Professional Documents
Culture Documents
176-195 Vol 2 No 2
ABSTRACT
As an intermediary institution, bank has a very vital role in the economic
development of a country so bank has to operate efficiently. The efficiency analysis can
be conducted with the three approaches, namely cost efficiency, profit efficiency, and
alternative profit efficiency. The three approaches can measured with two methode,
parametric and non parametric. By using parametric methode (Distribution Free
Approach), cost efficiency of 107 commercial banks operating for 10 years (2002-
2011), the average cost efficiency of banks in Indonesia is 0.6729. While the average
value of the profit efficiency in Indonesian banks is 0.96363 or more efficient than cost
efficiency. The score of alternative profit efficiency Indonesian banks is 0.965957. The
cost efficiency of commercial banks on average have no strong correlation with all
financial ratios of banks. The profit efficiency have a strong relationship with financial
ratios ROA and BOPO. Financial performance of the bank's ROE ratio has a moderate
correlation with the level of profit efficiency. While the level of alternative profit
efficiency have a strong relationship with financial performance ratios ROE, ROA, and
ROA. NIM ratio has a low relationship with alternative profit efficiency.
Keyword: Distributin Free Approach, Cost Efficiency, Profit Efficiency, and Alternative
Profit Efficiency.
berbeda untuk setiap unit cross section dapat menangkap fenomena yang
maka disebut unbalanced panel. ada.
Baltagi (2005) mengungkapkan b. Nonresponse : permasalahan
bahwa penggunaan data panel yang muncul dalam panel data
memberikan banyak keuntungan, ketika ada ketidaklengkapan
diantaranya sebagai berikut: jawaban yang diberikan oleh
1. Mampu mengontrol heterogenitas responden (sampel
individu. Dengan metode ini estimasi rumahtangga).
yang dilakukan dapat secara eksplisit c. Attrition : jumlah responden yang
memasukkan unsur heterogenitas cenderung berkurang pada survei
individu. lanjutan yang biasanya terjadi
2. Dapat memberikan data yang
karena responden pindah,
informatif, mengurangi kolinearitas
antar peubah, meningkatkan derajat meninggal dunia atau biaya
bebas dan lebih efisien. menemukan responden yang
3. Lebih baik untuk studi dynamics of terlalu tinggi
adjustment. Karena berkaitan dengan 4. Dimensi waktu (time series) yang
observasi cross section yang pendek. Jenis panel mikro biasanya
berulang, maka data panel lebih baik mencakup data tahunan yang relatif
dalam mempelajari perubahan pendek untuk setiap individu.
dinamis. 5. Cross-section dependence. Sebagai
4. Lebih baik dalam mengidentifikasi contoh, apabila macro panel dengan
dan mengukur efek yang secara unit analisis negara atau wilayah
sederhana tidak dapat diatasi dalam dengan deret waktu yang panjang
data cross section saja atau data time mengabaikan cross-country
series saja. dependence akan mengakibatkan
inferensi yang salah (misleading
Selain manfaat yang diperoleh inference).
dengan penggunaan panel data, metode Analisis data panel secara garis
ini juga memiliki keterbatasan di besar dibedakan menjadi dua macam
antaranya adalah: yaitu statis dan dinamis. Pada analisis
1. Masalah dalam desain survei panel, data panel dinamis, regressor-nya
pengumpulan dan manajemen data. mengandung variabel lag dependent-nya,
Masalah yang umum dihadapi sedangkan pada analisis data panel statis
diantaranya: cakupan (coverage), tidak. Penelitian ini menggunakan
nonresponse, kemampuan daya ingat analisis data panel statis sehingga
responden (recall), frekuensi dan pembahasannya dibatasi untuk analisis
waktu wawancara. statis saja. Secara umum, terdapat dua
2. Distorsi kesalahan pengamatan pendekatan dalam metode data panel,
(measurement errors). Measurement yaitu Fixed Effect Model (FEM) dan
errors umumnya terjadi karena Random Effect Model (REM). Keduanya
respon yang tidak sesuai. dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya
3. Masalah selektivitas (selectivity) korelasi antara komponen error dengan
yang mencakup hal-hal berikut: peubah bebas (Baltagi, 2005).
a. Self-selectivity : permasalahan Misalkan diberikan persamaan
yang muncul karena data-data regresi data panel sebagai berikut:
yang dikumpulkan untuk suatu
penelitian tidak sepenuhnya ........................................................(13)
Gambar 1 Struktur data model panel Asumsi yang digunakan dalam REM
adalah
Pada pendekatan one way
komponen error hanya memasukkan
komponen error yang merupakan efek
Dari 107 bank konvensional yang Nilai Efisiensi Frekuensi Persentase Keterangan
beroperasi selama 10 tahun terakhir rata- NE < 0,9542 19 17,8% Efisiensi Rendah
0,9542 ≤ NE < 0,9776 73 68,2% Efisiensi Sedang
rata nilai efisiensi keuntungan alternatif
NE ≥ 0,9776 15 14% Efisiensi Tinggi
adalah 0,965957. Nilai ini sedikit lebih
Sumber: Hasil olahan, 2013
besar dari rata-rata nilai efisiensi Jika diambil rata-rata selama 10
keuntungan. Pun dengan nilai standar tahun terakhir berdasarkan kelompok
deviasinya. Standar deviasi untuk nilai bank maka dari enam kelompok bank
efisiensi keuntungan alternatif sebesar hanya dua kelompok bank saja yang
0,011761 sedangkan untuk nilai standar nilai rata-rata efisiensinya lebih kecil
deviasi efisiensi keuntungan adalah dari rata-rata nilai efisiensi keuntungan
0,011411. Nilai minimum efisiensi lainnya secara nasional. Kedua
keuntungan alternatif adalah 0,936745 kelompok bank tersebut adalah bank
dan nilai maksimumnya adalah 1. Bank swasta nasional devisa dan bank swasta
yang memiliki nilai satu atau yang nasional non devisa.
paling maksimum dari segi keuntungan Tabel 13 Rata-rata Nilai Efisiensi
alternatif adalah JP. Morgan Chase Keuntungan Alternatif
Bank. Hasil ini sama dengan hasil yang Berdasarkan Kelompok Bank
diperoleh dari analisa efisiensi Kelompok Bank Rata-rata Efisiensi
keuntungan dimana JP. Morgan Chase Bank Asing 0.97464
Bank menempati peringkat pertama Bank Pembangunan Daerah 0.97347
Bank BUMN 0.96928
dengan nilai efisiensi 1. Sedangkan bank
Bank Campuran 0.96739
yang memiliki nilai efisiensi keuntungan Bank Swasta Nasional Devisa 0.96066
alternatif paling kecil adalah Bank BankSwasta Nasional Non Devisa 0.96008
Andara. Sumber: Hasil olahan, 2013
Tabel 11 Statistik Deskriptif Efisiensi
Keuntungan Alternatif Bank di Nilai efisiensi keuntungan lainnya
Indonesia untuk kelompok bank swasta nasional
Obs Mean Std. Deviation Minimum Maximum devisa adalah 0,96066 dan nilai efisiensi
Efisiensi 107 0.965957 0.011761285 0.936745 1 keuntungan lainnya untuk kelompok
Sumber: Hasil olahan, 2013 swasta nasional non devisa adalah
0,96008.
Tabel 9 memperlihatkan bahwa Hubungan Efisiensi Biaya,
sebagian besar bank masuk ke dalam Keuntungan, dan Keuntungan
kategori bank dengan nilai efisiensi Alternatif dengan Kinerja Keuangan
sedang yaitu berjumlah 73 bank atau Bank
sekitar 68,2 persen dari total keseluruhan Tingkat efisiensi biaya,
bank. Bank yang masuk kategori bank keuntungan, dan keuntungan alternatif
dengan nilai efisiensi tinggi terdapat 15 lembaga perbankan tidak serta merta
bank. Sedangkan bank yang masuk ke memiliki hubungan yang erat dengan
dalam kategori bank yang memiliki nilai seluruh variabel kinerja keuangan yang
efisiensi rendah ada 19 unit bank atau selama ini menjadi barometer tingkat
sekitar 17,8 persen dari total keseluruhan kesehatan suatu bank. Ada beberapa
bank. variabel yang memiliki hubungan namun
Tabel 12 Distribusi Nilai Efisiensi beberapa variabel yang lain sama sekali
Keuntungan Alternatif tidak memiliki hubungan. Secara lebih
jelas tingkat hubungan efisiensi biaya,
keuntungan, dan keuntungan alternatif
dapat dilihat dalam Tabel 11.