Professional Documents
Culture Documents
1 Amina 2022 23 Merged
1 Amina 2022 23 Merged
KIMIA ORGANIK II
AMINA
B.Ind: metanamina
• Hal ini menyebabkan bayangan cermin amina yang semula diperkirakan bersifat kiral/optis aktif,
dengan elektron bebas sebagai gugus ke empat, ternyata kedua bentuk amina tidak bersifat optik
aktif/bukan bayangan cerminnya krn keduanya dpt saling berubah dr yg satu menjadi yang lain
(inversi nitrogen).
10
• Garam ammonium kwarterner dan bayangan cerminnya
bersifat kiral/optis aktif
• Karena garam ammonium kwarterner tidak dapat mengalami
inversi nitrogen disebabkan pasangan elektron bebasnya
dipakai oleh gugus keempat.
11
• Kebasaan Amina: & Garam-garam Amina
• Amina adalah basa lemah [Mengapa bersifat basa?]
• Kebasaan relatif amina dapat dibandingkan dengan melihat pada
nilai pKa dari asam konjugatnya
• Amina lebih basa, mempunyai pKa yg lebih besar d.p. asam konjugatnya,
sbb:
12
• Pada fase gas, kebasaan pada keluarga metilamina meningkat dengan
makin banyaknya substituen metil
• Semakin banyak gugus alkil berakibat lebih menstabilkan ion alkilamonium →
kebasaan meningkat
13
• Kebasaan Arilamina (Amina Aromatis)
• Arilamina lebih lemah kebasaannya dibanding amina non aromatik
(sikloheksilamina).
14
• Kebasaan Amina Heterosiklik
• Amina Nonaromatik heterosiklik punya sifat kebasaan yang hampir sama
dengan kebasaan dari bentuk asikliknya.
15
• Amina dibanding Amida
• Kebasaan Amida lebih lemah dibanding amina
• Nilai pKa amida terprotonasi hampir nol!
• Satu alasan untuk kebasaan amida lebih rendah krn amida terstabilkan oleh
resonansi.
• Alasan yg lbh penting ut kebasaan amida yg lbh lemah krn pasangan elektron
bebas pd atom N terdelokalisasi ke C karbonil.
• Pada kenyataannya amida terprotonasi pada atom oksigen
• Protonasi pada atom O memungkinkan stabilisasi muatan positif melalui
resonansoi.
16
• Garam Aminium dan Garam Ammonium Kwarterner
• Protonisasi amina dg asam menjadi bentuk garam aminium
• Garam Aminium adalah bentuk dari amina 1o, 2o atau 3o dan ion aminium
mengandung plg sedikit 1 hidrogen
17
• Amonium halida Kwarterner bukan basa sebab sudah tidak punya
pasangan elekton bebas pada nitrogen yang dapat disumbangkan
• Amonium hidroksida Kwarterner adalah sangat basa sebab mengandung
hidroksida basa yang sangat kuat
18
• Kelarutan Amina dalam Asam
• Beberapa aminium klorida, bromida, iodida and sulfat larut air
• Amina yang tidak larut air biasanya tidak larut dalam larutan asam
• Kelarutan amina dalam asam encer dapat digunakan sbg uji kualitatif
untuk mengenal amina dan untuk senyawa yg tdk bersifat basa tdk larut
dlm asam encer.
• Amide bukan basa dan tdk larut dalam asam
19
• TUGAS UNTUK DIKERJAKAN SECARA INDIVIDU :
• Bagaimana cara membedakan antara amina primer,
sekunder, dan tersier? Reaks/uji apa saja yang bisa
membedakan amina 1,2,3?
• Bagaimana mekanismenya?
• Diketik dalam satu lembar kertas, ukuran font 12
format .pdf dikumpulkan di ms teams
• Pembuatan Amina
• Dengan Reaksi Substitusi Nukleofilik
• Alkilasi pada Amoniak
• Reaksi antara ammonia dg an alkil halida menghslkan suatu
garam aminium
• Garam tersebut direaksikan dg Basa dihasilkan amina primer.
• Pembuatan dg Metode ini akan dihasilkan alkilasi berlanjut
(reaksi alkilasi berantai), hasil reaksi berupa campuran.
21
• Alkilasi ion Azida melalui reaksi Reduksi
• Amina primer lebih efisien dibuat dengan reaksi anion azida dg suatu alkil halida
dan dilanjutkan reduksi thd alkilazida menjadi amina.
• Sintesis Gabriel
• Amina primer dpt juga dibuat dg metode Sintesis Gabriel
• Tahap pertama pd Sintesis Gabriel adalah alkilasi thd potassium ftalimida
• Reaksi N-alkilftalimida dg hidrazina dlm ethanol mendidih meghasilkan Amina
primer
22
• Pembuatan Amina aromatik dg Reduksi Senyawa Nitro
• Amina aromatik dpt disintesis dari reduksi senyawa nitrogen aromatik
• Satu molar equivalent dari hidrogen sulfida (H2S) dlm amonia dan
alkohol dpt digunakan ut mereduksi satu gugus amino.
23
• Pembuatan amina Primer, Sekunder dan Tersier melalui
Reduksi Amina
• Aldehida dan keton bereaksi dg amoniak, amina primer atau amina
sekunder ut menghasilkan imina atau ion iminium
• Imina dan ion iminium dapat direduksi menjadi amina primer, sekunder
atau amina tersier yang dikehendaki.
24
• Reduksi dpt juga digunakan hidrogenasi katalitik atau reagent
pereduksi hidrida.
• NaBH3CN dan LiBH3CN pereaksi yang efektif ut mereduksi amina
25
• Pembuatan Amina Primer, Sekunder, atau amina tersier
melalui Reduksi thd Nitril, Oxim, and Amida
• Reduksi thd nitril atau oxime hasilnya amina primer.
• Reduksi thd amida dapat menghasilkan amina primer, sekunder atau
tersier.
26
• Reduksi dapat dilakukan dg menggunakan hidrogenasi katalitik atau
LiAlH4
27
• Pembuatan Amina Primer dg reaksi Rearrangement
Hofmann dan Curtius
• Sebuah amida yg tdk tersubstitusi dpt diubah menjadi amina primer dg
hilangnya gugus karbonil dr amida melalui reaksi rearangement Hofmann
(juga disebut degradasi Hofmann)
28
• Reaksi pd Amina
• Pasangan elektron bebas pd atom N amina memberikan potensi
banyak reaksi kimia pd amina.
• Elektron bebas dpt bertindak sbg suatu basa atau sbg nukleofil
29
• Oksidasi thd Amina
• Amina Primer dan sekunder dpt mengalami N-oksidasi, tetapi hasil reaksi
merupakan campuran sebab ada hasil samping.
• AminaTertier mengalami N-oksidasi bersih.
30
• Reaksi Amina dg Asam Nitrit
• Asam Nitrit (HONO) dibuat in situ dg mereaksikan sodium nitrit dg asam
kuat
31
• Reaksi Arilamina Primer dg Asam Nitrit
• Reaksi arilamina primer dg asam nitrit menghasilkan bentuk garam
arenadiazonium yg relatif stabil.
• Reaksi ini terjadi melalui intermediat suatu N-nitrosoamina
• N-nitrosoamina dikonversi menjadi suatu ion diazonium dlm suatu
tahapan reaksi
32
• Reaksi Replacement pd Garam Arenadiazonium
• Garam Arildiazonium siap bereaksi dg pereaksi nukleofil yang
bervariasi menghasilkan senyawa aromatis yang variasinya luas.
• Garam arildiazonium dibuat dari arilamina yang berhubungan
• Arilamina dapat dibuat dg reduksi senyawa nitroaromatik
33
• Reaksi Sandmeyer : Replacement Gugus Diazonium dg
-Cl, -Br atau -CN
• Mekanisme reaksi Sandmeyer tidak dpt dijelaskan dg baik
tetapi melalui pembentukan radikal.
34
• Replacement dg -I
• Reaksi garam arenadiazonium dg potassium iodida
menghasilkan ariliodida
• Replacement dg -F
• Suatu fluoroborat diazonium yg diperoleh dikeringkan, dan
dipanaskan sampai terdekomposisi menjadi produk
fluoroaromatik
35
• Replacement dg -OH
• Suatu garam aril diazonium dilarutkan dlm air dg cupri nitrat
berlebih dan kmdn ditambahkan cupro oksida
Chapter 20 36
• Replacement dg Hydrogen: Deaminasi dg Diazotization
• Garam arenadiazonium dapat bereaksi dg asam
hipophosphorous acid (H3PO2) ut menggantikan gugus
diazonium dg suatu atom hidrogen
• Reaksi ini dapat digunakan ut merubah suatu gugus amino yang
pd awalnya penting dlm sintesis sbg pengarah posisi orto, para.
• Contoh: m-Bromotoluena tdk dpt dibuat dg langsung dari
toluena atau bromobenzena
• N-asetilasi digunakan ut mengaktifasi reduksi thd amina
37
• Reaksi Coupling pada Garam Arenadiazonium
• Ion Arenadiazonium bereaksi sbg elektrofil dg senyawa aromatik yg sangat reaktif
semacam fenol dan amina aromatik tertier.
• Reaksi ini disebut suatu reaksi coupling diazo.
38
• Derivat Fenol dan anilina pada posisi para mengalami coupling yg sangat
eksklusif tanpa memberi gugus pelindung pd posisi ini.
39
• Reaksi Amina dg Sulfonil Klorida
• Amina Primer dan seconder bereaksi dg sulfonil klorida menghasilkan
sulfonamida
• Sulfonamida dapay dihidrolisis menjadi amina dengan memanaskannya
bersama dengan larutan asam
40
Pustaka :
• Day R.A., and Underwood A.L., 1991, Quantitative
Analysis, 6ed, Prentice-Hall International Inc.
• Jeffery G.H. et all, 1989, Vogel’s textbook of
quantitativeCemical Analysis, 5ed, Longman
• Skoog. and D. West, 1996. Fundamental of Analytical
Chemistry, 7th Ed., Sanders.
• Browsing artikel di internet boleh.
KULIAH
KIMIA ORGANIK II
POLISIKLIK
DAN
HETEROSIKLIK
KARBOHIDRAT
6 atom C
GULA D DAN L
• Penentu: posisi –OH pada C-kiral paling jauh dari gugus karbonil
• Gula seri D diturunkan dari bentuk putar-kanan (+) gliseraldehid.
• Gula seri L diturunkan dari bentuk putar-kiri (-) gliseraldehid.
KELUARGA D-ALDOSA
KELUARGA
D-KETOSA
SOAL LATIHAN
• Golongkan senyawa gula berikut (e.g. glukosa adalah aldoheksosa)
a CH2OH b CH2OH c CHO
H OH HO H
O
HO H
CH2OH O
HO H
H OH
H OH
CH2OH
H OH
a b c CHO d CH2OH
CH2OH CHO
HO H O
O H OH
H OH HO H
H OH HO H
H OH H OH
HO H H OH
HO H H OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH
Atom C kiral 1
Atom C kiral 2
ENANSIOMER
• Merupakan bayangan cermin satu sama lain
• Berbeda pada stereokimia dari > 1 atom karbon kiral
EPIMER
• Jika jumlah atom C kiral > 1, bukan merupakan bayangan
cermin
• Hanya berbeda pada stereokimia dari satu atom karbon kiral.
MESO
• Bukan merupakan enansiomer, walaupun sekilas nampak
memiliki bayangan cermin
• Secara optic tidak aktif
• Memiliki garis simetri yang dapat membagi senyawa menjadi
dua, Contoh : pada asam tartrat
Eritro Treo
SIFAT KHUSUS GUGUS KARBONIL
• Hemiasetal, adalah senyawa turunan yang terbentuk karena
adanya reaksi gugus aldehid dan alkohol
• Asetal, senyawa yang berasal dari reaksi hemiasetal dan
alkohol
MACAM PENULISAN STRUKTUR
Rumus Haworth
Konfigurasi ruang/
kursi
PEMBENTUKAN HEMIASETAL SIKLIS
• Reaksi dari gugus aldehid (-CHO) dengan –OH pada
C5
a b c CHO d CH2OH
CH2OH CHO
HO H O
O H OH
H OH HO H
H OH HO H
H OH H OH
HO H H OH
HO H H OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH
MUTAROTASI
• Glukosa yang murni memiliki dua bentuk Kristal : α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
• Mutarotasi terjadi karena pada larutan, kedua bentuk kristal mengalami
kesetimbangan lambat dengan bentuk rantai terbukanya.
H OH H OH H OH
H O H O H O
CH3OH, HCl
HO HO HO
HO OH HO H HO OCH3
H H OH H OH
OH
H H H OCH3 H H
H OCH3
metil b-D-glukopiranosida
metil a−D-glukopiranosida
ikatan a-glikosidik
(hanya dihidrolisis oleh
enzim a-glikosidase)
PEMBENTUKAN ETER
• Reaksi aldose, seperti glukosa dengan methanol menghasilkan metil-
glikosida.
• Gugus –OH lain pada metil-glikosida dapat dikonversi menjadi gugus
metoksi dengan mereaksikannya dengan DMSO dan NaOH, atau biasa
disebut dengan sintesis eter Williamson
PEMBENTUKAN ETER
• Pembentukan eter juga dapat dilakukan dengan sintesis Williamson yang
dimodifikasi → menggunakan pereaksi CH3I, dan Ag2O
PEMBENTUKAN ESTER
• Reaksi aldose seperti glukosa dengan anhidrida asetat
dengan katalis piridin atau NaAcetat mengubah semua
gugus oksigen menjadi ester asetat
• Reaksi semakin cepat jika dilakukan pada suhu dibawah 00C
PEMBENTUKAN OSAZON
• Reaksi gula ketosa dan aldose dengan fenilhidrazin
menghasilkan osazone
• Reaksi terjadi pada atom C1 dan C2
DEGRADASI RUFF
• Rantai aldosa diperpendek oleh oksidasi aldehid
menjadi –COOH Oleh bromida, kemudian
dekarboksilasi oleh H2O2 dan Fe2(SO4)3
PEMBENTUKAN SIKLIK ASETAL DAN KETAL
• Karena karbohidrat memiliki gugus OH yang banyak, gugus proteksi
diperlukan untuk mengasilkan reaksi selektif gugus OH yang tidak
dihalangi
• Asetal dan ketal merupakan grup penghalang/proteksi yang sering
digunakan
• Contoh: aldehid seperti benzaldehida bereaksi dengan gugus 1,3 diol
pada molekul gula → menghasilkan cincin asetal
• Cincin asetal dapat dihilangkan kembali melalui reaksi hidrolisis pada suasana asam
PEMBENTUKAN SIKLIK ASETAL DAN KETAL
• Pada konversi L-sorbitol menjadi vitamin C, aseton digunakan untuk
menghalangi 4 gugus –OH sehingga satu gugus CH2OH dapat dioksidasi
secara selektif
Pustaka :
Fessenden, Ralph J.; Fessenden, Joan S. Organic
Chemistry, Fifth Edition.
John McMurry, Fundamentals of Organic Chemistry,
Third Edition
Richard O. C. Norman and James M. Coxon, Principles
of Organic Synthesis, Third Edition
KULIAH
KIMIA ORGANIK II
KARBOHIDRAT
Sucralose:
IUPAC : 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-β-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-
α-D-galactopyranoside
OLIGOSAKARIDA
RAFFINOSA
• Terdiri dari Galaktosa + Glukosa + Fruktosa (trisakarida)
• Dihidrolisis oleh enzim α-galaktosidase menghasilkan galaktosa dan
sukrosa
• Ditemukan pada kacang-kacangan, kubis, brokoli
• Nama lain: 6-0-α-D-galaktopiranosil (1,6’)-2-0-α-D-
glukopiranosil (1,2’)- α -D-fruktofuranosida
CH2 OH
OH O CH2
O O CH2 OH O
OH
OH HO
OH O
OH CH2 OH
OH OH
Sucrose Moiety
Melbiose
STACHIOSA
• Terdiri dari Galaktosa + Galaktosa + Glukosa + Fruktosa (Tetrasakarida)
• Dihidrolisis oleh enzim α-galaktosidase menghasilkan galaktosa dan sukrosa
• Ditemukan pada kacang-kacangan
• Sukar diserap oleh pencernaan → fermentasi → terbentuk gas
• Nama lain: 6-0-a-D-Galaktopiranosil (1,6’)-6-0-a-D-Galaktopiranosil
(1,6’) -2-0-a-D-Glucopiranosil-b-D-Fruktofuranosida
CH 2 OH
OH O CH2
O O CH2
OH OH
O O CH2OH O
OH
OH
OH HO
OH OH O
CH2OH
OH OH
FOS DAN GOS
• Frukto-oligosakarida (FOS) dan Gluko-oligosakarida (GOS)
merupakan prebiotic
• Menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas flora normal usus
• FOS→ fruktosa, GOS → Glukosa
POLISAKARIDA
POLISAKARIDA
• Adalah gula yang tersusun dari > 8 molekul gula →
hidrolisis sempurna menghasilkan unit monosakarida
penyusun
• Bukan gula pereduksi
• Hanya ada satu gugus anomerik bebas pada ujung
• Tidak memiliki gugus hemiasetal
• Tidak mengalami mutarotasi
• Contoh paling penting:
• Tepung → penyusun rangka tumbuhan
• Glikogen → cadangan gula pada hewan dan manusia
• Heparin → untuk mencegah koagulasi darah
• Dapat berikatan dengan molekul lain selain gula
• Glycoprotein → kompleks polisakarida-protein
• Glycolipid → kompleks polisakarida-lipid
SELULOSA
• Polimer D-glukosa (beberapa ribu unit), berikatan melalui
ikatan 1-4’b glikosidik
• Hidrolisis komplit hanya menghasilkan D-glukosa
• Hidrolisis parsial menghasilkan selobiosa
Chitosan
SIKLODEKSTRIN
• Digunakan sebagai pembawa obat yang memiliki kelarutan rendah
PEKTIN
• Polimer dari asam 4-0-a-D-galakturonat (1→4) &
metilgalakturonat → ikatan a
• Makin tinggi derajat termetilasi (DM = degree of
methylation), makin tinggi pula suhu pembentukan gel
• Pektin (kira-kira 74 DM) dipakai pada pembuatan selai (jam)
• Untuk jelly : DM kira-kira 60
• Untuk membentuk gel, minimal 50% gugus karboksil harus
termetilasi.
COOH COOCH3 COOCH3 COOH
OH O O O O
O O O
OH OH OH OH
OH OH OH OH
INULIN
• Polimer fruktosa
• Tidak dapat dipecah oleh enzim
mamalia
• Disimpan dalam beberapa
tanaman sebagai cadangan
pangan alternatif untuk pati
• Chicory (Cichorium intybus)
• Dandelion (Taraxacum officinale)
• Mudah diekskresikan dalam
urine
• Digunakan untuk menentukan
GFR (laju filtrasi glomerular)
bahan pemanis
STREPTOMISIN
• Antibiotik
yang penting,
terdiri dari 3
subunit utama
LIPID
Phospholipid Estradiol
KATEGORI LIPIDA
• Asam Lemak
• Wax
• Gliserol
• Fats (Lemak) dan Oil (Minyak)
• Prostaglandin
• Steroid
• Lemak terkonjugasi
• Terpen
ASAM LEMAK
• Merupakan asam mono-karboksilat yang didapatkan melalui
hidrolisis lemak dan minyak
• Formula Umum: R-(CH2)n-COOH, sebagian besar berupa
rantai lurus, jumlah karbonnya selalu genap
• Atom karbon pada gugus karboksilat bernomor 1
• Asam lemak yang penting memiliki 18 atom C
• Sifat:
• Semakin panjang rantai C → lebih hidrofobik
• Semakin panjang rantai titik leleh semakin tinggi
• Ikatan rangkap meningkatkan kelarutan
• Adanya ikatan rangkap menurunkan titik leleh
• Asam lemak tak jenuh berbentuk padat pada suhu kamar
• Dibagi menjadi dua jenis:
• Asam lemak jenuh
• Asam lemak tak jenuh
ASAM LEMAK JENUH
• Tidak memiliki ikatan rangkap
• Pada suhu kamar → padatan, kecuali asam lemak
rantai pendek
• Formula: CnH2n+1COOH
• Asam lemak Jenuh Rantai pendek (2-6 C)
• Atom C maksimal 6, bentuk cair, larut air, dan menguap
pada suhu kamar, contoh:
• Asam asetat (2C) CH3-COOH
• Asam butirat (4C) CH3-(CH2)2-COOH
• Asam kaproat (6C) CH3-(CH2)4-COOH
ASAM LEMAK JENUH
• Asam lemak jenuh rantai sedang (7-10 C)
• Berbentuk padat pada suhu kamar, tidak menguap pada
suhu kamar
• Asam Kaprilat (8C) CH3-(CH2)6-COOH
• Asam Kaprat (10C) CH3-(CH2)8-COOH
• Asam lemak jenuh rantai panjang (>10 C)
• Terdapat pada minyak terhidrogenasi, lemak hewan,
mentega, minyak kelapa, padat pada suhu kamar, tidak
menguap pada suhu kamar dan tidak terlarut air
• Asam laurat (12 C)
• Asam miristat (14 C)
• Asam Palmitat (16 C)
• Asam stearate (18 C)
• Asam arakidonat (20 C)
ASAM LEMAK TIDAK JENUH
• Mengandung ikatan rangkap
• Terbagi menjadi dua kelompok:
• Mono-unsaturated
• Mengandung satu ikatan rangkap
• Rumus molekul CnH2n-1COOH
• Dapat memiliki dua isomer → cis dan trans
• Polyunsaturated
• Mengandung lebih dari satu ikatan rangkap
• Rumus molekul CnH2n-more than 1 COOH
• Tidak memiliki isomer
MONO-UNSATURATED FATTY ACID (MUFA)
• Asam palmitoleat
• C16:1Δ9 : Mengandung 16 atom C dan 1 ikatan rangkap pada karbon nomor 9-
10
CH3-(CH2)5CH=CH-(CH2)7-COOH
• Asam Oleat
• C18:1Δ9 : Mengandung 18 atom C dan 1 ikatan rangkap pada karbon nomor 9-
10
CH3-(CH2)7CH=CH-(CH2)7-COOH
• Asam Nervonat
• C24:1Δ15 : Mengandung 24 atom C dan 1 ikatan rangkap pada karbon nomor 15-
16
CH3-(CH2)7CH=CH-(CH2)13-COOH
MONO-UNSATURATED FATTY ACID (MUFA)
• Memiliki konfigurasi cis- dan trans-
• Contoh pada Asam oleat dan asam elaidat
• Konfigurasi cis → meningkatkan kolesterol tubuh
• Keduanya merupakan C18:1Δ9 asam oktadekanoat
• Asam oleat → C18:1Δ9 cis-9-asam oktadekanoat
• Asam elaidat → C18:1Δ9 trans-9-asam oktadekanoat
POLY-UNSATURATED FATTY ACID (PUFA)
• Asam lemak esensial
• Tidak dapat disintesis oleh manusia
• Dibutuhkan oleh tubuh melalui makanan, contoh: minyak sayur, cod
liver oil, dan lemak pada hewan
• Dapat direduksi menjadi trans-MUFA
• Minyak ikan cod liver oil paling stabil dan tidak mudah direduksi
• Tidak meningkatkan kolesterol
POLY-UNSATURATED FATTY ACID (PUFA)
• Asam linoleat
• C18:2Δ9,12
• Merupakan asam lemak terpenting, bahan untuk sintesis asam lemak lain
dalam tubuh
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
• Asam linolenat
• C18:3Δ9,12,15 , terdapat pada jagung, kacang, minyak zaitun, minyak kedelai
CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)7-COOH
• Asam arakhidonat
• C20:4Δ5,8,11,14, penyusun fosfolipid dan sebagai bahan sintesis prostaglandin
CH3-(CH2)4-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-CH2-CH=CH-(CH2)3-COOH
OMEGA-3 DAN OMEGA-6
• Karbon alpha/α adalah C yang terdekat dengan COOH (atau
C2), sedangkan karbon omega/ω adalah C terakhir dari rantai
• Asam linoleat adalah asam lemak omega-6 karena memiliki
ikatan rangkap yang jaraknya 6 C dari C omega
• Asam alpha-linolenat adalah asam lemak omega-3 karena
memiliki ikatan rangkap yang jaraknya 3 C dari C omega
BIOSINTESIS ASAM LEMAK
WAX (LILIN)
• Adalah senyawa ester yang berasal dari asam lemak rantai
panjang (C16-C36) dan alcohol rantai panjang (C24-C36),
contoh: kolesterol, vit A dan D
• Titik lebur tinggi
• Tidak larut air, larut dalam pelarut organik
• Negatif terhadap tes acrolein → tidak mengandung gliserol
• Tidak mudah dihidrolisis dan dicerna oleh lipase
• Resisten terhadap rancidity → bukan triacilgliserol
• Wax-like compound
• Cholesterol esters: lanolin (lemak bulu domba) didapatkan dari
kelenjar kulit domba
• Contoh lain: Cholesterol palmitat
GLISEROL
• Disebut juga gliserin, merupakan alkohol yang memiliki 3
gugus OH
• Utamanya digunakan sebagai pelarut sediaan farmasi
• Nitrogliserin → vasodilator angina pectoris
• Pengobatan glaucoma
• Mengatasi edema otak pada penyakit cerebrovascular
• Sifat:
• Cairan berminyak kental, bening, rasa manis
• Positif acrolein jika direaksikan dengan asam sulfat atau KHSO4 →
berbau tidak enak
• Esterifikasi asam lemak menghasilkan:
• Monogliserida → dari satu asam lemak + gliserol
• Digliserida → dari dua asam lemak + gliserol
• Trigliserida → dari tiga asam lemak + gliserol
FATS AND OIL
• Fats (lemak) dan oil (minyak) adalah trigliserida
atau triasilgliserida
• Trigliserida pada hewan disebut fat (lemak) dan
pada tumbuhan disebut oil (minyak)
• Pada suhu kamar fat padat dan oil cair
• Trigliserida tersusun dari asam lemak dan gliserol
yang dihubungkan oleh jembatan ester
• Lemak dan minyak diberi nama berdasarkan
derivate asam lemaknya
• Tristearin tersusun dari tristearat (3 mol as stearat) dan
gliserol
• Tripalmitin tersusun dari tripalmitat (3 mol as palmitat)
dan gliserol
TRIGLISERIDA
Asam prostanoat
SENYAWA-SENYAWA PROSTAGLANDIN
BIOSINTESIS PROSTAGLANDIN
STEROID
• Terdapat pada hewan dan tanaman
• Steroid merupakan senyawa yang tersusun dari cincin
tetrasiklik
• Cincin diberi huruf ABCD dari kiri bawah ke atas kanan
• Senyawa karbon diberi nomor dari cincin A dilanjutkan ke cincin B,
C, dan D
• Pada manusia, steroid berfungsi sebagai hormon, yang
merupakan senyawa penghantar sinyal yang disekresi oleh
kelenjar endokrin
• Hormon steroid pada manusia dibagi menjadi dua kelas:
• Hormon seks, yang mengkontrol pematangan, pertumbuhan
jaringan, dan reproduksi
• Hormon adrenokortikal, yang mengatur berbagai proses
metabolisme
• Hormon dapat disintesis untuk memberikan efek
farmakologis menyerupai hormon endogen
STEROID
HORMON SEKS
• Hormon androgen merupakan hormon yang bertanggung
jawab dalam perkembangan sekunder dari organ seksual
pria dan juga berfungsi dalam perkembangan massa otot
• Testosteron dan androsteron adalah 2 contoh hormon androgen
yang paling penting → keduanya disintesis oleh testis
• Esterogen dan Progrestin merupakan hormon yang
bertanggung jawab dalam fungsi reproduksi wantita
• Esterogen → mengatur siklus menstruasi
• Estrone dan estradiol adalah 2 contoh hormone esterogen yang paling penting
→ disintesis di ovarium dari bahan awal testosterone
• Progrestin
• Contoh : progresteron, sangat penting untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan ovum yang dibuahi selama kehamilan
HORMON SEKS
HORMON ADRENOKORTIKAL
• Terdapat dua tipe:
• Mineralocorticoid, contoh aldosterone → pembengkakan jaringan
dengan mengkontrol keseimbangan garam Na+ dan K+
• Glucocorticoid, contoh hidrocortison → terlibat dalam regulasi
metabolism glukosa dan regulasi proses inflamasi
STEROID SINTETIK
• Berbagai macam steroid telah disintesis oleh manusia untuk
mendapatkan efek farmakologis tertentu
• Untuk kontrasepsi oral → campuran esterogen sintetik, seperti
etinilestradiol dan progrestin sintetik seperti noretindon
• Anabolik steroid seperti metandrostenolon (Dianabol®) merupakan
androgen sintetik yang memberikan efektivitas menyerupai
testosteron
LEMAK TERKONJUGASI
• Senyawa lemak yang terkonjugasi dengan gugus tambahan
lain seperti sulfur, fosfat, amino, karbohidrat, protein,
disamping asam lemak dan alcohol
• Dibedakan menjadi
• Fosfolipid → konjugasi dengan fosfat
• Glicolipid → konjugasi dengan gula/karbohidrat
• Lipoprotein → konjugasi dengan protein
• Sulfolipid → konjugasu dengan sulfur
• Aminolipid → konjugasi dengan gugus amino
FOSFOLIPID
• Jika wax, fat, oil adalah ester dari asam karboksilat, fosfolipid adalah ester dari
asam fosforat, H3PO4
• Fosfolipid dibedakan menjadi dua:
• Gliserofosfolipid
• Sfingomielin
• Fosfolipid ditemukan secara umum pada hewan maupun tumbuhan dan
komponen penyusun membran sel utama (50-60%)
• Memiliki ekor dengan gugus non-polar hidrokarbon yang berikatan dengan
bagian kepala yang bermuatan ionik
• Pada membrane sel membentuk lipid bilayer
• Bagian ekor (non polar) berada ditengah membrane lipid bilayer → mencegah air
masuk kedalam sel
• Bagian kepala (polar) membentuk lapisan luar dan dalam dari membrane sel →
bersifat polar
LIPID BILAYER
GLISEROFOSFOLIPID
• Memiliki rangka gliserol yang diikat melalui ikatan ester
dengan dua asam lemak dan satu asam fosfat
• Residu asam lemak bisa C12-20 unit → sama seperti fat
• Grup acil C1 biasanya tersaturasi dan pada C2 salah satu
ikatannya tidak tersaturasi
• Grup fosfat pada C3 biasanya berikatan dengan amino
alcohol
• Senyawanya khiral dan memiliki konfigurasi L atau R pada C2
• Pada C2 ada satu ikatan yang tidak tersaturasi
• Pemberian nama berdasarkan pada gugus amino alcohol
yang terikat pada grup fosfatnya
• Fosfatidilcholine → yang terikat adalah choline (HOCH2CH2N(CH3)3)
• Fosfatidiletanolamin → yang terikat etanolamin (HOCH2CH2NH2)
• Fosfatidilserin → yang terikat serin (HOCH2CH(NH2)CO2H)
GLISEROFOSFOLIPID
SFINGOMIELIN
• Memiliki gugus sfingosin atau gugus dihidroxiamina
lainnya sebagai rangka
• Negatif terhadap test acrolein
• Banyak terdapat pada otak dan jaringan syaraf
• Penyusun selubung mielin
GLICOLIPID
• Lipid yang terkonjugasi dengan karbohidrat dengan
sfingosida sebagai gugus alkoholnya dan gugus
asam lemak rantai panjang (C24)
• Banyak terdapat pada jaringan serebral, sehingga
disebut serebrosida
• Dibagi menjadi 3:
• Serebrosida, memiliki satu molekul galaktosa
(galaktosidase)
• Sulfafitida, serebrosida dengan molekul sulfat yang
terikat pada molekul gula (serebrosida tersulfatasi)
• Gangliosida, memiliki beberapa molekul gula dan residu
gula-amina
GLICOLIPID
LIPOPROTEIN
• Lipid yang berkonjugasi dengan protein di jaringan tubuh. Komponen
lipidnya dapat beruba fosfolipid, kolesterol, atau trigliserida
• Berdasarkan ukurannya (dari besar ke kecil):
• Kilomikron membawa TG dari usus ke hati, ke otot rangka, dan ke jaringan
adiposa.
• Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) membawa TG (baru disintesis) dari
hati ke jaringan adiposa.
• Lipoprotein densitas menengah (IDL) adalah lipoprotein menengah di antara
VLDL dan LDL. Biasanya IDL tidak terdeteksi di dalam darah.
• Lipoprotein densitas rendah (LDL) membawa kolesterol dari hati ke sel-sel
tubuh. LDL kadang-kadang disebut sebagai "kolesterol jahat".
• Lipoprotein densitas tinggi (HDL) mengumpulkan kolesterol dari jaringan
tubuh, dan membawanya kembali ke hati. HDL sering disebut sebagai
"kolesterol baik"
• Termasuk:
• Struktural lipoprotein, terdapat di membrane seluler, contoh: rhodopsin
• Transport lipoprotein, terdapat di plasma darah. Terbentuk dari apolipoprotein
LIPOPROTEIN
% triasilgliseroll
Density (g/mL) Class Diameter (nm) % protein % Kolesterol % phospholipid & ester
kolesterol
>1.063 HDL 5–15 33 30 29 4
1.019–1.063 LDL 18–28 25 50 21 8
1.006–1.019 IDL 25–50 18 29 22 31
0.95–1.006 VLDL 30–80 10 22 18 50
<0.95 Kilomikron 100-1000 <2 8 7 84
TERPEN
• Merupakan senyawa yang banyak terkandung dalam tanaman
• Biasanya memiliki bau yang harum
• Didapatkan dari proses destilasi dalam bentuk minyak esensial
• Terpen memiliki rangka isoprene yang dihubungkan dari kepala ke ekor
satu sama lain
• Bagian kepala adalah ujung yang dekat dengan cabang gugus metil
• Dapat dalam bentuk siklik maupun asiklik
• Dapat terdiri dari 2,3 atau lebih unit isoprene → digolongkan berdasarkan
jumlah unit isoprene
Monoterpen dua unit isoprene triterpen enam unit isoprene
Sesquiterpen tiga unit isoprene tetraterpen delapan unit isoprene
Diterpen empat unit isoprene
Astaxanthin
Pustaka :
Fessenden, Ralph J.; Fessenden, Joan S. Organic
Chemistry, Fifth Edition.
John McMurry, Fundamentals of Organic Chemistry,
Third Edition
Richard O. C. Norman and James M. Coxon, Principles
of Organic Synthesis, Third Edition
KULIAH
KIMIA ORGANIK II
ASAM AMINO
DAN
PEPTIDA
Gugus Gugus
Amino Asam karboksilat
Rantai
-carbon samping
FUNGSI ASAM AMINO
• Sebagai sumber energi
• Menyediakan 12-20% dari total kebutuhan energy tubuh
• Beberapa asam amino harus didapatkan dari makanan
→ asam amino esensial
• Sintesis protein tubuh
• misalnya protein plasma, intraseluler dan struktural.
• Sintesis senyawa yang mengandung nonprotein
nitrogen "NPN“
• seperti purin, pirimidin, kreatin, histamin, tiroksin dan
lainnya.
ASAM AMINO
• Asam amino merupakan senyawa organik penyusun protein
• Terdapat 22 asam amino, namun hanya 20 asam amino yang
terlibat dalam sintesis protein
• Hidroksiprolin dan sistin disintesis dari proline dan sistein setelah
rantai protein berhasil disintesis
• Sistein dioksidasi untuk menghasilkan sistin dengan jembatan
disulfida
• Jembatan disulfida penting dalam memberikan bentuk protein
IKATAN
PEPTIDA
Poli-
Leu His Phe Iso Trp Asn Leu Glu Gln Cis Val dst Glu
peptida
N-terminal C-terminal
LATIHAN
• Gambar struktur 2 dimensi dari urutan/sequence
peptida berikut ini
PROTEIN
Enzim tanpa
coenzim dan
cofactor
Apoenzim +
Cofactor +
Coenzim
PENGGOLONGAN ENZIM
1. Oxidoreductases → Mengkatalisis reaksi reduksi oksidasi
antara dua substrat
2. Transferase → Mengkatalisis transfer gugus senyawa
selain hidrogen dari satu substrat ke substrat lain
3. Hidrolase → Mengkatalisis hidrolisis berbagai ikatan
4. Lyase → Mengkatalis penghapusan gugus senyawa
tertentu dari substrat tanpa hidrolisis; produk yang
dihasilkan memiliki ikatan ganda
5. Isomerase → Mengkatalisis interkonversi dari isomer
geometris, optik, atau posisi
6. Ligase → Mengkatalisis gabungan dua molekul substrat,
dikombinasi dengan pemutusan ikatan pirofosfat dalam
adenosin trifosfat (ATP) atau senyawa serupa
MEKANISME KATALITIK ENZIM
• Energi kinetic dibutuhkan untuk meningkatkan kecepatan reaksi enzimatik
• Energi aktivasi merupakan energi minimum yang dibutuhkan untuk memastikan
suatu reaksi kimia dapat terjadi
• Enzim menurunkan energi aktivasi sehingga dapat mempercepat reaksi kimia
LYSOZYME
• Enzim lisozim mengkatalisis hidrolisis dari ikatan glikosidik
pada polisakarida dinding sel bakteria
• Mekanismenya meliputi mekanisme asam basa dan SN1
SERIN PROTEASE
• Menghidrolisis ikatan amida pada protein
• Memotong rantai polipeptida pada wilayah spesifik tertentu
→ menghasilkan fragmen yang dapat diprediksikan → untuk
keperluan analisis dan sequencing
• Tripsin memotong ikatan peptida setelah asam amino lysin dan
arginine
• Kemotripsin memotong ikatan peptida setelah triptofan,
fenilalanin, tirosin, dan leusin
• Elastase memotong ikatan peptida setelah alanine, glisin, dan serin
PURIFIKASI DAN ANALISIS PROTEIN
• Protein dimurnikan dengan cara presipitasi, kromatografi,
dan elektroforesis
• HPLC merupakan metode yang paling sering digunakan untuk
pemurnian protein tahap akhir
• Biasanya menggunakan kolom yang didedikasikan untuk pemurnian
protein
• Analisis protein
• Berat molekul protein dapat ddengan gel electrophoresis dan size
exclusion chromatography
• Mass spectrum digunakan untuk menentukan berat molekul
protein dengan akurasi dan presisi yang tinggi
• Mass spectrum juga dapat digunakan untuk menentukan struktur
primer protein → sequence asam amino protein
• Sebelumnya protein harus diionisasi terlebih dahulu menggunakan
Eelectrospary ionization atau matrix-assisted desorption ionization (MALDI)
METODE LC
BIOSINTESIS PROTEIN
https://www.youtube.com/watch?v=x5ZXQo-xeMo
Pustaka :
Solomon, T.W.G, Fryhle, C.B. Organic chemistry, 10th ed, John
Wiley & Sons
Fessenden, Ralph J.; Fessenden, Joan S. Organic Chemistry, Fifth
Edition.
John McMurry, Fundamentals of Organic Chemistry, Third Edition
Richard O. C. Norman and James M. Coxon, Principles of Organic
Synthesis, Third Edition
Mc Murry, J. Organic chemistry, 7th ed., Brooks/Cole, Thomson
Higher Education