Professional Documents
Culture Documents
A. MUTFAIDAH - I011191206 - Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, Dan Trombosit Sapi Perah FH Laktasi Yang Diberi UMMB Hasil Substitusi Semen Dengan Tepung Tapioka
A. MUTFAIDAH - I011191206 - Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, Dan Trombosit Sapi Perah FH Laktasi Yang Diberi UMMB Hasil Substitusi Semen Dengan Tepung Tapioka
SKRIPSI
A. MUTFAIDAH
I011 19 1206
i
JUMLAH SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTI H, DAN
TROMBOSIT SAPI PERAH FH LAKTASI YANG
DIBERI UMMB HASIL SUBSTITUSI SEMEN
DENGAN TEPUNG TAPIOKA
SKRIPSI
Oleh:
A. MUTFAIDAH
I011 19 1206
ii
iii
iv
ABSTRAK
A.Mutfaidah. I011191206. Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, Dan
Trombosit Sapi Perah FH Laktasi Yang Diberi UMMB Hasil Substitusi Semen
Dengan Tepung Tapioka Dibawah bimbingan Hasbi (Pembimbing Utama) dan
Renny Fatmyah Utamy (Pembimbing Anggota).
Kata Kunci: Urea Molases Multinutrien Blok, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih,
Trombosit
v
ABSTRACT
A. Mutfaidah. I011191206. Red Blood Cells, White Blood Cells, and Platelets of
Lactation Holstein Friesian Dairy Cows Supplemented UMMB Consist of Semen
Substitut To Tapioca Meal. Supervisorf Hasbi and Co-Supervisor Renny
Fatmyah Utamy.
Keywords: Urea Molasses Multinutrient Block, Red Blood Cells, White Blood
Cells, Platelets, Tapioca Meal
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah hasil penelitian ini dengan segala keterbatasan. Terima kasih terucap bagi
segenap pihak yang telah meluangkan waktu, pemikiran, dan tenaganya sehingga
penyusunan makalah usulan penelitian ini selesai. Oleh sebab itu, penulis
1. Bapak Dr. Hasbi. S. Pt., M. Si. selaku pembimbing utama dan Ibu Dr. Agr.
2. Bapak Dr. Syahdar Baba, S. Pt., M. Si. selaku pembimbing akademik yang
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Herry Sonjaya, DEA. DES. dan Ibu drh. Farida Nur
Yuliati, M. Si. selaku dosen pembahas, yang telah meluangkan banyak waktu
4. Bapak Andi Muin dan Ibu Indo Bintang sebagai orang tua penulis, atas
dukungan dan doa restunya dalam melanjutkan pendidikan untuk masa depan
yang indah.
vii
5. Keluarga Besar Alm. Andi Muh Yahya Krg Thalib dan Andi Nurbaya serta
Alm. Petta Baco dan Alm. Petta Botang yang menjadi panutan dan selalu
6. Kak Awal Adiyaksa selaku rekan dekat penulis, terima kasih selalu
7. Rara Mufliha, S. Pt, Sri Yuliana, dan Iin Nurfaiza selaku sahabat tercinta
yang selalu membersamai serta sebagai tempat bercerita dalam suka maupun
duka.
10. Teman penelitian, Rara Mufliha, S. Pt, A. Fitri Nurbina, Tasya, Zahrul
Ramadan, Utlul Ilma Navia, I Dewa Ayu Mahayani, S. Pt, dan Rio
Saputra. Terima kasih atas segala waktu yang telah diluangkan dan bantuanya
A. Mutfaidah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACK ................................................................................................... vi
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4
ix
Analisis Data ......................................................................................... 14
Kesimpulan............................................................................................ 21
Saran ..................................................................................................... 21
LAMPIRAN ................................................................................................... 26
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Komposisi Bahan UMMB ............................................................... 11
2. Hasil Perhitumgam Nilai Hematologi pada Sapi Perah FH yang
diberi UMMB Hasil Substitusi Semen dengan Tepung Tapioka ..... 15
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Diagram Alur Penelitian ................................................................. 12
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Hasil Analisis Statistik Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih,
dan Trombosit ................................................................................. 26
2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian .................................................... 30
xiii
PENDAHULUAN
diantaranya sapi perah Friesian Holstein (FH). Produksi susu sapi perah FH di
Indonesia masih tergolong rendah yaitu 4083−5240 kg pada satu kali laktasi.
Pakan adalah asupan yang diberikan kepada ternak dan merupakan faktor
penting dalam usaha peternakan. Jenis pakan yang diberikan pada sapi perah
nutrisi pada pakan yang dikonsumsi oleh ternak perah diperlukan pemberian
pakan tambahan atau feed supplement. Salah satu faktor yang menurunkan
produktivitas sapi perah adalah kekurangan pakan atau pemberian hijauan dan
Pakan tambahan yang umum diberikan kepada ternak sapi perah adalah
urea molases multinutrien blok (UMMB). UMMB adalah pakan tambahan (feed
supplement) untuk ternak ruminansia berbentuk padat dan kaya dengan zat-zat
makanan yang dibuat dari bahan utama berupa molases (tetes tebu) sebagai
sumber energi, urea sebagai sumber protein, dan bahan-bahan lain sebagai bahan
pengisi (Ace dkk., 2007). Komposisi UMMB terdiri dari bahan pengisi berupa
dedak, mineral komersil, garam, dan bahan perekat berupa semen. Semen
berfungsi untuk menjaga bentuk UMMB agar tidak hancur. Meskipun demikian,
penggunaan semen dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah
1
pada kesehatan ternak. Oleh karena itu dibutuhkan perekat alami yang dapat
UMMB, karena memiliki kandungan pati yang tinggi. Kandungan pati tersebut
memiliki sifat sebagai bahan pengikat atau perekat (Herawati dan Royani, 2019).
sangat terbatas.
Kecukupan nutrisi ternak dan kualitas pakan dapat dilihat dari fungsi
fisiologisnya. Oleh karena itu subtitusi semen dengan tepung tapioka dalam
parameter dari status kesehatan ternak karena darah mempunyai fungsi penting
kerusakan struktur atau fungsi organ, pengaruh agen/obat, dan stres pada ternak
dapat diketahui dari perubahan profil darah (Iheidioha et al., 2012). Fungsi
fisiologis ternak dapat diamati melalui kadar profil darah seperti sel darah merah,
sel darah putih, dan trombosit. Hal inilah yang melatarbelakangi diaksanakannya
penelitian mengenai jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit sapi
perah FH laktasi yang diberi UMMB dengan bahan perekat hasil substitusi semen
2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit sapi perah FH laktasi yang diberi UMMB
ilmiah bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mendapatkan data dan gambaran
dari jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit sapi perah FH laktasi
yang diberi UMMB hasil subtistusi bahan perekat semen dengan tepung tapioka.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Sapi Perah FH
Sapi perah adalah salah satu komoditas ternak yang telah lama menjadi
usaha dalam bidang peternakan di Indonesia. Bangsa sapi perah yang umum
mempunyai beberapa keunggulan, salah satunya yaitu jinak, tidak tahan panas
daerah-daerah ketinggian lebih dari 800 m dari permukaan laut. Sapi perah FH
memiliki ciri-ciri berwarna belang hitam putih, pada dahi terdapat warna putih
segitiga, tanduk kecil pendek, jinak, dan tahan terhadap panas tetapi mudah
beradaptasi dengan lingkungan, produksi susu mencapai 4500−5500 liter per satu
genetik induk sapi, pakan sapi, konsentrat, dan tatalaksana pemeliharaan. Faktor-
faktor tersebut saling terkait, misalnya sapi yang secara genetik berasal dari induk
yang baik, belum tentu dapat mengekspresikan produksinya tanpa didukung oleh
dua faktor lainnya (Asmaki, dkk., 2008). Kualitas susu dipengaruhi oleh sifat fisik
dan kimia. Upaya bentuk dalam peningkatan kualitas susu melalui manajemen
pemberian pakan yang baik. Jenis pakan yang diberikan pada ternak akan
4
mempengaruhi produksi serta kualitasnya. Kualitas susu sangat bergantung dari
hijauan serta konsentrat yang diberikan. Semakin baik pemberian pakan maka
kualitas susu juga akan semakin meningkat. Pakan dengan nutrisi yang diberikan
produksinya. Kadar lemak, protein dan laktosa adalah komponen nutrien susu
Pakan
peternakan sapi perah. Tingkat produksi susu yang relatif rendah di Indonesia
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pakan yang kurang memadai. Hal ini
ternak yang masih muda. Agar terpenuhi produksi secara optimal, perlu tersedia
cukup pakan, baik kualitas maupun kuantitas. Dalam hal ini, terpenuhinya
kecukupan gizi sesuai dengan kebutuhan ternak tidak kekurangan pakan (Ambo
Ako, 2013).
Pakan memiliki kebutuhan yang paling tinggi yakni 60−70% dari total
5
produktivitas ternak adalah ketersediaan pakan yang mencukupi secara kualitas
dan kuantitas. Pemberian pakan pada ternak sapi perah bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok, produksi, dan reproduksi agar sapi perah dapat
Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (hijauan yang berupa jerami
padi, pucuk daun tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja,
daun jagung, daun ubi, dan daun kacang kacangan) dan konsentrat 40%.
Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada pagi dan sore hari dengan
seperti anak sapi sampai sapi dara, periode bunting, periode kering kandang, dan
laktasi. Pada anak sapi pemberian konsentrat lebih tinggi dari pada rumput. Pakan
berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot
badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1−2% dari BB. Sapi yang sedang
Urea molases multinutrien blok adalah metode yang mudah dan murah
meningkatkan performa ternak seperti produksi susu, bobot badan, body condition
score (BCS) dan status reproduksi. Bahan Penyusun UMMB terdiri dari bahan
6
pengisi berupa urea, molases, mineral, dan bahan lainnya. Adapun bahan perekat
membentuk asam amino yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia juga untuk
formulasi yang bervariasi tergantung pada pasokan dan harga bahan-bahan yang
dalam air minum serta penaburan larutan urea pada pakan berserat (Susanto,
2013).
Bahan perekat UMMB berupa semen. Semen adalah suatu bahan pengikat
memiliki sifat adhesive dan kohesif sehingga dapat mengeras jika bereaksi dengan
air (Febrianita dkk, 2020). Komposisi kimia semen terdiri dari kapur 65%, silika
25%, aluminium 8%, besi 6%, magnesium 4%, sulfur 2%, dan Ignition Loss 1%
(Putra, 2021).
7
Tepung tapioka berpotensi sebagai bahan pengisi dalam pembuatan
UMMB. Tepung tapioka adalah granula pati dari umbi ketela pohon yang kaya
sehingga mempunyai sifat tidak mudah menggumpal, mempunyai daya lekat yang
tinggi, tidak mudah pecah atau rusak dan suhu gelatinisasinya relatif rendah antara
52−70°C. (Kandungan gizi tepung tapioka per 100 g sampel adalah 362 kal,
protein 0,59%, lemak 3,39%, air 12,9%, dan karbohidrat 6,99% (Lakahena, 2016).
yang sangat penting dalam pengaturan fisiologi tubuh (Septiani dkk, 2020). Darah
merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh dengan peranan kompleks agar
ternak. Cairan tersebut tersusun atas sel-sel intraseluler yang biasa disebut dengan
plasma. Unsur-unsur seluler darah terdiri dari sel darah merah (SDM)/eritrosit,
sel darah putih (SDP)/leukosit, dan trombosit (keping darah) (Dewi dkk, 2018).
hematologi yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan ternak adalah sel
darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit (Putera dkk., 2014).
8
Sel darah Merah
mengangkut zat-zat makanan dari alat pencernaan ke jaringan tubuh, hasil limbah
dan berfungsi sebagai transpor oksigen. Kadar normal SDM untuk sapi ialah
Sel darah putih merupakan salah satu bagian dari susunan sel darah ternak
yang memiliki peranan utama dalam hal sistem imunitas atau membunuh kuman
dan bibit penyakit yang ikut masuk ke dalam aliran darah ternak. SDP dapat
disebut dengan leukosit. Leukosit dibagi menjadi lima jenis tipe berdasarkan
Masing-masing jenis SDP ini memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda
(Khasanah dkk., 2016). Kisaran normal jumlah leukosit pada sapi yaitu 2,3
Trombosit
sumsum tulang limfa, mempunyai masa hidup 8−10 hari. Keping-keping darah
berkerut pada pembuluh darah yang terluka di mana trombosit melepaskan satu
9
gumpalan atau disebut dengan pembekuan darah. Jumlah trombosit ternak sapi
(Sonjaya, 2012).
10
METODE PENELITIAN
Materi Penelitian
sapi perah FH sebanyak 20 ekor, umur sapi perah 4−5 tahun dengan waktu laktasi
1−4 bulan dan bobot badan rata-rata ±500 kg. Hijauan yang diberikan berupa
rumput gajah (Penisetum purpureum), ampas tahu, dan UMMB. Komposisi bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah parang, sekop
pakan, gerobak pakan, ember, baskom, timbangan pakan, hand mixer, baskom,
11
ember, alat pencetak UMB, talang, dehidrator, vacutainer, jarum venoject, tabung
Metode Pelaksanaan
Rancangan Penelitian
Tahapan Penelitian
12
Proses pembuatan UMMB:
5. Mencetak UMMB.
6. Memasukkan UMMB pada dehidrator selama 15 jam pada suhu suhu 70°C.
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah SDM, jumlah
SDP, dan jumlah trombosit. Pengambilan darah diambil 2 kali yakni sebelum dan
vena jugularis. Sampel hasil koleksi darah dihomogenkan lalu disimpan kedalam
box pendingin yang telah diisi ice pack. Setelah itu sampel dibawa ke Makassar
untuk menguji ketiga parameter meliputi jumlah SDM, SDP, dan trombosit sapi
secara otomatis melakukan self check kemudian background check. Sampel darah
new sampel ditekan, kemudian tombol next sampel ditekan setelah itu
dimasukkan data sampel dan nama ternak/nomor sampel darah yang akan
diperiksa darahnya (sapi perah FH). Tabung sampel dibuka dan diletakkan
13
dibawah sampling nozzle sampai ujung jarum menyentuh dasar tabung tombol
counting ditekan, sehingga jarum sampel akan tertarik kedalam instrument dan
akan muncul pada layar secara otomatis. Setelah itu hasil pemeriksaan di print.
Analisis Data
rancangan acak lengkap RAL, terdiri dari 5 perlakuan 3 ulangan. Data hasil
perlakuan dan ulangan, akan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Model statistik yang
𝐘𝐢𝐣 = µ + Ni + ɛij
i = 1, 2, 3, 4, 5 (perlakuan)
j = 1, 2, 3 (ulangan)
Keterangan :
Yij = hasil pengamatan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ = nilai rata-rata hasil pengamatan
Ni = pengaruh perlakuan ke-i
ɛij = pengaruh acak perlakuan ke-i dalam pengulangan ke-j
14
HASIL DAN PEMBAHASAN
substitusi semen dengan tepung tapioka terhadap nilai hematologi dilihat pada
Tabel 2 Hasil Perhitungan Nilai Hematologi pada Sapi Perah FH yang diberi
UMMB Hasil Substitusi Semen dengan Tepung Tapioka
Perlakuan
Parameter P-Value Rujukan*
P0 P1 P2 P3 P4
SDM
6,16±1,63 5,65±0,26 6,15±1,04 5,40±0,18 5,18±0,44 0,33 5,00–7,201
(×106/µL)
SDP
8,80±1,70 11,36±1,58 10,56±0,89 9,13±1,15 11,70±6,43 0,72 5,60–12,701
(×103/µL)
Trombosit
439±70 366, ±97,14 452±13 420 ±0 413 ± 54,50 0,48 160–6502
(×103/µL)
Keterangan: SDM= sel darah merah, SDP= sel darah putih, P0= 100% semen, P1= 75% semen +
25% tepung taoioka, P2= 50% semen + 50% tepung tapioka, P3 = 25% semen +
75% tepung tapioka, P4= 100% semen.1Divers dan Peek (2008) dan 2Makassar Pet
Clinik
Sel darah merah merupakan komponen penyusun darah paling banyak yang
dibentuk dalam sum-sum tulang dan limfa berfungsi sebagai transpor oksigen
dengan tepung tapioka tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap SDM, SDP, dan
masih berada pada kisaran normal (Tabel 2). Seperti yang dilaporkan sebelumnya
oleh Septiana dkk (2019), menyatakan bahwa sapi memiliki total SDM sebanyak
5.0−10.0×106/μl. Namun total SDM yang diperoleh pada penelitian ini lebih
15
tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian Adam dkk. (2015) yang melaporkan
bahwa rataan total SDM sapi Bali 4,89 ± 0,53×106 μL. Menurut Utamy et al.,
(2021) sapi Bali yang diberikan pakan konsenrat berbasis pulp kakao sebagai
faktor yang mempengaruhi jumlah sel-sel darah adalah faktor internal (genetik,
bangsa ternak, dan status fisiologi) dan faktor eksternal lingkungan (kualitas
bertujuan untuk memasok lebih banyak oksigen untuk sel-sel tubuh. SDM
merupakan cerminan dari faktor gizi atau paparan stres kronis, serta dapat
Guyton dan Hall (2010) jumlah SDM dipengaruhi oleh umur, aktivitas individu,
nutrisi, ketinggian tempat, dan suhu lingkungan. Temperatur lingkungan atau suhu
lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah SDM.
terhadap total SDM sapi FH. Semakin tercukupi nutrisi dalam pakan akan
menunjukkan total SDM yang normal pada darah sapi. Halek dkk (2020)
penyerapan nutrisi pakan yang dikonsumsi. Pakan yang dikonsumsi akan dicerna
dan didegradasi dalam bentuk nutrien yang kemudian diserap ke dalam darah
fungsi organ tubuh. Faktor nutrisi berpengaruh terhadap total eritrosit sapi.
16
Menurut Halek (2020), nutrisi dalam hal ini asam propionat digunakan sebagai
untuk membawa oksigen dan memberi warna pada SDM (Sonjaya, 2012). Pakan
tambahan UMMB terdiri dari bahan perekat berupa semen yang mengandung besi
dalam jumlah besar, dimana dalam SDM terdapat proses oksigenasi. Menurut
Sonjaya (2012) proses oksigenasi pada SDM memerlukan besi dalam bentuk ferro
jumlah besinya dengan dua atom oksigen bergabung dengan tiap atom besi.
Sel darah putih adalah leukosit yang selalu mempunyai inti sel dan
tubuh terhadap infeksi (Sonjaya, 2012). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
statistik menunjukkan bahwa jumlah SDP sapi perah FH setelah pemberian pakan
UMMB hasil substitusi semen dengan tepung tapioka tidak berpengaruh nyata
(P>0,05) terhadap SDP. Nilai rata–rata SDP pada penelitian ini berkisar 8,80–
11,70×103µL masih berada pada kisaran normal (Tabel 2). Seperti yang
dilaporkan sebelumnya oleh Divers dan Peek (2008), menyatakan bahwa kadar
normal SDP untuk sapi perah ialah 5,60–12,70×103/µL. Total SDP yang diperoleh
dilaporkan oleh Suprayogi dkk, (2017) yaitu total SDP sapi perah laktasi yang
17
dipelihara oleh peternak di Desa Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
adalah 6,2−10,6×103 μl. Menurut Utamy et al., (2021) sapi Bali yang diberikan
konsentrat berbasis pulp kakao sebagai sumber energi menunjukkan nilai SDP
10,02−10,15×103 μl.
Berdasarkan nilai SDP tersebut maka dapat dinyatakan bahwa UMMB hasil
substitusi bahan perekat semen dengan tepung tapioka tidak bersifat toksik bagi
tubuh ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Halek dkk (2020) bahwa SDP yang
oleh beberapa faktor yaitu bergantung pada jenis hewan, bangsa (breed), umur,
jenis kelamin, dan kondisi hewan. Ali dkk, (2013) juga berpendapat bahwa faktor
yang mempengaruhi kualitas SDP bukan saja jumlah sel-selnya tetapi juga kadar
Hb, PCV, dan kadar konstituen darah lainnya. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi kualitas SDP adalah umur, jenis kelamin, gizi, kehamilan, laktasi,
iklim, fase estrus, dan ketinggian laktasi. Nilai SDP juga dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik maupun faktor lingkungan, yaitu pakan dan infeksi (Wulandari et
al., 2016). Selain itu, SDP merupakan sel yang tanggap terhadap agen infeksi
18
dkk., 2015), dan SDP dapat dijadikan tolak ukur terhadap kekebalan tubuh (Isroli
dkk., 2009.)
terjadi pada ternak yang stres akibat gangguan fisik maupun sebagai induksi dari
penyakit, infeksi umum, infeksi lokal, keracunan, tumor, dan trauma. Pada
pemeliharaan ternak dengan complete feed pada ternak, protein yang diperoleh
ternak. Menurut Soeharsono dkk (2010), kesehatan fisik ternak dapat diukur
Jumlah Trombosit
UMMB hasil substitusi semen dengan tepung tapioka tidak berpengaruh nyata
ini berkisar 366,3–452×103µL masih berada pada kisaran normal (Tabel 2).
biasanya berkisar antara 200–500 × 103/µl. Hal ini menandakan bahwa nilai
trombosit pada penelitian ini berada pada kisaran normal. Total trombosit yang
diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian Indah et al.,
19
Umur et al., (2014) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pembuluh darah yang luka, trombosit melepaskan satu bahan yang membatasi
pembekuan darah apabila hewan terluka dan kehilangan darah terjadi proses
vascular. Tanpa adanya trombosit akan terjadi kebocoran darah melalui pembuluh
20
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Saran
diberikan kepada ternak karena tidak berdampak pada status hematologi terutama
21
DAFTAR PUSTAKA
Ace, S. I., R.Krisna, dan E. Saepuddin. 2007. Pengaruh “ urea molasses block ”
(UMB) terhadap penigkatan produksi susu. Jurnal Penyuluhan
Pertanian. 2(1) :1−5.
Adam M, Lubis TM, Abdyad B, Asmilia N, Muttaqien M, Fakhurrazi F. 2015.
Jumlah eritrosit dan nilai hematokrit sapi Aceh dan sapi Bali di
Kecamatan Leumbah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Medika
Veterinaria. 9:115─118.
Afriyanti, R., I. Mangisah., dan V. D. Yunianto. 2019. Nilai kecernaan nutrient
broiler akibat penambahan Lactobacillus sp. dalam ransum
yangmengandung mikropartikel tepung cangkang telur. Jurnal
SainsPeternakan Indonesia. 14(2): 215─221.
Ako, A. 2013. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. PT Penerbit IPB Press.
Ali A. S., T. Ismoyowati., dan D. Indrasanti. 2013. Jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin dan hematokrit pada berbagai jenis itik lokal
terhadappenambahan probiotik dalam ransum. Jurnal Ilmiah
Peternakan. 1(3):1001─1013.
Asmaki, A.P., Hasanawi, M. dan Tidi, D.A. 2008. Budidaya Usaha Pengelolaan
Agribisnis Ternak Sapi. Bandung : CV. Pustaka Grafika.
Bira GF. 2016. Profil darah sapi bali yang mendapat konsentrat berbahan semak
bunga putih (Cromolaena odorata) dengan level yang berbeda. JAS.
1:30─31.
Bunga, D. Y. M., A. Y. N.Widi, dan P. Pandarangga. 2019. Profil hematologi dan
gambaran morfologi darah sapi bali (Bos sundaicus) yang dipelihara di
tempat pembuangan akhir alak Kota Kupang. Jurnal Veteriner
Nusantara. 2920: 72−84.
Christi. R. F., D. S. Tasripin, dan H. Elfakhriyano. 2022. Evaluasi kandungan
mutu fisik dan kimia susu sapi perah friesian holstein di bppib tsp
bunikasih. Ziraa’ah. 42(2): 236−246.
Dewi. A. K. S., G. Mahardika, dan N. S. Dharmawan. 2018. Total eritrosit, kadar
hemoglobin, nilai hematokrit sapi bali lepas sapih diberi pakan
kandungan protein dan energi berbeda. Indonesia Medicus Veterinus.
7(4): 413−421.
Divers TJ, Peek SF. 2008. Rebhun’s Disease of Dairy Cattle. Ed ke-2.
Missouri(US): Elsevier.
22
Febrianita, O., A. Ridwan, dan Y. C. S. Poernomo. 2020. Penelitian beton dengan
penambahan abu sekam padi dan limbah keramik sebagai substitusi
semen.JURMATEKES. 3(2): 284−288.
Guyton A. C and J. E, Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. Ke-9.
Penerjemah oleh Irawati Setiawan Penerjemah. Jakarta.
Halek, L. Y., P. K. Tahuk, dan G. F. Bira. 2020. Pengaruh profil leukosit dan
eritrosit sapi bali jantan yang digemukkan dengan complete feed yang
mengandung level.
Herawati, E., dan Royani, M., 2019. Pengaruh Penambahan Molasses dan Tepung
Tapioka terhadap Kandungan Protein Kasar, Serat Kasar dan Energi
pada Pellet Daun Gamal. Journal of Animal Hussbandry Science 4 (1):
6−13.
Ihedioha, J.I, Ugwuja, J.I, Noel-Uneke, O.A, Udeani, I.J, Daniel-Igwe, G. 2012,
reference values for the haematology profile of conventional grade
outbred albino mice (mus musculus) in nsukka, eastern nigeria, ARI,
Vol 9(2):1601─1612.
Indah, P., P. Aj., dan A. Yn. 2020. Evaluasi Penggunaan Sinbiotik Padat Berbasis
Bakteri Lignochloritic terhadap Profil Darah Sapi Potong. Jurnal Ilmu
Peternakan. 1(2) : 315─326.
Isroli, E., S. Widiastuti, T. Susanti, Yudiharti, dan Sugiharto. 2009. Observasi
beberapa variable hematologi ayam Kedu pada pemeliharaan intensif.
Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan.
Khasanah. M. M., A. Harjoko, dan I. Candradewi. 2016. Klasifikasi sel darah
putih berdasarkan ciri warna dan bentuk dengan metode k-nearest
neighbor (K-NN).IJEIS. 6(2) : 151−162.
Larasati, D. A. 2016. Faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas susu sapi
perah di desa geger kecamatan sendang kabupaten tulungagung. Jurnal
Geografi. 14(1): 34−41.
Lekahena, V. N. J. 2016. Pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka
terhadap komposisi gizi dan evaluasi sensori nugget daging merah ikan
madidihang. AGRIKAN. 9(1): 1−8.
Mide, M. Z, 2011. Penampilan Sapi Bali Jantan Muda yang Diberikan Pakan
Komplit. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Moran J. 2012. Managing Hight Grade Dairy Cows in the Tropic. Australia (AU):
CSIRO Publishing.
23
Purnomo D, Sugiharto S, Isroli I. 2015. Total leukosit dan diferensial leukosit
darah ayam broiler akibat penggunaan tepung onggok fermentasi
rhizopus oryzae pada ransum. J Ilmu Peternakan. 25:59─68.
Putera, D. P., R. Wulansari., dan R. A. Lelana. 2014. Profil hematologi sapi perah
FH (freisian holstein) periode kering kandang di Kunak
Cibungbulang Bogor. Jurnal Veteriner. 2(1): 1─10.
Putra, H. 2021. Beton Sebagai Material Kontruksi. Gre Publishing Ikatan Penerbit
Buku Indonesia.
Rachied, H. G. A., Zaahkouk S. A., El-Zawhry Ei, Elfeky Kh. Sh. 2014.
Hematological and Biochemical Parameters in Some Bird and
Mammals. Journal of Entomology and Zoology, 2 (2): 153─158.
Radostitis, O.M., C. Gay, D.C. Blood, K.W. Hinchcliff. 2000. Diseases caused by
Trypanosomes. Vet. Med. 9th ed. London WB Saunders Co. Ltd.
Riski, P., B. P. Purwanto., dan A. Atabany. 2016. Produksi dan kualitas susu sapi
FH laktasi yang diberi pakan daun pelepah sawit. Jurnal Ilmu Produksi
dan Teknologi Hasil Peternakan. 4(3): 345−349.
Samuelson DA. 2007. Textbook of veterinary histologi. Missouri (US): Elsevier.
Septiana, T., M. H. Siswanto, dan S. Suharyati. (2019). Jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin, dan nilai hematokrit sapi simpo yang terinfestasi
cacingsaluran pencernaan di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan
LabuhanRatu, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Riset Dan
InovasiPeternakan. 3(3), 30─36.
Septiani, A.A.I.A., N. K. Switi., dan I. G. A. A Suartini. 2020. Nilai hematologi
total eritrosit dan kadar hemoglobin sapi bali dengan pakan hijauan
organik. Buletin Veteriner Udayana. 12(2): 144−149.
Soeharsono, A. Mushawwir, E, Hernawan, L, Adriani, K.A, Kamil. 2010,
Fisiologi Ternak: Fenomena dan Nomena Dasar, Fungsi, dan Interaksi
Organ pada Hewan, Widya Padjadjaran, Bandung.
Sonjaya, H. 2012. Dasar Fisiologi Ternak. PT Penerbit IPB Press.
Suprayogi, A., G. Alaydrussani, dan A. Y. Ruhyana, A. Y. 2017. Nilai
hematologi, denyut jantung, frekuensi respirasi, dan suhu tubuh
ternak sapi perah laktasi di Pangalengan. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 22(2): 127─132.
Surjowardojo, P., H. Muarifah., Rifa’i, dan I. M. Handayani. 2022. Kualitas
kolostrum sapi perah friesien holstein (fh) dengan umur kolostrum yang
berbeda ditinjau dari kadar lemak. Agriovet. 5(1): 125−132.
24
Susanto, E. 2013. Kajian suplementasi plant extract urea mollases multinutrient
block (pe-ummb) dalam ransum ternak ruminansia korban erupsi
gunung berapi di Indonesia. Jurnal Ternak. 4(1): 26−38.
Umur A, Widyastuti KS, Utama H. 2014.Waktu beku darah sapi bali. Medicus
Veterinus. 3:367─372.
Utamy, R. F., F. Asbar., H. Sonjaya., A. Ako., M. I. A. Dagong., A. Badong.,
Ardianto. 2021. Evaluation of the utilization of cocoa pulp in feed
concentrate on the hematological parameter of bali cattle. IJSBAR.
59(2): 85−90.
Wisesa, A. A. N. G., T. G. O, Pemayun dan I. G.N. K. Mahardika. 2012. Analisis
sekuens D-Loop DNA mitokondria Sapi Bali dan banteng dibandingkan
dengan bangsa sapi lain di dunia. Jurnal Indonesia Media Veteriner. 1
(2): 281─292.
Wulandari S, Kusumanti E, Isroli I. 2016. Jumlah total leukosit dan diferensial
leukosit ayam broiler setelah penambahan papain kasar dalam ransum
(the total leucocytes count and leucocytes differential of broiler after
addition of crude papain in diet). J Agriculture. 3:517─522.
Yanuartono, Indarjulianto S, Purnamaningsih H, Raharjo S. 2016. Evaluasi Klinis
dan Laboratoris pada Kejadian Sapi Ambruk Tahun III. Laporan
Penelitian. Yogyakarta. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT),
Universitas Gadjah Mada. Kementrian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
25
LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Analisis Statistik Jumlah Sel darah Merah, Jumlah Sel Darah
Putih, Kadar Hemoglobin dan Kadar Hematokrit
Descriptives
SDM
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 6,6633 1,63980 ,94674 2,5899 10,7368
P1 3 5,6500 ,26665 ,15395 4,9876 6,3124
P2 3 6,1567 1,04333 ,60237 3,5649 8,7484
P3 3 5,4067 ,18037 ,10414 4,9586 5,8547
P4 3 5,1867 ,44792 ,25861 4,0740 6,2994
Total 15 5,8127 ,94260 ,24338 5,2907 6,3347
SDP
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 8,8000 1,70000 ,98150 4,5770 13,0230
P1 3 11,3667 1,58219 ,91348 7,4363 15,2971
P2 3 10,5667 ,89629 ,51747 8,3402 12,7932
P3 3 9,1333 1,15902 ,66916 6,2542 12,0125
P4 3 11,7000 6,43661 3,71618 -4,2894 27,6894
Total 15 10,3133 2,90661 ,75048 8,7037 11,9230
Trombosit
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 439,0000 70,00000 40,41452 265,1104 612,8896
P1 3 366,3333 97,14079 56,08426 125,0222 607,6444
P2 3 452,0000 13,00000 7,50555 419,7062 484,2938
P3 3 420,0000 ,00000 ,00000 420,0000 420,0000
P4 3 413,3333 54,50076 31,46603 277,9459 548,7207
Total 15 418,1333 58,44884 15,09143 385,7654 450,5012
26
ANOVA
SDM
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 4,275 4 1,069 1,309 ,331
Total 12,439 14
SDP
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 20,337 4 5,084 ,519 ,724
Total 118,277 14
TROMBOSIT
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 12876,400 4 3219,100 ,921 ,489
Total 47827,733 14
Homogeneous Subsets
SDM
Duncana
P3 3 5,4067
P1 3 5,6500
27
P2 3 6,1567
P0 3 6,6633
Sig. ,096
SDP
Duncana
P3 3 9,1333
P2 3 10,5667
P1 3 11,3667
P4 3 11,7000
Sig. ,319
TROMBOSIT
a
Duncan
P4 3 413,3333
P3 3 420,0000
P0 3 439,0000
P2 3 452,0000
Sig. ,134
28
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
29
BIODATA PENELITI
pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan di
SD Negeri 49 Sompong pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013. Penulis
Selatan dan lulus pada tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya
di SMA Negeri 11 Sinjai pada tahun 2016 dan lulus pada tahun 2019. Penulis
pernah menjadi bendahara OSIS di SMA Negeri 11 Sinjai sejak Periode 2017 –
2018, dan pernah menjadi ketua ambalan putri oraganisasi pramuka periode
2017- 2018. Penulis juga berorganisasi KIR ( Karya ilmiah remaja), dan menjadi
Tinggi Negeri) melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri ) memilih jurusan peternakan melalui tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis
Griya Bakti Utama Blok C2 No.5 bersama tiga orang sahabatnya. penulis masuk
30