Professional Documents
Culture Documents
Climate Change and Livestock: Impacts, Adaptation and Mitigation
Climate Change and Livestock: Impacts, Adaptation and Mitigation
Oleh :
INE RISWANTI - NIM. 22/508832/PPT/01240
mengembangkan
teknologi
mengurangi risiko
bencana
Berbeda dengan hal tersebut, saya memandang bahwa perubahan iklim adalah bentuk
dari sebab akibat yang dipicu dengan pemanasan global akibat kenaikan konsentrasi gas-
gas rumah kaca di atmosfer.
Gas-gas ini bersumber dari aktivitas manusia. Dengan meningkatnya populasi manusia
akan mempengaruhi perubahan tatanan ekosistem, disini terlihat ada dominasi
antroposentris (dimana kebutuhan manusia menjadi point utama) tanpa mempertimbangan
aspek keseimbangan alam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ekstraksi
sumber daya alam kerap dilakukan yang pada akhirnya terjadi pembukaan lahan dan
kawasan secara masif dan berdampak hilangnya hutan dan keanekaragaman hayati.
Esktrasi SDA,
Adanya peningkatan kebutuhan Pembukaan lahan
dan kawasan
manusia terkait pangan hewani
juga menjadi masalah baru,
Populasi manusia Hilangnya hutan
terutama disektor peternakan, meningkat & Biodiversity
menyebabkan
hal ini dipicu karena gas metan perubahan ekosisistem Perubahan iklim
baik CH4 entritik dan CH4 Kebutuhan
Pangan hewani
pengolahan yang diproduksi dari
meningkat
kegiatan ini sangat berpengaruh
terhadap perubahan iklim secara Limbah Peternakan; Peningkatan
CH4 Enteritik, CH4 suhu (GRK)
global. seperti skema disamping Pengolahan limbah
: Dari skema tersebut terlihat
bahwa berbagai factor telah
produksi pakan
menjadi penyebab perubahan menurun
Perubahan iklim merupakan sebab akibat yang saling berkaitan, dimana unsur-unsur
dalam ekosistem saling berhubungan dan memiliki pengaruh satu sama lain dalam sebuah
siklus energi, maka tidak hanya perubahan iklim yang berpengaruh terhadap peternakan
namun aktivitas peternakan juga sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Seperti siklus dibawah ini :
CLIMATE CHANGE IMPACT
1. Dampak langsung Emisi dari Peternakan untuk Perubahan Iklim
Ternak ruminansia adalah salah satu komoditas ternak yang mendapatkan perhatian
khusus dalam hal emisi GRK dan langkah untuk memitigasinya. Peningkatan jumlah ternak
akan berdampak pada peningkatan upaya mitigasi gas rumah kaca(GRK) yang dihasilkan
dari ternak. Hal ini disebabkan ruminanisa menghasilkan emisi GRK yang berasal dari
saluran pencernaan (fermentasi enterik) dan kotoran (manure) (IPCC 2006). Dua gas
utama yang menyumbang emisinGRK dari ternak adalah metana (CH4) dan dinitrookside
(N2O).
Sumber : nsideclimatenews.org/news/24102018/infographic-farm-soil-carbon-cycle-climate-change-
solution-agriculture/
The impact of climate change on food systems, diet quality, nutrition, and health outcomes: A
narrative review (Victor Owino,2022)
f. Adaptasi pengelolaan ternak dapat melibatkan satu atau lebih dari strategi
berikut:
1. Diversifikasi spesies ternak:
2. Penyesuaian tingkat penebaran:
3. Integrasi sistem peternakan dengan kehutanan atau tanaman pangan: Karena
efek sinergis positifnya pada sifat-sifat tanah dan daur hara, campuran tanaman-
ternak atau kehutanan-ternak dapat membantu pemulihan degradasi tanah,
mengurangi penggunaan bahan kimia, dan menghasilkan skala ekonomi di tingkat
tingkat pertanian
Beikut merupakan salah satu rencana penelitian saya untuk pengembangan yaitu
pemanfaatan slurry biogas (limbah ikutan biogas) yang dapat digunakan sebagai pelapis
benih untuk penebaran langsung dilahan terbuka yang bisa menjadi alternatif ketahanan
pakan.
Esktrasi SDA,
Pembukaan lahan
dan kawasan
Eco-Friendly
Planting
Teknologi seedball yang ditemukan oleh (Fukuoka, 1978) dalam konteks permakultur yang
memiliki relevansi dalam pertanian lahan kering pada khususnya. Seedball, sebagai
inovasi, berbasis bahan lokal seperti pasir, lempung dan air. Ini mengurangi pemangsaan
benih (Overdyck et al., 2013) dan meningkat munculnya bibit (Fukuoka, 1978; Nwankwo
et al., 2018). Di Australia Selatan, semi-kering wilayah, seedballs digunakan untuk
revegetasi rangelands (Atkinson dan Atkinson, 2003), Menurut Nwankwo dan Herrmann
(2018), keuntungan utama dari seedball over seed coating, seed priming atau mineral
fertilization adalah: (i) penerapannya sederhana; (ii) biaya rendah; dan (iii)
keberlanjutannya dalam arti ekonomi dan ekologi yaitu meminimalkan jumlahnya input
benih saat disemai. Dengan pemanfaatan bioslurry menjadi seedball selain sebagai salah
satu solusi penanganan limbah turunan biogas juga berpotensi megkoneksikan antara
unsur-unsur dalam ekosistem terutama suplay nutrisi tanah pada kawasan-kawasan
terbuka dan gersang yang bisa dimanfaatkan untuk penebaran legume yang lebih massif
berperan dalam pengurangan emisi carbon melalui pengikatan carbon oleh tanaman
pakan yang juga sebagai peningkatan atau ketahanan pakan. Upaya ini juga dapat memicu
untuk kolaboratif antar lembaga dalam pengelolaan suatu kawasan, missal antara sector
peternakan dan kehutanan yang juga dapat melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan
(LMDH) serta para Anggota kelompok tani/ ternak yang bermukim disekitar kawasan
pegunungan.
MITIGATION
Dari hasil kajian jurnal, diperkirakan bahwa emisi dari sektor peternakan dapat dikurangi
hingga 18% jika produsen dalam sistem, wilayah, dan iklim tertentu mengadopsi praktik
yang saat ini diterapkan oleh 25% produsen teratas dengan intensitas emisi terendah dan
30% jika menggunakan teknik yang diterapkan 10%. Mitigas Pengelolaan Sumberdaya
Lahan ternak terletak pada pengelolaan ternak dan penggunaan lahan. Thornton et al.
[145] memperkirakan bahwa potensi mitigasi maksimum dari pengelolaan ternak dan
padang rumput sekitar 7% dari potensi mitigasi pertanian global hingga tahun 2030.
Strategi yang mungkin melibatkan adopsi padang rumput yang lebih baik, manajemen
pakan, perubahan jenis ternak ruminansia, pengurangan tingkat stok, dan penurunan
intensitas penggembalaan. HavlSayak dkk. [menunjukkan bahwa pengurangan emisi yang
signifikan dapat dicapai melalui transisi ke sistem peternakan yang lebih efisien dan tidak
memerlukan banyak lahan. Dari hasil kajian ditemukan bahwa bahwa kebijakan mitigasi
yang menargetkan emisi terkait perubahan penggunaan lahan adalah 5–10 kali lebih
efisien daripada kebijakan yang menargetkan emisi dari peternakan saja.
Hubungan antara perubahan iklim dan produksi ternak. sumber : Muxi Cheng et al (2022)
Livestock under climate change (FAO, 2020)
Emissions Gap Report 2022, UN Environment Programe
Kesimpulan
Penelitian diperlukan untuk mengidentifikasi strategi mitigasi dan adaptasi yang sesuai
secara lokal, terutama dalam konteks negara berkembang, serta pendekatan kebijakan
untuk mendorong dan menerapkan adopsi. Untuk melakukan ini diperlukan data, metode,
dan cakupan yang lebih baik. Selain itu juga diperlukan strategi kolaboratif antar lembaga
terutama yang didukung dengan arah kebijakan pemerintah, NGO, private sector,
masyarakat dan akademisi yang mendukung terhadap solusi-solusi yang berpontensi
menurunkan perubahan iklim, baik secara local maupun global.
DAFTAR PUSTAKA
Carolyn Opio. FAO. 2020. Livestock under climate change Adaptation of livestock systems
to climate change. Livestock Development Officer FAO´s Sub-regional Office for
Mesoamerica. Panama
FAO, 2020. Livestock & Climate Change. Sub-regional Office for Mesoamerica. Panama
Gerber, P. J., H.Steinfeld, B.Henderson, A. Mottet, C Opio, J. Dijkman, A.Falcucci,
and G.Tempio. 2013. Tackling climate change through live-stock: a global
assessment of emissions and mitigation opportunities.Rome.
Muxi Cheng, Bruce McCarl and Chengcheng Fei. 2022. Climate Change and Livestock
Production: A Literature Review. Department of Agricultural Economics, Texas A&M
University, College Station TX 77840. USA
Nicolas Gruber & James N. Galloway, 2008. An Earth-system perspective of the global
nitrogen. Uniersity of Virginia.
Victor Owino,2022The impact of climate change on food systems, diet quality, nutrition, and
health outcomes: A narrat International Atomic Energy Agency, Vienna, Austriaive
review. Climate, Ecology and People,a section of the journal Frontiers in Climate.
Yuquan W. Zhang et al, 2017 An Overview of Mitigation and Adaptation Needs and
Strategies for the Livestock Sector. School of Agriculture and Biology, Institute of
New Rural Development, Shanghai Jiao Tong University, Shanghai 200240, China
nsideclimatenews.org/news/24102018/infographic-farm-soil-carbon-cycle-climate-
change-solution-agriculture/