Professional Documents
Culture Documents
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS UMUM
1. Nama Modul : Kematangan Emosi
2. Materi : Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri
3. Bidang Layanan : Pribadi Dan Sosial
4. Komponen Layanan : Layanan Dasar
4. Kelas / Fase : X Semua Jurusan / E
5. Alokasi Waktu : 1 kali Pertemuan
6. Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik/konseli dapat menilai emosi dan bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial yang lebih luas dengan benar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Basic Learing / Luring
II. KOMPONEN INTI
Capaian Layanan:
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan kematangan serta
berperan dalam kehidupan masyarakat
A.TUJUAN LAYANAN
● Peserta didik dapat memperjelas pengertian dari emosi dengan tepat setelah
menerima penjelasan materi
● Peserta didik dapat memberi pertimbangan macam-macam emosi dangan penuh
tanggung jawab melalui diskusi
● Peserta didik dapat mengarahkan cara mengendalikan emosi dengan jujur dan
tanggung jawab melalui diskusi
● Peserta didik dapat menentukan tindakan pelampiasan emosi dengan tanggung
jawab melalui diskusi
● Peserta didik dapat membuat refleksi hasil evaluasi diskusi cara mengendalikan
emosi dengan jujur dan tanggung jawab melalui diskusi
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Murid dapat memahami persoalan yang dihadapi dan dapat menyelesaikannya dengan
konsep Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri
C. PERTANYAAN PEMANTIK
● Apa yang terpikir ketika mendengar kata emosi
● Bagaimana cara mengatasi emosi
D. PERSIAPAN LAYANAN
Sebelum memulai pembelajajaran Pastikan Peserta didik
● Memiliki Kertas Warna dan Spidol
● Power poin dan Video siap digunakan
http://yipputri.weebly.com/uploads/1/2/1/3/12139513/emotion.ppt
Video https://www.youtube.com/watch?v=cwo6TquRbJI
Video https://www.youtube.com/watch?v=vFQajBFQdaM
Video https://www.youtube.com/watch?v=ezARHcwfedk
● Murid Mengisi LKPD
● Memiliki Kesepakatan Kelas
E. KEGIATAN LAYANAN
a. tahap awal
● Membuka dengan salam dan berdoa
● Membina hubungan baik dengan peserta didik, mengecek kehadiran peserta didik
(menanyakan kabar)
● Menyampaikan tujuan layanan materi bimbingan
● Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
b. tahap Inti
● Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
● Peserta didik mengamati video yang berhubungan dengan materi layanan dengan
penuh antusias
● Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
● Peserta didik memberikan pendapat atas pertanyaan dari guru dengan mandiri dan
jujur
● Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, berisi 6 peserta didik setiap
kelompoknya
● Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
● Peserta didik mengerjakan tugas dengan kelompok diskusinya dengan penuh
tanggung jawab
● Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masingmasing
● Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
c. tahap penutup
● Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
● Peserta didik membuat kesimpulan terkait dengan materi layanan
● Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
● Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
F. ASESMEN
● Asesmen Hasil
Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan, Evaluasi terhadap topik yang dibahas, Evaluasi
terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan, dan Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti
● Asesmen Proses
Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan,
Mengamati sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan, Mengamati cara
peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya, dan Mengamati cara peserta
didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
● REFLEKSI GURU
1. Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
2. Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?
A.LAMPIRAN - LAMPIRAN
● Bahan Ajar
● LKPD
● Instrumen Evaluasi
Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda
menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan,
dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat kait eratannya
dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati
(kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.
Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati,
ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat
dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Keterampilan yang berkaitan dengan
kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain,
kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan
berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi
inspirasi dan sebagainya.
a. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk menenali perasaan diri sendiri, perasaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Kecerdasan Emosisonal atau Emotional Quotient (EQ) semakin perlu dicermati karena
kehidupan manusia semakin kompleks. Kompleksnya kehidupan manusia membawa
dampak yang buruk terhadap kehidupan emosional individu, hasil survey Daniel Goleman
menunjukkan kecenderungan yang sama di seluruh dunia, bahwa generasi sekarang
lebih banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Mereka
lebih kesepian dan penurung, lebih beringas dan kurang menghargai sopan santun, lebih
gugup, mudah cemas, lebih meledak-ledak (impulsif dan regresif).
Menurut Daniel Goleman, ada beberapa kemampuan yang menyebabkan seseorang
mempunyai EQ tinggi. Kemampuan tersebut adalah :
1. Bersifat agresif.
2. Cenderung berpikir negatif.
3. Malas dan lebih suka melakukan kegiatan untuk menyenangkan diri secara
berlebihan.
4. Lebih mementingkan diri sendiri (egois).
5. Tidak mampu menentukan tujuan.
6. Cepat cemas dan depresi.
7. Menarik diri dari pergaulan.
8. Suka memanfaatkan kelemahan orang lain.
9. Tidak sopan.
10. Kurang percaya diri.
Seseorang yang secara emosi bermasalah tentu akan sulit untuk mempelajari
sesuatu. Remaja yang pemarah, cepat stress dan depresi biasanya malas untuk
membuka diri dan menerima pengalaman belajar baru.
Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau
perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa arti emosi dan perasaan tersebut.
Dapat melihat diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang
lain seolah-olah apa yang dirasakan orang itu kita rasakan juga.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
Sejauh mana kecerdasan emosi Anda? Untuk mengetahuinya, kelima unsur di atas
dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah Anda termasuk orang yang
cerdas secara emosi. Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan
dimiliki oleh orang-orang yang cerdas secara emosi :
1. Mengatasi stres
Stres merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat
dialami oleh siapa saja. Orang yang cerdas secara emosional mampu
menghadapi kesulitan hidup dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut
oleh emosi yang kuat. Cenderung menghadapi semua hal, bukannya lari dan
menghindar. Dapat mengelakkan pukulan sehingga tidak hancur dan tetap
terkendali. Mungkin sesekali terjatuh namun tidak terpuruk sehingga dapat
berdiri tegak kembali
2. Mengendalikan Dorongan Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki
segalanya saat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu
seni bersabar dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan
kesenangan yang jauh lebih besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan
emosi penuh dengan perhitungan.
3. Mengelola Suasana Hati
Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi.
Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang
dan tahu cara menenangkan diri.
4. Memotivasi Diri
Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif dalam
hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri
sendiri antara lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif,
“selftalk”, tetap fokus pada impian- impian, evaluasi diri dan sebagainya.
5. Memahami Orang Lain
Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal
terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan
empati. Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini
berarti juga dapat membaca dan memahami emosi-emosi orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita.
Keuntungan dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan
tentang
cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan
menjalin hubungan baik dengan orang lain.
6. Kemampuan Sosial
Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai
kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan
tenggang rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya.
Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang lain
merasa tentram dan nyaman berada didekatnya.
b. Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar
baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku.
Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum
lanjut ke penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan
dengan beberapa cara.
Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar
saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang
tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian
mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya,
seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar
atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita
sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu
saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram
dan menguasai diri kita.
Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita
lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung
menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk
mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih
mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip
moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri?
Lakukan cara ketiga!
Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan,
mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan
perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:
c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?
Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi
saya rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali
maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana.
Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi,
saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar
kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun
Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif.
Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film
yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di
layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Saat kita berhasil
memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita
juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan
mereda.
2) Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang
sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini.
Hasrat untuk bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan
terus-menerus melakukan ini.
3) Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan
diatas (terlalu sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang
semakin tersesat kedalam hal- hal negative dan akan membuatnya semakin
jauh dari agama dan Tuhannya.
4) Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa
mengendalikan diri.
1. Dalam Keluarga
● Hidup sederhana dan tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
● Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
● Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
2. Dalam Masyarakat
● Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan
● Saling menghormati dan menghargai orang lain
● Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
● Mengikuti segara aturan yang berlaku dalam masyarakat
Kapolsek Sukaraja, Kompol Supardi, mengatakan tiga terduga pelaku ditangkap pada
Rabu malam dan dua lainnya pada Kamis dini hari.
Berdasarkan keterangan kepolisian, kelima terduga pelaku yang merupakan pelajar dari
salah satu sekolah menengah kejuruan di Sukaraja adalah IM (16), PJK (16), N (16), YSA
(17 ), dan GM (17 ).
Diketahui, tiga terduga pelaku merupakan junior sekaligus eksekutor pengeroyokan, yakni IM, PJK,
dan
N. Mereka diamankan pada Rabu malam.
Sedangkan dua lainnya, YSA dan GM merupakan senior yang memerintahkan atau
menyuruh, ditangkap pada Kamis dini hari
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih
dalam keterangan tertulis ikut menjelaskan kronologi dugaan pengeroyokan tersebut.
Kata dia, insiden ini terjadi pada Senin, 9 Agustus 2021 sekira pukul 15.00 WIB di Jalan
Raya Cimuncang, tepatnya depan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sukaraja, Desa
Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja.
Saat itu, korban ASP pergi membonceng temannya yang berinisial MRM menuju tempat
kejadian perkara. Kemudian, korban menemui sejumlah terduga pelaku, yang ternyata,
sambung Astuti, sudah janjian untuk tawuran. Sementara teman korban, MRM, diminta
menunggu dekat sepeda motor yang diparkir.
"Korban langsung ditendang IM, hingga terjatuh. Dalam posisi terjatuh, langsung dibacok
dengan celurit oleh terduga pelaku PJK dan mengenai bagian dahi. Korban juga dibacok
oleh N dan mengenai bagian tangan kanan," kata Astuti.
Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi untuk mendapat
perawatan. Wakil Direktur Medis RS Hermina Sukabumi Hendy Kurniawan menyebut
korban datang pada Senin, 9 Agustus sekira pukul 19.00 WIB, namun sempat
mengaku menjadi korban kecelakaan.
"Saat itu pun langsung kita operasi dan tindakan lain, tetapi tidak bertahan. Tadi dini
hari (Kamis) meninggal dunia dan dipulangkan ke rumahnya," kata Hendy.
Korban merupakan warga Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Polisi menyebut pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
G. Lembar Kegiatan Peserta Didik dari Masalah kasus di atas
1. Tugas peserta didik mendiskusikan khasus diatas kemudia analisis ;
a. Menurut Kalian , Mengapa bisa terjadi kasus seperti diatas?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
b. Bagaimana jika masalah tersebut terjadi di sekitar kalian?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
c. Solusi apa yang bisa diberikan agar tidak terjadi khasus seperti di atas?
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
2. Isilah Kolom dibawah ini berdasarkan materi Kecerdasan Emosi dan Pengendalian Diri.
Mengatasi stres
1
Mengendalika
2 n Dorongan
Hati
Mengelola
3 Suasana Hati
Memotivasi Diri
4
Memahami Orang
5 lain
Kemampuan Sosial
6
Instrumen (kognitif)
1. Apakah yang dimaksud dengan emosi ?
2. Macam emosi ada 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif, Sebutkan
masing-masing 3 (tiga) contoh emosi positif dan negatif tersebut!
3. Mengapa emosi harus dikendalikan ?
4. Bagaimana sikap anda jika melihat teman yang sedang sedih, jelaskan!
5. Jelaskan bagaimana cara mengendalikan emosi marah!
Instrumen Sikap
Berilah tandai cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan
kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika
pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJ
U
Saya merasa senang menerima materi
1.
layanan BK tentang Cara mengendalikan
emosi
Setelah menerima materi layanan BK tentang
2. Cara mengendalikan emosi, timbul kesadaran
saya untuk selalu mengendalikan emosi
Keterampilan
Setelah menerima materi layanan BK tentang Cara mengendalikan emosi,
melakukan kegiatan diskusi :
Diskusikan bersama teman Anda secara berkelompok! tiap kelompok terdiri atas
5-6 siswa. buatlah laporan dan kesimpulan dari hasil diskusi tersebut kepada guru
Anda.
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TDK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan
peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang
jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
C Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
D Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusia mengikuti materi layanan
BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
E Ketersediaan sarana prasarana
1. Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap
2. Mebeler dan ATK tersedia lengkap
3. Ruangan bersih dan nyaman
4. Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap
5. Pencahayaan ruangan mencukupi
LEMBAR EVALUASI PROSES (DIISI OLEH GURU BK
LAYANAN KLASIKAL
Lembar evaluasi proses layanan klasikal ini diisi oleh guru BK dengan
pernyataan sebagai berikut:
D. DAFTAR PUSTAKA
● https://news.okezone.com/read/2021/08/12/525/2454831/keroyok-siswa-smk-hingga-t
ewas-5- pelajar-ditangkap-di-sukabumi
● https://www.gramedia.com/best-seller/kecerdasan-emosional/
● https://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/KECERDASAN-EMOSI.pdf
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling,