This document discusses a study on the relationship between parity and maternal anxiety for mothers giving birth via caesarean section using the ERACS method at a special hospital for mothers and children in Banjarmasin, Indonesia. The study found a weak negative correlation between parity and maternal anxiety. Most respondents with high risk parity experienced moderate to severe anxiety, while respondents with low risk parity also experienced moderate to severe anxiety. The study aims to help mothers better prepare physically and mentally for childbirth by increasing their knowledge and understanding of the birth process.
This document discusses a study on the relationship between parity and maternal anxiety for mothers giving birth via caesarean section using the ERACS method at a special hospital for mothers and children in Banjarmasin, Indonesia. The study found a weak negative correlation between parity and maternal anxiety. Most respondents with high risk parity experienced moderate to severe anxiety, while respondents with low risk parity also experienced moderate to severe anxiety. The study aims to help mothers better prepare physically and mentally for childbirth by increasing their knowledge and understanding of the birth process.
This document discusses a study on the relationship between parity and maternal anxiety for mothers giving birth via caesarean section using the ERACS method at a special hospital for mothers and children in Banjarmasin, Indonesia. The study found a weak negative correlation between parity and maternal anxiety. Most respondents with high risk parity experienced moderate to severe anxiety, while respondents with low risk parity also experienced moderate to severe anxiety. The study aims to help mothers better prepare physically and mentally for childbirth by increasing their knowledge and understanding of the birth process.
HUBUNGAN PARITAS DENGAN pemahaman serta pengetahuan tentang hal-hal
yang perlukan menjelang proses melahirkan baik
KECEMASAN IBU BERSALIN melalui buku, media massa maupun media SECARA SECTIO CAESAREA elektronik. DENGAN METODE ERACS Kata Kunci : Paritas , Kecemasan, Ibu DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN Bersalin,Metode Eracs ANAK Abstract MAHKOTA BUNDA BANJARMASIN Background : Giving birth to a series of events in the process of pregnancy. Various parities make birth mothers experience different anxiety. The RELATIONSHIP BETWEEN PARITY purpose of this study was to identify maternal parity, identify maternal anxiety, and analyze the AND ANXIETY IN MATERNITY relationship between parity and maternal anxiety BY SECTIO CAESAREA USING THE by sectio caesarea eracs method at the special ERACS METHOD hospital for mothers and children at Mahkota Bunda Banjarmasin in 2022. This type of research IN SPECIAL HOSPITAL FOR is descriptive correlational with a population of 686 WOMEN AND CHILDREN people, and a sample of 59 respondents. Data THE CROWN OF THE MOTHER OF collection used the HRS-A questionnaire sheet BANJARMASIN which was given to respondents during visits and Yufita Fitrianti*, Kristina Yuniarti**, Darmayanti preparation for childbirth. The results of the study Wulandatika*** with the Spearman rank test analysis showed p = Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 0.011 <α (0.05), so it can be concluded that there Fakultas Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan is a relationship between parity and maternal Program Studi S.1 Keperawatan anxiety using the Eracs method at the Mahkota E-mail : viyudit03@gmail.com Bunda Special Mother and Child Hospital, Abstrak Banjarmasin and with a weak correlation strength Latar belakang : Melahirkan suatu rangkaian ( -0.328). the majority were 31 respondents peristiwa dalam proses kehamilan. Paritas yang (52.5%) with parity at risk and experiencing beragam membuat ibu bersalin mengalami moderate anxiety 4 people (6.8%) and severe kecemasan yang berbeda-beda. Tujuan penelitian anxiety 27 people (45.8%). While parity was not at ini untuk mengidentifikasi paritas risk, there were 28 people (47.5%) and 11 people ibu,mengidentifikasi kecemasan ibu,dan (18.6%) experienced moderate anxiety and 17 menganalisis hubungan paritas dengan people (28.8%) experienced severe anxiety. It is kecemasan ibu bersalin secara sectio caesarea expected that the respondents will prepare metode eracs di rumah sakit khusus ibu dan anak excellent physical and mental well-being and mahkota bunda banjarmasin Tahun 2022. Jenis increase their understanding and knowledge of the penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan things that are needed before the birth process populasi sebanyak 686 orang, dan sampel either through books, mass media or electronic sebanyak 59 responden. Pengumpulan data media. menggunakan lembar kuesioner HRS-A yang di Keywords: Parity, Anxiety, Maternity, Eracs berikan kepada responden saat berkunjung dan Method persiapan dalam menghadapi persalinan. Hasil PENDAHULUAN Penelitian dengan hasil analisa uji Spearman rank Pada dasarnya hasil dari reproduksi wanita, dalam menunjukkan p = 0,011 < α (0,05), maka dapat demografi fertilitas merupakan kelahiran bayi. disimpulkan bahwa ada Hubungan Paritas dengan Besar kecilnya angka kelahiran bayi ditentukan Kecemasan Ibu Bersalin Secara Metode Eracs di oleh beberapa faktor misalnya, faktor umur, tingkat Rumah Sakit khusus ibu dan anak Mahkota Bunda pendidikan, umur pada kawin pertama, jumlah Banjarmasin dan dengan kekuatan korelasi lemah anak yang sudah meninggal dan pemakaian alat (-0,328). Mayoritas sebanyak 31 responden kontrasepsi. Melahirkan adalah suatu rangkaian (52,5%) dengan paritas beresiko dan mengalami peristiwa dalam proses kehamilan. Banyak ibu kecemasan sedang 4 orang (6,8%) dan hamil yang merasakan khawatir,cemas,dan kecemasan berat 27 orang (45,8%). Sedangkan gelisah dalam menghadapi persalinan. Setiap paritas tidak beresiko ada 28 orang (47,5%) dan Wanita menginginkan persalinan nya berjalan mengalami kecemasan sedang 11 orang (18,6%) dengan normal dan lancar,serta dapat melahirkan dan kecemasan berat 17 orang (28,8%). bayi nya dengan selamat dan sempurna. Tapi Diharapkan kepada responden agar menyiapkan banyak juga Wanita yang tidak punya banyak fisik dan mental yang prima serta meningkatkan pilihan sehingga harus melahirkan secara Sectio Caesarea, SC sendiri merupakan jalan alternatif biasa saja bahkan cenderung tidak merasa cemas dalam menyambut kelahiran seorang bayi melalui dalam menghadapi persalinan. Kecemasan yang operasi praktis atau pembedahan pada perut dan disebabkan karena bermacam nya Rahim ibu (Indiarti, 2007). paritas,Walaupun dengan metode baru dalam Paritas diartikan sebagai jumlah kehamilan yang persalinan yaitu dengan metode eracs, yang melahirkan bayi hidup dan tidak terkait dengan mana di karenakan pemikiran mengenai jumlah bayi yang dilahirkan dalam sekali ketakutan-ketakutan tertentu. Berdasarkan uraian persalinan (Taber, 2012). Semakin tinggi paritas diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian ibu, kualitas endometrium akan semakin menurun. tentang masalah “Hubungan Paritas dengan Hal ini akan meningkatkan resiko komplikasi pada Kecemasan Ibu Bersalin Secara Metode Eracs” Di kehamilan (Prawirohardjo, 2010).Paritas menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Mahkota hal yang penting untuk di pertimbangkan karena Bunda Banjarmasin. ibu dengan paritas 1 pun memliki ketidaksiapan dalam menghadapi persalinan sehingga ibu hamil METODE ini tingkat kecemasannya begitu tinggi. Penelitian ini Metode penelitian ini menggunakan Kecemasan dalam kehamilan adalah keadaan deskriptif korelasional yang artinya emosional yang mirip dengan kecemasan pada menggambarkan suatu hubungan atau hubungan umumnya namun berbeda karena secara khusus antar variabel yang ada dalam penelitian yaitu berfokus pada kekhawatiran pada wanita hamil. Hubungan Paritas Dengan Kecemasan Ibu Kehamilan memberikan perubahan fisik, psikis dan Bersalin Secara Sc metode Eracs”. stresor bagi wanita. Perubahan ini terjadi akibat HASIL perubahan hormon yang akan mempermudah Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Agustus janin untuk tumbuh dan berkembang saat 2022 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dilahirkan. Kecemasan dapat bertambah berat Mahkota Bunda Banjarmasin berjumlah 59 orang. apabila ibu hamil mengalami ketakutan akan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perubahan yang terjadi pada tubuhnya, kondisi “Hubungan Paritas Dengan Kecemasan Ibu janin yang dikandung serta kesiapan mental dalam Bersalin Secara Sc metode Eracs”.Hasil yang menghadapi proses persalinan (Siallagan dan didapatkan dalam penelitian ini dikategorikan Lestari,2018). dalam bentuk tabel karakteristik responden Metode eracs adalah singkatan dari Enhanced sebagai berikut : Recovery After Cesarean Surgery adalah sebuah Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan strategi perioperatif berbasis bukti, yang terbukti Usia dapat menurunkan lama perawatan pasca operasi dan angka komplikasi pada kasus pembedahan di No Usia Frekuensi (f) Percentase (%) bidang kolorektal. Metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) adalah jalur 17 – 25 tahun 32 54,2 1 perawatan perioperatif multimodal yang bertujuan untuk mengembalikan keadaan fisiologis tubuh 2 26 - 35 tahun 23 39 pasca operasi seoptimal sebelum pembedahan dan mengurangi dampak stres bedah (Kehlet, 3 36 - 45 tahun 4 6,8 2014).Menurut World Health Organization (WHO) Total 59 100 sebanyak 5% sampai 15% per 1000 kelahiran di dunia.Di Amerika persalinan sc mencapai 25% ,di Berdasarkan tabel 4.1 diatas, usia menunjukkan Indonesia sendiri angka persalinan sc mencapai bahwa sebagian besar responden ibu yang berada sekitar 30%-80%.di Banjarmasin Kalimantan dalam penelitian ini berusia mulai dari 17 – 25 selatan bedasarkan data dari RSKIA Mahkota tahun sebanyak 32 responden dengan persentase Bunda Banjarmasin tahun 2021 terdapat 2.529 54,2%. Sedangkan jumlah usia terendah berada persalinan dengan jumlah persalinan sc metode dalam rentang 36 – 45 tahun yaitu sebanyak 4 Eracs sebanyak 686 orang. orang responden dengan persentase 6,8%. Hasil studi pendahuluan di RSKIA Mahkota Bunda Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Pekerjaan diperoleh pengukuran dengan hasil wawancara No Pekerjaan Frekuensi (f) Percentase (%) dan observasi yang dilakukan pada 11 ibu hamil 1 IRT 33 55,9 yang memilih melakukan persalinan dengan 2 PNS 9 15,3 metode ERACS didapatkan hasil 6 primipara di antaranya mengalami kecemasan berat, 3 3 Pegawai Swasta 10 16,9 multipara di antaranya mengalami kecemasan 4 Wiraswasta 7 11,9 sedang dan 2 grandemultipara di antaranya Total 59 100 mengalami kecemasan ringan yang mengatakan Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pekerjaan Tabel 4.6 Hubungan Paritas Dengan Kecemasan tertinggi dari responden adalah sebagai IRT atau Ibu Bersalin Secara Metode Eracs Di Rumah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 33 orang Sakit Khusus Ibu Dan Anak Mahkota Bunda dengan persentase 55,9%. Sedangkan jumlah Banjarmasin Kecemasan Ibu Bersalin Secara Metode pekerjaan terendah dari respon adalah sebagai ERACS wiraswasta yaitu sebanyak 7 orang atau dengan Berat ∑ % Paritas Ringa Sedang Berat persentase 11,9%. n Sekali Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan F % F % F % F % Tingkat Pendidikan Beresi 0 4 6,8 2 45,8 0 0 31 52, No Tingkat Pendidikan Frekuensi (f) Percentase (%) 0 ko 7 5 1 SD 1 1,7 Tidak 1 1 47, Beresi 0 0 1 18,6 7 28,8 0 0 28 5 2 SMP 3 5,1 ko 3 SMA 34 57,6 1 4 10 Total 0 0 25,4 74,6 0 0 59 4 DIII 10 16,9 5 4 0 p Value = 0.011 5 S1 11 18,6 r = - 0.328 Total 59 100 Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa bahwa dari 59 responden, terdapat mayoritas berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian sebanyak 31 responden (52,5%) dengan besar responden ibu mempunyai tingkat paritas beresiko dan mengalami tingkat Pendidikan di SMA sebanyak 34 orang atau kecemasan sedang 4 orang (6,8%) dan dengan persentase 58,6%. Sedangkan jumlah kecemasan berat 27 orang (45,8%). Pendidikan responden yang terendah berada Sedangkan responden dengan paritas tidak pada SD yaitu sebanyak 1 orang dengan beresiko ada sebanyak 28 orang (47,5%) dan persentase 1,7%. mengalami tingkat kecemasan sedang 11 orang Tabel 4.4 Distribusi Berdasarkan Responden Paritas (18,6%) dan kecemasan berat 17 orang (28,8%). Percentase Dalam penelitian ini tidak ada menemui responden No Paritas Frekuensi (f) (%) dengan tingkat kecemasan ringan maupun 1 Beresiko 31 52,5 kecemasan berat sekali. Berdasarkan hasil analisa uji Spearman rank 2 Tidak Beresiko 28 47,5 menunjukkan p = 0,011 < α (0,05), maka dapat Total 59 100 disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil penelitian ada Hubungan Paritas Dengan Kecemasan Ibu dengan menggunakan kuesioner di Rumah Sakit Bersalin Secara Metode Eracs Di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Mahkota Bunda Banjarmasin Khusus Ibu Dan Anak Mahkota Bunda mengenai Paritas tertinggi yaitu pada paritas Banjarmasin dan dengan kekuatan korelasi lemah beresiko sebanyak 31 responden dengan (-0,328). persentase 52,5% . Pembahasan Tabel 4.5 Distribusi Berdasarkan Responden 1. Karakteristik Responden Kecemasan Ibu Bersalin Secara Metode ERACS a) Usia Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat No Kecemasan Frekuensi (f) Percentase (%) sebagian besar responden ibu yang berada Kecemasan dalam penelitian ini berusia mulai dari 17 – 1 0 0 Ringan 25 tahun sebanyak 32 responden dengan Kecemasan 2 Sedang 15 25,4 persentase 54,2%. Sedangkan jumlah usia terendah berada dalam rentang 36 – 45 3 Kecemasan Berat 44 74,6 Kecemasan Berat tahun yaitu sebanyak 4 orang responden 4 Sekali 0 0 dengan persentase 6,8%. Total 59 100 Menurut Prawirohardjo (2009) usia sangat Tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil penelitian berpengaruh terhadap proses reproduksi, dengan menggunakan kuesioner di Rumah Sakit usia dianggap optimal untuk kehamilan dan Khusus Ibu dan Anak Mahkota Bunda Banjarmasin persalinan adalah 20-35 tahun, sedangkan mengenai Kecemasan Ibu Bersalin yang dianggap berbahaya adalah umur 35 Secara Metode ERACS, tingkat kecemasan tahun ke atas dan dibawah 20 tahun. tertinggi yaitu pada kecemasan berat sebanyak 44 Hasil penelitian ini sesuai dengan responden dengan persentase 74,6% dan selama penelitian lainnya yang juga menyatakan penelitian tidak ada menemui pasien yang bahwa pada usia 20-35 tahun merupakan mengalami kecemasan ringan dan berat sekali. usia reproduksi wanita dimana diusia tersebut seorang ibu mampu hamil dalam kondisi yang sehat baik secara fisik c) Pendidikan maupun secara psikologis. Pada ibu hamil Hasil dari penelitian ini menunjukkan usia ini dianggap ideal untuk menjalani bahwa berdasarkan tingkat pendidikan, kehamilan dan proses persalinan. Hal ini sebagian besar responden ibu mempunyai tidak sesuai dengan teori yang menyatakan tingkat Pendidikan di SMA sebanyak 34 bahwa usia 35 tahun merupakan usia orang atau dengan persentase 58,6%. terbanyak dilakukan section caesarea. Sedangkan jumlah Pendidikan responden Penyebab terjadinya section caesarea di yang terendah berada pada SD yaitu umur 20-35 tahun biasanya karena sebanyak 1 orang dengan persentase komplikasi pada persalinan yang dapat 1,7%. menyebabkan kematian atau kesakitan Menurut Natoatmojo yang dibahas dalam pada ibu dan bayinya. alfianor (2018) pendidikan berarti b) Pekerjaan bimbingan yang diberikan seseorang Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terhadap pekembangan orang lain menuju bahwa pekerjaan tertinggi dari responden kearah suatu cita-cita tertentu. Kegiatan adalah sebagai IRT atau Ibu Rumah pendidikan dengan tujuan agar terjadi Tangga yaitu sebanyak 33 orang dengan perubahan sikap atau perilaku yaitu tidak persentase 55,9%. Sedangkan jumlah tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti pekerjaan terendah dari respon adalah menjadi mengerti, dari tidak dapat menjadi sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 7 dapat. Sehingga semakin tinggi pendidikan orang atau dengan persentase 11,9%. seseorang makin mudah menerima Menurut Sunarsih (2010) pekerjaan informasi sehingga makin banyak pula berkaitan dengan aktivitas atau kesibukan pengetahuan yang dimiliki. Hal ini berkaitan ibu. Kesibukan ibu akan menyita waktu dengan mayoritas. sehingga pemenuhan pemeriksaan selama Semakin tinggi pendidikan seseorang, kehamilan berkurang atau tidak maka akan semakin berkualitas dilakukan.Hal-hal yang perlu diperhatikan pengetahuannya dan semakin matang dalam pekerjaan atau aktivitas bagi ibu intelektualnya. Mereka cenderung lebih hamil adalah aktivitasnya berisiko bagi memperhatikan kesehatan dirinya dan kehamilan.Contoh aktivitas yang berisiko keluarganya. Hal senada juga diungkapkan bagi ibu hamil adalah aktivitas yang oleh Hawari bahwa tingkat pendidikan meningkatkan stres, berdiri lama seseorang atau individu akan berpengaruh sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang terhadap proses dan kemampuan berfikir berat, paparan terhadap suhu atau sehingga mampu menangkap informasi kelembaban yang ekstrim tinggi atau baru (Hawari 2016). Semakin tinggi tingkat rendah, pekerjaan dengan paparan radiasi. pendidikan seseorang maka semakin Aktivitas yang berat juga membuat resiko besar peluang untuk mencari pengobatan keguguran dan kelahiran prematur lebih ke pelayanan kesehatan. Sebaliknya, tinggi kurang asupan oksigen pada semakin rendahnya pendidikan akan plasenta dan mungkin terjadi kontraksi dini. menyebabkan seseorang mengalami stres Teori menyatakan ibu yang bekerja dan kecemasan, hal tersebut terjadi mempunyai tingkat pengetahuan yang disebabkan karena kurangnya informasi lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja dan pengetahuan pada ibu bersalin karena ibu yang bekerja akan benyak mengenai kesehatan dan persalinannya. memiliki kesempatan untuk berinteraksi 2. Hasil Analisis Univariat dengan orang lain. Sehingga lebih banyak a) Paritas untuk dapat menerima informasi tentang Berdasarkan dari hasil penelitian resiko dari kehamilannya. Senada dengan menunjukkan bahwa hasil penelitian penelitian ini dinyatakan bahwa adanya dengan menggunakan kuesioner di Rumah kelompok yang tidak bekerja akan beresiko Sakit Khusus Ibu dan Anak Mahkota Bunda lebih tinggi bersalin secara section Banjarmasin mengenai Paritas tertinggi caesarea. Hal ini dikaitkan dengan yaitu pada paritas beresiko sebanyak 31 pendidikan dan pengetahuan responden. responden dengan persentase 52,5%. Ibu yang bekerja biasanya memiliki Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup pendidikan dan pengetahuan yang lebih yang dimiliki oleh seorang wanita (BKKBN, baik dari ibu yang tidak bekerja. 2010). Menurut Manuaba (2018) paritas merupakan peristiwa dimana seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan lama masa kehamilan antara 38 hingaa 42 signifikan 0.000<ɑ 0,05 dan coefficient minggu. correlation sebesar 0.891.Kecemasan b) Tingkat kecemasan menghadapi proses persalinan disebabkan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa oleh berbagai faktor yang saling berkaitan hasil penelitian dengan menggunakan yaitu umur, pendidikan, paritas dan kuesioner di Rumah Sakit Khusus Ibu dan dukungan. Ibu yang hamil pada usia Anak Mahkota Bunda Banjarmasin matang dan memiliki pendidikan tinggi bisa mengenai Kecemasan Ibu Bersalin mengalami kecemasan yang berat karena Secara Metode ERACS, tingkat belum ada pengalaman dalam proses kecemasan tertinggi yaitu pada persalinan ditambah dengan kecemasan berat sebanyak 44 responden ketidakhadiran keluarga saat proses dengan persentase 74,6% dan selama persalinan. penelitian tidak ada menemui pasien yang 3. Keterbatasan Penelitian mengalami kecemasan ringan dan berat Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sekali. kebanyakan responden masih kurang Menurut Namirotu (2018) Kecemasan informasi mengenai paritas dan juga metode adalah kondisi kejiwaan yang penuh ERACS itu sendiri. Keterbatasan dalam dengan kekhawatiran akan apa yang penelitian ini juga dari waktu penelitian yang mungkin terjadi,merasa tidak nyaman lebih lama dari yang diharapkan karena ada seakan ada ancaman.Seorang ibu kendala dalam Ethical Clearence dan ada mungkin akan merasakan takut akan rasa variabel yang tidak diteliti. Sehingga sakit dan bahaya fisik yang akan timbul diharapkan peneliti selanjutnya juga dapat pada waktu persalinan. Kecemasan, meneliti variabel-variabel yang belum diteliti ketakutan dan panik berdampak negative dalam penelitian ini seperti sosial budaya dan pada ibu sejak masa kehamilan sampai lingkungan. persalinan. Kecemasan dan ketakutan 4. Implikasi Penelitian akan menimbulkan stress. Stress yang Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terus menerus akan mempengaruhi terdapat hubungan antara paritas Kecemasan perkembangan fisiologis dan psikologis Ibu Bersalin Secara Metode Eracs Di Rumah janin. Stress ekstrem dapat menyebabkan Sakit Khusus Ibu Dan Anak Mahkota Bunda kelahiran premature,BBLR,hiperaktif,dan Banjarmasin. Hasil penelitian ini juga mudah marah. berimplikasi pada pelayanan keperawatan c) Hasil Analisis Bivariat maternitas dan perkembangan Ilmu Dari 59 responden, terdapat mayoritas Keperawatan yaitu : sebanyak 31 responden (52,5%) dengan 1. Hasil penelitian ini berimplikasi pada paritas beresiko dan mengalami tingkat praktik keperawatan khususnya maternitas kecemasan sedang 4 orang (6,8%) dan yang berfokus pada edukasi dan rujukan. kecemasan berat 27 orang (45,8%). Melakukan edukasi kepada responden Sedangkan responden dengan paritas bisa melalui metode langsung seperti tidak beresiko ada sebanyak 28 orang penyuluhan dan bisa juga berupa (47,5%) dan mengalami tingkat kecemasan penyebaran leaflet dan pemasangan sedang 11 orang (18,6%) dan kecemasan poster mengenai metode ERACS ini, berat 17 orang (28,8%). Dalam penelitian karena dari hasil temuan peneliti masih ini tidak ada menemui responden dengan banyak responden yang masih asing tingkat kecemasan ringan maupun dengan metode ini. Diharapkan dengan kecemasan berat sekali. hasil penelitian ini para perawat khsusnya Berdasarkan hasil analisa uji Spearman di tempat penelitian bisa berperan sebagai rank menunjukkan p = 0,011 < α (0,05), advokat pasien, perawat bertanggung maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak jawab untuk memastikan bahwa dan Ha diterima yaitu ada Hubungan masyarakat secara umum mengetahui Paritas Dengan Kecemasan Ibu Bersalin tentang metode ERACS dan faktor-faktor Secara Metode Eracs Di Rumah Sakit terkait serta manfaat dan kelebihannya. Khusus Ibu Dan Anak Mahkota Bunda 2. Hasil penjelasan hubungan antara paritas Banjarmasin dan dengan kekuatan korelasi kecemasan ibu bersalin secara metode lemah (-0,328). Hal ini sejalan dengan ERACS di Rumah Sakit Khusus Ibu dan penelitian Indrayani (2011) yang Anak Mahkota Bunda Banjarmasin. menyatakan ada hubungan sangat kuat memiliki korelasi yang lemah dan arah antara paritas terhadap tingkat kecemasan yang negative, artinya berkorelasi itu menghadapi proses persalinan dengan berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti 3. Untuk Institusi Pendidikan bahwa kenaikan atau pertambahan pada Penelitian ini diharapkan dapat menjadi variabel X misalnya, akan diikuti dengan tambahan sumber referensi dan dapat penurunan atau pengurangan pada dijadikan sebagai bahan penelitian dasar atau variabel Y. Sehingga semakin sedikit dapat dikembangkan untuk peneliti paritas dari seorang ibu berhubungan selanjutnya. dengan peningkatan kecemasan yang 4. Untuk Mahasiswa dialami oleh ibu tersebut atau sebaliknya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat Hal ini dapat dijadikan acuan dalam memberikan informasi pengetahuan dan mengembangkan program pendidikan wawasan tentang dampak psikologi kesehatan yang berfokus pada bidang kecemasan pada ibu hamil yang akan maternitas. melakukan persalinan menggunakan metode Kesimpulan ERACS. Dan juga dapat sebagai tambahan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan referensi untuk penelitian selanjutnya serta yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat digunakan untuk bahan pelajaran mata kesimpulan yang didapat ditarik dari penelitian ini kuliah kesehatan reproduksi para mahasiswa adalah sebagai berikut : 5. Untuk Profesi Keperawatan dan Peneliti 1. Berdasarkan hasil penelitian dengan selanjutnya menggunakan kuesioner pada 59 responden di Hasil penelitian ini diharapkan dapat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Mahkota menambah pengetahuan, referensi bagi Bunda Banjarmasin mengenai Paritas tertinggi peneliti selanjutnya khususnya dalam bidang yaitu pada paritas beresiko sebanyak 31 keperawatan maternitas dan keterbatasan responden dengan persentase 52,5% . dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan 2. Berdasarkan hasil penelitian dengan evaluasi bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan kuesioner pada 59 responden di mengembangkan penelitian ini lebih kompleks Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Mahkota atau untuk mengkaji karakteristik dalam Bunda Banjarmasin mengenai Kecemasan Ibu penelitian ini. Bersalin Secara Metode ERACS, tingkat DAFTAR PUSTAKA kecemasan tertinggi yaitu pada kecemasan Aisyiah., Sukamti, N., & Rutiani, C. E. (2021). berat sebanyak 44 responden dengan Analisis Faktor yang Berhubungan dengan persentase 74,6% dan selama penelitian tidak Tingkat Kecemasan pada Ibu Bersalin Sectio ada menemui pasien yang mengalami Caesarea pada Era Pandemi di Rumah Sakit kecemasan ringan dan berat sekali. Restu Kasih Jakarta Tahun 2021. Journal for 3. Berdasarkan hasil analisa uji Spearman rank Quality in Women’s Health, 4(1), pp: 131-137. menunjukkan p = 0,011 < α (0,05), maka dapat BKKBN. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka yaitu ada Hubungan Paritas Dengan Sarwono Prawirohardjo. Kecemasan Ibu Bersalin Secara Metode Bobak,Lowdermilk,Jense.2012. Buku Ajar Eracs Di Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Keperawatan Maternitas .Jakarta:EGC Mahkota Bunda Banjarmasin dan dengan Conley, T. (2006). Breaking free from the anxiety. kekuatan korelasi lemah (-0,328). Diakses dari http://www.wshg.org.uk. Saran Dewi, Y. C. & Pramono, B. A. (2015). Tingkat 1. Untuk Responden Kecemasan Ibu Hamil Sebelum Bedah Sesar Hasil penelitian ini diharapkan kepada di RS Pendidikan dan RS Non Pendidikan. responden agar menyiapkan fisik dan mental Media Medika Muda, 4(4), pp: 1661-1674. yang prima serta meningkatkan pemahaman Djohan. (2006). Terapi Musik “Teori dan Aplikasi”. dan pengetahuan tentang hal-hal yang Yogyakarta: Galang Press. perlukan menjelang proses melahirkan baik Elliot, et al. (2011). Empathy. Psychotherapy, 48, melalui buku, media massa maupun media pp: 43-49. elektronik Fauziah. & Rahmawati. (2021). Hubungan antara 2. Untuk Tempat Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi Vitamin A Dosis Tinggi pada Balita di bahan yang dapat diterapkan di asuhan Puskesmas Segiri Samarinda. Bunda Edu- keperawatan dalam memberikan pendidikan Midwifery Journal (BEMJ), 4(2), pp: 39-43. kesehatan tentang metode ERACS sebelum Fauziah, Namirotu, Imas Rafiyah, And Tetti operasi dalam upaya menurunkan tingkat Solehati. 2018. “Parent’s Anxiety kecemasan yang dialami oleh responden. Towards Juvenile Deliquency Phenomenon In Bandung, Indonesia.” Nurseline Journal 3(2):52. Gravante, G. & Elmussareh, M. (2012). Enhanced Nanny, V. & Sunarsih, T. (2013). Asuhan recovery for colorectal surgery: Practical Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba hints, results and future challenges. World Medika. Journal of Gastrointestinal Surgery, 4(8), pp: Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian 190-198. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Handayani, S. (2015). Pengaruh Mobilisasi Dini Oxorn, H. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Terhadap Intensitas Nyeri Pasien post Sectio Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI. Caesarea di RSUD Moewardi. Skripsi. Pane, J. P. (2021). Kecemasan Ibu Hamil STIKES Kesuma Husada. Surakarta. Trimester III di Masa Pandemi Covid 19 Hawari, D. (2008). Manajemen Stres Cemas dan dalam Menghadapi Persalinan. Jurnal Ilmu Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Keperawatan Jiwa, 4(3). Universitas Indonesia. Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Hawari. 2016. Tress, Depresi, Dan Cemas. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: EGC. Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Heriani. (2016). Kecemasan dalam Menjelang Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Persalinan Ditinjau dari Paritas, Usia dan Sarwono Prawirohardjo. Tingkat Pendidikan. Jurnal Ilmu Kesehatan Rasjidi, I. (2009). Manual Seksio Sesarea & Aisyah, 1(2). Laparotomi Kelainan Adneksa / Dr. Dr. Imam Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Rasjidi, SPOG(K). Jakarta: Sagung Seto. Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Riduwan. & Akdon. (2010). Rumus dan Data Jakarta: Salemba Medika. dalam Analisis Data Statistika. Bandung: Indiarti, MT. (2007). Panduan lengkap kehamilan Alfabeta persalinan dan perawatan bayi. Yogyakarta: Rohani, S. R. & Marisa. (2013). Asuhan Kebidanan Diglosia Media. pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba JNPK-KR. (2007). Buku Acuan Asuhan Persalinan Medika. Normal. Jakarta: JNPK-KR. Sarwono. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Jitowiyono, S. (2010). Asuhan Keperawatan Post Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Operasi. Yogyakarta: Muha Medika. YBP-SP. Kehlet, H. (2014). Enhanced Recovery After Setiadi. (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Surgery (ERAS): Good For Now, But What Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta: About The Future?. Canadian Journal of Graha Ilmu. Anesthesia/Journal canadien d’anesthesie, Setiawan, S. A., Faiza, N. L., & Ponorogo, A. H. M. 62(2), pp: 99-104. (2021). Hubungan Paritas dengan Tingkat Kusumawati, F. & Hartono, Y. (2011). Buku Ajar Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Normal. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit 8(2), pp: 128-135. Kandungan dan KB. Jakarta: EGC. Siyoto, S. & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Manuaba. (2017). Pengantar Kuliah Obstetri. Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Jakarta: EGC. Publishing. Maramis. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Edisi 2. Surabaya: Airlangga. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Masturoh, I. & Anggita, N. (2018). Metodologi Bandung: Alfabeta. Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kementerian Sugiyono. (2014). Metodelogi Penelitian Kesehatan RI. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Melnyk et al. (2011). Evidence-based practice in Alfabeta. nursing and healthcare: A guide to best Stuart, G. W. & Sundeen, S. J. 2007. Buku Saku practice. Philadelphia: Lippincott, Williams & Keperawatan Jiwa. (Edisi 5). Wilkins. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Sondakh, Musbikin,I. (2008).Panduan Bagi Ibu Hamil Dan J. J. S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan Melahirkan.Yogyakarta,Mitra Pustaka. & Bayi Baru Lahir. Jakarta: Erlangga. Muttaqin, A. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Sukowati et al. (2010). Model Konsep dan Teori dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular Keperawatan. Bandung: Refika Aditama. dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika Sulistyawati, A. (2013). Pelayanan Keluarga Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri Fisiologi Berencana. Jakarta: Salemba Medika. Patologi. Jilid 2. Jakarta: EGC. Taber, B. (2012). Kapita Selekta Kedaruratan Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri: Obstetri Obstetri dan Ginekologi. Alih Bahasa : Teddy Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Ketiga. Supriyadi. Jakarta : Penerbit Buku Jakarta: EGC Kedokteran EGC, pp: 368-371. Tantona, M. D. (2020). Gangguan Kecemasan pada Wanita Hamil di Saat Pandemi Covid- 19. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(4), pp: 89-94. Wiknjosastro, dkk. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wiknjosastro, dkk. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Varney, Helen, dkk. (2008). Buku ajar asuhan kebidanan volume 2 edisi 4. Jakarta: EGC
A Descriptive Study Was Undertaken To Gain Insight Into The Knowledge Base of Expectant Mother's Attending Antenatal OPD at A Selected Hospital in The State of Uttar Pradesh
International Journal of Innovative Science and Research Technology