Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Blanking Compound Dies pada Mesin Press Sinao Kapasitas 250 kN
untuk Proses Pembuatan Ring M20
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta, Jl. Kalisahak No. 28 Yogyakarta
*Penulis korespondensi: erwanto201664@gmail.com
Histori artikel: diserahkan 22 September 2021, direviu 25 September 2021, direvisi 29 September 2021
ABSTRACT
In this design, the product we want to make is a die for the M 20 ring because the
die we designed is helpful for student learning (practicum) at the Mechanical
Technology Laboratory. The ring manufacturing process is carried out using one
blanking compound dies. The blanking and piercing processes are carried out in
one operation, thus saving time and money. This dies planning includes the process
of designing dimensions and other supporting tools using the SolidWorks 2017
application. This design aims to produce blanking compound dies designs on press
machines for the M20 ring manufacturing process with little or no defects and
estimate the cost of making blanking compound dies. The method of analysis using
Solidworks 2017 software includes displacement, von misses stress, safety factor.
The results obtained from the 2017 SolidWorks analysis are to estimate the wear life
of the punch and die to anticipate product failures. The material used in this ring is
SAPH440 as defined in JIS 3113, starting from 2 mm to 14 mm. At the same time,
the one we use for the M20 ring has a thickness of 2 mm. Based on the dies design
calculations and data analysis that has been carried out, it is concluded that the use
of blanking compound dies can reduce product defects due to dimensional accuracy
in the dies and accelerate the production process of ring making.
Keywords: Ring M 20, Blanking Compound Dies and Blanking and Piercin
DOI : https://doi.org/10.18196/jqt.v3i1.12615
WEB : https://journal.umy.ac.id/index.php/qt/article/view/12615
SAPH didefinisikan sebagai baja lembaran dikarenakan Proses blanking dan piercing
canai panas untuk aplikasi struktural dilakukan dalam satu proses, sehingga dapat
automotive. Baja lembaran canai panas mengefisienkan waktu dan biaya.
merupakan lembaran baja, pelat dan gulungan
rendah karbon yang dihasilkan canai panas.
Baja canai panas sering juga disebut pelat METODOLOGI
hitam. Baja SAPH dalam standar industi
jepang dikodekan dengan JIS G 3113:2006 dan Perancangan Produk
dibagi menjadi 4 yaitu SAPH 310, SAPH 370,
SAPH 400, SAPH 440 yang masing-masing Tahapan perancangan blanking compound dies
memiliki komposisi kimia dan mechanical untuk proses pembuatan ring M20 ditunjukkan
properties yang berbeda-beda. Komposisi oleh diagram alir pada Gambar 1.
kimia penyusun pada SAPH 440 ditunjukkan
pada Tabel 1.
40
Erwanto et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
factor. Material yang digunakan untuk dan terlalu ringan. Perhitungan stripping
pembuatan produk ring pada perancangan ini pressure (Ps) menurut Wilson dan Harvey
adalah pelat baja SAPH 440. Dimensi ring (1965) dapat dihitung dengan rumus berikut:
yang akan dihasilkan ditunjukkan oleh Gambar Ps = 10% LT (2)
2. Hariyanto et al. (2020), menganalisis
keterangan:
kekuatan rangka mesin pengolah lanting
L = Gaya total punch (N)
menggunakan Software Autodesk Inventor
t = tebal material (mm)
sebelum mesin tersebut dibuat. Berdasarkan
hasil analisis perancangan menggunakan
software tersebut mampu mengetahui kekuatan 3) Perhitungan pegas
defleksi pada rangka yang menunjukkan
bahwa mesin dalam kondisi aman (safety) pada Perancangan dies menggunakan pegas ulir
saat dioperasikan (Yudha & Nugroho, 2020). tekan yang akan menerima beban maksimum
Analisis simulasi pembebanan menggunakan 25 kg, dengan lendutan 8-10, panjang bebas 30
software merupakan langkah yang tepat mm dan panjang awal 25 mm. Diameter rata-
sebelum dilakukan pembuatan produk rata adalah 18 mm, bahan yang dipakai adalah
Compound Dies. pegas SUP 4 dengan modulus geser 8000
kg/mm.
(3)
keterangan:
τ = Tegangan geser (kg/mm2)
K = Faktor tegangan Wohl
D = Diameter rata-rata (mm)
W1 = Beban maksimum (kg)
d = Diameter kawat (mm)
GAMBAR 2. Produk ring M20
41
Erwanto et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
1) Displacement
Gambar 3 menunjukkan bahwa total deformasi
terbesar ada pada pusat punch bawah sebesar
2,769e-003 mm, hal ini terjadi karena pusat GAMBAR 4. Displacement pada pemegang punch
punch bersinggungan langsung dengan bawah
material benda kerja dan punch atas,
sedangkan total deformasi terkecil ada pada
bagian yang bawah punch bawah yaitu sebesar
1.000e-030 mm karena tidak bersinggunagn
langsung.
42
Erwanto et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
Gambar 7 menunjukkan bagian paling merah pada komponen yang ada pada blanking
adalah penopang yang menerima tekanan compound dies.
paling besar dengen nilai maksimal sebesar
8275e+002 (N/m2), karena area tersebut Analisa safety factor yang terjadi pada punch
lubang keluar masuknya punch atas sedangkan bawah bisa dilihat pada Gambar 9 Dimana
pada bagian biru ditentukan dengan nilai didapatkan hasil FOS maksimal terjadi pada
minimal yaitu sebesar 3120e+000 (N/m2), pinggiran punch bawah sebesar 8.000e+001
karena area tersebut jauh dari pusat lubang. hal ini terjadi karena bagian tersebut paling
beresiko sebab bagian tersebut berfungsi
sebagai pemotong benda kerja dan hasil FOS
minimal terjadi pada bagian berwarna biru
sebesar 1.000e+001, karena area tersebut
memiliki risiko paling minim dan area tersebut
terhubung dengan pemegang punch bawah.
3) Safety Factor
Safety factor atau angka keamanan merupakan GAMBAR 9. Tampilan safety factor pada punch
salah satu parameter penting untuk bawah
menentukan apakah suatu konstruksi itu aman
atau tidak. Safety factor merupakan
perbandingan antara tegangan ijin bahan
dengan tegangan yang terjadi (Sularso & Suga,
2004). Berikut adalah analisa safety factor
43
Erwanto et al. / Quantum Teknika Vol. 3 No. 1, ISSN (2721-1932)
DAFTAR PUSTAKA
44