You are on page 1of 12

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran yang Berpijak pada Teori Belajar


Behavioristik Dosen Pengampu : REKSA ADYA PRIBADI
M.Pd

Disusun oleh :

● RABINA FAJRA (2227220004)

● MULYANI (2227220012)

● SEPTIANA DWI CAHYANI (2227220037)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pembelajaran
yang Berpijak pada Teori Belajar Behavioristik". Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khususnya dalam bidang ini.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kesalahan dan
kekurangan dari makalah ini.

Serang, 10 September 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
2.2 Tokoh-tokoh Aliran Teori Behavioristik...............................................4
1. Teori Belajar Behavioristik Skinner.......................................................4
2. Teori Belajar Behavioristik Pavlov........................................................4
3. Teori Belajar Behavioristik Thorndike..................................................5
2.3 Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik......................................................5
2.4 Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran............5
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Teori Behavioristik pada
Sistem Pembelajaran......................................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tujuan makalah ini untuk mengetahui pentingnya analisis dan penerapan teori
behavioristik dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, teori belajar
behavioristik sangat menekankan dalam perkembangan perilaku anak tersebut.
Skema pembelajaran behavioristik dapat dilihat dari berbagai hal yang
dilakukan selama proses dan pada bentuk pembelajaran.
Hasil dan pembahasan yang di diterapkan pada pembelajaran yang berpijak
menggunakan teori behaviorisme ialah terwujudnya suatu perilaku yang dicapai.
Berdasarkan dari penemuan ditemukan bahwasannya penerapan teori belajar
behavioristik dalam proses pembelajara menggunakan tujuan pembelajaran,
materi pelajaran, dan melihat dari karakteristik siswa, media, fasilitas
pembelajaran, lingkungan, dan penguatan.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar behaviorisme?

2. Bagaimanakah penerapan teori belajar behaviorisme dalam proses


belajar mengajar?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan makalah ini adalah :

3. Untuk mengetahui teori belajar behaviorisme

4. Untuk mengetahui penerapan teori belajar behaviorisme dalam proses


belajar mengajar

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori ini, belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon yang biasa ditulis (S-R). Manusia dapat dikatakan belajar
apabila telah mengalami perubahan perilaku pada dirinya. Menurut teori behavioristik
mengutamakan pengukuran karena merupakan hal yang penting untuk melihat terjadi atau
tidaknya perubahan tingkah laku pada peserta didik.
Pendapat lain dikemukakan oleh Desminta (2004: 44) teori belajar behavioristik adalah teori
belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik,
dan materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan
melalui upaya pengkondisian, dengan kata lain mempelajari tingkah laku seseorang
seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat
bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh, jadi teori ini lebih
menekankan pada pengamatan karena suatu hal yang penting untuk melihat terjadi atau
tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Pendekatan objektif tersebut mengakibatkan belajar merupakan perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada peserta didik. Oleh sebab itu
peserta didik diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan. Artinya, apa yang diterangkan oleh pemateri itulah yang harus dipahami oleh
penerima materi.
2.2 Tokoh-tokoh Aliran Teori Behavioristik

1. Teori Belajar Behavioristik Skinner

Skinner adalah seorang psikolog yang telah berjasa untuk mengembangkan teori perilaku
Watson. Dalam behaviorisme Skinner, pikiran, sadar atau tidak. Tidak diperlukan untuk
menjabarkan perilaku perkembangan. Menurutnya perkembangan adalah perilaku, oleh sebab
itu behavioris yakin bahwa perkembangan dipelajari dan sering berubah sesuai dengan
pengalaman pada lingkungan sekitar.
2. Teori Belajar Behavioristik Pavlov

2
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 Pavlov dan kawan-kawannya melakukan
penilitian terhadap proses pencernaan pada anjing dan mereka memperlihatkan perubahan
dalam waktu dan kecepatan pengeluaran air liur. Penekanan yang diberikan Pavlov pada
observasi yang diteliti, dan eksplorasinya secara sistematis tentang berbagai aspek belajar
menolong kemajuan studi ilmiah tentang belajar namun penemuan-penemuan Pavlov hanya
sedikit diterapkan pada proses belajar di sekolah. Dahar, R, W(1998:28).
3. Teori Belajar Behavioristik Thorndike

Menurut teori koneksionisme, memandang bahwa yang menjadi dasar terjadinya belajar
adanya dorongan antara kesan panca indera (sence of impression) dengan dorongan yang
muncul bertindak (inpuls to action) (mukminin 1997:8). Dengan ini berarti teori
behaviorisme yyang lebih dikenal dengan nama contemporary behaviorist memandang
bahwasannya belajar akan terjadi pada diri anak, jika anak mempunyai ketertarikan
terhadapsesuatu yang dihadapi.
2.3 Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik memiliki ciri-ciri spesifik menurut Rusuli dalam (Husamah dkk,
2018), diantaranya adalah:
(1) Mementingkan faktor lingkungan.

(2) Perkembangan tingkah laku seseorang itu tergantung pada belajar.

(3) Menekankan pada faktor bagian (elemen-elemen dan tidak secara keseluruhan).

(4) Sifatnya mekanis atau mementingkan reaksi kebiasaankebiasaan.

(5) Mementingkan masa lalu atau bertinjauan historis artinya segala tingkah lakunya terbentuk
karena pengalaman dan latihan.

2.4 Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pembelajaran

Skema pembelajaran behavioristik dapat dilihat dari berbagai hal yang dilakukan selama
proses dan pada bentuk pembelajaran. Menurut Irham & Wiyani (2015) mengemukakan
bahwasannya hal penting yang merupakan bentuk atau ciri dari proses pembelajaran
behavioristik dapat dilihat dari beberapa hal, seperti berikut :
1. Mendudukan peserta didik sebagai individu yang pasif.

2. Memunculkan perilaku-perilaku yang diharapkan menggunakan metode pembiasaan atau drill.

3. Memandang pengetahuan merupakan sesuatu yang stagnan dan tidak pernah berubah
3
sehingga akan disampikan sama pada setiap tahunnya.

1
4. Memandang mengajar hanya sebagai transfer pengetahuan dan belajar sebagai proses
memperoleh pengetahuan.
5. Kurikulum dikembangkan secara terstruktur dan pengetahuan sudah ada shingga siswa
tinggal mempelajarinya. Sedangkan menurut Sugihartono, dkk (2007) Terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penerapan teori belajar behavioristik dalam proses
pembelajaran.

Penerapan teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa komponen
seperti: (Sugandi, 2007:35).
1. Tujuan pembelajaran.

2. Materi pelajaran.

3. Karakteristik siswa, media, fasilitas pembelajaran, lingkungan, dan penguatan.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Teori Behavioristik pada Sistem


Pembelajaran
Untuk kelebihan dapat disebutkan, antara lain :

1) Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya
tahan. Contoh : percakapan bahasa asing, mengetik, menari, berenang, olahraga.
2) Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran
orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.

Sedangkan untuk kekurangan teori ini, antara lain :

1) Pembelajaran peserta didik yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
2) Peserta didik hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman
sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan peserta didik (teori skinner) baik hukuman
verbal maupun fisik seperti kata– kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk

4
pada peserta didik.

5
BAB III
PENUTU
P
3.1 Kesimpulan
Teori belajar behavioristik lebih mengarahkan kepada peserta didik untuk berpikir. Pandangan
teori belajar behavioristik pula merupakan proses pembentukan, yaitu membawa peseta didik

untuk mencapai poin tertentu. Pembelajaran yang dirancang pada teori belajar behavioristik
memandang pengetahuan yang objektif, sehingga belajar merupakan perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan.

Respons atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan. Menurut
aliran-aliran behavioristik, belajar hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang
ditangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus
dan respons. Fokus utama dalam teori belajar behavioristik adalah perilaku yang terlihat dan
penyebab luar yang menstimulasinya. Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman.

5
DAFTAR PUSTAKA

Shahbana, Elvia Baby dkk. “Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran” dalam
Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan Volume 9.Malang.
Nahar, Novi Irwan.2016. “Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran” dalam
Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Volume 1. Kabupaten Agam.
Maskun. Rachmedita, Valensy. 2018. Teori Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Garaha Ilmu.

You might also like