You are on page 1of 13

MANAJEMEN STRATEGI

“PENYUSUNAN PENILAIAN LINGKUNGAN INTERNAL


PERUSAHAAN”
Dosen Pengampu: T.Teviana,SE.,M.Si.,Dr

Disusun Oleh:
Kelompok 3:
Nutiwati Hulu (7213210029)
Nayla Mawaddah S.Pane (7213510060)
Agnes Teresa Purba (7221210017)
Faizah Khairani Siregar (7221210018)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Penyusunan penilaian lingkungan internal perusahaan” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Strategis. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Manajemen Strategis bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu T.Teviana,SE.,M.Si.,Dr selaku
dosen mata kuliah Manajemen Strategis yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang Kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,17 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ I
DAFTAR ISI ......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................1
B. MANFAAT PENULISAN .........................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL.......................................3
B. PROSES ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN INTERNAL
......................................................................................................................4
C. PENENTUAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN ...8
BAB III PENUTUP ..............................................................................................10
A. KESIMPULAN .........................................................................................10
B. SARAN ......................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mendapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang
biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta
tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi
dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana
suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya
informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian
dan revisi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri
dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan
evaluasi.

1
B. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari limgkungan internal
2. Mengetahui factor-faktor lingkungan internal
3. Mampu menjelaskan penilain internal
4. Mampu menjelaskan pandangan berbasis sumber daya dari perusahaan

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Strategi
2. Menambah wawasan pengetahuan mengenai lingkungan internal perusahaan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu
perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal
merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut
dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang
dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji
manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti
mengetahui dan mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai
bagian integral dari keseluruhan upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas
yang mudah. Upaya tersebut bahkan mengandung banyak tantangan yang harus
dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan strategi selalu diwarnai oleh
berbagai hal, antara lain:
1. Penilaian yang bersifat subyektif
2. Perhitungan-perhitungan yang tidak selalu dapat dikualifikasikan
3. Kenyataan bahwa kegiatan organisasi selalu bergerak dalam kondisi dinamis
yang pada dirinya mengandung ketidakpastian (uncertainity)
4. Adanya faktor-faktor yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya, meskipun para perumus strategi selalu saja dapat
memanfaatkan analisis yang obyektif, rasional dan sudah baku.
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat
digunakan adalah analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan
pasti faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan organisasi yang dapat
mencakup saluran distribusi yang handal, posisi kas organisasi, lokasi yang
menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan teknologi yang canggih tetapi
sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang digunakan. Akan
tetapi, tidak kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai
kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri organisasi tersebut.
Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai
peluang yang seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktor-
faktor pendukung dan mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif
sehingga organisasi memiliki keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan.
Kemampuan memanfaatkan peluang mempunyai arti yang sangat penting bagi
setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan yang tajam. Bahkan dapat
dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada dirinya akan

3
menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat
dari kelemahan lawannya.
Harus diakui bahwa analisis internal tidak selalu dapat dilakukan secara
sistematis, karena faktor-faktor yang telah disinggung sebelumnya. Meskipun
demikian, analisis internal telah diakui secara umum sebagai unsur kritikal dalam
perumusan dan penentuan strategi. Artinya, para perumus strategi jangan sampai
terpukau oleh pendekatan yang sifatnya intuitif. Dengan kata lain, meskipun
faktor subyektifitas tidak dapat dihilangkan sama sekali, hendaknya akal sehat,
daya kognitif, obyektivitas dan instrumen yang ilmiah serta baku hendaknya lebih
banyak berperan.
Dengan demikian, organisasi dapat menentukan secara tepat langkah-
langkah strategis apa yang akan diambil di masa yang akan datang. Hal-hal yang
telah disebutkan di atas menunjukkan betapa pentingnya penilaian kondisi internal
organisasi secara mendalam dan sistematis yang dilakukan dalam rangka
perumusan dan penetapan strategi organisasi secara berhasil. Pengalaman
berbagai organisasi, terlepas dari layanan yang dihasilkan, proses organisasional
yang berjalan, besarnya organisasi, cakupan luasan organisasi, dan jenis teknologi
yang diterapkan, mendukung pendapat tersebut .

B. PROSES ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN INTERNAL


Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu
perusahaan. Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal menurut
merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis,
termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Analisis
Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek aspek
internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi
lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang
kuat atau lemah.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis,
yaitu diantaranya:
1. Struktur organisasi perushaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam
perusahaan atau bentuk formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga
setiap pekerja dapat diarahkan dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan.
2. Budaya perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang
dipahami serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan
membentuk perilaku orang orang di dalam perusahaan tersebut.

4
3. Sumber daya perusahaan
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya
sumberdaya manusia, sumberdaya produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran
serta penelitian dan pengembangan.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukkan adanya
penggunaan waktu dari para penentu strategi untuk memeriksa dan
mengidentifikasi faktor faktor keuntungan strategi perusahaan dalam rangka
menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga penentu strategi dapat
memanfaatkan dan mengelolanya secara efektif dan efisien.
Mengidentifikasi variabel internal merupakan alat untuk menentukan
bagian-bagian internal yg diperlukan di dalam membangun kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
Menemukan variabel yg perlu dianalisis perlu pengkajian untuk hal tersebut.
Dan Hasil kajian berupa informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan
atau Strategic Advantages Profiles dari perusahaan.
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu
analisis PIMS , Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
1. Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan faktor-faktor
strategi utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas. Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan. Karakteristik yang
mencakup dalam analisis ini adalah:
 Biaya langsung per unit yang tinggi,
 Pangsa pasar yang tinggi,
 Intensitas investasi yang rendah,
 Kualitas pasar yang tinggi,
 Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara
lain:
 Intensitas investasi
 Pangsa pasar
 Pertumbuhan pasar
 Daur kehudupan produk
 Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan

5
2. Metode Analisis Rantai Nilai
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat
dan luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi. Menurut
Porter, setiap organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang diciptakan untuk
merancang, menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung
produknya. Analisis rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses
bisnis yang harus dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan
mengirimkan produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi
barang jadi yang siap dipakai oleh konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5
(lima) aktivitas utama yang terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :
 Operasi organisasi,
 Menyediakan logistic bahan baku,
 Melayani pelanggan
 Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan
dan kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan
mentah sampai aktivitas layanan konsumen. Dalam analisis Rantai Nilai aktivitas
perusahaan dikelompokkan menjasi 2 yaitu Aktivitas Primer dan Aktivitas
pendukung.
a) Aktivitas Primer yaitu aktivitas yang menyangkut penciptaan fisik
produk/jasa, pemasaran, pelayanan purna jual.
 Inbound logistics: penanganan bahan baku (pergudangan,
pendendalian)
 Operations : produktivitas peralatan dibandingkan dengan pesaing
kunci, otomatis secara produksi, efektivitas sistem pengendalian
produksi.
 Outbound logistics: ketepatan dan efesiensi distribusi produk jadi dan
jasa, efesiensi aktivitas pergudangan produk jadi.
 Marketing and Sales. Efektivitas riset pasar, inovasi promosi penjualan
dan periklanan, evaluasi saluran distribusi, kemampuan tenaga
penjualan, image dan reputasi produk/jasa, loyalitas konsumen.
 Customer service. Layanan purna jual, perhatian terhadap komplain
konsumen, reparasi, pelatihan dan pasokan suku cadang.
b) Aktivitas Pendukung yaitu aktivitas perusahaan yang mendukung aktivitas
primer.
 Firm Infrastructure: manajemen umum, perencanaan, keuangan, hukum
 Human Resource Management: penarikan, penempatan,
pengembangan, pelatihan SDM dan masalah kompensasi

6
 Technology development: efektivitas litbang proses, dan inovasi
produk, kualitas peralatan litbang, SDM.
 Procurement : pembelian bahan baku, mencari pemasok baru,
memonitor kinerja pemasok, proses pembelian mesin peralatan dan
bangunan, hubungan dengan pemasok.

3. Metode Analisis Fungsional


H. I. Ansof menganjurkan bahwa keahlian dan sumber daya juga dapat
diorganisir ke dalam profil kompetensi berdasarkan tipe fungsi bisnis yang
meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi sumber daya
manusia, fungsi riset dan pengembangan dan fungsi terkait lainnya. Beberapa hal
yang membuat analisis dengan Pendekatan Fungsional menjadi tidak seimbang
disebabkan oleh Jenis bisnis / industry, Segmentasi pasar dan pasar sasaran,
Tahap daur kehidupan produk dan industry, Posisi perusahaan di pasar.
a) Bidang Produksi-Operasi meliputi biaya dan ketersediaan bahan baku,
hubungan dengan pemasok, sistem pengendalian persediaan, lokasi fasilitas,
tata letak peralatan, fasilitas, skala ekonomis, efesiensi teknis fasilitas,
pemanfaatan sub-kontrak, derajat integrase vertical, nilai tambah, marjin
laba.
b) Bidang pemasaran. Dalam mengidentifikasi faktor internal bidang
pemasaran dapat dilakukan dengan mencermati faktor-faktor bidang
pemasaran seperti: efektivitas segmentasi pasar, posisi persaingan, pangsa
pasar, organisasi penjualan, riset pasar, kualitas produk dan pelayanan
kepada pelanggan, promosi, periklanan, publisitas, perencanaan dan
penganggaran pemasaran, kualisifikasi manajer pemasaran.
c) Bidang Keuangan/Akuntansi yang dapat diidentifikasi meliputi:
kemampuan memperoleh dana jangka pendek, kemampuan memperoleh
dana jangka panjang, utang, modal kerja, modal saham, struktur pendanaan
perusahaan, penganggaran modal, kebijakan dividen, hubungan dengan
kreditur, investor, pemegang saham, kualifikasi manajer keuangan.
d) Bidang Litbang meliputi kualifikasi SDM di bidang litbang, fasilitas
Litbang, sumber daya Litbang, komunikasi dan kordinasi dengan fungsi
yang lain.
e) Manajemen dan SDM meliputi struktur organisasi, sistem pengendalian
organisasi keseluruhan, iklim organisasi, budaya organisasi, sistem
perencanaan strategik, keterampilan, kapabilitas dan perhatian manajemen
puncak, manajemen SDM, tingkat keluar masuknya karyawan, skill dan
pengalaman karyawan

7
f) Bidang Sistem Informasi meliputi ketepatan waktu dan akurasi sistem
informasi untuk keputusan strategis dan taktis dan operasional, relevansi
informasi, informasi untuk mengelola masalah kualitas dan layanan kepada
pelanggan, serta kemapuan karyawan untuk menggunkaan informasi yang
tersedia.

C. PENENTUAN KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN


Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi
berbagai variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan
perusahaan. Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam
membangun secara bertahap kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang
sering digunakan untuk mendapatkan gambaran dengan cepat mengenai situasi
strategis perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk
mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta
peluang dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis
ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan
memaksimumkan kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan dan
ancaman. Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak
yang sangat besar atas rancangan strategi yang berhasil.
1. Peluang. Situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan disebut
dengan peluang. Salah satu sumber dari peluang adalah adanya
kecenderungan kecenderungan penting di dalam perusahaan tersebut dalam
hal ini identifikas segmen pasar yang pada awalnya terabaikan seperti
perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta
membaiknya hubungan dengan pembeli dan pemasok yang dapat
memberikan peluang bagi perusahaan.
2. Ancaman. Ancaman merupakan situasi yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan seperti masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar menawar pembeli atau
pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru yang direvisi
dapat menjadi ancaman bagi keberhsilan suatu perusahaan. Dengan
memahami peluang dan ancaman ini, para manajer dapat mengidentifikasi
pilihan-pilihan strategi yang realistic dan cocok serta menentukan ceruk
(niche) yang paling efektif bagi perusahaan.
3. Kekuatan. Kekuatan merupakan sumber daya, keterampilan atau
keunggulan lain yang relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan dapat terkandung
pada sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli
pemasok, dan faktor internal lainnya.

8
4. Kelemahan. Adanya kekurangan atau keterbatasan dalam sumber daya,
keterampilan dan kapabilitas yang nantinya akan menghambat kinerja
efektif dalam perusahaan tersebut seperti kurangnya keterampilan dalam
memasarkan produk serta fasilitas penunjang operasional perusahaan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk membantu
analisis strategi. Cara yang paling lazim adalah memanfaatkannya sebagai
kerangka acuan logis yang memedomi pembahasan sistematik tentang situasi
perusahaan dan alternatif-alternatif pokok yang mungkin dipertimbangkan
perusahaan. Sesuatu yang oleh seorang manajer dipandang sebagai peluang,
mungkin bagi manajer lain sebagai ancaman. Penilaian yang berbeda ini mungkin
mencerminkan pertimbangan pertimbangan kekuasaan dalam perusahaan atau
sudut pandang factual yang berbeda. Yang penting bahwa analisis SWOT yang
sistematik dapat dilakukan untuk semua aspek situasi perusahaan. Sebagai hasil,
analisis ini memberikan kerangka yang dinamik dan bermanfaat untuk analisis
strategi.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu
perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan internal
merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut
dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang
dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji
manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan sumberdaya manusia.
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu
perusahaan. Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal menurut
merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis,
termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen.
Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan
aspek-aspek internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam
menghadapi lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam
posisi yang kuat atau lemah. Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen
harus mengidentifikasi berbagai variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan
maupun kelemahan perusahaan. Kemampuan identifikasi ini akan membantu
perusahaan dalam membangun secara bertahap kompetensi. Analisis SWOT
merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan gambaran dengan
cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara
sistematis untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan serta peluang dan ancaman dalam lingkungan yang dihadapi oleh
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif
akan memaksimumkan kekuatan dan peluang serta meminimumkan kelemahan
dan ancaman.

B. SARAN
Seharusnya setiap perusahaan harus mempunyai analisis lingkungan
ini baik secara internal maupun eksternal. Dengan penerapan analisis lingkunganu
mum yang baik perusahaan akan mampu membuat strategi-strategi yang baikguna
perusahaan mencapai tujuan dan dapat berbaur dengan lingkungan
tempat perusahaannya agar tidak terjadi konflik yang malah bisa merugikan
perusahaan.

10

You might also like