penelitian ini

dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi. Data dikumpulkan melalui data kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berbicara siswa.

Rerata pre-test adalah 59. Rerata post-test 1 adalah 75,04. rata-rata post-test 2 adalah 82,11. Hal ini

menunjukkan bahwa skor dan rerata pada siklus II lebih baik dari pada siklus I. Persentase siswa

yang mendapat poin >75 juga bertambah. Pada Pre-Test siswa yang memperoleh point >75 ke atas

sebanyak 4 siswa (9,09%). Pada post-test siklus 1 siswa yang memperoleh nilai >70 ke atas sebanyak

30 siswa (68,18%). Pada post-test siklus 2 siswa yang memperoleh nilai >75 sebanyak 38 siswa

(86,36%). Dengan kata lain, kemampuan berbicara siswa meningkat dan menjadi baik pada

pertemuan pertama hingga pertemuan berikutnya.

2. Bacalah artikel berikut!

Di saat kondisi perekonomian global yang tengah krisis, torehan pertumbuhan ekonomi
Indonesia menunjukkan hasil yang positif. Jika dibandingkan, pada triwulan kedua tahun ini
dengan periode yang sama tahun lalu, ekonomi Indonesia meningkat kurang lebih 6,4%.
Pertumbuhan ini tetap masih terpusat di Pulau Jawa dengan peningkatan sebesar 57,5%.
Apabila di akumulasikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2012 lebih baik
dibandingkan dengan semester I tahun 2011 yang tumbuh sekitar 6,3%.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai mengalami bias atau anomali. Hal ini
dikatakan oleh Salamuddin Daeng, pengamat ekonomi Indonesia for Global Justice. Ia
berpendapat, pertumbuhan ekonomi ini tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Tidak hanya itu, Daeng juga memaparkan, sekurang-kurangnya ada empat faktor
yang membuatekonomi Indonesia mengalami bias.

Pertama, perekonomian Indonesia lebih banyak ditengarai oleh utang asing yang nilainya
terus meningkat. “Utang Indonesia mencapai 2.865 triliun. Utang asing pemerintah
meningkat setiap tahunnya. Utang ini menjadi sumber penghasilan utama pemerintah dan
menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia," ujar Daeng.

Kedua, peningkatan konsumsi masyarakat dinilai ikut mendorong pertumbuhan ekonomi


Indonesia. Konsumsi masyarakat yang meningkat bersumber dari harga sandang pangan yang
mengalami kenaikan, serta disokong oleh pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi.

Ketiga, ekonomi Indonesia pertumbuhannya didorong oleh ekspor bahan mentah, contohnya hasil
perkebunan, hutan, migas dan bahan tambang, sehingga kurang menciptakan nilai tambah dan
lapangan pekerjaan. Faktor terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia di dorong oleh penanaman
asing yang menjadikan sumber daya alam Indonesia makin di kuasai asing.

Di lain pihak, A Tony Prasetiantono, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada,
menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di topang oleh sektor domestik. Menurutnya, dampak
krisis global melalui defisit neraca perdagangan dan penurunan ekspor baru akan terasa pada
kuartal ketiga dan keempat tahun ini. Ia menilai kontribusi ekspor terhadap PDB tidak besar.
Selaras dengan itu, ekonom Mirza Adityaswara berpendapat bahwa sejumlah sektor ekonomi dalam
negeri tumbuh karena didorong oleh suku bunga rendah. Hal ini tampak dari peningkatan kredit
yang mencapai 26-28% sekaligus didukung oleh harga BBM yang rendah sebab masih disubsidi
oleh pemerintah.

Lebih lanjut Mirza meyampaikan, sektor yang berorientasi dalam negeri mengalami pertumbuhan
tinggi, misalnya otomotif, manufaktur, transportasi, komunikasi, dan perdagangan.
Dampaknya pertumbuhan sektor yang berorientasi dalam ngeri memiliki kecenderungan defisit
neracaperdagangan yng semakin besar.

Menurut A Tony Prasetiantono, belanja pemerintah yang lebih cepat dan besar juga sangat
membantu pertumbuhan. Seiring dengan hal itu, tingkat inflasi yang berada dibawah 5 % cukup
membantu, walaupun hal tersebut ada dampaknya, yakni nilai subsidi energi yang terus
membengkak yang sebetulnya tidak sehat. Rekonstruksilah beberapa kesalahan tulisan yang ada
pada artikel di atas dengan mengacu pada tanda koreksi dan fungsinya sesuai dengan modul
MKWU 4108 bahasa Indonesia halaman 8.37 s.d. 8.38.

3. Pengamatan kelas. Menggunakan flipped classroom dalam mengajar mata kuliah keterampilan
membaca. Dosen sesuai dengan Bergmann & Sams (2012: 77) yaitu; 1) apa yang harus dilakukan
pada hari pertama, 2) menginformasikan tentang model, 3) mengajarkan mahasiswa cara menonton
dan berinteraksi dengan video, 4) meminta mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan terkait materi,
5) mendorong siswa untuk saling membantu, 6) membentuk sistem penilaian yang sesuai.
Kemudian, gaya belajar mahasiswa harus ditelusuri lebih dalam. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa
memiliki banyak tipe gaya belajar. Analisis data gaya belajar yang dominan dimiliki oleh para
mahasiswa- mahasiswa adalah visual, auditori, dan kinestetik.
4. Kehidupan manusia tidak akan lepas dar ikebutuhan berbahasa. Halliday(1978) menjelaskan
bahwa bahasa bersifat ekspres imemilikI fungsi representasi dan ideasional yang mampu
mewujudkan pengamannya tak dalam bentuk bahasa. Bahasa menurut Chaer&Agustina(2010) dapat
digunakan untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Sebayang &Sofyan(2019)
menjelaskan bahwa Manusia memerlukan bahasa agar dapat menyampaikan apa yang ada dalam
pikirannya.

Manusia dapat menyampaikan isi pikiran melalui lisan dan tulisan. Bahasa lisan menurut
Chaer(2011) dihasilkan melalui alat ucap. Bahasa lisan sangat terikat kondisi,situasi,ruang,dan
waktu (Suyanto,2011). Bahasa lisan menurut Brown&Yule,(1983) terdiri dari frasaparatactic
(tidakberdasar) yang saling berkaitan satu sama lain dengan ditandai adanya jeda dan ritme. Contoh
penggunaan bahasa lisan adalah adanya komunikasi/interaksi antara guru dan siswa pada saat
pembelajaran dikelas (Giyanis,Ariyani,&Agustina,2019).
Bahasa tulis dihasilkan melalui tulisan. Bahasa tulis tidak terikat oleh situasi,kondisi,ruang,
waktu.Bahasa tulis terikat dengan fungsi-fungsi sintaksis dengan jelas. Wujud bahasa tulis menurut
Fitriyani,Wilian,&Yusra (2019) dapat dilihat pada komentar-komentar yang terdapat pada aplikasi
facebook dan twitter.
Wujud transformasi lain dapat berupa surat. Surat menurut Rahman,Susetyo,&Primasari
(2019) sebagai sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis
oleh satu pihak kepada pihak lain.Tanzili & Ali ( 2006) menambahkan bahwa surat sebagai alat
komunikasi tertulis untuk meyampaikan pernyataan maupun informasi, Atmosudirjo (2001) atas
nama pribadi atau organisasi.
Surat memiliki berbagai bentuk dan jenis. Tim Administrasi Perkantoran (2007) menjelaskan
bahwa surat berdasarkan sifat surat dibagi menjadi pribadi, dinas pribadi, niaga, dan dinas
pemerintah. Wursanto (1991) menjelaskan lebih lanjut bahwa surat dinas merupakan surat yang
dibuat atau diterima oleh suatu instansi untuk kepentingan dinas. Ciri kedinasan suatu surat
menurut Hasanudin (2017b) tidak hanya ditentukan oleh isi melainkan bentuk keformalan surat,
seperti terdapat kop, batang tubuh, nomor, bahasa, dan capinstansi. Pada dinas/instansi pemerintah
atau swasta, Barthos (2007) menjelaskan bahwa surat memiliki fungsi mendasar sebagai wakil dari
pengirim/penerima yang dapat memperpendek jarak.
Bentuk berkomunikasi melalui surat dinas sudah dipraktikkan oleh staf TU bagian persuratan
SMA Negeri 1 Senori, Tuban. Di SMA Negeri 1 Senori Tuban berkomunikasi melalui surat sudah
tidak asing lagi .Surat yang dibuat oleh Staf TU lebih kurang ditujukan kepadasiswa, wali siswa,
guru,masyarakat,kepaladinas,atau pihak lain.Pembuatan surat dimaksudkan untuk mempermudah
berkomunikasi dengan semua stakeholder yang jarak rumahnya jauh dari sekolahan,selain
itu,pembuatan surat juga menghemat waktu dari segi penyampaian.
Pendokumentasian surat dalam penelitian Sawitri & Irhandayaningsih (2019) dijelaskan
bahwa penyimpanan surat secara manual diDinas Kesehatan Provinsi JawaTengah dilakukan
dengan cara disimpan. , sedangkan untuk penyimpanan surat secara elektronik sudah disimpan
secara otomatis dalam aplikasi tata surat. Ismiyatietal. (2019) pernah memberikan pelatihan dalam
meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efisien dengan program tertib administrasi
tata kelola surat dinas.
Keakuratan dalam pendokumentasian surut juga harus didukung dengan bahasa surat yang
baik .Berdasar hasil observasi pada surat keluar SMA Negeri 1Senori,Tuban. Staf TU SMA Negeri
1Senori, Tuban masih kurang berpengalaman dalam menulis surat, hal ini dapat dilihat dari tata
cara penulisan dan bahasa surat yang digunakan.Temuan-temuan inilah menjadikan dasar peneliti
ingin menganalis surat SMA Negeri1Senori,Tuban berdasarkan bahasa tulis yang digunakan.

You might also like