Professional Documents
Culture Documents
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 1353
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 2, Februari 2023 (1352-1357)
tan ini adalah seluruh guru kelas MIN Baubau.
Metode yang digunakan adalah model partisipatif
aktif berupa penyuluhan kepada guru-guru dan
diskusi. Pada proses penyampaian informasi
memanfatkan PowerPoint yang berisi informasi
mengenai pentingnya numerasi di era digital,
menciptakan suasana numerasi dilingkungan
sekolah dan langkah-langkah menyelesaikan
numerasi tipe HOTS. Program penyuluhan ini
berlangsung selama 2 jam yang bertempat di
MIN Baubau. Kegiatan ini diawali dengan
persiapan dan perencanaan dengan berkoor-
Gambar 1. PPT Pentingnya Numerasi
dinasi terlebih dahulu dengan pimpinan dan para
guru MIN Baubau. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan tatap muka langsung dengan para guru di
MIN Baubau yang dilaksanakan di dalam ruang
kelas, dengan tahapan memberikan informasi
tentang pentingnya numerasi, menciptakan
suasana numerasi dilingkungan sekolah dan
langkah-langkah menyelesaikan numerasi tipe
HOTS serta selanjutnya dilakukan diskusi dengan
para guru MIN Baubau.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 1354
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 2, Februari 2023 (1352-1357)
dengan resmi. Fokus kegiatan ini adalah mem- permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
berikan informasi tentang pentingnya numerasi, hari, memiliki rasa ingin tahu, memanfaatkan
menciptakan suasana numerasi dilingkungan kemampuan dalam menganalisis, mengevaluasi,
sekolah dan langkah-langkah menyelesaikan mengelaborasi dan mencipta. Comunication Skill
numerasi tipe HOTS serta selanjutnya dilakukan atau keterampilan komunikasi adalah kemam-
diskusi dengan para guru MIN Baubau yang puan dalam berbagai bentuk, seperti komunikasi
dilaksanakan selama satu hari dengan melibat- lisan, tulisan dan komunikasi langsung maupun
kan dua pemateri dan dibantu oleh mahasiswa tidak langsung. Collaboration Skill keterampilan
PLP I UM Buton yang bertugas di MIN Baubau. kolaborasi adalah kemampuan bekerjasama
Selanjutnya perkenalan para pemateri kepada dalam suatu kelompok (Simanjuntak, 2019).
para guru MIN Baubau dan menyampaikan Berdasarkan pemaran tersebut perlunya budaya
tujuan dialksanakannya kegiatan Pengabdian dan pengembangan numerasi dilingkuan sekolah
Kepada Masyarakat dengan teman Pengutan baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Kondisi
Numerasi dalam Meningkatkan Higher Order MIN Baubau sudah cukup baik dalam mengem-
Thinking Skill (HOTS) Siswa Sekolah Dasar di Era bangkan budaya literasi. Hal ini terlihat pada
Digital. berbagai macam bentuk tulisan-tulisan baik di
Pemateri menyampaikan perbedaan literasi dalam kelas maupun diluar kelas, hanya saja
dan numerasi serta mengenalkan numerasi kurangnya budaya numerasi dan bahkan hampir
dilingkungan sekolah. Pada Undanag-Undang No. terabaikan. Oleh karena itu pemateri juga
3 Tahun 2017 literasi adalah kemampuan dalam memberikan penguatan kepada para guru bahwa
memahami informasi dengan kritis sehingga tiap numerasi juga perlu untuk dikembangkan pada
orang dapat mencari ilmu pengetahuan serta lingkungan sekolah. Pemateri juga memberikan
teknologi dalam upaya untuk meningkatkan taraf contoh mengenai pemanfaatan fasilitas sekolah
hidupnya (Kemendikbud, 2019). Sedangkan dengan tampilan numerasi di lingkungan sekolah
numerasi adalah pengetahuan dan kemampuan baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
untuk dapat menggunakan beragam jenis Numerasi berhubungan erat juga dengan
bilangan untuk memecahkan masalah praktis pemecahan masalah. Yang dimaksud pemecahan
pada berbagai bentuk konteks kehidupan sehari- masalah yakni bukanya hanya sebatas menyele-
hari, menganalisis informasi yang disajikan saikan masalah rutin, melainkan lebih pada
dalam bentuk grafi, tabel, dan bagan dan meng- menekankan solusi permasalahan yang ada pada
interpratasikan hasil analisis untuk membuat kehidupan sehari-hari, dimana dibutuhkan suatu
kesimpulan serta keputusan. Numerasi juga penalaran. Kurikulum 2013 siswa dituntut agar
dapat diartikan sebagai kemampuan menngapli- dapat berpikir kritis, bepikir kritis adalah bagian
kasikan konsep bilangan dan juga keterampilan dari kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
operasi hitung dalam kehidupan sehari hari sering dikenal dengan Hiher Order Thinking Skills
(Kemendikbudristek, 2021). Pemateri juga me- (HOTS). Pada kurikulum 2013 termuat soal HOTS
nyampaikan pentingnya numerasi di era digital. dimana soal ini dapat melatih para siswa untuk
Saat ini di Indonesia numerasi merupakan berpikir kritis dan melibatkan proses bernalar
komponen utama dalam Asesmen Kompetensi (Darmadi, Safitri. A, Wardani. A.D, 2022).
minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Langkah-langkah menyelesaikan soal HOTS yaitu
Nasional. Fakta bahwa hasil survey di tingkat menganalisis informasi yang ada pada soal,
nasional dan juga internasional, memperlihatkan memahami pertanyaan yang ada pada soal,
bahwa bidang numerasi cenderun menurun. memahami konsep maka memahami maksud
Kondisi ini terjadi disebebkan oleh proses dari pertanyaan dan penyelesaian masalah akan
pembelajaran di satuan pendidikan mengabaikan lebih mudah dari pada mengahafal, mencipta hal
bidang numerasi sebagai dasar berpikir. Pada era yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah,
digital diperlukan keterampilan 4c (critical memahami cara menyelesaian masalah. Dalam
thinking skill, creativity, collaboration dan proses pembelajaran, seorang guru dalam me-
communication skill). nyajikan soal yang berupa pemecahan masalah,
Critical thinking skill atau kemampuan harus membiasakan siswa menemukan fakta
berpikir kritis yaitu kemampuan siswa untuk dalam soal ataupun konsepnya, menemukan
memecahkan masalah, mengambil keputusan, pertanyaan atau memahami pertanyaan dalam
memahami hal tertentu, dan juga menemukan soal yang biasa disebut dengan prinsip dan
jawaban yang relevan. Creative thinking skill atau memahami cara penyelesaian atau algoritma.
berpikir keratif yaitu memapu menyelesaikan
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 1355
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 2, Februari 2023 (1352-1357)
Ketiga hal ini harus terus dibiasakan dalam IV. SIMPULAN DAN SARAN
proses pembelajaran numerasi. A. Simpulan
Program penyuluhan ini terkait dengan
penguatan numerasi dalam meningkatkan
Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa
sekolah dasar di era digital di lingkungan
sekolah. Dilingkungan sekolah harus tercipya
budaya dan suasana numerasi. Dengan adanya
lingkungan numerasi di lingkungan sekolah,
diharapkan timbul minat siswa dalam bidang
matematika dan juga tidak ada perasaan
cemas dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah. Dalam proses pembelajaran pula,
sebaiknya para guru membiasakan siswa
Gambar 4. Langkah-langkah Menyelesaikan dalam menemukan konsep, prinsip dan juga
Soal HOTS algoritma dalam menyelesaikan soal-soal
HOTS atau pemecahan masalah.
B. Saran
Adanya penyuluhan ini diharapkan lebih
banyak lagi kegiatan penyuluhan mengenai
numerasi dilakukan pada lingkungan sekolah
agar kegiatan belajar matematika siswa
meningkat. Budaya numerasi juga perlu untuk
dapat ditingkatkan disekolah-sekolah melalui
pemanfaatan fasilitas sekolah agar siswa
terbiasa dengan matematika.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 1356
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 6, Nomor 2, Februari 2023 (1352-1357)
Dasar Berkemampuan Tinggi Dalam Pusapningtyas, Ulfa. 2020. “Available Online at:
Memecahkan Masalah Matematika.” Jurnal Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Jpmm
Bidang Pendidikan Dasar 3(2):61–66. doi: p.” J. Pengabdian Masyarakat MIPA Dan
10.21067/jbpd.v3i2.3408. Pendidikan MIPA 4(1):113–21.
NCTM. 2000. Principles and Standards for School Simanjuntak, Maria Dewi Ratna. 2019.
Mathematics. Reston, VA: The National “Membangun Ketrampilan 4 C Siswa Dalam
Council of Teacher Mathematics, Inc. Menghadapi Revolusi Industri 4.0.”
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu
Nur’aini, Fransisxa, Ikhya Ulumuddin, Lisna Sosial Universitas Negeri Medan 3:921–29.
Sulinar Sari, and Sisca Fujianita. 2021.
“Meningkatkan Kemampuan Literasi Dasar
Siswa Indonesia Berdasarkan Analisis Data
PISA 2018.” Pusat Penelitian Kebijakan
(3):1–10.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 1357