Professional Documents
Culture Documents
Compression
Etiology
Torsional
Fracture
(Priscilla, 2014)
Etiology of Intrinsic
Fracture Factors
(Priscilla, 2014)
Ages
Pathologic
WOC
Manifestation of Fracture
(Priscilla, 2014)
Bone Healing
(Priscilla, 2014)
Bone
Healing
(Thomas, Louis, 2015)
Healing
Process
(Thomas, Louis, 2015)
Bone Healing
(Priscilla, 2014)
Bone Healing
(Priscilla, 2014)
Bone Healing
(Priscilla, 2014)
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Diagnosis
Darah
Lengkap
Pemeriksaan
Rontgent
Profil Koagulasi
Treatments of
Fracture
(LeMone, 2014)
Treatments
Opened Fractures Closed Fracture
Surgery Surgery
Internal fixation Traction
External fixation Gipps
Electrical bone stimulation
Static magnet field
1–10 V at frequencies of 20–200 kHz
Electrical
Bone
Stimulation
3 to 10 hrs/day
Electrical
Bone
Stimulation
Static
Magnet
Field
Compartment Thromboemboli
syndrome c complication
Vascular
Necrosis
Fat embolism Malunion, Fractures
syndrome Nonunion,
Delayed union Complication
DVT (Deep (Priscilla, 2014)
Venous
Syndrome)
Infection Shock
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN FRAKTUR
PRESENTED BY:
The 6th Group
Pengkajian
1. Identitas 2. Keluhan Utama
Pemeriksaan Fisik
B1 Breathing
Close Fraktur Open Fraktur
Pada klien dengan fraktur mungkin dapat Pada klien dengan frktur padatulang
terjadi peningkatan frekwensi pernafasan panjang atau fraktur multiple dapat terjadi
dikarenakan nyeri yang dirasakan. Pada perdarahan hebat yang akan
klien dengan fraktur pada tulang costa bermanifestasi pada peningkatan
dapat terjadi gangguan irama nafas dan frekwensi pernafasan yang melebihi
dada tidak dapat bergerak secara normal. Mungkin didapakan pernafasan
simetris. cuping hidung pada klien dengan syok
hipovolemia.
B2 Blood
Close Fraktur Open Fraktur
Terdapat oedema atau kemerahan Dapat terjadi perdarahan pada
pada daerah fraktur. Tekanan daerah fraktur. Dapat terjadi shock
darah dalam batas normal atau hipovolemia jika terjadi perdarahan
terjadi peningkatan. Nadi dapat hebat: nadi lemah, akral teraba
mengalami peningkatan dingin, basah dingin. CRT
dikarenakan rasa nyeri. CRT dapat memanjang > 3 dtk.
normal atau memanjang.
B3 Brain
Close Fraktur Open Fraktur
Look Terdapat deformitas pada lokasi fraktur. Terdapat deformitas, luka terbuka,
Deformitas dapat berupa perubahan perdarahan dan bone eksposure pada
bentuk atau ukuran panjang yang tidak area fraktur. Terddapat luka post-op
sama. Terdapat bengkak dan kemerahan.
Terdapat traksi / gips
Feel Terdapat krepitasi saat dipalpasi. Nadi dapat Dapat terjadi penurunan denyut nadi
melemah. perifer. Nadi melemah pada bagian
distal.
Move Anggota tubuh tidak dapat digerakkan. Terdapat penurunan sensasi pada bagian
Nyeri bertambah saat digerakkan distal daerah fraktur. Anggota tubuh
tidak dapat digerakkan. Nyeri bertambah
saat digerakkan
Pemeriksaan Penunjang
• Scan tulang, tomogram, CT- scan/ MRI : memperlihatkan fraktur dan
mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak
• Pemeriksaan darah lengkap : Ht mungkkin meningkat
(hemokonsentrasi) atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi
fraktur atau organ jauh pada trauma multiple). Peningkatan sel darah
putih adalah respon stress normal setelah trauma.
• Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk klirens
ginjal.
• Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah,
transfuse multiple, atau cedera hati.
• Pemeriksaan roentgen : untuk menentukan lokasi, luas dan jenis
fraktur. Pemeriksaan diagnostik foto polos untuk fraktur cruris :akan
didapatkan adanya garis patah pada tulang tibia dan fibula.
Masalah Keperawatan
Close Fraktur Open Fraktur
• Nyeri akut • Annsietas
• Defisit perawatan diri • Nyeri akut
• Resiko infeksi • Resiko infeksi
• Hambatan Mobolitas Fisik • Hambatan mobilitas fisik
• Defisit Perawatan Diri • Defisit perawatan diri
• Inefektif perfusi jaringan • Devisit volume cairan
perifer • Inefektif perfusi jaringa perifer
• Pola nafas inefektif
• Gangguan pertukaran gas
• Resiko jatuh
INTERVENSI KEPERAWATAN