You are on page 1of 12

JENIS-JENIS PENGETAHUAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Filsafat Ilmu Fakultas Syariah
dan Hukum Islam Pada Program Studi Hukum Keluarga Islam IAIN Bone

Oleh:

Kelompok 5

MUJAHIDIN
NIM. 742302020119

SYAMSU RIJAL
NIM. 742302020104

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-

Nya yang begitu besar, sehinggah kami dapat menyelesaikan “makalalah” ini tepat

pada waktu yang telah ditentukan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata yang

sempurna.

Untuk ini kami selalu membuka diri akan kritik dan saran yang membangun

bagi pembaca untuk melengkapi makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan dapat menambah pengetahuan di

dalam lembaran ini.

Sebelumnya kami banyak mengucapkan terimakasih kepada bapak Awaluddin

Tahir, S.Pd.I. Selaku dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan kami

kesempatan untuk menyampaikan makalah ini. Suatu kebanggan bagi kami yang telah

diberi kepercayaan oleh dosen untuk menjelaskan hal tersebut.

Maka dari itu, kami sebagai pihak yang diberi tugas, mencoba memaparkan

beberapa ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk makalah yang
akan kami peresentasikan ini. Sekian dari kami mohon maaaf jika terdapat kesalahan

baik dari segi pengetikan maupun dalam redaksi.

Watampone, 9April 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

D. Manfaat penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Definisi pengetahuan secara etimologi, terminology dan menurut ahli .... 3

B. Jenis-jenis dari pengetahuan...................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8

A. Simpulan ................................................................................................... 8

B. Saran.......................................................................................................... 8

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa yunani, Philosophia. Kata

philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu philos dan

Sophia. Jika kata philos berarti cinta, maka kata Sophia berarti kebijaksanaan, kearifan,

dan bisa juga berarti ppengetahuan. Jadi secara harfiah, filsafat berarti mencuntai

kebijaksanaan, Cakupan makna kata shopia sangat luas bukan hanya berarti kearifan,

kebijaksanaan, atau pengetahuan semata, melainkan pula meliputi kebearan pertama,

pengetahuan yang luas, kebijakan intelektual, pertimbangan yang sehat, sampai

kepandaian pengrajin, dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan soal-soal praktis.1

Sedangkan dalam bahasa inggris kata filsafat disebut dengan istilah philosophy, dan

dalam bahasa arab disebut dengan istilah falsafah yang biasa diterjemahkan dangan

cinta kearifan.

Salah satu cabang dari filsafat yang berkaitan dengan pengetahuan yaitu

epistemology. Istilah epistemology berasal dari bahasa yunani, terdiri dari dua kata
yaitu episteme yang merarti pengetahuan, dan logos yang berarti pikiran teoli atau ilmu.

Jadi, epistemology berarti pikiran atau teori tentang pengetahuan atau ilmu

pengetahuan.2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yaitu:

1. Apa definisi pengetahuan secara etimologi, terminology dan menurut ahli?

1
Zhaprulkhan, Filsafat Ilmu, Cet; I, (Rajawali Pers: Jakarta, 2015), h. 2
2
Susanto, Filsafat Ilmu, Cet; VII, (PT Bumi Aksara: Jakarta, 2016), h. 136.

1
2

2. Apa saja jenis-jenis dari pengetahuan?

C. Tujan Penulisan

Berdasrkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan:

1. Untuk mengetahui definisi pengetahuan secara etimologi, terminology dan

menurut ahli.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari pengetahuan.

D. Manfaat Penulisan

Adapun beberapa manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber ilmu yang bermanfaat untuk

semua lapisan masyarakat.

2. Dapat menjadi sumber acuan dasar untuk mahasiswa dalam dalam memperdalam

ilmu pengetahuan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengetahuan

1. Secara etimolgi dan terminology dan ahli.

Secara etimologi, pengetahuan berasal dari bahasa Inggris knowledge.

Sedangkan secara terminologi, Sidi Gazalba menjelaskan bahwa pengetahuan adalah

apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari

kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi

pikiran.3

Pengetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

kata tahu memiliki arti antara lain mengerti sesudah melihat (menyaksikan,

mengalami, dan sebagainya), mengenal dan mengerti. Mubarak, pengetahuan

merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu

sendiri dan pengetahuan akan bertambah sesuai dengan proses pengalaman yang

dialaminya.

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi

melalui pancaindera manusia yakni, indera pendengaran, penglihatan, penciuman,

perasaan dan perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan

telinga.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pengetahuan

merupakan segala sesuatu yang dilihat, dikenal, dimengerti terhadap suatu objek

Rusmini, “dasar dan jenis ilmu pengetahuan”, dalam http://repository.uinjambi.ac.id,


3

diakses pada 9 April 2021, pukul 23.31.

3
4

tertentu yang ditangkap melalui pancaindera yakni, indera pendengaran, penglihatan,

penciuman, perasaan dan perabaan.

B. Jenis-jenis Pengetahuan

Pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:

1. Pengetahuan langsung (immediate)

Pengetahuan immediate adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa

tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. Kaum realis (penganut paham Realisme)

mendefinisikan pengetahuan seperti itu. Umumnya dibayangkan bahwa kita

mengetahui sesuatu itu sebagaimana adanya, khususnya perasaan ini berkaitan

dengan realitas-realitas yang telah dikenal sebelumnya seperti pengetahuan tentang

pohon, rumah, binatang, dan beberapa individu manusia. Namun, apakah perasaan ini

juga berlaku pada realitas-realitas yang sama sekali belum pernah dikenal dimana

untuk sekali meilhat kita langsung mengenalnya sebagaimana hakikatnya. Apabila

kita sedikit mencermatinya, maka akan nampak dengan jelas bahwa hal itu tidaklah

demikian adanya.

2. Pengetahuan tak langsung (mediated)


Pengetahuan mediated adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses

berpikir serta pengalaman-pengalaman yang lalu. Apa yang kita ketahui dari benda-

benda eksternal banyak berhubungan dengan penafsiran dan pencerapan pikiran kita.

3. Pengetahuan indrawi (perceptual)

Pengetahuan indrawi adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indra-indra

lahiriah. Sebagai contoh, kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan objek-

objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indra penglihatan akan membentuk
5

pengetahuan kita. Tanpa diragukan bahwa hubungan kita dengan alam eksternal

melalui media indra-indra lahiriah ini, akan tetapi pikiran kita tidak seperti klise foto

dimana gambar-gambar dari apa yang diketahui lewat indra-indra tersimpan

didalamnya. Pada pengetahuan indrawi terdapat beberapa faktor yang berpengaruh,

seperti adanya cahaya yang menerangi objek-objek eksternal, sehatnya anggota-angota

indra badan (seperti mata, telinga, dan lain-lain), dan pikiran yang mengubah benda-

benda partikular menjadi konsepsi universal, serta faktor-faktor sosial (seperti adat

istiadat). Dengan faktor-faktor tersebut tidak bisa dikatakan bahwa pengetahuan

indrawi hanya akan dihasilkan melalui indra-indra lahiriah.

4. Pengetahuan konseptual (conceptual)

Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan indrawi. Pikiran

manusia secara langsung tidak dapat membentuk suatu konsepsi-konsepsi tentang

objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal.

Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di

antara keduanya merupakan aktivitas pikiran

5. Pengetahuan partikular (particular)

Pengetahuan partikular berkaitan dengan satu individu, objek-objek tertentu,


atau realitas-realitas khusus. Misalnya ketika kita membicarakan satu kitab atau

individu tertentu, maka hal ini berhubungan dengan pengetahuan partikular itu sendiri.

6. Pengetahuan universal (universal)

Pengetahuan yang meliputi keseluruhan yang ada, seluruh hidup manusian

misalnya; agama dan filsafat.


6

7. Pengetahuan biasa (common sense)

Pengetahuan biasa (common sense) Pengetahuan yang digunakan terutama

untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya

dan seluas-luasnya. Seorang yang dulunya belum tahu tentang cara belajar sesuatu hal

dan setelah melalui suatu proses seseorang tahu tentang sesuatu hal tersebut, maka

orang tersebut disebut memiliki pengetahuan biasa. Dalam bahasa lain disebut sebagai

pengetahuan yang dimiliki dengan kadar sekedar tahu. Memenuhi faktor

ketidaktahuannya.

8. Pengetahuan ilmiah atau Ilmu pengetahuan

Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, pengetahuan yang diperoleh dengan cara

khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan

luas mengetahui kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman. Pengetahuan

Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan

dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan sehari-hari yang

dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan menggunakan

berbagai metode. Dari pengetahuan tentang misal hewan komodo yang sekedar tahu,

kemudian menggunakan beberapa langkah dan metode yang jelas untuk mengetahui
lebih dari sekedar tahu, dan dilakukan secara sistematis maka orang yang mengetahui

dan memahami secara mendalam tentang hewan komodo tersebut dan disebut sebagai

pengetahuan ilmiah tentang hewan komodo.

Dalam batasan ini, seseorang yang memiliki pengetahuan ilmiah atau ilmu

pengetahuan, maka semua proses yang dilewatinya jika dilakukan oleh orang lain akan

memiliki pengetahuan yang sama dengan yang dimilikinya. (Syarat Ilmiah). Sebagian

yang mendefinisikan pengetahuan sebagai sebuah ilmu. Ilmu merupakan suatu metode
7

berfikir secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberi makna

terhadap gejala dan fakta melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus

bersifat objektif, karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian,

mengutamakan pemikiran logik dan netral.

9. Pengetahuan filsafat

Pengetahuan filsafat, pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang

dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas

pengalaman biasa. Pengetahuan Filsafat biasanya berkenaan dengan hakikat sesuatu

(transenden) sehingga kadang perbincangannya seputar hal-hal yang abstrak terhadap

banguan sebuah pengetahuan. Objek pembahasannya selalu mengedepanan aspek

ontologi, epistimologi dan aksionlogi. Pembahasan tentang Pengetahuan Filsafat akan

di uraikan pada postingan tentang Hakikat Filsafat.

10. Pengetahuan agama

Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat

para Nabi dan Rosul-Nya yang bersifat mutlak dan wajib diikuti para pemeluknya.

Dengan menjadikan ajaran agama sebagai tolak ukur kebenaran, maka pengetahuan

agama sangat sarat dengan nilai baik dan buruk, benar dan salah. Sepanjang
pengetahuan itu tidak bertentangan dengan ajaran yang tertuang dalam kitab yang

diperpegangi, maka pengetahuan itu dianggap benar.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas mengenai definisi pengetahuan dari berbagai

sumber yakni secara etimologi(bahasa/kata), secara terminology(istilah), kamus besar

bahasa Indonesia dan juga ahli dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan

segala sesuatu yang dilihat, dikenal, dimengerti terhadap suatu objek tertentu yang

ditangkap melalui pancaindera yakni, indera pendengaran, penglihatan, penciuman,

perasaan dan perabaan.

Adapun beberapa jenis-jenis pengetahuan yaitu, Pengetahuan langsung

(immediate), Pengetahuan tak langsung (mediated), Pengetahuan indrawi (perceptual),

Pengetahuan konseptual (conceptual), Pengetahuan partikular (particular),

Pengetahuan biasa (common sense), Pengetahuan ilmiah atau Ilmu pengetahuan,

Pengetahuan filsafat, Pengetahuan agama.

B. Saran

Dalam makalan ini kami mengakui masih terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan menerapkannya dalam

pembuatan karya tulis ilmiah berikutnya.

8
DAFTAR RUJUKAN

Rusmini, “dasar dan jenis ilmu pengetahuan”, dalam http://repository.uinjambi.ac.id,


diakses pada 9 April 2021, pukul 23.31.

Susanto, Filsafat Ilmu. Cet; VII. PT Bumi Aksara: Jakarta, 2016.

Zhaprulkhan, Filsafat Ilmu. Cet; I. Rajawali Pers: Jakarta. 2015.

You might also like