Professional Documents
Culture Documents
2491 4962 1 SM
2491 4962 1 SM
PERBANKAN INDONESIA
Abstract. This study aims to determine the impact of the implementation of the Indonesian Banking Architecture
( API ) that dilakukanh by Bank Indonesia against general banking in Indonesia . This study was conducted to
all national banks in Indonesia in the period 2000-2008 , amounting to 48 commercial banks . In order to see the
impact of the implementation of the API is measured by a comparison of the financial performance indicators of
banking , namely ROA , CAR , ROA , NIM and LDR . In testing hypotheses make use of statistical analysis using
the paired difference test using SPSS analysis tools .
The results showed that for the variable ROA there is no difference in performance before and after the enforced
API which 0.203 t < t table 1.679 . The variable CAR is also no difference before and after the performance of the
API which imposed -0913 t < t table 1.679 . V ariable BOPO ther e was no differ ence before and after the
performance of the API which imposed -1206 t < t table 1.679 . LDR variables there was no difference before and
after the performance of the API which imposed -8194 t < t table from 1697 , while the only ratio that has a
performance difference before and after the API is implemented NIM ratio where 2,475 t count > t table 1.679 .
Overall it can be concluded that after the imposition of financial performance ratios API banking experience
better performance changes seen only on variables NIM but other than that the two ratios , namely ROA and CAR
began to show the direction of improvement compared to the other two , namely the ratio of ROA and LDR are not
shown direction of improvement at all . This indicates that in terms of efficiency and good governance and true
banking does not meet the desired expectations of the spirit of the API .
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk Asset (ROA) merupakan perbandingan anatara laba
mendukung terciptanya industri perbankan yang sebelumpajakdenganrata-ratatotalasset dalamsatu
sehat. priode(SE.InternBI,2004).
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan API yang diimplementasikan pada tahun 2004
konsumen jasa perbankan. membawa misi untuk mewujudkan struktur perbankan
yang sehat. Hal ini diduga akan membawa perubahan
Kinerja Perbankan pada kinerja perbankan di Indonesia. Idealnya dengan
Caves dalam Yuniarsih (2005) mendefinisikan pemberlakuan API akan terjadi perubahan yang
kinerjasebagaiseberapajauhaktifitas-aktifitasdalam signifikan dari kinerja perbankan dari sebelum dan
suatuindustrimencapaitujuan–tujuanyangdiinginkan, sesudah API.
dimana kinerja yang baik berarti pencapaian tujuan Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
secara optimal. Kinerja suatu pasar merupakan unsur diperolehhipotesissebagaiberikut:
terakhir dalam konsep teori ekonomi industri selain H1 : ROA Berbeda signifikan sebelum dan setelah
strukturdanperilaku.Kinerjadapatdiukurmelaluiprice penerapan API
cost margin dan pola profit, efisiensi, kemajuan
teknologi, dan equity distribution. Kinerja dalam 2. Perbandingan CAR Bank Umum Nasional
kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek Sebelum dan sesudah API
namun para ekonom biasanya memusatkan hanya pada CAR merupakan variabel kecukupan modal,
tigaaspekpokokyaituefisiensi,kemajuanteknologidan yang mempunyai fungsi untuk mengetahui apakah
keseimbangandalamdistribusi. permodalan bank yang ada telah mencukupi untuk
Menurut Dendawijaya (2001) kinerja industri mendukungkegiatanbankyangdilakukansecaraefisien,
perbankandapatdiukurdarirasioprofitabilitasyang apakah permodalan bank tersebut akan mampu untuk
menggambarkan atau mengukur tingkat efisensi usaha menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat
yang dicapai oleh suatu bank. Sesuai dengan varibael dihindarkan, dan apakah kekayaan bank akan semakin
dalam penelitian akan dijelaskan pengertian tentang besar atau semakin kecil (Mulyono, 1999)
Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio yang memperlihatkan
(CAR), Efesiansi Operasi (BOPO), Loan to Deposit seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang
Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM). mengandungrisiko(kredit,penyertaan,suratberharga,
tagihanpadabanklain)ikutdibiayaidarimodalsendiri
Kerangka Pemikiran disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber
Penelitian ini menganalisis dampak diluar bank. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh
pelaksanaan Arsitektur Perbankan Indonesiaterhadap Bank Indonesia adalah minimal 8 %, jika rasio CAR
kinerja industri perbankan Indonesia. Menganalisis sebuah bank ada dibawah 8% maka bank tersebut tidak
kinerja digunakan variabel ROA, CAR, BOPO, LDR mampu menyerap kerugian yang mungkin timbul dari
dan NIM (Net Interrest Margin). kegiatan usaha bank, namun apabila rasio CAR bank
menunjukkan berada diatas 8% maka bank tersebut
1. Perbandingan ROA Bank Umum Nasional dapat dikatakan solvable. Semakin besar CAR maka
Sebelum dan sesudah API keuntungan bank semakin besar, atau dengan kata lain
Dalampenelitianiniuntukmelihatpengaruhdari semakin kecil risiko suatu bank maka semakin besar
implementasi API terhadap kinerja perbankan disusun keuntungan yang diperoleh bank (Kuncoro dan
melihatROAyangdihasilkanolehbankselamaperiode Suhardjono,2002).Ataudengankatalainsemakintinggi
implementasi API dan diperbandingkan dengan sebelum rasio CAR maka kinerja keuangan bank akan
API. meningkat karena kerugian-kerugian yang ditanggung
ROAadalahrasioprofitabilitasyangdigunakan bankdapatdiserapolehmodalyangdimilikiolehbank
untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam tersebut.
menghasilkankeuntungandaripemanfaatantotalaktiva Pemberlakukan API dengan enam pilarnya
yang dimilikinya. Semakin besar ROA artinya diantaranya adalah Program penguatan struktur
menunjukan kinerja bank semakin baik karena return perbankannasional,daripilariniterlihatbahwatujuan
semakin besar, ROA meningkat berarti profitabilitas dari API adalah memperkuat struktur perbankan.
yang yang dinimkati oleh pemegang saham (Suad Perkuatanstrukturperbankanterlihatdari rasioCAR.
Husnan, 1988) Menurut Bank Indonesia Return on Diharapkan dengan permberlakuan API, perbankan
nasional dapat mememnuhi standar rasio yang telah bunga bersih. Semakin tinggi NIM menunjukkan
ditetapkan dimana untuk CAR sebagaimana dijelaskan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva
sebelumnya adalah 8% artinya dengan pemberlakuan produktifdalambentukkredit.Standaryangditetapkan
API maka diharapakan CAR perbankan nasional dapat Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6% keatas.
meningkatdiatasstandaryangtelahditetapkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar NIM
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat suatu bank maka semakin baik pula kinerja perbankan
diperolehhipotesissebagaiberikut: dan apabila NIM semakin kecil maka kinerja perbankan
H2 : CAR Berbeda signifikan sebelum dan setelah kurangbaik,ataudengankatalainkinerjaperusahaan
penerapan API tersebut semakin menurun. Rasio ini akan berkorelasi
dengan Rasio Kinerja yaitu ROA.
3. Perbandingan BOPO Bank Umum Nasional Semangat pemberlakuan API adalah untuk
Sebelum dan sesudah API menciptakan perbankan yang sehat dan kuat. Maka
BOPO atau sering disebut dengan rasio diharapkan dengan pemberlakukan API akan dapat
efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan mendorong meningkatkan rasio NIM, sehingga kinerja
manajemen bank dalam mengendalikan biaya perbankan dianggap makin membaik.
operasional terhadap pendapatan operasionalnya. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
Semakin tinggi angka dari rasio ini menunjukkan diperolehhipotesissebagaiberikut:
kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya H4 : NIM Berbeda secara signifikan sebelum dan
operasionalnya sehingga dapat menimbulkan setelah penerapan API
ketidakefisiensian.Ketidakefisienaninimenimbulkan
alokasi biaya yang lebih tinggi sehingga dapat 5. Perbandingan LDR Bank Umum Nasional
menurunkan pendapatan bank. Semakin kecil rasio ini Sebelum dan sesudah API
menunjukkan semakin efisisen biaya operasional yang Likuiditas dinilai dengan mengingat bahwa
dikeluarkan bank sehingga kemungkinan suatu bank aktiva bank kebanyakan bersifat tidak liquid dengan
akan menghadapi kondisi bermasalah semakin kecil. sumberdanajangkawaktuyanglebihpendek.Indikator
Pemberlakukan API selain untuk membentuk dari likuiditas antara lain dari besarnya cadangan
perbankan yang sehat juga untuk menciptakan sekunder untuk kebutuhan likuiditas harian, rasio
perbankanyangefisien.Untukmelihatdariefisiennya konsentrasiketergantungandaridanabesaryangrelatif
suatu bank dalam beroperasi dipergunakan Rasio kurang stabil, dan penyebab sumber dana pihak ketiga
BOPO. Diharapkan dengan permberlakukan API yang sehat, baik dari segi biaya maupun dari segi
persentase dari BOPO perbankan seharusnya menjasi kestabilan.
semakin kecil, sebagaimana didefinisikan bahwa Menurut Bank Indonesia, penilaian aspek
semakin kecil BOPO makan akan semakin efisien bank likuiditas mencerminkan kemampuan bank untuk
dalamberoperasi. mengelola tingkat likuiditas yang memadai guna
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan untuk
diperolehhipotesissebagaiberikut: memenuhikebutuhanyanglain.Disampingitubankjuga
H3 : BOPO Berbeda secara signifikan sebelum harusdapatmenjaminkegiatandikelolasecaraefisien
dan setelah penerapan API dalam arti bahwa bank dapat menekan biaya
pengelolaanlikuiditasyangtinggisertasetiapsaatbank
4. Perbandingan NIM Bank Umum Nasional dapat melikuidasi assetnya secara cepat dengan
Sebelum dan sesudah API kerugian yang minimal ( SE. Intern BI, 2004).
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 5 Standar yang digunakan Bank Indonesia untuk
tahun 2003, risiko pasar merupakan risiko gabungan rasio LDR adalah 80 % sampai dengan 110%. Jika
yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar angka rasio LDR suatu bank berada dibawah 80%
dari portofolio yang dimiliki oleh bank, dimana (misalkan 60%) maka dapat disimpulkan bahwa bank
pergerakan tersebut bisa mengakibatkan kerugian, tersebut hanya menyalurkan sebesar 60 % dari seluruh
dalamhaliniperubahannilaitukarsertahal-hallain dana yang berhasil dihimpun, sementara 40 % sisanya
yang menentukan harga pasar saham maupun ekuitas tidak tersalurkan kepada pihak yang membutuhkan,
dan komuditas. sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak
Net Interest Margin merupakan rasio yang menjalankan fungsinya dengan baik. Apabila rasio LDR
menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mencapai sama dengan atau lebih dari 110% berarti
mengelola aktiva produktifnya untuk mendapatkan totalkredityangdiberikanbanktersebutmelebihidana
ROA Berbeda signifikan sebelum dan setelah Para pemilik atau pemegang saham belum dapat
penerapan API menikmati keuntungun seperti yang mereka harapkan.
Berdasarkan tabel 2. dapatdilihat bahwa ROA
sebelum dan ROA sesudah API memiliki T hitung 0.203 CAR Berbeda signifikan sebelum dan setelah
dengantingkatSig(2tiled)=0.840 dengandf=N-1= penerapan API
48-1 = 47 sehingga nilai t tabel = 1.679 pada taraf Berdasarkan tabel 2. dapatdilihat bahwa CAR
signifikansi[á=0.05].Jikathitunge”ttabelmakaH1 sebelum dan CAR sesudah API memiliki T hitung -
diterima.Jikathitungd”ttabelH1 ditolak.Ternyatat 0.913dengantingkatSig(2tiled)=0.366(tabel4.21)
hitung < dari t tabel atau 0.203 < dari 1.679 maka H1 dengan df = N-1 = 48-1 = 47 sehingga nilai t tabel =
ditolak.TidakterdapatperbedaankinerjaROAsebelum 1.679 padatarafsignifikansi[á=0.05].Jikathitung
dan sesudah diberlakukan API. e” t tabel maka H2 diterima. Jika t hitung d” t tabel
Berdasarkanhasilujihipotesisidiperolehtidak makaH2 ditolak.Ternyatathitung<darittabelatau-
terdapat perbedaan kinerja ROA sebelum dan setelah 0.913 < dari 1.679 maka H2 ditolak. Tidak terdapat
pemberlakukan API. Meskipun setelah dilakukan perbedaan kinerja CAR sebelum/sesudah diberlakukan
kebijakan API rasio rata-rata ROA yang dimiliki oleh API.
ke-48bankumumnasionalyangmenjadiobjekpenelitian Darihasilujihipotesistidakterdapatperbedaan
mengalami peningkatan, tetapi belum terdapat yang signifikan terhadap kinerja CAR sebelum dan
perbedaan yang signifikan setelah diberlakukan API. setelah diberlakukan API. Meskipun dari perhitungan
Hal ini bisa disebabkan oleh faktor external seperti rata-rata rasio CAR sebelum dan sesudah diberlakukan
makro ekonomi Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh API mengalami peningkatan tidak ada jaminan bahwa
ekonomiglobalsepertiterjadinyakrisisekonomiglobal hasilujiakanmemberikanhalyangsama. Halinipada
padatahun2008.Selainitubanyaknnyabankyangtidak dasarnyadipicudariupayaperusahaanperbankanuntuk
sehat sehingga pada periode setelah diberlakukan API memenuhi ketentuan API dengan batasan kecukupan
banyak bank melakukan merger, sedangkan salah satu modal maka banyak bank melakukan merger. Namun
faktor yang mendasari perusahaan untuk melakukan demikian secara umum pelaksanaan API tidak
merger yaitu untuk meningkatkan pendapatan bagi para memberikan dampak signifikan terhadap kinerja
pemegang saham belum dapat tercapai secara optimal. perbankan selain itu juga karena faktor pengelolaan
tingkat LDR bank berada di kisaran 78%-100%. Jika pengaruh setelah dan sebelum pemberlakuan API. Hal
ada bank yang tingkat LDR-nya di luar kisaran 78%- inidilihatdarihasilanalisisuntukvariabelNIMterdapat
100%, maka BI akan mengenakan denda sebesar 0,1% perbedaan kinerja NIM sebelum dan setelah
dari jumlah simpanan nasabah di bank tersebut untuk pelaksanaanAPI.SetelahdiberlakukanAPI,perbankan
tiap 1% kekurangan LDR yang dialami bank. Secara nasionaldalamoperasionalsangatberhatihatikarena
tidak langsung BI telah mendorong perbankan di banyakaturanyangharusdipernuhiolehbank.Kondisi
Indonesia untuk terus menyalurkan kreditnya. Pada ini memicu perbankan mencoba untuk melakukan
2010 kredit konsumsi telah tumbuh 28% (infobank, kegiatanberimbangsebagaifungsilembagaintermediasi.
2010). Namun penyaluran kredit harus tetap di jalur Dengan pengetatan tersebut ternyata terbukti dapat
yang benar. Menggenjot kredit bukan berarti meningkatkan kemampuan NIM perbankan Walaupun
memberikan kredit secara sembarangan tanpa setelah setelah diberlakukan API rata-rata rasio NIM
terkendalisepertimasasebelumkrisis1998.Pemberian masih mengalami penurunan namun secara bertahap
kredit tetap dengan mekanisme dan pengawasan yang dari rasio rata-rata tahunan mulai memperlihatkan
benar. peningkatanhaliniterjadimulaitahun2006-2008.
Jikadilihatdarifungsiintermediasiperbankan
KESIMPULAN DAN SARAN dengan menggunakan rasio LDR tidak terdapat
Kesinpulan perbedaan kinerja LDR sebelum dan setelah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah pemberlakuan API. Hasil ini dapat menggambarkan
diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa bank belum dapat menjalankan fungsinya
berdasarkan hasil penelitian ini maka tidak terdapat sebagai intermediasi dengan baik. Hal ini disebabkan
perbedaan kinerja ROA sebelum dan setelah oleh karena bank-bank yang tidak melakukan
pemberlakukan API. Rata-rata ROA yang dimiliki oleh penyaluran kredit, banyak bank lebih suka melakukan
ke-48bankumumnasionalyangmenjadiobjekpenelitian investasi dalam bentuk surat berharga untuk
setelah pemberlakuan API mengalami peningkatan, memperoleh pendapatan.
tetapibelumterdapatperbedaanyangsignifikan. Hal Dengan demikian secara keseluruhan setelah
inibisadisebabkanolehfaktorexternalsepertimakro diberlakukanAPIterdapatperbaikankinerjakeuangan
ekonomi Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh perbankan hal ini dilihat dari beberapa rasio yang
ekonomiglobalsepertiterjadinyakrisisekonomiglobal mengalami perbaikan yaitu Rasio. ROA, CAR dan
pada tahun 2008. NIM sedangkan dari sisi rasio BOPO dan LDR belum
Selanjutnya dari sisi CAR tidak terdapat mengalami perubahan yang berarti. Hal ini
perbedaan yang signifikan terhadap kinerja CAR mengindikasikanbahwadarisisiefisiensidantatakelola
sebelum dan setelah diberlakukan API. Hal ini pada perbankan yang baik dan benar belum sesuai harapan
dasarnyadipicudariupayaperusahaanperbankanuntuk yang diinginkan dari semangat API.
memenuhi ketentuan API dengan batasan kecukupan
modal maka banyak bank melakukan merger. Saran
SedangkandarisisiefisiensioperasionalBank Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
dengan menggunakan Rasio BOPO tidak terdapat mencoba memberikan saran baik bagi peneliti pihak
perbedaan kinerja BOPO sebelum dan setelah manajemen bank dan otoritas perbankan
pelaksanaan API. Pada periode sebelum dan setelah 1. Penelitiankedepandapatmelakukanpenelitian
pemberlakukanAPImasihterjadipeningkatanrata-rata yang sama dengan menambah alat ukur dalam
rasio BOPO. Sehingga dapatdikatakan bahwa dari sisi menilaikinerjaperbankansepertiunsur
efisiensi pihak manajemen bank belum berhasil manajemen sebelum dan sesudah pelaksanaan
melakukanefisiensisetelahpelaksanaanprogramAPI. API serta memperluas jumlah observasi dengan
Meningkatnya nilai rasio BOPO dapat disebabkan oleh periodewaktu yanglebih lama.
karena adanya penurunan pendapatan yang jauh lebih 2. Bagiotoritasperbankan:
rendah dibandingkan pengeluaran. Penyebab lainnya Bank Indonesia (BI) sebagai regulator bidang
disebabkan oleh karena tingkat kepercayaan perbankan dapat memberikan edukasi bagi
masyarakat terhadap bank masih rendah akibat perbankannasionallainnyadalamperbaikankinerja
terjadinya berbagai permasalahan hukum tentang khususnya menurunkan variabel BOPO (perbaikan
perbankan. efisiensi) dan meningkatkan LDR sesuai dengan
Namun demikian jika dilihat pengaruh batasketentuanyangtelahditetapkanolehBI.
pendapatanbungadariprosesoperasionalbankmemiliki
DAFTAR PUSTAKA
Dendawijaya, L. 2001. Managemen Perbankan.
GhaliaIndonesia,Jakarta.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang
International CompetitionNetwork. 2005.“Antitrust
Enforcement in Regulated Sectors Banking
Industry”. Working Group Report
Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, 2002, Manajemen
Perbankan Teori dan Aplikasinya, BPFE,
Yogyakarta
Muljono, Teguh Pudjo, 1999, Aplikasi Akuntansi
Manajemen Dalam Praktik Perbankan, Edisi 3, ,
BPFE Yogyakarta.
Suad Husnan. 2001, Manajemen Keuangan: Teori dan
Penerapan Keputusan Jangka Panjang.
Yogyakarta: BPFE.
Sugiarto, A. 2004. Arsitektur Perbankan Indonesia
: Suatu Kebutuhan dan Tantangan Perbankan
Ke Depan. Bank Indonesia, Jakarta.
Surat Edaran Bank Indonesia No 3/30 DPNP tgl 14
Desember 2001, Perihal Laporan Keuangan
Publikasi Bank Umum kepada Bank Indonesia,
Bank Indonesia, Jakarta
Surat Edaran Bank Indonesia No 6/73/Intern DPNP
tgl 24 Desember 2004, Perihal Pedoman Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
(CAMELS Rating), Bank Indonesia, Jakarta
Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,
Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Umum, Bank Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang (UU) No. 13/1968 tentang Bank
Sentral, tanggal 7 Desember 1968 telah dirubah
dengan UU No 23 Tahun 1999
Undang-Undang (UU) No. 14/1967 tentang Pokok-
Pokok Perbankan, Tanggal 30 Desember 1967,
telah diubah dengan UU No 7 Tahun 1992.
Website Bank Indonesia, 2004. Membangun
Fundamental Perbankan Yang Kuat. Bank
Indonesia,Jakarta.
Website Bank Indonesia, 2004. Mencari Struktur
Perbankan Yang Ideal. Bank Indonesia, Jakarta.
Website Bank Indonesia. 2004. Arsitektur Perbankan
Indonesia. Bank Indonesia, Jakarta.