Professional Documents
Culture Documents
12 - Dara Ayuwandira - Makalah Program Pelaporan Kematian Ibu Dan Bayi Baru Lahir
12 - Dara Ayuwandira - Makalah Program Pelaporan Kematian Ibu Dan Bayi Baru Lahir
Disusun oleh :
12 Gastroenterology
Rifa Satrio, Syifa Nurul, Iis Kinkin, Syavina, Salwa, Nurfitri, Vani P, Nur Evirah, Leon S,
Nazwa F, Olinsi D, Putri A, Dara A, M. Abu D, Hasna F, Nasywa N, Alana A, Ana F, Geby
S, Taniani A, M. Arief, Risya R, Annisa A, Fitri A, Zahra N, Adzra A
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
DAFTAR ISI..................................................................................................3
ibu masih memiliki resiko tinggi ketika melahirkan. Situasi ini telah
tinggi pada wanita yang tinggal didaerah pedesaan dan diantara masyarakat
Goals di Indonesia, target kesehatan ibu masih jauh tertinggal dan perlu
perhatian khusus. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih dianggap sebagai
di Asia Timur Selatan menyusul Kamboja, Timor Leste dan Laos. Angka
tersebut lebih tinggi dari rata-rata Angka Kematian Ibu di ASEAN dan Asia
Tenggara. Selain itu jumlah Kematian Ibu di Indonesia adalah yang tertinggi
Harapan untuk mencapai target MDGs 2015 tentu saja tidak dapat
2010 adalah 92,7%, tahun 2012 turun menjadi 73,5% dan tahun 2013
meningkat tajam menjadi 95,4%. Cakupan K4 tahun 2010 adalah 61,4%,
tahun 2012 naik sedikit menjadi 62,1% dan tahun 2013 sebesar 70,4% .
kesehatan tahun 2010 adalah 82,2% dan tahun 2012 turun menjadi 63,8%
untuk wilayah kota dan 53% untuk wilayah desa, tahun 2013 sebesar 87,1%
menjadi 95 % dan tahun 2014 sebesar 94%. Cakupan K4 tahun 2012 sebesar
90%, tahun 2013 menurun menjadi 80% dan tahun 2014 meningkat menjadi
90,4%. Cakupan Persalinan nakes tahun 2012 sudah mencapai target yaitu
sebesar 90,3%, tahun 2013 turun drastis menjadi 78,8% dan tahun 2014 naik
menjadi 80,8%.
2014. sebesar 201,2 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Dinkes Propinsi
Jumlah kasus tahun 2012 terdata 10 kasus dari 6994 sasaran ibu hamil,
tahun 2013 dijumpai 16 kasus dari 7113 sasaran ibu hamil dan tahun 2014
terdapat 18 kasus dari 8685 sasaran ibu hamil di tahun 2014dan terakhir juga
bertambah kasusnya menjadi 21 kasus dari 10591 sasaran ibu hamil pada
tahun 2015. Beberapa pencapaian program Kesehatan Ibu juga masih ada
K1 pada tahun 2012 sudah mencapai target 95%, naik menjadi 98% pada
tahun 2013, tahun 2014 turun menjadi 93% tahun 2015 malah turun lagi dan
dibawah target yaitu 84%, tahun 2013 meningkat mencapai target yaitu 93%,
tahun 2014 turun lagi dan dibawah target SPM yaitu hanya 86%, terakhir
tahun 2015 turun drastis dan dibawah target SPM yaitu hanya 77% (Laporan
Indragiri Hulu adalah perdarahan pasca persalinan (28 %), eklamsia (24%),
(Kemenkes,2008).
dimana erat hubungannya dengan aspek sosial dan budaya, seperti kebiasaan,
hamil, bersalin dan nifas yang mengakibatkan tingginya angka kesakitan dan
sangat besar terhadap derajat kesehatan. Hal ini sejalan dengan konsep bahwa
kesehatan ibu hamil itu sendiri, kedua akses ke pelayanan kesehatan; dan
Maine,1992 dalam Azrul A,2003). Selain itu faktor terlambat juga menjadi
lain pemberdayaan perempuan yang tidak begitu baik, latar belakang sosial
pemerintah (Meneg PP, 2011). Sedangkan faktor budaya berasal dari tata
nilai dan tradisi yang mengakar dalam suatu masyarakat yang mengatur agar
2012).
(adat istiadat saat ini memang tidak kondusif untuk helf seeking behavior
Suryawati 2007).
Tradisi budaya dalam perawatan kehamilan,persalinan dan nifas juga
misalnya tradisi pantang makanan tertentu masih harus dijalani ibu hamil dan
dengan tujuan mencari keselamatan bagi ibu dan bayi (Meutia F,1998).
bukan pada ibu misalnya seberapa sering anak yang diinginkan, pada siapa
menjunjung tinggi adat istiadat yang terlihat pada terpeliharanya hukum dan
lembaga peradilan adat. Talang Mamak disebut juga Orang Langkah Lama
atau Orang Talang. Sebutan Orang Talang berarti orang yang bermukim
umumnya menempati di sisi kiri sungai dengan jumlah kecil rumah atau
gubuk.
tambat kubur yaitu acara seratus hari kematian dan memperbaiki kuburan
upacara timbang bayi dan masih banyak upacara adat lainnya (Simanjuntak
dkk, 2012). Orang-orang Talak Mamak sangat setia dan patuh dengan adat
“Daripada Mati Adat Baik Mati Anak”.Sumpah suku Talang Mamak bagi
kepatuhan terhadap adat itulah menjadi salah satu faktor sulitnya membuat
suatu pembaharuan pada suku Talang Mamak, termasuk untuk program
istiadat yang mereka anut. Beberapa program Kesehatan Ibu dan Anak yang
dan neonatus. Hal ini dapat dilihat dari cakupan program KIA di wilayah
terendah dan masih banyak yang jauh dibawah target dibanding dengan
sasaran ibu hamil, 3orang (2014) dari 505 sasaran ibu hamil dan 2 orang
(2015) dari 602 sasaran ibu hamil. Kasus kematian ibu yang ditemui tersebut
tersebut sudah dalam keadaan parah pada saat tiba di Rumah Sakit rujukan.
menjadi 62% (tahun 2015) dari target 95% (K4) sebesar 67% (tahun 2014)
,turun menjadi 60% (tahun 2015) dari target 90%, Persalinan oleh tenaga
kesehatan 66% (tahun2014) menjadi 68% (tahun 2015) dari target 90% dan
hanya 53% dari persalinan oleh tenaga kesehatan tersebut yang bersalin
Kunjungan Nifas lengkap (Kf3) sebesar 65% (tahun 2014) dari target 90%
dan 68% (tahun 2015).Kasus komplikasi pada bayi baru lahir berupa infeksi
tali pusat juga tidak jarang dijumpai. Tahun 2013 sebanyak 20% bayi baru
lahir mengalami infeksi tali pusat, tahun 2014 sebanyak 14% dan tahun 2015
sebanyak 33%. Pada tahun 2012 dijumpai 1 kasus Infeksi tetanus pada bayi
baru lahir.
atau selama 42 hari setelah masa kehamilan tanpa mempedulikan durasi atau
kematian ibu langsung (direct obstetrict deaths) dan kematian ibu tidak
tidak hanya terkait kematian ibu selama proses persalinan akan tetapi juga
terkait dengan kematian ibu selama masa kehamilan dan nifas atau
1) Determinan dekat
persalinan, dan atau komplikasi masa nifas dimana ketiganya biasa disebut
2) Komplikasi kehamilan
mengancam kematian pada ibu dan bayi (Werdiyanthi et al., 2017). Sebesar
et al., 2005).
3) Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinan yaitu kondisi yang mengancam jiwa ibu atau pun
persalinan dapat dicegah melalui deteksi dini sepeti halnya dalam komplikasi
masa nifas merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi, dan bila tidak
perubahan pada periode nifas seharusnya berjalan normal. Namun, jika tidak
diperhatikan oleh ibu nifas untuk ditangani secara efektif dapat membahaykan
5) Determinan antara
yang berhubungan dengan faktor kesehatan seperti status kesehatan ibu, status
memperbaiki hasil kesehatan ibu dan bayinya (Bazar, 2016). Fokus nutrisi ibu
yang berpengaruh pada kurangnya peningkatan berat badan dan luaran janin
yang kurang optimal. Selain itu, perhatian terfokus pula pada masalah obesitas
dan kelebihan berat badan ibu hamil yang berpengaruh pula terhdap kehamila.
7) Status anemia
hamil, asupan zat besi harus selalu ditambah karena selama masa kehamilan
volume darah pada ibu meningkat. Sehingga, untuk tetap memenuhi kebutuhan
ibu dan menyuplai makanan serta oksigen melalui plasenta dibutuhkan zat besi
yang lebih banyak. Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia karena zat
Riwayat penyakit ibu yang paling banyak diderita yaitu penyakit jantung
yang rentan mengalami komplikasi jantung berupa aritmia dan gagal jantung
bayi lahir prematur dan keamtian bayi. Pada kehamilan 34-36 minggu, terjadi
denyut jantung dan andi rata-rata 88 kali permenit. Pada jantung noral tidak
menjadi masalah, tetapi pada ibu dengan penyakit jantung, dapat menyebabkan
9) Usia ibu
Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita
hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi
daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian
Penelitian yang dilakukan Midhet dkk di Pakistan juga menunjukan hal yang
sama bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kematian
meliputi terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat
melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (> 4 anak), dan terlalu rapat jarak
berapa jumlah anak yang pernah dilahiran oleh seorang wanita. (Irianto et al.,
2014).
lebih baik, yaitu adanya upaya rujukan bagi ibu yang bersalin karena masalah
obstetrik. Jika kematian ibu terjadi di rumah, hal ini menunjukan adanya
kematian bayi yang berusia 0-12 bulan per 1.000 kelahiran hidup dalam waktu
berkaitan dengan faktor penyebab kematian, status gizi ibu hamil, tingkat
pelayanan antenatal, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
sosial ekonomi dan lingkungan. Apabila di suatu wilayah memiliki AKB yang
bayi, meliputi karakteristik ibu seperti umur, paritas, jarak kehamilan, kondisi
ibu saat hamil dan faktor sosial ekonomi. Ada juga faktor bayi dan pemberi
1) Faktor Ibu
seperti umur, paritas, jarak kehamilan, kondisi ibu saat hamil dan faktor sosial
menggambarkan resiko kematian bayi yang sangat tinggi. Jarak kelahiran yang
Indonesia, 2013).
2) Umur Ibu
pelvis. Keadaan ini akan mempengaruhi kehidupan janin dalam rahim. Pada
keseluruhan, disertai kejiwaan yang belum bersedia menjadi seorang ibu. Usia
hamil yang ideal bagi seorang wanita adalah antara umur 2035 tahun karena
pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental juga sudah
matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya (Riadi, 2016).
pada kelompok usia 17-23 tahun, yaitu dengan persentase sebesar 61,03% atau
lebih dari setengah dari jumlah kejadian kematian yang ada. Hal ini berkaitan
dengan usia ibu yang melakukan perkawinan di usia subur jumlahnya paling
banyak, sedangkan untuk usia di bawah 20 tahun dianggap masih belum siap
akan mempunyai dan merawat anak, juga dikarenakan usia di bawah 20 tahun
diantaranya bayi yang berat badan lahir kurang dari 2.500 gram, dan bayi yang
dilahirkan dari kehamilan kurang dari 37 minggu atau lebih dari 42 minggu
serta bayi yang lahir dengan infeksi intra partum, trauma lahir, atau kelainan
kongenital
penyebab kematian terbanyak yaitu asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan
khususnya pnemonia dan diare. Ini berkaitan erat dengan perilaku hidup sehat
ibu dan juga kondisi lingkungan setempat (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
kematian bayi :
1) Asfiksia
tinggi dalam kematian bayi adalah asfiksia yang berarti bahwa neonatal
spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan tersebut dapat disertai dengan
adanya hipoksia, hiperkapnea dan sampai asidosis. Keadaan asfiksia ini dapat
penyakit pada ibu sewaktu hamil seperti hipertensi, paru dan gangguan
kontraksi uterus.
2) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
yang lahir dalam periode neonatal sangat erat hubungannya dengan berat
badan lahir. Bayi yang lahir dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi untuk
BBLR keadaan dimana bayi baru lahir yang berat badannya pada saat
kelahiran kurang dari 2.500 gram atau sampai dengan 2.499 gram. Berat badan
kelangsungan hidup dan faktor untuk pertumbuhan fisik dan mental bayi di
3) Prematuritas
merupakan neonatus dengan usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau
dapat dikenal dengan nama neonatus kurang bulan sesuai dengan masa
kehamilan. Kebanyakan bayi prematur memiliki berat kurang dari 2500 gram
(Maryanti, 2011).
4) Kelainan Kongenital
Kelainan kongenital ada yang dapat menyebabkan kematian bayi
ataupun kecacatan. Bayi yang lahir dengan kelainan kongenital pada umumnya
kelainan yang terlihat pada saat lahir bukan akibat proses persalinan. Kelainan
kongenital dapat dikenali saat lahir atau pada saat anakanak. Beberapa
RI, 2010).
5) Trauma Lahir
presentasi bokong dan penggunaan alat pada proses persalinan (Widiyati et al.,
2016).
6) Infeksi Intrapartum
Sekitar 25% infeksi intrapartum disebabkan oleh ketuban pecah dini, semakin
lama jarak antara ketuban dengan jarak persalinan, semakin tinggi pula resiko
morbiditas ibu dan janin. Infeksi intrapartum yang terjadi pada partus lama
dapat menyebabkan bakterimia dan sepsis pada ibu dan janin (Wiknjosastro et
al., 2005).
7) Pneumonia
menggigil, demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas.
Kasus pneumonia tertinggi terjadi pada kelompok umur balita terutama usia
8) Diare
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak
3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Penyakit Diare merupakan penyakit
endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering
penyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%)
dan pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan
tinggi terutama pada kematian dan pengobatan yang efektif membuat diare
Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dikenal beberapa jenis tenaga yang
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi merupakan ukuran bagi
bagi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Kesehatan Ibu adalah masalah
negara belum berkembang, para ibu masih memiliki resiko tinggi ketika
lebih tinggi pada wanita yang tinggal didaerah pedesaan dan diantara
kematian akibat kehamilan daripada wanita yang lebih tua. Perawatan terampil
perempuan dan bayi yang baru lahir (WHO,2012). Kesehatan ibu adalah
kesehatan ibu masih jauh tertinggal dan perlu perhatian khusus. Angka
Kematian Ibu di Indonesia masih dianggap sebagai salah satu yang tertinggi di
atau selama 42 hari setelah masa kehamilan tanpa mempedulikan durasi atau
kematian ibu langsung (direct obstetrict deaths) dan kematian ibu tidak
preklamsi/eklamsi, dan infeksi penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama
kematian bayi yang berusia 0-12 bulan per 1.000 kelahiran hidup dalam waktu
berkaitan dengan faktor penyebab kematian, status gizi ibu hamil, tingkat
pelayanan antenatal, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
sosial ekonomi dan lingkungan. Apabila di suatu wilayah memiliki AKB yang
(2011-2016) ini bekerja untuk mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir
(Alamsyah, 2012).
provinsi yang memiliki AKI dan AKB tinggi yaitu provinsi Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas Kesehatan, Meningkatkan sistem
kesehatan ibu dan bayi baru lahir, AKI dan AKB di Indonesia akan turun pada