You are on page 1of 13

Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)

Vol. I No. I,Halaman: I – XII , VI , 2023 ISSN 2721-7248 (Online)


Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

ANALISIS HUMAN ERROR DENGAN METODE HEART DAN


SHERPA

Galih Abimanyu

Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan


e-mail: galihabimanyu2@gmail.com

Received 11-03-2023; Reviewed 14-07-2023; Accepted 09-08-2023


Journal Homepage: http://ktj.pktj.ac.id/index.php/ktj
DOI: 11.343457/ktj.v9i2.431

Abstract

The highest accident rate for City Inner Province Transportation (AKDP) at DAMRI Bandung
Branch is caused by driver factors, namely 19 (47.5%) accidents, other factors caused by
other drivers, environmental factors, vehicle factors, and road factors. The purpose of this
study was to analyze human error in the DAMRI AKDP driver Bandung Branch. The methods
used are Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) and Systematic
Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) methods. Based on the HEART
method, the Human Error Probability (HEP) value is generated to determine the human error
probability value. While the SHERPA method is used to describe errors and provide
improvement strategies. The HEP value with the critical category (0.5 – 1) was reanalyzed
using the SHERPA method, namely in sub task 1.1 Inspection of vehicles before operating
with a HEP value of 0.526 and sub task 2.3 Concentrating while driving with a HEP value of
0.824. The improvement strategy for sub-task 1.1 is to conduct regular briefings to
emphasize drivers to comply with the SOP, provide strict sanctions to drivers who violate the
SOP, and driving training for drivers who have not received vehicle inspection training. While
the improvement strategy for sub-task 2.3 is to conduct a briefing before departure so that
the office knows the driver's condition, the driver's readiness including what documents
must be brought during operation, providing counseling or holding a family gathering that
aims to refresh the driver's mind, and health checks prior to departure. work so that drivers
are in good health

Keywords: DAMRI Bandung Branch, HEART and SHERPA Methods, Human Error Probability
(HEP)

Abstrak

Angka kecelakaan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) DAMRI Cabang Bandung paling
tinggi disebabkan oleh faktor pengemudi yaitu sebanyak 19 (47,5%) kejadian kecelakaan,
faktor penyebab lainnya disebabkan oleh faktor pengendara lain, faktor lingkungan, faktor
kendaraan, dan faktor jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan
manusia (human error) pada pengemudi AKDP DAMRI Cabang Bandung. Metode yang
digunakan adalah metode Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART) dan
Systematic Human error Reduction and Prediction Approach (SHERPA). Berdasarkan metode
HEART dihasilkan nilai Human Error Probability (HEP) untuk mengetahui nilai probabilitas

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)
Vol. I No. I,Halaman: I – XII , VI , 2023 ISSN 2721-7248 (Online)
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

human error. Sedangkan metode SHERPA digunakan untuk mendeskripsikan error dan
memberikan strategi perbaikan. Nilai HEP dengan kategori kritis (0,5 – 1) dilakukan analisis
kembali menggunakan metode SHERPA yaitu pada sub task 1.1 Pemeriksaan kendaraan
sebelum beroperasi dengan nilai HEP 0,526 dan sub task 2.3 Berkonsentrasi pada saat
mengemudi dengan nilai HEP 0,824. Strategi perbaikan untuk sub task 1.1 adalah
melakukan briefing secara rutin untuk menekankan pengemudi agar mentaati SOP,
memberikan sanksi yang tegas kepada pengemudi yang melanggar SOP, dan pelatihan
mengemudi untuk pengemudi yang belum mendapatkan pelatihan pemeriksaan kendaraan.
Sedangkan strategi perbaikan untuk sub task 2.3 adalah melakukan briefing sebelum
keberangkatan agar pihak kantor tahu kondisi pengemudi, kesiapan pengemudi termasuk
dokumen apa saja yang harus dibawa pada saat beroperasi, memberikan konseling atau
mengadakan family gathering yang bertujuan untuk memberikan penyegaran pikiran
pengemudi, dan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja agar pengemudi berada dalam
kondisi kesehatan yang baik.
Kata Kunci : DAMRI Cabang Bandung, Metode HEART dan SHERPA, Human Error
Probability (HEP)

PENDAHULUAN
Kota Bandung adalah Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 167,31
km2 yang terletak pada ketinggian 675 – 1.050 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 yang didapat dari Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah penduduk Kota Bandung sebanyak 2,44 juta jiwa dengan kepadatan
penduduk 16.608,57 jiwa/km2 . Akan tetapi jika melihat kembali sejarah dari
perkembangan Kota Bandung sejak masa kolonial, Bandung tidak direncanakan
menjadi sebuah kota metropolitan dengan jumlah penduduk tinggi. Karena
kepadatan penduduknya maka transportasi sangatlah penting untuk kepentingan
publik dan untuk meningkatkan kualitas manusia.
Transportasi adalah gerakan berpindahnya manusia dan barang dari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan kendaraan bermotor ataupun
tenaga manusia dan hewan. Gerakan berpindahnya barang dan manusia terjadi
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi di tempat kita berada. Proses
pemenuhan kebutuhan tersebut akan menimbulkan interaksi antara sistem kegiatan
dengan sistem jaringan yang menghasilkan orang dan barang dalam bentuk
pergerakan kendaraan, proses ini sering disebut sebagai transportasi makro
(Warpani, 2002)
Angkutan umum sebagai sarana transportasi terbagi menjadi 3 jenis
berdasarkan medium yang digunakannya untuk bergerak. Bermacam jenis angkutan
ini disediakan sebagai bentuk pelayanan angkutan agar pengguna jasa memiliki
alternatif pilihan angkutan berdasarkan keperluannya. Jenis angkutan umum yaitu
angkutan umum udara, angkutan umum air, dan angkutan umum darat.
Tingginya jumlah penduduk Kota Bandung menggambarkan besarnya mobilitas
di daerah tersebut, pemerintah Kota Bandung menyediakan layanan angkutan umum
berupa mobil penumpang (angkot) dan bus. Sebagai kota yang perekonomiannya
maju dan aktivitas warganya yang membutuhkan akses yang cepat, terutama

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety) ISSN 2338-4247 (Cetak)
Vol. I No. I,Halaman: I – XII , VI , 2023 ISSN 2721-7248 (Online)
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

transportasi, kebutuhan tersebut telah terpenuhi oleh sarana dan prasarana yang
memadai di Kota Bandung, salah satunya adalah DAMRI.
DAMRI berperan penting dalam menyediakan akses pelayanan angkutan yang
sangat baik dengan harga yang relatif murah dan terjangkau bagi masyarakat di
Kota Bandung. DAMRI memiliki jaringan pelayanan yang tersebar hampir di seluruh
wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan usahanya DAMRI menyelenggarakan
pelayanan angkutan kota, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota antar
provinsi, angkutan khusus bandar udara, angkutan pariwisata, angkutan logistik,
angkutan perintis, dan angkutan Lintas batas negara. DAMRI memiliki jaringan
pelayanan tersebar hampir di seluruh wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan
usahanya DAMRI menyelenggarakan pelayanan angkutan kota, angkutan antar kota
dalam provinsi, angkutan kota antar provinsi, angkutan khusus bandar udara,
angkutan pariwisata, angkutan logistik, angkutan ke perintisan, dan angkutan Lintas
batas negara. DAMRI sebagai penyelenggara pelayanan transportasi darat tentu
memiliki sumber daya manusia di dalamnya yang menunjang performa dalam
melayani masyarakat, khususnya masyarakat Bandung, Jawa Barat. Sumber daya
manusia di Perum DAMRI Cabang Bandung yang berperan penting dalam
penyelenggaraan pelayanan transportasi darat adalah pengemudi. Sumber Daya
Manusia (SDM) sebagai pengemudi kendaraan angkutan umum harus memiliki
kompetensi yang mencakup pengetahuan dan keterampilan mengemudi dengan baik
dan benar, memiliki sikap disiplin berlalu lintas. Sehingga pengemudi dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan berkendara sesuai dengan standar
operasional yang sudah diterapkan
DAMRI sebagai penyelenggara layanan angkutan umum di Kota Bandung
memiliki 121 orang SDM yang menjalankan tugas untuk mengemudikan angkutan
umum. Berdasarkan data kecelakaan yang didapatkan dari perusahaan, dalam kurun
waktu tiga tahun terakhir dan dengan jumlah SDM pengemudi angkutan umum
DAMRI tersebut telah terjadi 40 (empat puluh) kejadian kecelakaan, angka
kecelakaan paling tinggi disebabkan oleh faktor pengemudi yaitu sebanyak 19
(47,5%) kejadian kecelakaan, angka kecelakaan tertinggi kedua disebabkan oleh
faktor pengendara lain yaitu sebanyak 15 (37,5%), kejadian kecelakaan. Selanjutnya
yaitu disebabkan oleh faktor lingkungan sebanyak 3 (7,5%) kejadian kecelakaan,
faktor kendaraan sebanyak 2 (5%) kejadian kecelakaan, dan faktor jalan terjadi 1
(2,5%) kejadian kecelakaan.
Berdasarkan uraian di atas, serta melihat kondisi lapangan saat ini, maka
penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “ANALISIS HUMAN ERROR
DENGAN METODE HEART Dan SHERPA (Studi Kasus: Pengemudi Angkutan Antar
Kota Dalam Provinsi Perum DAMRI Cabang Bandung). Diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat membantu perusahaan angkutan umum sehingga dapat
meningkatkan keselamatan lalu lintas angkutan umum dan mencapai tujuan
angkutan umum yang aman dan berkeselamatan.

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

METODE PENELITIAN
1. Observasi
Dalam melakukan penelitian ini penulis langsung mendatangi Perum DAMRI
Cabang Bandung guna melakukan pengamatan langsung (observasi).
2. Wawancara
Tujuan dari dilakukannya wawancara untuk membandingkan informasi dari
informan apakah sesuai dengan SOP Pengemudi Perum DAMRI Cabang
Bandung.
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi merupakan hal penting yang bisa digunakan
sebagai bukti terhadap kondisi yang sesungguhnya, dari hasil dokumentasi
juga dapat menguatkan kesimpulan dan dapat memudahkan proses analisa
data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Kesalahan Pengemudi DAMRI Menggunakan Metode Human Error


Assessment and Reduction Technique ( HEART )

Persyaratan menjadi pengemudi pada PERUM DAMRI adalah memiliki SIM


BII Umum, memiliki pengalaman pengemudi dan maksimal usia 57 tahun.

1.1. Pengkategorian pekerjaan menggunakan Generic Task Type (GTT) Generic


task type merupakan sembilan tipe task secara umum yang memiliki nominal
human unreliability dan range yang terdapat pada tabel II.2 . Berikut
merupakan tabel klasifikasi pekerjaan ke dalam Generic Task Type.

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

1.2. Penentuan Error Producing Conditions (EPC)


Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap error dengan menggunakan EPC yang ada di metode HEART, dan
setiap EPC memiliki nilai prediksi maksimum 43 ketidakandalan yang bisa
berubah dari keadaan baik ke keadaan buruk (multiplier). Pada langkah ini,
peneliti akan mewawancarai pengemudi untuk menentukan EPC dari setiap
task.

1.3. Penentuan APOE (Assessed Proportion of Effect)


Tahap ini merupakan tahap penilaian pada keseluruhan ketidakandalan yang
mempengaruhi tugas didasarkan pada hasil wawancara dengan subjek yang
bersangkutan.

1.4. Menghitung Assessed Effect dan Human Error Probability (HEP)


Tahap terakhir yaitu menghitung Assesed Effect yang merupakan perkalian
antara total effect dan proporsi kesalahan masing-masing setiap EPC. HEP
merupakan output yang didapatkan dari metode HEART. Berikut merupakan
perhitungan dari setiap masing-masing sub task.
1) Pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi

Tabel IV. 4 Perhitungan HEP pada sub task Pemeriksaan Kendaraan


Sebelum Beroperasi

Potential Human Error Tidak Diperiksa

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

Pekerjaan yang sederhana dan dilakukan


Generic Task Types (GTTs)
dengan cepat
Nominal Human Error Probability
0,09
[r]
Assessed
Assessed
Total HEART Effect
Error Producing Conditions (EPCs) Proportion
Effect (fi) (AE=[pi(fi-
(pi)
1)+1]
1. Tingkat disiplin pekerja yang
1, 0 1,06
rendah
2 ,
3
2. Kurangnya waktu yang tersedia
untuk mendeteksi kesalahan dan 1 0 4,00
mengoreksi kesalahan 1 ,
3
3. Ketidaksesuaian antara display
1, 0 1,06
dan prosedur
2 ,
3
4. Ketidaksesuaian antara tingkat
pencapaian pendidikan dari 2 0 1,30
individu dengan persyaratan yang ,
harus dilakukan dalam task
3
Human Error Probability
0
(HEP)
,
5
2
6
Sumber : Hasil Analisis, 2022

2) Mengecek kelengkapan surat-surat berkendara.

Tabel IV. 5 Perhitungan HEP pada sub task Mengecek Surat-


Surat Berkendara

Potential Human Error Tidak Diperiksa

Pekerjaan yang sederhana dan dilakukan


Generic Task Types (GTTs)
dengan cepat

Nominal Human Error Probability [r] 0,02

Assessed Assessed Effect


Total HEART
Error Producing Conditions (EPCs) Proportion (AE=[pi(fi-
Effect (fi)
(pi) 1)+1]

1. Tingkat disiplin pekerja yang


1,2 0,3 1,0
rendah
0

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

2. Kurangnya waktu yang tersedia


untuk mendeteksi kesalahan dan 11 0,3 1,0
mengoreksi kesalahan 0

3. Ketidaksesuaian antara display


1,2 0,3 1,0
dan prosedur
0
Human Error Probability (HEP) 0,090
Sumber : Hasil Analisis, 2022

3) Mengatur batas kecepatan

Tabel IV. 6 Perhitungan HEP pada sub task Mentaati Batas


Kecepatan

Potential Human Error Melanggar rambu lalu lintas


Pekerjaan yang sederhana dan dilakukan
Generic Task Types (GTTs)
dengan cepat
Nominal Human Error Probability
0,16
[r]
Assessed
Assessed
Error Producing Total HEART Effect
Proportion
Conditions (EPCs) Effect (fi) (AE=[pi(fi-
(pi) 1)+1]
1. Tingkat disiplin pekerja yang
1,2 0,5 1,10
rendah
2. Ketidaksesuaian antara resiko
yang dibayangkan dengan 4 0,5 2,50
resiko yang sesungguhnya
Human Error Probability (HEP) 0,440

Sumber : Hasil Analisis, 2022


4) Berhati-hati saat mengemudi

Tabel IV. 7 Perhitungan HEP pada sub task Berhati-


hati pada saat Mengemudi

Potential Human Error Menyebabkan Kecelakaan


Pekerjaan yang sederhana dan
Generic Task Types (GTTs)
dilakukan dengan cepat
Nominal Human Error Probability
0,16
[r]
Assessed
Assessed
Total HEART Effect
Error Producing Conditions (EPCs) Proportion
Effect (fi) (AE=[pi(fi-
(pi) 1)+1]
1. Kondisi lingkungan yang buruk
1,15 0,4 1,
atau tidak mendukung
0
6

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

2. Peralatan yang tidak handal 1,6 0,4 1,


2
4
Human Error Probability (HEP) 0,210
Sumber : Hasil Analisis, 2022

5) Berkonsentrasi pada saat mengemudi

Tabel IV. 8 Perhitungan HEP pada sub task


Berkonsentrasi pada saat Mengemudi

Potential Human Error Menyebabkan Kecelakaan


Pekerjaan yang sederhana dan
Generic Task Types (GTTs)
dilakukan dengan cepat
Nominal Human Error Probability
0
[r]
,
1
6
Assessed
Assessed
Error Producing Conditions Total HEART Effect
Proportion
(EPCs) Effect (fi) (AE=[pi(fi-
(pi)
1)+1]
1. Tingkat emosi dan stress
1,3 0 1
yang tinggi
, ,
4 1
2
3. Rendahnya rasio penerimaan
informasi (signal) terhadap 10 0 4
gangguan (noise) , ,
4 6
0
4. Siklus tidur tidak normal 1,1 0 1
, ,
4 0
4
Human Error Probability (HEP) 0,824
Sumber : Hasil Analisis, 2022

6) Pemeriksaan kendaraan setelah beroperasi

Tabel IV. 9 Perhitungan HEP pada sub task Pemeriksaan


Kendaraan Setelah Beroperasi

Potential Human Error Tidak Diperiksa


Pekerjaan yang sederhana dan
Generic Task Types (GTTs) dilakukan dengan cepat

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

Nominal Human Error Probability


0
[r]
,
0
9
Assessed
Assessed
Error Producing Conditions Total HEART Effect
Proportion
(EPCs) Effect (fi) (AE=[pi(fi-
(pi)
1)+1]
1. Tingkat disiplin pekerja yang
1,2 0 1,
rendah
, 0
3 6
2. Ketidaksesuaian antara
1,2 0 1,
display dan prosedur
, 0
3 6
3. Ketidaksesuaian antara
tingkat pencapaian 2 0 1,
pendidikan dari , 3
individu dengan persyaratan
3 0
yang harus dilakukan dalam task
Human Error Probability (HEP) 0
,
1
3
1
Sumber : Hasil Analisis, 2022

Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan nilai HEP di setiap masing-masing sub
task. Berikut adalah rekapan nilai HEP pada masing-masing sub task :

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

2. Analisis Kesalahan Pengemudi DAMRI Menggunakan Menggunakan Metode


Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach ( SHERPA ).
Berdasarkan dari hasil analisis terhadap setiap tugas
pengemudi menggunakan metode HEART, yang akan dianalisis menggunakan metode
SHERPA adalah error yang memiliki nilai probabilitas yang tinggi dengan nilai (0,5 – 1)
untuk memberikan saran perbaikan terhadap tugas tersebut agar dapat mengurangi
tingkat kejadian error yang dapat menyebabkan kecelakaan.

SIMPULAN
Ber dasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan
yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai berikut :

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

1. Hasil penilaian HEP dari 6 sub task dengan metode HEART menunjukan
bahwa sub task yang memiliki nilai HEP yang tinggi adalah sub task 2.3
berkonsentrasi pada saat mengemudi dengan nilai 0,824 dan sub task 1.1
Pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi yang memiliki nilai 0,526.
2. Hasil analisis menggunakan metode SHERPA memberikan usulan penanganan
pada sub task berikut :

a. Usulan penanganan sub task 1.1 Pemeriksaan kendaraan sebelum


keberangkatan :
1) Melakukan briefing secara rutin untuk menekankan pengemudi
agar mentaati SOP
2) Memberikan sanksi yang tegas kepada pengemudi yang
melanggar SOP
3) Pelatihan mengemudi untuk pengemudi yang belum
mendapatkan pelatihan pemeriksaan kendaraan.
b. Usulan penanganan sub task 2.3 Berkonsentrasi pada saat
mengemudi :
1) Melakukan briefing sebelum keberangkatan agar pihak kantor
tahu kondisi pengemudi, kesiapan pengemudi termasuk
dokumen apa saja yang harus dibawa pada saat beroperasi
2) Memberikan konseling atau mengadakan family gathering yang
bertujuan untuk memberikan penyegaran pikiran pengemudi
3) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja yang dimaksudkan agar
pengemudi berada dalam kondisi kesehatan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bell, J. H. (2009). Review of Human Reliability Assessment Methods. Derbyshire:


Health and Safety Executive.

Cahyaningtyas, M. I. (2021). Analisis Pengetahuan, Keterampilan, Dan Perilaku


Pengemudi Pengangkut Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Di PT. Samator
Cabang Gresik. Tegal: Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan.

Creswell, J. W. (n.d.). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed.


Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.

Dian Mardi Safitri, A. R. (2015). Human Reliability Assessment dengan Metode


Human Error Assessment and Reduction Technique pada Operator Stasiun
Shroud PT. X. Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 4, No. 1, 2015, 1-7.

Eli, A. d. (2019). Analisis Kesalahan Manusia pada Pengemudi Bus Rapid Transit
(BRT) Menggunakan Metode Human Error Assessment and Reduction
Technique (HEART) dan Systematic Human Error Reduction and Prediction.
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019, 2, 77-82.

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

Kartika, M. (2009). Analisis Penyebab Kecelakaan Lalu lintas Pada Pengendara


Sepeda Motor di Wilayah Depok (Menggunakan Data Kecelakaan Polres Metro
Depok Tahun 2008). Depok.

Nugraha, M. R. (2022, April). Analisa Human Error Guna Meminimalkan Kecelakaan


Kerja Dengan Menggunakan Metode SHERPA dan HEART (Studi Kasus: CV
Sarana Sejahtera Tehnik). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, Vol. 8, No. 5, 99-
104.

Pangestu, M. A. (2019). Analisis Human Error Dengan Metode SHERPA dan HEART
Pada Proses Produksi Manufacture Hospital Furniture (Studi Kasus : PT Entri
Jaya Makmur). Surakarta: Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Pardede, A. F. (2018). Analisis Human Error Sebagai Penyebab Kecacatan Produksi


Bokar Dengan Metode SHERPA dan HEART Pada PT. XYZ. Medan: Universitas
Sumatera Utara.

Putri, A. H. (n.d.). Identifikasi Human Error Pada Proses Produksi Cassava Chips
Dengan Menggunakan Metode SHERPA dan HEART Di PT. Indofood Fritolay
Makmur. Jurnal PASTI Volume XI No. 1, 98 - 110, 98-110.

Rayindra Wisaksono, D. M. (n.d.). Pengembangan Desain Angkutan Kota Sebagai


Transportasi Umum Terintegrasi Di Kota Bandung. Jurnal Tingkat Sarjana
Senirupa dan Desain

Shiddiq Putra Utama, d. (2020). ANALISIS HUMAN ERROR PADA PROSES PRODUKSI
KERAMIK. ANALISIS HUMAN ERROR PADA PROSES PRODUKSI KERAMIK, 12-
22.

Sugiyono. (n.d.). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian dan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Tiara Rahmania, E. d. (2013). ANALISA HUMAN ERROR DENGAN METODE SHERPA


DAN HEART PADA KECELAKAAN KERJA DI PT "XYZ". e-Jurnal Teknik Industri
FT USU Vol 2, 15, 58-65.

Tita Dwi Riyanti, W. T. (2021, Mei). Analisis Human Reliability Assessment (HRA)
dengan Metode HEART dan SPAR-H (Studi Kasus PT. X). JIME (Journal of
Industrial and Manufacture Engineering), 41-48.

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. (n.d.).

Galih Abimanyu1
Jurnal Keselamatan Transportasi Jalan (Indonesian Journal of Road Safety)

Utama, P. R. (2018). Analisa Human Error Probability Menggunakan Metode HEART


(Human Error Assessment and Reduction Technique) Pada Operator Konveksi
CV. 913 Production. Operations Excellence, 93-100.

Warpani, S. P. (n.d.). Pengelolaan Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Penerbit ITB.

Williams, J. d. (2016). Consolidation of the HEART Human Reliability Assessment


Principles. SYMPOSIUM SERIES NO 161 . Retrieved from
https://www.icheme.org/media/11796/hazards-26-paper-59- consolidation-of-
the-HEART-human-reliability-assessment-principles.pdf

Zetli, S. (2021, December). Analisis Human Error Dengan Pendekatan Metode


SHERPA dan HEART Pada Produksi Batu Bata UKM Yasin. Jurnal INTECH
Teknik Industri Serang Raya, Vol 7 No. 2, 147-156.

Galih Abimanyu1

You might also like