Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus KDP An. S Dengan ITP Dan DHF
Laporan Kasus KDP An. S Dengan ITP Dan DHF
Oleh
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat Masuk Rumah Sakit dan Saat ini )
Pasien mengeluh demam tinggi
2) Pernah dirawat
Pasien terakhir di rawat bulan Febuari 2020 dengan penyakit yang
sama ITP
3) Alergi
Pasien ada riwayat alergi dengan transfuse Trombosit manual.
Ketika pasien di transfuse menggunakan trombosit manual pasien
akan mengalami gatal gatal seluruh badan seperti kaligata, demam
dan sesak.
e. Genogram
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah menghabiskan makanan yang di
berikan dari rumah sakit karena ketika makan terasa ingin muntah.
Pasien ada muntah 2 kalipada tgl 17 mei 2022. Minum mau sedikit –
sedikit.
c. Pola eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB lancar pada saat sebelum sakit
Saat sakit
Pasien mengatakan dari pertama di rawat baru tadi pagi BAB
2) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK lancar sebelum sakit
Saat sakit
Pasien mengatakan BAK lancar pada saat sedang sakit
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan
diri
Makan dan
minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Gosok gigi
Mencuci
Rambut
Menggunting
kuku
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu Orang lain, 3: Dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total.
2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sehari – hari beraktivitas sebagai pelajar
Saat sakit
Pasien mengatakan selama di rawat hanya istirahat dan
memulihkan kesehatannya.
2) Identitas diri
Pasien mampu mengenali dirinya sebagai anak pertama dan
seorang pelajar sekolah dasar kelas 4 dengan mempunyai banyak
teman
3) Peran diri
Selama ini pasien berperan sebagai anak tunggal.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakit yang di
deritanya dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa yaitu
bermain dan sekolah.
5) Harga diri
Pasien tidak merasa minder dengan keadaan yang sekarang dan
tampak selalu kooperatif terhadap perawat yang merawatnya.
Saat sakit
Pasien mengatakan selama sakit, tidurnya cukup puas namun
terkadang bangun karena merasakan demam.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum :
Keadaan umum : Baik pasien terlihat lemas
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
c. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
Kepala berbentuk bulat, rambut berwarna hitam panjang, tidak ada
ketombe, nyeri tekan di bagian kepala tidak ada. Mata simetris
antara kanan dan kiri, pupil ishokor, skelera tidak ikterik,
kunjungtiva tidak anemis. Telinga bentuk simetris antara kanan
dan kiri terdapat secret dalam telinga. Hidung bentuk simetris,
terdapat secret dalam hidung, terdapat mimisan sedikit kurang
lebih 0,5 cc. Mulut terlihat bersih, gigi terlihat putih, bibir terlihat
kering, tidak ada stomatitis pada bibir. Leher : Tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid.
2) Dada
Paru- paru
Tidak terdapat jejas pada bagian thorak, pada saat di perkusi :
bunyi resonan pada paru dekstra & sinistra, tidak terdapat nyeri
tekan, pada saat di auskulasi suara nafas terdengar vesikuler dan
tidak terdengar suara nafas tambahan.
Jantung
Pada saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, pada saat di perkusi
intercostal space (ICS) 4-6 linea midklavikularis kiri
dan batas kanan jantung pada linea parasternalis kanan bunyi
redup/ dullness. Pada saat di auskultasi terdengar suara S1 dan S2
normal.
4) Abdomen
Tidak terdapat luka/jejas pada bagian abdomen, terdengar peristalti
c usus sebanyak ± 10 x/menit, tidak ada nyeri tekan pada saat
palpasi, tidak terdapat pembesaran hepar dan limpa, perkusi;
terdengar suara tympani, distensi abdomen di bagian epigastric.
Lingkar perut 54 dari 55 cm.
5) Genetalia
Terlihat bersih dan tidak berbau.
6) Integumen
Kulit pasien terlihat putih bersih, kemerahan (karena sedang
demam), terdapat bintik merah di kedua kaki dan di kedua lengan,
serta di bagian dada, di tangan kanan dabn di paha kiri terlihat ada
lebam / hematoma ketika ditekan tidak terasa sakit, CRT < 2 detik,
Turgor kulit elastis.
7) Ekstremitas
Atas : Anggota gerak lengkap pada kedua tangan kanan dan
kiri, pergerakan bebas, pasien terpasang jarum infus pada tangan
kiri, keadaan area daerah jarum infus bersih, dengan pemberian
infus 78 cc/jam menggunakan infus pump. Terdpat ptekie di kedua
tangan, dan hematoma di tangan kanan, tidak teraba sakit.
Bawah : Anggota gerak lengkap pada kaki kanan dan kiri, dan
terdapat ptekie pada kaki kanan dan kiri, terdapat hematoma di
paha kiri, terdapat pegal pegal di daerah persendian badan, skla
nyeri 3, pasien terlihat meringis.
8) Neurologis
Status mental
Pasien terlihat tenang dan tidak mudah marah – marah, emosi
pasien stabil.
Syaraf optikus
Pasien dapat membaca name tag perawat dalam jarag 30-50 cm.
Syaraf okulomotor
Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi pengecilan pupil ketika ada
pantulan cahaya.
Syaraf troklearis
Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata.
Syaraf Trigeminalis
Pada saat mengunyah pasien tidak ada kendala
Syaraf abdusen
Pasien dapat dapat menggerakkan bola mata ke segala arah
Syaraf facialis
Tidak terdapat gangguan pada saat bicara.
Syaraf vestibulokoklearis
Pasien dapat mendengarkan suara detik jam.
Syaraf glosofaringeus
Tidak terdapat kesulitan dalam menelan.
Syaraf vagus
Tidak ada gangguan
Syaraf hipoglosus
Pasien dapat menggerakan lidah nya.
Pemeriksaan Refleks
Refleks bisep normal
Refleks triseps normal
Refleks patella normal
Reflex achiles normal
5. Pemeriksaan Penunjang
Nilai Tanggal
Rujukan 16/05 17/05 18/0 18/05 19/0 20/0 21/05 22/05 23/05
Pemeriksaa
n Darah
5 5 5
06:00 06:00 06:0 13:00 06:0 06:0 06:00 06:00 06:00
0 0 0
Hb 10,7-14,7 11,7 11,2 11,2 11,4 11,1 11,5 12,8 13,6 12,7
g/dl
Ht 31-43% 33,6 33,3 32,5 32,5 32,5 33,3 37,7 40,1 37,6
Leukosit 5500-155 16650 1484 9800 8500 5100 3990 5880 9030 1022
00/µl 0 0
Trombosit 150000-4 1000 3000 1000 2000 3000 8000 1000 1500 3800
50000/µl 0 0 0 0
Hitung Jenis
Basofil 0-1% 0 0
Eosinofil 1-3% 0 0
Batang 2-6% 0 0
Segmen 50-70% 90 84
Limfosit 20-40% 4 9
Monosit 2-8% 6 7
IPF 1.1-6.1 51,2 43,3
Ns 1 dengue Negative Positif
Antigen Negativ
SARS Cov 2 Negative
e
SGOT <56 27
SGPT <39 14
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan ganggguan koagulasi
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
3. Nausea berhubungan dengan penekanan Abdomen
D. PERENCANAAN
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan
- Kolaborasi pemberian
transfuse darah
2 Hipertermia (D0130) Setelah dilakukan Termoregulasi Manajemen
berhubungan dengan intervensi (L. 14134) Hipertermia (I.15506).
proses penyakit. di keperawatan Kriteria Hasil: Observasi
tandai dengan 5x24 jam • Suhu
hipertermi Tubuh • Monitor Suhu
DS: membaik Membaik Tubuh
Orang tua pasien an. S • Suhu Kulit • Monitor Haluaran
mengatakan pasien Membaik Urine
dating ke UGD RS • Kadar
hermina Pasteur pada tgl Glukosa Terapeutik
16 mei 2022 dengan Darah • Sediakan
keluhan pasien ada Membaik Lingkungan
demam sejak subuh jam • Pengisisan Yang Dingin
02:00 pagi. Sebelum ke Kapiler
UGD an. S di berikan Membaik • Longgarkan Atau
obat penurun demam • Ventilasi Lepaskan
tetapi demam nya tidak Membaik Pakaian
turun. • Tekanan • Basahi Dan
Darah Kipasi
DO: Membaik Permukaan
TTV: Tubuh (kompres
Suhu: 39,6 derajat hangat)
celcius
• Berikan Cairan
Nadi: 110x/menit
Oral
Tekanan Darah: 100/70
mmHg • Berikan obat
Respirasi: 26x/menit penurun demam
KU baik terlihat lemas (Antipiretik) bila
perlu,
Parasetamol tab
3x500 mg po.
Edukasi
• Anjurkan Tirah
Baring
Kolaborasi
• Kolaborasi Cairan
Dan Elektrolit
Intravena (pasien
terpasang infus RL
2cc/kgBB/jam)
3 Nausea (D0076) b.d Setelah dilakukan Tingkat Nausea MENEJEMEN MUAL
penekanan abdomen intervensi Menurun (I. 03117)
keperawatan 3 (L.08065)
Di tandai dengan x24 jam Mual 1. Observasi
Ds: membaik Kriteria hasil: Identifikasi
Orang tua pasien - Nafsu pengalaman
mengatakan setiap makan mual
makan terasa ingin meningkat Identifikasi
muntah. Muntah 2 kali - Mual faktor
pada tgl 17 mei 2022. menurun penyebab
- Perasaan mual (mis.
Do: ingin Pengobatan
Mukosa bibir kering muntah dan prosedur)
Ku baik menurun Monitor mual
Bb sebelum sakit 39,5 (mis.
kg Frekuensi,
BB saat sakit 39,0 kg durasi, dan
tingkat
keparahan)
2. Terapeutik
Berikan
makan dalam
jumlah kecil
dan menarik
3. Edukasi
Anjurkan
istirahat dan
tidur yang
cukup
Anjurkan
sering
membersihka
n mulut,
kecuali jika
merangsang
mual
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
antiemetic.
Pasien di
berikan obat
ondancetron
3x8 mg IV.