You are on page 1of 5

1. Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal.

Ceritakan pengalaman menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang

peserta didik yang berusaha memahami penjelasan dari guru Anda.

(Cerita diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu, upaya apa

yang Anda lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa

saja yang dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda

memahami pelajaran tersebut?)

Jawab: Salah satu pengalaman menarik saya ketika menjadi peserta didik ialah

saat menjalani pendidikan tingkat SMA. Jadi kondisinya pada saat itu merupakan jam mata pelajaran
sosiologi. Guru yang mengajar mata pelajaran tersebut merupakan salah satu guru favorit saya karena
cara mengajar beliau yang menyenangkan. Selama proses pembelajaran saya selalu fokus
mendengarkan penjelasan materi dari beliau. Selain itu, saya selalu mencatat poin-poin penting dari
penjelasan materi yg disampaikan sehingga ketika beliau menyapaikan pertanyaan-pertanyaan secara
lisan seputar materi yang dijelaskan memudahkan saya untuk menjawab dengan benar. Guru saya
tersebut merupakan tipe guru yang ketika menjelaskan materi singkat, padat, dan jelas. Beliau juga lebih
banyak mengajak kami melakukan diskusi dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
memancing kami untuk mengeluarkan pendapat. Cara mengajar yang seperti itu tentunya membuat
saya dapat memahami dengan cepat materi pelajaran yang diajarkan.

2. Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa peserta


didik di dalam kelas terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.

Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada peserta didik

yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Setelah

satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada peserta didik

ketika berhasil menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi peserta didik tetap

bersemangat menjawab setiap pertanyaan karena berharap akan

mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab dengan benar.

Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para

peserta didik kembali lagi kurang bersemangat saat belajar.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut

menampilkan perilaku seperti di awal pembelajaran (kurang bersemangat

saat belajar)? Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan agar semangat belajar peserta didik
dapat bertahan walaupun tidak mendapatkan hadiah?

Jawab:

Biasanya siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran karena energi mereka sudah terkuras di
mata pelajaran sebelumnya-sebelumnya di hari yg sama. Selain itu, menurut saya peserta didik kurang
bersemangat mengikuti pembelajaran karena menurunnya motivasi belajar dalam diri mereka. Mereka
pasti merasa bosan dengan suasana pembelajaran yang selalu monoton dari minggu ke minggu. Oleh
sebab itu, apabila menjadi guru saya akan fokus untuk membangun semangat dan motivasi belajar
mereka dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan sesekali menyelipkan
humor. Saya akan memulainya dengan mengajak peserta didik bersama-sama melakukan ice breaking
untuk membangun kembali semangat mereka setelah mengikuti pembelajaran sebelumnya.

Apabila menjadi guru saya akan selalu mengapresiasi sekecil apapun usaha yan dilakukan peserta
didik selama mengikuti proses pembelajaran. Saya juga akan memberikan mereka reward apabila
mereka mampu mengikuti pembelajaran dengan baik atau mampu untuk menjawab pertanyaan2 yg
saya sampaikan dengan benar. Reward yang bisa diberikan pada peserta didik tidak harus dalam
bentuk barang melainkan bisa dalam bentuk kata-kata pujian seperti " wah bagus" "kamu hebat" " kamu
benar sekali" "kalian semua luar bisa" "kalian keren" dll. Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan
memberikan mereka reward berupa benda, namun hal tersebut seharusnya tidak boleh untuk dilakukan
secara terus menerus di setiap pertemuan karena hal itu akan mempengaruhi minsed mereka terkait
esensi dari pembelajaran yg sebenarnya. Selain itu, konteks pembelajaran yang dilakukan akan
disesuaikan dengan minat peserta didik. Hal- hal tersebut tentunya diharapkan dapat meningkatkan dan
mempertahan semangat belajar siswa.

Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah

menempelkan poster perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut

sekolah, untuk membuat peserta didik menyadari pentingnya berperilaku

hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah. Selain itu, guru juga

secara berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana

menerapkan perilaku hidup bersih kepada peserta didiknya. Karena

terbiasa melihat poster dan perilaku guru di sekolah, para peserta didik

selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat berada di

sekolah.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut

mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu

diingatkan?

Ada pepatah yang berbunyi "kita bisa karena terbiasa". Pepatah inilah yang menggambarkan situasi
peserta didik seperti uraian di atas. Terbiasa melihat poster dan juga perilaku guru yang menjadi contoh
positif bagi peserta didik tentunya membuat mereka mampu untuk menerapkan pola hidup bersih dan
sehat. Selain itu, ada kesadaran yang tumbuh dalam diri peserta didik terhadap pentingnya menerapkan
pola hidup bersih dan sehat sehingga tanpa diingatkan mereka mau menjalankan tugasnya.

4. Coba ingat-ingat pengalaman Anda ketika sekolah (SD/SMP/SMA), guru

apa saja yang dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan
sebaliknya? Ceritakan sebuah pengalaman menarik Anda berkaitan

dengan cara Anda membangkitkan motivasi pada diri Anda ketika

menjadi seorang pelajar?

Jawab:

Jadi sewaktu masih menjadi pelajar, guru bahasa Indonesia ketika kelas 5 SD dan kelas 9 SMP juga
merupakan guru favorit saya. Pembawaan kedua guru tersebut hampir mirip. Mereka sangat bisa
menempatkan dirinya bukan hanya sebagai guru tetapi sebagai teman bagi para muridnya. Hal itulah
yang membuat kedua guru tersebut sangat di sukai oleh murid.

Cara mengajarnya juga terbilang lebih santai dan menyenangkan sehingga membuat saya selalu merasa
tertarik mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia saat itu. Selain itu, ada juga guru yang membuat saya
maupun teman-teman sekelas kurang tertarik mengikuti pembelajarannya. Hal itu karena guru tersebut
sangat sering menggunakan bahasa yang kasar ketika menegur murid. Bahkan tidak segan untuk
mengatakan mengatai murid bodoh dan menyinggung soal fisik murid.

Cara paling mujarab yang selalu membangkitkan motivasi saya dari dulu hingga saat ini adalah adanya
keinginan membuat ibu saya bangga. Hal itu tentunya membangkitkan semangat saya untuk menjalami
tugas sebagai pelajar sebaik mungkin supaya bisa jadi orang sukses di kemudian hari. Kalau udah mulai
timbul rasa malas, akan saya bayangkan wajah ibu saya. Selain itu, saya merasa beruntung masih bisa
sekolah padahal di luar sana itu pasti masih banyak anak-anak yg belum berkesempatan untuk
mengenyam pendidikan. Hal itu tentunya membuat saya termotivasi untuk memanfaatkan sebaik
mungkin kesempatan yg saya punya untuk menjadi seorang pelajar yg baik.

You might also like