You are on page 1of 13

Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839

Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA


(Survei pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kuningan Tahun Akademik 2017/2018)

Atin Nuryatin
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan
email: atin.nuryatin@uniku.ac.id

Sri Mulyati
Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Kuningan
email: srimulyati@uniku.ac.id

APA Citation: Nuryatin, A., Mulyati, S. (2021). Analisis Perilaku Belajar Mahasiswa. Equilibrium:
Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi, 18(1), 77-89. DOI: 10.25134/equi.v18i01.

ABSTRACT
Students as input to a university have attitudes and assessments of the teaching-learning
process that are different from one another. Learning is a process of changing a person's
behavior or personality based on certain practices or experiences. Learning from an academic
perspective requires individuals to be able to understand and apply learning materials.
Learning behavior is all activities or activities of a person in learning to gain understanding,
experience and new behavior. The purpose of this study was to determine how the learning
behavior of students in the Faculty of Teacher Training and Education at the University of
Kuningan. The method used is descriptive method. Data collection techniques using
questionnaires and observations. The results showed that the learning behavior of Kuningan
University education students for indicators of behavior following lectures, reading behavior,
and visiting library behavior were classified into moderate groups. Meanwhile, the behavioral
indicators when facing exams belong to the upper group. The results of grouping the learning
behavior profile of Kuningan university education students are included in the less (sufficient)
effective category and some are included in the Effective (Positive) category. Some
recommendations that researchers can convey are improving the quality of learning carried out
by lecturers such as the application of more creative and innovative learning methods and
models so as to foster enthusiasm and motivation for students to learn better, provide and
continue to motivate students to improve reading literacy and reading power. . Student
orientation must change, initially only listening to lectures and doing assignments only to
become students who continue to improve their learning attitudes and activeness in the learning
process, one of which is by using their study time as best as possible.
Keywords: learning behavior; study habits; college student.

ABSTRAK
Mahasiswa sebagai input suatu perguruan tinggi mempunyai sikap dan penilaian terhadap
proses belajar-mengajar yang berbeda antara satu dengan yang lain. Belajar merupakan suatu
proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu.
Belajar dari segi akademik mengharuskan individu untuk mampu memahami serta
mengaplikasikan materi-materi pembelajaran. Perilaku belajar merupakan semua kegiatan atau
aktivitas seseorang dalam belajar untuk memperoleh pemahaman, pengalaman dan tingkah laku
baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku belajar mahasiswa
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Kuningan. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar mahasiswa pendidikan Universitas Kuningan

77
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

untuk indikator perilaku mengikuti perkuliahan, perilaku membaca buku, dan perilaku
mengunjungi perpustakaan tergolong kedalam kelompok sedang. Sedangkan untuk indikator
perilaku saat menghadapi ujian tergolong kedalam kelompok atas. Hasil pengelompokkan profil
perilaku belajar mahasiswa pendidikan universitas kuningan termasuk kedalam kategori kurang
(cukup) efektif dan sebagiannya termasuk ke dalam kategori Efektif (Positif). Beberapa
rekomendasi yang peneliti bisa sampaikan adalah meningktakan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh dosen seperti penerapan metode dan model pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi mahasiswa untuk belajar lebih
baik, memberikan dan terus memotivasi para mahasiswa untuk meningkatkan literasi membaca
dan daya baca. Orientasi mahasiswa harus berubah yang awalnya hanya mendengarkan ceramah
dan mengerjakan tugas semata menjadi mahasiswa yang terus meningkatkan sikap belajar dan
keaktifan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan menggunakan waktu belajarnya
sebaik mungkin.
Kata Kunci : perilaku belajar; kebiasaan belajar; mahasiswa.

PENDAHULUAN
Mahasiswa merupakan suatu determinan dalam perilaku belajar bisa
kelompok dalam masyarakat yang ditinjau dari faktor fisiologis, psikologis,
memperoleh statusnya karena ikatan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga Munculnya perilaku belajar didasari oleh
merupakan calon intelektual atau faktor-faktor tersebut. Setiap mahasiswa
cendekiawan muda dalam suatu lapisan memiliki faktor determinan yang berbeda
masyarakat. Yahya (dalam Rema, 2007) ditiap individunya. Fenomena perilaku
mengatakan bahwa mahasiswa adalah belajar beserta faktor determinannya
pelajar yang menimba ilmu pengetahuan tersebut dialami oleh mahasiswa-
yang tinggi, dimana pada tingkat ini mahasiswa di perguruan tinggi di
mereka dianggap memiliki kematangan Indonesia. Begitu pula dengan mahasiswa
fisik dan perkembangan pemikiran yang Univeritas Kuningan (UNIKU).
luas, sehingga dengan nilai lebih tersebut Universitas Kuningan (UNIKU)
mereka dapat memiliki kesadaran untuk merupakan salah satu perguruan tinggi
menentukan sikap dirinya serta mampu swasta di Indonesia yang terletak di kota
bertanggung jawab terhadap sikap dan Kuningan, Jawa Barat. Uniku memiliki
tingkah lakunya. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Munculnya perilaku belajar yang terbagi kedalam 6 Jurusan. Yaitu
mahasiswa tentunya tidak terjadi begitu Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi,
saja. Ada hal yang mendasari atau terdapat Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan
faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor Bahasa Indonesia, Pendidikan Matematika,
yang mendasari perilaku belajar dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
mahasiswa bisa berasal dari dalam diri (PGSD). Dalam penelitian ini, peneliti
(intern) dan dari luar (ekstern). Banyak akan melakukan analisis bagaimana
faktor yang mendasari perilaku tersebut perilaku belajar dari mahasiswi/mahasiswa
akan tetapi pastilah terdapat faktor yang FKIP dari berbagai jurusan. Berdasarkan
paling determinan dengan perilaku belajar pada observasi awal yang telah dilakukan
tersebut. Faktor yang berpengaruh secara bahwa tidak sedikit mahasiswa yang gagal

78
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

dalam mengatur waktu mereka, sehingga KERANGKA PENELITIAN


kurang optimal dalam prestasi akademik. Belajar di perguruan tinggi
Namun, banyak juga mahasiswa yang merupakan pilihan strategik untuk
berhasil mencapai prestasi akademik mencapai tujuan individual bagi mereka
dengan segala aktifitas yang mereka yang menyatakan diri untuk belajar
lakukan dalam kegiatan organisasi. melalui jalur formal tersebut. Kesenjangan
Begitupun juga halnya bagi persepsi dan pemahaman penyelenggara
mahasiswa yang bekerja tentu tidaklah pendidikan, dosen dan mahasiswa
mudah untuk dapat berprestasi dalam mengenai makna belajar di perguruan
bidang akademik dengan baik. Mahasiswa tinggi dapat menyebabkan proses belajar
harus pandai dalam mengatur perilaku bersifat disfungsional.
belajarnya dengan baik antara padatnya Belajar merupakan hak setiap
kegiatan yang dilakukan saat kuliah orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di
dengan saat bekerja, agar keduanya dapat suatu perguruan tinggi merupakan suatu
berjalan seimbang. Pembagian waktu ini privilege karena hanya orang yang
tergantung bagaimana seseorang mampu memenuhi syarat saja yang berhak belajar
mengatur dirinya agar tujuan tetap dapat di lembaga pendidikan tersebut. Privilege
tercapai. Adapun identifikasi masalah yang melekat pada mereka yang belajar di
dalam penelitian ini, adalah sebagai suatu perguruan tinggi tidak hanya terletak
berikut: pada sarana fisik dan sumberdaya manusia
a. Semakin tingginya tuntutan bagi yang disediakan tetapi juga pada
mahasiswa dan perguruan tinggi untuk pengakuan secara formal bahwa seseorang
menghasilkan lulusan yang kompeten telah menjalani kegiatan belajar dan
yang salah satunya ditunjukan dari pelatihan tertentu. Dengan pengakuan
pencapaian prestasi akademik yang tersebut, harapannya adalah bahwa
baik. seseorang yang telah mengalami proses
b. Mahasiswa mengalami permasalahan belajar secara formal akan mempunyai
perilaku belajar dalam hal kebiasaan wawasan, pengetahuan, keterampilan,
belajar, kebiasaan mengulang pelajaran, kepribadian dan perilaku tertentu sesuai
kebiasaan membaca buku teks dan dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga
sumber-sumber belajar lainnya, serta pendidikan. Tujuan lembaga pendidikan
kebiasaan mengunjungi perpustakaan. pada umumnya dikaitkan dengan tujuan
c. Kurangnya pemahaman dosen terhadap pendidikan nasional. Yang perlu dicatat
pola perilaku belajar mahasiswa yang adalah bahwa belajar merupakan kegiatan
mengakibatkan kurang tepatnya metode individual, kegiatan yang sengaja dipilih
pembelajaran yang diterapkan dan secara sadar karena seseorang mempunyai
berakibat pada rendahnya hasil belajar tujuan individual tertentu.
mahasiswa. Belajar di perguruan tinggi
Sehingga, masalah dalam penelitian merupakan suatu pilihan di antara berbagai
ini adalah “bagaimana perilaku belajar alternatif strategik untuk mencapai tujuan
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu individual. Kesadaran mengenai hal ini
Pendidikan Universitas Kuningan ?” akan sangat menentukan sikap dan

79
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

pandangan belajar di perguruan tinggi aktivitas belajar yang dilakukan seseorang.


yang pada akhirnya akan menentukan Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas
bagaimana seseorang belajar di perguruan peserta didik dalam proses belajar, mulai
tinggi. Karena seseorang mendapat dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.
privilege belajar di perguruan tinggi, Adapun fenomena yang
seseorang dituntut untuk berbuat atau ditunjukkan oleh sebagian besar
bertindak lebih dari mereka yang tidak mahasiswa ialah pola perilaku belajar
mendapatkan privilege tersebut. Mereka negatif. Aktivitas belajar negatif yang
yang belajar di perguruan tinggi dituntut sering terjadi pada diri mahasiswa adalah
tidak hanya mempunyai keterampilan sering tidak fokus ketika proses belajar di
teknis tetapi juga mempunyai daya dan perkuliahan. Mengobrol dengan teman
kerangka pikir serta sikap mental dan sebelah, mengantuk di kelas, ada yang
kepribadian tertentu sehingga mereka diam saja karena tidak paham sama sekali
mempunyai wawasan yang luas dalam dan tidak berani bertanya, bermain
menghadapi masalah-masalah dalam dunia handphone seperti SMS (Short Mesagge
nyata (masyarakat) dan memiliki perilaku Services), internetan, facebook, twitter, dll.
belajar yang baik. Selain itu yang paling dominan adalah
Perilaku belajar mahasiswa yang mencontek saat ujian dan plagiat makalah
baik dapat terwujud apabila mahasiswa (copy paste) dan lain sebagainya. Dari
sadar akan tanggung jawab mereka sebagai penjelasan diatas, pada intinya kerangka
mahasiswa sehingga mereka dapat pemikiran dalam penelitian ini ialah
membagi waktu dengan baik antara belajar mencoba menganalisa bagaimana perilaku
dengan kegiatan di luar belajar. Semakin belajar mahasiswa pendidikan yang
tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka berbeda jurusan di Universitas Kuningan
orang tersebut akan semakin bangga tahun akademik 2017/2018.
dengan tingkat pendidikan yang
dimilikinya. Dapat dilihat pendidikan METODE PENELITIAN
menjadi suatu kebutuhan bagi seseorang Penelitian ini bertujuan untuk
dan dapat menentukan kehidupan manusia. mendeskripsikan profil perilaku belajar
Menurut Syah (2004) terdapat mahasiswa FKIP Universitas Kuningan
beberapa faktor yang mempengaruhi tahun akademik 2017/2018. Dengan
perilaku belajar seseorang. Perilaku adalah demikian penulis mendeskripsikan
semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik perilaku belajar mahasiswa FKIP Uniku
yang dapat diamati langsung maupun yang tahun akademik 2017/2018 dengan
tidak dapat diamati pihak luar. Perubahan mengkategorikan mahasiswa berdasarkan
perilaku dapat diciptakan dengan merubah jenis kelamin, program studi atau jurusan,
peristiwa didalam lingkungan yang IPK, dan keaktifan dalam organisasi
menyebabkan perilaku tersebut. Perilaku kemahasiswaan.
belajar merupakan semua kegiatan atau Penelitian ini dilakukan dengan
aktivitas dalam rangka memperoleh hal, metode deskriptif. Data yang terkumpul
pemahaman, tingkah laku baru individu. dianalisis dan diinterpretasikan, kemudian
Perilaku belajar berkaitan erat dengan dideskripsikan untuk memperoleh

80
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

gambaran dari subjek penelitian. profil perilaku belajar mahasiswa


Selanjutnya dilakukan pengelompokan berdasarkan kriteria berikut:

Tabel 1. Kriteria Klasifikasi Perilaku Belajar


Kategori Deskripsi
Efektif (Positif) Perilaku belajar dan indikatornya telah terpenuhi > dari 75%
Kurang Efektif Perilaku belajar dan indikatornya terpenuhi antara 51-74%
Tidak Efektif (Negatif) Perilaku belajar dan indikatornya terpenuhi kurang dari 50%

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Karakteristik Responden

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Gender


No Gender 18 19 20 21 22 23 24 Total
1 Laki-Laki 2 7 8 11 3 - 1 32
2 Perempuan 9 29 42 20 6 1 - 107
Jumlah 11 36 50 31 9 1 1 139

Dari tabel 1 diatas, diperoleh sebesar 76,98% dalam penelitian ini adalah
informasi bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan.

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan


IPK & Keaktifan Berorganisasi
No Organisasi < 3,00 3,0 – 3,5 3,5 – 4,0 Total
1 Berorganisasi 3 26 34 63
2 Tidak Berorganisasi 12 54 10 76
No Gender
1 Laki-Laki 6 17 9 32
2 Perempuan 10 57 40 107

Dari tabel 3 diatas, diperoleh memuaskan. Hasil penelitian ini


informasi bahwa diantara responden menunjukkan bahwa ternyata keikutsertaan
sebesar 45,32% ikut serta dalam kegiatan mahasiswa yang aktif dalam mengikuti
organisasi kampus, dan sebesar 54,68% kegiatan organisasi secara tidak langsung
tidak aktif dalam kegiatan organisasi (disamping faktor-faktor lain) turut
kampus. Selanjutnya, apabila dikaitkan memberikan hal positif salah satu
dengan tingkat pencapaian prestasi belajar diantaranya ialah mampu meningkatkan
mahasiswa terlihat bahwa rata-rata prestasi belajar mahasiswa.
mahasiswa yang terlibat aktif dalam
kegiatan organisasi memiliki tingkat IPK 2. Deskripsi Perilaku Belajar
yang lebih dari 3,5 (dengan pujian), Mahasiswa FKIP Universitas
Kuningan
sedangkan bagi mahasiswa yang tidak
berorganisasi memiliki rata-rata IPK lebih (a) Indikator Perilaku Mengikuti
dari (3,0 – 3,5) dengan predikat sangat Perkuliahan

81
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

Tabel 4. Indikator Perilaku Mengikuti Perkuliahan


No Kategori Interval Frekuensi %
1 Kelompok Atas > 59 47 33,81 %
2 Kelompok Sedang 37 – 59 92 66,19 %
3 Kelompok Bawah < 37 - -

Berdasarkan perhitungan peng- pernyataan saya tidak pernah menitipkan


kategorian kecenderungan data pada absen pada teman satu kelas bila saya tidak
indikator perilaku mengikuti perkuliahan masuk. Selanjutnya tiga (3) skor terendah
di atas, terlihat bahwa mayoritas responden untuk indikator perilaku belajar dalam
tergolong kedalam kelompok sedang mengikuti perkuliahan adalah masih sering
kemudian sebagiannya termasuk kelompok merasa mengantuk saat kuliah di kelas,
atas. Adapun hasil angket menunjukkan rendahnya penyampaian pendapat atau
bahwa skor tertinggi pernyataan positif argumen berkenaan dengan materi selama
berada pada pernyataan saya selalu perkuliahan, dan masih jarang
mencatat materi yang saya anggap penting, mengerjakan tugas kuliah jauh hari
sedangkan untuk skor tertinggi pada sebelum waktu pengumpulan.
pernyataan negatif terletak pada (b) Indikator Membaca Sumber Belajar

Tabel 5. Indikator Perilaku Membaca Buku


No Kategori Interval Frekuensi %
1 Kelompok Atas > 15 37 26,62 %
2 Kelompok Sedang 9 – 15 95 68,35 %
3 Kelompok Bawah <9 7 5,03 %

Berdasarkan perhitungan peng- pada pernyataan selain dibaca, saya juga


kategorian kecenderungan data pada menandai hal penting di buku kuliah.
indikator perilaku membaca buku di atas, Selanjutnya peneliti mencoba
terlihat bahwa mayoritas responden mengidentifkasi dua (2) skor terendah
tergolong kedalam kelompok sedang untuk indikator perilaku belajar dalam
kemudian sebagiannya termasuk kelompok membaca buku dan didapatkan hasil
atas, terlihat bahwa sedikit responden yang bahwa mahasiswa pendidikan universitas
termasuk kedalam kategori bawah yaitu kuningan menyatakan masih rendahnya
hanya sebesar 5,03%. Hasil tersebut rasa ingin memiliki untuk buku kuliah
menunjukkan bahwa perilaku belajar masing-masing dalam satu mata kuliah dan
mahasiswa pendidikan universitas masih jarangnya membaca buku
kuningan untuk indikator membaca buku perkuliahan sebelum perkuliahan dimulai.
tergolong cukup baik. Adapun hasil angket (c) Indikator Mengunjungi
menunjukkan bahwa skor tertinggi berada Perpustakaan

Tabel 6. Indikator Perilaku Mengunjungi Perpustakaan


No Kategori Interval Frekuensi %
1 Kelompok Atas > 29 33 23,74 %
2 Kelompok Sedang 19 – 29 103 74,10 %
3 Kelompok Bawah < 19 3 2,16 %

82
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

Berdasarkan perhitungan Adapun hasil angket menunjukkan bahwa


pengkategorian kecenderungan data pada skor tertinggi pernyataan positif berada
indikator perilaku mengunjungi pada pernyataan saya selalu menjaga
perpustakaan di atas, terlihat bahwa ketenangan selama diperpustakaan.
mayoritas responden tergolong kedalam Selanjutnya tiga (3) skor terendah terletak
kelompok sedang kemudian sebagiannya pada belum optimalnya intensitas
termasuk kelompok atas, terlihat bahwa kunjungan ke perpustakaan, masih
sedikit responden yang termasuk kedalam rendahnya kesadaran untuk menghabiskan
kategori kelompok bawah. Hasil tersebut waktu diperpustakaan baik untuk membaca
menunjukkan bahwa perilaku belajar dan berdiskusi dengan teman melainkan
mahasiswa pendidikan universitas sering mengobrol dan hanya nongkrong
kuningan untuk indikator mengunjungi (main-main) saja.
perpustakaan tergolong cukup baik. (d) Indikator Saat Menghadapi Ujian
Tabel 7. Indikator Perilaku Saat Menghadapi Ujian
No Kategori Interval Frekuensi %
1 Kelompok Atas > 26 72 51,80 %
2 Kelompok Sedang 16 – 26 67 48,20 %
3 Kelompok Bawah < 16 - -

Berdasarkan perhitungan pernyataan positif berada pada pernyataan


pengkategorian kecenderungan data pada saya selalu mengerjakan seluruh ujian
indikator perilaku saat menghadapi ujian di dengan kemampuan saya sendiri,
atas, terlihat bahwa rata-rata responden sedangkan untuk skor tertinggi pada
tergolong kedalam kelompok atas pernyataan negatif terletak pada
kemudian sebagiannya termasuk kelompok pernyataan saya tidak pernah melihat hasil
sedang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa teman atau mencontek saat ujian.
perilaku belajar mahasiswa pendidikan Setelah mendeskripsikan dan
universitas kuningan untuk indikator mengelompokkan dimensi perilaku belajar,
perilaku saat menghadapi ujian tergolong selanjutnya dilakukan pengelompokan
cukup baik. Adapun hasil angket profil perilaku belajar mahasiswa
menunjukkan bahwa skor tertinggi berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 8. Kriteria Klasifikasi Perilaku Belajar


No Kategori Nilai Frekuensi %
1 Efektif (Positif) > 75 % 60 43,17 %
2 Kurang Efektif 51 – 74 % 79 56,83 %
3 Tidak Efektif (Negatif) < 50 % - -

Berdasarkan hasil pengelompokkan kedalam kategori Kurang Efektif dan


profil perilaku belajar mahasiswa pada sebagiannya termasuk ke dalam kategori
tabel diatas, dapat diperoleh informasi Efektif (Positif) yaitu sebesar 43,17%, dan
bahwa rata-rata perilaku belajar mahasiswa tidak ada responden yang termasuk
pendidikan universitas kuningan termasuk kedalam kategori tidak efektif. Hasil ini

83
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

menunjukkan bahwa rata-rata secara menunjukkan perilaku negatif, seperti


keseluruhan pencapaian perilaku belajar mengobrol saja dengan teman sebelahnya
mahasiswa pendidikan universitas selama perkuliahan, ada juga mahasiswa
kuningan adalah sebesar 74,07 (kategori yang tidak mengobrol dengan teman
kurang efektif). sebelahnya tapi mengobrol dengan teman
Selanjutnya temuan dari penelitian di media sosialnya (memegang dan
ini menunjukkan bahwa sebagian besar bermain hp, membuka facebook,
perilaku belajar mahasiswa pendidikan instagram, whatsapp dll), bermain game
universitas kuningan terbagi menjadi dua dan gadget, rendahnya literasi karena
yaitu terdapat mahasiswa yang sudah rendahnya minat dan daya baca mahasiswa
menunjukkan perilaku belajar efektif juga yang malas membaca buku, kunjungan
terdapat beberapa mahasiswa yang perpustakaan yang rendah (walaupun
menunjukkan perilaku belajar yang masih berkunjung hanya saat bersama teman-
kurang efektif. Fakta selama penelitian teman, bukan inisiatif sendiri dan ketika
menunjukkan bahwa tidak semua berada di perpustakaan tidak selalu
mahasiswa fakultas pendidikan disetiap membaca buku tetapi bermain komputer
jurusan menunjukkan perilaku belajar yang dan mengaktifkan media sosial mereka
baik, dimana ditemukan beberapa perilaku masing-masing, kurang efektifnya
belajar yang kurang baik yang ditunjukkan pengunaan fasilitas yang disediakan),
beberapa responden. selama pelaksanaan ujian tidak berusaha
Dimana perilaku belajar yang secara maksimal menjawab dengan
positif ditunjukkan oleh mahasiswa selama kemampuan sendiri (terlihat dari mulai
proses perkuliahan, beberapa mahasiswa membuka hp dan membuka kertas-kertas
sangat antusias mengikuti pembelajaran catatan).
dikelas dengan menunjukkan sikap yang (a) Perilaku mengikuti perkuliahan
positif terhadap dosen, literasi membaca Secara garis besar keseluruhan
sudah cukup baik, intensitas berkunjung ke perilaku selama perkuliahan sudah cukup
perpustakaan cukup tinggi (hal ini terlihat tinggi. Mencatat materi perkuliahaan
dari data mahasiswa pendidikan yang menjadi perilaku belajar yang paling tinggi
peneliti peroleh dari data perpustakaan), dilakukan mahasiswa. Hal ini bisa
selama pelaksanaan ujian berlangsung dipahami bahwa mencatat merupakan hal
terlihat yang memiliki perilaku belajar penting dalam perkuliahan. Karena apa
yang positif bertahan untuk tidak melirik yang dijelaskan oleh dosen merupakan inti
pada jawaban teman, tidak membawa dan dari materi yang akan keluar ketika ujian.
membuka hp dan kertas-kertas catatan, Bagi mahasiswa yang memiliki ekonomi
berusaha mengisi jawaban ujian dengan menengah kebawah dan kesulitan dalam
kemampuan sendiri. pengadaan buku maka mencatat menjadi
Kemudian sebaliknya selama pilihan utama. Selanjutnya mahasiswa
penelitian berlangsung juga, ditemukan memiliki perilaku yang cukup baik dalam
bahwa tidak semua mahasiswa hal pandangan atau fokus dalam
menunjukkan perilaku yang positif, perkuliahan, serta bertanya bila belum
dimana terdapat beberapa mahasiswa yang paham.

84
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

Namun, hasil temuan dalam duduk didepan maka bisa mendengar lebih
penelitian memperoleh informasi bahwa jelas dan rasa mengantuk akan berkurang.
mahasiswa pendidikan universitas (b) Perilaku Membaca Sumber Belajar
kuningan menyatakan masih sering merasa Temuan faktor yang mempengaruhi
mengantuk saat kuliah di kelas, rendahnya efektifnya perilaku belajar mahasiswa
penyampaian pendapat atau argumen untuk indikator perilaku membaca sumber
berkenaan dengan materi selama belajar ternyata adalah sederhana yaitu
perkuliahan, dan masih jarang kebiasaan positif dari mahasiswa itu
mengerjakan tugas kuliah jauh hari sendiri. Terdapat beberapa mahasiswa
sebelum waktu pengumpulan. Informasi yang sudah memiliki kesadaran dalam
dari kurang efektifnya perilaku belajar untuk membaca. Tingginya literasi
tersebut, sejalan dengan hasil observasi membaca terlihat dari berusaha untuk
yang penelitian telah lakukan dimana secara mandiri mencari informasi lain dari
mayoritas responden mahasiswa masih berbagai sumber (penggunaan hp / gadget
menyatakan kadang-kadang merasa secara bijak dengan mengunduh jurnal-
mengatuk selama perkuliahan. Dengan jurnal, artikel terupdate) sehingga tidak
kata lain hampir setengah dari mahasiswa hanya mengandalkan buku-buku yang ada
pendidikan Universitas Kuningan merasa di perpustakaan da membaca buku teks
mengantuk selama kuliah berlangsung. Hal yang dianjurkan saja tetapi juga
ini bisa disebabkan karena metode memanfaatkan segala potensi dan sumber
pengajaran yang membosankan dari dosen daya yang dimiliki untuk mendatangkan
pengajar dan tidak sesuai dengan hal-hal yang lebih positif.
keinginan mahasiswa, suasana ruang Oleh karena itu, pembiasaan untuk
kuliah yang sejuk, makanan yang membaca dan meningkatkan daya baca
dikonsumsi serta waktu tidur mahasiswa bagi mahasiswa sangat penting sebagai
yang diatas jam malam. Apabila banyak salah perwujudan bagi mahasiswa yang
mahasiswa yang mengantuk selama memiliki perilaku belajar positif. Salah
perkuliahan, maka materi yang didapatkan satu upaya bagi dosen adalah
juga tidak maksimal. Problema ini bisa menganjurkan beberapa tugas untuk
diatasi dengan manajemen waktu dari mencari dan memahami artikel, jurnal-
mahasiswa itu sendiri terutama dalam soal jurnal, buku untuk kemudian di kaji
tidur malam. Apabila kebutuhan istirahat sebagai salah bentuk untuk meningaktakan
terpenuhi maka siswa tidak akan kualitas membaca bagi mahasiswa.
mengantuk, juga dengan pola mengajar Kemudian bagi mahasiswa sendiri adalah
dosen yang lebih interaktif dan melibatkan dengan meningkatkan penggunaan
mahasiswa dalam perkuliahan secara aktif. hp/gadget kearah yang lebih positif yaitu
Sehingga dapat meningkatkan partsipasi dengan mencoba untuk mengurangi waktu
dan keterlibatan mahasiswa selama bermain dan berkomunikasi yang berlebih
perkualiahan. Jika selama perkuliahan di dunia maya.
masih mengantuk maka bisa diatasi dengan
duduk di depan. Karena apabila posisi

85
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

(c) Perilaku Mengunjungi waktu belajar lebih banyak sebelum


Perpustakaan menghadapi ujian.
Pada hasil penelitian menunjukan Kurang efektifnya indikator
bahwa peminat perpustakaan hanya menghadapi ujian dalam penelitian ini
berkategori sedang. Mahasiswa yang terlihat dari kondisi nyata dikampus ketika
mengunjungi perpustakaan 50,00% sedang melakukan ujian baik tengah
sedangkan yang membaca 52,5%. Hal ini semester maupun akhir semester. Ternyata
disebabkan karena mahasiswa cenderung selama melakukan pengamatan masih saja
lebih suka melewatkan waktu mereka di ada beberapa dari mahasiswa yang
tempat-tempat selain perpustakaan seperti membuka handphone untuk mencari
tempat nongkrong (kantin kampus), jawaban, tidak berusaha menjawab dengan
hotspotan, warnet, dll. Padahal apabila kemampuan sendiri, banyak yang
peneliti amati fasilitas di perpustakaan juga menyatakan bahwa tidak belajar jauh-jauh
sudah memenuhi standar perpustakaan hari sebagai salah satu bentuk persiapan
yang baik seharusnya menjadikan menghadapi ujian, tapi masih ada beberapa
mahasiswa merasa nyaman dan betah mahasiswa yang menyatakan bahwa masih
untuk berlama-lama di ruang perpustakaan. memelihara sistem kebut semalam dalam
Hal ini terlihat dari pernyataan bahwa menghafal dan menghadapi kegiatan ujian.
responden sebesar 82% memanfaatkan Hal ini tentu sangat tidak baik,
waktu luang untuk berkunjung ke karena pada akhirnya akan menjadikan
perpustakaan, namun ketika mereka mahasiswa yang malas, tidak mau belajar
berkunjung ada yang hanya sekedar dan merasa segala mudah dalam
membaca tidak berikut meminjam dan ada menghadapi kegiatan ujian yang
pula yang betah karena menggunakan seharusnya di maknai sebagai salah satu
fasilitas komputer perpustakaan yang bentuk evaluasi diri agar menjadi lebih
tersedia internet sehingga lebih menarik baik. Oleh karena itu, salah satu upaya
motivasi mahasiswa untuk membaca tidak yang bisa dilakukan adalah dalam proses
hanya berbasis paper. ujian itu sendiri, dimana dosen pengawas
(d) Perilaku Menghadapi Ujian harus lebih tegas untuk menindaklanjuti
Dapat dikatakan bahwa sebagian mahasiswa yang membuka hp, berdiskusi
besar mahasiswa pendidikan universitas dan lain sebagainya, misal di ambil lembar
kuningan memiliki perilaku belajar untuk jawabannya dan dipersilahkan keluar dari
indikator menghadapi ujian dengan baik kelas (dianggap sudah selesai
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil mengerjakan) sehingga solusi ini mungkin
prestasi belajar / ujian yang memuaskan. akan menjadikan salah satu peringatan
Tetapi selama penelitian, didapatkan hasil bagi mahasiswa untuk lebih berhati-hati
bahwa mahasiswa pendidikan universitas dan benar-benar mempersiapkan ujian
kuningan menyatakan masih rendahnya dengan belajar. Selanjutnya disarankan
mengatur waktu belajar yang terjadwal dan untuk setiap dosen melakukan autetik
terencana, rendahnya membuat catatan assesment, tidak hanya memberikan nilai
secara teratur, masih rendahnya berdasarkan final test. Walapun beberapa
keterampilan mahasiswa dalam mengatur dosen sudah mlakukan penilaian proses,

86
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

tetapi selama ini penilain tersebut tidak perkuliahan sudah cukup baik, namun
terstruktur, dengan demikian dapat belum optimal yang ditandai dengan
membentuk persepsi pada mahasiswa masih ditemukannya mahasiswa yg
bahwa proses tidak akan menghianati hasil, mengantuk selama proses belajar
jadi nilai yg ditunjukan benar-benar mengajar, plagiarisme dalam
merepresentasikan kemampuan masing- pengerjaan tugas, dan kurang aktifnya
masing mahasiswa, sehingga perilaku dalam kegiatan diskusi.
indisipliner seperti mencotek akan e. Indikator perilaku membaca sumber
berkurang. belajar berada dalam kategori sedang,
artinya bahwa mahasiswa memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN kesadaran literasi yang cukup namun
Kesimpulan hanya dilakukan pada saat ada tugas
a. Keikutsertaan mahasiswa dalam saja atau menjelang ujian saja, kegiatan
mengikuti kegiatan organisasi secara membaca belum menjadi kebutuhan yg
tidak langsung (disamping faktor-faktor dilakukan secara rutin. dorongan kuat
lain) turut memberikan hal positif untuk membaca berasal dari lingkungan
diantaranya meningkatkan prestasi eksternal khususnya paksaan yang
belajar mahasiswa. berasal dari dosen.
b. Mahasiswa yang berjenis kelamin f. Indikator mengunjungi peepustakaan
perempuan memiliki perilaku belajar berada pada kategori sedang artinya
yang lebih baik hal ini terlihat dari rata- mahasiswa mampu meluangkan waktu
rata pencapaian IPK yang diperoleh untuk berkunjung ke perpustakaan
mahasiswa perempuan lebih tinggi namun aktivitas kunjungan belum
dibandingkan dengan mahasiswa laki- intens dilakukan dan kegiatan yang
laki. dilakukan di perpustakaan belum
c. Rata-rata perilaku belajar mahasiswa sepenuhnya dilakukan untuk belajar
pendidikan universitas kuningan tetapi masih banyaknya kegiatan lain yg
termasuk kedalam kategori Kurang dilakukan diluar aktivitas belajar seperti
Efektif dan sebagiannya termasuk ke nongkrong dan mengobrol.
dalam kategori Efektif (Positif) yaitu g. Indikator perilaku menghadapi ujian
sebesar 43,17% dan tidak ada tergolong pada kategori atas artinya
responden yang termasuk kedalam perilaku mahasiswa dalam menghadapi
kategori tidak efektif. Hasil ini ujian sudah baik, mahasiswa belajar
menunjukkan bahwa rata-rata secara dengan waktu terjadwal dan terencana,
keseluruhan pencapaian perilaku belajar membuat catatan secara teratur serta
mahasiswa sudah baik namun masih mengatur waktu belajar yang lebih
terdapat kendala yang ditunjukan dari banyak sebelum menghadapi ujian.
masing-masing indikator. Namun beberapa dari mahasiswa masih
d. Indikator perilaku mengikuti memiliki perilaku menghadapi ujian
perkuliahan tergolong kedalam yang negatif, yakni belajar dengan
kelompok sedang, artinya bahwa sistem kebut semalam dan belajar sehari
perilaku belajar selama mengikuti sebelum ujian.

87
Atin Nuryatin dan Sri Mulyati
ANALISIS PERILAKU BELAJAR MAHASISWA

Saran mahasiswa, baik dari segi pengetahuan,


a. Bagi dosen selama perkuliahan harus keterampilan (skill), dan sikap.
memperhatikan faktor-faktor yang d. Bagi mahasiswa untuk terus
mempengaruhi perilaku belajar meningkatkan sikap belajar dan
mahasiswa. Diharapkan para staf keaktifan mahasiswa dalam proses
pengajar lebih bisa menjalin hubungan pembelajaran dengan menggunakan
antar personal dengan mahasiswa. waktu belajarnya sebaik mungkin,
Meningkatkan kualitas pembelajaran merencanakan penggunaan waktu
dengan menerapkan metode dan model- belajar, menjadwal mata kuliah untuk
model pembelajaran yang menarik dipelajari, Konsentrasi dan
sehingga mampu memperhatikan dosen ketika sedang
menumbuhkembangkan motivasi dan memberikan pelajaran agar dapat lebih
semangat mahasiswa untuk belajar. meningkatkan prestasi belajar. Harus
b. Melakukan penilaian otentik selama bisa mengidentifikasi strategi yang
perkuliahan (authentic assesment). dapat menunjang kegiatan belajar
Dengan tujuan untuk senantiasa mahasiswa seperti membuat jadwal
memperbaiki proses evaluasi secara pelajaran diluar kelas, mengulangi
kontinue sehingga mampu pelajaran di rumah, menggaris bawahi
mengidentifikasi sejak dini berbagai catatan utama, membuat catatan
masalah-masalah dan kebutuhan- pinggiran dan lain-lain, serta senantiasa
kebutuhan yang dirasakan mahasiswa. meningkatkan penggunaan gadget (hp)
c. Bagi lembaga adalah dengan membuat ke arah yang lebih positif untuk
pedoman secara jelas mengenai kegiatan literasi membaca dll.
penilaian otentik yang bisa diterapkan e. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
oleh para dosen. Sehingga para dosen dapat memperluas penelitian dengan
tidak mengalami kesulitan dan mencari faktor-faktor lain yang dapat
kebingungan dalam mengetahui berpengaruh terhadap peningkatan
keterampilan dan kemampuan setiap prestasi belajar mahasiswa.

88
Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Ekonomi p-ISSN 0216-5287, e-ISSN 2614-5839
Volume 18, Issue 01, Januari 2021 https://journal.uniku.ac.id/index.php/Equilibrium

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukriy dan Hanifah. (2001). Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Syiah Kuala.
Achin, E. Q. (2010). Perilaku Belajar Mahasiswa. (Online).
Aminoto. (2007). Pendekatan Fenomenologi Transdental Husserl dalam penelitian Kualitatif.
Internet : http://www.menulisproposalpenelitian.com.
Arisandi, Deni. (2012). Pengertian Perilaku dalam http://arisandi.com/pengertian-perilaku/
Gie. (1985). Pengertian Aktivitas Belajar. [Online]. Tersedia:
http://www.definisionline.com/2011/06/pengertian-aktivitasbelajar.html
Gie, The Liang. (2000). Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa. Yogyakarta : Gadjah Mada
Press.
Januar, Danang. (2013). Bentuk Dan Faktor Determinan Perilaku Belajar Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tahun Ajaran 2012/2013. Jurusan Bimbingan
Dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Mahardika, Timur. (2003). Cara Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Solo : Pondok Edukasi.
Rema R. S. (2007). Jurnal Perbedaan Self-Regulation Pada Mahasiswa Yang Bekerja Dan
Mahasiswa Yang Tidak Bekerja.
Rettinger, David A & Augustus E Jordan. (2005). The Relations Among Religion, Motivation,
and College Cheating: A Natural Experiment. New York : Lawrence Erlbaum
Associates, Inc.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Suwardjono. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal Akuntansi & Manajemen
edisi Maret 1991. www.suwardjono.com
Syah. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

89

You might also like