You are on page 1of 43

JUMLAH SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTIH, DAN

TROMBOSIT SAPI PERAH FH LAKTASI YANG


DIBERI UMMB HASIL SUBSTITUSI SEMEN
DENGAN TEPUNG TAPIOKA

SKRIPSI

A. MUTFAIDAH
I011 19 1206

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023

i
JUMLAH SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTI H, DAN
TROMBOSIT SAPI PERAH FH LAKTASI YANG
DIBERI UMMB HASIL SUBSTITUSI SEMEN
DENGAN TEPUNG TAPIOKA

SKRIPSI

Oleh:

A. MUTFAIDAH
I011 19 1206

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Peternakan
Pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023

ii
iii
iv
ABSTRAK

A.Mutfaidah. I011191206. Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih, Dan
Trombosit Sapi Perah FH Laktasi Yang Diberi UMMB Hasil Substitusi Semen
Dengan Tepung Tapioka Dibawah bimbingan Hasbi (Pembimbing Utama) dan
Renny Fatmyah Utamy (Pembimbing Anggota).

Urea molaese multinutrien blok (UMMB) adalah pakan tambahan (feed


supplement) untuk ternak ruminansia berbentuk padat dan kaya dengan zat-zat
makanan. Komposisi UMMB terdiri dari bahan pengisi dan perekat. Bahan
perekat yang umumnya digunakan berupa semen. Penggunaan semen dalam
jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah pada kesehatan ternak. Oleh
karena itu dibutuhkan perekat alami yang dapat mensubtitusi penggunaan semen
pada UMMB. Tepung tapioka berpotensi sebagai bahan perekat pada pembuatan
UMMB. Fungsi hematologi ternak dapat diamati melalui kadar profil darah
seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian UMMB hasil substitusi bahan
perekat semen dengan tepung tapioka terhadap sel darah merah, sel darah putih,
dan trombosit. Penelitian ini menggunakan 15 ekor sapi perah laktasi dengan
rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 ulangan. Semen 100% +
tepung tapioka 0% (P0), semen 75% + tepung tapioka 25% (P1), semen 50% +
tepung tapioka 50% (P2), semen 25% + tepung tapioka 75% (P3), dan semen 0%
+ tepung tapioka 100%(P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak
berbeda nyata (P>0,05) jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Ketiga nilai ini masih berada pada kisaran normal. Sehingga, dapat disimpulkam
bahwa substitusi semen dengan tepung tapioka pada pembuatan UMMB tidak
berpengaruh terhadap nilai hematologi sapi perah FH.

Kata Kunci: Urea Molases Multinutrien Blok, Sel Darah Merah, Sel Darah Putih,
Trombosit

v
ABSTRACT

A. Mutfaidah. I011191206. Red Blood Cells, White Blood Cells, and Platelets of
Lactation Holstein Friesian Dairy Cows Supplemented UMMB Consist of Semen
Substitut To Tapioca Meal. Supervisorf Hasbi and Co-Supervisor Renny
Fatmyah Utamy.

Urea molasse multi-nutrient block (UMMB) is a feed supplement for ruminants


and rich in nutrients. UMMB adhesive materials are in the form of cement.
Cement serves to keep the UMMB consist of fillers and adhesives. Cement is
commonly used as an adsive in producting UMMB. However, for a long time
using, this cement is a hazard to livesctock health. It is necessary to find an
alternative organic/natural adhsive. Tapioka meal has potential to substitute
sement as an adhsive in produce UMMB because is has a high starch content.
Modification of the composition of nutrition of feedstuff in UMMB production
needs experimental to assess this modification to the hematological of FH dairy
cows, such as red blood cells, white blood cells, and platelets. Therefore the
objective of this study was to determine the effect of UMMB consist of cemen as
an adhsive to substitute yapioca meal on the number of red blood cells, white
blood celld, and platelets of lactating FH dairy cows. This study used 15 lactating
dairy cows in a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3
replications. The dietary treatments consisted of UMMB with 100% of cement
adhesive (as A0); 75% cement + 25% tapioca meal (A1); 50% cement + 50%
tapioca meal (A2); 25% cement + 75% tapioca meal (A3); and 100% tapioca meal
(A4). Hematology is testing by the Rayto-RT7600 analyzer. The results revealed
that the treatment was not significantly affected (P>0.05) the number of red blood
cells, white blood cells and platelets. Therefore, the utilization of tapioca meals as
an adhsive in UMMB production can be applied.

Keywords: Urea Molasses Multinutrient Block, Red Blood Cells, White Blood
Cells, Platelets, Tapioca Meal

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah hasil penelitian ini dengan segala keterbatasan. Terima kasih terucap bagi

segenap pihak yang telah meluangkan waktu, pemikiran, dan tenaganya sehingga

penyusunan makalah usulan penelitian ini selesai. Oleh sebab itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hasbi. S. Pt., M. Si. selaku pembimbing utama dan Ibu Dr. Agr.

Ir. Renny Fatmyah Utamy, S. Pt., M. Agr. IPM. selaku pembimbing

anggota, yang telah meluangkan banyak waktu dan perhatiannya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun makalah ini.

2. Bapak Dr. Syahdar Baba, S. Pt., M. Si. selaku pembimbing akademik yang

telah mengarahkan dan memberi dukungan kepada penulis dalam

menjalankan proses perkuliahan.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Herry Sonjaya, DEA. DES. dan Ibu drh. Farida Nur

Yuliati, M. Si. selaku dosen pembahas, yang telah meluangkan banyak waktu

dan perhatiannya untuk memberikan masukan dalam makalah ini.

4. Bapak Andi Muin dan Ibu Indo Bintang sebagai orang tua penulis, atas

dukungan dan doa restunya dalam melanjutkan pendidikan untuk masa depan

yang indah.

vii
5. Keluarga Besar Alm. Andi Muh Yahya Krg Thalib dan Andi Nurbaya serta

Alm. Petta Baco dan Alm. Petta Botang yang menjadi panutan dan selalu

memberikan motivasi kepada Penulis.

6. Kak Awal Adiyaksa selaku rekan dekat penulis, terima kasih selalu

melengkapi, memberikan semangat, perhatian, dan tempat mencurahkan

segala keluh kesahku dalam menyusun makalah ini.

7. Rara Mufliha, S. Pt, Sri Yuliana, dan Iin Nurfaiza selaku sahabat tercinta

yang selalu membersamai serta sebagai tempat bercerita dalam suka maupun

duka.

8. Lembaga tercinta Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai (IKMS) sebagai

rumah kedua yang memberikan banyak pelajaran, pengalaman dan keluarga

yang selalu menjadi tempat ternyaman di dunia rantauan.

9. Teman seperjuangan VATSCO19, RAYIFIT, IKMS 19, HIMAGER,

HIMAPROTEK-UH, RISMA LOVERS, terima kasih atas segala

bantuannya dalam penyelesaian makalah ini.

10. Teman penelitian, Rara Mufliha, S. Pt, A. Fitri Nurbina, Tasya, Zahrul

Ramadan, Utlul Ilma Navia, I Dewa Ayu Mahayani, S. Pt, dan Rio

Saputra. Terima kasih atas segala waktu yang telah diluangkan dan bantuanya

dalam penyusunan makalah ini.

Makassar, Juni 2023

A. Mutfaidah

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACK ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 4

Sapi Perah FH ........................................................................................ 4


Pakan ..................................................................................................... 5
Urea Molases Multinutrien Blok ............................................................ 6
Status Hematologi Sapi FH .................................................................... 8
Sel Darah Merah .................................................................................... 9
Sel Darah Putih ..................................................................................... 9
Trombosit .............................................................................................. 9

METODE PENELITIAN ................................................................................ 11

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 11


Materi Penelitian ................................................................................... 11
Rancangan Penelitian ............................................................................. 12
Tahapan Penelitian................................................................................. 12
Parameter yang Diukur .......................................................................... 13

ix
Analisis Data ......................................................................................... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 15

Pengaruh Pemberian UMMB hasil Substitusi Semen dengan Tepung


Tapioka.................................................................................................. 15
Sel Darah Merah .................................................................................... 15
Sel Darah Putih ...................................................................................... 17
Trombosit .............................................................................................. 19

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 21

Kesimpulan............................................................................................ 21
Saran ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

LAMPIRAN ................................................................................................... 26

BIODATA PENELITI .................................................................................... 30

x
DAFTAR TABEL

No. Halaman
1. Komposisi Bahan UMMB ............................................................... 11
2. Hasil Perhitumgam Nilai Hematologi pada Sapi Perah FH yang
diberi UMMB Hasil Substitusi Semen dengan Tepung Tapioka ..... 15

xi
DAFTAR GAMBAR

No. Halaman
1. Diagram Alur Penelitian ................................................................. 12

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Hasil Analisis Statistik Jumlah Sel Darah Merah, Sel Darah Putih,
dan Trombosit ................................................................................. 26
2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian .................................................... 30

xiii
PENDAHULUAN

Sapi perah merupakan sapi yang banyak dipelihara di Indonesia

diantaranya sapi perah Friesian Holstein (FH). Produksi susu sapi perah FH di

Indonesia masih tergolong rendah yaitu 4083−5240 kg pada satu kali laktasi.

Produktivitas sapi perah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kualitas

genetik ternak, kesehatan, dan manajemen pakan (Riski dkk., 2016).

Pakan adalah asupan yang diberikan kepada ternak dan merupakan faktor

penting dalam usaha peternakan. Jenis pakan yang diberikan pada sapi perah

dapat mempengaruhi produksi, kualitas susu, dan kesehatan. Untuk melengkapi

nutrisi pada pakan yang dikonsumsi oleh ternak perah diperlukan pemberian

pakan tambahan atau feed supplement. Salah satu faktor yang menurunkan

produktivitas sapi perah adalah kekurangan pakan atau pemberian hijauan dan

konsentrat tidak sesuai dengan kebutuhannya (Ako, 2013).

Pakan tambahan yang umum diberikan kepada ternak sapi perah adalah

urea molases multinutrien blok (UMMB). UMMB adalah pakan tambahan (feed

supplement) untuk ternak ruminansia berbentuk padat dan kaya dengan zat-zat

makanan yang dibuat dari bahan utama berupa molases (tetes tebu) sebagai

sumber energi, urea sebagai sumber protein, dan bahan-bahan lain sebagai bahan

pengisi (Ace dkk., 2007). Komposisi UMMB terdiri dari bahan pengisi berupa

dedak, mineral komersil, garam, dan bahan perekat berupa semen. Semen

berfungsi untuk menjaga bentuk UMMB agar tidak hancur. Meskipun demikian,

penggunaan semen dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah

1
pada kesehatan ternak. Oleh karena itu dibutuhkan perekat alami yang dapat

mensubtitusi penggunaan semen pada UMMB.

Tepung tapioka berpotensi sebagai bahan perekat pada pembuatan

UMMB, karena memiliki kandungan pati yang tinggi. Kandungan pati tersebut

kemudian akan meleleh dan membentuk gelatin ketika dipanaskan. Gelatin

memiliki sifat sebagai bahan pengikat atau perekat (Herawati dan Royani, 2019).

Namun pemanfaatan tepung tapioka sebagai bahan perekat informasinya masih

sangat terbatas.

Kecukupan nutrisi ternak dan kualitas pakan dapat dilihat dari fungsi

fisiologisnya. Oleh karena itu subtitusi semen dengan tepung tapioka dalam

pembuatan UMMB diharapkan dapat mengurangi dampak yang dapat

menyebabkan gangguan kesehatan fisiologi ternak. Darah merupakan salah satu

parameter dari status kesehatan ternak karena darah mempunyai fungsi penting

dalam pengaturan fisiologis tubuh ternak. Gangguan metabolisme, penyakit,

kerusakan struktur atau fungsi organ, pengaruh agen/obat, dan stres pada ternak

dapat diketahui dari perubahan profil darah (Iheidioha et al., 2012). Fungsi

fisiologis ternak dapat diamati melalui kadar profil darah seperti sel darah merah,

sel darah putih, dan trombosit. Hal inilah yang melatarbelakangi diaksanakannya

penelitian mengenai jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit sapi

perah FH laktasi yang diberi UMMB dengan bahan perekat hasil substitusi semen

dengan tepung tapioka.

2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah

merah, sel darah putih, dan trombosit sapi perah FH laktasi yang diberi UMMB

hasil subtitusi bahan perekat semen dengan tepung tapioka.

Manfaat penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi

ilmiah bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mendapatkan data dan gambaran

dari jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit sapi perah FH laktasi

yang diberi UMMB hasil subtistusi bahan perekat semen dengan tepung tapioka.

3
TINJAUAN PUSTAKA

Sapi Perah FH

Sapi perah adalah salah satu komoditas ternak yang telah lama menjadi

usaha dalam bidang peternakan di Indonesia. Bangsa sapi perah yang umum

dipelihara di Indonesia adalah sapi Friesian Holstein (FH) dan mulai

dikembangkan sejak tahun 1800-an oleh pemerintah Belanda. Sapi FH

mempunyai beberapa keunggulan, salah satunya yaitu jinak, tidak tahan panas

tetapi sapi ini mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan

(Surjowardojo dkk., 2022).

Sapi Perah FH baik dipelihara pada daerah-daerah beriklim dingin atau di

daerah-daerah ketinggian lebih dari 800 m dari permukaan laut. Sapi perah FH

memiliki ciri-ciri berwarna belang hitam putih, pada dahi terdapat warna putih

segitiga, tanduk kecil pendek, jinak, dan tahan terhadap panas tetapi mudah

beradaptasi dengan lingkungan, produksi susu mencapai 4500−5500 liter per satu

masa laktasi (305) hari (Ako, 2013).

Banyak faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi diantaranya adalah

genetik induk sapi, pakan sapi, konsentrat, dan tatalaksana pemeliharaan. Faktor-

faktor tersebut saling terkait, misalnya sapi yang secara genetik berasal dari induk

yang baik, belum tentu dapat mengekspresikan produksinya tanpa didukung oleh

dua faktor lainnya (Asmaki, dkk., 2008). Kualitas susu dipengaruhi oleh sifat fisik

dan kimia. Upaya bentuk dalam peningkatan kualitas susu melalui manajemen

pemberian pakan yang baik. Jenis pakan yang diberikan pada ternak akan

4
mempengaruhi produksi serta kualitasnya. Kualitas susu sangat bergantung dari

hijauan serta konsentrat yang diberikan. Semakin baik pemberian pakan maka

kualitas susu juga akan semakin meningkat. Pakan dengan nutrisi yang diberikan

kepada sapi yang sedang laktasi disesuaikan untuk menunjang performa

produksinya. Kadar lemak, protein dan laktosa adalah komponen nutrien susu

yang menjadi landasan penentu kualitas susu (Christi dkk, 2022).

Pakan

Pakan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan

peternakan sapi perah. Tingkat produksi susu yang relatif rendah di Indonesia

lebih banyak dipengaruhi oleh faktor pakan yang kurang memadai. Hal ini

disebabkan pakan hijauan dan konsentrat yang cukup potensial belum di

manfaatkan secara optimal (Ambo Ako, 2013).

Tujuan utama pemberian pakan pada sapi perah adalah menyediakan

ransum yang ekonomis, tetapi dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok,

kebuntingan, produksi susu induk, serta kebutuhan untuk pertumbuhan bagi

ternak yang masih muda. Agar terpenuhi produksi secara optimal, perlu tersedia

cukup pakan, baik kualitas maupun kuantitas. Dalam hal ini, terpenuhinya

kecukupan gizi sesuai dengan kebutuhan ternak tidak kekurangan pakan (Ambo

Ako, 2013).

Pakan memiliki kebutuhan yang paling tinggi yakni 60−70% dari total

biaya produksi. Masalah utama dalam peningkatan produktivitas ternak adalah

sulitnya menyediakan pakan secara berkesinambungan baik jumlah maupun

kualitasnya. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam peningkatan

5
produktivitas ternak adalah ketersediaan pakan yang mencukupi secara kualitas

dan kuantitas. Pemberian pakan pada ternak sapi perah bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan hidup pokok, produksi, dan reproduksi agar sapi perah dapat

berproduksi secara optimal (Moran, 2012).

Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (hijauan yang berupa jerami

padi, pucuk daun tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja,

daun jagung, daun ubi, dan daun kacang kacangan) dan konsentrat 40%.

Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada pagi dan sore hari dengan

frekuensi empat kali. Konsentrat diberikan sebelum pemerahan sedangkan rumput

diberikan setelah pemerahan. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan

sebanyak 25−50 kg/ekor/hari. Pemberian jumlah pakan berdasarkan periode sapi

seperti anak sapi sampai sapi dara, periode bunting, periode kering kandang, dan

laktasi. Pada anak sapi pemberian konsentrat lebih tinggi dari pada rumput. Pakan

berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot

badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1−2% dari BB. Sapi yang sedang

menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan

konsentrat dalam ransumnya (Larasati, 2016).

Urea Molasses Multinutrien Blok

Urea molases multinutrien blok adalah metode yang mudah dan murah

bagi penyediaan kebutuhan nutrisi ruminansia. Pemberian UMMB dapat

meningkatkan pencernaan pakan berkualitas rendah sehingga secara umum dapat

meningkatkan performa ternak seperti produksi susu, bobot badan, body condition

score (BCS) dan status reproduksi. Bahan Penyusun UMMB terdiri dari bahan

6
pengisi berupa urea, molases, mineral, dan bahan lainnya. Adapun bahan perekat

terdiri dari Semen (Yanuartono dkk., 2016)

Tujuan pemberian UMMB adalah penambahan suplemen pada ternak,

membentuk asam amino yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia juga untuk

membantu meningkatkan kecernaan dengan cara menstabilkan kondisi keasaman

(pH) di dalam rumen. Suplemen UMMB dapat dibuat dengan menggunakan

formulasi yang bervariasi tergantung pada pasokan dan harga bahan-bahan yang

dibutuhkan. Selain manfaat tersebut, UMMB juga memiliki palatabilitas tinggi

sehingga disukai oleh ternak ruminansia (Yanuartono dkk., 2016).

UMMB merupakan pakan tambahan pada ternak ruminansia untuk

mengatasi rendahnya kualitas pakan. Penggunaan suplemen pakan dalam bentuk

balok padat/block mempunyai beberapa keuntungan yaitu mempermudah

transportasi, memudahkan penyimpanan dan penggunaan, dan mengurangi resiko

dibandingkan dengan pendekatan lain, seperti memberikan sejumlah kecil urea

dalam air minum serta penaburan larutan urea pada pakan berserat (Susanto,

2013).

Bahan perekat UMMB berupa semen. Semen adalah suatu bahan pengikat

yang dihasilkan dengan cara menghaluskan padatan menjadi bubuk halus.

memiliki sifat adhesive dan kohesif sehingga dapat mengeras jika bereaksi dengan

air (Febrianita dkk, 2020). Komposisi kimia semen terdiri dari kapur 65%, silika

25%, aluminium 8%, besi 6%, magnesium 4%, sulfur 2%, dan Ignition Loss 1%

(Putra, 2021).

7
Tepung tapioka berpotensi sebagai bahan pengisi dalam pembuatan

UMMB. Tepung tapioka adalah granula pati dari umbi ketela pohon yang kaya

akan karbohidrat. Tepung tapioka mempunyai kandungan amilopektin yang tinggi

sehingga mempunyai sifat tidak mudah menggumpal, mempunyai daya lekat yang

tinggi, tidak mudah pecah atau rusak dan suhu gelatinisasinya relatif rendah antara

52−70°C. (Kandungan gizi tepung tapioka per 100 g sampel adalah 362 kal,

protein 0,59%, lemak 3,39%, air 12,9%, dan karbohidrat 6,99% (Lakahena, 2016).

Status Hematologi Sapi FH

Status hematologi merupakan merupakan salah satu parameter sistem

imun yang menentukan status kesehatan ternak karena mempunyai komponen

yang sangat penting dalam pengaturan fisiologi tubuh (Septiani dkk, 2020). Darah

merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh dengan peranan kompleks agar

proses fisiologi dapat berjalan dengan baik, serta mengoptimalkan produktivitas

ternak. Cairan tersebut tersusun atas sel-sel intraseluler yang biasa disebut dengan

plasma. Unsur-unsur seluler darah terdiri dari sel darah merah (SDM)/eritrosit,

sel darah putih (SDP)/leukosit, dan trombosit (keping darah) (Dewi dkk, 2018).

Pemeriksaan hematologi berfungsi sebagai pemeriksaan skrining untuk

mengetahui adanya kelainan pada proses fisiologis tubuh dan memantau

gambaran hematologi sebagai indikator kesehatan ternak. Pemeriksaan

hematologi yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan ternak adalah sel

darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit (Putera dkk., 2014).

8
Sel darah Merah

Darah mempunyai beberapa fungsi yang penting untuk tubuh. Darah

mengangkut zat-zat makanan dari alat pencernaan ke jaringan tubuh, hasil limbah

metabolisme dari jaringan tubuh ke ginjal, dan hormon dari kelenjar-kelenjar

endoktrin ke target organ tubuh. Darah juga berpartisipasi dalam pengaturan

kondisi asam-basa, keseimbangan elektrolit dan temperatur tubuh, serta sebagai

pertahanan suatu organisme terhadap penyakit. SDM mengandung hemoglobin

dan berfungsi sebagai transpor oksigen. Kadar normal SDM untuk sapi ialah

5,00–7,20×106/µL (Sonjaya, 2012).

Sel Darah Putih

Sel darah putih merupakan salah satu bagian dari susunan sel darah ternak

yang memiliki peranan utama dalam hal sistem imunitas atau membunuh kuman

dan bibit penyakit yang ikut masuk ke dalam aliran darah ternak. SDP dapat

disebut dengan leukosit. Leukosit dibagi menjadi lima jenis tipe berdasarkan

bentuk morfologinya yaitu basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit.

Masing-masing jenis SDP ini memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda

(Khasanah dkk., 2016). Kisaran normal jumlah leukosit pada sapi yaitu 2,3

×103−9,5×103/μL (Bunga dkk., 2019).

Trombosit

Trombosit merupakan fragmen sel yang berdiameter 2−4 μ dibentuk dalam

sumsum tulang limfa, mempunyai masa hidup 8−10 hari. Keping-keping darah

berkerut pada pembuluh darah yang terluka di mana trombosit melepaskan satu

bahan yang membatasi pembuluh darah dan beragregasi untuk membentuk

9
gumpalan atau disebut dengan pembekuan darah. Jumlah trombosit ternak sapi

yakni berkisar antara 110.000−300.000/mm3 dengan rataan 176.000/mm3

(Sonjaya, 2012).

10
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Januari−Maret 2023 di Peternakan Sapi

Perah Panette, Desa Lebang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Uji

sampel darah dilaksanakan di Makassar Pet Clinic yang beralamat di Jalan

Monumen Emy Saelan No. 103 A Kota Makassar.

Materi Penelitian

Sesuai dengan rancangan yang digunakan, penelitian ini menggunakan

sapi perah FH sebanyak 20 ekor, umur sapi perah 4−5 tahun dengan waktu laktasi

1−4 bulan dan bobot badan rata-rata ±500 kg. Hijauan yang diberikan berupa

rumput gajah (Penisetum purpureum), ampas tahu, dan UMMB. Komposisi bahan

UMMB dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Komposisi Bahan Ransum


No. Bahan Jumlah (%)
Bahan Perekat
1. Semen/Tapioka 5
Bahan Pengisi
1. Urea 5
2. Molases 30
3. Bungkil kelapa 15
4. Dedak 40
5. Mineral komersil 2,5
6. Garam 2,5
Total 100

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah parang, sekop

pakan, gerobak pakan, ember, baskom, timbangan pakan, hand mixer, baskom,

11
ember, alat pencetak UMB, talang, dehidrator, vacutainer, jarum venoject, tabung

EDTA, ice pack, rak tabung, Rayto RT-7600, cooler box.

Metode Pelaksanaan

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5

perlakuan dengan 4 ulangan sebagai berikut.

P0 = Semen 100% substitusi tepung tapioka 0%

P1 = Semen 75% substitusi tepung tapioka 25%

P2 = Semen 50% substitusi tepung tapioka 50%

P3 = Semen 25% substitusi tepung tapioka 75%

P4 = Semen 0% substitusi tepung tapioka 100%

Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Diagram alir tahapan penelitian

12
Proses pembuatan UMMB:

1. Mempersiapkan bahan dan alat.

2. Menimbang bahan (semen, molases, bungkil kelapa, garam, kapur, vitamin,

mineral, dan tepung tapioka).

3. Memanaskan tepung tapioka dan molases hingga suhu 70°C.

4. Mencapur bahan menggunakan hand mixer hingga rata.

5. Mencetak UMMB.

6. Memasukkan UMMB pada dehidrator selama 15 jam pada suhu suhu 70°C.

Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah jumlah SDM, jumlah

SDP, dan jumlah trombosit. Pengambilan darah diambil 2 kali yakni sebelum dan

setelah perlakuan. Pengambilan sampel darah diambil dengan venoject

mengandung Ethylene Diaminetetra Acetic Acid (EDTA) sebanyak 3 ml, melalui

vena jugularis. Sampel hasil koleksi darah dihomogenkan lalu disimpan kedalam

box pendingin yang telah diisi ice pack. Setelah itu sampel dibawa ke Makassar

untuk menguji ketiga parameter meliputi jumlah SDM, SDP, dan trombosit sapi

perah FH di Makassar Pet Clinik.

Pemeriksaan sample darah dengan alat Hematology Analyzer. Alat akan

secara otomatis melakukan self check kemudian background check. Sampel darah

harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan. Selanjutnya tombol ikon

new sampel ditekan, kemudian tombol next sampel ditekan setelah itu

dimasukkan data sampel dan nama ternak/nomor sampel darah yang akan

diperiksa darahnya (sapi perah FH). Tabung sampel dibuka dan diletakkan

13
dibawah sampling nozzle sampai ujung jarum menyentuh dasar tabung tombol

counting ditekan, sehingga jarum sampel akan tertarik kedalam instrument dan

sampel secara otomatis akan diproses menggunakan hematology analyzer. Hasil

akan muncul pada layar secara otomatis. Setelah itu hasil pemeriksaan di print.

Analisis Data

Data yang diperoleh lalu diolah secara statistik dengan menggunakan

rancangan acak lengkap RAL, terdiri dari 5 perlakuan 3 ulangan. Data hasil

penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Apabila berpengaruh antara

perlakuan dan ulangan, akan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Model statistik yang

digunakan menurut (Gaspersz, 1991) sebagai berikut:

𝐘𝐢𝐣 = µ + Ni + ɛij

i = 1, 2, 3, 4, 5 (perlakuan)
j = 1, 2, 3 (ulangan)

Keterangan :
Yij = hasil pengamatan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
µ = nilai rata-rata hasil pengamatan
Ni = pengaruh perlakuan ke-i
ɛij = pengaruh acak perlakuan ke-i dalam pengulangan ke-j

14
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian UMMB Hasil Substitusi Semen dengan Tepung


Tapioka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan UMMB hasil

substitusi semen dengan tepung tapioka terhadap nilai hematologi dilihat pada

Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Perhitungan Nilai Hematologi pada Sapi Perah FH yang diberi
UMMB Hasil Substitusi Semen dengan Tepung Tapioka
Perlakuan
Parameter P-Value Rujukan*
P0 P1 P2 P3 P4
SDM
6,16±1,63 5,65±0,26 6,15±1,04 5,40±0,18 5,18±0,44 0,33 5,00–7,201
(×106/µL)
SDP
8,80±1,70 11,36±1,58 10,56±0,89 9,13±1,15 11,70±6,43 0,72 5,60–12,701
(×103/µL)
Trombosit
439±70 366, ±97,14 452±13 420 ±0 413 ± 54,50 0,48 160–6502
(×103/µL)
Keterangan: SDM= sel darah merah, SDP= sel darah putih, P0= 100% semen, P1= 75% semen +
25% tepung taoioka, P2= 50% semen + 50% tepung tapioka, P3 = 25% semen +
75% tepung tapioka, P4= 100% semen.1Divers dan Peek (2008) dan 2Makassar Pet
Clinik

Jumlah Sel Darah Merah

Sel darah merah merupakan komponen penyusun darah paling banyak yang

dibentuk dalam sum-sum tulang dan limfa berfungsi sebagai transpor oksigen

(Sonjaya, 2012). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik menunjukkan

bahwa pemberian UMMB yang mengandung perekat semen dan disubstitusi

dengan tepung tapioka tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap SDM, SDP, dan

trombosit. Nilai rata–rata SDM pada penelitian ini berkisar 5,18–6,16×106/µL

masih berada pada kisaran normal (Tabel 2). Seperti yang dilaporkan sebelumnya

oleh Septiana dkk (2019), menyatakan bahwa sapi memiliki total SDM sebanyak

5.0−10.0×106/μl. Namun total SDM yang diperoleh pada penelitian ini lebih

15
tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian Adam dkk. (2015) yang melaporkan

bahwa rataan total SDM sapi Bali 4,89 ± 0,53×106 μL. Menurut Utamy et al.,

(2021) sapi Bali yang diberikan pakan konsenrat berbasis pulp kakao sebagai

sumber energi menunjukkan nilai SDM 4,78−5,18 μL.

Sonjaya (2012) dan Rasyied dkk (1997) mengemukakan bahwa beberapa

faktor yang mempengaruhi jumlah sel-sel darah adalah faktor internal (genetik,

bangsa ternak, dan status fisiologi) dan faktor eksternal lingkungan (kualitas

pakan, kondisi daerah, pemeliharaan, dan penyakit) peningkatan jumlah SDM

bertujuan untuk memasok lebih banyak oksigen untuk sel-sel tubuh. SDM

merupakan cerminan dari faktor gizi atau paparan stres kronis, serta dapat

dipengaruhi oleh berbagai mekanisme homeostatis dalam tubuh. Menurut

Guyton dan Hall (2010) jumlah SDM dipengaruhi oleh umur, aktivitas individu,

nutrisi, ketinggian tempat, dan suhu lingkungan. Temperatur lingkungan atau suhu

lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah SDM.

SDM memiliki peranan yang penting dalam mempertahankan kondisi tubuh.

Adam dkk (2015) menyatakan bahwa faktor nutrisi juga berpengaruh

terhadap total SDM sapi FH. Semakin tercukupi nutrisi dalam pakan akan

menunjukkan total SDM yang normal pada darah sapi. Halek dkk (2020)

mengemukakan bahwa pemanfaatan pakan ternak sapi dapat dilihat dari

penyerapan nutrisi pakan yang dikonsumsi. Pakan yang dikonsumsi akan dicerna

dan didegradasi dalam bentuk nutrien yang kemudian diserap ke dalam darah

untuk dialirkan ke seluruh tubuh dengan tujuan mempertahankan keutuhan

fungsi organ tubuh. Faktor nutrisi berpengaruh terhadap total eritrosit sapi.

16
Menurut Halek (2020), nutrisi dalam hal ini asam propionat digunakan sebagai

prekusor pembentukan SDM.

Pada SDM terdapat hemoglobin yang mengandung besi dalam bentuk

gugus hemo yang berkonjugasi dengan polipeptida. Adanya hemoglobin berfungsi

untuk membawa oksigen dan memberi warna pada SDM (Sonjaya, 2012). Pakan

tambahan UMMB terdiri dari bahan perekat berupa semen yang mengandung besi

dapat membahayakan kesehatan ternak apabila digunakan secara terus-menerus

dalam jumlah besar, dimana dalam SDM terdapat proses oksigenasi. Menurut

Sonjaya (2012) proses oksigenasi pada SDM memerlukan besi dalam bentuk ferro

didalam molekul hemoglobin, oksigen yang terikat jumlah proporsional terhadap

jumlah besinya dengan dua atom oksigen bergabung dengan tiap atom besi.

Jumlah Sel Darah Putih

Sel darah putih adalah leukosit yang selalu mempunyai inti sel dan

sitoplasma berfungsi melawan kondisi penyakit dan perkembangan kekebalan

tubuh terhadap infeksi (Sonjaya, 2012). Berdasarkan hasil penelitian dan analisis

statistik menunjukkan bahwa jumlah SDP sapi perah FH setelah pemberian pakan

UMMB hasil substitusi semen dengan tepung tapioka tidak berpengaruh nyata

(P>0,05) terhadap SDP. Nilai rata–rata SDP pada penelitian ini berkisar 8,80–

11,70×103µL masih berada pada kisaran normal (Tabel 2). Seperti yang

dilaporkan sebelumnya oleh Divers dan Peek (2008), menyatakan bahwa kadar

normal SDP untuk sapi perah ialah 5,60–12,70×103/µL. Total SDP yang diperoleh

pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian sebelumnya yang

dilaporkan oleh Suprayogi dkk, (2017) yaitu total SDP sapi perah laktasi yang

17
dipelihara oleh peternak di Desa Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

adalah 6,2−10,6×103 μl. Menurut Utamy et al., (2021) sapi Bali yang diberikan

konsentrat berbasis pulp kakao sebagai sumber energi menunjukkan nilai SDP

10,02−10,15×103 μl.

Berdasarkan nilai SDP tersebut maka dapat dinyatakan bahwa UMMB hasil

substitusi bahan perekat semen dengan tepung tapioka tidak bersifat toksik bagi

tubuh ternak. Hal ini sesuai dengan pendapat Halek dkk (2020) bahwa SDP yang

meningkat diatas batas normal merupakan respon fisiologis untuk melindungi

tubuh dari senyawa toksik dan mikroorganisme.

Sonjaya (2012) menyatakan bahwa jumlah total SDP banyak dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu bergantung pada jenis hewan, bangsa (breed), umur,

jenis kelamin, dan kondisi hewan. Ali dkk, (2013) juga berpendapat bahwa faktor

yang mempengaruhi kualitas SDP bukan saja jumlah sel-selnya tetapi juga kadar

Hb, PCV, dan kadar konstituen darah lainnya. Faktor lain yang dapat

mempengaruhi kualitas SDP adalah umur, jenis kelamin, gizi, kehamilan, laktasi,

iklim, fase estrus, dan ketinggian laktasi. Nilai SDP juga dapat dipengaruhi oleh

faktor genetik maupun faktor lingkungan, yaitu pakan dan infeksi (Wulandari et

al., 2016). Selain itu, SDP merupakan sel yang tanggap terhadap agen infeksi

penyakit, semakin tinggi nilai leukosit maka menandakan adanya peningkatan

kemampuan pertahanan tubuh (Afriyani ddk., 2019). Jumlah SDP merupakan

respon fisiologis untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme (Wisesa

dkk., 2012). SDP sebagai pelindung dari serangan mikroorganisme (Purnomo

18
dkk., 2015), dan SDP dapat dijadikan tolak ukur terhadap kekebalan tubuh (Isroli

dkk., 2009.)

Mide (2011) mengemukakan bahwa peningkatan total SDP juga dapat

terjadi pada ternak yang stres akibat gangguan fisik maupun sebagai induksi dari

penyakit, infeksi umum, infeksi lokal, keracunan, tumor, dan trauma. Pada

pemeliharaan ternak dengan complete feed pada ternak, protein yang diperoleh

ternak akan berdampak pada peningkatan kandungan leukosit, masing-masing

komponen darah tersebut akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas

ternak. Menurut Soeharsono dkk (2010), kesehatan fisik ternak dapat diukur

melalui jumlah SDP yang dihasilkan.

Jumlah Trombosit

Trombosit berperan melepaskan satu bahan yang membatasi pembuluh

darah dan beragregasi untuk membentuk gumpalan serta membatasi kehilangan

darah sebelum koagulasi (Sonjaya, 2012). Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa jumlah trombosit sapi perah FH setelah pemberian pakan

UMMB hasil substitusi semen dengan tepung tapioka tidak berpengaruh nyata

(P>0,05) terhadap jumlah trombosit. Jumlah rata-rata trombosit pada penelitian

ini berkisar 366,3–452×103µL masih berada pada kisaran normal (Tabel 2).

Seperti yang dilaporkan Samuelson (2007) menyatakan nilai trombosit ternak

biasanya berkisar antara 200–500 × 103/µl. Hal ini menandakan bahwa nilai

trombosit pada penelitian ini berada pada kisaran normal. Total trombosit yang

diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian Indah et al.,

(2020) jumlah trombosit berkisar 298,5–379,7 ×103µL.

19
Umur et al., (2014) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pembekuan darah diantaranya lingkungan, aktivitas sapi, cara pemeliharaan, dan

kecukupan nutrisi. Sonjaya (2012) mengemukakan bahwa trombosit berkerut pada

pembuluh darah yang luka, trombosit melepaskan satu bahan yang membatasi

pembuluh darah, dan beragregasi untuk membentuk gumpalan. Reaksi ini

membatasi kehilangan darah sebelum pembekuan darah terjadi. Pada proses

pembekuan darah apabila hewan terluka dan kehilangan darah terjadi proses

hemostatis yaitu menghentikan aliran darah setelah terjadi luka, hemostatis

menyangkut penutupan sementara pembuluh darah yang diikuti dengan

pembentukan sumbat yang dengan kontraksinya menyatukan jaringan luka sampai

terjadi penyembuhan. Menurut Bira (2016) fungsi utama trombosit untuk

pembentukan sumbat mekanik selama respons hemostasis normal terhadap cedera

vascular. Tanpa adanya trombosit akan terjadi kebocoran darah melalui pembuluh

darah kecil. Adanya keseimbangan nutrien dalam tubuh dapat meningkatkan

sistem kekebalan dalam menyerang bakteri.

20
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pemberian UMMB yang mengandung bahan perekat semen yang

disubstitusi dengan tepung tapioka tidak berdampak terhadap nilai hematologi

darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Saran

Pemberian UMMB hasil substitusi semen dengan tepung tapioka dapat

diberikan kepada ternak karena tidak berdampak pada status hematologi terutama

jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ace, S. I., R.Krisna, dan E. Saepuddin. 2007. Pengaruh “ urea molasses block ”
(UMB) terhadap penigkatan produksi susu. Jurnal Penyuluhan
Pertanian. 2(1) :1−5.
Adam M, Lubis TM, Abdyad B, Asmilia N, Muttaqien M, Fakhurrazi F. 2015.
Jumlah eritrosit dan nilai hematokrit sapi Aceh dan sapi Bali di
Kecamatan Leumbah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Medika
Veterinaria. 9:115─118.
Afriyanti, R., I. Mangisah., dan V. D. Yunianto. 2019. Nilai kecernaan nutrient
broiler akibat penambahan Lactobacillus sp. dalam ransum
yangmengandung mikropartikel tepung cangkang telur. Jurnal
SainsPeternakan Indonesia. 14(2): 215─221.
Ako, A. 2013. Ilmu Ternak Perah Daerah Tropis. PT Penerbit IPB Press.
Ali A. S., T. Ismoyowati., dan D. Indrasanti. 2013. Jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin dan hematokrit pada berbagai jenis itik lokal
terhadappenambahan probiotik dalam ransum. Jurnal Ilmiah
Peternakan. 1(3):1001─1013.
Asmaki, A.P., Hasanawi, M. dan Tidi, D.A. 2008. Budidaya Usaha Pengelolaan
Agribisnis Ternak Sapi. Bandung : CV. Pustaka Grafika.
Bira GF. 2016. Profil darah sapi bali yang mendapat konsentrat berbahan semak
bunga putih (Cromolaena odorata) dengan level yang berbeda. JAS.
1:30─31.
Bunga, D. Y. M., A. Y. N.Widi, dan P. Pandarangga. 2019. Profil hematologi dan
gambaran morfologi darah sapi bali (Bos sundaicus) yang dipelihara di
tempat pembuangan akhir alak Kota Kupang. Jurnal Veteriner
Nusantara. 2920: 72−84.
Christi. R. F., D. S. Tasripin, dan H. Elfakhriyano. 2022. Evaluasi kandungan
mutu fisik dan kimia susu sapi perah friesian holstein di bppib tsp
bunikasih. Ziraa’ah. 42(2): 236−246.
Dewi. A. K. S., G. Mahardika, dan N. S. Dharmawan. 2018. Total eritrosit, kadar
hemoglobin, nilai hematokrit sapi bali lepas sapih diberi pakan
kandungan protein dan energi berbeda. Indonesia Medicus Veterinus.
7(4): 413−421.
Divers TJ, Peek SF. 2008. Rebhun’s Disease of Dairy Cattle. Ed ke-2.
Missouri(US): Elsevier.

22
Febrianita, O., A. Ridwan, dan Y. C. S. Poernomo. 2020. Penelitian beton dengan
penambahan abu sekam padi dan limbah keramik sebagai substitusi
semen.JURMATEKES. 3(2): 284−288.
Guyton A. C and J. E, Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. Ke-9.
Penerjemah oleh Irawati Setiawan Penerjemah. Jakarta.
Halek, L. Y., P. K. Tahuk, dan G. F. Bira. 2020. Pengaruh profil leukosit dan
eritrosit sapi bali jantan yang digemukkan dengan complete feed yang
mengandung level.
Herawati, E., dan Royani, M., 2019. Pengaruh Penambahan Molasses dan Tepung
Tapioka terhadap Kandungan Protein Kasar, Serat Kasar dan Energi
pada Pellet Daun Gamal. Journal of Animal Hussbandry Science 4 (1):
6−13.
Ihedioha, J.I, Ugwuja, J.I, Noel-Uneke, O.A, Udeani, I.J, Daniel-Igwe, G. 2012,
reference values for the haematology profile of conventional grade
outbred albino mice (mus musculus) in nsukka, eastern nigeria, ARI,
Vol 9(2):1601─1612.
Indah, P., P. Aj., dan A. Yn. 2020. Evaluasi Penggunaan Sinbiotik Padat Berbasis
Bakteri Lignochloritic terhadap Profil Darah Sapi Potong. Jurnal Ilmu
Peternakan. 1(2) : 315─326.
Isroli, E., S. Widiastuti, T. Susanti, Yudiharti, dan Sugiharto. 2009. Observasi
beberapa variable hematologi ayam Kedu pada pemeliharaan intensif.
Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan.
Khasanah. M. M., A. Harjoko, dan I. Candradewi. 2016. Klasifikasi sel darah
putih berdasarkan ciri warna dan bentuk dengan metode k-nearest
neighbor (K-NN).IJEIS. 6(2) : 151−162.
Larasati, D. A. 2016. Faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas susu sapi
perah di desa geger kecamatan sendang kabupaten tulungagung. Jurnal
Geografi. 14(1): 34−41.
Lekahena, V. N. J. 2016. Pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka
terhadap komposisi gizi dan evaluasi sensori nugget daging merah ikan
madidihang. AGRIKAN. 9(1): 1−8.
Mide, M. Z, 2011. Penampilan Sapi Bali Jantan Muda yang Diberikan Pakan
Komplit. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Moran J. 2012. Managing Hight Grade Dairy Cows in the Tropic. Australia (AU):
CSIRO Publishing.

23
Purnomo D, Sugiharto S, Isroli I. 2015. Total leukosit dan diferensial leukosit
darah ayam broiler akibat penggunaan tepung onggok fermentasi
rhizopus oryzae pada ransum. J Ilmu Peternakan. 25:59─68.
Putera, D. P., R. Wulansari., dan R. A. Lelana. 2014. Profil hematologi sapi perah
FH (freisian holstein) periode kering kandang di Kunak
Cibungbulang Bogor. Jurnal Veteriner. 2(1): 1─10.
Putra, H. 2021. Beton Sebagai Material Kontruksi. Gre Publishing Ikatan Penerbit
Buku Indonesia.
Rachied, H. G. A., Zaahkouk S. A., El-Zawhry Ei, Elfeky Kh. Sh. 2014.
Hematological and Biochemical Parameters in Some Bird and
Mammals. Journal of Entomology and Zoology, 2 (2): 153─158.
Radostitis, O.M., C. Gay, D.C. Blood, K.W. Hinchcliff. 2000. Diseases caused by
Trypanosomes. Vet. Med. 9th ed. London WB Saunders Co. Ltd.
Riski, P., B. P. Purwanto., dan A. Atabany. 2016. Produksi dan kualitas susu sapi
FH laktasi yang diberi pakan daun pelepah sawit. Jurnal Ilmu Produksi
dan Teknologi Hasil Peternakan. 4(3): 345−349.
Samuelson DA. 2007. Textbook of veterinary histologi. Missouri (US): Elsevier.
Septiana, T., M. H. Siswanto, dan S. Suharyati. (2019). Jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin, dan nilai hematokrit sapi simpo yang terinfestasi
cacingsaluran pencernaan di Desa Labuhan Ratu, Kecamatan
LabuhanRatu, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Riset Dan
InovasiPeternakan. 3(3), 30─36.
Septiani, A.A.I.A., N. K. Switi., dan I. G. A. A Suartini. 2020. Nilai hematologi
total eritrosit dan kadar hemoglobin sapi bali dengan pakan hijauan
organik. Buletin Veteriner Udayana. 12(2): 144−149.
Soeharsono, A. Mushawwir, E, Hernawan, L, Adriani, K.A, Kamil. 2010,
Fisiologi Ternak: Fenomena dan Nomena Dasar, Fungsi, dan Interaksi
Organ pada Hewan, Widya Padjadjaran, Bandung.
Sonjaya, H. 2012. Dasar Fisiologi Ternak. PT Penerbit IPB Press.
Suprayogi, A., G. Alaydrussani, dan A. Y. Ruhyana, A. Y. 2017. Nilai
hematologi, denyut jantung, frekuensi respirasi, dan suhu tubuh
ternak sapi perah laktasi di Pangalengan. Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia. 22(2): 127─132.
Surjowardojo, P., H. Muarifah., Rifa’i, dan I. M. Handayani. 2022. Kualitas
kolostrum sapi perah friesien holstein (fh) dengan umur kolostrum yang
berbeda ditinjau dari kadar lemak. Agriovet. 5(1): 125−132.

24
Susanto, E. 2013. Kajian suplementasi plant extract urea mollases multinutrient
block (pe-ummb) dalam ransum ternak ruminansia korban erupsi
gunung berapi di Indonesia. Jurnal Ternak. 4(1): 26−38.
Umur A, Widyastuti KS, Utama H. 2014.Waktu beku darah sapi bali. Medicus
Veterinus. 3:367─372.
Utamy, R. F., F. Asbar., H. Sonjaya., A. Ako., M. I. A. Dagong., A. Badong.,
Ardianto. 2021. Evaluation of the utilization of cocoa pulp in feed
concentrate on the hematological parameter of bali cattle. IJSBAR.
59(2): 85−90.
Wisesa, A. A. N. G., T. G. O, Pemayun dan I. G.N. K. Mahardika. 2012. Analisis
sekuens D-Loop DNA mitokondria Sapi Bali dan banteng dibandingkan
dengan bangsa sapi lain di dunia. Jurnal Indonesia Media Veteriner. 1
(2): 281─292.
Wulandari S, Kusumanti E, Isroli I. 2016. Jumlah total leukosit dan diferensial
leukosit ayam broiler setelah penambahan papain kasar dalam ransum
(the total leucocytes count and leucocytes differential of broiler after
addition of crude papain in diet). J Agriculture. 3:517─522.
Yanuartono, Indarjulianto S, Purnamaningsih H, Raharjo S. 2016. Evaluasi Klinis
dan Laboratoris pada Kejadian Sapi Ambruk Tahun III. Laporan
Penelitian. Yogyakarta. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT),
Universitas Gadjah Mada. Kementrian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.

25
LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Analisis Statistik Jumlah Sel darah Merah, Jumlah Sel Darah
Putih, Kadar Hemoglobin dan Kadar Hematokrit

Descriptives
SDM
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 6,6633 1,63980 ,94674 2,5899 10,7368
P1 3 5,6500 ,26665 ,15395 4,9876 6,3124
P2 3 6,1567 1,04333 ,60237 3,5649 8,7484
P3 3 5,4067 ,18037 ,10414 4,9586 5,8547
P4 3 5,1867 ,44792 ,25861 4,0740 6,2994
Total 15 5,8127 ,94260 ,24338 5,2907 6,3347
SDP
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 8,8000 1,70000 ,98150 4,5770 13,0230
P1 3 11,3667 1,58219 ,91348 7,4363 15,2971
P2 3 10,5667 ,89629 ,51747 8,3402 12,7932
P3 3 9,1333 1,15902 ,66916 6,2542 12,0125
P4 3 11,7000 6,43661 3,71618 -4,2894 27,6894
Total 15 10,3133 2,90661 ,75048 8,7037 11,9230
Trombosit
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound
P0 3 439,0000 70,00000 40,41452 265,1104 612,8896
P1 3 366,3333 97,14079 56,08426 125,0222 607,6444
P2 3 452,0000 13,00000 7,50555 419,7062 484,2938
P3 3 420,0000 ,00000 ,00000 420,0000 420,0000
P4 3 413,3333 54,50076 31,46603 277,9459 548,7207
Total 15 418,1333 58,44884 15,09143 385,7654 450,5012

26
ANOVA

SDM
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 4,275 4 1,069 1,309 ,331

Within Groups 8,163 10 ,816

Total 12,439 14

SDP
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 20,337 4 5,084 ,519 ,724

Within Groups 97,940 10 9,794

Total 118,277 14

TROMBOSIT
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 12876,400 4 3219,100 ,921 ,489

Within Groups 34951,333 10 3495,133

Total 47827,733 14

Homogeneous Subsets
SDM

Duncana

Subset for alpha = 0.05


PERLAKUAN N 1
P4 3 5,1867

P3 3 5,4067

P1 3 5,6500

27
P2 3 6,1567

P0 3 6,6633

Sig. ,096

SDP

Duncana

Subset for alpha = 0.05


PERLAKUAN N 1
P0 3 8,8000

P3 3 9,1333

P2 3 10,5667

P1 3 11,3667

P4 3 11,7000

Sig. ,319

TROMBOSIT
a
Duncan

Subset for alpha = 0.05


PERLAKUAN N 1
P1 3 366,3333

P4 3 413,3333

P3 3 420,0000

P0 3 439,0000

P2 3 452,0000

Sig. ,134

28
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Penelitian

29
BIODATA PENELITI

A.Mutfaidah, lahir di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi

Selatan tepatnya di Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe pada

hari selasa, tanggal 13 Februari 2001. Anak pertama dari dua

bersaudara, pasangan dari bapak Andi Muin dan ibu Andi

Bintang. Penulis menempuh pendidikan di TK Pertiwi Bua

pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan di

SD Negeri 49 Sompong pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013. Penulis

melanjutkan pendidikannya di tingkat menengah pertama di SMP Negeri 4 Sinjai

Selatan dan lulus pada tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya

di SMA Negeri 11 Sinjai pada tahun 2016 dan lulus pada tahun 2019. Penulis

pernah menjadi bendahara OSIS di SMA Negeri 11 Sinjai sejak Periode 2017 –

2018, dan pernah menjadi ketua ambalan putri oraganisasi pramuka periode

2017- 2018. Penulis juga berorganisasi KIR ( Karya ilmiah remaja), dan menjadi

anggota ROHIS (Rohani Islam). Penulis melanjutkan pendidikan (S1) di Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Penulis masuk PTN (Perguruan

Tinggi Negeri) melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi

Negeri ) memilih jurusan peternakan melalui tes UTBK (Ujian Tulis Berbasis

Komputer) dan mendapatkan beasiswa Bidik Misi Universitas Hasanuddin.

Selama berkuliah penulis tinggal di Jalan Perintis Kemerdekaan III Perumahan

Griya Bakti Utama Blok C2 No.5 bersama tiga orang sahabatnya. penulis masuk

organisasi IKMS (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai) dan HIMAPROTEK-UH.

30

You might also like