You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

HEMATOLOGI ATAS NAMA AN. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS


IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC PURPURA (ITP) + DHF
DI RUANG HEMATOLOGI ONKOLOGI LANTAI 3
RS HERMINA PASTEUR

Diajukan untuk Menyelesaikan Tugas Stase Keterampilan Dasar Profesi


(KDP)

Oleh

REVY CITRA CARLINA


3211013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2022
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 11 tahun 13 hari
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pelajar
Suku bangsa : Warga Negara Indonesia
Alamat : Jln. Sukamaju Rt 004/ Rw 002
Tanggal masuk RS : 16 Mei 2022
Tanggal pengkajian : 20 Mei 2022
No Register : G277921
Diagnose medis : ITP dan DHF
b. Identitas Penanggung Jawab Pasien
Nama : Ny. C
Umur : 34 tahun
Hub dengan pasien : Ibu Kandung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Sukamaju Rt 004/ Rw 002

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat Masuk Rumah Sakit dan Saat ini )
Pasien mengeluh demam tinggi

2) Alasan Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini


Orang tua pasien mengatakan demam sejak senin pagi tanggal 16
mei 2022 jam 02 :00 WIB. Demam tiba – tiba tinggi , terlihat dari
muka pasien memerah, pada saat di ukur dengan menggunakan
thermometer suhu nya 39,4 derajat celcius, pasien langsung
diberikan obat penurun demam paracetamol ½ tab dan di berikan
banyak minum air hangat. Demam disertai dengan mimisan,
mimisan kurang lebih sebanyak 2 lembar tisu, keluhan pusing,
pegal pegal didaerah persendian badan dan ketika makan terasa
ingin muntah. Didaerah lengan tangan dan betis kaki pasien keluar
bintik bintik merah dan terdapat biru – biru lebam lebam. Demam
di rasakan oleh pasien secara terus menerus, apabila di berikan
obat penurun demam, demam nya pun tidak turun. Akhirnya pada
senin sore di tanggal yang sama pasien di bawa ke UGD RS
Hermina Pasteur.

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Sebelum pasien di bawa ke UGD RS Hermina Pasteur, untuk
mengatasi demammnya pasien di berikan obat penurun demam dan
minum air hangat.

b. Status Kesehatan masa lalu


1) Penyakit yang pernah di alami
Pada usia 6 tahun pasien telah di diagnose penyakit ITP

2) Pernah dirawat
Pasien terakhir di rawat bulan Febuari 2020 dengan penyakit yang
sama ITP

3) Alergi
Pasien ada riwayat alergi dengan transfuse Trombosit manual.
Ketika pasien di transfuse menggunakan trombosit manual pasien
akan mengalami gatal gatal seluruh badan seperti kaligata, demam
dan sesak.

4) Kebiasaan (merokok/kopi/ alcohol)


Pasien mengatakan tidak pernah mengonsumsi alkohol
atau merokok hanya mengonsumsi minuman seperti teh dan susu.

c. Riwayat penyakit Keluarga


Pasien dan keluarga mengatakan di dalam keluaraga tidak ada yang
menderita penyakit yang sama seperti ini, maupun penyakit yang
lainnya.
d. Diagnosa Medis dan Therapy
Pasien di diagnose penyakit ITP dan DHF. Terapi yang di berikan:
Infus RL 2cc/kgbb/ jam (78 cc/jam)
Paracetamol 3 x 500 mg PO
Methilprednisolon 1x1000 mg IV (stop)
Ondancetron 3 x 8 mg IV
Omeprazole 1x40 mg IV
Transfusi TC Apheresis 1 unit (sudah diberikan tgl 18 Mei 2022)

e. Genogram

3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio Psiko Sosio Kultural Spiritual)


a. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Pasien mengatakan semenjak dirawat di rumah sakit klien merasakan
ada perubahan

b. Pola nutrisi metabolic


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari (makan pagi, makan siang,
makan malam), dan selalu nyemil.

Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah menghabiskan makanan yang di
berikan dari rumah sakit karena ketika makan terasa ingin muntah.
Pasien ada muntah 2 kalipada tgl 17 mei 2022. Minum mau sedikit –
sedikit.

c. Pola eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB lancar pada saat sebelum sakit
Saat sakit
Pasien mengatakan dari pertama di rawat baru tadi pagi BAB

2) BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK lancar sebelum sakit
Saat sakit
Pasien mengatakan BAK lancar pada saat sedang sakit

d. Pola aktivitas dan latihan


1) Aktivitas

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan
diri
Makan dan 
minum
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 
Gosok gigi 
Mencuci 
Rambut
Menggunting 
kuku
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu Orang lain, 3: Dibantu orang
lain dan alat, 4: tergantung total.

2) Latihan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sehari – hari beraktivitas sebagai pelajar

Saat sakit
Pasien mengatakan selama di rawat hanya istirahat dan
memulihkan kesehatannya.

e. Pola kognitif dan persepsi


Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, pasien dapat menjawab
pertanyaan perawat.

f. Pola persepsi dan konsep diri


1) Gambaran diri
Pasien mengatakan senang dengan anggota tubuh saya dan
sekarang saya terlihat agak kurusan.

2) Identitas diri
Pasien mampu mengenali dirinya sebagai anak pertama dan
seorang pelajar sekolah dasar kelas 4 dengan mempunyai banyak
teman

3) Peran diri
Selama ini pasien berperan sebagai anak tunggal.

4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakit yang di
deritanya dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa yaitu
bermain dan sekolah.

5) Harga diri
Pasien tidak merasa minder dengan keadaan yang sekarang dan
tampak selalu kooperatif terhadap perawat yang merawatnya.

g. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pukul 21.00 WIB dan
terbangun pukul 05.00 WIB dan tidur pulas/puas tanpa ada gangguan
pola tidur atau cemas.

Saat sakit
Pasien mengatakan selama sakit, tidurnya cukup puas namun
terkadang bangun karena merasakan demam.

h. Pola peran dan hubungan


Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dan mengenal
lingkungan dengan baik, pasien ramah dengan keluarga dan
lingkungan sekitarnya.

i. Pola seksual dan repsroduksi


Tidak terkaji
j. Pola toleransi stress- koping
Keluarga pasien mengatakan pasien bila ada masalah selalu
membicarakan dengan ayah dan ibunya.

k. Pola nilai kepercayaan (spiritual)


Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu dan tampak selalu berdo’a
atas kesembuhannya

l. Pola /aspek social


Pasien mudah bergaul dengan lingkungan baru nya

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum :
Keadaan umum : Baik pasien terlihat lemas
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6

b. Tanda – Tanda Vital


Suhu : 39,6 derajat celcius
Nadi : 110x/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Respirasi : 26x/menit

c. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
Kepala berbentuk bulat, rambut berwarna hitam panjang, tidak ada
ketombe, nyeri tekan di bagian kepala tidak ada. Mata simetris
antara kanan dan kiri, pupil ishokor, skelera tidak ikterik,
kunjungtiva tidak anemis. Telinga bentuk simetris antara kanan
dan kiri terdapat secret dalam telinga. Hidung bentuk simetris,
terdapat secret dalam hidung, terdapat mimisan sedikit kurang
lebih 0,5 cc. Mulut terlihat bersih, gigi terlihat putih, bibir terlihat
kering, tidak ada stomatitis pada bibir. Leher : Tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid.

2) Dada
Paru- paru
Tidak terdapat jejas pada bagian thorak, pada saat di perkusi :
bunyi resonan pada paru dekstra & sinistra, tidak terdapat nyeri
tekan, pada saat di auskulasi suara nafas terdengar vesikuler dan
tidak terdengar suara nafas tambahan.

Jantung
Pada saat dipalpasi tidak terdapat nyeri tekan, pada saat di perkusi
intercostal space (ICS) 4-6 linea midklavikularis kiri
dan batas kanan jantung pada linea parasternalis kanan bunyi
redup/ dullness. Pada saat di auskultasi terdengar suara S1 dan S2
normal.

3) Payudara dan Ketiak


Payudara terlihat simetris, terdapat ptekie di bagian dada, pada saat
di palpasi tidak teraba nyeri tekan, dan tidak teraba benjolan atau
masa pada daerah payudara.

4) Abdomen
Tidak terdapat luka/jejas pada bagian abdomen, terdengar peristalti
c usus sebanyak ± 10 x/menit, tidak ada nyeri tekan pada saat
palpasi, tidak terdapat pembesaran hepar dan limpa, perkusi;
terdengar suara tympani, distensi abdomen di bagian epigastric.
Lingkar perut 54 dari 55 cm.

5) Genetalia
Terlihat bersih dan tidak berbau.

6) Integumen
Kulit pasien terlihat putih bersih, kemerahan (karena sedang
demam), terdapat bintik merah di kedua kaki dan di kedua lengan,
serta di bagian dada, di tangan kanan dabn di paha kiri terlihat ada
lebam / hematoma ketika ditekan tidak terasa sakit, CRT < 2 detik,
Turgor kulit elastis.

7) Ekstremitas
Atas : Anggota gerak lengkap pada kedua tangan kanan dan
kiri, pergerakan bebas, pasien terpasang jarum infus pada tangan
kiri, keadaan area daerah jarum infus bersih, dengan pemberian
infus 78 cc/jam menggunakan infus pump. Terdpat ptekie di kedua
tangan, dan hematoma di tangan kanan, tidak teraba sakit.
Bawah : Anggota gerak lengkap pada kaki kanan dan kiri, dan
terdapat ptekie pada kaki kanan dan kiri, terdapat hematoma di
paha kiri, terdapat pegal pegal di daerah persendian badan, skla
nyeri 3, pasien terlihat meringis.

8) Neurologis
Status mental
Pasien terlihat tenang dan tidak mudah marah – marah, emosi
pasien stabil.

Pengkajian syaraf kranial


Syaraf olfaktorius
Pasien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau teh

Syaraf optikus
Pasien dapat membaca name tag perawat dalam jarag 30-50 cm.

Syaraf okulomotor
Dilatasi reaksi pupil normal, terjadi pengecilan pupil ketika ada
pantulan cahaya.

Syaraf troklearis
Tidak ada gangguan dalam pergerakan bola mata.

Syaraf Trigeminalis
Pada saat mengunyah pasien tidak ada kendala

Syaraf abdusen
Pasien dapat dapat menggerakkan bola mata ke segala arah

Syaraf facialis
Tidak terdapat gangguan pada saat bicara.
Syaraf vestibulokoklearis
Pasien dapat mendengarkan suara detik jam.

Syaraf glosofaringeus
Tidak terdapat kesulitan dalam menelan.

Syaraf vagus
Tidak ada gangguan

Syaraf assesorius spinal


Pasien dapat menggerakan seluruh anggota badannya.

Syaraf hipoglosus
Pasien dapat menggerakan lidah nya.

Pemeriksaan Refleks
Refleks bisep normal
Refleks triseps normal
Refleks patella normal
Reflex achiles normal

5. Pemeriksaan Penunjang

Nilai Tanggal
Rujukan 16/05 17/05 18/0 18/05 19/0 20/0 21/05 22/05 23/05
Pemeriksaa
n Darah
5 5 5
06:00 06:00 06:0 13:00 06:0 06:0 06:00 06:00 06:00
0 0 0
Hb 10,7-14,7 11,7 11,2 11,2 11,4 11,1 11,5 12,8 13,6 12,7
g/dl
Ht 31-43% 33,6 33,3 32,5 32,5 32,5 33,3 37,7 40,1 37,6
Leukosit 5500-155 16650 1484 9800 8500 5100 3990 5880 9030 1022
00/µl 0 0
Trombosit 150000-4 1000 3000 1000 2000 3000 8000 1000 1500 3800
50000/µl 0 0 0 0
Hitung Jenis
Basofil 0-1% 0 0
Eosinofil 1-3% 0 0
Batang 2-6% 0 0
Segmen 50-70% 90 84
Limfosit 20-40% 4 9
Monosit 2-8% 6 7
IPF 1.1-6.1 51,2 43,3
Ns 1 dengue Negative Positif
Antigen Negativ
SARS Cov 2 Negative
e
SGOT <56 27
SGPT <39 14

B. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS- Infeksi virus, obat-obatan, Risiko Perdarahan
bahan kimia, intoksikasi berhubungan dengan
DO: makanan, hipersplenisme. gangguan koagulasi
KU baik ↓ (trombositopenia)
Kes CM Reaksi autoimun
Klinis ananemis ↓
TTV: Terbentuk kompleks antibody
Nadi: 110x/menit yang melekat pada trombosit
Tekanan Darah: 100/70 ↓
mmHg Menyerang platelet dalam
Respirasi: 26x/menit darah

Hasil pemeriksaan Lab Jumlah platelet menurun
Hb: 11,7 ↓
Ht 33,6 Platelet mengalami agregasi
Leukosit 16650 ↓
Trombosit 1000 Molekul IgG raktif dalam
IPF 51,1 sirkulasi trombosit hospes

Di hancurkan oleh makrofagh
dalam jaringan

Penghancuran dan pembuangan
trombosit meningkat

Jumlah trombosit menurun

PERDARAHAN

DS: nyamuk aedes aegypti) Hipertermia


Orang tua pasien an. S ↓
mengatakan pasien dating ke Virus dengue beredar dalam
UGD RS hermina Pasteur aliran darah
pada tgl 16 mei 2022 dengan ↓
keluhan pasien ada demam Infeksi virus dengue
sejak subuh jam 02:00 pagi. (viremia)
Sebelum ke UGD an. S di ↓
berikan obat penurun demam Pengaktifan sistem
tetapi demam nya tidak turun. kekebalan tubuh

DO: Pelepasan mediator kimia
TTV: (histamin, bradikinin,
Suhu: 39,6 derajat celcius serotonin, trombin)
Nadi: 110x/menit ↓
Tekanan Darah: 100/70 Sintesis prostaglandin
mmHg di hipotalamus
Respirasi: 26x/menit
KU baik terlihat lemas ↓
Kulit terlihat memerah Peningkatan suhu
>37,5ºC

Hipertermia
Ds: Kebocoran plasma Nausea
Orang tua pasien mengatakan ↓
setiap makan terasa ingin ke extravaskuler
muntah. Muntah 2 kali pada abdomen
tgl 17 mei 2022. ↓
penekanan abdomen
Do: ↓
Bu 10x/ mnit Nausea
Mukosa bibir kering
Ku baik
Bb sebelum sakit 39,5 kg
BB saat sakit 39,0 kg

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Perdarahan berhubungan dengan ganggguan koagulasi
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
3. Nausea berhubungan dengan penekanan Abdomen

D. PERENCANAAN

No Diagnose keperawatan Tujuan SLKI SIKI


1 Risiko Perdarahan Setelah dilakukan Tngkat Manajemen
berhubungan dengan intervensi perdarahan Perdarahan (I 02040)
ganggguan koagulasi keperawatan (L02017)
(D 0012) 5x24 jam Obesrvasi
ditandai dengan perdarahan tidak - Mukosa bibir - Identifikasi
DS: terjadi lembab pemyenbab
- Kelembapan petdarahan
DO: kulit - Periksa ada nya darah
KU baik membaik pada saat muntah
Kes CM
Klinis ananemis
- TTV dalam - Periksa ukuran
TTV: batas normal karakteristik,
Suhu: 39,6 derajat - KU baik hematoma
celcius - Perdaran - Monitor terjadinya
Nadi: 110x/menit tidak ada perdarahan
Tekanan Darah: 100/70
mmHg Terapeuik
Respirasi: 26x/menit - Istirahatkan area yang
mengalami
Hasil pemeriksaan Lab perdarahan
Hb: 11,7 - Berikan kompres
Ht 33,6 dingin bila perlu
Leukosit 16650
Trombosit 1000 Edukasi
IPF 51,1 - Jelaskan tanda – tanda
perdarahan
- Anjurkan melapor
jika ada perdarahan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan
- Kolaborasi pemberian
transfuse darah
2 Hipertermia (D0130) Setelah dilakukan Termoregulasi Manajemen
berhubungan dengan intervensi (L. 14134) Hipertermia (I.15506).
proses penyakit. di keperawatan Kriteria Hasil: Observasi
tandai dengan 5x24 jam • Suhu
hipertermi Tubuh • Monitor Suhu
DS: membaik Membaik Tubuh
Orang tua pasien an. S • Suhu Kulit • Monitor Haluaran
mengatakan pasien Membaik Urine
dating ke UGD RS • Kadar
hermina Pasteur pada tgl Glukosa Terapeutik
16 mei 2022 dengan Darah • Sediakan
keluhan pasien ada Membaik Lingkungan
demam sejak subuh jam • Pengisisan Yang Dingin
02:00 pagi. Sebelum ke Kapiler
UGD an. S di berikan Membaik • Longgarkan Atau
obat penurun demam • Ventilasi Lepaskan
tetapi demam nya tidak Membaik Pakaian
turun. • Tekanan • Basahi Dan
Darah Kipasi
DO: Membaik Permukaan
TTV: Tubuh (kompres
Suhu: 39,6 derajat hangat)
celcius
• Berikan Cairan
Nadi: 110x/menit
Oral
Tekanan Darah: 100/70
mmHg • Berikan obat
Respirasi: 26x/menit penurun demam
KU baik terlihat lemas (Antipiretik) bila
perlu,
Parasetamol tab
3x500 mg po.
Edukasi
• Anjurkan Tirah
Baring
Kolaborasi
• Kolaborasi Cairan
Dan Elektrolit
Intravena (pasien
terpasang infus RL
2cc/kgBB/jam)
3 Nausea (D0076) b.d Setelah dilakukan Tingkat Nausea MENEJEMEN MUAL
penekanan abdomen intervensi Menurun (I. 03117)
keperawatan 3 (L.08065)
Di tandai dengan x24 jam Mual 1. Observasi
Ds: membaik Kriteria hasil:  Identifikasi
Orang tua pasien - Nafsu pengalaman
mengatakan setiap makan mual
makan terasa ingin meningkat  Identifikasi
muntah. Muntah 2 kali - Mual faktor
pada tgl 17 mei 2022. menurun penyebab
- Perasaan mual (mis.
Do: ingin Pengobatan
Mukosa bibir kering muntah dan prosedur)
Ku baik menurun  Monitor mual
Bb sebelum sakit 39,5 (mis.
kg Frekuensi,
BB saat sakit 39,0 kg durasi, dan
tingkat
keparahan)
2. Terapeutik
 Berikan
makan dalam
jumlah kecil
dan menarik
3. Edukasi
 Anjurkan
istirahat dan
tidur yang
cukup
 Anjurkan
sering
membersihka
n mulut,
kecuali jika
merangsang
mual
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
antiemetic.
Pasien di
berikan obat
ondancetron
3x8 mg IV.

You might also like