Professional Documents
Culture Documents
Proposal SRS
Proposal SRS
DI AJUKAN OLEH :
MONALISA
18101155310127
JURUSAN MANAJEMEN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas kehendak-Nya maka penulisan proposal
seminar rancangan skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk membuat skripsi
Penyusunan proposal ini diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah seminar
rancangan skripsi. Selama mengerjakan proposal seminar rancangan skripsi ini, penulis telah
banyak menerima masukan dan saran dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
Penulis menyadari bahwa proposal seminar rancangan skripsi yang dibuat masih
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan proposal seminar rancangan skripsi ini dimasa yang akan
datang.
Demikian proposal seminar rancangan skripsi ini penulis susun, maka dari itu penulis
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
Monalisa
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
ii
2.1.4 Kepuasan Kerja................................................................................................................
3.3.1 Populasi..............................................................................................................................
3.3.2 Sampel................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
instansi atau organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Jika suatu
organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pasti dapat meningkatkan
efektivitas organisasi tersebut. Pada era globalisasi saat ini, persaingan bebas yang terjadi
diberbagai bidang seperti bidang ekonomi, sosial, budaya bahkan pada bidang
pendidikan. Perkembangan organisasi sangat tergantung dengan tenaga kerja atau sumber
daya manusia yang ada. Maka dari itu, pentingnya sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan untuk mengatur dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Maka pendidikan
memiliki peranan yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang
berkualitas agar berguna untuk diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan memegang
peranan penting dalam mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan cepat tanggap
dengan melalui sistem pendidikan yang baik. Jadi, sekolah dapat menjadi salah satu
berkualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah guru. Guru juga
merupakan salah satu SDM yang berada disekolah. Guru merupakan komponen penting
dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dari hasil kinerja guru maka dapat menjadi
penentu keberhasilan bagi pendidikan yang ada disekolah. Kerja guru yang berprestasi
adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas dan beban kerja yang
diberikan. Prestasi adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
1
2
dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan normal maupun etika (Nurfarida & Sarwoko, 2019). Prestasi
kerja adalah proses evaluasi atau unjuk kerja pegawai yang dilakukan oleh organisasi
(Ratlan Pardede, 2017). Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai karyawan
Dengan demikian prestasi kerja guru juga dapat didefenisikan sebagai upaya
yang telah dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan kewajiban yang
telah dibebankan kepadanya dengan baik sehingga dapat mencapai hasil yang memuaskan
bagi sekolah.
Seorang guru yang kompeten harusnya dapat menjalankan tugas dan perannya
sebagai guru yang baik. Karena guru yang baik adalah guru yang memiliki kemampuan
pembelajaran yang tepat untuk anak didiknya. Dengan menunjukkan kemampuan yang
berkualitas itu seorang guru telah menunjukkan prestasinya dalam bidangnya, karena
Banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja guru yang pertama yaitu
lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerja
baik sebab perseorangan maupun sebagai kelompok (Nur Isnaini Mir’atus Sholikhah,
2020). Lingkungan kerja yang mendukung seperti hubungan antara karyawan dengan
karyawan, antara karyawan dengan atasan, tata letak sarana dan prasarana yang tepat
dapat menimbulkan semangat dan gairah kerja karyawan sehingga karyawan dapat
Lingkungan kerja yang layak adalah suatu kondisi dimana individu dapat
melakukan pekerjaannya dengan cara yang ideal, aman, sehat, dan nyaman (Al-Omari &
Okasheh, 2017). Jika karyawan menyukai lingkungan kerja di mana dia bekerja, maka
karyawan tersebut akan merasa nyaman dalam bekerja, melakukan aktivitasnya sehingga
waktu kerja dapat digunakan secara efektif. Lingkungan kerja memegang peranan penting
terhadap baik buruknya kualitas hasil kerja karyawan. Bila lingkungan kerja nyaman dan
komunikasi antar karyawan berjalan lancar, maka bisa dipastikan performa yang
Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan yang kedua
yaitu stress kerja. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
proses berpikir dan kondisi seseorang (Nazhifah A. Bachmid, Imelda Ogi, 2017).
Banyaknya tuntutan atas kerja guru di sekolah dan lingkungan kerja sekitar dapat
mengakibatkan guru mengalami stress kerja yang bisa mempengaruhi prestasi kerja guru.
Meningkatnya stress kerja maka akan menurunkan mutu sekolah serta merugikan sekitar
dan sekolah. Maka dari itu sekolah harus meningkatkan kesehatan dan mutu didalam
lingkungan sekolah.
menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari sindrom, antara lain emosi tidak stabil,
perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yg berlebihan, tidak bisa
rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan
pencernaan (Sunarsi, 2018). Stress dapat membantu atau merusak prestasi kerja
tergantung seberapa besar tingkat stress itu. Bila tidak ada stress, tantangan kerja juga
tidak ada dan prestasi kerja cenderung menurun, sejalan dengan meningkatnya stress,
prestasi kerja cenderung naik karena stress kerja membantu karyawan untuk mengarahkan
segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja. Bila stress kerja terlalu besar
4
pekerjaan.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu kepuasan kerja. Kepuasan
pekerjaannya. Seorang dengan sikap kepuasan tinggi menunjukkan sikap yang positif
terhadap kerja, sedangkan seseorang yang tidak puas terhadap pekerjaannya menunjukkan
sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja merupakan faktor yang
membuat seseorang ingin bekerja. Jika seseorang telah menerima kepuasaan dari
2017).
Penelitian ini dilakukan di SMA Adabiah yang merupakan salah satu sekolah
menengah swasta yang terletak di Kota Padang, Sumatera Barat. Sekolah ini merupakan
salah satu dari 6 sekolah dan 1 perguruan tinggi yang dinaungi oleh Yayasan Syarikat
Oesaha Adabiah. Berdasarkan hasil pra observasi yang telah dilakukan di SMA Adabiah
khususnya kondisi lingkungan kerja, lingkungan kerja dapat mencakup lingkungan kerja
fisik dan non fisik. Seperti lingkungan fisik di SMA Adabiah, sekolah ini menyediakan
berbagai fasilitas untuk guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk lingkungan non
fisik, SMA Adabiah guru-guru dengan kualitas terbaik yang kompeten dibidangnya.
komunitas belajar, tim olahraga, dan perpustakaan sehingga siswa dapat belajar secara
maksimal. Proses belajar yang dibuat senyaman mungkin bagi anak didiknya.
faktor-faktor yang berpengaruh pada kepuasan kerja terhadap prestasi kerja guru.
Dengan mengambil variabel lingkungan kerja dan stress kerja, sebagai salah satu faktor
yang memiliki pengaruh pada kepuasan kerja terhadap prestasi kerja guru. Maka penulis
5
2. Banyaknya tuntutan tugas yang diberikan sehingga memicu stress kerja dapat
4. Ruang kelas yang tidak nyaman dan pengap dalam melaksanakan pembelajaran
5. Hubungan antara guru dan murid yang kurang baik dapat membuat lingkungan
7. Kurangnya kerja sama dan inisiatif antar guru masih kurang terjalin dengan baik
8. Masalah dalam pemenuhan syarat sertifikasi guru dapat memicu stress kerja
9. Struktur kerja yang belum terbagi dengan baik pada setiap guru
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan terarah dan dapat dipahami dengan
jelas, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini. Penelitian ini hanya membahas
tentang Pengaruh Lingkungan Kerja (X1) dan Stress Kerja (X2) sebagai variabel
independen terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y) sebagai variabel dependen dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Z) Pada Pegadaian Tarandam Padang.
akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Beberapa permasalahan itu antara lain :
1. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada SMA Adabiah
2. Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja pada SMA Adabiah Padang
tahun 2021?
3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada SMA
4. Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada SMA
5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada SMA
6. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja melalui kepuasan kerja
7. Bagaimana pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan melalui kepuasan
Tujuan dari suatu penelitian adalah agar apa yang dilakukan dapat mengarah
ke sasaran dan mendapat hasil yang diharapkan. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada SMA
2. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kepuasan kerja pada SMA Adabiah
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada
4. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada SMA
5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada
7. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja karyawan melalui
Manfaat Penelitian :
antara lain:
1. Bagi Peneliti
serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku perkuliahan atau sebagai
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam bidang manajemen
sumber daya manusia, sehingga pihak perusahaan dapat mengetahui apa saja yang
lebih memperhatikan lingkungan kerja dan stres kerja karyawan untuk mencapai
kinerja yang maksimal. Serta sebagai pedoman membuat kebijakan terkait Sumber
bagi lembaga untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan pada SMA Adabiah
Padang.
BAB II
Prestasi kerja dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya.
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dengan
Penilaian prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitasdan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki
Pengertian prestasi kerja adalah “prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
(Rafsanjani, 2021).
9
10
Faktor–faktor prestasi kerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal,
yaitu:
kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang
1. Usaha (effort), yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
tugas.
3. Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh
2. Keterampilan guru,
3. Pengalaman guru,
4. Kecakapan guru,
Manfaat Prestasi Kerja ,ada beberapa penilaian kinerja bermanfaat untuk beberapa
kepentingan yaitu:
1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, emosi,
2. Untuk mengukur prestasi kerja dan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh
3. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk
4. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk mengobservasi
5. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan masa lampau dan meningkatkan
12
bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan, sebagai dasar untuk
Pengukuran prestasi kerja diarahkan pada enam aspek yang merupakan bidang
prestasi kunci bagi perusahaan yang bersangkutan. Bidang prestasi kunci tersebut adalah :
1. Hasil kerja, yaitu tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan.
pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil
kerja.
3. Inisiatif, yaitu tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam
4. Kecekatan mental, yaitu tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi
kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
5. Sikap, tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
6. Disiplin waktu dan absensi, yaitu tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran
Lingkungan kerja juga berarti keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
13
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Siagian & Khair, 2018).
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dalam menjalankan tugas- tugas yang diberikan oleh perusahaan (Nur Isnaini
Mir’atus Sholikhah, 2020). Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan misalnya kebersihan, peneranga, suara bising dan lain-lain (Tarjiwo, Dini
Fatmawati, 2021). Lingkungan kerja adalah faktor-faktor yang berada baik diluar maupun
didalam jangakauan perusahaan yang dapat menimbulkan peluang serta ancaman bagi
Lingkungan kerja adalah suatu tempat bagi sejumlah kelompok di mana di dalamnya
terdapat beberapa fasilitas pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi
Kenyamanan saat bekerja merupakan kondisi yang sangat baik bagi karyawan dalam
melakukan aktivitasnya dengan optimal, karena kondisi lingkungan kerja yang sangat baik
dan mendukung akan memberikan kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan. Bahwa secara
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar
tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan. Ada beberapa kondisi fisik dari
C. Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti kafetaria baik dalam
karyawan.
Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti
terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada
hakekatnya manusia dalam bekerja tidak hanya mencari uang saja, akan tetapi bekerja
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar
tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan. Lingkungan kerja fisik terdiri dari
Bangunan tempat kerja di samping menarik untuk dipandang juga dibangun dengan
pertimbangan keselamatan kerja, agar karyawan merasa nyaman dan aman dalam
melakukan pekerjaannya.
C. Fasilitas
menyelesaikan pekerjakan yang ada di perusahaan. Selain itu ada hal yang perlu di
tersedianya fasilitas untuk karyawan beristirahat setelah lelah bekerja dan juga
Tersedianya sarana angkutan akan mendukung para karyawan untuk sampai di tempat
kerja dengan tepat waktu, baik yang diperuntukkan karyawan maupun angkutan
Lingkungan kerja non fisik adalah terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara
karyawan dan atasa. Lingkungan kerja non fisik terdiri dari beberapa indikator yaitu:
Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja yang
harmonis dan tanpa saling instrik di antara sesama rekan sekerja. Salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi adalah
Hubungan atasan dengan bawahan atau karyawannya harus di jaga dengan baik
dan harus saling menghargai antara atasan dengan bawahan, dengan saling
masing.
Kerjasama antara karyawan harus dijaga dengan baik, karena akan mempengaruhi
pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kerjasama antara karyawan dapat terjalin
A. Situasi pekerjaan, kondisi yang ada sekitar pegawai yang sedang melakukan
pekerjaan dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Selain itu, banyak
B. Hubungan Karyawan, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap
tinggal dalam satu organisasi ataupun perusahaan adalah adanya hubungan yang
C. Bau-bauan, di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat
salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang
mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Cahaya yang kurang jelas (kurang
E. Keamanan kerja, kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Salah satu upaya untuk menjaga
Stress kerja merupakan perasaan tertekan yang dirasakan oleh karyawan terhadap
pekerjaan mereka. Stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
seorang karyawan.
berpikir, dan kondisi seseorang. Stress kerja yaitu suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang, orang yang stress menjadi
Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran
dan kondisi fisik seseorang. Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami seorang
pegawai dalam mengahadapi pekerjaan yang dapat mengakibatkan emosi tidak stabil,
perasaan tidak tenanag, menyendiri, sulit tidur (Areros & Rumawas, 2020).
Sumber stres dalam lingkungan kerja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Sumber stres ini mengacu pada kondisi fisik dalam lingkungan dimana pekerja harus
Yang dimaksud dengan sumber stres ini adalah stress yang berkaitan dengan peran
yang dimainkan dan tugas-tugas yang harus diselesaikan sehubungan dengan posisi
seseorang dilingkungan kerjanya. Yang termasuk ke dalam sumber stres ini adalah :
Konflik Peran, Peran yang rancu/tidak jelas, Beban kerja yang berlebihan, Tanggung
Stres yang bersumber dari kelompok bersumber dari interaksi individu- individu
kelompok, Tidak adanya dukungan yang memadai, Konflik Intra dan Inter kelompok
6. Frustasi,
Beberapa penyebab yang lazim ditemukan ditempat kerja dapat dikelompokkan kedalam
faktor berikut:
b) Lingkungan kerja
c) Perjalanan
d) Bahaya
e) Teknologi
a) Kejelasan peranan
b) kewenangan
20
c) Kekuasaan
a) Umpan balik
b) Konflik
c) Dukungan
d) Pujian
e) Pengakuan
4. Pengembangan karir
a) Keamanan
b) Kesempatan
c) Perhatian
5. Perubahan
b) Perubahan Gaya
2. Gejala perilaku, keadaan dimana karyawan akan mengalami keadaan yang tidak
1. Kondisi pekerjaan,
2. Masalah peran,
21
3. Hubungan interpersonal,
Kepuasan kerja adalah hal yang bersifat individual, semakin banyak aspek-aspek
dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, semakin tinggi tingkat kepuasan
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja
karyawan untuk bekerja secara maksimal dalam perusahaan (Farisi & Pane, 2020).
Defenisi kepuasan kerja sebagai perasaan positif pada suatu pekerjaan, yang
merupakan dampak/hasil evaluasi dari berbagai aspek pekerjaan tersebut (Garaika, 2020).
Kepuasan kerja sebagai pemenuhan dan pemuasan kebutuhan tertentu yang terkait dengan
pekerjaan seseorang.
berbagai segi pekerjaan seseorang, dan kepuasan kerja yang dimiliki individu mencerminkan
1. Faktor psikologis
22
2. Faktor sosial
merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan dengan
atasan.
3. Faktor fisik
merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis
ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur dan
sebagainya.
4. Faktor finansial
meliputi sistem dan haji, jaminan sosial, macam- macam tunjangan, fasilitas yang
mengerjakanya,
2) Mencintai pekerjaanya,
3) moral kerja, yaitu kesepakatan batinlah yang muncul dari dalam diri seseorang atau
sekolompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang di
tetapkan,
4) kedisiplinan, yaitu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
23
5) prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan dan kesunguhan
serta waktu.
1. Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang akibat dari pelaksanaan keja
2. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki
3. Rekan kerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam
pelaksanaan kerja. Cara-cara kerja atasan dapat tidak menyenagkan bagi seseorang
seseorang dapat merasakan adanyakemungkinan besar untuk naik jabatan atau tidak.
6. Lingkungan kerja yang, yaitu lingkungan fisik dan psikologis (Nabawi, 2019).
Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini
mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkupnya hampir sama
namun karena objek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal
24
yang tidak sama sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling melengkapi. Berikut
Kuncoro, dkk (2018) melakukan penelitian pengaruh konflik kerja, lingkungan kerja
dan stres kerja terhadap prestasi kerja (kepuasan kerja sebagai variabel intervening) pada
PT.Roberta Prima Tobacco. Dengan hasil penelitian, konflik kerja, lingkungan kerja, dan
setres kerja secara simultan mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan konflik kerja dan
lingkungan kerja yang mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Sedangkan
prestasi kerja hanya dipengaruhi secara signifikan oleh lingkungan kerja. Kepuasan kerja
organisasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja melalui kepuasan kerja karyawan
sebagai variabel intervening pada PT. KSK Insurance Indonesia. Dengan hasil penelitian,
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap prestasi kerja, Komitmen keorganisasian
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, Lingkungan kerja berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap prestasi kerja, Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
Khaled dan Haneen (2017) melakukan penelitian the influence of work environment
on job performance: a case study of engineering company in jordan. Dengan hasil penelitian,
Findings revealed that the situational constrains constituted of factors such as noise, office
furniture, ventilation and light, are the major work environment conditions that have negative
impact on job performance and should gain more attention. Dengan metode penelitian
kuantitatif.
25
kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Catur Putra Jaya kota Depok – Jawa Barat.
Dengan hasil penelitian, kompensasi, komunikasi dan stress kerja memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap prestasi kerja dan besarnya pengaruh kompensasi, komunikasi
dan stress kerja terhadap prestasi kerja. Dengan metode penelitian, penelitian kuantitatif dan
metode sensus.
Nazhifah et al (2017) melakukan penelian pengaruh stres kerja dan beban kerja
terhadap prestasi kerja pegawai pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang
Manado. Dengan hasil penelitian, stres kerja (X1) dan beban kerja (X2) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja (Y). Variabel stres kerja (X1) berpengaruh
signifikan terhadap prestasi kerja (Y) dan variabel beban kerja (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja (Y). Dengan metode penelitian, jenis
Nur dan Anik (2020) melakukan penelitian pengaruh budaya organisasi, lingkungan
kerja, disiplin kerja, dan pengembangan karir terhadap prestasi kerja pegawai (Studi Kasus
Rembang). Dengan hasil penelitian, bahwa budaya organisasi, lingkungan kerja dan disiplin
kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, pengembangan
lingkungan kerja, disiplin kerja dan pengembangan karir secara simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap prestasi kerja pegawai (Studi pada kantor DINSOSPPKB Kabupaten
Edia (2021) melakukan penelitian pengaruh bonus dan lingkungan kerja terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kota Sungai Penuh.
Dengan hasil penelitian, bahwa secara parsial maupun simultan terdapat pengaruh dari
26
variabel bonus dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja. Dengan menggunakan metode
penelitian, penelitian yang bersifat kuantitatif dan alat analisis data yang digunakan yaitu
Yanne dan Febsri (2019) melakukan penelitian pengaruh stress kerja dan motivasi
kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang.
Dengan hasil penelitian, bahwa variabel stress kerja berpengaruh negatif terhadap prestasi
kerja, sedangkan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan pada
PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Padang. Dengan menggunakan metode penelitian, jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan teknik analisis data yang digunakan
Masood et al (2020) melakukan penelitian impact of job satisfaction, job stress, and
motivation on job performance : a case from private universities of karachi. Dengan hasil
penelitian, the results revealed that there is no significant relationship among Job Stress and
Job Performance from research. While on the other hand, Job Satisfaction and Job
Performance have a compelling relationship among each other. Whereas no relationship was
found among Job Motivation and Job Performance during study. Dengan menggunakan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Tahun
kepuasan kerja.
berpengaruh signifikan
Komitmen keorganisasian
kepuasan, Lingkungan
Kepemimpinan
28
keorganisasian
signifikan terhadap
Kepuasan kerja
signifikan terhadap
prestasi kerja
environment conditions
kerja
(X1) berpengaruh
signifikan terhadap
signifikan terhadap
organisasi, lingkungan
pengembangan karir
secara simultan
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kerja.
Padang.
Performance have a
compelling relationship
Whereas no relationship
Berdasarkan variabel independen seperti lingkungan kerja dan stress kerja yang
mempengaruhi prestasi kerja karyawan sebagai variabel dependen dan kepuasan kerja yang
mempengaruhi prestasi kerja karyawan sebagai variabel intervening seperti yang dijelaskan
pada :
H3
LINGKUNGAN
KERJA (X1)
32
H1 H5
KEPUASAN KERJA PRESTASI KERJA
(Z) (Y)
STRESS KERJA H2
(X2)
H4
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara atau pendapat yang masih perlu
H2 : Stress Kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja pada SMA Adabiah Padang
Tahun 2021
H4 : Stress Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada SMA Adabiah
H5 : Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada SMA Adabiah
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah dan judul penelitian yang diangkat dalam penelitian
ini, maka penelitian ini dilakukan pada pegawai kantor di SMA Adabiah Padang l. Jati
Adabiah No.1, Jati, Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat 25171.
Tabel 3.1
seseorang karyawan
dalam melaksanakan
tugas yang
dibebankan
kepadanya.
34
35
perusahaan
mengahadapi 4. Kesempatan
tidak tenang,
menyendiri, sulit
tidur
bekerja secara
maksimal dalam
perusahaan.
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya (Kuncoro et al., 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan pada SMA Adabiah Padang Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi dengan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Nazhifah A. Bachmid, Imelda Ogi, 2017). Untuk memilih responden
digunakan pengambilan sampel secara acak disebut metode sampling untuk menentukan
sampel dari suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini di dapat dengan menggunakan rumus
N
n= 2
1+ N e
Dimana:
37
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Taraf kesalahan %
Analisis statistik deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku umum (Aribowo et al., 2020). Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa
diambil sampelnya) yang jelas akan menggunakan statistik deskriptif. Metode deskriptif ini
berupa uraian tentang masalah yang berhubungan dengan Lingkungan Kerja, Stress Kerja dan
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik product moment, yaitu :
r =n ∑ XY −¿ ¿ ¿
N = jumlah responden
item dengan skor variabel (hasil penjumlahan seluruh skor item pertanyaan) teknik
SPSS. Item ini dinyatakan valid apabila memiliki nilai probabilitas tingkat kesalahn <5% atau
(0,05).
Uji ini dinyatakan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran data dua
kali atau lebih gejala yang sama. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang
menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat dipercaya. Uji ini diterapkan untuk mengetahui
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen adalah
Keterangan:
r 11 = Realibitas instrumen
∑ δb
2
= Jumlah varians butir
2
δt = Varians total (Kusuma, 2013)
39
nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-masing lima dimensi yang diuji. Apabila nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.6 , maka jawaban dari responden pada kuesioner sebagai
alat pengkur nilai dinyatakan reliabel. Jika nilai Cronbach’s Coefficient Alpha lebih kecil dari
0,6 , maka jawaban dari responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan
tidak reliabel.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat
distribusi normal antara variabel terikat dan variabel bebas. Apabila distribusi data normal
atau mendekati normal, berarti model regresi adalah baik. Pengujian untuk menentukan data
terdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan uji statistik nonparametrik. Uji statistik
S). Apabila hasilnya menunjukkan nilai probabilitas signifikan di atas 0,05, maka variabel
terdistribusi normal.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrsi ditemukan
kolerasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik tidak terjadi
kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel tersebut tidak orthogonal, artinya variabel independen yang nilai kolerasi
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF < 10 ini berarti tidak
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan hasil perhitungan nilai VIF > 10 ini berarti terjadi
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola tertentu yang teratur
heteroskedastisitas.
2. Jika ada pola yang jelas, seta titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 dan Y, maka
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda untuk membuktikan pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja terhadap Prestasi
Kerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel Intervening pada SMA Adabiah
Padang l. Jati Adabiah No.1, Jati, Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat 25171.
Keterangan :
Y = Prestasi Kerja
41
Z = Kepuasan Kerja
a = Konstanta
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Stress Kerja
e = Standar Error
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik yang didukung oleh uji
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel bebas secara
parsial atau individual terhadap variabel terikat. Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Pengujian melalui uji t adalah dengan membandingkan t hitung (t h) dengan t tabel (tt) pada
derajat signifikasi 95% (ɑ=0,05) dengan pengujian dua sisi. Untuk menguji ini digunakan
r p √ n−1
t=
√1−r 2
p
Dimana :
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, ada beberapa kriteria sebagai
berikut :
2. H1 akan ditolak jika Fhitung > Ftabel, artinya variabel independen secara simultan
3. Ha akan diterima jika Fhitung > Ftabel, artinya variabel independen secara simultan tidak
model dalam menjelaskan variasi variabel independen. Uji R 2 digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel X terhadap variabel Y secara serentak. Nilai R 2 mempunyai nilai
dengan kisaran 0-1, jika nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi antara
variabel X terhadap variabel Y semakin kuat, begitupun sebaliknya jika nilai semakin
Al-Omari, K., & Okasheh, H. (2017). The influence of work environment on job
performance: A case study of engineering company in Jordan. International Journal of
Applied Engineering Research, 12(24), 15544–15550.
Areros, M. P. W. A., & Rumawas, W. (2020). Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong Prima. 1(5), 453–458.
Aribowo, Lubis, A., & Sabrina, H. (2020). Pengaruh Loyalitas dan Integritas terhadap
Kebijakan Pimpinan di PT. Quantum Training Centre Medan. Jurnal Mahasiswa, 1(1),
2–18.
Arrosidin Misdiono, Suhada, T. S. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Kantor Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Musi
Rawas Utara. Media Wahana Ekonomika, 18(3), 320–332.
Fachrezi, H., & Khair, H. (2020). Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
Kualanamu. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(1), 107–119.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4834
Farisi, S., & Pane, I. H. (2020). Pengaruh Stress Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan
Kerja Pada Dinas Pendidikan Kota Medan. Seminar of Social Sciences Engineering &
Humaniora, 1(1), 29–42.
Farizki, M. R., & Wahyuwati, A. (2017). Pengarh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Medis. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya, 6(5), 1–15. http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id
Febsri Susanti, A. (2021). PENGARUH KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
TELUK LUAS KOTA PADANG. Manajemen, Ekonomi, Keuangan Dan Akuntansi
(MEKA), 2(2), 300–311.
Fitriani, A. D., Sudarsyah, A., & Sutarsih, C. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Prestasi Kerja Guru Sma Negeri 4 Bandung. Jurnal Tata Kelola Pendidikan, 3(1).
https://ejournal.upi.edu/index.php/jtkp/article/view/40388
Garaika. (2020). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Terhadap Kinerja. Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 21(1), 28–41.
Hariyanti. (2017). FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP
PONTIANAK. Bisma, 1(9), 1898–1905.
Khoirul Mahmudi, J. S. (2020). ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA, BUDAYA
ORGANISASI DAN KOMPETENSI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
43
44