You are on page 1of 16

LK. 2.

2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi Solusi yang relevan
1 Masalah LK 1.1 Siswa XI APHP tidak Model yang dinilai paling relevan dan Agar solusi yang ditetapkan benar- Dari ketiga alternatif solusi yang telah
dapat berpikir tingkat tinggi(HOTS) efektif untuk meningkatkan benar dapat diterapkan dalam ditelaah melalui kajian literatur dan
KAJIAN LITERATUR : keterampilan berpikir tingkat tinggi pelaksanaan, maka masalah yang wawancara bahwa Berpikir tingkat
A. Model PBL untuk meningkatkan siswa XI APHP yakni : akan dipecahkan perlu dibatasi tinggi(HOTS) adalah kemampuan
keterampilan berpikir tingkat 1. Menggunakan model Problem secara konkrit yaitu : mengakses, menganalisis,
tinggi(HOTS) Based Learning (PBL) Apakah masalah siswa XI APHP mensintesis informasi yang dapat
1. Menurut Yosafat Ardyanto dkk, Kelebihan PBL dalam yang tidak dapat berpikir tingkat dibelajarkan dan dikuasai oleh siswa.
2018 menyatakan bahwa meningkatkan keterampilan tinggi pada materi Biaya Produksi Indikator keterampilan berpikir
Penerapan model PBL berbasis berpikir tingkat tinggi (HOTS): dapat ditingkatkan dengan model tingkat tinggi(HOTS), diambil dari teori
media interaktif dapat a. Pembelajaran berpusat pada Problem Based Learning yang telah dikaji sebelumnya terdiri
meningkatkan keterampilan siswa(siswa aktif) menggunakan media powerpoint? dari :
berpikir tingkat tinggi siswa b. Siswa diajak berpikir Kemampuan berpikir tingkat tinggi a. Menganalisis
Kelebihan : kritis(analitis) dapat dilatih oleh guru dengan b. Mengevaluasi
a. Siswa aktif memecahkan c. Melatih siswa menyelesaikan cara menentukan model c. Mencipta
masalah masalah pembelajaran yang dapat Model yang dinilai relevan menjadi
b. Siswa lebih memahami d. PBL memberikan kekayaan memberikan kesempatan kepada solusi penyelesaian masalah adalah
konsep pengalaman kepada siswa siswa untuk melatih keterampilan model Problem Based Learning
c. Siswa dituntut untuk e. PBL menciptakan lingkungan berpikir tingkat tinggi. Model PBL merupakan suatu pembelajaran
mengembangkan pikiran kelas yang demokratis dan pembelajaran yang dipandang yang selalu menyelesaikan masalah
2. Menurut Fatma Yuni isnaeny, efektif dengan keberagaman dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata sebagai upaya
dkk. 2018, menyatakan bahwa siswa siswa XI APHP tidak dapat berpikir meningkatkan keterampilan berpikir
Media interaktif dengan PBL , f. Meningkatkan minat belajar tingkat tinggi adalah model tingkat tinggi peserta didik dan
Multimedia interaktif berbasis siswa Problem Based Learning (PBL) mengkonstruksi pengetahuannya
PBL mengedepankan g. Siswa bisa mengaplikasikan sendiri
karakteristik multimedia pengetahuan yang mereka
interaktif digabung dengan model miliki ke dunia nyata Sintaks Problem Based Learning yaitu
PBL yang diyakini mampu Kekurangan : a. Orientasi peserta didik pada
meningkatkan kemampuan a. Masalah tidak sesuai minat masalah
berpikir kritis siswa b. Mengorganisasikan peserta didik
Kelebihan: b. Siswa tidak percaya diri untuk belajar
a. Siswa dapat menemukan mampu menyelesaikan c. Membimbing individu maupun
masalah masalah kelompok
b. Siswa dapat memecahkan c. Membutuhkan waktu yang d. Mengembangkan dan menyajikan
masalah relatif lama hasil karya
c. Pembelajaran berpusat pada 2. Menggunakan Latihan soal-soal e. Menganalisis dan mengevaluasi
siswa HOTS proses pemecahan masalah
3. Menurut Toni Kurrokmat, M. Kelebihan penerapan latihan soal Indikator PBL :
Syaom Barliana 2021 HOTS dalam meningkatkan a. Memahami masalah
menyatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat b. Mengorganisasi data dan memilih
Model PBL yang dapat tinggi (HOTS): informasi yang relevan dalam
memfasilitasi siswa untuk dapat a. Soal HOTS melibatkan mengidentifikasi masalah
meningkatkan kemampuan masalah nyata kehidupan c. Menyajikan suatu rumusan
berpikir tingkat tinggi, siswa masalah secara matematis dalam
memberikan kesempatan kepada b. Melatih penalaran dan logika berbagai bentuk
siswa untuk melatih siswa d. Memilih pendekatan dan strategi
kemandirian, serta berpikir kritis c. Siswa mampu memecahkan yang tepat untuk memecahkan
dan kreatif yang sangat penting masalah masalah
bagi siswa sebagai modal dalam Kekurangan : e. Menggunakan atau
memecahkan permasalahan a. Kurangnya referensi siswa mengembangkan strategi
ketika terjun di dunia kerja dalam menjawab soal pemecahan masalah
Kelebihan : b. Perbedaan kecerdasan siswa f. Menyelesaikan masalah
a. Pembelajaran berpusat mempengaruhi kemampuan g. Menafsirkan hasil jawaban yang
pada siswa menjawab siswa diperoleh untuk memecahkan
b. Guru sebagai fasilitator, c. Guru belum terbiasa membuat masalah
siswa lebih banyak aktif soal HOTS
c. Siswa aktif d. Perbedaan kemampuan
mengkonstruksi kognitif siswa
pemahaman sendiri e. Guru belum siap menilai soal
d. Melatih siswa HOTS
menyelesaikan masalah f. Guru belum memiliki
dengan target waktu pemahaman komprehensif
4. Menurut Febi Tasya Ramadhanti , tentang HOTS
Dadang Juandi , Al Jupri: 2022, 3. Menggunakan Pendekatan
mengatakan bahwa : Saintifik
PBL memberikan efek positif Kelebihan pendekatan saintifik
terhadap HOTS matematis siswa dalam meningkatkan keterampilan
apabila dalam proses berpikir tingkat tinggi (HOTS):
pembelajaran diterapkan kegiatan a. Siswa menjadi pusat
belajar berbasis masalah yang pembelajaran
berpusat pada siswa dengan guru
berperan sebagai fasilitator, serta b. Siswa lebih mudah
melibatkan siswa dalam kegiatan menemukan informasi baru
penemuan mandiri melalui karena ada aktivitas
kolaborasi antar siswa dalam penyelidikan
kelompok kecil untuk c. Menganalisa fenomena secara
memecahkan masalah secara induktif
representatif. d. Pendekatan saintifik dapat
Kelebihan PBL : merangsang siswa untuk
a. Siswa diajak berpikir kritis berpikir kritis
matematis e. Siswa terlatih dalam
b. Siswa diajak memecahkan menumbuhkan keterampilan
masalah dan penalaran pemecahan masalah
matematis Kelemahan :
c. Pembelajaran berpusat pada a. Guru belum memahami
siswa menerapkan pendekatan
d. Siswa dilibatkan dalam saintifik
penemuan mandiri melalui b. Guru kesulitan menyajikan
kolaborasi materi yang bisa dipahami
Kelemahan : seluruh siswa
a. Siswa terbiasa dengan metode c. Siswa belum siap diajak
ceramah, siswa tidak nyaman mengembangkan kemampuan
belajar sendiri penalaran
b. Siswa tidak percaya diri d. Siswa tidak aktif dalam
menyelesaikan masalah kegiatan bertanya
c. Tidak sesuai dengan minat
belajar siswa

5. Menurut Nurhayati, Lia Angraeni,


Wahyudi: 2019, mengatakan
bahwa :
Terdapat interaksi antara
penerapan model problem based
learning dengan kemampuan
berpikir kritis terhadap
kemampuan berpikir tingkat tinggi
Kelebihan :
a. PBL memberikan kekayaan
pengalaman kepada siswa
b. PBL dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang
materi dan kehidupan nyata
c. PBL membiasakan siswa
berpikir kritis
d. PBL meningkatkan
keterampilan siswa dalam
menyelesaikan masalah
e. PBL menciptakan lingkungan
kelas yang demokratis dan
efektif dengan keberagaman
siswa
Kelemahan :
a. Jika siswa tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan,maka siswa akan
merasa enggan untuk mencoba
b. Perlu ditunjang oleh buku yang
dapat dijadikan pemahaman
dalam kegiatan pembelajaran
c. Pembelajaran model Problem
Based Learning (PBL)
membutuhkan waktu yang
lama
6. Menurut Wina Sanjaya (2006:220),
menyatakan bahwa penerapan
PBL dalam meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat
tinggi
Kelebihan Model PBL:
a. Metode yang efisien buat
belajar.
b. Menantang keterampilan
siswa
c. Meningkatkan partisipasi aktif
peserta didik
d. Siswa menjadi lebih mandiri
belajar
e. Siswa lebih semangat belajar
f. Membiasakan siswa berpikir
kritis
g. Siswa bisa mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka
miliki ke dunia nyata.
h. Meningkatkan minat siswa
terhadap belajar.
Kelemahan :
a. Minat siswa berkurang apabila
permasalahan tidak sesuai
minat siswa
b. Membutuhkan waktu relatif
lama
c. Siswa tidak memahami alasan
kenapa harus membedah
permasalahan tersebut
B. Pemberian latihan soal HOTS
untuk meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat
tinggi
1. Menurut Putu Manik Sugiarti
saraswati dkk, 2020
menyatakan bahwa Latihan
soal HOTS adalah soal yang
berada pada ranah dimensi
berpikir menganalisis(C4),
mengevaluasi(C5) serta
mencipta(C6).
Menyimpulkan bahwa
peningkatan kemampuan
berpikir siswa tiap tingkat
ranah kognitif melalui
penilaian berbasis HOTS
Kelebihan :
a. Soal HOTS melibatkan
masalah nyata kehidupan
siswa
b. Melatih penalaran dan
logika siswa
c. Siswa mampu
memecahkan masalah
Kelemahan :
a. Kurangnya referensi siswa
dalam menjawab soal
b. Perbedaan kecerdasan
siswa mempengaruhi
kemampuan menjawab
siswa
c. Guru belum terbiasa
membuat soal HOTS
2. Menurut Muhlasum Mufit, Tri
Wrahatnolo,2020 :
Untuk meningkatkan
keterampilan HOTS siswa
dapat dengan merangsang
stimulus pada siswa untuk
meningkatkan pola pikir siswa
ke ranah pengetahuan yang
lebih tinggi dengan
memberikan pertanyaan dan
latihan soal yang berorientasi
HOTS. Yang termasuk dalam
dimensi proses pengetahuan
membedah (C4), menilai (C5),
dan membuat (C6).
Kelebihan :
a. Melatih keterampilan
siswa dalam
menghubungkan ilmu
pembelajaran dengan
dunia nyata
b. Siswa mampu
mengintegrasikan ilmu
pembelajaran dengan
dunia nyata
c. Siswa mampu
menerapkan ilmu
pembelajaran dengan
dunia nyata
Kelemahan :
a. Perbedaan kemampuan
kognitif siswa
b. Guru belum siap menilai
soal HOTS
c. Guru belum memiliki
pemahaman komprehensif
tentang HOTS
C. Pendekatan saintifik untuk
meningkatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi
1. Menurut Daryanto,Hosnan,
Sani(2014), menyatakan bahwa
Pendekatan saintifik merupakan
proses pembelajaran dengan
tahapan mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengolah
data, serta mengkomunikasikan,
yang didesain menjadi pengalaman
peserta didik dalam membangun
prinsip, konsep, serta hukum
secara aktif sehingga peserta didik
memperoleh pengetahuan baru
melalui aktivitas tersebut
Pendekatan saintifik dapat
merangsang kemampuan berpikir
tingkat tingga pada peserta didik
Kelebihan :
a. Siswa lebih mudah
menemukan informasi baru
karena ada aktivitas
penyelidikan
b. Menganalisa fenomena secara
induktif
Kelamahan :
a. Guru belum memhami konsep
pendekatan saintifik
b. Guru kesulitan menyajikan
materi agar mudah dipahami
c. Guru kesusahan dalam
manajemen kelas(mengatur
waktu, memonitor
pelaksanaan pembelajaran)
d. Guru kesulitan dalam
mengorganisasikan proses
belajar
2. Menurut Erny, Saleh Haji, Wahyu
Widada, 2017 meneliti bahwa :
Terdapat pengaruh positif
pembelajaran dengan pendekatan
saintifik terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa
Kelebihan :
a. Pendekatan saintifik dapat
merangsang siswa untuk
berpikir kritis
b. Siswa terlatih dalam
menumbuhkan keterampilan
pemecahan masalah
Kelemahan :
a. Rasa percaya diri siswa rendah
dalam mengkomunikasikan
b. Siswa terbiasa dengan teacher
centered, belum siap
melaksanakan student
centered
3. Menurut Abd. Kadir Djaelani,
2019:
Dalam upaya meningkatkan
kemampuan berpikir kritik
matematika, pendekatan
pembelajaran saintifik model
discovery learning lebih efektif
dibandingkan dengan pendekatan
pembelajaran saintifik model
problem-based learning
Kelebihan :
a. Siswa lebih aktif berpikir
b. Siswa lebih mudah memahami
materi secara terstruktur dan
sistematis
Kelemahan :
a. Tidak semua siswa mau ikut
kegiatan bertanya
4. Menurut V D Pradana DKK, 2020,
menyatakan bahwa
Pendekatan saintifik memberikan
implikasi praktis berupa
peningkatan proses pembelajaran
serta kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Kelebihan Pendekatan saintifik :
a. Siswa menjadi pusat
pembelajaran
b. Pendekatan saintifik dapat
merangsang perkembangan
pola pikir siswa
Kelemahan :
a. Siswa belum siap diajak
mengembangkan kemampuan
penalaran
b. Pemilihan bahan yang harus
disimak kurang tepat
c. Siswa tidak aktif dalam
bertanya
KAJIAN WAWANCARA
Dari hasil wawancara dengan kepala
sekolah dan guru , teman sejawat,
alternatif solusi agar siswa dapat
berpikir tingkat tinggi (HOTS ) adalah

1. Guru dapat menuntun siswa


belajar bertahap dari LOTS dulu
baru ke HOTS
2. Untuk meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat
tinggi pada siswa, guru dapat
menerapkan pembelajaran PBL
atau PJBL
3. Model pembelajaran PBL dapat
digunakan sebagai alternatif
meningkatkan kemampuan anak
berpikir kritis
4. Guru dapat membawa siswa
belajar yang dikaitkan dengan
kehidupan nyata
2 Masalah LK 1.1 Rendahnya Model yang dinilai paling relevan Agar solusi yang ditetapkan Dari ketiga alternatif solusi yang telah
Kolaborasi Siswa dan efektif untuk meningkatkan benar-benar dapat diterapkan ditelaah melalui kajian literatur dan
KAJIAN LITERATUR rendahnya kolaborasi siswa yakni dalam pelaksanaan, maka wawancara ,kolaborasi adalah
A. Penerapan Model Project Based : masalah yang akan dipecahkan kegiatan praktik dua pihak atau
Learning terhadap peningkatan 1. Menggunakan model Project lebih untuk mencapai tujuan
perlu dibatasi secara konkrit
kolaborasi siswa Based Learning bersama dan melibatkan proses
Model pembelajaran project based
yaitu : kerja individu maupun kerja
Kelebihan : Apakah masalah rendahnya
learning merupakan pembelajaran a. Melatih siswa dalam bersama dalam mencapai tujuan
inovatif yang berpusat pada kolaborasi siswa dapat bersama tersebut
pengembangan pemikiran
siswa(student centered) dan ditingkatkan dengan model Indikator kolaborasi , diambil dari
b. Memberikan pelatihan
menempatkan guru sebagai langsung kepada siswa
Project Based Learning? teori yang telah dikaji sebelumnya
motivator dan fasilitator, dimana c. Melatih berpikir kritis dalam Keberhasilan kolaborasi siswa terdiri dari :
siswa diberi peluang bekerja secara kehidupan sehari-hari dapat ditingkatkan dengan melatih a. Berkontribusi secara aktif
otonom mengkonstruksi d. Melatih kerjasama dan siswa untuk bekerja bersama-sama b. Bekerja secara produktif
belajarnya (Trianto, 2014:42). kolaborasi dengan teman dalam kelompok kerja. Maka dari c. Menunjukan fleksibilitas dan
1. Menurut Sitti Saenab , Sitti Rahma Kekurangan : itu model pembelajaran yang paling kompromi
Yunus , dan Husain, mengatakan tepat adalah PJBL d. Menunjukan tanggungjawab
bahwa :
Penggunaan model pembelajaran a. Sikap aktif kadang e. Menunjukan sikap saling
Project Based Learning menimbulkan kelas tidak mengharagai aantar anggota
berpengaruh terhadap kondusif dalam kelompok
keterampilan kolaborasi siswa b. Alokasi waktu kurang dalam Model yang dinilai relevan menjadi
Kelebihan : penyelesaian proyek solusi penyelesaian masalah adalah
a. PJBL melatih kolaborasi c. Fasilitas , alat dan bahan yang model Project Based Learning
dengan teman memadai PJBL merupakan suatu model
b. Siswa mampu saling sepakat 2. Dengan pendekatan kolaboratif pembelajaran yang melibatkan suatu
c. Siswa saling menghargai GI proyek dalam proses pembelajaran.
terhadap pendapat yang Kelebihan : Proyek yang dikerjakan oleh peserta
berbeda untuk menemukan a. Pembelajaran berpusat pada didik dapat berupa proyek
solusi dan mencapai tujuan siswa perseorangan atau kelompok dan
proyek b. Siswa bebas menentukan topik dilakukan dalam jangka waktu
d. PJBL mengutamakan kerja tim c. Memadukan siswa yang tertentu secara kolaboratif,
Kelamahan : heterogen menghasilkan sebuah produk
a. Minat siswa rendah apabila d. Siswa terlatih menemukan ide- Langkah Project Based Learning yaitu
menemukan anggota tim yang ide baru a. Penentuan pertanyaan
tidak sesuai Kelamahan : mendasar (masalah sesuai
b. Diantara anggota tim pasti ada a. Dalam anggota pasti ada siswa dengan kehidupan nyata dan
salah satu yang pasif yang pasif dan bergantung relevan dengan peserta didik)
2. Menurut Lindra Nur Khanifah pada teman yang aktif b. Mendesain perencanaan
DKK, 2019 menyatakan bahwa b. Bahan penemuan yang proyek(dibentuk kelompok
Terdapat pengaruh positif terbatas untuk diskusi perencanaan
penerapan model PJBL dalam c. Terkadang ada konflik antara proyek)
meningkatkan keterampilan anggota karena berbeda c. Menyusun jadwal(timeline,
kolaborasi siswa. pendapat deadline proyek)
Kelebihan : 3. Pendekatan Saintifik Kelebihan : d. Memonitor kelompok kerja
a. PJBL mengembangkan a. Siswa aktif dalam dalam pengerjaan proyek
keterlibatan total siswa pembelajaran e. Mempresentasikan hasil
b. Meningkatkan motivasi belajar b. Mengembangkan rasa ingin proyek
siswa tahu siswa f. Mengevalusi proses
c. Mendorong siswa untuk c. Siswa dibimbing untuk berpikir pembuatan proyek
melakukan pekerjaan tim kritis Indikator PJBL :
dengan kelompok Kelamahan : a. Siswa lebih termotivasi dalam
d. Meningkatkan kemampuan a. Sebagian siswa belum siap pembelajaran
pemecahan masalah diajak mengembangkan b. Siswa menjadi lebih aktif
e. Membuat siswa lebih aktif pemikiran dalam memecahkan masalah
f. Memberikan pengalaman b. Siswa tidak aktif dalam c. Meningkatkan kolaborasi
nyata kepada siswa bertanya peserta didik
Kelamahan : d. Memberikan pengalaman dan
a. Dalam anggota kelompok pasti praktik mengorganisasi proyek
ada yang pasif karena tema
proyek tidak sesuai minat
3. Menurut Denies Alfaeni, Mia
Nurkanti, Mimi Halimah, 2022 :
Terdapat peningkatan
kemampuan kolaborasi siswa
melalui model project based
learning
B. Penerapan Group
Investigation(GI) dalam
meningkatkan kolaborasi siswa
1. Menurut Sudirman Rizki
Ariyanto & Supari Muslim, 2019
meneliti bahwa:
Model pembelajaran kooperatif
tipe GI juga termasuk dalam
pembelajaran berpusat pada
siswa dimana siswa diberikan
kesempatan oleh guru dalam
menentukan topik-topik yang
akan dikerjakan melalui
investigasi (Puspita, Sugiyarto, &
Ikhsan, 2017).
Langkah-langkah metode GI
yaitu:
1) Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok(kontribusi)
2) Merencanakan tugas yang
akan dipelajari(manajemen
waktu)
3) Melaksanakan
investigasi(pemecahan
masalah)
4) Menyiapkan laporan
akhir(bekerjasama)
5) Mempresentasikan laporan
akhir(teknik penyelidikan)
6) Evaluasi (mensintesa)
Kelebihan :
a. Pembelajaran berpusat
pada siswa
b. Siswa bebas menentukan
topik – topik yang akan
dikerjakan
c. Guru sebagai fasilitator
Kelamahan :
a. Ketimpangan dalam
jumlah anggota kelompok
b. Topik tidak sesuai dengan
minat siswa
2. Menurut Ifta Hadi&Donny
Fernandez&wagino, 2019
menyatakan bahwa
Model pembelajaran Kooperatif
Learning tipe Group
Investigation(GI) dapat
meningkatkan kolaborasi,
keaktifan siswa
Kelebihan :
a. Dapat memadukan antara
siswa yang berbeda
kemampuan melalui
kelompok heterogen
b. Melatih siswa untuk
meningkatkan kerjasama
dalam kelompok
c. Melatih siswa untu
bertanggung jawabkan
sebab ia diberi tugas untuk
diselesaikan dalam
kelompok.
d. Siswa dilatih untuk
menemukan hal-hal baru
e. Melatih siswa untuk
mengeluarkan ide dan
gagasan baru melalui
penemuan yang
ditemukannya investigasi
kelompok yang dilakukan.
Kelamahan :
a. Dalam berdiskusi sering
kali yang aktif hanya
sebagian siswa saja
b. Adanya pertentangan
diantara siswa yang sulit
disatukan karena
kelompok sering berbeda
pendapat
c. Sulit bagi siswa untuk
menemukan hal yang baru
sebab ia belum terbiasa
untuk melakukan hal itu
d. Bahan yang tersedia untuk
melakukan penemuan
kurang lengkap.
C. Pendekatan saintifik untuk
meningkatkan kolaborasi siswa
1. Menurut Nurwahidah& Taufik
Samsuri& Baiq Mirawati&
Indriati meneliti bahwa :
Penerapan penggunaan
perangkat pembelajaran LKS
saintifik dalam meningkatkan
ketrampilan kolaborasi siswa
Kelebihan :
a. LKS berbasis saintifik
memberikan gambaran
tentang suatu bahan ajar
untuk meningkatkan
kolaborasi penyelesaian
masalah dan solusi
b. LKS saintifik dapat
mengembangkan rasa ingin
tahu
c. LKS saintifik memudahkan
dalam menemukan konsep
dan berpikir kritis
d. Menciptakan kondisi
pembelajarn yang kondusif
e. Menciptakan pembelajaran
menyenangkan
Kelemahan :
a. LKS sekarang hanya
kumpulan soal-soal dan
rangkuman materi
b. LKS diambil dari buku-buku
saja
c. Dari segi tampilan LKS
sekarang tidak menarik
d. Dari segi tampilan LKS
sekarang kurang sesuai
dengan karakteristik siswa
dengan warna dan gambar
menarik
2. Menurut Adi Putra M.Daud dan
Dewanto, 2017 menyatakan
bahwa pendekatan
ilmian(Scientific Approach) dapat
meningkatkan kemampuan
kolaborasi siswa
Kelebihan :
a. Siswa aktif dalam
pembelajaran
b. Siswa bekerja dalam
kelompok untuk menggali
informasi
c. Siswa lebih bersemangat
dalam belajar

KAJIAN WAWANCARA
Dari hasil wawancara dengan guru,
teman sejawat, dan kepala sekolah
menyatakan bahwa :
1. Diperlukan metode diskusi
kelompok untuk meningkatkan
kolaborasi siswa
2. Guru menggunakan model
pembelajaran yang inovatif
3. Guru bisa menggunakan model
pembelajaran berbasis project
kelompok
4. Guru dapat menggunakan
pembelajaran berbasis game
kelompok

You might also like