Professional Documents
Culture Documents
FLEBOTOMI
Disusun oleh :
Dosen pembimbing
JUBAEDA LA HASIM,S.Si
I. HARI / TANGGAL
Pembahasan Pada Praktikum ini dilakukan pengambilan Darah Vena, pada Mediana Cubital.
Jumlah Darah yang diperoleh tidak terlalu banyak atau sesuai kebutuhan yaitu 1 ml, karena
hanya dibutuhkan untuk praktik pengambilan darah. Banyaknya jumlah darah yang diambil
disesuaikan dengan jumlah kebutuhan. Jika menghendaki pemeriksaan darah rutin, bisa
dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 3 mL. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengambilan darah vena yaitu:Pemasangan torniquet yang terlalu lama dan keras dapat
menyebabkan hemokonsentrasi dan peningkatan kadar substrat. Jangan melepas tourniquet
sesudah jarum dilepas karena dapat menyebabkan hematoma. Jarum dilepaskan sebelum tabung
vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masuknya udara kedalam tabung dan merusak
eritrosit. Penusukan berkali-kali menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengakibatkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematoma. Kulit yang ditusuk masih
basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alkohol, rasa
terbakar dan nyeri pada pasien saat dilakukan penusukan. Tujuan dari phlebotomy adalah
memperoleh sampel darah dalam volume yang cukup untuk pemeriksaan yang dibutuhkan,
dengan menusuk vena (venipunctur) dengan jarum atau spuit dan peralatan pendukungnya.
Untuk peralatan pengambilan darah atau phlebotomy yaitu:
Needle ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan
secara vakum. Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah
dilepas dari spuit serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan
untuk menyesuaikan dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk
kenyamanan pasien yang menghendaki pengambilan dengan jarum kecil
Sedangkan wing needle (jarum kupu-kupu) adalah needle yang biasanya
digunakan dalam phlebotomy yang dilakukan pada anak kecil, bayi dan balita.
Plester digunakan untuk fiksasi akhir penutupan luka bekas plebotomi, sehingga
membantu proses penyembuhan luka dan mencegah adanya infeksi akibat perlukaan
atau trauma akibat penusukan Lancet digunakan untuk penusukan daerah kapiler
biasanya di ujung
jari selain dari itu lancet bisa diartikan sebagai perangkat berpegas yang digunakan
untuk menusuk kulit dengan jarum kecil untuk mendapatkan sampel tetes darah. Safety
Box diproduksi sesuai dengan standar WHO, yang terbuat dari material paper board
ramah lingkungan. Bahan material tahan tusukan, tahan air, dan tahan bantingan dengan
permukaan yang memiliki daya serap air minimum, mampu untuk menahan penanganan
kasar di lapangan, transit ataupun pada saat penyimpanan dan pengumpulan sebelum
pembakaran.
V. ANALITIK
1. Siapkan tabung vacutainer dan beri kode atau etiket sesuai no ID.
2. Siapkan jarum dan beri tahu pasien yang akan di ambil darah sebelum membuka jarum
bahwa jarum baru dan steril.
3. Letakkan lengan pasien lurus diatas meja dengan telapak tangan menghadap ke atas atau
dengan berbaring.
4. Torniquet dipasang kurang lebih 10 cm di atas lipat siku pada bagian atas dari vena
yang akan di ambil (jangan terlalu kencang).
5. Pasien disuruh mengepal dan menekuk tangan beberapa kali untuk mengisi pembuluh
darah.
7. Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol swab dan biarkan sampai kering, kulit yang
telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
8. Vena ditusuk pelan – pelan dengan sudut 30-45 derajat. Sampai tampak darah pada
jendela control. Kemudian tarik piston perlahan-lahan sampai volume darah yang
masuk sesuai dengan yang di tetapkan
10. Setelah cukup darah yang di ambil, torniquet dilepas. Keluarkan jarum perlahan – lahan.
11. Menekan sedikit bekas tusukan dengan kapas kering selama 1-2 menit.
15. Buang bekas jarum kedalam wadah tahan tusukan (Sharp bin biohazard).
ALAT ALAT PEMERIKSAAN
KAPAS KERING